BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
|
|
- Irwan Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan keberhasilan proses pembelajaran. Penilaian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Adanya kegiatan penilaian untuk memastikan apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan, atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Guru sebagai salah satu komponen pelaksana kurikulum semestinya harus menguasai prosedur dan kriteria suatu penilaian sehingga kurikulum yang dijalankan mencapai hasil yang maksimal. Salah satu bentuk penilaian dalam proses pembelajaran adalah penilaian produk. Penilaian ini dimaksudkan sebagai kegiatan menghimpun fakta-fakta berdasarkan produk hasil karya siswa. Penilaian ini untuk memastikan keberhasilan kinerja siswa dalam menyiapkan, membuat, dan menyelesaikan suatu barang yang memiliki nilai seni dan teknologi. Penilaian produk juga dimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa dalam mengaplikasikan kompetensi pembelajaran tertentu. Penilaian produk dapat dilakukan untuk setiap mata pelajaran, termasuk matematika. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan model penilaian produk untuk mata pelajaran matematika. B. Permasalahan Permasalahan yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian produk? 2. Bagaimanakah tahap penilaian produk? 3. Bagaimanakah jenis dan contoh penilaian produk? 4. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan penilaian produk? C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengertian penilaian produk. 2. Untuk mengetahui tahap-tahap penilaian produk. 3. Untuk mengetahui jenis dan contoh penilaian produk. 4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penilaian produk.
2 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa dalam membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam (Depdiknas, 2006). Menurut Ahiri (2008: 58) penilaian produk dimaksudkan untuk: (1) menilai keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampulan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; (3) menilai kompetensi yang telah dicapai siswa pada akhir jenjang tertentu pada sekolah kejuruan; dan (4) menilai keterampilan seseorang sebagai prasyarat untuk memasuki sekolah kejuruan. Selain itu, penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam: (1) Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain; (2) Memilih bahan-bahan yang tepat; (3) Menggunakan alat; (4) Menunjukkan inovasi dan kreasi; dan (5) Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni. Kriteria yang digunakan guru untuk memilih produk siswa yang akan dilibatkan dalam penilaian yaitu: (1) relevan dan mewakili kompetensi yang akan dinilai. Cara menentukan relevan tidaknya suatu produk adalah menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas kepada siswa, dan menetapkan kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pembuatan produk; dan (2) jumlah produk dan obyektifitas penilaian. Semakin banyak produk yang dinilai untuk masing-masing kompetensi maka kesimpulan yang dihasilkan akan semakin tepat. Penilaian produk yang objektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan bentuk produk serta tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai. B. Tahap Penilaian Produk Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: 1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3 3 3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. Adapun kriteria penilaian produk menurut Depdiknas (2006) adalah sebagai berikut. Tahap Deskripsi Skor Persiapan Kemampuan merencanakan seperti: Menggali dan mengembangkan gagasan - Mendesain produk, menentukan alat dan bahan Pembuatan - Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan 1 10 produk - Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat - Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik Penilaian produk - Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan/fungsinya Produk memenuhi kriteria keindahan Sumber: Puskur Balitbang, Depdiknas, 2006 Secara lebih spesifik, Ahiri (2008: 59) merinci tahap-tahap penilaian produk adalah sebagai berikut. Tahap Persiapan pembuatan produk Proses pembuatan produk Produk jadi Kriteria penskoran : 1 = tidak tampak (0%) 2 = kurang tampak (1% - 25%) 3 = cukup tampak (26% - 50%) 4 = sering tampak (51% - 75%) 5 = selalu tampak (76% - 100%) Deskripsi Mengembangkan ide Merancang produk Menentukan alat Menentukan bahan Kemampuan menyeleksi bahan Kemampuan menggunakan bahan Kemampuan menyeleksi alat Kemampuan menggunakan alat Kemampuan menyeleksi teknik pembuatan produk Kemampuan menggunakan teknik pembuatan produk Kemampuan membuat produk Bentuk produk Kualitas produk Ukuran produk Kegunaan produk Nilai
4 4 C. Jenis dan Contoh Penilaian Produk Terdapat dua jenis untuk menilai produk siswa yaitu penilaian analitik dan penilaian holistik. Penjelasan kedua jenis penilaian tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penilaian analitis Teknik analitis adalah teknik penilaian dengan menggunakan instrumen atau bagan pemberian skor secara terpisah terhadap setiap bagian dari produk siswa, kemudian dilanjutkan dengan menjumlahkan keseluruhan hasil penilaian untuk mendapatkan total skor setiap produk yang dinilai. Bebarapa jenis instrumen analitis yang dapat digunakan adalah: daftar cek, skala penilaian, dan catatan anekdotal. a. Daftar cek Daftar cek bertujuan untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur, komponen, ciri atau sifat dari persiapan hingga proses penyelesaian tugas. Daftar cek hanya digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam membuat suatu produk, tidak digunakan untuk menilai kualitas produk. Contoh Daftar Cek untuk Menilai Keterampilan Siswa Nama Mata Pelajaran Nama Tugas Fungsi/kegunaan Alokasi waktu Nama Kelompok Petunjuk: Beri tanda cek pada tempat yang sesuai : Matematika : Membuat Papan Sesatan Hexagon : Untuk mengetahui peluang kejadian suatu percobaan : 1 Minggu :.. No Aspek yang dinilai Cek 1 Persiapan Alat-alat 1. Gergaji kayu 2. Kuas 3. Jangka 4. Penggaris 5. Pensil 6. Busur lingkaran 7. Spidol hitam 8. Skrup 9. Engsel ukuran kecil 10. Kaca setebal 3 mm 11. Amplas kayu 12. Tatah kayu 13. Bor 14. Paku 15. Kayu Bahan-bahan 16. Papan tripleks 17. Kelereng 18. Cat kayu
5 5 2. Pelaksanaan: 19. Membuat sketsa 20. Memotong tripleks 21. Membuat segi enam beraturan 22. Mengamplas segi enam beraturan 23. Membuat lengan penampung 24. Membuat lubang permukaan atas 25. Memasang kaca 26. Mengecat 27. Kecepatan dalam bekerja K3 28. Keamanan 29. Keselematan 30. Kebersihan 3. Penyelesaiaan Produk 31. Kualitas bahan 32. Kerapihan 33. Kesesuaian ukuran Total skor b. Skala penilaian (rating scale) Skala penilaian adalah suatu instrumentasi penilaian yang menggunakan perosedur terstruktur untuk memperolah informasi tentang sesuatu yang akan diamati, yang menyatakan posisi sesuatu dalam hubungannya dengan yang lain. Bentuk instrumen skala penilaian serupa dengan daftar cek, namun daftar cek hanya memberikan dua kategori penilaian saja, sedangkan skala penilaian lebih dari dua kategori. Contoh Daftar Skala Penilaian untuk Menilai Keterampilan Siswa Nama Mata Pelajaran Nama Tugas Fungsi/kegunaan Alokasi waktu Nama Kelompok : Matematika : Membuat Papan Sesatan Hexagon : Untuk mengetahui peluang kejadian suatu percobaan : 1 Minggu :.. Petunjuk: Beri tanda cek pada tempat yang sesuai No 1 Persiapan Aspek yang dinilai Skala Penilaian Alat-alat 1. Gergaji kayu 2. Kuas 3. Jangka 4. Penggaris 5. Pensil 6. Busur lingkaran 7. Spidol hitam
6 6 8. Skrup 9. Engsel ukuran kecil 10. Kaca setebal 3 mm 11. Amplas kayu 12. Tatah kayu 13. Bor 14. Paku 15. Kayu bahan-bahan 16. Papan tripleks 17. Kelereng 18. Cat kayu 2. Pelaksanaan: 19. Membuat sketsa 20. Memotong tripleks 21. Membuat segi enam beraturan 22. Mengamplas segi enam beraturan 23. Membuat lengan penampung 24. Membuat lubang permukaan atas 25. Memasang kaca 26. Mengecat 27. Kecepatan dalam bekerja K3 28. Keamanan 29. Keselematan 30. Kebersihan 3. Penyelesaiaan Produk 31. Kualitas bahan 32. Kerapihan 33. Kesesuaian ukuran Total skor c. Catatan anekdotal Anekdotal adalah catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar. Anekdotal biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja siswa, misalnya kemampuan siswa untuk bekerjasama, kemampuan siswa menggunakan peralatan secara aman, atau kemampuan siswa untuk memilih bahan kerja yang tepat.
7 7 Contoh catatan anekdotal atas perilaku siswa di kelas Nama siswa : Dendy Tanggal : 28 Des Pengamat : Rahmat Tempat pengamatan : Ruang kelas / Pelajaran Matematika Pengamatan : Ketika pelajaran Matematika sedang berlangsung, Dendy kelihatan gelisah. Dia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan beberapa kali dia keluar ruangan kelas. Selama pembelajaran berlangsung, sebanyak 7 kali Dendy ke luar ruangan. Penafsiran : Dendy berbuat seperti ini kemungkinan kurang tertarik pada pelajaran Matematika. Menurut penuturan guru Kimia dan Fisika, ia kerap keluar ruangan. Tampaknya Dendy ketakutan dengan pelajaran yang mengandung unsur hitungan Rekomendasi : Sebaiknya Dendy berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, atau psikolog untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya sehingga proses pembelajarannya berlangsung dengan baik 2. Penilaian holistik Penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian holistik biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya. Jika guru menggunakan lebih dari satu instrument penilaian produk maka dia harus membuat kesimpulan sebagai rangkuman yang menggambarkan kondisi siswa secara utuh. Salah satu contoh sakala penilaian secara holistik atas produk siswa adalah sebagai berikut. Nilai A = Sangat Tinggi - Hasil karya mengandung pesan yang sangat kuat - Menggunakan elemen seni yang sangat meyakinkan - Menunjukkan keterampilan yang sangat prima - Penyelesaian hasil yang sangat sempurna - Menggunakan bahan yang sangat tepat - Penampilan produk sangat prima - Kualitas produk sangat prima - Mempunyai tujuan yang sangat jelas Nilai B = Baik - Penyampaian pesan yang baik - Menggunakan elemen seni yang baik - Menunjukkan keterampilan yang baik - Penyelesaian hasil yang baik
8 8 - Menggunakan bahan yang tepat - Penampilan produk menarik - Kualitas produk baik - Mempunyai tujuan yang jelas Nilai C = Cukup - Penyampaian pesan yang cukup - Menggunakan elemen seni yang cukup untuk mengkomunikasikan ide pokok - Memiliki keterkaitan yang cukup antara kesan dengan ide dan tujuan - Penyelesaian hasil yang cukup - Menggunakan bahan yang cukup - Penampilan produk yang cukup - Mempunyai tujuan yang cukup jelas Nilai D = Kurang - Penyelesaian hasil yang kurang baik - Menggunakan bahan yang kurang baik - Penampilan produk kurang menarik - Kualitas produk kurang baik - Tujuannya kurang tampak - Kesan dan gagasan kurang terkait Nilai E = Tidak Tampak - Penyelesaian hasil buruk - Menggunakan bahan tidak tampak - Penampilan produk tidak menarik - Kualitas produk tidak tampak - Tujuannya tidak tampak - Tidak ada keterkaitan antara kesan dan ide D. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Produk Kelebihan dari penilaian produk adalah : 1) Guru dapat menilai kreatifitas anak untuk melihat siswa memiliki daya cipta dan mempunyai kompetensi, 2) Kompetensi masing-masing anak betul-betul dapat diketahui secara obyektif, 3) Siswa dapat mempraktekkan ilmu yang diperoleh secara langsung melalui pengalaman yang real, 4) Siswa dapat menelaah kembali kebenaran materi yang telah diperoleh. Sedangkan kekurangan dari penilaian produk adalah: 1) Memerlukan waktu yang cukup banyak, 2) Tidak semua KD dapat dibuat karya nyata terutama yang abstrak, 3) Biaya untuk membuat karya nyata kadang-kadang mahal, 4) Proses pembuatan perlu waktu yang lama, 5) Kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama, dan 6) Subjektif penskorannya.
9 9 BAB III KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, kesimpulan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas suatu produk. 2. Tahap pengembangan suatu produk meliputi: tahap persiapan, tahap pembuatan produk (proses), dan tahap penilaian produk (appraisal). 3. Terdapat dua jenis untuk menilai produk siswa yaitu penilaian analitik dan penilaian holistik. Teknik analitis dilakukan melalui pemberian skor secara terpisah terhadap setiap bagian dari produk siswa, kemudian dilanjutkan dengan menjumlahkan keseluruhan hasil penilaian untuk mendapatkan total skor setiap produk yang dinilai, sedangkan penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan.
10 10 DAFTAR PUSTAKA Ahiri, Jafar Teknik Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA Press. Depdiknas, Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puskur Balitbang Departemen Pendidikan Nasional. Nugroho, Riadi Abstraksi Pembuatan Papan Sesatan Hexagon.
11 11 TUGAS KELOMPOK: MAKALAH PENILAIAN PRODUK OLEH: 1. FITRIANI HALI (G2I ) 2. SAFARI (G2I ) 3. RAHMAT (G2I ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI, 2014
Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:
Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga: Sasaran: Siswa SMP kelas 3 untuk konsep kesebangunan Siswa SMA kelas 3 untuk konsep dilatasi Indikator: Mengenalkan kepada siswa tentang materi kesebangunan
Lebih terperinciTUJUAN ASESMEN ALTERNATIF
1 TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF Merupakan upaya memperbaiki dan melengkapi tes baku sehingga penilaian hasil belajar tidak hanya berhubungan dengan hasil akhir tetapi merupakan bagian penting dlm proses pembelajaran
Lebih terperinciMATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
TUGAS : KELOMPOK DOSEN: Dr. Busnawir, M.Si MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penilaian Unjuk Kerja) OLEH KELOMPOK 3 1 SUPRATMAN (G2 I1 12 009) HERLINA (G2 I1 12 007) WAODE NURLINA MBAY
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU
BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.
PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D. P E N I L A I A N Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN? Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI? Bagaimana cara melakukan PENILAIAN? PENILAIAN:
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN PENILAIAN APA PENILAIAN? APA PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI? BAGAIMANA CARANYA? PENILAIAN: PROSES SISTIMATIS MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI (ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS, INTERPRETASI
Lebih terperinciMultifungsional Sasaran Materi yang kami sajikan meliputi menentukan jumlah sudut dalam; rumus barisan dan deret aritmatika; dan luas polygon.
Multifungsional Sasaran Materi yang kami sajikan meliputi menentukan jumlah sudut dalam; rumus barisan dan deret aritmatika; dan luas polygon. Polygon yang disajikan meliputi segitiga sampai segienam.
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN PATUNG GAJAH IDE. Eksplorasi
36 BAB III METODE PEMBUATAN PATUNG GAJAH A. Bagan Proses Penciptaan IDE Kajian teoritik tentang kesenirupaan dan bahasan yang berhubungan dengan karya (Studi literatur) Eksplorasi Obervasi Pemotretan Objek
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciTEKNIK PENILAIAN NON TES
TEKNIK PENILAIAN NON TES Penilaian Unjuk Kerja Dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan
Lebih terperinciMAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH NAMA : MARIA GABRIELA B. RENA NIM : 1101032003 SEMESTER : IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PROSES PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya merupakan proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan kedalam bentuk karya lukis dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciANGKET WAWANCARA PENGAMATAN NON TES PORTOFOLIO PENUGASAN PROYEK. Parsaoran Siahaan Fisika, UPI
ANGKET WAWANCARA NON TES PENGAMATAN PORTOFOLIO PENUGASAN PROYEK DATA Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan (melihat, mendengar...) Data nominal data yang menunjukkan kategori/ label misal: jenis
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Alam. :
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun
Lebih terperinciBAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan
31 BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS A. Teknik Berkarya Seni Lukis dan Media Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan karyanya, begitu juga dalam seni lukis. Teknik dibedakan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal tersebut sesuai dengan
Lebih terperinciPerencanaan Pembelajaran Akuntansi Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed. Penentuan dan Penyusunan Evaluasi Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran Akuntansi Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed Penentuan dan Penyusunan Evaluasi Pembelajaran PENILAIAN Penilaian pengumpulan sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan pencapaian hasil
Lebih terperinciRUBRIK PENILAIAN. Nama kelompok/ Penilaian Individu Peserta Memuaskan Baik Cukup Kurang cukup 1
RUBRIK PENILAIAN. Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok) No Sikap/Aspek yang dinilai Nama kelompok/ peserta Penilaian kelompok 1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik 2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
Lebih terperinciMEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON
KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT
Lebih terperinciCara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting
SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciPapaku Pintar (Papan Paku Pintar) Sasaran: siswa-siswi SMA sederajat Indikator: 1. Siswa dapat memahami prinsip operasi penjumlahan dan pengurangan
Papaku Pintar (Papan Paku Pintar) Sasaran: siswa-siswi SMA sederajat Indikator: 1. Siswa dapat memahami prinsip operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks. 2. Siswa dapat menentukan hasil dari operasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asesmen 1. Definisi asesmen Menurut Phelps dkk (1997), asesmen merupakan masalah penting bagi pendidik kimia. Dalam rangka untuk membuat perubahan nyata di ruang kelas kimia, yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Fokus Penelitian... 4 C. Rumusan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda
Lebih terperinciBAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN
BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA
35 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA Dalam proses pembuatan karya seni, konsep adalah hal terpenting yang menjadi acuan dalam berkarya, yang menjadi dasar sebuah pemikiran. Konsep dari karya yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika bukanlah hal yang asing bagi siapapun, dari berbagai kalanganpun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika bukanlah hal yang asing bagi siapapun, dari berbagai kalanganpun tahu benar akan matematika, baik dari kalangan tua, muda maupun anak-anak. Dikehidupan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciPertemuan 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I. : 2 x 35 menit. B. KOMPETENSI DASAR 6.1. Mengenal segitiga, segiempat dan lingkaran.
Pertemuan 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Jumlah pertemuan Waktu : SD Negeri Banaran : Matematika : I (Satu) : II (Dua) : 2 X Pertemuan : 2 x
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK
LAMPIRAN IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar (PHB) adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. METODE/TEKNIK PENCIPTAAN 1. Persiapan Dalam hal persiapan ini, penulis mencoba mengamati berbagai teori dan teknik yang didapat untuk membuat karyanya tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinci2014 PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PENILAIAN BERBASIS KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN KELAS Proses pengumpulan informasi yang digunakan oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan ttg pencapaian hasil belajar/kompetensi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari limbah organik (kulit
Lebih terperinciRODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan
RODA PECAHAN Sasaran Sasaran dari pembuatan alat peraga (Media Pembelajaran Berbantuan Komputer) ini ditujukan kepada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas IV. Indikator Mengoperasikan penjumlahan pecahan menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS) Font 6, bold, center Disusun Oleh : Font, bold, center Nama / NPM :.... / NPM.... / NPM Kelompok : Hari / Tanggal : Shift
Lebih terperinciDAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model
Lebih terperinciCONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD
SUPLEMEN UNIT 4 CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD Suryanti Wahono Widodo Mintohari PENDAHULUAN Selamat berjumpa kembali Saudara Mahasiswa. Melalui berbagai aktivitas dalam Unit 4, Anda seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi
Lebih terperinciSOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA
SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia karena merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya. Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM CUSTOM ORGANIZER THETALISA LANGKAH AWAL MEMBANGUN UKM BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM CUSTOM ORGANIZER THETALISA LANGKAH AWAL MEMBANGUN UKM BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Shelliana Dwi R (F0315088/2015) Elisabeth
Lebih terperinciPENGOLAHAN MATERIAL KALENG DAN KAYU DALAM DESAIN BANGKU MEJA
TUGAS AKHIR PENGOLAHAN MATERIAL KALENG DAN KAYU DALAM DESAIN BANGKU MEJA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Untung Prasetio Utomo NIM 41909010180
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari aspek pendidikan sehingga sangat wajar jika pemerintah harus memberikan perhatian yang serius terhadap dunia pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciPembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET
Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan media pembelajaran sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran
Lebih terperinciRANCANGAN BELAJAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENGERTIAN PENILAIAN PENGERTIAN PENILAIAN KELAS CIRI PENILAIAN KELAS TEKNIK PENILAIAN MANFAAT HASIL PENILAIAN PENGERTIAN KETUNTASAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan diberikan untuk memberikan gambaran masalah yang dialami peneliti, solusi permasalahan yang ditawarkan oleh peneliti serta batasan permasalahan yang akan diteliti. Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik
Lebih terperinciPembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET
Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR
PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun
Lebih terperinciBAB II A. ORISINALITAS
BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.
Lebih terperinciPENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,
Lebih terperinciMelakukan Praktik Perwajahan Kartu Nama / Stefanus Y. A. D / 2013
1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang bagaimana merancang perwajahan kartu nama. Merancang perwajahan kartu nama merupakan kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh para peserta didik
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya.
140 A. Petikan Silabus Nama Sekolah : Mata Pelajaran Kelas/ Program : SAINS : V/ SEKOLAH DASAR Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik
43 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Konsep Berkarya Pada tugas akhir penciptaan berjudul Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Oleh : Mansur HR Widyaiswara LPMP LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasarnya yaitu karena ilmu matematika dapat membantu manusia untuk memahami dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam berbagai bidang kehidupan manusia, atau dapat dikatakan sebagai induk dari ilmu pengetahuan lain. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan
33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis Hollywood Jessica Alba adalah bukti kecilnya. Jessica memakai gaun batik dengan motif parang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII / Ganjil Materi Pembelajaran : Layar LED dan LCD Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (1 x pertemuan)
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen Kinerja Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau penilaian merupakan bagian dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia nol sampai dengan enam tahun, yang memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA
Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan
Lebih terperinciBagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar
Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB III. METODE PENCIPTAAN
34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,
Lebih terperinci