Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi Kegiatan Tahun 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi Kegiatan Tahun 2014"

Transkripsi

1 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan i

2 ii Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014

3 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan iii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dapat terselesaikan. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan disusun sebagai bagian dari proses monitoring dan evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan. Evaluasi terhadap pencapaian kegiatan mengacu kepada Rencana Kerja Direktorat Tata Ruang Pertanahan Tahun Pada Tahun 2014, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan telah menyelesaikan beberapa kegiatan strategis: (a) Melaksanakan Kajian Arah Kebijakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan Nasional ; (b) Merumuskan Isu Strategi Kebijakan dan Sasaran Penataan Ruang Wilayah Nasional dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria; (c) Melakukan Identifikasi Kinerja Pelaksanaan Prioritas Nasional dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria; (d) Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Pertanahan untuk Input Penyusunan RPJMN ; (f) Koordinasi Strategis Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN); serta (g) Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (RAN). Laporan ini mengulas pencapaian dan juga pembelajaran dari pelaksanaan kegiatan, yang menjadi masukan bagi penyusunan Rencana Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Tersedianya laporan ini sekaligus merupakan wujud aktualisasi penerapan prinsip good governance (kepemerintahan yang baik), terutama transparansi dan akuntabilitas. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang positif dalam meningkatakan kualitas perencanaan maupun kinerja Kementerian PPN/Bappenas. Jakarta, Februari 2015 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP. NIP

4 iv Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 (halaman ini sengaja dikosongkan)

5 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISTILAH... ix BAB 1 PENDAHULUAN Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Sub Direktorat Tata Ruang Sub Direktorat Pertanahan Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Sekretariat BKPRN Sekretariat RAN Indikator Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan.. 5 BAB 2 REALISASI DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN TAHUN Subdit Tata Ruang Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Tahun Highlight Evaluasi Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Subdit Pertanahan Rencana Kerja Subdit Pertanahan Tahun Highlight Evaluasi Rencana Kerja Subdit Pertanahan Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Subdit Pertanahan Subdit Informasi dan Sosialisasi Rencana Kerja Subdit Informasi dan Sosialisasi Tahun Highlight Evaluasi Rencana Kerja Subdit Informasi dan Sosialisasi Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Subdit Informasi dan Sosialisasi Sekretariat BKPRN Rencana Kerja Sekretariat BKPRN Tahun Highlight Evaluasi Rencana Kerja Sekretariat BKPRN Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Sekretariat BKPRN Sekretariat RAN Rencana Kerja Sekretariat RAN Tahun Highlight Evaluasi Rencana Kerja Sekretariat RAN Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Sekretariat RAN... 82

6 vi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun Realisasi Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Pencapaian Evaluasi Rekomendasi Pencapaian dan Evaluasi Umum Rencana Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Absensi Staf Non-PNS Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun BAB 3 PENUTUP... 99

7 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan vii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan... 4 Tabel 1.2 Rincian Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan... 5 Tabel 2.1 Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Tahun Tabel 2.2 Kesesuaian Muatan RT RPJMN dengan RPJPN Tabel 2.3 Kesesuaian RKP 2015 dengan RT RPJMN Tabel 2.4 Kesesuaian Renja K/L dengan Indikator Outputdalam RKP Tabel 2.5 Kesesuaian Indikator Output Rancangan RKA K/L 2015 Indikator Output dalam RKP Tabel 2.6 Pencapaian Kajian Pendukung Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi dengan Lingkup Bidang Tata Ruang Dan Pertanahan Tabel 2.7 Rencana Kerja Subdit Pertanahan Tahun Tabel 2.8 Analisis Kesesuaian RPJPN dengan RPJMN Bidang Pertanahan Tabel 2.9 Analisis Kesesuaian RKP 2015 Dengan RT- RPJMN Bidang Pertanahan Tabel 2.10 Analisis Kesesuaian RKA-K/L-RKP BPN Tahun Anggaran Tabel 2.11 Analisis Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Bidang Pertanahan Tabel 2.12 Rencana Kerja Subdit Informasi dan Sosialisasi Bidang TRP Tahun Tabel 2.13 Rencana Kerja Sekretariat BKPRN Tahun Tabel 2.14 Kontribusi Kegiatan Sekretariat BKPRN Terhadap Pencapaian IKU Tabel 2.15 Kontribusi Kegiatan Terhadap Pencapaian IKU Tabel 2.16 Rencana Kerja Tim Koordinasi Strategis RAN Tahun Tabel 2.17 Pencapaian Anggaran dengan IKU Direktorat TRP Tahun Anggaran Tabel 2.18 Matriks Pencapaian Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Tabel 2.19 Rata-Rata Kehadiran Karyawan Non-PNS Tahun

8 viii Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan... 5 Gambar 2.1 Tampilan Beranda Situs TRP Gambar 2.2 Grafik Perkembangan Jumlah Kunjungan Situs TRP Gambar 2.3 Sitemap Portal TRP Gambar 2.4 Beranda Portal Tata Ruang dan Pertanahan Gambar 2.5 Grafik Perkembangan Jumlah Kunjungan Portal TRP Gambar 2.6 Sitemap Situs RAN Gambar 2.7 Grafik Perbandingan Realisasi Penarikan/Pencairan Anggaran Tahun Gambar 2.8 Grafik Rencana dan Realisasi Anggaran Direktorat TRP Tahun Anggaran Gambar 2.9 Grafik Kehadiran Karyawan Non-PNS Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun

9 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ix DAFTAR ISTILAH APBD APBN ATR/BPN Bappenas BIG BNPB BKPRN DPR RI FB FGD GEF Ha ICPEU IKU IKK IRSA K/L KAK KBI KM KP2B KSPPN KTI LKIP LP2B Musrenbangnas P2KH P2KPB P3KP P4T Perda Permenko Perpres PNS PP PPG PPN PPNS PRODA PRSCO PRUN Rakorbangpus RAN Renja : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Badan Informasi Geospasial : Badan Nasional Penanggulangan Bencana : Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia : Facebook : Focus Group Discussion : Global Environment Facility : Hektar : International Conference Planning in the Era of Uncertainty : Indikator Kinerja Utama : Indikator Kinerja Kunci : Indonesian Regional Science Association : Kementerian/Lembaga : Kerangka Acuan Kerja : Kawasan Barat Indonesia : Knowledge Management : Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan : Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional : Kawasan Timur Indonesia : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional : Program Pengembangan Kota Hijau : Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan : Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka : Penguasan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah : Peraturan Daerah : Peraturan Menteri Koordinator : Peraturan Presiden : Pegawai Negeri Sipil : Peraturan Pemerintah : Project Preparation Grant : Perencanaan Pembangunan Nasional : Penyidik Pegawai Negeri Sipil : Program agraria daerah : The Pacific Regional Science Conference Organisation : Pengelolaan Ruang Udara Nasional : Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat : Reforma Agraria Nasional : Rencana Kerja

10 x Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 Renstra RKA RKP RP RPJMN RPJPN RPK RRTR RT RTR RTRW RZWP-3-K SDM Simtanas SOP SPPN SRREDFI TIK TORA TRP Tusi UB UKE UU UUPR : Rencana Strategis : Rencana Kerja dan Anggaran : Rencana Kerja Pemerintah : Rencana Pembangunan : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional : Rencana, program dan kegiatan : Rencana Rinci Tata Ruang : Rancangan Teknokratik : Rencana Tata Ruang : Rencana Tata Ruang Wilayah : Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil : Sumber Daya Manusia : Sistem informasi manajemen pertanahan nasional : Standard Operating Procedure : Sistem Perencanaan Pembangunana Nasional : Forum Pengembangan Wilayah dan Perdesaan Berkelanjutan : Teknologi Informasi dan Komputerisasi : Tanah obyek reforma agraria : Tata Ruang dan Pertanahan : Tugas dan fungsi : Universitas Brawijaya : Unit Kerja Eselon : Undang-undang : Undang-Undang Penataan Ruang

11 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bagian ini akan menguraikan tugas pokok dan fungsi, indikator kinerja, kelembagaan dan sumber daya manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun Pembahasan tugas pokok dan fungsi Direktorat tata Ruang dan Pertanahan dijabarkan ke dalam tugas pokok tiap unit kerja.sementara untuk indikator kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan diterjemahkan dari Renstra Kedeputian Bidang Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah Tahun Untuk kelembagaan dan sumber daya manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan berisi pembagian unit kerja beserta sumber daya yang ada di dalamnya. 1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor PER. 005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara PPN/Bappenas, Tugas dan Fungsi Direktorat Tata RuangdanPertanahanadalah melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional serta melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya di Bidang Tata Ruang dan Pertanahan.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan; b. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan; c. Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional dan rencana pendanaannya di bidang tata ruang dan pertanahan dalam jangka panjang, menengah, dan tahunan; d. Pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan; e. Pemantauan, evaluasi, dan penilaian kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan; f. Penyusunan rencana kerja pelaksanaan tugas dan fungsinya serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaannya; dan g. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan direktorat. Pelaksanaan tugas direktorat, terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Direktorat, yaitu Sub Direktorat Tata Ruang, Sub Direktorat Pertanahan, dan Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan. Selain tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan juga melaksanakan penugasan khusus untuk unit kerja Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) serta Sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN) Sub Direktorat Tata Ruang Sub Direktorat Tata Ruang memiliki tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang tata ruang serta melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaanya. Dalam melaksanakan tugas, Sub Direktorat Tata Ruang menyelenggarakan fungsi:

12 2 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 a. Pengkajian kebijakan dan peraturan di bidang tata ruang; b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang; c. Penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang tata ruang; d. Penyusunan rencana pendanaan pembangunan di bidang tata ruang; e. Pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang tata ruang; f. Pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang tata ruang Sub Direktorat Pertanahan Sub Direktorat Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pertanahan serta melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pertanahan menyelenggarakan fungsi: a. Pengkajian kebijakan dan peraturan di bidang pertanahan; b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pertanahan; c. Penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang pertanahan; d. Penyusunan rencana pendanaan pembangunan di bidang pertanahan; e. Pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang pertanahan; f. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang pertanahan Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan memiliki tugas mengumpulkan data dan informasi tata ruang dan pertanahan, melaksanakan inventarisasi kebijakan di bidang tata ruang dan pertanahan serta melakukan sosisalisasi dalam pelaksanaannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan sosialisasi hasil pengkajian kebijakan di bidang tata ruang dan pertanahan; b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang informasi tata ruang dan pertanahan; c. Penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang informasi tata ruang dan pertanahan; d. Penyusunan rencana pendanaan pembangunan di bidang informasi tata ruang dan pertanahan; e. Pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang informasi tata ruang dan pertanahan; dan f. Pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang informasi tata ruang dan pertanahan.

13 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Sekretariat BKPRN Sekretariat BKPRN merupakan salah satu unit kerja di Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan yang menjalankan penugasan khusus. Dalam hal ini Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) berkedudukan sebagai Sekretaris merangkap Anggota BKPRN yang bertugas memberikan dukungan kesekretariatan dalam pelaksanaan tugas-tugas BKPRN (Permenko No. PER- 02/M.EKON/10/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKPRN Pasal 2 Ayat (4)). Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) dibentuk sebagai respon atas kebutuhan berbagai instansi pemerintah dalam menangani isu-isu penataan ruang bagi kepentingan pembangunan yang terkoordinasi. Pelaksanaan Menteri PPN/Kepala Bappenas sebagai Sekretaris BKPRN dibantu oleh Sekretariat BKPRN yang dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah sebagai Penanggung Jawab Sekretariat BKPRN, sedangkan pelaksanaan harian Sekretariat BKPRN diketuai oleh Direktur Tata Ruang dan Pertanahan.Tugas Sekretariat BKPRN, antara lain sebagai berikut. a. Menyusun jadwal dan rencana kerja tahun BKPRN berdasarkan hasil Sidang BKPRN; b. Menyusun agenda dan menyiapkan bahan Sidang BKPRN; c. Mengumpulkan dan mengolah bahan, data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas BKRPN; d. Memfasilitasi pelaksanaan koordinasi yang dilakukan oleh Ketua BKPRN (Menko Perekonomian), Wakil Ketua I (Menteri Pekerjaan Umum) dan Wakil Ketua II (Menteri Dalam Negeri); e. Menyiapkan laporan pelaksanaan koordinasi penataan ruang nasional untuk disampaikan oleh Ketua BKPRN kepada Presiden RI; f. Mendistribusikan hasil-hasil Sidang BKPRN kepada seluruh Anggota BKPRN dan pihak terkait; g. Melaksanakan fungsi administratif dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas BKPRN; h. Menyusun jadwal dan rencana kerja kegiatan Sekretariat BKPRN; i. Menyusun laporan tentang pelaksanaan tugas Sekretariat BKPRN dan menyampaikannya kepada Ketua BKPRN; j. Melakukan kegiatan kehumasan, dokumentasi dan pengelolaan sistem informasi Sekretariat RAN Pembentukan Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional bertujuan untuk melakukan koordinasi dan penyusunan kebijakan serta rencana program dan kegiatan dalam mengawal pelaksanaan Reforma Agraria di Indonesia. Adapun tujuan khusus pembentukan Tim Koordinasi Strategis RAN, antara lain: a. Melaksanakan pengkajian, perumusan dan pengembangan kebijakan pertanahan nasional yang mendukung pelaksanaan reforma agraria; b. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan kegiatan (RPK) terkait reforma agraria nasional serta pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RPK tersebut; c. Melaksanakan diseminasi kebijakan pertanahan, membangun konsensus, dan mendapatkan dukungan komitmen dari pelaku terkait pelaksanaan reforma agraria.

14 4 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun Indikator Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2014 Berdasarkan Renstra Kedeputian Bidang Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah Tahun tujuan pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Tahun 2014 adalah: Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas.tujuan tersebut kemudian dirinci lebih lanjut ke dalam sasaran strategis dan indikator kinerja utama Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah.Uraian mengenai sasaran, indikator, serta target-target kinerja Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut. Tabel 1.1Sasaran dan Indikator Kinerja Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Tahun 2014 No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Utama Kegiatan Target Tercapainya perencanaan yang terintegrasi, sinkron dan sinergis antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah dengan penganggarannyabidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Terlaksananya programprogram pembangunan Bidang TRP sesuai dengan rencana 1. Persentase kesesuaian antara muatan RT-RPJMN dengan RPJPN Persentase kesesuaian antara muatan RKP 2015 dengan RT- RPJMN Persentase kesesuaian muatan Renja K/L2015 dengan RKP Persentase kesesuaian rancangan RKA K/L 2015 dengan target dan sasaran RKP Persentase kesesuaian kajian pendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi dengan lingkup Bidang TRP 6. Persentase capaian sasaran Prioritas Nasional 10 (Daerah Tertinggal, Terdepan, Pasca Konflik) pada tahun 2014 yang telah sesuai dengan RKP Koordinasi perencanaan 2. Kajian background study RPJMN Pemantauan dan evaluasi pembangunan 100% 100% 75% 50% 100% 50% 3. Meningkatnya peran Kementerian PPN/Bappenas terkait koordinasi kebijakan pembangunan nasional lainnya Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah 7. Persentase dokumen perencanaan atau pelaporan lainnya yang disetujui/disepakati oleh pemberi tugas (Presiden, Wapres, Menko) 8. Persentase K/L/P yang menindaklanjuti programprogram penugasan khusus Bidang TRP 4. Koordinasi strategis Sekretariat BKPRN 5. Koordinasi strategis Sekretariat RAN Sumber: Rencana Strategis Deputi Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah % 50%

15 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan kegiatan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan maka dibentuk struktur organisasi direktorat yang terdiri dari tiga Sub Direktorat yaitu: (i) Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan; (ii) SubDirektoratTataRuang; dan (iii) Sub Direktorat Pertanahan. Selain itu, terdapat 2 (dua) sekretariat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tata ruang dan pertanahan. Secara detail, struktur organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) Fungsional Perencanaan Madya Administrasi Sekretariat Koordinasi Reforma Agraria Nasional (RAN) Kepala Sub Direktorat Tata Ruang Kepala Sub Direktorat Pertanahan Tenaga Pendukung Kepala Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi TRP Gambar 1.1Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dipimpin oleh Direktur TRP yang sekaligus sebagai Ketua Tim Pelaksana Sekretariat BKPRN dan Koordinasi Strategis RAN. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan membawahi 3 Kepala Sub Direktorat. Selain itu terdapat Jabatan Fungsional Perencana, Administrasi dan Tenaga Pendukung lainnya. Berikut adalah rincian struktur organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan: Tabel 1.2Rincian Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan No. Jabatan/Posisi Nama Pegawai 1 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP 2 Fungsional Perencana 1. Ir. Rinella Tambunan, MPA 2. Ir. Nana Apriyana, MT 3. Hernydawaty, SE, ME 3 Administrasi Staf 1. Sylvia Krisnawati 2. Cecep Saryanto 4 Sub Direktorat Tata Ruang Kepala Sub Direktorat Staf Teknis: 1. Pratiwi Khoiriyah, SS 3. Sukino Mia Amalia ST, MSI, Ph.D

16 6 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 No. Jabatan/Posisi Nama Pegawai Staf Aswicaksana, ST, MT, MSc 5 Sub Direktorat Pertanahan Kepala Sub Direktorat Staf Staf Teknis: Riani Nurjanah, ST Uke Mohammad Hussein, SSi, MPP Rafflie Noor, Ssi Staf Teknis: Idham Khalik, S.Si, Msi 6 Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang Pertanahan Kepala Sub Direktorat Santi Yulianti, SIP, MM Staf Staf Teknis: 1. Indra Ade Saputra, S.Kom 2. Gina Puspitasari, ST 3. Astri Yulianti, S.Kom 7 Sekretariat BKPRN Staf Teknis 1. Cindie Ranotra Pradiumnati, ST 2. Chandrawulan Padmasari, ST 3. Zaharatul Hasanah, ST 4. Octavia Rahma Mahdi, SH 8 Tim Koordinasi Strategis RAN Staf Teknis 1. Gita Nurrahmi, ST 2. Dea Chintantya, ST 3. Reza Nur Irhamsyah, ST 4. Marhensa Aditya Hadi, S.Si 9 Tenaga Pendukung Staf Teknis 1. Sukwad 2. Ujang Supriyatna 3. Maman 4. Mahfudin 5. Widodo 6. Agung Pribadi Yahya

17 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 7 BAB 2. REALISASI DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN TAHUN 2014 Pada Tahun 2014, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan telah melaksanakan beberapa kegiatan utama dan pendukungberdasarkan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja, baik sub direktorat maupun sekretariat.sebagai bentuk pembelajaran, dilakukan evaluasi terhadap realisasi agenda kerja masing-masing unit kerja tersebut selama tahun 2014 dengan mengacu kepada rencana kerja unit kerja yang telah disusun dan disepakati pada awal tahun 2014.Evaluasi kinerja ini kemudian dikaitkan dengan indikator kinerja utama untuk mengetahui kontribusi rencana kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan terhadap capaian IKU.Dalam bab ini akan dijabarkan evaluasi terhadap realisasi rencana kerja dari masingmasing unit kerja beserta pencapaian kinerja. 2.1 Subdit Tata Ruang Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Tahun 2014 Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Subdit Direktorat Tata Ruang yang telah ditetapkan, rencana kerja Subdit Tata Ruang Tahun 2014 adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Tahun 2014 No. Kegiatan FGD RPJMN dengan mitra K/L terkait 2. Penulisan RT RPJMN Workshop RPJMN Penyusunan RKP Pemantauan dan Evaluasi 6. FGD Evaluasi RPJMN II 7. Penyusunan Lampiran Pidato Presiden 8. Penyusunan Pedoman Sinkronisasi RTR dengan RP 9. Penyusunan Profil Penataan Ruang Daerah 10. Penyusunan Konsep Pembinaan BKPRD 11. Penyusunan Masukan PK PP RTRWN 12. Penyusunan Masukan Revisi Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Jabodetabekpunjur Sumber: Laporan Rencana Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, HighlightEvaluasi Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Sasaran Strategis Bidang Tata Ruang Tahun 2014: Tercapainya perencanaan yang terintegrasi, sinkron dan sinergis antardaerah, antarruang, antar-waktu, antarfungsi pemerintah dengan penganggarannya; dan

18 8 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 Terlaksananya program program pembangunan Bidang Tata Ruang sesuai dengan rencana. Dengan Indikator Kinerja Utama (IKU): IKU 1: Persentase kesesuaian antara muatan Rancangan Teknokratik (RT) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) IKU 2: Persentase kesesuaian antara muatan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015 dengan RT-RPJMN IKU 3: Persentase kesesuaian muatan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) 2015 dengan RKP 2015 IKU 4: Persentase kesesuaian rancangan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L 2015 dengan target dan sasaran RKP 2015 IKU 5: Persentase kesesuaian kajian pendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi dengan lingkup Bidang Tata Ruang dan Pertanahan (TRP) IKU 6: Persentase capaian sasaran Prioritas Nasional (PN) 10 (Daerah Tertinggal, Terdepan, Pasca Konflik) pada tahun 2014 yang telah sesuai dengan RKP Terdapat 6 (enam) agenda yang menjadi kegiatan utama Subdit Tata Ruang yaitu Penyusunan RPJMN Bidang Tata Ruang, Penyusunan RKP 2015, Pembahasan Renja K/L 2015, Pembahasan RKA K/L 2015, Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi, dan Penyusunan Lampid 2014 (materi: penyusunan RTR KSN Perbatasan). Persentase pencapaian kegiatan terhadap target pencapaian IKU akan dijelaskan sebagai berikut. A. Penyusunan RPJMN Bidang Tata Ruang Kegiatan penyusunan RPJMN mendukung IKU 1 yaitu persentase kesesuaian antara muatan RT RPJMN dengan RPJPN Target IKU 1 sebesar 100% dan pencapaian selama tahun 2014 adalah 100%. Dengan demikian pencapaian IKU 1 sudah memenuhi target yang telah ditentukan. Kesesuaian RT RPJMN dengan RPJPN dapat dilihat pada Tabel 2.2.Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 1 yaitu FGD RPJMN dengan mitra K/L terkait, Penulisan RT RPJMN , dan Workshop RPJMN Kegiatan lain yang dilakukan di luar rencana kerja untuk mendukung yaitu Penyusunan Rancangan Awal RPJMN , Musrenbang Regional , Penelaahan Renstra K/L , Internalisasi rencana sektoral (RAN API, ARG, KSPPN, dsb), Internalisasi antar Bidang (Pengembangan Wilayah, KKDT, Perkotaan dan Perdesaan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Otonomi Daerah, Lingkungan Hidup), dan penyusunan prolegnas dan kerangka regulasi. Pencapaian pada tahun 2014adalah sebagai berikut: Penulisan Rancangan Teknokratik, Rancangan Awal dan Rancangan Akhir RPJMN ; FGD dan diseminasi RT RPJMN dengan Mitra KL dan dengan bidang lain; dan Internalisasi Nawacita, masukan dari Musrenbangreg dan Musrenbangnas.

19 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 9 Tabel 2.2Kesesuaian Muatan RT RPJMN dengan RPJPN Arah Kebijakan RPJPN Arah Kebijakan RPJMN Pencapaian Bidang Tata Ruang Rencana Tata Ruang (RTR) sebagai acuan kebijakan spasial pembangunan di setiap sektor, lintas sektor maupun wilayah Semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang - Efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan, pemanfaatan, maupun pengendalian - Diperlukan tata ruang wilayah yang mantap disertai penegakan agar menjadi pedoman pemanfaatan SDA yang optimal dan lestari Sumber: Hasil Analisis, 2014 Meningkatkan ketersediaan regulasi tata ruang yang efektif dan harmonis Meningkatkan pembinaan kelembagaan penataan ruang Meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang 100% Sesuai 100% Sesuai 100% Sesuai 100% Sesuai Persentase Kesesuaian 100% Beberapa evaluasi dari kegiatan yang dapat teridentifikasi antara lain perlunya identifikasi lebih awal materi apa saja pada Buku I, II, dan III RPJMN sebelum melakukan penulisan RPJMN Bidang Tata Ruang, perlunya penyusunan outline terpadu yang merepresentasikan nawacita secara keseluruhan; dan perlunya SOP komunikasi antarbidang dalam melakukan kegiatan penyusunan RPJMN.Berdasarkan evaluasi tersebut maka rekomendasi yang diusulkan adalah penyusunan outline terpadu antarbuku dan untuk internalisasi Nawacita/Arahan Presiden, penyusunan SOP komunikasi antarbidang perlu masuk ke dalam Permen PPN/Kepala Bappenas tentang penyusunan RPJMN; dan diseminasi RPJMN pada Tahun 2015, salah satunya dalam bentuk buku saku RPJMN Bidang Tata Ruang. B. Penyusunan RKP Tahun 2015 Kegiatan penyusunan RKP 2015 mendukung IKU 2 yaitu persentase kesesuaian muatan RKP 2015 dengan RT RPJMN Target IKU 2 sebesar 100% dan pencapaian yang telah selama tahun 2014 adalah 100%. Dengan demikian pencapaian IKU 2 sudah memenuhi target yang telah ditentukan. Kesesuaian muatan RKP 2015 dengan RT-RPJMN dapat dilihat pada Tabel 2.3.Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 2 yaitu Penulisan RKP 2015, Rakorbangpus RKP 2015, Rangkaian Musrenbangnas RKP 2015, dan Pembukaan trilateral meeting RKP Kegiatan lain yang dilakukan di luar rencana kerja untuk mendukung kegiatan penyusunan RKP Tahun 2015 adalah pembahasan program tematik mitra kerja K/L, penyesuaian dengan quickwins Presiden terpilih, dan perbaikan RKP Pencapaian yang dihasilkan antara lain penyusunan RKP Bidang Tata Ruang yang sesuai dengan RT RPJMN serta terpadu dengan bidang lain yang berkaitan, diskusi dengan bidang yang berkaitan, sosialisasi mekanisme trilateral meeting kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PU, dan penyesuaian dengan quickwins Presiden terpilih.

20 10 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 Tabel 2.3Kesesuaian RKP 2015 dengan RT RPJMN Arah Kebijakan, Strategi, Indikator Output dan Kerangka Pelaksanaan RPJMN Arah Kebijakan, Strategi, Indikator Output dan Kerangka Pelaksanaan RKP 2015 Pencapaian 4 arah kebijakan 4 arah kebijakan sesuai 100% Sesuai 14 strategi 14 strategi sesuai 100% Sesuai 28 indikator output 28 indikator output sesuai 100% Sesuai 3 kerangka pelaksanaan 3 kerangka pelaksanaan sesuai 100% Sesuai Persentase Kesesuaian 100% Sumber: Hasil Analisis, 2014 Temuan dari evaluasi kegiatan antara lain sebagai berikut: antara lain perlunya SOP komunikasi antarbidang dalam melakukan kegiatan penyusunan RPJM dan perlunya menentukan kriteria untuk penetapan dana dekonsentrasi yang akan diberikan ke provinsi. Berdasarkan evaluasi, direkomendasikan yang diusulkan adalah penyusunan kriteria untuk penetapan dana dekonsentrasi yang akan diberikan ke provinsi, penyusunan SOP komunikasi antarbidang perlu masuk ke dalam Permen PPN/Kepala Bappenas tentang penyusunan RPJMN; dan perlu melakukan evaluasi penggunaan dana dekonsentrasi. C. Pembahasan Renja K/L Tahun 2015 Kegiatan pembahasan Renja K/L Tahun 2015mendukung IKU 3 yaitu persentase kesesuaian muatan Renja K/L 2015 dengan RKP Target IKU 3 sebesar 75% dan pencapaian yang telah dicapai selama tahun 2014 adalah 87%. Dengan demikian pencapaian IKU 3 sudah memenuhi target yang telah ditentukan. Kesesuaian muatan Renja K/L 2015 dengan RKP 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.4.Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 3 yaitutrilateral meeting Renja K/L dan Penyusunan rekomendasi untuk perbaikan Renja K/L. Adapun kegiatan lain yang dilakukan di luar rencana kerja untuk mendukung kegiatan Pembahasan Renja K/L tahun 2015 adalahpenyesuaian Renja K/L 2015 dengan perbaikan RKP Pencapaian pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tersusunnya Dokumen Trilateral meeting Renja K/L dengan Kementerian PU dan Kementerian Dalam Negeri Rekomendasi perbaikan Renja dan Renstra Kementerian ATR dan Kementerian Dalam Negeri disesuaikan dengan target quickwins dan Nawacita; dan Kesepakatan perbaikan Renja Kementerian ATR dan Kementerian Dalam Negeri. Tabel 2.4Kesesuaian Renja K/L dengan Indikator Outputdalam RKP 2015 Jumlah Indikator Output RKP DJPR Kementerian PU 2015 yang harus sesuai Indikator Output Renja DJPR Kementerian PU 2015 Pencapaian dari 32 sesuai 84% Sesuai Jumlah Indikator Output RKP Dit FPRLH Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri 2015 yang harus sesuai Indikator Output Renja Dit FPRLH Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri dari 7 sesuai 100% Sesuai Persentase Total Kesesuaian 34 dari 39 sesuai 87% Sumber: Hasil Analisis, 2014

21 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 11 Beberapa temuan dari hasil evaluasi antara lain: Masih kurangnya koordinasi terutama dalam penentuan alokasi pagu untuk DJPR PU yang melalui DPR, karena DJPR PU tidak menyampaikan informasi tersebut ke TRP; Perlu perumusan perubahan nomenklatur indikator yang telah disesuaikan dengan target dalam RPJMN (jumlah laporan, jumlah kegiatan); dan Kegiatan Prioritas Bidang perlu menjadi indikator terpisah. Berdasarkan evaluasi di atas direkomendasikan perlunya mekanisme informasi kesepakatan di DPR ke Bappenas dan perlunya pertemuan lanjutan setelah Biro Perencanaan ATR terbentuk. D. Pembahasan RKA K/L Tahun 2015 Kegiatan pembahasan RKA K/L Tahun 2015 mendukung IKU 4 yaitu persentase kesesuaian rancangan RKA K/L 2015 dengan target dan sasaran RKP Target IKU 4 sebesar 50% dan pencapaian yang telah dicapai selama tahun 2014 adalah 46%. Dengan demikian pencapaian IKU 4masih belum memenuhi target yang telah ditentukan. KesesuaianRKA K/L 2015 dengan target dan sasaran RKP 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.5 Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 4 yaitu Trilateral meeting RKA K/L dan Penyusunan rekomendasi untuk perbaikan RKA K/L. Adapun kegiatan lain yang dilakukan di luar rencana kerja untuk mendukung kegiatan pembahasan RKA K/L tahun 2015 adalah Penyesuaian RKA K/L 2015 dengan perbaikan RKP Pencapaian yang dihasilkan antara lain sebagai berikut: Tersusunnya Dokumen Kesepakatan Trilateral meeting RKA K/L dengan Kementerian PU dan Kementerian Dalam Negeri; Rekomendasi perbaikan RKA K/L KementerianATR dan Kementerian Dalam Negeri yang telah disesuaikan dengan target quickwins dan Nawacita; dan Kesepakatan perbaikan RenjaKementerian ATR dan Kementerian Dalam Negeri. Tabel 2.5Kesesuaian Indikator OutputRancangan RKA K/L 2015 Indikator Outputdalam RKP 2015 Jumlah Indikator Output RKP DJPR Indikator Output RKA K/L DJPR Pencapaian Kementerian PU 2015 yang harus sesuai Kementerian PU dari 32 sesuai 34 %Sesuai Jumlah Indikator Output RKP Dit FPRLH Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri 2015 yang harus sesuai Indikator Output RKA K/L Dit FPRLH Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri dari 7 sesuai 100% Sesuai Persentase Total Kesesuaian 18 dari 39 sesuai 46% Sumber: Hasil Analisis, 2014 Beberapa temuan hasil evaluasi antara lain perbaikan RKA K/L KementerianATR dan Kementerian Dalam Negeri perlu disesuaikan dengan target quickwins dan Nawacita dan perlunya kesepakatan perbaikan Renja KementerianATR dan Kementerian Dalam Negeri. Sehingga direkomendasikan perlunya kesepakatan penggunaan nomenklatur dan indikator target dalam RPJMN dan RKP untuk kegiatan prioritas dan perlu dilakukan pertemuan lanjutan setelah Biro Perencanaan KementerianATR terbentuk.

22 12 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 E. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi mendukung IKU 5 yaitu persentase kesesuaian kajian pendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi dengan lingkup Bidang TRP. Target IKU 5 sebesar 50% dan pencapaian selama tahun 2014 adalah 100%. Dengan demikian pencapaian IKU 5 sudah memenuhi target yang telah ditentukan. Pencapaian Kajian Pendukung Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi dengan Lingkup Bidang Tata Ruang dan Pertanahan dapat dilihat dalam Tabel 2.6. Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 5 yaitu Pemantauan RKP 2014 dan evaluasi RKP 2013 dan Pemantauan dan evaluasi RPJMN (masukan untuk penyusunan RPJMN ). Pencapaian pada tahun 2014 antara lain: No Tersusunnya KAK Pemantauan Bidang Tata Ruang dan Pertanahan; Tersusunnya Kuesioner Pemantauan Bidang Tata Ruang; Telah dilaksanakan pemantauan di Provinsi Jawa Timur; Telah tersusunnya identifikasi Isu Tata Ruang di Provinsi Jawa Timur; Telah tersusunnya Draft Laporan Pemantauan Bidang Tata Ruang; Tersusunnya laporan: Evaluasi RPJMN yang merupakan bagian dari RT RPJMN ; dan Pencapaian Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan II termasuk untuk Bidang Tata Ruang; Telah disusun Masukan Bidang Tata Ruang untuk Lampiran Pidato Presiden; Telah disusun kajian awal; Telah diidentifikasi sumber data dan indikator yang dapat digunakan; dan Telah disusun perbaikan kerangka acuan Kegiatan Evaluasi Tahun Tabel 2.6Pencapaian Kajian Pendukung Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi dengan Lingkup Bidang Tata Ruang Dan Pertanahan Kegiatan Proses Pencapaian (berdasarkan proses) Persentase Pencapaian Pencapaian 1 Rapat Teknis Penyusunan KAK 20% Tercapai Penyusunan Rencana Kerja Rencana Pengambilan Data Lapangan 2 Desk Study Review Hasil Pemantauan dan Evaluasi Tahun 80% Tercapai 2013 Perbaikan Perangkat Survey Pengiriman Surat dan Kuesioner FGD/Wawancana di Provinsi Jawa Timur Rekapitulasi Hasil Kuesioner dan Wawancara 3 Penyusunan Laporan Sumber: Hasil Analisis, 2014 Rancangan Laporan Awal 100% Tercapai Finalisasi Laporan Akhir Persentase Kesesuaian 100% Temuan dari hasil evaluasi antara lain perlunya perbaikan mekanisme pemantauan melalui perumusan indikator monev penyelenggaraan penataan ruang. Oleh karena itu, direkomendasikan perlunya penyusunan monev outcome penyelenggaraan penataan ruang yang terpadu dan penyusunan Lampid 2014 untuk mendukung PN 10.

23 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 13 F. PenyusunanLampid 2014 untuk mendukung Prioritas Nasional (PN) 10 Kegiatan penyusunan Lampid 2014 untuk PN 10 mendukung IKU 6 yaitu persentase kesesuaian kajian pendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi dengan lingkup Bidang TRP. Target IKU 6 sebesar 50% dengan target IKU adalah Penetapan RTR KSN Perbatasan pada Agustus 2014 dan pencapaian selama tahun 2014 adalah 0%. Hal ini dikarenakan hingga akhir Tahun 2014, RTR KSN Perbatasan hanya berupa Draft Perpres dan sebagian sedang di proses di Setkab. Dengan demikian, pencapaian IKU 6 belum memenuhi target yang telah ditentukan karena terkendala pada proses penetapan yang memakan waktu cukup lama. Disarankan untuk target IKU tidak berupa penetapan perpres tetapi sebatas Rancangan RTR saja. Kegiatan yang dilakukan sesuai rencana kerja dalam rangka mendukung pencapaian IKU 6 yaitu Rapat Pembahasan RTR KSN Perbatasan, Rapat Finalisasi RTR KSN Perbatasan NTT dan Kalimantan, dan Penyusunan Lampid 2014 untuk mendukung PN10. Pencapaian pada tahun 2014 adalah menghadiri dan memberikan masukan dalam Rapat Pembahasan RTR KSN Perbatasan, tersusunnya Lampid 2014 untuk mendukung PN10, dan tersusunnya 8 Rancangan RTR KSN Perbatasan dari 9 KSN Perbatasan dalam RTRWN. Temuan dari hasil evaluasi diantaranya perlunya perbaikan target pencapaian IKU 6(penetapan Perpres RTR KSN Kawasan Perbatasan). Sehingga ke depannya perlu melakukan perbaikan target pencapaian IKU 6 yaitu menjadi penyusunan Rancangan Akhir Perpres RTR KSN Kawasan Perbatasan Realisasi/Pencapaian, Evaluasi, dan Rekomendasi Rencana Kerja Subdit Tata Ruang Berdasarkan sasaran strategis dan indikator yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka evaluasi kegiatan yang telah dilakukan Subdit Tata Ruang pada tahun 2014 dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: (1) Evaluasi rencana kerja dan kegiatan di luar rencana kerja kerja yang mendukung IKU; (2) Evaluasi rencana kerja yang tidak mendukung IKU; serta (3) Evaluasi kegiatan di luar rencana kerja yang tidak mendukung IKU Evaluasi Rencana Kerja dan Kegiatan di Luar Rencana Kerja yang Mendukung IKU Kegiatan utama Tahun 2014 sub direktorat tata ruang yang mendukung IKU yaitu Penyusunan RPJMN Bidang Tata Ruang; Penyusunan RKP 2015; Pembahasan Renja K/L 2015; Pembahasan RKA K/L 2015; Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi; dan Penyusunan Lampid 2014 (materi: penyusunan RTR KSN Perbatasan). Kegiatan utama tersebut didukung oleh beberapa sub kegiatan utama, berikut di bawah ini penjabaran target, pencapaian, evaluasi masing-masing kegiatan. A. Penyusunan RPJMN Bidang Tata Ruang Kegiatan penyusunan RPJMN Bidang Tata Ruang dilakukan melalui beberapa sub kegiatan yaitu FGD RPJMN Bidang Tata Ruang dengan Mitra KL; Workshop RPJMN III; Musrenbang Regional ; Penelaahan Renstra K/L ; Internalisasi Rencana Sektoral: Penyusunan KSPPN, Rapat Lintas Bidang, Koordinasi Lintas Bidang yang Berkaitan; dan Penyusunan Kerangka Regulasi. Sub Kegiatan 1 adalah FGD RPJMN Bidang Tata Ruang dengan Mitra K/L dengan target kegiatan adalah terlaksananya FGD RPJMN Bidang Tata Ruang dengan Mitra

24 14 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 K/L terkait. FGD yang diselenggarakan dilakukan melalui Bilateral Meeting (BM) dengan direktorat internal Bappenas, Mitra K/L, dan perwakilan daerah. Pembahasan yang dilakukan fokus membahas Rancangan Teknokratik (RT)RPJMN Bidang Tata Ruang. BM yang diselenggarakan dengan internal Bappenas yaitu dengan Direktorat Pertanian, KKP, Lingkungan Hidup, dan Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah. BM yang diselenggarakan dengan Mitra K/L yaitu dengan Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri, DJPR Kementerian PU, dan BKPRN. Selain itu, telah dilakukan pembahasan dengan 5 (lima) perwakilan Provinsi yaitu Gorontalo, Jatim, Sumbar, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. Berdasarkan hasil diskusi tersebut telah disusun matriks masukan RT RPJMN Bidang Tata Ruang.Masukan dari berbagai pihak tersebut tidak dapat diakomodir semua dalam RT RPJMN Bidang Tata Ruang, masukan yang sesuai saja yang diakomodir.rekomendasi yang diusulkan untuk periode selanjutnya adalah mekanisme pembahasandilakukan melalui kegiatan Bilateral meeting, karena kegiatan tersebut dinilai lebih efektif dibandingkan melalui FGD dengan Forum besar. Sub Kegiatan 2 adalah Workshop RPJMN dengan target terlaksananya diseminasi RT RPJMN Pencapaian pada tahun 2014 yaitu telah tersusunnya: Paparan RT RPJMN Bidang Tata Ruang; Evecutive Summary RT RPJMN Bidang Tata Ruang, dan telah dilakukan diseminasi RPJMN Bidang Tata Ruang dalam Rapat IRSA di Makassar. Evaluasi kegiatan antara lain perlu dilakukan diseminasi lebih lanjut. Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan kegiatan penjaringan masukan ke daerah. Rekomendasi untuk periode selanjutnya adalah perlu dilakukan diseminasi lanjutan RPJMN sebelum ditetapkan pada Tahun 2015 (sudah selesai ditindaklanjuti melalui Musrenbang Regional RPJMN di 5 Provinsi yang mewakili setiap Pulau/Kepulauan) dan pembuatan buku saku RPJMN Bidang Tata Ruang. Sub Kegiatan 3 adalah Penelaahan Renstra K/L Tahun dengan target tersusunnya catatan kesesuaian Renstra K/L dengan RPJMN.Pencapaian yang telah dilakukan yaitu penelaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri dan penelaahan Renstra ATR (BPK PU dan Biro Perencanaan BPN). Ke depannya perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan Biro Perencanaan Kementerian ATR setelah terbentuk. Sub Kegiatan 4 adalah Internalisasi Rencana Sektoral dengan Penyusunan KSPPN. Target kegiatan adalah hadir dan memberikan masukan dalam FGD 1-3 penyusunan Raperpres KSPPN.Pencapaian yang telah dilakukan adalah keikutsertaan dalam rapat dan telah memberikan masukan perbaikan penyusunan Raperpres KSPPN dalam berbagai FGD yang telah diselenggarakan.evaluasi dari kegiatan adalah Raperpres masih perlu disesuaikan dengan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan usulan pembentukan kelembagaan perkotaan yang tersendiri tidak sejalan dengan prinsip pengurangan kelembagaan yang disepakati BKPRN. Sub Kegiatan 5 adalah Internalisasi Rencana Sektoral melalui Rapat Lintas Bidang. Target kegiatan adalah hadir dan memberikan masukan dalam berbagai Rapat yang diselenggarakan Bidang Lain. Selain menghadiri rapat tersebut telah disusun masukan baik disampaikan secara lisan maupun tertulis. Rapat yang dihadiri antara lain FGD RT RPJMN Bidang Kawasan Perbatasan, FGD RT RPJMN Bidang Perkotaan, FGD RT RPJMN Bidang Perdesaan, Rapat Penyusunan Kebijakan Pembangunan Wilayah dalam Penyusunan RT RPJMN , FGD RT RPJMN Bidang Otonomi Daerah, Rapat Lintas Bidang Buku III, RPJMN Bidang Kehutanan, Rapat RPJMN Bidang Pengembangan Kawasan Strategis, FGD RT RPJMN Bidang Pembangunan KKDT, Rapat Pembahasan Buku III RT RPJMN

25 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan , Rakor Deputi Pembahasan RPJMN , Rapat Teknis Sinkronisasi Buku III RPJMN terkait Pemetaan Sasaran Pembangunan, Rapat Konsolidasi Pengembangan 10 Kawasan Industri dalam RPJMN , Rapat Teknis sinkronisasi Buku III RPJMN , dan Rapat Sinkronisasi Buku III dengan RTRWN. Seluruh hasil rapat sudah disinkronkan dengan Buku I, II, dan III RT RPJMN Bidang Tata Ruang.Berdasarkan evaluasi, teridentifikasi perlunya SOP untuk komunikasi antarbidang dan dimasukkan ke dalam Permen PPN/Kepala Bappenas tentang penyusunan RPJMN. Sub Kegiatan 6 adalah Penyusunan Kerangka Regulasi dengan target tersusunnya peraturan Bidang Tata Ruang. Pencapaian pada tahun 2014 yaitu telah disusun rencana penyusunan peraturan Bidang TR (jangka menengah dan pendek), dilakukan trilateral meeting kerangka regulasi, dan ikut serta dalam rapat penyusunan prolegnas.evaluasi merekomendasikan agar kedepannya pembahasan perlu turut mengundang perwakilan dari DJPR PU.Sehingga ke depannya perlu dilakukan sosialisasi prolegnas kepada Biro Hukum Kementerian ATR. Sub Kegiatan 7 adalah Penyusunan RT RPJMN Bidang Tata Ruang dengan target tersusunnya RT RPJMN Bidang TR. Pencapaian pada tahun 2014 yaitu telah tersusun Buku I RT RPJMN Bidang Tata Ruang, Buku II RA RPJMN Bidang Tata Ruang, dan Buku III RA RPJMN Bidang Tata Ruang. Selain itu, telah tersusun masukan untuk Buku III RT RPJMN Berdasarkan evaluasi perlu mengidentifikasi lebih awal materi apa saja yang perlu masuk ke dalam Buku I, Buku II dan Buku III sebelum proses penulisan dimulai. Rekomendasi yang dirumuskan adalah perlu outline terpadu antarbuku dan perlu koordinasi teknis yang lebih intensif dalam proses penyusunan Buku III RT RPJMN Sub Kegiatan 8 adalah Musrenbang Regional RPJMN dengan target yaitu tersusunnya rekapitulasi Masukan Musrenbang Regional RPJMN Pencapaian selama tahun 2014 antara lain telah dilakukan Musrenbang Regional di 5 lokasi, 7 pulau dan kepulauan; telah dilakukan rekapitulasi masukan dari Musrenbang Regional; dan telah dilakukan analisa pengakomodiran masukan ke dalam penulisan RA RPJMN Bidang Tata Ruang. Dari hasil evaluasi diketahuiperlunya penyusunan bahan terpadu yang disiapkan oleh Bappenas dan alur dokumen RPJMN Rekomendasi yang dihasilkan yaitu perlu disusun materi sosialisasi terpadu dan penetapan input, proses dan output yang jelas untuk Musrenbang Regional berikutnya dengan memanfaatkan IT. Sub Kegiatan 9 adalah Penulisan Rancangan Akhir RPJMN Bidang Tata Ruang dengan target yaitu tersusunnya Rancangan Akhir RPJMN Bidang Tata Ruang. Pencapaian pada tahun 2014 adalah tersusunnya RA RPJMN Bidang Tata Ruang. Selama proses penyusunan telah dilakukan juga analisis Nawacita dan Quickwins, internalisasi Nawacita ke dalam RT RPJMN , dan internalisasi hasil masukan Musrenbang Regional dan Musrenbangnas ke dalam Rancangan Akhir RPJMN Bidang Tata Ruang. Disamping itu juga telah disusun RA RPJMN Bidang Tata Ruang. Hasil evaluasi menunjukkan perlunya penyusunan outline terpadu yang merepresentasikan Nawacita secara keseluruhan. Rekomendasi ke depan adalah perlu outline terpadu antarbuku yang merepresentasikan Nawacita secara keseluruhan. B. Penyusunan RKP Tahun 2015 Penyusunan RKP Tahun 2015 Bidang Tata Ruang dilakukan melalui beberapa sub kegiatan yaitu Rakorbangpus RKP Tahun 2015, Rangkaian Musrenbangnas RKP Tahun 2015,

26 16 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi KegiatanTahun 2014 Pembahasan Program Tematik Mitra Kerja K/L, Pembahasan Neraca Spasial dan LS Penataan Ruang, dan Penulisan RKP Tahun 2015 Bidang Tata Ruang. Sub Kegiatan 1 adalah Rakorbangpus RKP Tahun 2015 dengan target kegiatan yaitu diseminasi Rancangan RKP 2015 Kepada KL. Pencapaian selama tahun 2014 adalah sosialisasi mekanisme trilateral meeting kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PU.Setelah kegiatan rakorbangpus telah dilakukan juga kegiatan trilateral meeting dengan Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri dan DJPR Kementerian PU yang telah menghasilkan Dokumen kesepakatan. Sub Kegiatan 2 adalah Rangkaian Musrenbangnas RKP Tahun 2015 dengan target kegiatan tercapainya kesepakatan antara Pemerintah Pusat dengan Pemda. Pencapaian yang dicapai adalah telah dilakukan pembahasan RKP 2015 dengan 33 provinsi (-DKI Jakarta) di trilateral desk dan telah dirumuskan RKP yang mengakomodasi kepentingan provinsi. Berdasarkan evaluasi diketahui bahwa dana dekonsentrasi yang diberikan ke provinsi perlu ditinjau kembali penggunaan dan efektivitasnya. Rekomendasi mendatang adalah perlu dilakukan evaluasi penggunaan dana dekonsentrasi dan dilakukan pengumpulan data dari Binda I dan Binda II DJPR PU. Sub Kegiatan 2 adalah Pembahasan Program Tematik Mitra Kerja K/L dengan target kegiatan hadir dan memberikan masukan dalam rapat. Pencapaian pada tahun 2014 yaitu telah hadir dan memberikan masukan dalam FGD I P2KPB, FGD II P2KPB, Workshop Penjaringan Prakarsa P2KPB, Diskusi SRREDFI P2KPB, Rapat Evaluasi P2KPB, FGD P2KH, dan FGD P3KP. Temuan evaluasi menunjukkan bahwa P2KPB, P2KH, dan P3KP seharusnya menjadi wadah untuk mengoordinasikan seluruh K/L terkait dan stakeholders lainnya, bukan sebagai proyek fisik yang dilakukan sendiri (tidak sesuai tupoksi). Sehingga rekomendasi ke depannya adalah perlu mendudukkan kembali kegiatan ini sesuai fungsi K/L. Sub Kegiatan 3 adalah Pembahasan Neraca Spasial dan Lingkungan Strategis Penataan Ruang dengan target kegiatan hadir dan memberikan masukan dalam rapat. Pencapaian selama tahun 2014 yaitu telah hadir dan memberikan masukan dalam FGD I Neraca Spasial dan Lingkungan Strategis Penataan Ruang dan FGD II Neraca Spasial dan Lingkungan Strategis Penataan Ruang. Evaluasi dari kegiatan yaitu buku Neraca Spasial dan Lingkungan Strategis Penataan Ruang yang telah disusun belum sepenuhnya dapat merepresentasikan mengenai neraca spasial dan profil lingkungan strategis penataan ruang, masih perlu banyak revisi dan evaluasi.sehingga rekomendasi ke depannya adalah sebaiknya Neraca Spasial dan Lingkungan Strategis Penataan Ruang dapat didesain sebagai neraca spasial bersama (tidak terpisah) dengan K/L lain terkait Bidang Tata Ruang. Sub Kegiatan 4 adalah Penulisan RKP Tahun 2015 dengan target tersusunnya RKP 2015 Bidang Tata Ruang. Selama tahun 2014 telah disusun RKP Bidang Tata Ruang yang sesuai dengan RT RPJMN serta terpadu dengan bidang lain yang berkaitan, termasuk telah dilakukan pembahasan terpadu dengan penanggung jawab bidang yang berkaitan. Evaluasi kegiatan mendapatkan bahwa komunikasi antar bidang sulit dilakukan karena tidak ada SOP untuk komunikasi antarbidang.sehingga rekomendasi ke depannya adalah SOP komunikasi antarbidang perlu masuk ke dalam Permen PPN/Kepala Bappenas tentang penyusunan RKP. Sub Kegiatan 5 adalah Perbaikan RKP Tahun 2015 dengan target tersusunnya Revisi RKP 2015 yang telah diinternalisasikan dengan quickwins. Pencapaian yang telah dilakukan yaitu telah penyesuaian dengan quickwins Presiden terpilih.

LAPORAN RENCANA KERJA Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian PPN/Bappenas

LAPORAN RENCANA KERJA Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian PPN/Bappenas LAPORAN RENCANA KERJA 2016 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian PPN/Bappenas Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan RENCANA KERJA TAHUN 2016 i Kata Pengantar Sebagai salah satu Unit Kerja Eselon

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017 DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017 DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN COVER LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017 DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

Konsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN

Konsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN Konsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan program kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dilakukan proses

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2013 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan. Oswar M. Mungkasa

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2013 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan. Oswar M. Mungkasa 1 Kata Pengantar Kebijakan pengembangan wilayah ditujukan sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui berbagai strategi kebijakan dengan dimensi kewilayahan. Strategi kebijakan pembangunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

Evaluasi Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria untuk Input Penyusunan RPJMN

Evaluasi Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria untuk Input Penyusunan RPJMN Evaluasi Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria untuk Input Penyusunan RPJMN 2015-2019 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2013 i Penyusun Rekomendasi Kebijakan Pengarah:

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SESI PANEL MENTERI - RAKERNAS BKPRN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jakarta, 5 November 2015 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah)

Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah) TIM PENYUSUN Penanggungjawab: Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah) Ketua Tim Perumus Rekomendasi Kebijakan (TPRK): Dr. Ir. Oswar Muadzin Mungkasa, MURP (Direktur

Lebih terperinci

LAPORAN Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2015 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan

LAPORAN Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2015 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan LAPORAN Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2015 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan (Pelaksanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Lebih terperinci

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri KERANGKA UMUM RAKORTEK GAMBARAN HASIL RAKORTEK PROVINSI JAMBI

Lebih terperinci

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Direktur Tata

Lebih terperinci

2.3.8 Penyusunan Laporan Triwulan II Direktorat TRP Tahun Penyusunan Laporan Kegiatan TRP Bulan Agustus

2.3.8 Penyusunan Laporan Triwulan II Direktorat TRP Tahun Penyusunan Laporan Kegiatan TRP Bulan Agustus 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 I. PENDAHULUAN... 8 II. EVALUASI KEGIATAN... 9 2.1. SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 13 2.1.1 Penyusunan RT RPJMN 2015-2019...

Lebih terperinci

Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN

Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN Oleh: Oswar Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas Disampaikan pada Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan BKPRD 1 Palembang,

Lebih terperinci

2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMN Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Roadmap Penyelesaian RTRW...

2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMN Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Roadmap Penyelesaian RTRW... 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 I. PENDAHULUAN... 7 II. EVALUASI KEGIATAN TRIWULAN II DAN RENCANA KEGIATAN TRIWULAN III... 8 2.1 SUB DIREKTORAT TATA

Lebih terperinci

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional i Tahun 2013 KATA PENGANTAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23

Lebih terperinci

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan 25 November 2013 Dasar Hukum UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Tahun 2017

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Disampaikan pada Rakor BKPRD Provinsi Jawa Tengah Tahun

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) SERI REGIONAL DEVELOPMENT ISSUES AND POLICIES (14) PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) November 2011 1 KATA PENGANTAR Buklet nomor

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Draft per 12 Oktober 2015 PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR : PER-02/M.EKON/10/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENATAAN

Lebih terperinci

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc. Deputi Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 2012, No.821 18 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc. Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RAPAT KERJA REGIONAL BKPRN 2016

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria Tahun Anggaran 2014

LAPORAN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria Tahun Anggaran 2014 LAPORAN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria Tahun Anggaran 2014 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian PPN/Bappenas i Penyusun Rekomendasi Kebijakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... vi. IKHTISAR EKSEKUTIF... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... vi. IKHTISAR EKSEKUTIF... vii KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Tahun 2014 sebagai laporan kinerja tahun terakhir (kelima)

Lebih terperinci

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BKPRN. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING. Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN. Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014

BKPRN. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING. Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN. Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014 BKPRN Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014 Jakarta, Januari 2015 Daftar Isi I. PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR 4/JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG PEDOMAN TRILATERAL MEETING (PERTEMUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017 Yogyakarta, 12 Januari 2017 TUGAS KEMENKO PMK (Sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2015) Menyelenggarakan

Lebih terperinci

Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan

Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan I. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN

ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN Oleh RR. Rita Erawati, S.H., LL.M. Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam, Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Makassar,

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS

Lebih terperinci

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH Evaluasi Terhadap Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor 8/M.PPN/11/2007 tentang Pedoman Penyusunan RKP Di Lingkungan Kementerian PPN/Bappenas Reghi

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN KOORDINASI

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG PENDAHULUAN 1 Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan BAB 1. PENDAHULUAN Dalam Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan dokumen

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL,

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR KEP. 46/M.PPN/HK/03/2013 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) Perspektif Stakeholder terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Jakarta, 5 Juni 2013 1 1 Analisis

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH O l e h : M e n t e ri A g r a r i a d a n Ta t a R u a n g

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional SALINAN KEPUTIJSAN MENTER! NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP. 44/M.PPN/HK/03/2012

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menserasikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL Oleh : Direktur Keuangan Negara dan Analisa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM SELAKU KETUA TIM PELAKSANA BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR: 275/KPTS/M/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM SELAKU KETUA TIM PELAKSANA BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR: 275/KPTS/M/2011 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM SELAKU KETUA TIM PELAKSANA BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR: 275/KPTS/M/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.28, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH. Satu Peta. Tingkat Ketelitian. Kebijakan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU

Lebih terperinci

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD NO. 1. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Mewujudkan Sinergitas Pembangunan antar SKPD dan Kabupaten/ 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1. Terlaksananya Sinergitas Pembangunan antara dan 1. Jumlah SKPD

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2017 KEMEN-ATR/BPN. Penetapan Perda tentang RTRWP dan RTRWK. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018 KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Sambutan Pembukaan RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT (RAKORBANGPUS) KE-II PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN

BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012 Kementerian,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1377 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab: Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah)

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab: Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah) TIM PENYUSUN Penanggungjawab: Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah) Ketua Tim Pelaksana: Dr. Ir. Oswar Muadzin Mungkasa, MURP (Direktur Tata Ruang dan Pertanahan)

Lebih terperinci

PROSIDING. Review Undang-Undang Sektoral dalam Hubungannnya dengan Undang-Undang Penataan Ruang. [Konsinyering Sekretariat BKPRN Februari 2014]

PROSIDING. Review Undang-Undang Sektoral dalam Hubungannnya dengan Undang-Undang Penataan Ruang. [Konsinyering Sekretariat BKPRN Februari 2014] PROSIDING [Konsinyering Sekretariat BKPRN 27-28 Februari 2014] S e k r e t a r i a t B K P R N Review Undang-Undang Sektoral dalam Hubungannnya dengan Undang-Undang Penataan Ruang Lingkup: UU No. 41 Tahun

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat Laporan Capaian Target Indikator Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat SS Indikator Target (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA

SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA Kuliah Hukum dan Administrasi Perencanaan Kuliah 2 / 12 April 2013 Free Powerpoint Templates Sumber Hukum Utama Perencanaan di Indonesia UUD 1945 pasal 33 ayat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2013 MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS ARMIDA S. ALISJAHBANA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2013 MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS ARMIDA S. ALISJAHBANA KATA PENGANTAR Tahun 2012 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Renstra Kementerian PPN/Bappenas) 2010-2014.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. /MEN/SJ/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Page 1 of 12 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF NOMOR 6 TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) 6619431 6623480 M E D A N - 20222 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Lebih terperinci

Kuesioner Pameran Musrenbangnas 2015: Hasil Pengolahan. Jakarta, April 2015

Kuesioner Pameran Musrenbangnas 2015: Hasil Pengolahan. Jakarta, April 2015 Kuesioner Pameran Musrenbangnas 2015: Hasil Pengolahan Jakarta, 28-29 April 2015 OUTLINE : I. Tujuan dan Komponen Kuesioner II. Muatan Kuesioner III. Data Responden IV. RPJMN 2015-2019 (Perpres No. 2 Tahun

Lebih terperinci

CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B

CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B Oleh: Ir. ADRY NELSON PENDAHULUAN Kegiatan Asistensi dan Supervisi

Lebih terperinci

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAKERNAS BKPRN Jakarta, 7 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci