Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman"

Transkripsi

1 JIE ISSN : Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 Analisis Sektor Unggulan Yang Berdaya Saing Ekspor (Studi Kasus Di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Adriana Gumbira Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi,Indeks Pembangunan Manusia Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Periode Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Ariyani Siti Purwanti Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman Analisis Pengaruh Aglomerasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun Apip Supriadi, Chandra Budi LS, Ridwan Herdianto Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode Tahun ) Ade Komaludin, Budhi Wahyu Fitriadi, Rita Tri Yusnita, Elvyana Lumbantoruan Analisis Pengaruh Crude Birth Rate Terhadap Dependency Ratio Dan Hubungannya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Tahun Noneng Masitoh, Mohammad Soleh Soe aidy, Enung Nuryani Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : Fax : lp2m@unsil.ac.id SN : i

2 JIE ii

3 ISSN : Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 Ketua Penyunting : Apip Supriadi Wakil Penyunting Jumri Penyunting Pelaksana: Asep Yusup Hanapia Ade Komaludin Aso Sukarso Andi Rustandi Pembantu Penyunting Chandra Budhi LS Noneng Masitoh Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : Fax : lp2m@unsil.ac.id i

4 ISSN : Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 DAFTAR ISI DEWAN REDAKSI i DAFTAR ISI ii PENGANTAR REDAKSI... iii ANALISIS SEKTOR UNGGULAN YANG BERDAYA SAING EKSPOR (Studi Kasus di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Andriana Gumbira PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE Andi Rustandi, Nanang Rusliana,Epi Dani Harison,Apriliani Dewi Wulan Ayu ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE Asep Yusup Hanapia Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Ariyani Siti Purwanti ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN Aso Sukarso, Dwi Hastuti L K, Rahman Budiman ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Apip Supriadi, Chandra Budi LS, Ridwan Herdianto ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT BANK UMUM DI INDONESIA (Studi Pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun ) Ade Komaludin, Budhi Wahyu Fitriadi, Rita Tri Yusnita, Elvyana Lumbantoruan ii

5 ANALISIS PENGARUH CRUDE BIRTH RATE TERHADAP DEPENDENCY RATIO DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN Noneng Masitoh, Mohammad Soleh Soe aidy, Enung Nuryani iii

6 ISSN : Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juni Desember 2013 Pengantar Redaksi Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT. Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik. Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Amiin Tasikmalaya, Desember 2013 Dewan Penyunting iv

7 PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE Andi Rustandi 1, Nanang Rusliana 1, Epi Dani Harison 1, Apriliani Dewi Wulan Ayu 2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT This study aims to determine the effect the effect of economic growth, human development index and the unemployment rate partially and together against poverty in Indonesia Period The data used in this study is the annual data are secondary. Data obtained from the Central Statistics Agency ( BPS ) various publications and Pusdalisbang Bappeda. The method used is multiple regression model and analysis of ICOR. The test results hipotetsis together and partially Economic Growth, Human Development Index and Unemployment rate has no effect unidirectional relationship and strong against Poverty Level in Indonesiai. Keywords : Unemployment, HDI, Poverty ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran secara parsial dan bersama-sama terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia Periode Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan yang bersifat sekunder. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) berbagai terbitan dan Pusdalisbang Bappeda. Metode penelitian yang digunakan adalah model regresi berganda dan analisis ICOR. Hasil pengujian hipotetsis secara bersama-sama dan parsial Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesiai. Kata Kunci : Pengangguran, IPM, Kemiskinan PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidakmampu mencukupi tingkat 1 Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 2 Alumni Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

8 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Dalam arti proper, kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Menurut World Bank (2004), salah satu sebab kemiskinan adalah karena kurangnya pendapatan dan aset (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable). Disamping itu kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan dan biasanya mereka yang dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki pekerjaan (pengangguran), serta tingkat pendidikan dan kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai. Mengatasi masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan dan masalah-masalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Dengan kata lain, pendekatannya harus dilakukan lintas sektor, lintas pelakusecara terpadu dan terkoordinasi dan terintegrasi ( Kemiskinan yang terjadi di Indonesia memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan, membuat masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada. Menurut BPS (2007), seseorang masuk dalamkriteria miskin jika pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan.dapat dilihat Tingkat Kemiskinan Indonesia di gambar sebagai berikut: Gambar 1. Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun Sumber: BPS Nasional dalam Angka 542

9 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu Tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode tahun 2004 hingga tahun 2008 mengalami kecenderungan yang menurun, seperti terlihat pada Gambar 1.1. Pada periode tahun 2004 sampai 2005 tingkat kemiskinan turun dari sebesar 16,66 persen pada tahun 2004 menjadi 15,97 pada tahun Namun di tahun 2006 kenaikan tingkat kemiskinan relatif tinggi menjadi 17,75 persen terjadi karena harga barangbarang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen, akibatnya penduduk yangtergolong tidak miskin namun penghasilannya berada disekitar garis kemiskinanbanyak yang bergeser posisinya menjadi miskin. Terjadi penurunan tingkatkemiskinan yang cukup signifikan pada periode tahun 2006 hingga 2008, dari 17,75 persen di tahun 2006 menjadi 15,42 persen di tahun 2008, bahkan penurunan ini melebihi penurunan di tahun 2005 yang mencapai 15,97 persen(bps, 2009). Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan mempunyai keterkaitan yang erat,pertumbuhan ekonomi sering kali dijadikan tolak ukur kinerja perekonomian suatu wilayah, akan tetapi belum pasti tingginya pertumbuhan ekonomi menunjukkan tingginya juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi sangat berarti bagi pengentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Menurut Siregar dan Wahyuniarti (2008), pertumbuhan ekonomi memang merupakan syarat keharusan (necessarycondition) untuk mengurangi kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya (sufficient condition) ialah bahwa pertumbuhan tersebut efektif dalam mengurangi kemiskinan. Jika dilihat akan perkembangan Tingkat Kemiskinan yang terjadi di Indonesia dari tahun 2004 sampai tahun 2008 sesuai sumber data Badan Pusat Statistik Nasional dapat dijelaskan Tingkat Kemiskinan di Indonesia pada tahun 2004 sampai 2005 Tingkat Kemiskinan mengalami penurunan dari angka 16,66 persen menjadi 15,97 persen, kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2006 yaitu menjadi 17,75 persen. Hal ini berbeda dengan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun 2004 sampai tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: 543

10 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 Gambar 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun Sumber: BPS Nasional dalam Angka Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia jika dilihat dari PDB, Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2004 sebesar 5,03 persen, tahun 2005 sebesar 5,69 persen dan tahun 2006 sebesar 5,5 persen yang menunjukkan kenaikan dari tahun 2004 ke tahun 2005 dan menurun ketika tahun 2006, namun penurunan Laju Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2005 ke 2006 tidak diikuti dengan kenaikan tingkat kemiskinan. Kemudian laju pertumubuhan ekonomi di Indonesia pada tahun selanjutnya 2007 meningkat menjadi 6,35 persen tetapi peningkatan ini tidak diikuti di tahun 2008 yang bahkan terjadi penurunan menjadi 6,01 persen. Berbeda dengan teori yang di kemukakan oleh (Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti,2007) bahwa Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan. Lanjouw dan kawan-kawan (dalam Yani Mulyaningsih, 2008) menyatakan pembangunan manusia di Indonesia adalah identik dengan pengurangan kemiskinan. Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan akan lebih berarti bagi penduduk miskin dibandingkan penduduk tidak miskin, karena bagi penduduk miskin aset utama adalah tenaga kasar mereka. Adanya fasilitas pendidikan dan kesehatan murah akan sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas, dan pada gilirannya meningkatkan pendapatan. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: 544

11 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu Gambar 3. Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Tahun Sumber: BPS Nasional dalam Angka Melihat dari perkembangan data IPM di Indonesia dari tahun 2004 sampai 2008mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 68,7 persen di tahun 2004, 69,57 persen tahun 2005, pada tahun ,1 persen, tahun 2007 sebesar 70,59 persen dan tahun 2008 sebesar 71,17 persen. Pada setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berbeda dengan perkembangan tingkat kemiskinan yang mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahunnya. tentunya hal ini membantah pemaparan yang dikemukakan oleh Yani Mulyaningsih (2008) yang mengatakan bahwa IPM akan berpengaruh mengurangi kemiskinan. Selain Indeks Pembangunan Manusia yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran pun dapat mengurangi jumlah kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat Indonesia masih tidak merata diakibatkan pengangguran yang masih belum bisa diatasi. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 tahun sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.(carda Andika Hutabarat;2012). Akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Upaya menurunkan tingkat pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan adalah sama pentingnya. Jika masyarakat tidak 545

12 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 menganggur dan memiliki penghasilan, penghasilan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi biaya kebutuhan mereka untuk hidup. Jika kebutuhan hidupnya telah terpenuhi,sehingga tidak akan miskin, dan diharapkan tingkat pengangguran menjadi rendah(kesempatan kerja tinggi) maka tingkat kemiskinan pun akan semakin rendah. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat. Bahkan, masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun non ekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya kemiskinan. Menurut Sumarsono (2009). Tingkat Pengangguran dalam gambar sebagai berikut: Gambar 4. Tingkat Penganguran di Indonesia Tahun Sumber: BPS Nasional dalam Angka Masalah pengangguran di Indonesia pada tahun 2004 mengalami peningkatan yang tinggi sampai tahun 2005 dari 9,9 persen di tahun 2004, tahun 2005 sebesar 11,2persen, dan tahun 2006 sampai 2008 tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penurunan yang signifakan menjadi 10,3 persen tahun ,1 persen pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 sebesar 8,4 persen. Hal ini akan sama dengan perkembangan tingkat kemiskinan yang mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun2006 hingga 2008, dari 17,75 persen di tahun 2006 menjadi 15,42 persen di tahun Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran secara parsial terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia Periode

13 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran secara bersama-sama (simultan) terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia Periode KERANGKA PEMIKIRAN Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan. Hasil pertumbuhan ekonomi harus menyebar disetiap golongan masyarakat, termasuk di golongan penduduk miskin. (Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti, 2007).Penelitian yang dilakukan Wongdesimiwati (2009), menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menurunkan tingkat kemiskinan. Hubungan ini menunjukan pentingnya mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Kenyataannya dapat dilihat dengan melakukan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Perusahaan akan memperoleh hasil yang lebih banyak dengan mempekerjakan tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi, sehingga perusahaan juga akan bersedia memberikan gaji yang lebih tinggi bagi yang bersangkutan. Di sektor informal seperti pertanian, peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerjakan mampu meningkatkan hasil pertanian, karena tenaga kerja yang terampil mampu bekerja lebih efisien. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. Rendahnya produktivitas kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh 547

14 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 pendidikan (Rasidin K dan Bonar M, 2004). Lanjouw dan kawan-kawan (dalam Yani Mulyaningsih, 2008) menyatakan pembangunan manusia di Indonesia adalah identik dengan pengurangan kemiskinan. Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan akan lebih berarti bagi penduduk miskin dibandingkan penduduk tidak miskin, karena bagi penduduk miskin aset utama adalah tenaga kasar mereka. Adanya fasilitas pendidikan dan kesehatan murah akan sangat membantu untuk meningkatkan produktifitas, dan pada gilirannya meningkatkan pendapatan. Menurut Sukirno (2004), efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Apabila pengangguran di suatu negara sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk bagi kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Menurut Lincolin Arsyad (1997) yang menyatakan bahwa salah jika beranggapan setiap orang yang tidak mempunyai pekerjaan adalah miskin, sedang yang bekerja secara penuh adalah orang kaya. Hal ini karena kadang kala ada pekerja di perkotaan yang tidak bekerja secara sukarela karena mencari pekerjaan yang lebih baik yang lebih sesuai dengan tingkat pendidikannya. Mereka menolak pekerjaan yang mereka rasakan lebih rendah dan mereka bersikap demikian karena mereka mempunyai sumber lain yang bisa membantu masalah keuangan mereka. Untuk mempermudah penulis dalam penelitian, dimunculkan kerangka berpikir untuk menjelaskan Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan. Berikut ini gambar kerangka Pemikiran yang skematis: 548 Laju Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi

15 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu Gambar 5. Kerangka Pemikiran Dalam kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat bahwa faktor laju Pertumbuhan Ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran berpengaruh secara tidak langsung. Hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi Tingkat kemiskinan apabila pembangunan manusia di Indonesia memenuhi standar dan masyarakat daerah memiliki pekerjaan maka pengangguran akan semakin menurun. Faktor-faktor inilah yang mendukung untuk terciptanya pengentasan kemiskinan, jika suatu bangsa pertumbuhan ekonomi stabil dan pesat maka bangsa tersebut kesejahteraan nya akan naik. jika satu bangsa pertumbuhan ekonomi stabil atau meningkat maka akan mengurangi jumlah penduduk miskin. dengan sedikitnya pengangguran atau masyarakat yang bekerja tentunya akan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dianalisis meliputi laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia,tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan di Indonesia periode Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana metode deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series), yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh intansi tertentu. Dalam penelitian data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Metode Analisis Metode analisis dalam penelitian ini akan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan operasional variabel dan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis mendefinisikan permasalahan yang diteliti kedalam sebuah model sebagai berikut: TK= f (LPE, IPM, TP) TK= + X1+ X2+ X3+ e 549

16 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 Dimana: TK = Presentase penduduk miskin (persen) LPE = Laju Pertumbuhan Ekonomi(persen) IPM = Indeks Pembangunan Manusia (persen) TP = Pengangguran (persen) β0 : Intercept β1, β2, β3: kostanta e = error term HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tingkat Pengangguran secara Parsial terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Dari Hasil Pengolahan Data didapat persamaan regresi sebagai berikut : TK = LPE IPM TP t-statistik (0.2385) (0.7483) (0.2702) (0.3418) R-Squared ( ) F Statistik ( ) Berdasarkan persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel bebas adalah untuk variabel jumlah laju pertumbuhan ekonomi, untuk indeks pembangunan manusia, untuk variable tingkat kemiskinan, untuk variable tingkat kemiskinan. Yang dimaksud koefisien dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tetap yaitu variabel tingkat kemiskinan, maka penulis menganalisisnya melalui beberapa parameter dan pengujian sebagai berikut: Hasil pengujian statistik menunjukan bahwa hasil regresi dengan variabel bebas LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi), IPM (Indeks Pmbangunan Manusia) dan TP (Tingkat Pengangguran) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap variabel terikat TK (Tingkat Kemiskinan). Laju pertumbuhan ekonomi dan indekas pembangunan berpengaruh positif. Hasil regresi pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia periode adalah sebagai berikut: Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) terhadap Tingkat Kemiskinan (TK) Dari hasil regresi diperoleh hasil bahwa koefisien dari pertumbuhan ekonomi (LPE) sebesar 0, memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap tingkat kemiskinan artinya bahwa adanya kenaikan 1 persen petumbuhan ekonomi akan menaikan 0, persen TK (Tingkat Kemiskinan). Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prastyo 550

17 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu (2010), tentang faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun ) menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil penelitianya menunjukan variabel pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia terjadi paradoks pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan tetapi penelitian yang dilakukan di Indonesia periode Ekonomi yang tumbuh memberi ruang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Paradoks pertumbuhan adalah merupakan suatu paradoks ekonomi, ketika Indonesia yang merupakan negara kelautan dan pertanian justru Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya adalah yang paling terkecil, malah yang tertinggi adalah industri pengolahan dan jarak kesenjangan antara sektor pertanian dan kelautan adalah sangat besar dengan sektor industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada efek pengganda (multifflier effect) antara industri dan pertanian dan kelautan, dan ada kesan masing-masing sektor berjalan sendiri-sendiri. Dalam teorinya pertumbuhan ekonomi yang tumbuh memberi ruang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dilihat dari pendapatan per kapita, itu mungkin terjadi, tetapi kesenjangan juga semakin lebar. Indeks Gini (indeks Gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) yang mengukur tingkat distribusi pendapatan cenderung meningkat, sementara indeks pembangunan manusia tidak menunjukkan perbaikan berarti (peringkat ke-108 pada 2010). Maka, pertumbuhan ekonomi di satu sisi menimbulkan kesenjangan di sisi lain. Secara sektoral, telekomunikasi, jasa, perdagangan, dan keuangan tumbuh pesat, tetapi manufaktur, pertambangan, dan pertanian justru semakin menyusut dan ini justru melahirkan persoalan baru yang menyangkut masalah kemiskinan dan distribusi pendapatan. Sampai saat ini di Indonesia, tidak ada jaminan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi mampu memberi efek positif pada kesejahteraan baik. Hal ini tentu saja bertentangan dengan teori dasar ekonomi. sebagai contoh, 551

18 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 melihat perkembangan tingkat kemiskinan Indonesia dari tahun 2006 sampai tahun 2013 cenderung mengalami penurunan, sedangkang jika dibandingkan dengan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia cenderung tidak stabil, yaitu mengalami kenaikan dan penurunan pertumbuhan ekonomi. bisa dilihat di tahun 2008 sampai 2009 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pernurunan yang dari angka 6,01persen ke angka 4,63 persen. turunnya pertumbuhan yang terjadi pada tahun tersebut malah menurunkan tingkat kemiskinan yang pada tahun 2008 tingkat kemiskinan sebesar 15,42 pesen turun pada tahun 2009 menjadi 14,15 persen. jika melihat dari teori akan naiknya pertumbuhan ekonomi yang memberi ruang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka kejadian turunnya pertumbuhan ekonomi yang di barengi oleh turunya tingkat kemiskinan, maka teori ini merupakan paradok ekonomi atau bisa juga disebabkan faktor lain yang lebih besar pengaruhnya yang bisa menurunkan tingkat kemiskinanan di luar faktor pertumbuhan ekonomi. begitu pula dengan hasil penelitian yang menunjukan naiknya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Tingkat Kemiskinan (TK) Dari hasil regresi, bahwa IPM (Indeks Pembangunan Manusia) memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap kemiskinan, yaitu sebesar persen memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap TK (Tingkat Kemiskinan) yang artinya jika IPM meningkat 1 persen maka menurunkan TK (Tingkat Kemiskinan) sebesar 0.71%. Hasil ini sesuai dengan hipotesis peneliti yang menyatakan hasil positif dan hasil Penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu yang di lakukan oleh penelitian Adhi (2011) melakukan penelitian mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tidak signifikan mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Kenyataannya 552

19 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu dapat dilihat dengan melakukan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Di sektor informal seperti pertanian, peningkatan ketrampilan dan keahlian tenaga kerjaakan mampu meningkatkan hasil pertanian, karena tenaga kerja yang terampi lmampu bekerja lebih efisien. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. Rendahnya produktivitas kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (Rasidin K dan Bonar M, 2004). Dengan hasil ini bisa dikatakan bahwa dengan naiknya indeks pembangunan manusia maka akan mengurangi tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Melihat perkembangan IPM dri tahun 2004 yang mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2013 dan jika dibandingkan dengan perkembangan tingkat kemiskinan terlihat pada tahun 2006 sampai tahun 2013 mengalami penurunan kemiskinan. Tingkat Pengangguran (TP) terhadap Tingkat Kemiskinan (TK) Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa tingkat pengangguran memiliki hubugan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap tingkat kemiskinan dengan tingkat keyakinan 95%. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Kenaikan koefisien Tingakat Pengangguran 1 persen akan meningkatkan Tingkat Kemiskinan sebesar persen. Hasil ini sesuai dengan pendapat Sadono Sukirno (2004), yang menyatakan bahwa dampak buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai. Dan sesuai juga dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Octaviani (2001). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kenaikan angka pengangguran mengakibatkan peningkatan atas angka kemiskinan, sebaliknya semakin kecil angka pengangguran akan menyebabkan semakin rendahnya tingkat kemiskinan di Indonesia. 553

20 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Keadaan pendapatan menyebabkan para penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya. Apabila kemiskinan di Indonesia sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk bagi kesejahteraan masyarakat dikarenakan dalam hasil penilitian ini pengangguran di Indonesia masih belum bisa di minimalisirkan maka akan meningktakan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan dan pengangguranpun semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran secara simultan terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Dari hasil regresi, dapat dilihat pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran secara simultan dapat dilihat dari hasil uji F yaitu signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran diperoleh adalah 14,33800 dengan pada taraf nyata 5% adalah 2,87. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa > atau 6, > 2,87 artinya bahwa pengaruh variabel laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran secara bersama sama adalah signifikan (nyata) terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia Periode Artinya, jika laju pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia meningkat maka tingkat kemiskinan menurun. Dimana Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan signifikan. Hal ini menjadi paradox ekonomi di Indonesia. Pemerintah belum maksimal memberikan kebijakan dalam penuntasan perkembangan ekonomi di setiap sektor-sektor, memberikan kebijakan dalam penanggulangan dalam bidang pendidikan, kesehatan pada masyarakat Indonesia. Sedangkan tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sesuai teori membahas bahwa pengangguran menurun maka kemiskinan akan menurun. Pemerintah Indonesia telah berhasil menurunkan 554

21 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Periode Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu atau meminimalisirkan pengangguran di Indonesia. KESIMPULAN Tujuan utama dari penelitian ini untuk menganalisis sehingga dapat diketahui pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran (TP) terhadap Tingkat Kemiskinan (TK) di Indonesia tahun Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotetsis secara bersama-sama (simultan) Variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Ini mencerminkan bahwa peningkatan LPE, IPM, dan TP masih belum mempengaruhi TK. Jadi yang dipikirkan saat ini Pemerintah Indonesia harus tetap fokus memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. 2. Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel LPE memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap Tingkat Kemiskinan. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi masih belum merata dan masih belum memenuhi standard sehingga akan mempengaruhi peningkatan TK di Indonesia. Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel IPM memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap TK. Dengan hasil tersebut yang mencerminkan adanya kenaikan IPM dapat menurunkan Tingkat Kemiskinan. Tetapi hasil tidak signifikan mencerminkan adanya faktor lain yang lebih penting dalam hal menurunkan Tingkat kemiskinan. Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel Tingkat Pengangguran memiliki hubungan searah dan tidak berpengaruh kuat terhadap Tingkat Kemiskinan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh dalam kenaikan Tingkat Kemiskinan namun dengan kenaikan tingkat kemiskinan yang disebabkan oleh naiknya tingkat pengangguran belum tentu berpengaruh besar atas terjadinya kenaikan tingkat kemiskinan. Terdapatnya faktor lain yang dapat 555

22 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli Desember 2013 menaikan tingkat kemiskinan salahsatunya faktor salahsatunya tingginya inflasi yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA Agus, Widarjono, 2007 Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnisa. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Arsyad, Lincolin, 1997, Ekonomi Mikro, BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Arsyad Lincolin (2004), Ekonomi Pembangunan, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Survey Angkatan Kerja Nasional. Jakarta : BPS Badan Pusat Statistik, Data Dan Informasi Kemiskinan Tahun 2003, Buku : 2, Jakarta ; CV. Nasional. Chambers, Robert, Pembangunan Desa, Mulai Dari Belakang, (Jakarta; LP3ES,1987) Damodar Gujarati. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Dian, Octaviani. (2001). Inflasi, Pengangguran, dan Kemiskinan di Indonesia: Analisis Indeks Forrester Greer & Horbecke, Media Ekonomi, Hal , Vol. 7, No. 8 Gujarati, Damodar Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Proram SPSS, Cetakan Pertama, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. Harahap, Sofyan, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti, 2008, Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin, n.go.id/ind/pdffiles/pro S_2008MAK3.pdf Nurkse, Ragnar. Problems of Capital Formation in Underdeveloped Countries. New York: Oxford University Press 1953.Suryawati, C (2005). Memahami kemiskinan secara multidimensional. JMPK Vol. 08/No.03/September/ Paul Spicker. 2002, Poverty and the Welfare State : Dispelling the Myths, A Catalyst Working Paper, London: Catalyst Prastyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Rasidin k. Sitepu dan Bonar M.Sinaga, 2004, Dampak Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia : Pendekatan Model Computable General Equilibrium 556

PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 2004-2013 Andi Rustandi 1, Nanang Rusliana 1, Epi Dani Harison 1,

Lebih terperinci

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 Analisis Sektor Unggulan Yang Berdaya Saing Ekspor (Studi Kasus Di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Adriana

Lebih terperinci

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 Analisis Sektor Unggulan Yang Berdaya Saing Ekspor (Studi Kasus Di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Adriana

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Asli Daerah Serta Peranannya Pada Pembangunan Di Jawa Barat Andi Rustandi, Encang Kadarisman

Analisis Pendapatan Asli Daerah Serta Peranannya Pada Pembangunan Di Jawa Barat Andi Rustandi, Encang Kadarisman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 1, Januari Juni 2013 Analisis Kontribusi Dan Produktivitas Tenaga Kerj Di Jawa Barat Asep Yusup Hanapia, Chandra Budhi L.S, Aso Sukarso Kajian Tentang

Lebih terperinci

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman

Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 2, Juli Desember 2013 Analisis Sektor Unggulan Yang Berdaya Saing Ekspor (Studi Kasus Di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Adriana

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Asli Daerah Serta Peranannya Pada Pembangunan Di Jawa Barat Andi Rustandi, Encang Kadarisman

Analisis Pendapatan Asli Daerah Serta Peranannya Pada Pembangunan Di Jawa Barat Andi Rustandi, Encang Kadarisman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, nomor 1, Januari Juni 2013 Analisis Kontribusi Dan Produktivitas Tenaga Kerj Di Jawa Barat Asep Yusup Hanapia, Chandra Budhi L.S, Aso Sukarso Kajian Tentang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN 2002-2011 Aso Sukarso 1, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN Rasdiah Rasyid Universitas Patria Artha Makassar email: rasdiah.rasyid@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE 1999-2013 Asep Yusup Hanapia 1, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Ariyani Siti Purwanti Program Studi Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan (poverty) merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum kemiskinan dipahami sebagai keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : 1215151009 ABSTRAK Kemiskinan menjadi masalah besar di Provinsi

Lebih terperinci

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE 11090270 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN :

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN : JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli Desember 2015 Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994 2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1 ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA Evi Hartati 1 evi.hartati94@yahoo.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com Charley M. Bisai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga nasional

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akandibahas mengenai teori yang menjadi dasar pokok permasalahan. Teori yang akan dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 2, nomor 2, Juli Desember 2012 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Patryano G Anggara Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan e-mail

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 2, nomor 2, Juli Desember 2012 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Kerajinan Bordir Di Kabupaten Tasikmalaya Ade Komaludin, Nanang Rusliana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan ekonomi, industrialisasi merupakan salah satu tahap perkembangan yang dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Penduduk Dan PDRB Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Tasikmalaya Periode Ade Komaludin, Iis Surgawat, Gun Gun Gunawan

Pengaruh Jumlah Penduduk Dan PDRB Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Tasikmalaya Periode Ade Komaludin, Iis Surgawat, Gun Gun Gunawan JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 4, nomor 1, Januari Juni 2014 Pengaruh Jumlah Penduduk Dan PDRB Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Tasikmalaya Periode 2002-2011 Ade Komaludin, Iis Surgawat,

Lebih terperinci

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 6, Nomor 2, Juli Desember 2016 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2014 Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman,

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2008-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2000-2015 KAHFI ALFATH HIRA Tasikmalaya (kahfialfathhira18@gmail.com) Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No.

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Ira Fitrotus Syariyah

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Ira Fitrotus Syariyah ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN 2004-2015 Oleh: Ira Fitrotus Syariyah Ira.fitrotus@gmail.com 133401041 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

Lebih terperinci

Oleh: Seli Arista. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. (Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya PO BOX 164) ABSTRACT

Oleh: Seli Arista. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. (Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya PO BOX 164) ABSTRACT PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENGANGGURAN DAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 Oleh: Seli Arista 123401044 Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG, MADURA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG, MADURA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG, MADURA SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh : JUFRIADI 201010180311001 JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

Herminawaty A Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Universitas Bosowa Makassar

Herminawaty A   Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Universitas Bosowa Makassar PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BUTON UTARA Oleh : Mike Ardila Pembimbing I : Herminawaty A Email : Herminawaty_abubakar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya, dengan cara melakukan pembangunan ekonomi yang terus menerus. kemakmuran serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya, dengan cara melakukan pembangunan ekonomi yang terus menerus. kemakmuran serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti berusaha untuk dapat mencapai kemakmuran bagi rakyatnya, dengan cara melakukan pembangunan ekonomi yang terus menerus dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di Negara manapun (Sumodiningrat, 2009). Di Indonesia kemiskinan

Lebih terperinci

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN :

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN : JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli Desember 2015 Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994 2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi,

Lebih terperinci

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity 1 ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERTANIAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEMPATAN KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Erlina Rufaidah 1, Dwi Wulan Sari 2 Program Studi

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU Septa Sunanda 1), Deavid Ricard Pramesha Saputro ), Ir. Maulidyah Indira,M.S 3) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta(penulis 1)

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) DAMPAK PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI BASIS TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI Imelia, Hardiani ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 Nia Andriani Email : niabona50@gmail.com JURUSAN ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu keadaan di mana masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kehidupan yang layak, (menurut World Bank dalam Whisnu, 2004),

Lebih terperinci

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN :

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN : JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli Desember 2015 Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994 2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam analisis mikro ekonomi perkataan pertumbuhan ekonomi mempunyai dua segi pengertian berbeda. Di satu pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan hasil penelitian terdahulu

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional memiliki hakekat mewujudkan masyarakat aman, damai dan sejahtera. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terus berupaya melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN 2005 2014 Oleh: Anggun Sundari 123401014 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya PO BOX

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( ) PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH (1988-2012) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia

Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia (Studi Kasus Sumatera Utara) Wahyu Danin* 1, Muammar Rinaldi 2, Sri Rezeki Pane 3 1,2 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 1 Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013 (Analysis of The Effect of Unemployment, Poverty and Health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi tingkat kalangsungan hidup. Menurut World bank (2004), salah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi tingkat kalangsungan hidup. Menurut World bank (2004), salah 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemiskinan muncul ketika seseorang atau penduduk yang tidak mampu mencukupi tingkat kebutuhan dan kemakmuran yang dimana itu dianggap sebagai kebutuhan yang minimal

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 21-30 PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN 1994 2013 Mualif Ainur Rohman, Mamak Moh. Balafif, Susi Tri Wahyuni Prodi Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENDIDIKAN, DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENDIDIKAN, DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENDIDIKAN, DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2011 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : LUPI RIYANI B

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : LUPI RIYANI B ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1991-2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : LUPI RIYANI B 300 100 041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan infrastruktur dasra, gender, dan lokasi geografis. kemiskinan tidak hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan infrastruktur dasra, gender, dan lokasi geografis. kemiskinan tidak hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah krusial yang di hadapi dalam pembangunan oleh hampir semua negara di dunia, terutama negara berkembang.kemiskinna merupakan masalah multidimensi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 Mangaradot Saur A. Sinaga Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan E-mail : Mangaradot@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2002-2013 Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM. 11 34

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang sedang berkembang. Bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang yang ada di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasi analisis data yang dilakukan tentang pengaruh PDRB, Upah Minimum Kabupaten/Kota, Inflasi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap penyerapan tenaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dapat dilihat dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk miskin, kedua indikator tersebut

Lebih terperinci

2. Nama Penulis: Atik Ismuningsih ( )

2. Nama Penulis: Atik Ismuningsih ( ) 1. Judul: FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT MELEK HURUF, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, 2004 2009 2. Nama Penulis: Atik Ismuningsih (143070002)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian dan Konsep Kemiskinan Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos,2002). Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan indeks pembangunan manusia juga telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008-2012 Disusun oleh : Agustina Mega Puspitasari Putri NPM : 10 11 18448 Pembimbing D. Sriyono Program Studi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Arsyad, lincoln Ekonomi Pembangunan, STIE, YKPN Yogyakarta.

Daftar Pustaka. Arsyad, lincoln Ekonomi Pembangunan, STIE, YKPN Yogyakarta. Daftar Pustaka Arsyad, lincoln. 1992. Ekonomi Pembangunan, STIE, YKPN Yogyakarta. Bank Indonesia. Statistik Ekonomi Keuangan Sumatera Barat Dari Berbagai Edisi. Jakarta: Bank Sumatera Barat. Badan Pusat

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di. dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di. dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data tentang penelitian pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012-2016 ANALYSIS INFLUENCE OF GINI RATIO, HUMAN DEVELOPMENT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI PULAU JAWA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI PULAU JAWA TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI PULAU JAWA TAHUN 2006 2015 Oleh: Hindun Nurzahara (nurzaharahindun@gmail.com) 133401021 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Di banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan

Lebih terperinci