KEWIRAUSAHAAN - 2. Teknik Evaluasi. Modul ke: Perencanaan. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Fakultas. Program Studi.
|
|
- Sri Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEWIRAUSAHAAN - 2 Teknik Evaluasi Modul ke: Perencanaan Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi
2 Evaluasi-pengantar Tinjauan teoritis evaluasi Evaluasi dalam kebijakan Pengertian, Lingkup, Mekanisme Evaluasi dalam program Pengertian, Lingkup, Mekanisme Evaluasi dalam proyek Pengertian, Lingkup, Mekanisme
3 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, lingkup, dan mekanisme evaluasi dalam kebijakan, program, dan proyek
4 Pengantar Kegiatan evaluasi merupakan tahap penting bagi keseluruhan proses analisis kebijakan publik Memberikan satuan2 nilai tertentu terhadap kebijakan yang sudah diimplementasikan Menjadi pintu baru untuk memasuki kegiatan pembuatan dan analisis kebijakan berikutnya
5 Pengantar Evaluasi perencanaan: evaluasi pada kebijakan, program, proyek Evaluasi kebijakan, program, dan proyek saling berhubungan dan mengikat satu sama lain menurut tingkatannya Kebijakan Program Proyek
6 Pengantar Tingkatan isu: Isu-isu utama: kebijakan yang dibuat pemerintah pusat Isu-isu sekunder: pada instansi pelaksana program pemerintahan Isu fungsional: terletak di tingkat program dan proyek Isu minor: terletak pada pelaksanaan proyek yang spesifik
7 Evaluasi pada tingkat kebijakan
8 Pengertian evaluasi Evaluasi memiliki persamaan dengan: Appraisal (kb): penilaian, penaksiran, pengharapan Rating (kb): menilai, menghitung, menaksir Assesment (kb): taksiran, penaksiran, penilaian tindakan evaluasi: untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan dari keluaran kebijakan dengan seperangkat penilaian
9 Pengertian evaluasi Evaluasi: usaha untuk menghasilkan informasi tentang nilai dari suatu keluaran kebijakan (policy outcomes) Bila kebijakan dapat memberikan suatu tingkatan kinerja yang baik problem kebijakan (policy problem) telah dapat diseleseikan
10 Lingkup evaluasi Policy Problem Problem Structuring Practical Inference forecasting Policy Outcomes Policy Performace Policy Alternative Monitoring Evaluating Recomendation Policy Action Tindakan yang dilakukan/dihasilkan Metodologi Sumber: Dunn, William N. Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs. New Jersey, 1984.
11 Mengapa evaluasi kebijakan perlu? Evaluasi memberikan informasi yang dapat dipercaya dan sahih tentang kinerja dari suatu kebijaksanaan, oleh sebab itu, hal ini perlu dan keuntungan telah disadari melalui tindakan public (public action). Dalam hal ini dengan adanya hasil evaluasi maka suatu tujuan menjadi lebih baik; Evaluasi memberikan kontribusi kepada klarifikasi dan kritik dari nilai-nilai yang berada dibawah maksud dan tujuan terpilih; Evaluasi dapat memberikan kontribusi kepada aplikasi dari metode analis kebijaksanaan yang lain, termasuk strukturisasi problem (problem structuring) dan rekomendasi
12 Mekanisme evaluasi kebijakan Tata cara/ mekanisme evaluasi kebijakan Kriteria evaluasi kebijakan Tiga pendekatan evaluasi kebijakan
13 Kriteria Evaluasi Kebijakan Tipe Kriteria Penilaian Pertanyaan Kriteria Ilustratif Effectiveness Efficiency Adequacy Equity Responsiveness Appropriateness Sudahkah nilai-nilai keluaran yang dicapai Seberapa banyak usaha yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan? Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah? Apakah biaya dan keuntungan terdistribusi secara merata diantara kelompok-kelompok yang berbeda? Apakah keluaran kebijakan telah sesuai dengan keinginan, preferensi atau nilai dari kelompok-kelompok tertentu? Apakah hasil(tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai? Unit pelayanan Unit biaya Manfaat berih Rasio biaya-manfaat Biaya tetap (fixed cost) Effectifitas tetap (fixed effectivness) Criteria pareto Criteria kaldov-hiks Criteria Rawfs Konsistensi dengan hasil survey terhadap masyarakat Program public harus merata dan effisien Dunn, William. 1984, Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, New Jersey
14 Pendekatan Evaluasi Kebijakan Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk Umum Teknik Pseudo Evaluation Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid tentang hasil kebijakan Ukuran manfaat atau nilai terbukti dengan sendirinya atau tidak controversial Eksperimental social Akuntansi system social Pemeriksaan social Sintesis riset dan praktik Tampilan grafik Tampilan table Nomor indeks Interrupted time series analysis Regression Discontinuity analysis Formal Evaluation Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan secara formal siumumkan sebagai tujuan program kebijakan Tujuan dan sasaran dari pengambil kebijakan dan administrator yang secara resmi di umumkan merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau nilai Evaluasi perkembangan Evaluasi eksperimental Evaluasi proses retrospektif Evaluasi hasil retrospektif Pemetaan tematik Penjelasan nilai Kritik terhadap nilai Pemetaan kendala Cross impact analysis Discounting Decision theoretic evaluation Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan yang secara eksplisit diinginkan oleh berbagai pelaku kebijakan. Tujuan dan sasaran dari berbagai pelaku yang diumumkan secara formal maupun diam-diam merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau nilai Penilaian tentang dapat tidaknya dievaluasi Analisis utilitas multiatribut Curah gagas Analisis asumsi Policy Delphi User survey analyis Dunn, William. 1984, Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, New Jersey
15 Evaluasi pada tingkat program
16 Evaluasi pada tingkat program Evaluasi program merupakan cara untuk memberikan pengetahuan yang cukup bagi pengambil keputusan public dalam memahami problem tentang sebab yang dilakukan sebelumnya. Guna mengurangi problem, serta tentang kegiatan pengamatan/observasi terhadap effektivitas dari program tertentu (Nicholas Henry, 1992).
17 Lingkup evaluasi dalam program Dalam melakukan evaluasi program, terdapat empat hal yang mendasari lingkup dari proses evaluasi, yaitu: Memahami dan mengetahui macam kebutuhan program dari para pengambil keputusan; Mendefinisikan sifat dan lingkup problem; Menentukan tujuan yang benar/valid; Menentukan ukuran-ukuran secara menyeluruh
18 Lingkup evaluasi dalam program Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap tahap proses kegiatan Mulai dari penilaian alternatif program, penilaian terhadap hasil dari alternatif program terpilih, pembuatan pilihan-pilihan dari alternatif program, serta operasionalisasi dari program
19 Proses Evaluasi Program Penilaian terhadap alternatif-alternatif program penilaian awal dari alternatif penilaian alternatif alternatif baru penilaian terhadap alternatif program terpilih pengkajian hasil pilihan-pilihan dari alternatif prigram terpilih identifikasi kebutuhan yang baru menentukan pilihan menentukan pilihan tahap operasionalisasi program pengenalan program pengoperasian program perubahan program
20 Mekanisme Evaluasi Program Mekanisme/tata cara Evaluasi Program Kriteria penilaian evaluasi program Jenis evaluasi program
21 Kriteria penilaian evaluasi program Kriteria Pengertian Relevansi Evaluasi harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengembil keputusan dan pelaku kebijaksanaan yang lain dan harus menjawab pertanyaan yang benar pada waktu yang tepat Signifikansi Evaluasi harus memberikan informasi yang baru dan penting bagi pelaku kebijaksanaan untuk melakukan lebih dari yang selama ini mereka anggap telah jelas Validitas Kepercayaan (reliability) Evaluasi dapat memberikan pertimbangan yang persuasive dan seimbang mengenai hasilhasil nyata dari program. Evaluasi harus berisi bukti-bukti bahwa kesimpulan tidak didasarkan atas informasi melalui prosedur pengukuran yang tidak teliti dan tidak konsisten Objektivitas Ketepatan Waktu Evaluasi harus menghasilkan kesimpulan dan informasi pendukung yang sempurna dan tidak bias Evaluasi harus memberikan informasi yang tersedia pada waktu keputusan itu dibuat. Daya Guna Evaluasi harus dapat memberikan informasi yang dapat digunakan dan dipahami oleh pengembil keputusan dan pelaku keputusan
22 Jenis evaluasi program Jenis Program Front end Evaluation Evaluability evaluation Uraian Merupakan penelitian evaluasi yang dihubungkan sebelum keputusan dibuat untuk dimasukkan ke dalam program baru. Evaluasi ditujukann untuk perumusan masalah, serta sering mengandalkan pada penemuan dari evaluasi utama di dalam usaha untuk menaksur bagaimana kelayakan suatu program dan kemungkinan efeknya. Evaluasi inii mengukur secara terus menerus problem-problem dan kemajuan program yang dikaitkan dengan waktu yang lalu Merupakan evaluasi yang digunakan untuk menjawab perumusan program serta implementasinya. Asumsi kebijaksanaan yang mendasari program tersebut dibandingkan dengan apa yan dilakukan oleh program tersebut, apakah konsisten dan mencapai tujuan ataukah Process evaluation Evaluasi ini adalah menggambarkan dan menilai proses diskusi dari kegiatan program seperti pengelolaan, perencanaan strategis, operasi, biaya, dan proses detail pelaksanaannya. Evaluasi ini dapat melihat akibat dari penggunaan. The effectiveness of impact evaluastion Program end problem monitoring Merupakan evaluasi yang dilakukan dengan cara melihat kebelakang untuk menentukan bagaikmana program dapat berjalan secara lebihbaikdandilakukandengancaramengukur terus menerus problem yang ada pada program serta kemajuan yang telah diperoleh dari program tersebut Merupakan kegiatan yang kontinu dengan tujuan menyediakan informasi dari problem, baik jangka pendek meupun jangka panjang. Kegiatan ini memusatkan kepada bagaimana suatu problem dapat berubah sesuai dengan perjalanan waktu. Selain itu, bias digunakan untuk melihat kesesuaian formulasi program dengan pelaksanaannya Meta evaluation of evaluation synthesis Merupakan evalusi dengan sifat komprehensif yang dilakukan dengan cara melihat kembali penemuan-penemuan yang telah dilakukan dari sejumlah hasil evaluasi yang telah dillakukan sebelumnya
23 Evaluasi pada tingkat proyek
24 Evaluasi pada tingkat proyek Evaluasi mempunyai kaitan timbal balik yang erat dengan perencanaan. Sama halnya dengan perencanaan, evaluasi juga merupakan salah satu fungsi dalam siklus manajemen, khususnya manajemen proyek. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sbelumnya. Hasil-hasil evaluasi dimaksudkan manjadi umpan balik untuk perencanaan kembali.
25 Lingkup evaluasi proyek Merupakan salah satu fungsi manajemen untuk mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dan suatu rencana Sekaligus mengukur seobyektif mungkin hasilhasil pelaksanaan dengan ukuran-ukuran yang seobyektif mungkin Keberhasilan suatu proyek hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi
26 Lingkup evaluasi proyek Evaluasi haruslah dikembangkan secara melembaga dan membudaya agar pelaksanaan proyek pembangunan dapat berhasil, bermanfaat, dan berdayaguna
27 Siklus perencanaan dan manajemen proyek Klasifikasi dan batasan proyek pelaksanaan Perumusan persiapan dan analisa Pencapaian dan pencatatan Pengembangan dan desain Evaluasi dan tindakan lanjut penganggaran Penggiatan dan pengorganisasian
28 Mekanisme evaluasi proyek Kriteria untuk menentukan proyek-proyek pilihan ( Aji dan Sirait, 1990) 1. Prioritas masalah 2. Pengembangan institusional menuju swasembada jangka panjang 3. Partisipasi masyarakat dengan biaya rendah 4. Pendayagunaan tenaga kerja 5. Motivasi 6. Hubungan-hubungan intersektoral 7. Kelestarian lingkungan
29 Tata cara tindakan evaluasi proyek Evaluasi pada tahap perencanaan Evaluasi pada tahap pelaksanaan Evaluasi pada tahap purna pelaksanaan
30 Tata cara tindakan evaluasi 1. Evaluasi pada tahap perencanaan Evaluasi sering digunakan di dalam tahap perencanaan dalam rangka mencoba memilih dan menentukan arah skala prioritas terhadap berbagai alternatif kemungkinan terhadap cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya diperlukan berbagai teknik yang dapat dipakai oleh perencana. Contoh: cash flow analysis, discounting, cost-benefit analysis dan cost effectiveness analysis.
31 Tata cara tindakan evaluasi 2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan. Evaluasi pada tahap pelaksanaan merupkan kegiatan analisa untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan dengan rencana terdapat perbedaan antara evaluasi menurut pengertiang ini dengan monitoring atau pengendalian. Monitoring menganggap bahwa tujuan yang ingin dicapai sudah tepat dan bahwa proyek tersebut direncanakan untuk dapat dicapai tujuan tersebut. Monitoring melihat apakah pelaksanaan proyek sudah sesuai dengan rencana dan bahwa rencana tesebut sudah tepat untuk mencapai tujuan, apakah tujuan tersebut berubah, atau dengan kata lain, apakah pencapaian hasil proyek tersebut akan memecahkan masalah pembangunan yang ingin dipecahkannya.. evaluasi juga mempertimbangkan hambatan yang mempengaruhi keberhasilan proyek.
32 Tata cara tindakan evaluasi 3. Evaluasi pada tahap purna pelaksanaan. Disini pengertian evaluasi hampir sama dengan pengertian evaluasi pada tahap pelaksanaan, hanya perbedaaanya yang diilai dan dianalisis bikanlagi tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan rencana, tapi hasil pelaksanaan dibandingakan dengan rencana, yakni apakah dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
33 Aspek dalam evaluasi proyek Terdapat enam aspek yang dikaji dalam evaluasi proyek ( Lien Karlina, Clive Gray), yaitu: Aspek manajerial dan administrasi, Aspek organisasi Aspek komersil Aspek financial Aspek ekonomi
34 Kerangka logis rancangan proyek Uraian ringkas Indikator kuantitatif dan kualitatif Alat pembukti indikator Factor ketidakpastian Tujuan program Data dasar, indikator dan sasaran Sumber dan merode pengumpulan data Penunjang tercapainya tujuan program Tujuan fungsional proyek Status keberhasilan proyek Sumber dan merode pengumpulan data Penunjang tercapainya tujuan fungsional proyek Hari akhir proyek Data dasar, indikator dan sasaran Sumber dan merode pengumpulan data Penunjang tercapainya hasil akhir proyek Sumber proyek Rencana pelaksanaan dan anggaran Dokumen administrasi proyek Penunjang tercapainya penyediaan sumber proyek
35 Terima Kasih Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK Agenda PENGERTIAN DAN KRITERIA EVALUASI INDIKATOR EVALUASI KENDALA DALAM EVALUASI I. Pengertian dan Kriteria Evaluasi EVALUASI KEBIJAKAN MERUPAKAN TAHAPAN PROSES PEMBUATAN
Lebih terperinciKuliah 6. Marlan Hutahaean 1
Kuliah 6 Evaluasi Kebijakan Marlan Hutahaean 1 Agenda Pengertian dan Kriteria Evaluasi Kendala dalam Evaluasi Marlan Hutahaean 2 Pengertian dan Kriteria Evaluasi Marlan Hutahaean 3 Pengertian dan Kriteria
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Evaluasi Kebijakan Sebagai Tahapan Penting Kebijakan Publik Oleh: Sari Wahyuni, S.Ap Staf Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat I. Pendahuluan Sebuah
Lebih terperinciSistem Informasi Manajeman. Konsep Dasar Data & Informasi
Sistem Informasi Manajeman Konsep Dasar Data & Informasi Konsep Dasar Data Data : 1. kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. 2. Bahan mentah yang diproses untuk menyajikan
Lebih terperinciKuliah 13. Marlan Hutahaean 1
Kuliah 13 Evaluasi Kebijakan Marlan Hutahaean 1 Agenda Pengertian dan Kriteria Evaluasi Indikator Evaluasi Kendala dalam Evaluasi Marlan Hutahaean 2 Pengertian dan Kriteria Evaluasi Marlan Hutahaean 3
Lebih terperinciMODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific
MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS
GARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS Mata Kuliah : Publik Dosen Pengampu Penguji : Dr. Marlan Hutahaean, M.Si. Kode Mata Kuliah : B330936 Mata Kuliah Pendukung : Pengantar Ilmu Adm. Negara, Publik
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Rifka S. Akibu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan APBN 2013 memberikan alokasi yang cukup besar terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan APBN 2013 memberikan alokasi yang cukup besar terhadap subsidi energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) sekitar 193,8 Triliun atau 11,5 persen dialokasikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciPelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan
Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan Jusuf Irianto Gitadi Tegas S. Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 5 Juni 2012 Pokok Bahasan
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem
Lebih terperinciOutline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM
Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM Pendahuluan 0 Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (manajemen) dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan merupakan kesatuan entitas antara pengelola (manajemen) dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stockholders). Perusahaan
Lebih terperinciKuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean
Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK 1 KNOWLEDGE POLICY - ACTION SCIENTIFIC RESEARCH SCIENTIFIC INFORMATION POLICY ANALYSIS POLICY ACTION POLICY INFORMATION 2 Rational Policy Making Process
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Pasal 28 H (1) dan Pasal 34 (3) Amandemen IV UUD 1945
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: PENGANTAR EVALUASI PROYEK 1.1 Pengertian Proyek dan Evaluasi Proyek... 1.3 Latihan... 1.12 Rangkuman.... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.13 Konsep Dasar Analisis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciBAB 3. Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif guna mengetahui pengaruh
Lebih terperinciSilabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana
Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu an Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Deskripsi: Mata kuliah ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa memahami
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,
Lebih terperinciTIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK
Materi #1 TIN205 EKONOMI TEKNIK Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Ekonomi Teknik akan mempelajari bagaimana menentukan faktor-faktor ekonomi dan kriteria ekonomi dalam pemilihan satu atau lebih alternatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman sekarang, dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis. Untuk
Lebih terperinciKONSEP INFORMASI. Chairul Furqon
KONSEP INFORMASI Chairul Furqon 1 Outline 1. Pengertian Data & Informasi 2. Siklus Informasi 3. Kualitas Informasi 4. Sumber Informasi 5. Nilai Informasi 6. Arsitektur Informasi untuk Organisasi 2 DATA
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciDasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN
Dasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh beberapa riset yang
Lebih terperinciTeori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D
Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciEVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN
79 EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN Tengku Rahardian dan Isril FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Evaluation Tax Withholding of
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
Lebih terperinciSalah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak
Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak model telah terbentuk. Banyak model yang tersedia yang
Lebih terperinciMata kuliah Perencanaan Pengajaran Ekonomi. Oleh: Kiromim Baroroh
Mata kuliah Perencanaan Pengajaran Ekonomi Oleh: Kiromim Baroroh Bab 1 Pengertian dan tujuan perencanaan Pengajaran PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Dari terminologi, terdiri dari 2 kata; perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa
Lebih terperinciBAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan
Lebih terperinciKuliah Ke-10. Formulasi Kebijakan : Perumusan Alternatif dan Penetapan/Adopsi Kebijakan
Kuliah Ke-10 Formulasi Kebijakan : Perumusan Alternatif dan Penetapan/Adopsi Kebijakan Perumusan Alternatif Kebijakan Tahap perumusan alternatif menuntut sensitivitas dan perhatian yang tinggi dari pada
Lebih terperinciRINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB
RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja sering digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu hasil yang dicapai terhadap sesuatu. Sehingga kesuksesan suatu perusahaan dapat diukur dari kinerja
Lebih terperinciDATA DAN METODE STATISTIKA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
DATA DAN METODE STATISTIKA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Oleh : Teguh Kristianto Dari pengertian sederhana, data adalah keterangan/bahan/informasi, maka kondisinya harus dapat dipertanggung-jawabkan. Kegunaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Helpdesk Menurut Donna Knapp (2004), definisi helpdesk adalah sebuah alat untuk mengatasi persoalan yang didesain dan disesuaikan untuk menyediakan layanan teknis yang dikosentrasikan
Lebih terperinciKUNCI KEBERHASILAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KUNCI KEBERHASILAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh: Budi Santoso 1 ABSTRAK Pengambilan keputusan bukan merupakan suatu kajian sepele yang dapat diabaikan begitu saja. Masa depan organisasi dipertaruhkan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebagian besar perusahaan, terutama perusahaan yang berorientasi bisnis, adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang meningkat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas berbantuan sesuai dengan Undang-Undang
Lebih terperinciMETODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Nuri Andarwulan SEAFAST Center, IPB Southeast Asian Food & Agr. Sci & Tech Center Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB 23 Oktober
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PUBLIK Kuliah 4
KEBIJAKAN PUBLIK Kuliah 4 Perumusan Kebijakan 1. Perumusan Kebijakan 2. Penyusunan Agenda Kebijakan 3. Perumusan Usulan Kebijakan 4. Tahap-tahap dalam Perumusan Kebijakan Bahan Bacaan: Agustino: 113, Islamy:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Peraturan Pelayanan Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi Peraturan Direksi Nomor
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN VI Proses Kebijakan Publik
POKOK BAHASAN VI Proses Kebijakan Publik A. Formulasi Kebijakan 1. Definisi dan Pengertian Formulasi Kebijakan akan berkaitan dengan beberapa hal : 1. Persoalan yang berkaitan dengan cara bagaimana suatu
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
Lebih terperinciSistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh kota-kota yang sedang berkembang. Salah satu fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan pendudukan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu perkotaan. Kecenderungan meningkatnya jumlah penduduk di daerah perkotaan disebabkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat dan Ruang Lingkup...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2. Batasan Masalah 9 1.3 Rumusan Masalah. 10 1.4 Tujuan
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 HAMBATAN DAN PERMASALAHAN DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: HAMBATAN DAN PERMASALAHAN DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 1. Riset Perumusan Masalah 2. Riset pemasaran
Lebih terperinciANALISA RASIO KEUANGAN 1
Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ANALISA RASIO KEUANGAN 1 Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sumber utama analisa kinerja
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS GADJAH MADA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN Jakarta KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson)
Lebih terperinci1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart dibawah ini : Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Pengertian proyek konstruksi menurut Ervianto (2005) adalah satu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK Jakarta, 18 November - 3 Desember 1998 KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson) Apa yang
Lebih terperinci3.2 Analisa Prosedur Yang Sedang Berjalan. dimaksudkan untuk mencari informasi lebih dalam akan pendefinisian
40 3.2 Analisa Prosedur Yang Sedang Berjalan Dalam memodelkan suatu aplikasi diperlukan adanya penggambaran mengenai proses bisnis yang terjadi pada sistem, dalam hal ini adalah kegiatan penentuan pemenang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebijakan Publik Menurut Riant Nugroho D (2003:51) yaitu: Kebijakan Publik adalah jalan mencapai tujuan yang bersama yang dicita-citakan, jadi jika cita-cita Bangsa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA
22 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA M. Irwan Ukkas 1), Amelia Yusnita 2), Eri Wandana 3) 1,2 Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas disebut juga
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat berkaitan erat dengan kejelian dan ketepatan dalam mengidentifikasi, memformulasi, mengemas,
Lebih terperinciOleh: Tim Pengajar MPA
Metode Penelitian Administrasi: Suatu Pengantar Oleh: Tim Pengajar MPA Pengantar Secara sadar atau tidak, dalam kehidupan ini kita dikepung oleh berbagai kegiatan dan hasil penelitian. Penelitian tersebut
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012
Nomor : 326/BNSP/VI/ 2012 Tanggal : 11 Juni 2012 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN 604 BNSP 2012 =================================== PEDOMAN ADVOKASI / BIMBINGAN TEKNIS LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya terhadap kinerja
Lebih terperinciDistinctive Strategic Management
Modul ke: Distinctive Strategic Management Nature of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id RENCANA STRATEJIK Rencana stratejik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan perwujudan dari kerangka berpikir untuk mencapai tujuan dari penelitian, yang dijabarkan dalam beberapa tahap pada disain penelitian. Kerangka
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK SIKAP
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
Lebih terperinciMonitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ
Monitoring & Evaluation Dasar Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ Apakah Monitoring & Evaluasi Monitoring program atau intervensi dalam pelibatan pengumpulan data rutin yang mengukur
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pedekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kuasi kualitatif, dimana penggunaan teori masih dimungkinkan sebagai alat penelitian sejak menemukan masalah, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang akan melakukan penelitian harus mengetahui serta menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan pola pikir keseluruhan dari permasalahan yang dihadapi yang dijabarkan dalam skema. Dalam yang penelitian ini menjabarkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Saat ini pemerintah selalu berusaha untuk memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan diberbagai
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Perencanaan Strategis 1 Pengembangan SI Sistem informasi sedang menjelmakan bisnis dan hasil yang kasat-mata; meliputi penggunaan sel telpon dan telekomunikasi nirkabel, suatu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT. PUMARIN (Pusaka Marmer Indahraya), yaitu sebuah perusahan yang bergerak
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan memperoleh data dengan cara sistematis. Data yang dikumpulkan berupa
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi dan Tipe Riset Metode penelitian kuantitatif adalah suatu cara untuk memecahkan masalah dan memperoleh data dengan cara sistematis. Data yang dikumpulkan berupa
Lebih terperinciII. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PROYEK
II. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PROYEK 2.1 Sistem Monitoring dan Evaluasi Monitoring merupakan kegiatan mencakup pengamatan/peninjauan secara terus-menerus atau berkala dan kegiatan mengawasi, yang
Lebih terperinciperusahaan merupakan kekuatan Madhani untuk menjadikan sistem EAM berbasis database (Datastream7i) ini berfungsi dengan baik. Kata Kunci: Evaluasi dan
EVALUASI & IMPLEMENTASI ENTERPRISE ASSET MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA (MADHANI) Fitriyanti/ Fitriyanti.skom@gmail.com ABSTRAK Evaluasi dan Implementasi
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI
RANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI Novita mariana 1, Rara Sri Artati Rejeki 2, Jeffri Alfa Razaq 3 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinci