JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA"

Transkripsi

1 JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi) Oleh : Theresia Ananda Ginting ABSTRAK Penelitian ini berjudul Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan komunikasi formal, baik secara downward communication, upward communication, dan horizontal communication serta untuk mengetahui Pengaruh Jaringan Komunikasi dalam bentuk formal terhadap Produktivitas kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi Organisasi, Jaringan Komunikasi, Human Relations dan Produktivitas Kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi yang berjumlah 136 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Arikunto. Jika jumlah populasi hanya berkisar 100 ke bawah, maka sebaiknya jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi (total sampling), sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, namun jika subjeknya besar maka, di ambil antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah keseluruhan populasi. Penelitian ini mengambil 25% dari jumlah populasi yang ada, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proporsional random sampling, dimana penarikan sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik accidental sampling, yakni pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu dan teknik ini dilakukan dengan cara diundi (lottery technique). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua cara yaitu, penelitian lapangan (field research), yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data-data dari lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, melalui: observasi dan kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian. Melalui penelitian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data-data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian atau berkitan dengan masalah yang dibahas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis melalui rumus koefisien korelasi rank order oleh Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS Dari hasil penelitian ini diperoleh r s sebesar dengan taraf signifikansi 0.01, untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini digunakan skala Guilford. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Kemudian 1

2 untuk mengetahui besar kekuatan pengaruh variabel X terhadap Y digunakan uji determinan korelasi. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh antara Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Kata kunci : Komunikasi, Jaringan Komunikasi, Produktivitas Kerja 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, bila manusia berada dalam keadaan sendiri atau hidup sendiri, yang akan terjadi adalah perasaan tidak berarti yang membuat hidup terasa sulit, terutama untuk dapat bertahan hidup dalam atmosfer dunia yang penuh dengan saling keterkaitan. Oleh karena itu, komunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktivitas interaksi dan kerjasama yang dinamis dengan suatu kelompok atau masyarakat. Melalui komunikasi antara yang satu dengan yang lain, manusia dapat memenuhi kebutuhan biologisnya seperti makan dan minum, serta memenuhi kebutuhan psikologis seperti kesuksesan dan kebahagiaan. Apabila aktivitas komunikasi yang terjadi dalam bentuk interaksi dan kerjasama itu terus berkembang secara teratur maka akan terbentuklah wadah yang menjadi tempat manusia berkumpul yang disebut organisasi (sosial). Kocler (dalam Muhammad 2009:23-24) mendefinisikan organisasi sebagai sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi memungkinkan orang untuk mengkoordinir kegiatan mereka untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi itu tidak hanya menyampaikan informasi atau menstransfer makna saja. Tetapi orang atau individu membentuk makna dan mengembangkan harapan mengenai apa yang sedang terjadi di sekitar mereka dan antara mereka satu sama lain melalui pertukaran simbol. (Masmuh, 2010:7) Berdasarkan pengertiannya komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran, dan penanganan kegiatan anggota organisasi, bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi dan maknanya bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi. Bila organisasi dianggap suatu struktur yang telah ada sebelumnya, maka komunikasi dapat dianggap sebagai suatu substansi nyata yang mengalir ke atas, ke bawah, dan kesamping dalam suatu wadah. Dalam pandangan itu, komunikasi berfungsi mencapai tujuan dari sistem organisasi, mendukung stuktur organisasi dan adaptasi dengan lingkungan. (Sutrisno, 2010:48) Pada dasarnya komunikasi dalam organisasi menghubungkan individu maupun kelompok-kelompok (satuan) kerja ke dalam sebuah sistem tertentu. Di antara individu maupun kelompok-kelompok (satuan) kerja tersebut saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi hakikat dan luasnya jaringan komunikasi, di antaranya hubungan dalam organisasi, arah dari arus pesan, dan isi dari pesan. (Muhammad, 2009:102) Secara umum, jaringan komunikasi ini dapat dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Menurut Thoha, jaringan komunikasi formal merupakan proses komunikasi yang mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi (dalam Masmuh, 2010:14-15). Komunikasi formal ini terjadi di antara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dari kewenangan ini merupakan 2

3 sistem urat-syaraf yang menyediakan saluran-saluran dimana prosedur kerja, instruksi, gagasan, dan umpan balik mengenai pelaksanaan pekerjaan bawahan disampaikan ke bawah dari pimpinan yang lebih tinggi ke karyawan bawahannya. Menurut Muhammad (2009:108), ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi yaitu: 1) Downward communication (komunikasi ke bawah), yakni arus pesan yang mengalir dari para atasan atau pimpinan kepada bawahannya. Komunikasi ke bawah ini dapat diberikan secara lisan, tertulis, dengan gambar atau simbol-simbol, dalam bentuk surat edaran, pengumuman atau buku-buku pedoman karyawan/anggota 2) Upward communication (komunikasi ke atas), yakni pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh sikap keterbukaan perusahaan atau sikap keterbukaan atasan atau kemauan atasan untuk mendengarkan bawahan. Komunikasi ke atas ini dapat dilakukan melalui kegiatan: pemberian laporan, pemberian saran/pendapat, baik secara lisan, tertulis atau dengan menggunakan simbol dan gambar. 3) Horizontal communication (komunikasi horizontal), yakni pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Komunikasi secara horizontal ini dapat dilakukan dengan cara rapat-rapat komite, interaksi informal, memo dan nota, dan lain-lain. Apabila dalam jaringan komunikasi formal berlangsung dengan baik di antara pihak-pihak yang berkepentingan, maka akan berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam organisasi tersebut. Akan tetapi, sering kali di dalam komunikasi formal, baik secara downward communication, upward communication, dan horizontal sering menyebabkan ketidakpuasan anggota terhadap informasi yang diperlukan. Dan hal ini akan menyebabkan komunikasi dua arah (two way communication) menjadi terhambat dan dirasakan tidak harmonis. Ketidakharmonisan komunikasi ini, dapat menimbulkan implikasi yang kurang baik.padahal dalam mencapai tujuan sebuah organisasi yang sudah direncanakan sangat ditentukan oleh produktivitas karyawannya. Dalam situasi yang demikian, biasanya akan timbul komunikasi informal yaitu komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi, tanpa memperhatikan posisi/kedudukan mereka dalam organisasi.komunikasi informal ini disebut juga dengan grapevine (desas desus). Biasanya cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang atau kejadian-kejadian di luar dari arus informasi yang mengalir secara resmi.walaupun informasinya bersifat informal, grapevine ini bermanfaat bagi organisasi. Bagi pimpinan dapat menjadi masukan tentang perasaaan karyawannya, sedangkan bagi sesama karyawan komunikasi informal ini bisa menjadi saluran emosi mereka (Muhammad, 2009: ). Dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada jaringan komunikasi formal. Dikarenakan jaringan komunikasi formal lebih dapat dikendalikan oleh manajemen dan jaringan kerjanya relatif lebih dapat diidentifikasi tanpa mengabaikan peranan penting jaringan komunikasi informal. Sebuah organisasi berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan di dalam mencapai suatu keberhasilan dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk itu organisasi tersebut harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan seperti faktor kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja 3

4 yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan yang harmonis (Sinungan, 1995:3). Dengan demikian, jika karyawan diperlakukan secara baik oleh atasan atau adanya hubungan antarkaryawan yang baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi dan memahami dengan baik pula dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja. Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukannya yang sebenarnya.misalnya saja, produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau ouput : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. (Sinungan, 1995). Untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja) diperlukan suatu sistem pengukuran. Tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah: kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi (Sutrisno, 2010: ). Selain itu pengukuran kerja karyawan dapat dilihat melalui etos kerja, disiplin, motivasi dan orientasi kemasa depan (Sagir,1999:63). Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Hotel Internasional Sibayak- Berastagi. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi merupakan salah satu hotel resort dengan status hotel berbintang empat yang terletak di dataran tinggi Karo dan berada di bawah naungan PT Indah Alam Lestari yang berpusat di Medan. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi sampai saat ini masih mampu mempertahankan eksistensinya dari berbagai perusahaan perhotelan yang muncul di kota Berastagi. Dilihat selama kurun waktu empat tahun ini, jumlah ruangan konvensi yang ada di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi mengalami peningkatan dari delapan menjadi sembilan ruangan konvensi dengan kapasitas 250 orang, jumlah karyawan sebanyak 125 orang menjadi 136 orang dan selain itu adanya penampilan Dj secara live pada acara-acara khusus di Galaxy Pub, dan tv satelit dengan berbagai macam hiburan yang tersedia di kamar. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi juga menyediakan fasilitas dan layanan hotel seperti kolam renang, wi-fi, layanan binatu, restoran, layanan pijat, shos, pusat bisnis, dan karaoke. Ditambah dengan pelayanan staf hotel yang ramah dan sopan.selain itu dari hotel ini wisatawan dapat mengunjungi obyek-obyek wisata sekitar seperti air terjun Sipiso-piso, pasar buah, perkebunan dan pabrik markisa. (Hotel Internasional Sibayak-Berastagi, 2013) Berdasarkan operasionalnya Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dibagi dalam beberapa departeman yang dikepalai oleh masing-masing kepala bagian yaitu departeman House keeping, Food and Beverage, Front Office, Security, Human Resources Deparment (HRD), Sales and Marketing, Accounting dan Engineering. Bagian-bagian yang ada tersebut saling berhubungan satu sama lain. Setiap bagiannya memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang tentunya antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya dihubungkan olehsebuah jaringan komunikasi formal. Adapun bentuk kegiatan komunikasi formal yang terjadi di Hotel Internasional Sibayak- Berastagi adalah pertama bentuk kegiatan komunikasi ke bawah yang dilakukan oleh pimpinan melalui kegiatan rapat, seminar, briefing lewat lisan, penyampaian informasi secara tertulis seperti surat, nota dan memo. Kedua adalah bentuk kegiatan komunikasi 4

5 ke atas yang dilakukan oleh karyawan kepada atasan adalah pemberian laporan, pemberian ide, saran, keluhan yang menyangkut masalah pekerjaan dan sesama rekan sekerja, apakah itu menyangkut kebijaksanaan perusahaan, dan masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka. Ketiga adalah bentukkegiatan komunikasi horizontal biasanya dilakukan melalui aktivitas komunikasi di tempat kerja maupun di luar jam kerja, dan percakapan telepon. Apabila tercipta hubungan yang harmonis dalam jaringan formal yaitu antara atasan kepada bawahan atau sebaliknya dan sesama rekan sekerja, maka rasa aman, kesetiakawanan, harga diri, pengakuan dan dapat mengaktualisasikan diri dapat diperoleh seseorang dalam organisasi. Kemudian hal inilah yang dapat mengurangi konflik dalam lingkungan kerja serta mendorong tercapainya peningkatan produktivitas dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak- Berastagi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan komunikasi formal, baik secara downward communication, upward communication, dan horizontal communication. 2. Untuk mengetahui Pengaruh Jaringan Komunikasi dalam bentuk formal terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional-Berastagi. 2.1 Kerangka Teori Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Redding dan Sanborn komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan satuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang sama level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. Selanjutnya menurut Katz dan Kahn bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan. (dalam Muhammad, 2009:65-66) Jaringan Komunikasi Pada dasarnya jaringan komunikasi dalam organisasi adalah pola interaksi yang terjadi dalam organisasi oleh anggota organisasi. Menurut Muhammad (2009:102), jaringan komunikasi adalah pertukaran pesan melalui jalan tertentu. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya misalnya mungkin hanya di antara dua orang, tiga atau lebih dan mungkin juga di antara keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk stuktur dari jaringan itupun juga akan berbeda-beda. Pada umumnya dalam jaringan komunikasi organisasi ini dapat dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Dengan 5

6 kata lain hubungan yang terjadi dalam organisasi dapat terjadi secara formal dan informal. (Muhammad, 2009:107) Human Relations Pengertian human relations dalam praktek manajemen organisasi interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala aspek kehidupan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak (Ruslan, 1998:72) Menurut Haloran human relations adalah studi tentang interaksi antarmanusia dalam organisasi untuk mencegah, mengurangi terjadinya konflik dalam lingkungan kerja (dalam Liliweri, 2004:239). Jadi, human relations bukan keadaan yang pasif, melainkan suatu aktivitas. Suatu kegiatan untuk mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan. Human relations mengintegrasikan orang-orang ke dalam suatu situasi kerja yang menggiatkan mereka untuk bekerja bersama-sama serta dengan rasa puas, baik kepuasan ekonomis, kepuasan psikologis maupun kepuasan sosial. Atau singkatnya human relations adalah pengembangan usaha kelompok karyawan secara produktif dan memuaskan. (Effendy, 1993:52) Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas ialah rasio daripada apa yang dihasilkan (ouput) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input). Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset; manajemen; dan tenaga kerja. Pengertian produktivitas menurut Sinungan dalam bukunya Produktivitas Apa dan Bagaimana dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Rumusan tradisional bagi seluruh produktivitas tidak lain ialah ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input). b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini, c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset; manajemen; dan tenaga kerja. (Sinungan 1995:16) 2.2 Model Teoritis Variabel Bebas (X) Jaringan Komunikasi Variabel Terikat (Y) Produktivitas Kerja Karakteristik Responden 2.3 Sampel Menurut Arikunto, jika jumlah populasi hanya 100 kebawah, maka sebaiknya jumlah sampel adalah keseluruhan dari populasi atau total sampling, namun jika jumlah populasi antara atau lebih, maka diambil total sampel 10%-15% atau 20%-25% dari jumlah keseluruhan populasi. (Arikunto, 1998:120) Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Arikunto dengan mengambil 25% dari total populasi, yaitu: 25 x 136 = 34 orang 100 6

7 2.4 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juli 2013 dan lokasi penelitian ini bertempat di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi yang terletak di Jalan Merdeka, No.1 Berastagi, Sumatera Utara. 3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu, mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka kan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. (Umar, 2002:88) 2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal dan internet yang sesuai dengan masalah penelitian. 3.2 Teknik Analisis Data a. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori. (Singarimbun, 1995:266). b. Analisis Tabel Silang Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. (Singarimbun, 1995 : 273) c. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengkaji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus tata jenjang oleh Spearman (Spearman s Rho Rank- Order Correlation) yaitu sebagai berikut: 2 6 d rho 1 2 N( N 1) Keterangan: Rs (rho) : koefisien korelasi rank-order Angka 1 : bilangan kosong 6 : bilangan konstan d : perbedaan antara pasangan jenjang : sigma atau jumlah N : jumlah individu dalam sampel (Kriyantono, 2006:176) 4.1 Pembahasan Berdasarkan hasil dari analisis tabel tunggal dan silang yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa ada korelasi antara jaringan komunikasi dengan produktivitas 7

8 kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Dari hasil uji Spearman pada tabel diketahui bahwa nilai korelasi (r) = 0,589 dan signifikansi = 0,000. Disini diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 < (0.05). Nilai 0,589 menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti. Maka hipotesis Terdapat Hubungan antara Jaringan Komunikasi dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi diterima. Jaringan komunikasi merupakan sebuah bentuk aktivitas komunikasi yang sangat penting dalam organisasi. Dalam konteks organisasi, arus komunikasi mengalir secara formal mengikuti saluran struktur organisasi. Jaringan komunikasi formal dalam organisasi yang pertama adalah komunikasi ke bawah (downward communication) yang dilakukan oleh pimpinan melalui kegiatan rapat, seminar, briefing lewat lisan, dan penyampaian informasi secara tertulis seperti surat, memo dan lain-lain. Kedua yakni komunikasi ke atas (upward communication) yang dilakukan oleh karyawan kepada atasan melalui pemberian laporan, pemberian ide, saran, keluhan yang menyangkut masalah pekerjaan dan sesama rekan sekerja, apakah itu menyangkut kebijaksanaan perusahaan, dan masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka. Dan ketiga yaitu komunikasi horizontal (horizontal communication) biasanya dilakukan dengan interaksi informal pada jam kerja maupun di luar jam kerja dan percakapan melalui telepon. Ketiga komunikasi ini melibatkan interaksi komunikasi antara pimpinan dan karyawan serta sesama karyawan dalam suatu organisasi. Berdasarkan hasil penelitian indikator rapat, seminar,dan briefing, banyak responden berpendapat bahwa bahasa yang digunakan pemimpin pada saat rapat, seminar, briefing dapat dipahami. Maksudnya bahasa yang digunakan pimpinan sudah dianggap baik dan benar, mudah dimengerti dan sesuai dengan logika responden. Ini dilihat dari hasil responden yang banyak mengatakan paham terhadap bahasa yang digunakan pemimpin sebanyak 21 orang (61,8%). Hasil dari indikator penerimaan keluhan karyawan yang menyangkut masalah pekerjaan dan rekan sekerja, banyak responden berpendapat bahwa keluhan yang mereka sampaikan diterima oleh pimpinan. Hal ini menunjukkan kepedulian pimpinan terhadap karyawannya. Ini dilihat dari hasil responden yang banyak mengatakan keluhan yang mereka sampaikan diterima oleh pimpinan sebanyak 24 orang (70,6%). Pada indikator interaksi komunikasi secara horizontal di tempat bekerja, banyak responden berpendapat mereka sering melakukan interaksi horizontal di tempat bekerja, ini dikarenakan responden membutuhkan orang lain di dalam membahas soal pekerjaan. Hasil analisis tabel tunggal variabel terikat (Y) juga ditemukan jawaban-jawaban positif, walaupun terdapat sebagian dari pertanyaan responden yang kurang bagus. Persentase menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah produktif dalam bekerja walau belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari segi tingkat kemampuan, kualitas, efisien, kedisplinan, kepuasan terhadap hasil kerja, melakukan perbaikan kinerja. Jika hal tersebut terus ditingkatkan maka perusahaan dapat mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan, maka pimpinan dan karyawan begitu juga sebaliknya sesama karyawan harus bisa bekerja sama dengan baik, mampu menciptakan suasana sinkron dan kondusif, menempatkan diri secara tepat menurut peranan dan tanggung jawabnya masing-masing, kesempatan yang tersedia bagi setiap karyawan dalam mendiskusikan berbagai persoalan pekerjaan dan perusahaan. Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan di antara variabel yang diteliti, digunakan skala Guilford. Hasil r s = 0,589 berada pada 0,40-0,70. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Sedangkan untuk peramalan indeks korelasi yang 8

9 menentukan besar hubungan variabel X (Jaringan Komunikasi) terhadap variable Y (Produktivitas Kerja), digunakan rumus: Kp = (r s ) 2 x 100% Kp = (0,589) 2 x 100% Kp = 0, x 100% Kp = 34,6921 atau dibulatkan menjadi Kp = 35 % Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dengan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 35%. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Jaringan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan operasional di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi adalah jaringan komunikasi dalam bentuk formal yakni proses komunikasi yang mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun bentuk kegiatan komunikasi formal tersebut adalah: Pertama, kegiatan komunikasi ke bawah (downward communication) yang dilakukan oleh pimpinan melalui kegiatan rapat, seminar, briefing lewat lisan dan penyampaian informasi secara tertulis seperti surat, memo dan lain-lain. Kedua, kegiatan komunikasi ke atas (upward communication) yang dilakukan oleh karyawan kepada atasan melalui pemberian laporan, pemberian ide, saran, keluhan yang menyangkut masalah pekerjaan dan sesama rekan sekerja, apakah itu menyangkut kebijaksanaan perusahaan dan masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka. Ketiga, kegiatan komunikasi horizontal (horizontal communication) biasanya dilakukan dengan aktivitas komunikasi di tempat kerja, pada waktu jam istirahat, dan percakapan melalui telepon yang pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. 2. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat dinyatakan terdapat hubungan yang cukup berarti antara jaringan komunikasi dalam bentuk formal terhadap produktivitas kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang baik antara pimpinan dengan karyawan, begitu sebaliknya serta diantara sesama karyawan. Dengan adanya hubungan baik antara pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, maka akan berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi Saran Saran Responden Penelitian 1. Pemimpin harus tepat menempatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Artinya pimpinan harus dapat memberikan perlakuan yang seimbang bagi keterlibatan karyawan dalam keputusan organisasi dan pengaturan mekanisme yang tepat dalam pelibatan karyawan tersebut. 9

10 2. Pemimpin hendaknya lebih memperhatikan karyawannya yang kurang komunikatif di dalam organisasi. karena biasanya sikap yang komunikatif dapat mengurangi dinamika dan kelancaran arus informasi. Penyelesaian pekerjaan bisa menjadi terhambat dan juga akan mempengaruhi kinerja karena tidak adanya pertukaran informasi. Oleh karena itu pemimpin perlu membicarakannya dengan HRD atau yang kepada yang lebih berwenang dalam menghadapi hal yang demikian untuk melakukan terapi kepada karyawan yang dianggap kurang komunikatif di dalam organisasi. 3. Para Karyawan diharapkan dapat ikut berpartisipasi secara aktif dalam menyampaikan ide dan saran kepada pimpinan di saat berlangsungnya rapat. Karena menyampaikan ide dan saran yang inovatif akan berpengaruh terhadap kelangsungan operasional sebuah perusahaan atau organisasi Saran dalam Kaitan Akademik Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh antara jaringan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan. Secara akademis penelitian ini dapat memberikan masukan, dan menambah bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan dikalangan mahasiswa khususnya di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat berlanjut dalam peneltiian mengenai jaringan komunikasi dan produktivitas kerja karyawan. DAFTAR REFERENSI Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Effendy, Onong Uchjana Human Relations and Public Relations. Bandung: PT Mandar Maju. Kriyantono, Rachmat Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Liliweri, Alo Wacana Komunikasi Organisasi. Mandar Maju: Bandung Komunikasi antar Pribadi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Masmuh, Abdullah.2010.Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah. Muhammad, Arni Komunikasi organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ruslan, Rosady Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. Jakarta, Ghalia Indonesia. Sagir, Soeharsono Membangun Manusia Karya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survei..Jakarta: LP3S Indonesia. Sinungan, Muchdarsyah Produktivitas Apa dan Bagaimana.Jakarta: PT Bumi Aksara. Sutrisno, Edy Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sumber lain: Hotel Internasional Sibayak-Berastagi, 2013 kk.mercubuana.ac.id/files/ doc, diakses pada tanggal 13 April

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, bila manusia berada dalam keadaan sendiri atau hidup sendiri, yang akan terjadi adalah perasaan tidak berarti yang membuat hidup terasa sulit,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA

JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi) ELVIANNA SIMANJUNTAK 100904059

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) SKRIPSI Heni Tri Novianti 08220374 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN Duti Marcyola abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pemanfaatan Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV) Indra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaan ekonomi tidak menentu khususnya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaan ekonomi tidak menentu khususnya di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di saat keadaan ekonomi tidak menentu khususnya di Indonesia seperti sekarang ini, perusahaan perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil sangat membutuhkan

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Kuesioner Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi Petunjuk Pengisian Kuesioner A. Bacalah semua pertanyaan dengan cermat dan teliti.

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Korelasional dalam Perspektif Komunikasi tentang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan) Nasrah Nasrifah

Lebih terperinci

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemimpin Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Asuransi AJB Bumi Putera 1912 Wilayah Medan) Sri Bulan 100904005 ABSTRAK Penelitian ini berjudul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitasnya. Komunikasi merupakan unsur pokok dalam suatu organisasi karena di dalam organisasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir) Felina Susianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Fatma Wardy Lubis

PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Fatma Wardy Lubis PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Fatma Wardy Lubis Abstract: It can not denie communications is recessary for human. By communications people can interact each other in everyday life, at work,in relationship,

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja

Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan) Maya Angelia ABSTRAK Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas komunikasi upward. hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas komunikasi upward. hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menjalani serangkaian proses penelitian, penulis dapat merumuskan kesimpulan terkait hasil yang diperoleh. Sesuai tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Komunikasi organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal

Lebih terperinci

R. R Dinar Soelistyowati

R. R Dinar Soelistyowati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan peneliti mengenai efektivitas komunikasi pimpinan kepada karyawan di PT. Terminal Teluk Lamong adalah: 1. Secara keseluruhan komunikasi

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Korelasional Pengaruh Gaya Komunikasi Pimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (Al-

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. CIMB Niaga Auto Finance cabang Medan II) SALMI HENGKI 090904004 Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU M. Fattahilla Siregar ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan PositifAnggota DPRDSU. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus selalu berinteraksi dengan orang lain dalam suatu proses

Lebih terperinci

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (Studi Korelasional Kegiatan Pelayanan Jasa Terhadap Peningkatan Citra Instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II Di Mata

Lebih terperinci

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan) Abdul Khalik Azhari Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA (SURVEI : PT. YOSINDO PLASTAMA) Oleh NURSAFITRI ADISTYA 209000330 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu 25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Di dalam jaringan komunikasi informal terdapat individu-individu yang memegang suatu peran dalam jaringan, dimana individu-individu lainnya akan berdiskusi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan suatu organisasi. Dalam pemilihan sumber daya manusia diperlukan beberapa

Lebih terperinci

FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI

FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Down/Upward Communication di PT. Kalbe Farma Tbk, Cabang Medan) Eka Fristiwani Purba Abstrak Penelitian ini berjudul Fungsi

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Manajemen & Komunikasi dalam Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Organisasi pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA 1 PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan ) Shindy Zara Syafira ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi arus globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kepuasan komunikasi organisasi pada karyawan PT ELoda Mitra,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP AKTUALISASI DIRI

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP AKTUALISASI DIRI PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP AKTUALISASI DIRI (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai derajat kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia seutuhnya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai derajat kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia seutuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Salah

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER

STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Organisasi Upward dan Downward Dalam Kepemimpinan PT.Bank

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Organisasi Internal Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim Desa Tembung Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. berdasarkan pada penelitian yang telah penulis laksanakan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran. berdasarkan pada penelitian yang telah penulis laksanakan. BAB V Kesimpulan dan Saran Dalam Bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Selain itu penulis juga akan memberikan saran berdasarkan pada penelitian yang telah penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, tampaknya merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik untuk mengangkat topik penelitian ini bermula dari postulat atau asumsi bahwa setiap korporasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi organisasi, menurut Pace dan Faules (2005 :147) merupakan gabungan dari persepsi-persepsi, berkenaan dengan peristiwa komunikasi, perilaku

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Komunikasi Organisasi Formal dan Komunikasi Organisasi Informal terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan) Kab.Bandung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator jenis informasi dengan lima poin jenis

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu maupun organisasi, mereka pun terus membenahi diri untuk mempersiapkan segala konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, apapun bentuknya selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Thoha (2007:113) menyatakan Organisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS JATI SETIATI (071211623008) Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja di Kota Medan) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada penelitian berjudul Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Interpersonal dan Tingkat Motivasi Kerja ini diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah salah satu sumber pendidikan yang memerlukan komunikasi secara komunikatif. Robert mengatakan bahwa ciri peradaban manusia yang bermasyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan 123 BAB IV PENUTUP Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi : Renisa Septia NIM :

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi : Renisa Septia NIM : ABSTRAK Nama : Renisa Septia NIM : 209000268 Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Judul Karya Ilmiah : Pengaruh Komunikasi Efektif antara Dosen Pembimbing Akademik dengan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap tingkat pengetahuan karyawan tentang nilai-nilai dalam budaya organisasi

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO (Studi Korelasional Konsumsi Radio 95.9 City FM terhadap Pemenuhan Kebutuhan dalam Bahasa Mandarin Mahasiswa Sastra China STBA-PIA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya kesamaan makna dan kesamaan pengertian diantara individu-individu yang terlibat dalam

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang Andy Santoso, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan

Lebih terperinci

GATHERING DAN KEAKRABAN (Studi Kolerasional Tentang Hubungan Gathering Perusahaan Gas Negara Medan dengan Keakraban Karyawan di Divisi Operasional)

GATHERING DAN KEAKRABAN (Studi Kolerasional Tentang Hubungan Gathering Perusahaan Gas Negara Medan dengan Keakraban Karyawan di Divisi Operasional) GATHERING DAN KEAKRABAN (Studi Kolerasional Tentang Hubungan Gathering Perusahaan Gas Negara Medan dengan Keakraban Karyawan di Divisi Operasional) MUHAMMAD YATTA KASOGI NASUTION 100922030 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya di dalam

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Meningkatnya persaingan dalam dunia telekomunikasi membuat perusahaan beralih strategi, selain mempertahankan kualitas produk, perusahaan juga mulai meningkatkan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah, komunikasi memegang peranan penting didalamnya. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci