PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH
|
|
- Ari Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: Poverty population of an area can be affected by several factors such as employment, education and health. This study is aimed to determine the effect of employment opportunities, education and health on poverty in Aceh Province. The data used are secondary data for the period Data analysis equipment used is multiple linear regression with the method of ordinary least squares (OLS). The study found that employment opportunities, education and health are significantly negative effect on the level of poverty in the province of Aceh. The greater the number of employment opportunities, the better the quality of education and health status, the smaller the number of poor. The conclusion of this study is the level of poverty in the Aceh Province is significantly affected by the job opportunities, education and health. Therefore the Aceh provincial government is necessary to open employment opportunities for the community, improving the quality of education and health status. Keyword : Poverty, Employment Opportunities, Education and Health. Abstrak: Kemiskinan penduduk suatu daerah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode tahun Peralatan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Penelitian menemukan bahwa kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Semakin besar jumlah kesempatan kerja, semakin baik kualitas pendidikan dan derajat kesehatan, semakin kecil jumlah penduduk miskin. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh secara nyata dipengaruhi oleh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Karena itu pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan dan derajat kesehatan. Kata Kunci : Kemiskinan, Kesempatan Kerja, Pendidikan dan Kesehatan. PENDAHULUAN Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi jumlah masyarakat miskin, setiap negara berupaya melakukan pembangunan. Salah satu sasaran dari pembangunan adalah memperbaiki kondisi ekonomi suatu masyarakat menjadi lebih baik agar jumlah masyarakat miskin dapat berkurang. Kemampuan pemerintah dalam mengurangi jumlah masyarakat miskin dalam suatu negara dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan. Sebaliknya angka kemiskinan yang tinggi dapat mengurangi prestasi pemerintah dalam kegiatan pembangunan. Kegiatan pembangunan yang tidak mengubah kondisi kemiskinan akan menyisakan masalah yang memicu permasalahan sosial dan politik. Stabilitas negara akan terganggu dan biasanya 21 - Volume 1, No., November 2013
2 secara simultan akan berbalik mengganggu kinerja perekonominan yang sedang dibangun. Karena itu, masalah kemiskinan telah menjadi agenda bersama setiap negara yang tergabung dalam membangun komitmen tujuan pembangunan millenium (Sundaya, 2008). Secara teoritis, kemiskinan yang dialami oleh masyarakat suatu daerah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai suatu lapangan kerja atau semua jenis pekerjaan yang tersedia bagi tenaga kerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan usaha atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi, dengan demikian kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan yang sudah terisi dan kesempatan kerja dapat juga diartikan sebagai partisipasi dalam pembangunan (Siregar, 2003). Selanjutnya pendidikan dan kesehatan masyarakat suatu daerah juga dapat berpengaruh terhadap kemiskinan di daerah tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Samuelson dan Nordhaus (2007), penyebab dan terjadinya penduduk miskin di negara yang berpenghasilan rendah adalah karena dua hal pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan. Hal ini dipertegas oleh Arsyad (2009) menjelaskan intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan meningkatkan produktivitas golongan miskin. Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan menaikkan output sehingga dapat membantu masyarakat untuk keluar dari jurang kemiskinan. Program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Aceh tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga diharapkan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Kemampuan pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk miskin dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Sebaliknya program pembangunan dapat dikatakan mengalami kegagalan apabila tidak mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Tingkat kemiskinan di Aceh pada tahun 2010 menurun hingga 20,98 persen dari 21,80 persen pada tahun 2009 dan 23,53 persen pada tahun Penurunan ini sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan secara nasional, meskipun tren tingkat kemiskinan Indonesia jauh lebih rendah yaitu menjadi 13,33 persen pada tahun Berdasarkan populasi, penduduk miskin Aceh menurun dari 959,7 ribu jiwa pada tahun 2008 menjadi sebanyak 861,9 ribu jiwa pada tahun 2010, dimana sebagian besar dari mereka berada di daerah pedesaan yaitu menjadi 688,5 ribu jiwa (79,88 persen). Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, tingkat kemiskinan yang dialami oleh Volume 1, No. 4, November
3 masyarakat dalam suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh kesempatan kerja. Kesempatan kerja pada dasarnya dapat diartikan sebagai jumlah angkatan kerja yang bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama periode tahun kondisi ketenaga kerjaan di Aceh menunjukkan perkem bangan yang membaik. Hal ini diketahui dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang semakin menurun dari 9,56 persen menjadi 8,71 persen lalu menjadi 8,37 persen dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang semakin meningkat dari 60,32 persen menjadi 63,17 persen selama Peningkatan TPAK ini didukung oleh peningkatan angkatan kerja di Aceh pada tahun 2010 berjumlah 1,939 juta orang, meningkat dari 1,793 juta orang dan 1,898 juta orang pada tahun 2008 dan Sedangkan penduduk Aceh yang bukan angkatan kerja cenderung menurun dari 1,180 juta orang pada tahun 2008 menjadi 1,130 juta orang pada tahun Kemampuan angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan tentunya terkait dengan pendidikan yang mereka miliki. Hal ini berarti bahwa kesempatan kerja di Provinsi Aceh juga dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan masyarakat di provinsi tersebut. Selama periode tahun tingkat kualitas pendidikan di Provinsi Aceh sudah menunjukkan sedikit perbaikan (BPS, 2011). Keberhasilan upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari kondisi output pendidikan dengan indikatornya antara lain adalah persentase penduduk Aceh yang mampu membaca dan menulis (angka melek huruf). Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Aceh terus mengalami peningkatan dari 96,20 persen hingga 96,88 persen selama Bahkan angka ini telah melebihi capaian angka melek huruf Indonesia sebesar 92,19-92,91 persen. Selain menggunakan angka melek huruf (AMH), peningkatan output pendidikan Aceh juga tercermin dari persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki. Secara umum, terdapat peningkatan persentase penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai ijazah SLTA menjadi 23,10 persen dan perguruan tinggi yaitu diploma (DIII) dan sarjana (S1) menjadi 7,69 persen dan pascasarjana (S2-S3) menjadi 0,23 persen. Selain kesempatan kerja dan tingkat pendidikan, kualitas kesehatan kesehatan masyarakat suatu daerah juga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Gambaran mengenai kualitas kesehatan masyarakat dalam suatu daerah dapat dilihat dari angka harapan hidup dan angka kesakitan. Kualitas kesehatan penduduk Aceh yang dilihat menurut angka harapan hidup (AHH) menunjukkan peningkatan. Penduduk Aceh berumur 0 tahun pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai usia 68,70 tahun, meningkat sebesar 0,10 tahun dibanding dengan perkiraan tahun 2008 dan 2008 yang mencapai masing-masing 68,50 tahun dan 68,60 tahun. Namun demikian, capaian angka ini masih dibawah rata-rata AHH penduduk Indonesia berusia 0 tahun pada tahun 2010 yang diperkirakan akan mencapai usia 23 - Volume 1, No. 4, November 2013
4 69,43 tahun. Paparan di atas menginformasikan bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh cenderung mengalami penurunan selama periode tahun Dalam periode tahun yang sama, kesempatan kerja yang didasarkan pada jumlah angkatan kerja yang bekerja cenderung mengalami peningkatan. Demikian pula halnya dengan tingkat pendidikan dan kesehatan. Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Aceh cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase penduduk yang miliki ijazah sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Selanjutnya derajat kesehatan masyarakat yang baik didasarkan pada angka harapan hidup dan angka kesakitan juga mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kemiskinan di Provinsi Aceh terkait dengan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan?. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh KAJIAN KEPUSTAKAAN Faktor Penyebab Kemiskinan World Bank mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif akses dari individu terhadap sejumlah aset yang penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya kesehatan dan ketrampilan/ pengetahuan), aset alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik (misalnya modal, sarana produksi dan infrastruktur), asset keuangan (misalnya kredit bank dan pinjaman lainnya), dan aset sosial (misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari asset aset di atas merupakan penyebab seseorang masuk ke dalam kemiskinan. Menurut Todaro dan Smith (2006), kemiskinan yang terjadi di negara negara berkembang akibat dari interaksi antara 6 karakteristik berikut: 1. Tingkat pendapatan nasional negara-negara berkembang terbilang rendah, dan laju pertumbuhan ekonominya tergolong lambat. 2. Pendapatan perkapita negara-negara berkembang juga masih rendah dan pertumbuhannya sangat lambat, bahkan ada beberapa yang mengalami stagnasi. 3. Distribusi pendapatan sangat timpang atau sangat tidak merata. 4. Mayoritas penduduk di negara-negara berkembang harus hidup di bawah tekanan kemiskinan absolut. 5. Fasilitas dan pelayanan kesehatan buruk dan sangat terbatas, kekurangan gizi dan banyaknya wabah penyakit sehingga tingkat kematian bayi di negara-negara berkembang sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di negara maju. 6. Fasilitas pendidikan di kebanyakan negaranegara berkembang maupun isi kurikulumnya relatif masih kurang relevan maupun kurang memadai. Menurut Samuelson dan Nordhaus (2007), penyebab dan terjadinya penduduk miskin di negara yang berpenghasilan rendah adalah Volume 1, No. 4, November
5 karena dua hal pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan pemberantasan penyakit, perbaikan kesehatan dan gizi, perbaikan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf, dan peningkatan keterampilan penduduknya. Kelima hal itu adalah upaya untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Kesempatan Kerja dan Kemiskinan Kemampuan seseorang untuk memperoleh pekerjaan berdampak langsung pada perolehan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini berarti bahwa kesempatan kerja dapat berpengaruh pada probabilitas seseorang untuk masuk dalam katagori miskin dan tidak miskin. Dengan kata lain, kesempatan kerja dapat berpengaruh pada kemiskinan. Adanya keterkaitan antara kesempatan kerja dengan kemiskinan seperti dikemukakan oleh Sukirno (2004) bahwa efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Pendidikan dengan Kemiskinan Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Kenyataannya dapat dilihat dengan melakukan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Rendahnya produktivitas kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (Rasidin dan Bonar, 2004). Siregar dan Wahyuniarti (2008), di dalam penelitiannya menemukan bahwa pendidikan yang diukur dengan jumlah penduduk yang lulus pendidikan SMP, SMA, dan diploma memiliki berpengaruh besar dan signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin. Ini mencerminkan bahwa pembangunan modal manusia (human capital) melalui pendidikan merupakan determinan penting untuk menurunkan jumlah penduduk miskin. Adanya keterkaitan antara pendidikan dengan kemiskinan juga dinyatakan oleh Jhingan (2003:223) mengemukakan tiga ciri utama negara berkembang yang menjadi penyebab dan sekaligus akibat yang saling terkait pada kemiskinan. Pertama, prasarana dan sarana pendidikan yang tidak memadai sehingga menyebabkan tingginya jumlah penduduk buta huruf dan tidak memiliki keterampilan ataupun keahlian. Kedua, sarana kesehatan dan pola konsumsi buruk sehingga 25 - Volume 1, No. 4, November 2013
6 hanya sebagian kecil penduduk yang bisa menjadi tenaga kerja produktif. Ketiga, penduduk terkonsentrasi di sektor pertanian dan pertambangan dengan metode produksi yang telah usang dan ketinggalam zaman. Kesehatan dengan Kemiskinan Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat sangatlah penting untuk melihat angka harapan hidup. Di negara-negara yang tingkat kesehatannya lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Selanjutnya, Arsyad (2009:221) menjelaskan intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan meningkatkan produktivitas golongan miskin. Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan menaikkan output energi. Keterkaitan antara kesehatan dengan kemiskinan juga dikemukakan oleh Samuelson dan Nordhaus (2007), penyebab dan terjadinya penduduk miskin di negara yang berpenghasilan rendah adalah karena dua hal pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan pemberantasan penyakit, perbaikan kesehatan dan gizi, perbaikan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf, dan peningkatan keterampilan penduduknya. Kelima hal itu adalah upaya untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, landasan teoritis maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah, kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. METODE PENELITIAN Variabel penjelas bagi kemiskinan dibatasi hanya pada kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Kesempatan kerja yang dimaksudkan adalah jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh yang berhasil memperoleh pekerjaan. Pendidikan yang dimaksudkan adalah kualitas pendidikan dapat diukur dari output pendidikan yakni jumlah lulusan. Pendidikan diproxi dari jumlah penduduk lulusan sekolah menengah (SMP, SLTA dan Perguruan tinggi) dan dinyatakan dalam satuan orang. Selanjutnya kesehatan didasarkan pada indikator tingkat kesehatan suatu masyarakat yang dalam hal ini adalah angka harapan hidup. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari BPS Provinsi Aceh dan BAPPEDA Provinsi Aceh.. Volume 1, No. 4, November
7 Keseluruhan data tersebut berbentuk data time series (runut waktu) selama periode tahun (n = 22). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan variabel yang diteliti, seperti statistik keuangan daerah dari BPS, dan laporan perkembangan ekonomi keuangan daerah yang diterbitkan oleh Kantor Bank Indonesia Banda Aceh. Metode Analisis Data Untuk menguji pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh digunakan formula analisis regresi linear berganda (Multiple Regresion) diformulasikan sebagai berikut (Gujarati, 2006:134). Y = β 0 + β 1X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + e Di mana β 0 : Konstanta Y : Kemiskinan X 1 : Kesempatan Kerja X 2 : Pendidikan X 3 : Kesehatan β 1, β 2 dan β 3 : Koefisien regresi X 1, X 2 dan X 3 e : Error term Penggunaan regresi linier berganda sebagai peralatan analisis data seperti dijelaskan di atas, mensyaratkan adanya uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Operasional variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Masing-masing variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Kemiskinan adalah suatu situasi atau kondisi yang dialami oleh seseorang atau kelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi (Parwoto, 2002:45). Kemiskinan yang dimaksudkan dalam penelitian ini diukur dari jumlah penduduk miskin dengan satuan jiwa. 2. Kesempatan kerja diproxi kan dari jumlah angkatan kerja yang bekerja dalam periode tahun tertentu dinyatakan dengan satuan orang. 3. Pendidikan diukur dari output pendidikan yakni jumlah lulusan. Karena itu, pendidikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini diproxi dari persentase penduduk lulusan sekolah menengah (SMP, SLTA) dan erguruan tinggi dan dinyatakan dalam satuan persen. 4. Kesehatan diukur melalui usia harapan hidup yaitu suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup per penduduk (dalam tahun) sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah dan waktu tertentu (dalam satuan tahun). HASIL PEMBAHASAN Analisis Pengaruh Kesempatan Kerja, Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan di Provinsi Aceh Hasil analisis regresi pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh merupakan bentuk linier berganda dengan pendekatan kuadrat terkecil (ordinary least square), diperoleh hasil persamaan sebagai berikut Volume 1, No. 4, November 2013
8 Y = ,24-1, X ,30X ,607X 3 Dimana: Y = X 1 = X 2 = X 3 = Kemiskinan Kesempatan Kerja Pendidikan Kesehatan Berdasarkan hasil estimasi model regresi, diketahui bahwa koefisien regresi variabel kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi besar kesempatan kerja, semakin tinggi pendidikan dan semakin baik derajat kesehatan masyarakat akan semakin sedikit jumlah masyarakat miskin. Dengan kata lain, peningkatan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan dapat menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat, sehingga ada hubungan yang tidak searah antara kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan dengan tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Uji terhadap signifikansi pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh menunjukkan nilai t hitung > t tabel dan nilai p- value < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara parsial, ketiga variabel independen tersebut dapat menerangkan variasi kemiskinan di Provinsi Aceh pada level di atas 95 persen. Dengan kata lain, secara parsial kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi Aceh. Adanya pengaruh signifikan (nyata) kesempatan kerja terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh mengindikasikan bahwa peningkatan kesempatan kerja dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya mereka dapat keluar dari jurang kemiskinan. Demikian pula halnya dengan adanya pengaruh signifikan (nyata) pendidikan dan derajat kesehatan terhadap kemiskinan. Meningkatnya tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat dapat membuat mereka bekerja secara lebih baik, dan pada akhirnya mereka dapat keluar dari jurang kemiskinan. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan dan derajat kesehatan berdampak negatif pada kemiskinan di Provinsi Aceh. Pembuktian Hipotesis Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 16,758 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai F tabel pada ( df1=3 dan df2 = 18) menunjukkan angka sebesar 3,160. Karena nilai F hitung > F tabel (16,758 > 3,160) dapat diartikan secara simultan ketiga variabel independen yang meliputi kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh, sehingga hipotesis yang menyatakan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara nyata terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh dapat diterima. Hasil pengujian statistik uji t menunjukkan nilai t hitung masing-masing variabel, yakni sebesar -7,295 untuk variabel kesempatan kerja, sebesar -2,114 untuk pendidikan dan sebesar - 9,502 untuk variabel kesehatan. Nilai t tabel pada tingkat keyakinan 95% ( df n-2 = 22-2 = 20) menunjukkan angka sebesar 2,086. Dengan Volume 1, No. 4, November
9 membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dapat diinterpretasikan bahwa secara parsial kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara nyata terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa adanya pengaruh negatif kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan yang secara matematis dapat dilihat dari nilai koefisien regresi masing-masing variabel (menunjukkan angka negatif), sudah sesuai dengan landasan teoritis, penelitian terkait dan kerangka pemikiran logis. Semakin besar kesempatan kerja yang ditandai dengan semakin banyaknya penyerapan tenaga kerja, semakin tinggi tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat akan semakin rendah tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Sebaliknya apabila kesempatan kerja berkurang, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan juga rendah maka kemiskinan akan semakin tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kesempatan kerja berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh, dapat disimpulkan semakin besar kesempatan kerja akan semakin sedikit jumlah penduduk miskin. 2. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap kesmikinan di Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin baik tingkat pendidikan, akan semakin sedikit jumlah penduduk miskin. Kesehatan berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin baik derajat kesehatan masyarakat akan semakin sedikit jumlah masyarakat miskin. Sebaliknya apabila derajat kesehatan masyarakat menurun, maka jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh akan meningkat. 3. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan statistik uji F dan uji t, menyimpulkan baik secara simultan maupun parsial kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif dan signifikan (nyata) terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Artinya peningkatan jumlah kesempatan kerja, pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat secara nyata dapat mengurangi jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Saran 1. Sebaiknya pemerintah Provinsi Aceh memperluas kesempatan kerja di Provinsi Aceh, sehingga penduduk yang masuk dalam katagori angkatan kerja dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Peningkatan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan mendorong pihak swasta untuk dapat membuka lapangan kerja di Provinsi Aceh. Selain itu, pemerintah Aceh juga dapat mengundang investor untuk melakukan investasi dengan tujuan dapat menyediakan kesempatan kerja bagi penduduk Provinsi Aceh Volume 1, No. 4, November 2013
10 2. Sebaiknya pemerintah Provinsi Aceh meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Aceh. Secara operasional, upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan anggaran pendidikan untuk mendukung program pendidikan bagi anak usia sekolah. Tingkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Dengan demikian jumlah penduduk lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi semakin meningkat. Meningkatnya kualitas pendidikan ditandai dengan semakin banyaknya jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi memungkinkan penduduk Aceh untuk dapat bekerja sehingga mampu memperoleh pendapatan yang lebih baik, dan pada gilirannya dapat mengeluarkan mereka dari jurang kemiskinan. 3. Pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu mengambil kebijakan yang berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Tingkatkan alokasi belanja pemerintah dalam bidang kesehatan terutama untuk penyediaan infrastruktur pendukung layanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk penyediaan tenaga kesehatan sebagai provider layanan kesehatan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan jasa kesehatan. Tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan bagi masyarakat, dan 4. pertahankan kebijakan asuransi kesehatan bagi seluruh penduduk Aceh. DAFTAR KEPUSTAKAAN Sundaya, Y., Perluasan Model Ekonomi Rumahtangga Usaha Tani. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung. Siregar, H., dan Tatan S Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pasar Tenaga Kerja dan Implikasi Kebijakannya Terhadap Sektor Pertanian di Kabupaten Bogor. Hasil Penelitian. IBP Bogor. Arsyad, L., Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat. Bagian Penerbitan STIE Yogyakarta: YKPN. Badan Pusat Statistik, Statistik Daerah Provinsi Aceh, BPS Provinsi Aceh. Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus, Ilmu Makro Ekonomi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Global Edukasi. Sumodiningrat, G., JPS dan Pemberdayaan. Jakarta: Gramedia. Todaro, MP dan Smith, Pembangunan Ekonomi. Edisi Sembilan. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Jhingan, ML., Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Gujarati, D., Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. Sukirno, S., Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press. Volume 1, No. 4, November
PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH
ISSN 2302-0172 11 Pages pp. 31-41 PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH Lianti 1), Abubakar Hamzah 2), Muhammad Nasir 3) 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH
ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 27-36 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH Fauzul Halim ZI 1), Abubakar Hamzah 2), Sofyan 3) 1) Mahasiswa Magister Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional
Lebih terperinciPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA Abstract This paper aims to identify and analyze the effect of government spending,
Lebih terperinciDAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO
DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi
Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.
A. Uji Kualitas Data 1. Uji Heteroskedastisitas BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakstabilan varians dari residual
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA Evi Hartati 1 evi.hartati94@yahoo.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com Charley M. Bisai
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016:
ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP KEMISKINAN DI ACEH Feby Ade Surya Ningsih 1*, Mohd. Nur Syechalad 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciNOVI NURUL ALIYAH B
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1999-2014 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strara I pada Jurusan Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.
Lebih terperincisemua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah
Lebih terperinciANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN
ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN
ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciPengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi
Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciPengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi
Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari
46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun
1 Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013 (Analysis of The Effect of Unemployment, Poverty and Health
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akandibahas mengenai teori yang menjadi dasar pokok permasalahan. Teori yang akan dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto
Lebih terperinciPENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN Rasdiah Rasyid Universitas Patria Artha Makassar email: rasdiah.rasyid@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Pendahuluan
Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di
Lebih terperinciAnalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi
Lebih terperinciPENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE
PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 1998-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh: M. Misbahul
Lebih terperinciANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU
ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU Oleh : Rahmita Handayani Pembimbing : Hainim Kadir dan Taryono Faculty of Economics
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 :
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH Husnul Maghfirah. M 1*, T. Zulham 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BELANJA MODAL DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Dalam Tahun )
ANALISIS PENGARUH BELANJA MODAL DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Dalam Tahun 2005-2014) ANALYSIS EFFECT OF CAPITAL EXPENDITURE AND HUMAN DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat
Lebih terperinciBAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL. Tabel 5.1. Output regresi model persentase penduduk miskin absolut (P 0 )
97 BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL 5.1. Hasil Estimasi Model Persentase Penduduk Miskin Absolut (P 0 ) Head count index (P 0 ) merupakan jumlah persentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan.
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN
PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT (1996-2010) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI 120501061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder
42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga nasional
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA
ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 1-8 PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA Chairul Nizar 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang
BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu keadaan, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami istilah ini
Lebih terperinciPENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DIJAWA TENGAH TAHUN
PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DIJAWA TENGAH TAHUN 1993-2012 Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode 2010-2015, secara umum pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi, dimana pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015, laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk miskinnya. Semakin banyak jumlah penduduk miskin, maka negara itu disebut negara miskin. Sebaliknya semakin
Lebih terperinciPengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi
Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan (poverty) merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum kemiskinan dipahami sebagai keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran keadaan suatu perekenomian dari suatu daerah. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam
Lebih terperinciHalaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)
Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) DAMPAK PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI BASIS TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI Imelia, Hardiani ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 1996-2014 Disusun sebagai Salah Satu Syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the production of
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan di banyak
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK
Volume XVI Tahun 8, Desember 2015 hal 20-26 Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).
31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di Indonesia periode tahun 1988 2007. Sehingga data yang digunakan merupakan data time series
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) dan AMH (Angka Melek Huruf) pada kabupaten/ kota di Provinsi Jawa
Lebih terperinciAnalisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia (Studi Kasus Sumatera Utara) Wahyu Danin* 1, Muammar Rinaldi 2, Sri Rezeki Pane 3 1,2 Jurusan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 1999-2008 SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : Tri Handayani Nomor Mahasiswa : 143040032 Program Studi : Ekonomi Pembangunan Jurusan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi daerah ialah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE
PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE 11090270 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, INFLASI DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi jika bergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam yang berlimpah pada suatu daerah umumnya akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi jika bergantung pada sumber daya alam yang tidak
Lebih terperinciPENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA
DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA
Lebih terperinciPENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN
PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :
Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : 1215151009 ABSTRAK Kemiskinan menjadi masalah besar di Provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator
Lebih terperinciOleh YULIANITA RATNA DWIHAPSARI B
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA (2000-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi
Lebih terperinci