Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan"

Transkripsi

1 Kerangka analisis kebijakan yang terkait dengan mutu pelayanan kesehatan Bahan bacaan: Public Policy Analysis (William Dunn, 2003) 1

2 Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan solusi terhadap masalah-masalah yang praktikal Asal kata policy: Politia (Latin): the conduct of public affairs or the administration of government 2

3 Sejarah Asal muasal: Abad 21 SM: Mesopotamia: kesadaran perlunya analisis kebijakan The code of Hammurabi (Babilon, Abad 18 SM) Analisis kebijakan menggunakan mistik, ritual, okultisme untuk meramalkan masa depan Spesialis simbol pada abad 4 SM: Kautilya (India): mengemukakan Arthashastra: suatu pedoman sistematis dalam perumusan kebijakan, yang dikaitkan dengan ekonomi Plato: raja seharusnya adalah seorang filsuf Aristoteles : Politics and Ethics 3

4 Abad pertengahan: Professional politicians: pengaruh pemuka agama, dan ilmuwan Revolusi industri (abad 18): Ilmu dan tehnologi semakin dominan pengaruhnya terhadap pembuat kebijakan k Abad 19: Mackenzie (1850): pentingnya metoda kuantitatif dan empirik dalam perumusan kebijakan Berkembangnya disiplin statistik dan demografi Penelitian kebijakan (policy research) mulai dilakukan Manchester Society, London Society (Thomas Maltus), Sir John Sinclair, Adolphe Quetelet (Belgia), Frederick Le Play (Perancis), Erns Engel (Jerman), Henry Mayhew dan Charles Booth (Inggris) Tidak lagi berdasar otoritas, ritual, filosofi, tetapi berdasarkan observasi empiris 4

5 Perkembangan lebih lanjut adalah berkembangnya disiplin ilmu sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan administrasi publik menjadi tantangan dalam memahami dan mengendalikan komplesitas dari masyarakat. Abad 20: Berkembangnya analis kebijakan k dan penelitian kebijakan k (post industrial society): Berpusat pada pengetahuan teoritis Berkembangnya tehnologi baru: matematis, ekonometrik, simulasi, berbagai bentuk analisis sistem Munculnya kelompok-kelompok profesional Perubahan dari produksi ke pelayanan Ilmu sosial sebagai instrumen untuk mengendalikan manusia dan lingkungannya guga Pentingnya informasi Lawrence Lowell (1910): Mempelajari kebijakan tidak hanya dari studi pustaka tetapi melalui observasi dan kontribusi dari ilmuwan Profesionalisasi ilmu sosial: ilmu politik, administrasi publik, ekonomi, dan disiplin ilmu sosial yang lain Mereka diminta untuk melakukan investigasi adanya masalah kebijakan, dan merumuskan alternatif solusi yang potensial (tidak melakukan testing terhadap alternatif maupun mengembangkan g model kebijakan dan eksperimentasi sosial) 5

6 Abad 20 (lanjutan): Perkembangan selanjutnya tujuan dari ilmu kebijakan tidak hanya memprediksi melalui penelitian ilmiah apa yang seharusnya terjadi, tetapi juga memberikan kontribusi dibakukannya kondisi yang mendukung kesejahteraan umat manusia Tokoh-tokoh: Max Weber, Karl Manheim Disadari keterbatasan dari metoda empirik: metoda empirik tidak dapat menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan, tetapi hanya menjelaskan apa yang dapat dilakukan, dan dalam keadaan tertentu apa yang sebaiknya dilakukan Berkembangnya pengaruh analis kebijakan dalam pengambilan keputusan kebijakan k (sudut pandang technocratic ti guidance: shift power dari pembuat kebijakan kepada analis kebijakan vs sudut pandang technocratic counsel: analis kebijakan memperkuat power dari pengambil kebijakan) 6

7 Sejarah analisis kebijakan: Abad 19: Metoda kuantitatif (empirik) : Mackenzie (1850) Disiplin statistik dan demografi Berkembangnya penelitian empirik Tumbuhnya stabilitas politik Policy research mulai dilakukan Observasi empiris menjadi dasar bukan otoritas, ritual, filosofi, mistik. Berkembang: sosiologi, ekonomi, ilmu Politik, administrasi publik Abad 20: Profesionalisasi ilmu sosial Kesadaran keterbatasan metoda empirik, berkembang Pendekatan normatif Kebijakan harus bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia Berkembangnya post-industrial t i society Empirik Empirik, normatif Pengaruh ilmuwan Agama, investor Revolusi industri (abad 18): Ilmu dan tehnologi semakin dominan berpengaruh Terhadap pembuat kebijakan Ritual, mistik Abad pertengahan: professional politicians: Pengaruh ilmuwan, investor dan pemuka agama dalam politik Abad 21 SM : first legal code (Mesopotamia,Ur) Aristoteles ( SM), Confusius ( SM), Kautilya (300 SM): risalat klasik politik dan pemerintahan Code Hammurabi (Babylon, abda 18 SM): publ;ic order yang adil dan disepakati bersama Abad 4 SM : spesialis simbol : analisis berdasarkan magik, mistik, pemurnian ritual bersifat pragmatis Aristoteles: politik dan etik, Plato: raja seharusnya seorang filsuf, Kautilya:arthashastra: pedoman perumusan 7 Kebijakan yang dikaitkan dengan ekonomi

8 Pengertian analisis kebijakan Disiplin ilmu terapan yang menggunakan berbagai metoda (multiple methods) pengkajian dan argumentasi untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi-informasi kebijakan agar dapat digunakan secara politis untuk menyelesaikan masalah kebijakan 8

9 Tiga pendekatan dalam analisis kebijakan Pendekatan empirik: menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu kebijakan Pendekatan Evaluatif: menilai manfaat (value) dari suatu kebijakan Pendekatan Normatif: memberikan rekomendasi untuk perumusan kebijakan k mendatang 9

10 Analisis kebijakan Sense (kepekaan) terhadap adanya masalah Sense (kepekaan) bahwa ada solusi- solusi untuk masalah tersebut Pengkajian praktis yang akan menghasilkan kesimpulan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut t 10

11 Policy analysis vs policy making Cognitive process vs political process 11

12 Policy making Agenda setting Policy Formulation Policy Adoption Policy Implementation Policy Assessment 12

13 Policy analysis Problem structuring Forecasting Recommendation Monitoring Evaluation 13

14 Prosedur analisis kebijakan pada tiap tahapan pembuatan kebijakan Problem Structuring Agenda setting Forecasting Policy formulation Recommendation Policy Adoption Monitoring Policy Implementation Evaluation Policy Assessment 14

15 3 elemen sistem kebijakan Policy Stakeholders Kel masy LSM RS, DinKes Pemda, dsb Policy Environment Laju inflasi Tingkat kriminalitas Angka Kematian bayi Diskriminasi i i i Public Policy Kebijakan keuangan Kebijakan ekonomi Law enforcement Kebijakan personil Kebijakan energi, dsb 15

16 Proses analisis kebijakan Policy process (reconstructed logic) Policy Performance Policy analysis methods Evaluation Problem Structuringt Forcasting Policy Outcome Problem Structuring Policy Problems Problem Structuring Policy Future Monitoring Problem Structuring Recommen dation Policy Ati Action Dipengaruhi oleh logic in use dari analis: analyst characteristics, setting tempat 16 analis bekerja, training, time, specialization

17 3 bentuk analisis kebijakan Prospektif: sintesis informasi yang diambil dari alternatif dan pilihan kebijakan, k yang dinyatakan dalam wujud pembandingan, prediksi secara kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar atau pedoman keputusan kebijakan. Policy analysis vs policy research Retrospektif: Hasil dan transformasi informasi sesudah kebijakan diambil. 3 Gaya dalam analisis retrospektif Discipline-oriented: kajian murni berdasar disiplin ilmu Problem-oriented: oriented: kajian sebab dan konsekuensi kebijakan terhadap masalah kebijakan Application-oriented: oriented: kajian implementasi kebijakan sampai pada sejauh mana outcome dan manfaat kebijakan (concern thd pencapaian tujuan dan objektif dari policy makers dan stakeholders) (macronegative vs micropositive) Integrated: retrospektif, diskriptif, dan kontinyu 17

18 Perlu diperhatikan oleh analis Teori pengambilan keputusan deskriptif (retrospektif) pemahaman terhadap masalah, dan Teori pengambilan keputusan normatif (prospektif) lebih menekankan pada bagaimana solusi masalah Formulasi kebijakan dan implementasi kebijakan Kompleksitas informasi dalam melakukan analisis kebijakan 18

19 Diskusi Dengan menggunakan rantai Berwick lakukan analisis terhadap kasus (terlampir) Sesi 9: 1. Pilih satu permasalahan yang merupakan client experience 2. Pilih satu permasalahan pada sistem mikro yang terkait dengan client experience tersebut 3. Lakukan analisis: a. adakah kebijakan pada sistem mikro yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tsb, jika tidak ada bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif (catatan: kebijakan pada sistem mikro berupa standar atau prosedur pelayanan) b. adakah kebijakan organisasi yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tsb jika tidak ada bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif c. adakah kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tersebut, bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemda? d.adakah kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro tersebut, bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemerintah pusat? 19

20 Diskusi Sesi 10: 1. Pilih satu permasalahan yang merupakan client experience 2. Pilih satu permasalahan pada sistem mikro yang terkait dengan client experience tersebut 3. Pilih satu permasalahan pada konteks organisasi yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro 3. Lakukan analisis: a. adakah kebijakan organisasi yang terkait dengan permasalahan pada konteks organisasi tsb jika tidak ada bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif c. adakah kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada konteks organisasi tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada konteks organisasi tersebut, bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan k tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemda? d.adakah kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada konteks organisasi tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada konteks organisasi tersebut, bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemerintah pusat? 20

21 Diskusi Sesi 11: 1. Pilih satu permasalahan yang merupakan client experience 2. Pilih satu permasalahan pada sistem mikro yang terkait dengan client experience tersebut 3. Pilih satu permasalahan pada konteks organisasi yang terkait dengan permasalahan pada sistem mikro 4. Pilih satu permasalahan pada konteks lingkungan yang terkait dengan permasalahan pada konteks k organisasi i 3. Lakukan analisis: a. adakah kebijakan organisasi yang terkait dengan permasalahan pada konteks lingkungan tsb jika tidak ada bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif c. adakah kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada konteks lingkungan tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan permasalahan pada konteks lingkungan tersebut, t bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemda? d.adakah kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada konteks lingkungan g tsb. Jika tidak ada, apakah diperlukan adanya kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan permasalahan pada konteks lingkungan tersebut, bagaimana forecastingnya, dan jika ada, apa bentuknya, dan mengapa kebijakan tersebut tidak efektif. Apa yang saudara rekomendasikan pada pemerintah pusat? 21

Sejarah analisis kebijakan dan Kerangka analisis kebijakan

Sejarah analisis kebijakan dan Kerangka analisis kebijakan Sejarah analisis kebijakan dan Kerangka analisis kebijakan Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan

Lebih terperinci

Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean

Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK 1 KNOWLEDGE POLICY - ACTION SCIENTIFIC RESEARCH SCIENTIFIC INFORMATION POLICY ANALYSIS POLICY ACTION POLICY INFORMATION 2 Rational Policy Making Process

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan Kuliah 4 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan 1 Pengantar Hubungan antara komponen-komponen informasi yang relevan dengan kebijakan dan metode-metode analisis kebijakan memberikan landasan untuk membedakan

Lebih terperinci

Lembaga Administrasi Negara 2014

Lembaga Administrasi Negara 2014 Lembaga Administrasi Negara 2014 Mengapa perlu Analis kebijakan General norm Recent condition Pengertian Tujuan Langkah2 analisis Permenpan tg JF AK Frekwensi munculnya kebijakan sangat tinggi Kontroversi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika

Lebih terperinci

Kuliah 2. Kerangka Analisis Kebijakan

Kuliah 2. Kerangka Analisis Kebijakan Kuliah 2 Kerangka Analisis Kebijakan 3/7/2016 1 E.S. Quade (1975) sebagaimana dikutip Dunn (2004) merumuskan bahwa analisis kebijakan merupakan : Suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS

GARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS GARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS Mata Kuliah : Publik Dosen Pengampu Penguji : Dr. Marlan Hutahaean, M.Si. Kode Mata Kuliah : B330936 Mata Kuliah Pendukung : Pengantar Ilmu Adm. Negara, Publik

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Publik

Analisis Kebijakan Publik Analisis Publik ASROPI, SIP, MSi asropimsi@yahoo.com Pusat Kajian Manajemen Lembaga Administrasi Negara 2010 Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pengertian Publik (policy) Policy means plan of action,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi

Lebih terperinci

Kebijakan Sebagai Proses. Darmawan Senin, 24 September 2012

Kebijakan Sebagai Proses. Darmawan Senin, 24 September 2012 Kebijakan Sebagai Proses Darmawan Senin, 24 September 2012 Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami proses kegiatan penyusunan kebijakan Proses

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB Pergeseran Paradigma Kebijakan Publik ASPEK GOVERNMENT GOVERNANCE Proses Perumusan Pemerintah Pemerintah Stakeholder Analis Kebijakan Pemikir Independen

Lebih terperinci

Panduan Tesis Studi Kasus Problem Solving

Panduan Tesis Studi Kasus Problem Solving Panduan Tesis Studi Kasus Problem Solving Studi kasus mengkaji fenomena kontemporer dalam konteks riil; dimana batasan antara fenomena dan konteks tidak jelas; dan dimana beberapa sumber bukti dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK Jakarta, 18 November - 3 Desember 1998 KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson) Apa yang

Lebih terperinci

Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan

Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan Jusuf Irianto Gitadi Tegas S. Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 5 Juni 2012 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan

Lebih terperinci

Dasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN

Dasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN Dasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS GADJAH MADA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN Jakarta KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson)

Lebih terperinci

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah

Lebih terperinci

Informasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik. Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

Informasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik. Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Informasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Cakupan Bahasan: Informasi Apa yang dilakukan manajer publik Manajemen Publik pada sisi Sistem Informasi Kebijakan Publik:

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Sosial

Analisis Kebijakan Sosial Analisis Kebijakan Sosial Model dan Tekniknya Pelatihan Analisa Kebijakan Untuk Pemangku Kebijakan di Tingkat Kabupaten/Kota Imam Cahyono Jakarta, 3 Desember 2010 Analisis dan Teknik Analisis Kebijakan

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA 9 B A B II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Publik 2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik Quade (1975) mengemukakan bahwa setiap jenis analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi dapat menjadi dasar

Lebih terperinci

ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY)

ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY) F a k u l t a s K e s e h a t a n M a s y a r a k a t U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Sesi 9 ADOVOKASI MEDIA (MEDIA ADVOCACY) Oleh : Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH Advokasi Media DEFINISI:

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEBIJAKAN KESEHATAN PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Menurut Winslow 1920 Public Health is the science and art of Preventing disease Prolonging life, and Promoting physical and mental health and efficiency

Lebih terperinci

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia. Statistika Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan

Lebih terperinci

Analisis kebijakan Publik

Analisis kebijakan Publik Analisis kebijakan Publik Komunikasi dan penggunaan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan adalah sentral dalam praktik dan teori analisis kebijakan. Metodologi analisis kebijakan adalah sistem standar,

Lebih terperinci

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Kuliah 3 Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Batasan Kebijakan dan Kebijakan Publik. Ragam Istilah Kebijakan - Graycar menyebutkan 4 penggunaan istilah kebijakan : 1) kebijakan

Lebih terperinci

Prakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan

Prakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan Kuliah 6 Prakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan 1 Pengantar Prakiraan atau forecasting, merupakan metode kedua dari Analisis Kebijakan Publik. Pembuatan forecasting adalah untuk menyusun alternatifalternatif

Lebih terperinci

POLITIK KEUANGAN NEGARA

POLITIK KEUANGAN NEGARA POLITIK KEUANGAN NEGARA Miftah Adhi Ikhsanto, SIP, MiOP Amirudin, SIP, M.Ec.Dev 1 1. Hadir tepat waktu, paling lambat 5 menit sebelum kegiatan belajar dimulai. 2. Berpakaian rapi dan sopan. 3. Mematikan

Lebih terperinci

RENDY SUEZTRA CANALDHY, SIP., MPA

RENDY SUEZTRA CANALDHY, SIP., MPA RENDY SUEZTRA CANALDHY, SIP., MPA Pokok-pokok Bahasan Perkuliahan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pengajaran Pengantar Studi Kebijakan Publik Model, Teori, Aktor dan Instrument Kebijakan Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan IPA di sekolah dirumuskan dalam bentuk pengembangan individu-individu yang literate terhadap sains.

Lebih terperinci

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan NCHR Uuniversity

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan 2. Dosen Pembina : Drs. Achmadur Rifa i 3. Kode/ SKS : 010 023311/

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011 DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten

Lebih terperinci

Monitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012

Monitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012 Monitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012 Pengantar Monitoring dan evaluasi (M&E) secara luas diakui sebagai suatu elemen yang krusial dalam pengelolaan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Ilmu Politik

Ruang Lingkup Ilmu Politik Ruang Lingkup Ilmu Politik Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmuilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang

Lebih terperinci

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan Yogyakarta, 21-22 Juni 2010 MAKALAH Otda & Konflik Tata Ruang Publik Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol

Lebih terperinci

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Context Actors national politicians

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Pasal 28 H (1) dan Pasal 34 (3) Amandemen IV UUD 1945

Lebih terperinci

Forecasting dalam analisis kebijakan

Forecasting dalam analisis kebijakan Forecasting dalam analisis kebijakan Soal essay: Jawablah 2 pertanyaan dari 3 pertanyaan di bawah ini: 1. Pilih salah satu isu kebijakan kesehatan, (misalnya: bidan desa siaga diperbolehkan memberikan

Lebih terperinci

SAGE PUBLICATION CALIFORNIA,

SAGE PUBLICATION CALIFORNIA, Identitas Buku Judul Buku Evaluation : Systematic Aprroach Pengarang : oleh Peter H. Rossi E. Freeman Penerbit: SAGE PUBLICATION CALIFORNIA, 1989 TOKOH DI BIDANG EVALUASI Donald Campbell selama lebih dari

Lebih terperinci

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility

Lebih terperinci

Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi

Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi What Ever Happened to Policy Implementation? An Alternative Approach By Peter and Linda deleon Journal of Public Policy Administration Research

Lebih terperinci

Sifat dan Arti Ilmu Politik

Sifat dan Arti Ilmu Politik Sifat dan Arti Ilmu Politik sent by Weldan Firnando Smith Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka,

Lebih terperinci

isu kebijakan dan dinamikanya. Kemudian pada bagian kedua kita akan Isu kebijakan publik sangat penting dibahas untuk membedakan istilah

isu kebijakan dan dinamikanya. Kemudian pada bagian kedua kita akan Isu kebijakan publik sangat penting dibahas untuk membedakan istilah 4 Isu Kebijakan Publik A. Pendahuluan Pada bagian ini, anda akan mempelajari konsep isu kebijakan publik dan dinamikanya dalam pembuatan kebijakan. Untuk itu, kita akan membagi uraian ini menjadi tiga

Lebih terperinci

Kuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI. 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1

Kuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI. 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1 Kuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan 5/1/2017 Marlan Hutahaean 2 Pendahuluan 5/1/2017 Marlan Hutahaean 3 Pendahuluan AGENDA SETTING POLICY

Lebih terperinci

Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana

Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu an Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Deskripsi: Mata kuliah ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa memahami

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB

KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN TINGKAT-TINGKAT KEBIJAKAN PUBLIK 1. Pengertian Kebijakan Publik a. Thomas R. Dye Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian & Metode Penelitian. Perbedaan

Metodologi Penelitian & Metode Penelitian. Perbedaan Metodologi Penelitian & Metode Penelitian Perbedaan Metodologi Penelitian Pembahasan mengenai konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangannya. Dalam penelitian pemilihan metode Metode Penelitian

Lebih terperinci

Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana

Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Kompetensi Tujuan Instruksional Tujuan Belajar Topik Menggunakan berbagai pendekatan ilmu kedokteran,

Lebih terperinci

Engineering Ethics. TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB

Engineering Ethics. TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB Minggu 14: Engineering Ethics (Etika Rekayasa) TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pentingnya etika dalam rekayasa Menjelaskan apa yang dimaksud

Lebih terperinci

MENGGAGAS Mengokohkan Jurusan dan Prodi PLS di SPs UPI Bandung

MENGGAGAS Mengokohkan Jurusan dan Prodi PLS di SPs UPI Bandung MENGGAGAS Mengokohkan Jurusan dan Prodi PLS Disampaikan Pada KULIAH UMUM MATRIKULASI 2009 di SPs UPI Bandung 1 KONSEKUENSI SOSIAL GERAKAN DAN PROSES PROFESIONALISASI Fungsi-fungsi vital bagi kehidupan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kebijakan (policy) menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa diartikan

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kebijakan (policy) menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa diartikan TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan dan Analisis Kebijakan Istilah kebijakan (policy) menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa diartikan sebagai pedoman untuk bertindak. Kebijakan dalam makna tersebut merupakan suatu

Lebih terperinci

Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI

Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI What is policy? About decision making Non decision vs decision

Lebih terperinci

MEMAHAMI ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

MEMAHAMI ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN TTIINJJAUAN PPUSSTTAKA MEMAHAMI ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN Staf Pengajar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat ABSTRACT The health policy analysis consists of

Lebih terperinci

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Riset Operasi Bobot: 3 SKS Riset Operasi Bobot: 3 SKS Tujuan Perkuliahan Setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan metode-metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Ruang Lingkup Sosiologi komunikasi Fakultas Komunikasi Program Studi Hubungan Masyaraakt TatapMuka Kode MK DisusunOleh 01 85005 Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan,

Lebih terperinci

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Perbandingan Administrasi Negara Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: -

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Perbandingan Administrasi Negara Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: - S I L A B U S Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : Ilmu Mata Kuliah : Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: - Semester : V Mata Kuliah Prasyarat : - Dosen : Utami Dewi, M.PP I. Deskripsi Mata

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence ( Ethic Decision Making )

Bussiness Ethic and Good Governence ( Ethic Decision Making ) Bussiness Ethic and Good Governence ( Ethic Decision Making ) DR. H. Ahmad Badawi Saluy, SE., MM www.mercubuana.ac.id INTRODUCTION Apa kategori Keputusan yang dianggap baik atau etis? Perusahaan dianggap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak. langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan

I. PENDAHULUAN. Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak. langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan masyarakat yang berada di sekitar

Lebih terperinci

Magister Studi Kebijakan Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada

Magister Studi Kebijakan Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Magister Studi Kebijakan Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Mata Kuliah: Teori Kebijakan Publik Waktu kuliah: Selasa 08.00-10.30 Dosen: Prof. Dr. Muhajir Darwin Dr. Erwan Agus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Kebijakan 2.1.1 Analisis Analisis mempunyai banyak arti jika dipandang adri beberapa sudut pandang yang berbeda-beda. Salah satunya Analisis dalam pemerintahan,

Lebih terperinci

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PERKEMBANGAN ADMINISTRASI ATAU MANAJEMEN SEBAGAI SENI SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Fase Prasejarah Sejarah Modern A. FASE PRASEJARAH 1. Zaman Peradaban Mesopotamia (Irak) Pemerintahan, perdagangan,

Lebih terperinci

TEORI-TEORISOSIOLOGI OLEH. GUMGUM GUMILAR, M.SI

TEORI-TEORISOSIOLOGI OLEH. GUMGUM GUMILAR, M.SI TEORI-TEORISOSIOLOGI OLEH. GUMGUM GUMILAR, M.SI PendekatanTeoriSosial 1. Dimensikognitif. Dalam dimensi ini, ilmuwan sosial akan selalu berbicara mengenai teori sosial sebagai cara untuk membangun pengetahuan

Lebih terperinci

DEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK

DEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK DEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK John Locke MENURUT PAKAR Francis Bacon Easton Pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam pengertian ini hanya pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat bisa menilai dan mengukur keberhasilan suatu perusahaan dari kemampuan kinerja manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Kebijakan. Retno Muninggar, S.Pi. ME

Pengantar Ilmu Kebijakan. Retno Muninggar, S.Pi. ME Pengantar Ilmu Kebijakan Retno Muninggar, S.Pi. ME DEFINISI Kebijakan Sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang terkena kebijakan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESAIN KURIKULUM Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006 DESAIN KURIKULUM Arti; curriculum design is the outcome of a process by which the purposes of education are

Lebih terperinci

Manajemen Public Relations

Manajemen Public Relations MODUL PERKULIAHAN Manajemen Public Relations Fact Finding Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan 4 Masyarakat 04 Abstract Modul ini membahas langkah pertama perencanaan

Lebih terperinci

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1 Sehat Absence of disease:

Lebih terperinci

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST MBA Sejarah Pemikiran & Administrasi Administrasi ada bersama-sama dengan timbulnya Peradaban Manusia. Sekuensi perkembangan pemikiran Administrasi:

Lebih terperinci

SERTIFIKASI CFE (CFE EXAM PREPARATION COURSE and CFE EXAM) 2018

SERTIFIKASI CFE (CFE EXAM PREPARATION COURSE and CFE EXAM) 2018 SERTIFIKASI CFE (CFE EXAM PREPARATION COURSE and CFE EXAM) 2018 PENDAHULUAN Certified Fraud Examiner (CFE) adalah seorang spesialis dalam mencegah dan memberantas fraud. CFE merepresentasikan standar yang

Lebih terperinci

Outline. Kebijakan Secara Umum Kebijakan Publik Kebijakan TIK Kebijakan pada PEGI

Outline. Kebijakan Secara Umum Kebijakan Publik Kebijakan TIK Kebijakan pada PEGI Dimensi Kebijakan 1 Outline Kebijakan Secara Umum Kebijakan Publik Kebijakan TIK Kebijakan pada PEGI 2 Apakah Kebijakan Kata kebijakan dapat digunakan untuk mencakup hal-hal dari mulai strategi tingkat

Lebih terperinci

DR. Ulul Albab, MS. Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya

DR. Ulul Albab, MS. Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya DR. Ulul Albab, MS. Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya www.unitomo.ac.id Negara & Korupsi Government corruption as the sale by government officials of government property for personal gain

Lebih terperinci

Konsep dan Studi Kebijakan Publik

Konsep dan Studi Kebijakan Publik Konsep dan Studi Kebijakan Publik Pelatihan Analisis Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 26 September 2017 Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh : Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Abdul Karim Bhian Rangga J R Lucky Apriyanto M Kholiq Yunanto Nasrudin Oleh : K5410001 K5410012 K5410034 K5410043 K5410045 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN STATISTIK

PENELITIAN DAN STATISTIK PENELITIAN DAN STATISTIK Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri-ciri : 1. Rasional : dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal 2. Empiris : teramati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada akhir abad 20 tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pemerintah dalam mengembangkan sistem manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Sejarah & Filsafat Ilmu Hubungan Internasional. #Sesi 13, Kamis 28 Mei 2015

Sejarah & Filsafat Ilmu Hubungan Internasional. #Sesi 13, Kamis 28 Mei 2015 Sejarah & Filsafat Ilmu Hubungan Internasional #Sesi 13, Kamis 28 Mei 2015 Ilmu HI versi 4-digit UNESCO Nomenclature In brief, as a field of inquiry, international relations today resembles a poorly marked-out

Lebih terperinci

Sejarah perkembangan sosiologi. DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

Sejarah perkembangan sosiologi. DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Sejarah perkembangan sosiologi DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Sejarah perkembangan sosiologi Tiga Tahap Perkembangan Ilmu Sosiologi Sosilogi sebelum Auguste Comte Sosiologi Auguste Comte Sosiologi sesudah

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Metaetika dan Etika Terapan. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Metaetika dan Etika Terapan. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Metaetika dan Etika Terapan Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam

Lebih terperinci

MODUL BAHAN AJAR TUGAS. 1 Modul Bahan Ajar [ETIKA PROFESI] Modul 11. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

MODUL BAHAN AJAR TUGAS. 1 Modul Bahan Ajar [ETIKA PROFESI] Modul 11. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D MODUL BAHAN AJAR TUGAS 1 Modul Bahan Ajar [ETIKA PROFESI] Modul 11 Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi Ilmu pengetahuan himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi Struktur Ilmu Pengetahuan dimulai dengan konsep awal berupa

Lebih terperinci

HUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK

HUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK HUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK (Prof. Dr. JAMAL WIWOHO, SH.MHum) 6/22/2012 www.jamalwiwoho.com PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK THOMAS R. DYE: Public Policy is whatever to government choose to do or not to do JAMES

Lebih terperinci

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL 1. Metode Penelitian Sosial (Social Research Method) Mahasiswa selalu dihadapkan pada permasalahan teoritis dan metodologis dalam proses penulisan tugas akhir

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)

Lebih terperinci

TPU/ KOMPETENSI DASAR

TPU/ KOMPETENSI DASAR TPU/ KOMPETENSI DASAR SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN INI PESERTA MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN, KONSEP POKOK, METODE ANALISIS & APLIKASI KEBIJAKAN PUBLIK SERTA PERAN INFORMASI DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci