BAB III DATA PENELITIAN. berkedudukan di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DATA PENELITIAN. berkedudukan di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak"

Transkripsi

1 80 BAB III DATA PENELITIAN A. Sejarah Ringkas BMT Ben Makmur merupakan gerakan koperasi yang berkedudukan di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak yang mulai beroperasi pada tanggal 20 Maret 2001 dengan modal awal Rp ,- (Empat Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dan jumlah karyawan 3 orang. BMT Ben Makmur merupakan gerakan koperasi yang diprakarsai oleh LAZIS (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah) Al Manar yang berlokasi di Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Gerakan ini merupakan bentuk peningkatan dari fungsi dan kinerja LAZIS dengan mengoptimalkan fungsi Baytul Ma<l sebagai upaya sosial-ekonomi yang sangat strategis bagi pembangunan umat. Pengesahan badan hukum BMT Ben Makmur diterbitkan oleh Dinas Koperasi Kabupaten Demak dengan Nomor Badan Hukum : 01/BH.11-03/X/2001 tanggal 31 Oktober Visi Membangun ummat meraih makmur Misi 1. Pemberdayaan ekonomi umat melalui penerapan ekonomi syariah. 66 Keputusan RAT BMT Ben Makmur, Demak, 2002.

2 81 2. Mengutamakan pelayanan dengan cepat, tepat dan bertanggung jawab. Tujuan Tujuan BMT adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnyaserta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar B. Kelembagaan Nama Koperasi : BMT Ben Makmur Tahun Berdiri : 20 Maret 2001 Nomor Badan Hukum : 01/BH.11-03/X/2001 Tanggal : 31 Oktober 2011 Nomor SIUP : /05250/X/2010 Tanggal : 29 Oktober 2010 Masa Berlaku s/d : 25 Juni 2013 Nomor NPWP : Tanggal : 21 Februari 2013 No. TDP : (Tanda Daftar Perusahaan) Tanggal : 15 Oktober 2012 Masa Berlaku s/d : 1 Juli 2017

3 82 Alamat : Jl. Raya Kenduren no 10 Rt 01 Rw 02 Desa Kenduren Kec. Wedung Kab. Demak Kode pos : No. Telp : (0291) C. Organisasi 1. Rapat Anggota Tahunan Sesuai dengan Akta Pendirian Koperasi BAB IX Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan alat perlengkapan organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam koperasi. RAT ini diselenggarakan oleh BMT Ben Makmur minimal satu tahun sekali sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada anggotanya. 2. Pengurus Sesuai dengan Akta Pendirian Koperasi BAB VI, susunan pengurus BMT Ben Makmur per akhir tahun 2013 (periode 2013 s/d 2016) adalah sebagai berikut: Ketua : Muhayyun Sekretaris : Hafidz Bendahara : Bashori S Anggota Anggota : Fathul Malik : Muttaqin

4 83 3. Badan Pengawas Manajemen Sesuai dengan Akta Pendirian Koperasi BAB VII, susunan pengawas BMT Ben Makmur per akhir tahun 2013 (periode 2013 s/d 2016) adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : Masurip SE.,MM. : Nur Said S.Ag. : Mukodas S.PdI.,MSI 4. Dewan Pengawas Syariah Pada dasarnya BMT Ben Makmur telah memiliki DPS yaitu berjumlah 2 anggota, akan tetapi keberadaan DPS ini tidak masuk dalam struktur organisasi. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukakan kepada manajer BMT Ben Makmur, yakni Bapak Muhayyun mengenai keberadaan DPS: 67 Pada dasarnya BMT Ben Makmur ini sudah punya DPS, berjumlah dua orang yaitu Bapak K.H Fathul Mu in Siroj dan Bapak Mukoddas yang juga merupakan anggota dari BMT Ben Makmur tetapi memang tidak masuk dalam struktur organisasi Sebagai acuan bahwa DPS di BMT Ben Makmur selama menjalankan pengawasan dengan dua cara, yaitu pengawasan secara langsung dengan terjun kelapangan berdasarkan data dan dokumen, dan pengawasan tidak langsung melalui laporan yang disampaikan oleh 67 Muhayyun, Manajer BMT Ben Makmur, Wawancara, Demak, 10 Februari, 2014.

5 84 masyarakat dan bawahan. Pengawasan dilakukan dua kali dalam satu bulan. 5. Manajemen BMT Ben Makmur sesuai dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada akhir tahun 2013, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya setiap hari ditangani oleh seorang manajer dan dibantu oleh 5 (lima) orang karyawan. Dengan pembagian tugas sebagai berikut: Manajer Bag. Keuangan : Muhayyun : Wahyuningsih Bag. Administrasi : Rohmatun Bag. Pemasaran Teller : Fahruddin : Sisillia Yulie Bagan Organisasi BMT Ben Makmur Rapat Anggota Pengawas Manajemen Pengurus Manajemen Divisi Keuangan Divisi Pemasaran Divisi Teller Divisi Administrasi

6 85 D. Produk-produk BMT Ben Makmur Secara garis besar produk yang diterapkan oleh BMT Ben Makmur terbagi menjadi dua, yaitu produk pembiayaan (pinjaman) dan produk simpanan. 1. Produk Pembiayaan Shariah antara lain: a. Pembiayaan musha>rakah. b. Pembiayaan mud}a>rabah. c. Pembiayaan mura>bah}ah. d. Pembiayaan ijarah. e. Pembiayaan Qord}ul h}asan. f. Al-h}awalah. Syarat-syarat Pembiayaan: a) Muslim. b) Mengisi formulir permohonan c) Foto copy KTP suami/istri 2 lembar. d) Foto copy kartu keluarga. e) Bersedia dimintai keterangan secara jujur dan benar serta bersedia untuk disurvey. f) Menyerahkan jaminan berupa sertifikat atau BPKB. 2. Simpanan Shariah a. Simpanan Makmur ( Si Makmur) 1. Bagi hasil keuntungan dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian dan diberikan tiap bulan. 2. Setoran awal minimal Rp ,-

7 86 3. Setoran selanjutnya minimal Rp. 5000,- 4. Dapat diambil sewaktu-waktu. b. Simpanan Makmur Plus (Si Makmur Plus) 1. Bagi hasil keuntungan diberikan tiap bulan. 2. Simpanan bersifat berjangka. 3. Setoran awal minimal Rp ,- 4. Dapat diambil berdasarkan jangka waktu simpanan. c. Simpanan Pendidikan (Si Sidik) Produk simpanan Si Sidik ini ditujukan kepada orang tua wali murid yang mengharapkan kelancaran serta mempersiapkan secara matang bagi pendidikan dan masa depan anaknya: 1. Bagi hasil keuntungan dihitung dari saldo rata-rata harian dan diberikan tiap bulan. 2. Setoran awal minimal Rp ,- 3. Simpanan pendidikan berjangka diatas Rp ,- mendapatkan beasiswa pendidikan perbulan. 4. Dapat diambil berdasarkan jangka waktu simpanan. d. Simpanan Qurban (Si Qurban) 1. Simpanan khusus bagi anggota atau calon anggota yang ingin mempersiapkan hewan qurban pada hari raya Idul Adha. 2. Simpanan bersifat berjangka. 3. Setoran awal minimal Rp ,-

8 87 e. Simpanan Hasan (si Hasan) 1. Simpanan khusus untuk dana zakat, infak, sedekah, hibah dan wakaf. 2. Dana Si Hasan disalurkan dalam bentuk pinjaman Qardul Hasan, yaitu pinjaman kebajikan untuk usaha produktif. 3. Tidak dibebani biaya administrasi.

9 88 E. Laporan Keuangan BMT Ben Makmur Kenduren-Wedung-Demak Tabel I. Rencana & Realisasi Anggaran Pendapatan & Belanja BMT Ben Makmur Tahun 2013 No Keterangan Rencana 2013 Realisasi 2013 % 1 Pendapatan Pendapatan Bagi Hasil % Administrasi Pembiayaan % Pendapatan Operasional - Administrasi TTR % - Bunga Bank & Pendp. Lain % Jumlah Pendapatan Biaya-Biaya Gaji Karyawan % Bagi Hasil Simpanan % ATK % Fc & Jilid % Materai % Pemeliharaan Aktiva % Penyusutan Aktiva % Perjalanan Dinas % Cad. Penghapusan Piutang % Bonus Fee Karyawan/Anggota % Kantor dan Organisasi -Listrik % -Telepon % -Konsumsi Bensin & Transport % -Koran & Majalah % -Pemasaran & Iklan % -THR Lebaran % -Biaya Rumah Tangga % -RAT % -Seragam % 12 Operasional Lainnya -Bagi Hasil Pinjaman % -SKMHT %

10 89 -Administrasi Bank % -17 an dan HARKOP % -Lain-lain % Jumlah Biaya Laba Sebelum Pajak & Zakat Dalam tabel tersebut menggambarkan rencana pendapatan dan biaya BMT Ben Makmur dalam kurun waktu satu tahun. Dalam rencana pendapatan BMT terlihat bahwa realisasi pendapatan yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan rencana yang diharapkan yaitu mengalami penurunan sebesar 7.6% dari rencana. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan BMT juga mengalami penurunan sebesar 6%. Sehingga laba sebelum pajak dan zakat yang dihasilkan secara otomatis juga mengalami penurunan dari rencana yang diharapkan yaitu sebesar 10%.

11 90 Tabel II Pertumbuhan Aset dan Pendapatan BMT Ben Makmur Tahun % 20% 15% 10% 5% 0% -5% 20% 18.00% 19% 16% 12% 13% 11.00% 9% 8% 7% 7% 4% 3% 3.00% 1.00% 1 2-2% % -1.00% % % % -5% Aset Pendapatan -10% -15% % 24.60% -20% Pertumbuhan asset dan pendapatan BMT Ben Makmur terlihat dari pertumbuhan grafik tersebut diatas menunjukkan pergerakan yang fluktuatif dimana terjadi kenaikan dan penurunan yang sedikit maupun dramatis. Grafik tersebut mengartikan bahwa pertumbuhan asset tidak selalu didukung dengan pertumbuhan pendapatan, karena banyak faktor yang mempengaruhi turunnya pendapatan diantaranya adalah beban operasional yang tinggi dan adanya pembiayaan macet yang menghambat pendapatan bagi hasil pembiayaan.

12 91 Tabel III. Neraca BMT Ben Makmur Semester I Tahun 2013 Keterangan Nominal Keterangan Nominal Asset / Aktiva Kewajiban & Ekuitas Asset Lancar Kewajiban Lancar Kas dan Setara Kas Simpanan Mud}a>rabah Pembiayaan Usaha Simpanan Berjangka Penyisihan Piutang Tak ( ) Simpanan Wadiah Tertagih Jumlah Aset Lancar Simpanan Hasan Asset Tidak Produktif Simpanan Resiko Kredit Simpanan Pd BMT Biaya YMH Dibayar Center Jumlah Aset Tidak Jumlah kewajiban Produktif Lancar Asset Tetap Kewajiban Jangka Panjang Tanah Kewajiban Bank dan Non Bank Bangunan Jumlah Kewajiban Jk P Kendaraan Ekuitas Peralatan Simpanan Pokok Akm Penyusutan ( ) Simpanan Wajib Aset Tetap Jumlah Aset Tetap Simpanan Pemupukan Modal Donasi Asset Lain-Lain Cadangan Bagi Hasil SHU Bulan Berjalan Jumlah Ekuitas Total Aset Total Kewajiban dan Ekuitas

13 92 Neraca merupakan laporan posisi keuangan dan atau kekayaan perusahaan pada periode akuntansi tertentu yang terdiri dari asset/aktiva, liabilitas/kewajiban dan ekuitas/modal. Neraca BMT memberikan informasi mengenai jumlah simpanan yang diperoleh yang diakui sebagai kewajiban lancar dan pembiayaan yang disalurkan yang diakui sebagai aktiva serta pendapatan yang menambah posisi modal yaitu Sisa Hasil Usaha. Table IV. Perhitungan Sisa Hasil Usaha BMT Ben Makmur Semester I Tahun 2013 No Keterangan Kode Nominal I. Partisipasi Anggota 3.s Partisipasi dari Anggota Harga pokok ( ) Partisipasi Netto Anggota Partisipasi Calon Anggota Partisipasi dari Calon Anggota Harga Pokok ( ) Partisipasi Netto Calon Anggota Sisa Hasil Usaha Bruto II. Beban Usaha 3.t Biaya Umum Beban Kantor Beban Organisasi Jumlah Beban Operasional Sisa Hasil Usaha Perkoperasian Beban Non Usaha 3.u ( ) SHU Sebelum Pajak Taksiran Pajak ( ) SHU Setelah Pajak 3.v Dalam tabel tersebut diatas menunjukkan perhitungan pendapatan yang diperoleh BMT Ben Makmur selama enam bulan terakhir. Diawali dari

14 93 partisipasi anggota yaitu terdiri dari pendapatan bagi hasil pembiayaan, pendapatan provisi pembayaran dan pendapatan administrasi dan dikurangi oleh harga pokok yang merupakan akumulasi dari beban bagi hasil simpanan dan beban bagi hasil pinjaman. Begitu juga dengan partisipasi calon anggota yaitu terdiri dari pendapatan bagi hasil pembiayaan, pendapatan provisi pembayaran, pendapatan administrasi dan pendapatan bagi hasil bank dan dikurangi oleh harga pokok yang merupakan akumulasi dari beban bagi hasil simpanan dan beban bagi hasil pinjaman. Kemudian menghasilkan SHU sebelum pajak setelah dikurangi dengan beban usaha dan non usaha. Nilai SHU tersebut terjadi peningkatan 7% daripada SHU tahun sebelumnya yang berjumlah Rp

15 94 Tabel V. Laporan Perubahan Ekuitas BMT Ben Makmur Semester I Tahun 2013 Keterangan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Pempukan Modal Donasi Cadangan Hasil SHU Bagi Bulan Berjalan Jumlah Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama periode akuntansinya. Dalam tabel tersebut menunjukkan adanya pertambahan dan pengurangan terhadap saldo modal BMT. Pertambahan modal disumbang oleh simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan pemupukan modal, cadangan SHU dan SHU tahun berjalan. Sedangkan pengurangan modal karena adanya penggunaan dana donasi (dana sumbangan dari anggota) untuk pembangunan gedung.

16 95 Tabel VI. Pembiayaan BMT Ben Makmur Semester I Tahun 2013 No Lancar Kurang Diragukan Macet Jumlah Lancar Dari tabel tersebut, diketahui jumlah pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan pembiayaan macet mencapai 12.36%. Yaitu dengan perhitungan sebagai berikut: Jumlah kolektabilitas : Jumlah pembiayaan : % Dengan pembiayaan bermasalah mencapai 12.36% tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan periode berikutnya dan apabila tidak ada penyelesaiannya akan menyebabkan posisi keuangan terganggu.

17 96 Table VII. Neraca BMT Ben Makmur Semester II Tahun 2013 Keterangan Nominal Keterangan Nominal Asset Kewajiban & Ekuitas Asset Lancar Kewajiban Lancar Kas dan Setara Kas Simpanan Mud}a>rabah Pembiayaan Usaha Simpanan Berjangka Penyisihan Piutang Tak ( ) Simpanan Wadiah Tertagih Jumlah Aset Lancar Simpanan Hasan Asset Tidak Produktif Simpanan Resiko Kredit Simpanan Pd BMT Biaya YMH Dibayar Center Jumlah Aset Tidak Jumlah kewajiban Produktif Lancar Asset Tetap Kewajiban Jangka Panjang Tanah Kewajiban Bank dan Non Bank Bangunan Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Kendaraan Ekuitas Peralatan Simpanan Pokok Akumulasi Penyusutan ( ) Simpanan Wajib Aset Tetap Jumlah Aset Tetap Simpanan Pemupukan Modal Donasi Asset Lain-Lain Cadangan Bagi Hasil SHU Bulan Berjalan Jumlah Ekuitas Total Aset Total Kewajiban dan Ekuitas

18 97 Berikut akan diuraikan posisi keuangan BMT Ben Makmur berdasarkan analisis rasio keuangan: Rasio Likuiditas Semester I Semester II Current Ratio 158,25 161,94 Acid Test Ratio 123,50 134,66 Cash Ratio 22,07 22,78 Rasio Solvabilitas Total debt to equity ratio 459,68 340,59 Total debt to asset ratio 82,13 77,30 Rasio Rentabilitas Return On Asset 7,558 7,006 Return On Equity 42,30 30,87 Rasio Aktivitas Receivable Turnover 32,71 31,33 Average Collection P 11,01 11,49

19 98 Table VIII. Perhitungan Sisa Hasil Usaha BMT Ben Makmur Semester II Tahun 2013 No Keterangan Kode Nominal I. Partisipasi Anggota 3.s Partisipasi dari Anggota Harga pokok ( ) Partisipasi Netto Anggota Partisipasi Calon Anggota Partisipasi dari Calon Anggota Harga Pokok ( ) Partisipasi Netto Calon Anggota Sisa Hasil Usaha Bruto II. Beban Usaha 3.t Biaya Umum Beban Kantor Beban Organisasi Jumlah Beban Operasional ( ) Sisa Hasil Usaha Perkoperasian Beban Non Usaha 3.u ( ) SHU Sebelum Pajak Taksiran Pajak ( ) SHU Setelah Pajak 3.v Pada semester kedua ini SHU yang dihasilkan BMT Ben Mamur adalah sebesar Rp ini mengalami penurunan sebesar 3% dari periode sebelumnya yaitu sebesar Rp

20 99 Table IX. Laporan Perubahan Ekuitas BMT Ben Makmur Semester II Tahun 2013 Keterangan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Pempukan Modal Donasi Cadangan Bagi Hasil SHU Bulan Berjalan Jumlah Dalam tabel tersebut menunjukkan adanya penambahan dan pengurangan terhadap saldo modal BMT. Pertambahan modal disumbang oleh seluruh aspek didalamnya. Sedangkan pengurangan modal hanya dari SHU Bulan berjalan.

21 100 Tabel X. Pembiayaan BMT Ben Makmur Semester II Tahun 2013 No Lancar Kurang Diragukan Macet Jumlah Lancar Dari tabel tersebut, diketahui jumlah pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan pembiayaan macet mencapai 14.41%. Pembiayaan bermasalah : Jumlah pembiayaan : % Dengan jumlah pembiayaan bermasalah mencapai 14.41% yang meningkat 2.05% dari periode sebelumnya tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan untuk tahun-tahun berikutnya. Peningkatan kolektibiltas ini karena imbas pada penanganan pembiayaan bermasalah periode sebelumnya yang kurang optimal ditangani, dan jika dibiarkan terus menerus akan mengganggu operasional dan kesehatan financial BMT Ben Makmur.

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 L1 PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 No Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Dalam Rp) (Dalam Rp) (Dalam Rp) I PENDAPATAN OPERASIONAL Penjualan Harga Pokok Penjualan Jumlah laba

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan.. AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 4

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. BMT Gapura Makmur Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT GAPURA MAKMUR berdiri di desa Sidowayah, Polanharjo, Klaten pada tanggal 6 Juli 21. Bergerak dalam bidang jasa

Lebih terperinci

PT.BPRS PUDUARTA INSANI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 dan Desember 2010

PT.BPRS PUDUARTA INSANI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 dan Desember 2010 III. PENJELASAN POS - POS NERACA. 1 KAS Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas Kantor Pusat 384,588,600 369,157,250 Kas Kantor Kas 27,390,350 98,184,500 Jumlah 411,978,950 467,341,750 Jumlah ini merupakan

Lebih terperinci

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada

Lebih terperinci

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0 Lampiran 1 Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional 1. Permodalan (Capital) Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko BPR Konvensional Tahun 2008-2010 Komponen 2008 2009 2010 Kas (0%) 0 0 0 Sertifikat

Lebih terperinci

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri Pengelolaan Keuangan 3 Permodalan Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Menimbang: a. bahwa dalam rangka menumbuhkembangkan lembaga keuangan mikro yang mampu berkontribusi terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun Dana yang Diterima Keterangan Tahun Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2012

Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun Dana yang Diterima Keterangan Tahun Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2012 Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2011 Kredit yang Diberikan 8.735.951 Jumlah 8.735.951 Dana yang Diterima Keterangan Tahun 2011 Tabungan Wadiah 879.000 Tabungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara A. Wawancara dengan bagian pembiayaan Nama narasumber: Sulistiyono, Amd Jabatan: kabag. Pembiayaan 1. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah pada KJKS

Lebih terperinci

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KSP Pribumi Kudus Tahun

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KSP Pribumi Kudus Tahun 1 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KSP Pribumi Kudus Tahun 2012-2013 AKTIVA Kas 31.534.391,00 32.855.222,00 1.320.831,00 1.320.831,00 Tagihan pad Bank Lain 15.900.460,00 18.074.460,00 2.174.000,00 2.174.000,00

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian Objek penelitian ini adalah KUD Aditama yang ada di kabupaten ponorogo.kud Aditama merupakankud yang bergerak dalam bidang pertanian

Lebih terperinci

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah) LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 KETERANGAN Mini Market Garden Cafe Layanan Jasa USP Amanah Kantin Ungu TokoKU Kopma UNY Core JUMLAH * PENJUALAN 13.151.864.819

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 6.1. Analisis Rasio Keuangan Koperasi Analisis rasio keuangan KBI dilakukan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan lembaga. Analisis

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,741,721 1,708,974 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan Pada Bank Lain 25,139,235 19,739,738 4 Piutang Murabahah 30,185,080 32,891,424 5 Piutang Salam

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2016 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2016 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,708,974 1,239,425 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 19,739,738 16,119,813 4 Piutang Murabahah 32,891,424 29,011,916 5 Piutang Salam 6

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

NERACA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA PER 31 DESEMBER 2000

NERACA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA PER 31 DESEMBER 2000 NERACA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA PER 31 DESEMBER 2000 No AKTIVA DEBIT (Rp) KREDIT (Rp) I AKTIVA LANCAR 1 Kas 5723000.00 2 Bank 102695966.33 3 Surat Berharga 266801561.60 4 Piutang 181684085.00 5 Persediaan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2016 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2016 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 915,756 792,473 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 17,904,176 13,973,840 4 Piutang Murabahah 29,902,390 27,921,677 5 Piutang Salam 6 Piutang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DAN UNIT JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK GRESIK TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7 Daftar Isi Halaman Pernyataan Direktur Eksekutif Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 3 Laporan Arus Kas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang tentang pokok perkoperasian Nomor : 12 tahun 1967 menyebutkan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal I

PASAL DEMI PASAL. Pasal I PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.05/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,954,744 915,756 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 22,275,072 17,904,176 4 Piutang Murabahah 30,983,553 29,902,390 5 Piutang Salam 6 Piutang

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan Mikro. Perizinan. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 412). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati Koperasi Kredit Sehati berdiri pada tanggal 22 Agustus 1987, yang berawal dari pertemuan antara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.

Lebih terperinci

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM I. PROFIL KOPERASI A. INFORMASI UMUM i. Nama Koperasi Alamat i Telp/Fax kantor Telepon Fax iv.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005

Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005 Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005 NERACA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH.. Tanggal.. No Pos - Pos Posisi Tgl.laporan A K T I V A 1. Kas 2. Penempatan Pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA NERACA KOPERASI BAKTI PRAJA PERKIRAAN 2000 1999 1998 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 587.358.001,77 810.992.465,77 241.817.307,68 Piutang 2.637.350.089,00 2.467.715.865,61

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 259,933 259,933 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 64,484 64,484 5 Penempatan pada Bank Lain 929,544 929,544 6 Penyisihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.343, 2014 KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan. Mikro. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5622) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Perkreditan

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2016 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 14,520,805 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2015 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 9,600,376 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 298,362 298,362 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 80,126 80,126 5 Penempatan pada Bank Lain 932,642 932,642 6 Penyisihan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi 32 BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT NU SEJAHTERA Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RENCANA BISNIS BPRS TAHUN ALAMAT :.. :.. :.. DAFTAR ISI Halaman Data Umum BPRS..

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Amanah Rabbaniah JL.RAYA TIMUR NO.52 BANJARAN Periode: Juni-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Amanah Rabbaniah JL.RAYA TIMUR NO.52 BANJARAN Periode: Juni-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 AKTIVA 1 Kas 1,073,591 1,061,780 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan Pada Bank Lain 7,945,164 3,987,369 4 Piutang Murabahah 33,195,600

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara 1. PT.BPRS Barokah Dana Sejahtera memiliki berbagai macam produk tabungan dan deposito, apa saja produk yang ada? 2. Bagaimana mekanisme dalam pembuatan rekening tabungan

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

NERACA BANK JABAR BANTEN SYARIAH... Tanggal Kas 1. Kewajiban Segera. 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah

NERACA BANK JABAR BANTEN SYARIAH... Tanggal Kas 1. Kewajiban Segera. 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah L32 NERACA... Tanggal... AKTIVA PASIVA 1. Kas 1. Kewajiban Segera 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah 3. Penempatan pada Bank Lain 3. Kewajiaban kepada Bank Indonesia 4. Piutang Murabahah

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 176,008 81,228 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 236,997 158,045 Penempatan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat memulai suatu penelitian diperlukan suatu landasan teori yang relevan dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep yang digunakan

Lebih terperinci

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI

PERKEMBANGAN TERKINI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Milyar BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Kantor Pembinaan Akuntansi Instansi Jakarta semester I Tahun 2013 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN KANTOR PEMBINAAN AKUNTANSI INSTANSI JAKARTA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI) 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI) Era bisnis Indonesia saat ini didominasi oleh kekuatan kapitalisme menjadikan

Lebih terperinci

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA Oleh: RIANTO RITONGA Salah satu hal penting dalam upaya menyejahterakan anggota Koperasi Bintang Samudra, selain memberikan

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Bank Perkreditan Rakyat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

Lampiran 1 NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember (Dalam ribuan) Posisi yang sama.

Lampiran 1 NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember (Dalam ribuan) Posisi yang sama. Lampiran 1 No. NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Pos - Pos Posisi Tgl.Laporan (Dalam ribuan) Posisi yang sama A K T I V A 1 Kas 385,787 411,979 2 Penempatan pada Bank Indonesia - -

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN Disusun Oleh Ayang Suchita M R PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEMESTER VI INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA Jln. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112 Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI Tanggal : 3 Juni 215 Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga POS POS Pendapatan Bunga yang Akan Diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian / Jumlah Kredit yang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Profil Perusahaan Koperasi Pasar Gondanglegi (KPG) adalah usaha simpan pinjam (USP) yang telah berdiri pada tanggal 28 Februari 2000

Lebih terperinci