PT INTILAND DEVELOPMENT TBK Kegiatan Usaha: Pengembangan Real Estat dan Properti Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT INTILAND DEVELOPMENT TBK Kegiatan Usaha: Pengembangan Real Estat dan Properti Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia"

Transkripsi

1 PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS AWAL. OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT INTILAND DEVELOPMENT Tbk ( PERSEROAN ) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI. OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT INTILAND DEVELOPMENT TBK Kegiatan Usaha: Pengembangan Real Estat dan Properti Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Seri A: Seri B: Kantor Pusat: Intiland Tower, lantai Penthouse, Jl. Jend.Sudirman 32, Jakarta Telp.: / , Fax.: / info@intiland.com PENAWARAN UMUM OBLIGASI II INTILAND DEVELOPMENT TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp (ENAM RATUS MILIAR RUPIAH) Obligasi dengan tingkat bunga sebesar [*]% ([*] persen) per tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp [*] ([*] miliar Rupiah) secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment). Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 24 Juni Pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada saat jatuh tempo. Obligasi dengan tingkat bunga sebesar [*]% ([*] persen) per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp [*] ([*] miliar Rupiah) secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment). Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 24 Juni Pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri B pada saat jatuh tempo. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI DIJAMIN OLEH JAMINAN KHUSUS BERUPA ASET TETAP YANG TERDIRI DARI 2 (DUA) BIDANG TANAH ATAS NAMA PT GRANDE FAMILY VIEW YANG TERLETAK DI PRADAHKALIKENDAL BERIKUT BANGUNAN SERTA SARANA PELENGKAP LAINNYA YANG BERDIRI DI ATASNYA YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI YANG DAPAT DIJADIKAN BARANG JAMINAN, UNTUK KEPENTINGAN PEMEGANG OBLIGASI MELALUI WALI AMANAT, DENGAN NILAI JAMINAN, SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 110% DARI POKOK OBLIGASI. APABILA JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP 600 MILIAR, MAKA EMITEN WAJIB MENYETORKAN UANG TUNAI DALAM REKENING DITEMPATKAN DALAM BENTUK DEPOSITO YANG AKAN DILAKUKAN PENGIKATAN SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKU. KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG JAMINAN DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS AWAL MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI TERSEBUT UNTUK DIMILIKI SEMENTARA LALU DIJUAL KEMBALI ATAU DISIMPAN UNTUK DIJUAL KEMBALI ATAU SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI. KHUSUS UNTUK PEMBELIAN KEMBALI SEBAGAI PELUNASAN HARUS MEMPERHATIKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. PEMBELIAN KEMBALI HANYA BOLEH DILAKUKAN JIKA PERSEROAN TIDAK MELAKUKAN KELALAIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 5 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DILARANG MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN DALAM 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG MEMPUNYAI PEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TERSEBUT. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII DI PROSPEKTUS AWAL. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO MAKRO EKONOMI INDONESIA. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN DARI PT PEFINDO UNTUK: OBLIGASI II INTILAND DEVELOPMENT TAHUN 2013 ida- (Single A Minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVIII PROSPEKTUS AWAL. HASIL PEMERINGKATAN DI ATAS BERLAKU UNTUK 11 APRIL 2016 SAMPAI DENGAN 1 APRIL 2017 OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini Menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT Trimegah Securities Tbk PENJAMIN EMISI OBLIGASI (akan ditentukan kemudian) PT Sucorinvest Central Gani WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juni

2 JADWAL SEMENTARA Masa Penawaran Awal (bookbuilding) : 2 13 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Efektif : 20 Juni 2016 Perkiraan Masa Penawaran : Juni 2016 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 23 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 24 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Pengembalian Dana Pemesanan : 24 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 27 Juni 2016 PT Intiland Development Tbk (selanjutnya dalam Prospektus Awal disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) di Jakarta melalui Surat No. 017/Intiland/CS/ANP-RH/IV/2016 tanggal 21 April 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut UUPM ). Sebagai bagian dari Penawaran Umum Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 diatas, Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp (enam ratus miliar Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Efek No. SP-00009/BEI.PP1/ tanggal 18 April 2016 yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Obligasi ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan Nomor: IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei Perseroan, Penjamin Pelaksanaan Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus Ringkas ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi masing-masing, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, semua pihak termasuk Pihak terafiliasi dengan Perseroan dan para Penjamin Pelaksanaan Emisi Obligasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus Ringkas ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Kecuali didefinisikan lain dalam Prospektus Ringkas ini, maka definisi yang digunakan dalam Prospektus Awal akan mempunyai arti yang sama dengan definisi yang akan digunakan dalam Prospektus Ringkas ini. PENAWARAN UMUM OBLIGASI Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus Ringkas ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek Nama Obligasi Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Obligasi ini adalah Development Tahun Obligasi II Intiland Jumlah Pokok Obligasi, Bunga Obligasi, Jangka Waktu dan Jatuh Tempo Obligasi 2

3 Obligasi ini ditawarkan dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp (enam ratus miliar Rupiah). Kepastian jumlah Pokok Obligasi akan ditentukan setelah dilakukannya proses Penawaran Awal (book building). Perseroan melakukan Penawaran Umum Obligasi yang diterbitkan dengan memberikan pilihan bagi Masyarakat untuk memilih seri yang dikehendaki, yaitu sebagai berikut: Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga sebesar * +% (* +persen) per tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp* + (* + miliar Rupiah) secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment). Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 24 Juni Pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada saat jatuh tempo. Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga sebesar * +% (* +persen) per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp* + (* + miliar Rupiah) secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment). Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 24 Juni Pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri B pada saat jatuh tempo. Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Jumlah Pokok yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat sejak tanggal emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1,00 (Satu Rupiah) dan kelipatannya. Dalam RUPO tiap-tiap Rp1,00 (Satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Satuan Perdagangan Obligasi yang diperdagangkan adalah senilai Rp ,00 (Lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Jumlah Pokok yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat sejak tanggal emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertipikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Jaminan Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Pereroan berjanji akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi, yang pemberian Jaminan tersebut diberikan oleh Pemberi Jaminan yaitu PT Grande Family View selaku entitas anak tidak langsung Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut: 3

4 Jenis Benda Jaminan adalah : Perseroan memberikan Jaminan tanah sebagaimana tersebut dibawah ini dengan Hak Tanggungan peringkat pertama, untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat yang dibebankan dengan hak tanggungan, yang untuk memberikan jaminan tersebut Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris PT Grande Family View, sebagaimana ternyata dari surat tertanggal (sebelas April dua ribu enam belas) dua ribu enam belas) yang dibuat dibawah tangan dan aslinya dilekatkan pada minuta akta saya, Notaris, Nomor: 60 tanggal (dua puluh April dua ribu enambelas) dan untuk melakukan pemberian Jaminan tersebut PT Grande Family View menyatakan telah memenuhi seluruh persyaratan dan ketentuan dalam anggaran dasarnnya dan peraturan perundang yang berlaku. Jaminan Hak Tanggungan adalah berupa : a. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 5520, seluas m 2 (dua puluh enam ribu tiga puluh enam meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor: 191/Pradah Kalikendal/2009 tanggal (dua puluh Oktober dua ribu sembilan), Sertifikat diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Surabaya, pada tanggal (dua puluh sembilan Oktober dua ribu sembilan) dan berakhir pada tanggal (lima belas Oktober dua puluh sembilan); Sebidang tanah tersebut terletak di : Propinsi : Jawa Timur; Kotamadya: Surabaya; Kecamatan: Dukuh Pakis; Kelurahan:Pradakalikendal; Yang tercatat atas nama PT GRANDE FAMILY VIEW; b. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 3456, seluas m 2 (dua ribu enam ratus delapan puluh lima meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor: 423/1998 tanggal (satu Oktober seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan), Sertifikat diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Surabaya, pada tanggal (dua belas Oktober seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan) dan berakhir pada tanggal (delapan belas April dua ribu delapan belas). Propinsi : Jawa Timur; Kotamadya: Surabaya; Kecamatan: Dukuh Pakis; Kelurahan:Pradakalikendal; Yang tercatat atas nama PT GRANDE FAMILY VIEW; termasuk bangunan berikut sarana pelengkap lainnya yang ada (jika ada bangunan) dan yang kelak kemudian hari akan berada dan/atau diperoleh atas bidang-bidang tanah hak bangunan tersebut, yang menurut sifat, peruntukannya atau yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dapat dianggap sebagai barang tidak bergerak termasuk hak tagih atas tagihan asuransi berdasarkan polis asuransi atas segala sesuatu yang sekarang ada maupun yang kelak dikemudian hari akan berada dan/atau diperoleh atas bidang-bidang tanah tersebut diatas yang menurut sifat peruntukannya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dianggap sebagai barang tidak bergerak yang ada diatasnya. Penjaminan atas tanah dan bangunan berikut sarana pelenggap lainnya yang ada dan yang kelak kemudian hari akan berada dan/atau diperoleh atas bidang-bidang tanah hak guna bangunan tersebut, yang dijamin dengan Hak Tanggungan peringkat pertama atas tanah-tanah beserta bangunan-bangunan dan sarana pelengkap lainnya, sebagaimana diuraikan diatas yang pengikatannya dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku (selanjutnya disebut Jaminan Hak Tanggungan). Perseroan menjaminkan kedua bidang tanah tersebut karena merupakan aset Perseroan melalui kepemilikan Perseroan di PT Grande Family View (Entitas Anak tidak langsung). Kedua bidang tanah tersebut terletak di 4

5 area komersial kawasan Graha Famili di Surabaya yang memiliki nilai tinggi dengan potensi besar untuk pengembangan di masa depan Nilai Benda Jaminan: Penilaian atas 2 (dua) bidang tanah tersebut telah dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP ) Wilson dan Rekan in association with Knight Frank, dengan rincian sebagai berikut: (1) Sesuai dengan suratnya tanggal (Sembilan belas April dua ribu enam belas) Nomor : 075/W&R-Laporan 2016, Perihal: Penilaian Tanah Seluas m 2 (dua puluh enam ribu tiga puluh enam meter persegi), yaitu hasil penilaian untuk tanah atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 5520, seluas m 2 (dua puluh enam ribu tiga puluh enam meter persegi) sebagaimana tersebut dalam Pasal 11.1.a Perjanjian Perwaliamantan, hasil penilaiannya adalah sebesar Rp ,00 (lima ratus empat puluh tiga miliar seratus enam puluh juta Rupiah); (2) sesuai dengan suratnya tanggal (Sembilan belas April dua ribu enam belas) Nomor : 092/W&R-Laporan/2016, Perihal: Penilaian Tanah Seluas m 2 (dua ribu enam ratus delapan puluh lima meter persegi), yaitu Penilaian untuk tanah atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 3456, seluas m 2 (dua ribu enam ratus delapan puluh lima meter persegi) sebagaimana tersebut dalam Pasal 11.1.b Perjanjian Perwaliamantan, dengan hasil penilaiannya adalah sebesar Rp ,00 (seratus delapan miliar seratus sembilan puluh juta Rupiah); Dengan demikian apabila jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp ,00 (enam ratus miliar Rupiah), maka hasil penilaian tersebut belum mencapai 110% (seratus sepuluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi, sehubungan dengan hal tersebut maka apabila Pokok Obligasi mencapai Rp ,00 (enam ratus miliar Rupiah), Perseroan wajib menambah jaminan berupa uang tunai. Penyetoran uang tunai sejumlah atau senilai dengan kekurangan nilai jaminan tersebut harus dilakukan pada Tanggal Emisi pada rekening atas nama Perseroan pada bank yang ditentukan oleh Wali Amanat dan Perseroan. Uang tunai dalam rekening tersebut dapat ditempatkan dalam bentuk deposito atau instrumen bank lainnya yang disetujui oleh Wali Amanat. Pendapatan atas penempatan uang tunai tersebut menjadi milik Perseroan sepenuhnya. Perseroan dengan ini memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk menguasai uang tunai, senilai kekurangan Jaminan tersebut di atas dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan penguasaan uang tunai tersebut. Dengan demikian selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi, nilai jaminan adalah sekurang-kurangnya sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari Pokok Obligasi. Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, apabila Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi menjadi jatuh tempo, maka Perseroan dan Pemberi Jaminan dengan ini sekarang dan pada waktunya nanti memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk kepentingan Pemegang Obligasi mengeksekusi Jaminan dengan cara menjual, mengalihkan atau cara lain mengoperkan sesuai dengan peraturan perundanganundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dengan ketentuan apabila akan dilakukan dengan penjualan secara bawah tangan maka penjualan tersebut harus didahului dengan kesepakatan antara Perseroan dan Pemberi Jaminan dan Wali Amanat, apabila kesepakatan tidak tercapai dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal keputusan RUPO yang memutuskan dilakukannya eksekusieksekusi atas Jaminan tersebut, maka Wali Amanat akan melakukan eksekusi Jaminan melalui tata cara pelelangan umum. Wali Amanat Bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Hasil Pemeringkatan Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No 656/PEF-Dir/IV/2016 tanggal 12 April 2016, hasil pemeringkatan atas Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 adalah: ida- (Single A Minus) 5

6 Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini Perihal Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi. Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 11 April 2016 sampai dengan 1 April Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi setiap 1 (satu) tahun sekali sampai dengan telah diselesaikannya seluruh kewajiban yang terkait dengan Obligasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Hak Senioritas Atas Utang Berdasarkan perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan sehubungan dengan Dokumen Emisi, kewajiban-kewajiban Perseroan sebelum diserahkannya Jaminan mempunyai kedudukan sekurang-kurangnya paripassu dengan kewajiban Perseroan lainnya. Hak Pemegang Obligasi adalah preferen dari hak-hak kreditur Perseroan lain setelah diserahkannya Jaminan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tata Cara Pelunasan Pokok Obligasi dan Pembayaran Bunga Obligasi Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi kepemilikan Obligasi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Pembatasan-Pembatasan Dan Kewajiban-Kewajiban Perseroan Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab XVIII Prospektus Awal. Selain pembatasan dan kewajiban Perseroan, dalam Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan kondisi kondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) Perseroan yang akan dijelaskan pada Bab XVII Prospektus Awal. Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. Mengenai RUPO diuraikan dalam Bab XVII Prospektus Awal mengenai Keterangan tentang Obligasi. Perpajakan Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII pada Prospektus Awal. Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XX Prospektus Awal. Keterangan secara lengkap mengenai Penawaran Umum Obligasi dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus Awal. 6

7 RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk: 1. Sebesar Rp (tiga ratus empat puluh enam miliar Rupiah) dari dana hasil Penawaran Umum ini akan digunakan untuk pembayaran utang Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Seri A. Besarnya utang obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Seri A adalah sebesar Rp (tiga ratus empat puluh enam miliar Rupiah) dan jumlah utang obligasi yang akan dilunasi seluruhnya yaitu sebesar Rp (tiga ratus empat puluh enam miliar Rupiah). Informasi lebih lanjut mengenai utang obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Seri A dapat dilihat pada Bab III tentang Pernyataan Utang. 2. Sebesar Rp (dua ratus tiga puluh miliar Rupiah) dari dana hasil Penawaran Umum ini akan digunakan untuk pembayaran utang Entitas Anak, PT Perkasa Lestari Permai, di Bank Mayapada. PT Perkasalestari Permai bergerak dalam bidang pembangunan kawasan perumahan (real estat), gedunggedung apartemen dan kondominium. PT Perkasalestari Permai merupakan entitas anak tidak langsung Perseroan. Berdasarkan Surat Utang No. 115 tanggal 19 Oktober 2015 yang dibuat dihadapan Stephanie Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta ( Perjanjian Kredit BMI ), PT Perkasalestari Permai memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp ,- (dua puluh miliar rupaih) dan Pinjaman Tetap On Demand sebesar Rp ,- (dua ratus tiga puluh miliar rupiah) dengan bunga sebesar 14% (empat belas persen) per tahun dan jaminan berupa SHGB No.3 dan SHGB No.6 milik PT Taman Harapan Indah. Jumlah utang yang akan dilunasi adalah sebesar Rp (dua ratus tiga puluh miliar Rupiah). Informasi lebih lanjut mengenai utang Entitas Anak, PT Perkasalestari Permai, di Bank Mayapada dapat dilihat pada Bab III tentang Pernyataan Utang. 3. Sisa dari dana hasil Penawaran Umum ini akan digunakan untuk penambahan modal kerja (working capital) Perseroan dan Entitas Anak. Tambahan modal kerja tersebut akan digunakan untuk untuk kegatan operasional Perseroan. Penyaluran dana pada Entitas Anak akan diberikan oleh Perseroan dalam bentuk pinjaman tanpa jaminan dengan tingkat bunga wajar yang berlaku pada saat pinjaman diberikan, dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) hingga 5 (lima) tahun. Perseroan melakukan penyaluran dana dalam bentuk pinjaman kepada Entitas Anak dikarenakan Perseroan adalah perusahaan induk yang merupakan holding company dimana kegiatan investasi dilakukan oleh Entitas Anak. Realisasi penggunaan dana tersebut akan dilakukan paling lama dalam jangka waktu sekitar dua tahun. Penggunaan dana yang dimaksud adalah untuk pembayaran utang Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Seri A, pembayaran utang Entitas Anak, PT Perkasalestari Permai, di Bank Mayapada, dan penambahan modal kerja (working capital) Perseroan. Setelah pinjaman yang diberikan oleh Perseroan dilunasi oleh Entitas Anak, dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan antara lain untuk biaya umum dan administrasi, serta biaya konsultan dan/atau biaya kontraktor. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala setiap 6 bulan kepada OJK dan Wali Amanat sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi 7

8 dan Benturan Kepentingan dan/atau Peraturan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini sebagaimana dimaksud di atas, maka Perseroan wajib melaporkan terlebih dahulu rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dengan mengemukakan alasan dan pertimbangannya dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 30/POJK.04/2015 dan Peraturan Nomor VL.C.4 angka 4 huruf K angka 2. Keterangan secara lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus Awal. PERNYATAAN HUTANG Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015, yang angka-angkanya bersumber dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015, yang tercantum dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penekanan suatu hal mengenai penerapan standar akuntansi keuangan baru tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan dan Entitas Anak mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah Rp juta. Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut: Liabilitas (dalam jutaan Rupiah) Utang bank jangka pendek Wesel bayar Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Pendapatan diterima di muka Uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan (jatuh tempo dlm 1 tahun) Utang bank jangka panjang (jatuh tempo dlm 1 tahun) Utang obligasi (jatuh tempo dlm 1 tahun) Uang jaminan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Uang muka penjualan Uang lain-lain Utang kepada pihak berelasi non-usaha Utang obligasi Uang jaminan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Keterangan secara lengkap mengenai Pernyataan Utang dapat dilihat pada Bab III dalam Prospektus Awal. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen ini harus dibaca bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan 8

9 konsolidasian terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ringkas ini. Laporan keuangan konsolidasian tersebut telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi keuangan yang disajikan di bawah ini didasarkan pada: laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal mengenai penerapan standar akuntansi keuangan baru tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari ANALISA KEUANGAN LABA RUGI dan KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN a. Pendapatan Usaha Konsolidasian Pendapatan bersih konsolidasian Perseroan berasal dari penjualan (perumahan, apartemen dan daerah industrial) dan pendapatan usaha (perkantoran, sarana olahraga, hotel dan lain-lain). Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Jumlah pendapatan usaha pada tahun 2015, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 20% atau sebesar Rp 373 miliar. Kenaikan ini terutama berasal peningkatan pengakuan penjualan dari sektor perumahan, ruko dan tanah sebesar Rp. 384 miliar dan sektor high rise sebesar Rp 149 miliar, sedangkan untuk pengakuan penjualan dari kawasan industri mengalami penurunan sebesar Rp 175 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh perlambatan ekonomi global yang mempengaruhi permintaan kawasan indusri di Indonesia. Peningkatan pendapatan dari sektor perumahan, ruko dan tanah terutama berasal dari pengakuan penjualan Serenia Hills tahap 2 sebesar Rp 223 miliar. Sedangkan dari sektor high rise berasal dari pengakuan penjualan 1Park Avenue yang pada tanggal 31 Desember 2015 progressnya telah mencapai 63%. Kondisi pasar properti relatif telah membaik yang dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan pemerintah yang pro pasar, seperti rencana pengampunan pajak dan penurunan suku bunga Bank Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Jumlah pendapatan usaha pada tahun 2014, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 21% atau sebesar Rp 318 miliar. Kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan pengakuan penjualan dari gedung perkantoran dan apartemen sebesar Rp 482 miliar dan peningkatan penjualan dari kawasan industri sebesar Rp 84 miliar. Peningkatan pengakuan penjualan dari gedung perkantoran berasal dari pengakuan penjualan proyek South Quarter, yang pengakuan penjualannya dicatat berdasarkan progres pembangunan. Progres pembangunan South Quarter per 31 Desember 2014 sebesar 73%. Sedangkan untuk pengakuan dari apartemen berasal dari pengakuan penjualan proyek 1Park Avenue sebesar Rp 118 miliar. Dari kawasan industri Ngoro, terdapat peningkatan penjualan, di mana pada tahun 2014 penjualan mencapai Rp 361 miliar. Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatannya karena meningkatnya permintaan atas produk propertinya Perseroan tetap meningditengah kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan bagi industri properti. 9

10 b. Beban Pokok Penjualan Dan Beban Langsung Besarnya beban pokok pendapatan konsolidasian adalah biaya yang berhubungan dengan penjualan (perumahan, apartemen dan daerah industrial) dan pendapatan usaha (perkantoran, fasilitas, hotel dan lain-lain). Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta dimana 90,1% terdiri dari harga pokok penjualan perumahan, kondominium dan daerah industri serta 9,9% terdiri dari beban langsung atas sewa kantor, hotel, sarana olahraga dan lain-lain. Beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp323 miliar atau sebesar 38,74% dibandingkan dengan beban pokok penjualan dan beban langsung pada 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Kenaikan ini sehubungan dengan kenaikan pengakuan penjualan. Pada segmen High-rise dan perumahan. Sedangkan beban pokok penjualan kawasan industri mengalami penurunan seiring dengan penurunan jumlah kawasan industri di tahun 2015 yang diakui sebagai pendapatan di periode berjalan akibat perlambatan perekonomian nasional dan global. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta dimana 79,2% terdiri dari harga pokok penjualan perumahan, kondominium dan daerah industri serta 7,6% terdiri dari beban langsung atas sewa kantor, hotel, sarana olahraga dan lain-lain. Beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp 33 miliar atau sebesar 4,21% dibandingkan dengan beban pokok penjualan dan beban langsung pada 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Kenaikan ini juga sehubungan dengan kenaikan pengakuan penjualan pada segmen High-rise, perumahan dan kawasan industri. c. Laba Kotor Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Jumlah laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, yang merupakan peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 5% dibandingkan dengan jumlah laba kotor pada 31 Desember 2014 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh terutama didapat dari pengakuan penjualan dari sektor rumah, ruko dan tanah. Hal ini seiring dengan kenaikan dari pendapatannya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Jumlah laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, yang merupakan penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 41% dibandingkan dengan jumlah laba kotor pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp juta. Kenaikan tersebut terutama didapat dari pengakuan penjualan gedung bertingkat dan penjualan tanah di kawasan industri. Hal ini seiring dengan kenaikan dari pendapatannya. 10

11 d. Beban Usaha Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 20% dibandingkan beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena kenaikan beban penjualan dan gaji dan upah. Kenaikan biaya penjualan sebesar Rp juta atau 66%, terutama dikarenakan oleh komisi penjualan, yang pada tahun 2015 terdapat biaya komisi atas persewaan gedung kantor di South Quarter dari Citibank sebesar Rp 33 miliar. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 31% dibandingkan beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena kenaikan beban gaji, sumbangan dan representasi. Kenaikan biaya gaji disebabkan oleh banyaknya perekrutan karyawan baru seiring dengan banyaknya proyek yang berjalan di tahun Sedangkan kenaikan biaya sumbangan, representasi dan sponsor terutama disebabkan adanya biaya sponsor dari proyek-proyek untuk lingkungan sekitarnya. Selain itu pada tahun 2014, Perseroan juga berpartisipasi dalam The Indonesia Health Fund yang berafiliasi dengan Bill and Melinda Gates Foundation sebesar Rp 12 miliar. e. Laba Usaha Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Perseroan mencatat laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau 9% dibandingkan dengan laba usaha Perseroan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena kenaikan beban operasional. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Perseroan mencatat laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 50% dibandingkan dengan laba usaha Perseroan pada 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Kenaikan ini terutama seiring dengan kenaikan pendapatan usaha f. Penghasilan (Beban) Lain-Lain Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Penghasilan dan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 43,% dibandingkan dengan penghasilan dan beban lain-lain Perseroan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan beban bunga sebesar Rp juta atau sebesar -9,2%. Keuntungan pelepasan Entitas Anak pada tahun 2014 sebesar Rp. 10 miliar merupakan keuntungan dari penjualan salah satu Entitas Anak yang berlokasi di Jakarta. 11

12 Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Penghasilan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar -Rp juta mengalami penurunan sebesar Rp juta dibandingkan dengan penghasilan dan beban lain-lain Perseroan pada 31 Desember 2013 sebesar Rp4.974 juta. Keuntungan pelepasan Entitas Anak pada tahun 2014 sebesar Rp 10 miliar merupakan keuntungan dari penjualan salah satu Entitas Anak yang berlokasi di Jakarta. Beban bunga meningkat sebesar Rp juta atau 20% jika dibandingkan dengan tahun 2013, terutama berasal dari beban bunga obligasi yang dimulai pada Juli g. Laba Sebelum Pajak Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Jumlah laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, yang merupakan penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 4% dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan pada 31 Desember 2014 yaitu sebesar Rp juta. Penurunan tersebut terjadi karena kenaikan beban operasional.. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Jumlah laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta yang merupakan peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 28% dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp juta. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan operasional yang dikarenakan kenaikan pendapatan usaha. h. Laba Bersih Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 3% dibandingkan dengan laba bersih pada 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (Perseroan) tercatat sebesar Rp juta, turun sebesar Rp juta atau 7% jika dibandingkan dengan tahun Hal ini seiring dengan kenaikan beban operasional. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 28% dibandingkan dengan laba bersih pada 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (Perseroan) tercatat sebesar Rp juta, naik 31% jika dibandingkan dengan tahun 2013, seiring dengan kenaikan pendapatan. 12

13 ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Jumlah aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 14% dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena kenaikan persediaan dan properti investasi. Kenaikan persediaan pada aset lancar di tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp juta terutama dikarenakan progres konstruksi 1park avenue, Aeropolis, Praxis dan Serenia Hills tahap 2. Properti Investasi mengalami kenaikan dikarenakan adanya reklasifikasi dari nilai persediaan tower B dan C South Quarter sebesar Rp 329 miliar. Jumlah Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 22% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank baik jangka panjang maupun jangka pendek. Berikut merupakan fasilitas utang bank yang baru didapat pada tahun 2015 : - Bank Mayapada International, pada tahun 2015, PT Perkasalestari Permai dan PT Intiland Grande mendapatkan tambahan fasilitas baru masing-masing sebesar Rp 200 miliar dan Rp 250 miliar. - Bank Mualamat, pada akhir tahun 2015, PT Gandaria Prima mendapatkan fasilitas kredit pembiayaan murabahah sebesar Rp 125 miliar. - Bank Windu Kencana International, pada akhir tahun 2015, PT Gandaria Prima mendapatkan pinjaman modal kerja sejumlah Rp. 100 miliar. - Bank QNB Kesawan, pada Mei 2015 PT Taman Harapan Indah dan PT Intiland Sejahtera mendapatkan fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 190 miliar dan Rp 10 miliar. Jumlah ekuitas pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, yang merupakan peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 7% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yaitu sebesar Rp juta. Kenaikan tersebut seiring dengan laba bersih Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Jumlah aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 20% dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Kenaikan persediaan pada aset lancar di tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp miliar terutama dikarenakan progres konstruksi 1Park Avenue, South Quarter, Aeropolis, Praxis dan Serenia Hills tahap 2. Properti investasi mengalami kenaikan dikarenakan adanya reklasifikasi dari nilai persediaan tower B dan C South Quarter sebesar Rp 575 miliar. Jumlah Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 24% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Kenaikan ini terutama disebabkan karena kenaikan hutang bank baik jangka pendek maupun jangka panjang dan kenaikan uang muka penjualan. Kenaikan utang bank jangka pendek sebesar Rp 152 miliar terutama berasal dari : - Bank Pan Indonesia, fasilitas baru didapat oleh PT Sinar Puspapersada (Entitas Anak), berupa pinjaman berulang dan pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimal masing-masing Rp 50 miliar dan Rp 10 miliar. 13

14 - Bank Bukopin, fasilitas baru didapat oleh PT Prima Sentosa Ganda (Entitas Anak), berupa pinjaman angsuran dan pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimal masing-masing Rp 191 miliar dan Rp 59 miliar. - Bank Bukopin, fasilitas baru didapat oleh PT Intiland Grande (Entitas Anak) berupa pinjaman angsuran dengan jumlah maksimal Rp 30 miliar. Kenaikan utang bank jangka panjang sebesar Rp 468 miliar sebagian besar berasal dari : - Bank QNB Kesawan, fasilitas pinjaman tetap baru didapat oleh PT Intiland Grande (Entitas Anak) sebesar Rp 290 miliar dan PT Gandaria Prima (Entitas Anak) sebesar Rp 10 miliar. - Penarikan fasilitas kredit yang diberikan Bank CIMB Niaga kepada PT Putra Sinar Permaja (Entitas Anak) selama tahun 2014 sebesar Rp 346 miliar. - Pada tahun 2014, kenaikan uang muka penjualan sebesar Rp 463 miliar, terutama berasal dari uang muka penjualan Praxis, 1Park Avenue, Spazio Tower dan Regatta tahap 2. Jumlah ekuitas pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, yang merupakan peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 9% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp juta. Kenaikan tersebut seiring dengan laba bersih Perseroan. Arus Kas Konsolidasian Likuiditas dalam perseroan yang bergerak dibidang pembangunan properti merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas yang terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan pelanggan. Sedangkan arus keluar Perseroan terutama digunakan untuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Arus Kas dari Aktifitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Penurunan arus kas dari aktifitas operasi sebagian besar disebabkan oleh pembelian tanah dan pembangunan kondominium dan gedung kantor untuk persediaan dan properti investasi. Selain itu penurunan arus kas dari aktifitas operasi ini juga disebabkan karena meningkatnya pembayaran bunga seiring dengan naiknya utang bank Perseroan. Arus Kas dari Aktifitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Arus kas yang digunakan untuk aktifitas investasi pada tahun 2015 dan 2014 terutama digunakan untuk pembelian aset tetap Perseroan dan Entitas Anak sebesar masing-masing Rp 51 miliar dan Rp 98 miliar. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan Kas bersih yang berasal dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Pada tahun 2015 dan 2014, arus kas dari aktifitas pendanaan terutama berasal dari penerimaan dari utang bank. Untuk tahun 2014 aktifitas pendanaan juga didapat dari penerimaan dari pihak berelasi (PT Intiland Infinita, entitas asosiasi). Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

15 Arus Kas dari Aktifitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2013 mendapat arus kas sebesar Rp juta. Penurunan arus kas dari aktivitas operasi sebagian besar disebabkan oleh pembelian tanah dan pembangunan apartemen dan gedung kantor untuk persediaan dan properti investasi. Selain itu penurunan arus kas dari aktivitas operasi ini juga disebabkan karena meningkatnya pembayaran bunga seiring dengan naiknya utang bank Perseroan. Arus Kas dari Aktifitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 terutama digunakan untuk pembelian aset tetap Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp 94 miliar. Pada tahun 2013, arus kas untuk aktivitas investasi terutama digunakan untuk pembelian aset tetap Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp 147 miliar, dan peningkatan investasi pada PT Putra Sinar Permaja (Entitas Anak) sebesar Rp 100 miliar. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan Kas bersih yang berasal dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, dibandingkan 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Pada tahun 2014, arus kas dari aktivitas pendanaan terutama berasal dari penerimaan dari utang bank dan penerimaan dari pihak berelasi (PT Intiland Infinita, entitas asosiasi). Pada tahun 2013, arus kas dari aktivitas pendanaan terutama berasal dari penerimaan utang bank dan obligasi. Likuiditas Likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari Cash Ratio dan Current Ratio. Cash Ratio didapat dengan membandingkan antara kas dengan kewajiban lancar. Sedangkan untuk Current Ratio didapat dengan membandingkan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten, disamping menjaga keseimbangan antara sumber pendapatan dari penjualan properti dan pengeluaran untuk kontraktor dan pemasok. Hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya cash ratio dan current ratio Perseroan dari tahun ke tahun. Cash ratio Perseroan untuk 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah 16%, 32% dan 37%. Current ratio Perseroan untuk 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah 116%, 144% dan 92 %. Dan untuk menjaga likuiditas usaha dimasa yang akan datang, Perseroan tetap mengandalkan dana kas Perseroan, utang bank serta pendanaan dari pasar modal. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali liabilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Dalam perhitungan solvabilitas ini dikenal rasio rasio keuangan seperti: rasio liabilitas terhadap ekuitas (Solvabilitas ekuitas) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (Solvabilitas Aset). Rasio liabilitas terhadap ekuitas (Solvabilitas ekuitas) adalah tingkat perbandingan seluruh liabilitas dengan ekuitas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas (Solvabilitas ekuitas) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 119%, 106% dan 85%. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset (Solvabilitas Aset) adalah perbandingan antara seluruh liabilitas dengan jumlah aset. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset (Solvabilitas Aset) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 54%, 50% dan 46%. 15

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SUARA PEMBARUAN PADA TANGGAL

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO) PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN OLEH PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI.

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

INFORMASI TAMBAHAN OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TAHAP II

PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TAHAP II INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 7 Juli 2015 Masa Penawaran 2 Juli 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 8 Juli 2015 Tanggal Penjatahan 3 Juli 2015 PROSPEKTUS

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 68/BL/2007 Tanggal : 13April 2007 PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 68/BL/2007 Tanggal : 13April 2007 PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH Tanggal : 13April 2007 PERATURAN NOMOR IX.C.14: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan JADWAL Tanggal Efektif : 9 November 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 18 November 2016 Masa Penawaran Umum : 11, 14, 15 November 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 21

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 68/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Efektif : 18 Desember 2012 Masa Penawaran : 20 Desember 2012 Tanggal Penjatahan : 21 Desember 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 27 Desember 2012 Tanggal Pencatatan di

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 2 Maret 2017 Masa Penawaran 24 27 Februari 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 3 Maret 2017 Tanggal Penjatahan 28 Februari

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 JADWAL Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Masa Penawaran Umum : 3 4 Juli 2017 Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Juli 2017 Tanggal Distribusi Efek Secara Elektronik :

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 Tanggal Efektif : 9 Desember 2011 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 27 Septermber 2012 Masa Penawaran : 21 24 Septermber 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 28 Septermber 2012

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA

Lebih terperinci

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.F.3: PENCATATAN OBLIGASI DAERAH

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.F.3: PENCATATAN OBLIGASI DAERAH PERATURAN PENCATATAN EFEK : PENCATATAN OBLIGASI DAERAH A. DEFINISI Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bursa adalah PT Bursa Efek Surabaya 2. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 5 15 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 23 Juni 2017 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 4 5 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 6 Juli 2017 Perkiraan Tanggal

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 16 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 21 Agustus 2017 Masa Penawaran : 14 16 Agustus 2017 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALSINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SITUS WEB PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK ( PERSEROAN ) DAN PT

Lebih terperinci

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A)

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A) JADWAL Tanggal Efektif 14 Juni 2017 Tanggal Penjatahan 16 Juni 2017 Masa Penawaran 15 Juni 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik 20 Juni 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 21

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2017 KEUANGAN OJK. Efek. Bersifat Ekuitas, Utang, dan/atau Sukuk. Penawaran Umum. Pendaftaran. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 18 November 2015 Masa Penawaran 12 & 13 November 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 19 November 2015 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI HARIAN BISNIS

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. INFORMASI TAMBAHAN JADWAL Tanggal Efektif : 23 Mei 2014 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 16 September 2015 Masa Penawaran : 10 & 11 September 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 11 Mei 2016 Masa Penawaran : 3-4 Mei 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 12 Mei 2016 Tanggal Penjatahan :

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Pengampunan Pajak. Investasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5906) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT PP PROPERTI Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Jasa, Pembangunan, dan Perdagangan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

PT PP PROPERTI Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Jasa, Pembangunan, dan Perdagangan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia JADWAL Tanggal Efektif : 23 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 1 Juli 2016 Masa Penawaran Umum : 24 Juni 28 Juni 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2016 Tanggal

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN JADWAL Tanggal Efektif : 20 Mei 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 1 Juni 2016 Masa Penawaran Umum : 23 27 Mei 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /POJK.04/2017 TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS,

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk JADWAL Tanggal Efektif : 4 Desember 2017 Masa Penawaran Umum : 6 7 Desember 2017 Tanggal Penjatahan : 8 Desember 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara Elektronik : 12 Desember 2017

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 27 September 2016 Masa Penawaran 21 22 September 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 28 September 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

INFORMASI TAMBAHAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN INFORMASI TAMBAHAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 16 Desember 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 11 Mei 2016 Masa Penawaran Umum : 03

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN DAN/ ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI HARIAN BISNIS

Lebih terperinci

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii xi I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 III. PERNYATAAN UTANG 9 IV. ANALISIS

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

INFORMASI TAMBAHAN INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

PROSPEKTUS RINGKAS. PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

PROSPEKTUS RINGKAS. PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN, NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT Bank OCBC NISP Tbk

INFORMASI TAMBAHAN. PT Bank OCBC NISP Tbk INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN

Lebih terperinci

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Tanggal Efektif : 17 April 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 26 April 2017 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 27 April 2017 Tanggal

Lebih terperinci