DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN"

Transkripsi

1 DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN KAHFI ALFATH HIRA Tasikmalaya Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia (0265) ABSTRACT The purpose of this research was to determine empirically how correlation and the effect of economic growth, minimum wage and open unemployment rate to poverty rate in Indonesia year of The research used multiple linear regression analysis with the method of Ordinary Least Square (OLS) and used the program EViews8. The results of research partially (test t) show that economic growth have negative correlation and non significant effect, the minimum wage have negative correlation and significant effect, while open unemployment rate have positive correlation and significant effect to poverty rate in Indonesia year of Simultaneously (Test F) economic growth, minimum wage and open unemployment rate have significant effect to poverty rate in Indonesia year of Keywords: Poverty Rate, Economic Growth, Minimum Wage, Open Unemployment Rate. ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris bagaimana hubungan dan pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan menggunakan bantuan program EViews8. Hasil penelitian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh tidak signifikan, upah minimum mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh signifikan, sementara tingkat pengangguran terbuka mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Secara bersama-sama (Uji F) pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Kata kunci: Tingkat Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran terbuka.

2 PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat melalui pengembangan perekonomian. Tujuan usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan dan tingkat pengangguran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu usaha pembangunan adalah untuk meminimalisir kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis kemiskinan atau jumlah rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan antara waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka. Kemiskinan masih menjadi salah satu penyakit kronis di Indonesia yang masih belum bisa disembuhkan, sudah 71 tahun Indonesia merdeka, kemiskinan masih tetap menggerogoti bangsa ini. Berdasarkan data dari BPS, 15 tahun terakhir persentase kemiskinan di Indonesia cenderung menurun, fenomena yang terjadi pada tahun 2006 diwarnai oleh paradoks. Yaitu dimana membaiknya indikator makro tidak berkorelasi dengan membaiknya keadaan ekonomi masyarakat. Walaupun fenomena seperti itu tidaklah baru,akan tetapi harus menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya dalam menggerakan ekonomi di masayang akan datang, karena membaiknya indikator ekonomi makro sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi harus beriringan dengan meningkatnya kesempatan kerja dan berkurangnya kemiskinan.

3 ,66 15,97 17,75 16,58 15, Sumber: Badan Pusat Statistik Gambar 1 Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun Tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 17,75% disebabkan adanya lonjakan inflasi umum mencapai 17,11% yang dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan karena kenaikan harga BBM, akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada disekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin. Pertumbuhan ekonomi dengan laju yang tinggi dan berkelanjutan merupakan suatu keharusan untuk memastikan kelangsungan pembangunan ekonomi yang optimal dan menurunkan angka kemiskinan. Di banyak negara di dunia syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi. Ini sangat penting, terutama di Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi yang dicapai dengan jumlah penduduknya yang cukup besar (sekitar 250 juta) dan terus bertambah setiap tahun ternyata diiringi dengan munculnya permasalahan meningkatnya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Populasi yang besar dan terus bertambah itu membutuhkan pendapatan untuk bisa hidup layak, dan oleh karena itu mereka membutuhkan kesempatan kerja sebagai sumber utama pendapatan. Dan, sudah merupakan pengetahuan umum bahwa sumber utama pertumbuhan kesempatan kerja adalah pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun belakangan ini masalah besar yang dihadapi oleh tenaga kerja atau buruh di Indonesia ialah penetapan dan implementasi upah yang juga merupakan isu penting dalam dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi.

4 Penetapan dan/atau pelaksanaan upah minimum dan juga keterlibatan pekerja dalam proses penetapan tersebut sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan pekerja (dan tingkat kemiskinan di Indonesia selama ini sangat ditentukan oleh tingkat kesejahteraan dari dua kelompok masyarakat yakni buruh dan petani). Menurut (Sadono Sukirno, 2010) Pengangguran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan. Salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat terwujud. Pengangguran akan menimbulkan efek mengurangi pendapatan masyarakat, dan hal tersebut akan mengurangi tingkat kemakmuran yang telah tercapai. Semakin turunnya tingkat kemakmuran akan menimbulkan masalah lain yaitu kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan membuat masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia, oleh karena itu penulis mengambil beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia, pada beberapa penelitian terdahulu telah teruji beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia, penulis tertarik menguji kembali dengan variabel yaitu; pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka, dengan mengambil judul Determinan Kemiskinan Di Indonesia Tahun Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris bagaimana hubungan dan pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat

5 pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun baik secara parsial maupun secara bersama-sama. METODE PENELITIAN Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Tingkat kemiskinan sebagai variabel terikat, dan tiga variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series), yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh instansi tertentu. Dalam penelitian data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Model penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda dengan metode deskriptif, di mana metode deskriptif itu merupakan metode dengan carapengumpulan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan Untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan yaitu dengan membaca literatur-literatur bidang ekonomi dan pembangunan yang digunakan sebagai landasan kerangka berpikir dan teori yang sesuai dengan topik penelitian. 2. Penelitian dokumenter yaitu dengan menelaah dan menganalisa laporanlaporan mengenai ekonomi dan pembangunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Model Penelitian Y = β 0 + β 1 X1 + β 2 logx2 + β 3 X3 + e Dimana: Y : Tingkat Kemiskinan X1 X2 X3 β0 : Laju Pertumbuhan Ekonomi : Upah Minimum : Tingkat Pengangguran Terbuka : Intercept

6 β1 βn : Konstanta e : error term HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolah data menggunakan EViews8 didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 X1 + β 2 logx2 + β 3 X3 + e Y = 62, ,190931X1 3,746562X2 + 0,439469X3 Prob. t-stat (0,4779) (0,0000) (0,0046) R-square (0,951599) F-statistik (78,64255) Prob. F-statistik (0,000000) Berdasarkan persamaan diatas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel adalah : Nilai konstanta (β 0 ) adalah 62,86445berarti ketika variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka bernilai konstan maka tingkat kemiskinan di Indonesia meningkat sebesar 62,86445%. Pertumbuhan ekonomi (X1) mempunyai koefisien sebesar -0,190931, berarti ketika pertumbuhan ekonomi meningkat 1%, maka tingkat kemiskinan di Indonesia menurun sebesar 0,190931%. Upah minimum (X2) mempunyai koefisien sebesar -3,746562, berarti ketika upah minimum meningkat 1% maka tingkat kemiskinan di Indoenesia menurun sebesar 3,746562%. Tingkat pengangguran terbuka (X3) mempunyai koefisien sebesar 0,439469, ini berarti ketika tingkat pengangguran terbuka meningkat 1%, maka tingkat kemiskinan di Indonesia meningkat 0,439469%. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah koefisien determinasi, uji signifikansi parsial (Uji t) dan uji signifikansi bersama-sama (Uji F).

7 Koefisien determinasi (R 2 ) Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai R 2 adalah sebesar 0, atau 95,1599% hal ini berarti variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka dapat menjelaskan perubahan pada variabel tingkat kemiskinan sebesar 95,1599% dan sisanya sebesar 4,8401% disebabkan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model regresi ini. Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Tabel 1 Hasil Uji t Variabel Prob Signifikansi (t-statistik) 5% Laju Pertumbuhan Ekonomi 0,4779 Tidak Signifikan Upah Minimum 0,0000 Signifikan Tingkat Pengangguran Terbuka 0,0046 Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan EViews8 Diketahui, derajat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) maka diperoleh nilai t-tabel yaitu sebesar 1,812. Maka pengambilan keputusan: Pertumbuhan ekonomi mempunyai nilai probabilitas sebesar (0,4779> 0,05) atau nilai t-statistik < t-tabel (-0, < 1,812) maka H 0 tidak ditolak dan H a ditolak, artinya terdapat hubungan negatif yang tidak signifikan antara variabel pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan. Upah minimum mempunyai nilai probabilitas sebesar (0,0000< 0,05) atau nilai t-statistik < t-tabel (-9, < 1,812) dan maka H 0 ditolak dan H a tidak ditolak, artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel upah minimum dengan tingkat kemiskinan. Tingkat pengangguran terbuka mempunyai nilai probabilitas sebesar (0,0046< 0,05) atau nilai t-statistik > t-tabel (3, > 1,812) maka H 0 ditolak dan H a tidak ditolak, artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel tingkat pengangguran terbuka dengan tingkat kemiskinan.

8 Uji Signifikansi Bersama-sama (Uji F) Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka secara bersama-sama terhadap variabel terikat tingkat kemiskinan. Signifikansi variabel bebas secara bersama-sama dapat dilihat dengan membandingkan Prob. (Fstatistik) dengan tingkat signifikansi atau membandingkan dengan F-statistik dengan F-tabel. Dari hasil regresi, dapat disimpulkan bahwa secara-bersama-sama variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari niali Prob.(F-statistik) yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi (0, < 0,05) atau nilai F-statistik lebih besar dibandingkan dengan F-tabel (78,64255 > 3,48). Maka H0 ditolak dan Ha tidak ditolak, sehingga secara bersama-sama variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinandi Indonesia tahun Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menguji gejala multikolinieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Correlations dalam Eviews8. Bila nilai koefisien korelasi lebih dari 0,8 maka terdapat gejala multikolinieritas, sebaliknya jika angka koefisien korelasi kurang dari 0,8 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas. Tabel 2 Uji Multikolinieritas X1 LOG(X2) X3 X LOG(X2) X Sumber: Hasil Pengolahan EViews8 Pada tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada variabel yang korelasinya lebih dari 0,8 maka dapat disimpulkan dalam penelitian tidak terdapat gejala multikolinieritas.

9 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dapat menggunakan metode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. Jika (α = 5 %), maka keputusan yang diambil adalah: Prob. Chi-square > 0,05 maka tidak terdapat gejala autokorelasi. Prob. Chi-square < 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi. Tabel 3 Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,10) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Sumber: Hasil Pengolahan EViews8 Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa nilai Prob.Chi-square sebesar (0,3927 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan model regresi tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji white dalam Eviews8. Model regresi yang baik adalah regresi yang memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) atau memenuhi ragam error yang sama. Jika α = 5% (0,05), maka keputusan yang diambil adalah : Prob. Chi-square > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Prob. Chi-square < 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas. Heteroskedasticity Test: White Tabel 4 Uji Heteroskedastistitas F-statistic Prob. F(9,6) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(9) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(9) Sumber: Hasil Pengolahan EViews8

10 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, diketahui bahwa nilai Prob. Chi-square > tingkat signifikansi (0,1084 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model penelitian. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independennya terdistirbusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Jarque-Bera Test dalam Eview Series: Residuals Sample Observations 16 Mean -3.33e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber: Hasil Pengolahan EViews8 Gambar 2 Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa nilai probabilitas > tingkat signifikansi (0, > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi normal. Pembahasan Hubungan Dan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Secara Parsial Terhadap Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar - 0, dengan probabilitas 0,4779, artinya pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1%, maka tingkat kemiskinan turun sebesar 0,190931%. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai

11 hubungan tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis dan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Windra (2016), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Arius Jonaidi (2012), dalam penelitiannya yang berjudul Analisi Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Di Indonesia menggunakan model analisis simultan dengan hasil estimasi menunjukkan pertumbuhan ekonomi berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini tidak diikuti dengan perbaikanpada pemerataan pendapatan, sehinggakenaikan perekonomian hanya dinikmati oleh sebagian kelompok tertentu, sementara golongan masyarakat miskin tidak memperoleh kenaikan yang berarti. Seharusnya dengan adanya pertumbuhan ekonomi berarti terdapat peningkatan produksi sehingga menambah lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan mengurangi kemiskinan. Hubungan Dan Pengaruh Upah Minimum Secara Parsial Terhadap Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% yang diukur menggunakan rupiah dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel upah minimum sebesar -3, dengan probability 0,0000 memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Ini berarti ketika upah minimum meningkat 1% maka tingkat kemiskinan di Indoenesia menurun sebesar 3,746562%. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat peneliti dan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh I.A Septyana Mega Putri (2013), dalam penelitiannya yang berjudul Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Bali. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menyatakan variabel upah minimum

12 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Bali periode tahun Penelitian yang dilakukan oleh Adit Agus Prastyo (2010), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun ). Penelitian ini menggunakan analisis panel data sebagai alat pengolah datanya. Hasil penelitiannya menyatakan variabel upah minimum berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan. Perkembangan upah minimum yang mengalami kenaikan tiap tahunnya menunjukan bahwa kenaikan upah minimum bisa membantu masyarakat yang bekerja mendapatkan upah yang lebih layak dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Upah minimum adalah usaha untuk mengangkat derajat penduduk berpendapatan rendah, terutama pekerja miskin. Semakin meningkat tingkat upah minimum akan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan juga meningkat dan sehingga terbebas dari kemiskinan (Kaufman 2000 dalam Achmad Khabhibi, 2010). Dengan terdapatnya hubungan negatif dan signifikan antara upah minimum terhadap tingkat kemiskinan diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam menetapkan upah minimum dan penetapan kenaikan upah minimum sesuai dengankebutuhan hidup layak agar para pekerja tidak di eksploitasi dengan upah yang kecil serta perkembangan ekonomi yang sedang terjadi, jika kebutuhan hidup layak dapat terpenuhi, maka kesejahteraan pekerja meningkatkan dan terbebas dari masalah kemiskinan. Hubungan Dan Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka Secara Parsial Terhadap Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel tingkat pengangguran terbuka sebesar 0, dengan probabilitas 0,0046. artinya tingkat pengangguran terbuka mempunyai hubungan positif terhadap tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan.. Ini berarti ketika tingkat pengangguran terbuka meningkat 1%, maka tingkat kemiskinan di Indonesia meningkat 0,439469%.

13 Hasil ini sesuai dengan hipotesis dan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiska Hastin Wulandari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan Provinsi di Indonesia Tahun Penelitian ini menggunakan analisis panel data sebagai alat pengolahan data. Pengangguran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan provinsi di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Windra (2016), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia menggunakan alat analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengangguran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia dalam periode tahun 2001 sampai tahun Menurut Sadono Sukirno (2010) efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentu akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Terdapatnya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengangguran terbuka dengan tingkat kemiskinan menunjukan bahwa pengagguran sangat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan membuat masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu masalah kemiskinan ini dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga angka kemiskinan selalu ada. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka Secara Bersama-sama Terhadap Tingkat Kemiskinan Indonesia Tahun Secara parsial variabel pertumbuhan ekonomi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan upah minimum dan tingkat

14 pengangguran terbuka memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Secara bersama-sama variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Besarnya kontribusi secara bersama-sama variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia adalah sebesar Ini berarti variasi naik turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia tahun dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka. PENUTUP SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris bagaimana hubungan dan pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun , upah minimum mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun , tingkat pengangguran terbuka mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Secara bersama-sama pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

15 1. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pemerintah diharapkan tanggap dengan permasalahan kemiskinan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, mengingat bahwa bagaimanapun kemiskinan menjadi tanggung jawab negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan, pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang tepat sasaran dan dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi serta kebijakan tersebut mengacu pada pemerataan pendapatan. 2. Dari sisi upah minimum, dengan terdapatnya hubungan negatif dan signifikan antara upah minimum terhadap tingkat kemiskinan diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam menetapkan upah minimum yang memenuhi kebutuhan hidup layak pekerja buruh dan penetapan kenaikan upah minimum sesuai dengan perkembangan ekonomi yang sedang terjadi sehingga dapat mensejahterakan masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan. 3. Dari sisi tingkat pengangguran terbuka, pemerintah hendaknya lebih menggiatkan usaha-usaha pemberdayaan masyarakat, dengan demikian diharapkan masyarakat mampu mandiri dalam perekonomian. Pemerintah perlu merangsang terciptanya lapangan pekerjaan baru, seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) karena pada sektor itulah banyak kesempatan kerja dan dapat menyerap tenaga kerja penganggur. 4. Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan, upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh signifikan, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya dikemudian hari diharapkan dapat melakukan studi lanjutan yang lebih mendalam tentang pengaruh upah minimum dan tingkat pengangguran terbuka yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan dengan jangka waktu data yang lebih lama dan metode yang lebih lengkap sehingga dapat melengkapi hasil penelitian yang telah ada dan hasilnya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan berbagai pihak yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dalam hal pengentasan kemiskinan di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Adhi Saputra, Whisnu. 2011: Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Semarang. FEB UNDIP. Aditya, Sri N. P. 2010: Analisis Ketimpangan antar Wilayah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya dengan Model Panel Data (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ).Semarang. FE UNDIP. Agus Prastyo, Adit. 2010: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun ). Semarang. FE UNDIP. Arsyad, Lincolin Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BP STIE-YKPN

16 Arsyad, Lincolin Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Edisi pertama. BPFE, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. Ekonomi Dan Perdagangan Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Sosial Dan Kependudukan Statistik Indonesia. Barika. 2013: Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Se Sumatera. Jurnal Ekonomi Dan Perencanaan Pembangunan. Vol. 05 No. 01 Edisi Januari-Juni (27-36). Chrismastia, YFM. 2014: Pengertian Upah. Chapter II. Dita Aprilia, Rizki. 2016: Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pendidikan Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi kasus Kab/Kota di Jawa Timur Tahun Jurnal Ilmiah. Malang. FEB Universitas Brawijiya. Drs. Subandi, M.M Ekonomi pembangunan. Bandung: Alfabeta. Dwi Kristanto, Prabowo. 2014: Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Kabupaten Brebes Tahun Semarang. FEB UNDIP. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi Ke-3. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Ghozali, Imam Struktur Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat. Gujarati, Damodar Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. HastinWulandari, Fransiska. 2015: PengaruhPertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan Provinsi di Indonesia Tahun Yogyakarta. FE UAJY. Journal.uajy.ac.id. I Made Tony Wirawan, ddk. 2015: Analisis Pengaruh Pendidikan, PDRB Per Kapita Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin

17 Provinsi Bali. Jurnal ilmiah. Vol. 4, No. 5 Edisi Mei ( ). I.A Septyana Mega Putri, dkk. 2013: Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Bali. Jurnal ilmiah. Vol. 2, No. 10 Edisi Oktober ( ). Jonaidi, Arius Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi. Vol. 1, No. 1. Edisi April ( ). Khabhibi, Achmad. 2013: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011). Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Kuncoro, Mudrajad Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kuncoro, Sri. 2014: Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur Tahun Jurnal ilmiah. FEB UMS. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan. Salinan. Ryan Pranata Yudha, Okta : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka, Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun Semarang. FE UNS. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono Makro Ekonomi Teori Pengantar, edisi 3.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. T. H. Tambunan, Tulus Pembangunan Ekonomi Inklusif. Jakarta: LP3ES. Todaro, Michael P Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Windra, dkk. 2016: Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal ilmiah. Vol. 14, No. 2 Edisi November (19-27). Yacoub, Yarlina. 2012: Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal ilmiah. Vol. 8, No. 3 Edisi Oktober ( ).

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 1998-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh: M. Misbahul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 1 Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013 (Analysis of The Effect of Unemployment, Poverty and Health

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu apakah jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT Apip Supriadi 1, Gusti Tia Ardiani Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT The purpose of this study is to analyze

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 2000-2013 yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Konsentrasi

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Patryano G Anggara Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan e-mail

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 1996-2014 Disusun sebagai Salah Satu Syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada

Lebih terperinci

NOVI NURUL ALIYAH B

NOVI NURUL ALIYAH B ANALISIS PENGARUH INVESTASI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1999-2014 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strara I pada Jurusan Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran umum dari variabel penelitian yang digunakan Analisis diskriptif bersifat pemaparan dalam

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis pengaruh PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari 46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Asumsi Pengujian asumsi dilalukan untuk memastikan bahwa model yang dipilih telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian asumsi yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam buku Sugiono, menurut tingkat explanasinya atau tingkat penjelas yaitu dimana penelitian yang menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun (Analysis of Factors Affect Poverty In East Java years )

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun (Analysis of Factors Affect Poverty In East Java years ) 1 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2004-2013 (Analysis of Factors Affect Poverty In East Java years 2004-2013 ) Aris Rahmawan, Sunlip Wibisono, Herman Cahyo D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh semua negara di dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi secara serius

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif adalah data-data yang dipergunakan dinyatakan dalam bentuk angka.

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian terhadap fakta yang tertulis. Dokumen atau arsip data yang diteliti berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan di banyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA PADANG

PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA PADANG PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA PADANG Isroy 1, Antoni SE,ME,Ph.D 1, Nurul Huda, SE., M.Si 2 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subyek penelitian Penelitian ini tentang pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat kesempatan kerja terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten/kota

Lebih terperinci

ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI

ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN 2005 2014 FESTI RISMUNADI 123401035 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl.Siliwangi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI Di Susun oleh: APRILIA DAMANINGRUM B 300 110

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci