FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI"

Transkripsi

1 FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Down/Upward Communication di PT. Kalbe Farma Tbk, Cabang Medan) Eka Fristiwani Purba Abstrak Penelitian ini berjudul Fungsi Down/Upward Communication dalam Organisasi (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Down/Upward Communication di PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan). Permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut bagaimana fungsi downward communication dan fungsi upward communicationdalam organisasi.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi downward communication dan fungsi upward communication dalam organisasi di PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.Dalam penelitian ini, teori yang dianggap relevan adalah, komunikasi organisasi, komunikasi ke bawah (downward communication) dan komunikasi ke atas (upward communication). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian HRD jumlah karyawan yang masih aktif bekerja adalah 42 orang. Untuk menentukan sampel digunakan rumus Ari Kunto, yaitu total sampling.teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi lapangan (field research) dan melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi downward communication dan fungsi upward communication pada PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan dapat berlangsung dengan efektif sehingga aliran pesan dalam komunikasi organisasi antara pimpinan dan bawahan dan juga sebaliknya antara bawahan terhadap pimpinandapat berlangsung dengan baiksehingga menghasilkan tujuan organisasi. Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Downward Communication dan Upward Communication 1. Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. Komunikasi organisasi bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Aliran pesan dalam komunikasi organisasi dapat terjadi dari atasan ke bawahan (downward communication), yaitu informasi yang mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah (Pace & Faules, 2002:184). Komunikasi dalam organisasi terutama downward communication berhubungan dengan pencapaian tujuan kinerja organisasi. Komunikasi organisasi mendukung terlaksananya tujuan organisasi terutama peningkatan kinerja yang ditunjukkan dengan produktivitas yang tinggi. PT. Kalbe Farma Tbk sebagai salah satu perusahaan farmasi yang terbesar di Indonesia didirikan pada pertengahan tahun 1960-an terus berinovasi untuk memberikan kesehatan yang terbaik khususnya bagi masyarakat Indonesia ( Bentuk komunikasi Kalbe Farma yang dilakukan oleh pimpinan dan karyawan yaitu dengan menggunakan komunikasi langsung (direct 1

2 communication). Penyampaian komunikasi langsung dalam downward communication dapat dilakukan pada saat briefing. Kegiatan briefing dilakukan setiap pagi selama ± satu jam. Kegiatan ini berfungsi untuk dapat memotivasi karyawan, memberikan pencerahan-pencerahan dan mengarahkan karyawan agar tetap fokus terhadap target kerja mereka masing-masing. Ketika kegiatan briefing, komunikasi langsung untuk upward communication juga mengharuskan para karyawan untuk melakukan komunikasi dengan atasannya sehingga atasan dapat langsung memberikan solusi dan kebijakan terhadap masalah yang disampaikan oleh karyawan. Kegiatan upward communication ini memiliki nilai keefektifan yang khusus karena hal ini berbeda dengan perusahaan lain dengan skala besar yang menggunakan pola komunikasi yang kompleks dan perlu birokrasi-birokrasi yang rumit dalam melakukan upward communication. Adanya komunikasi organisasi antara pimpinan dengan karyawan dapat memberikan dorongan, partisipasi dan masukan informasi-informasi yang dianggap penting, serta berkomunikasi tanpa harus memandang waktu, tempat dan keadaan sehingga karyawan yang diberikan nasehat, arahan dapat menjalankan kerja yang terarah dan sesuai harapan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana fungsi down-up ward communication di perusahaan PT. Kalbe Farma Tbk, cabang Medan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah fungsi downward communication dalam organisasi PT. Klabe Farma Tbk Cabang Medan? 2. Bagaimanakah fungsi upward communication dalam organisasi PT. Klabe Farma Tbk Cabang Medan? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi downward communication dalam organisasi PT. Klabe Farma Tbk Cabang Medan 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi upward communication dalam organisasi PT. Klabe Farma Tbk Cabang Medan 2.Kerangka Teori Kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi titik tolak atau landasan dalam menyoroti masalah, sehingga menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian disoroti. Kerlinger, menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. (Rakhmat, 2004:6) Adapun teoriteori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi organisasi, komunikasi ke bawah (downward communication), dan komunikasi ke atas (upward communication). 2.1 Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi sering diartikan sebagai perilaku pengorganisasian (organizing behavior) yakni bagaimana para karyawan terlibat dalam proses bertransaksi dan memberikan makna atas apa yang sedang terjadi. Jadi kedudukan komunikasi dalam organisasi itu sebenarnya menekankan pada bagaimana suatu 2

3 organisasi dikonstruksi dan dipelihara lewat proses komunikasi. Analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaah banyak transaksi yang terjadi secara simultan. (Face & Faules, 2005:32). Menurut Muhammad meskipun bermacammacam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, ada beberapa hal yang umum yang disimpulkan yaitu: 1) Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. 2) Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media. 3) Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya, dan keterampilan/ skillnya. (Muhammad, 2009:67) Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Definisi Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Komunikasi ke bawah yaitu suatu penyampaian informasi baik lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tak langsung, berupa perintah atau penjelasan umum dari atasan kepada bawahannya. Komunikasi ke bawah ini dapat diberikan secara lisan, tertulis, dengan gambar atau simbol-simbol, dalam bentuk edaran, pengumuman atau buku-buku pedoman karyawan/anggota (dalam Muhammad, 2009:107). Tujuan komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan (Muhammad, 2009:108) Fungsi Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication (2000:135) menguraikan fungsi arus komunikasi ke bawah dalam organisasi adalah: a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction) b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale) c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. Tubbs, (dalam Stewart L & Styvia Moss, 2000:135) Menurut Purwanto fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah adalah: 1. Pembuatan instruksi kerja. 2. Penjelasan tentang mengapa suatu tugas perlu dilaksanakan. 3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku. 4. Pemberian motivasi. (Purwanto, 1997:49 ) Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan terhadap bawahannya. Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanan yang tepat dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal tersebut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinya. 3

4 Menurut Katz dan Kahn ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (dalam Pace dan Faules, 2009), yaitu: (1) informasi bagaimana melakukan pekerjaan, (2) informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, (3) informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, (4) informasi mengenai kinerja pegawai, dan 5) informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission) Bentuk Komunikasi Atasan Kepada Bawahan Pimpinan menyampaikan informasi kepada bawahan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Empat klasifikasi metode yaitu: metode lisan, tulisan, gambar dan campuran dari lisan-tulisan dan gambar. Sementara itu hasil penelitian setiap level menyatakan metode yang paling efektif adalah metode lisan diikuti tulisan. Mereka juga mengatakan bahwa pemakaian papan pengumuman dan metode tulisan saja kurang efektif digunakan. (Muhammad, 2009:115). Bentuk komunikasi yang biasa digunakan dalam tiap metode komunikasi ke bawah terdiri dari : 1. Metode Lisan, dapat dilakukan melalui: rapat, diskusi, seminar, konferensi, intervieuw, telepon, sistem interkom, kontak interpersonal, dan ceramah. 2. Metode Tulisan, dapat dilakukan melalui: surat, memo, telegram, majalah, surat kabar, deskripsi pekerjaan, panduan pekerjaan, laporan tertulis, dan pedoman kebijaksaan. 3. Metode Gambar, dapat dilakukan melalui: grafik, poster, peta, film, slide, display, dan foto. (Muhammad, 2009:116) Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Atasan Kepada Bawahan Arus komunikasi dari atasan kepada bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain yaitu sebagai berikut: a. Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dan karyawan akan menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan. Umumnya para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi ke bawah. b. Kepercayaan pada pesan tulisan Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. c. Pesan yang berlebihan Karyawan dibebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan. d. Timing Timing adalah ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah. e. Penyaringan 4

5 Pesan-pesan yang dikrimkan ke bawahan tidaklah semua diterima mereka. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. (Muhammad, 2009: ) Komunikasi ke Atas (Upward Communication) Definisi Komunikasi Kepada Atasan (Upward Communication) Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia). Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah integrasi dan pembaruan. (dalam Muhammad, 2009:116) Fungsi Komunikasi Kepada Atasan (Upward Communication) Komunikasi ke atas (upward communication) terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. (Tubbs, Stewart L & Styvia Moss, 2000:135) Jenis Informasi Yang Dikomunikasikan Kepada Atasan Kebanyakan analisis dan penelitian dalam komunikasi ke atas menyatakan bahwa penyelia dan manajer harus menerima informasi dari bawahan mereka yaitu: 1. Memberitahukan yang dilakukan bawahan tentang pekerjaan, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu mendatang. 2. Menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan. 3. Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan. 4. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan rekan kerja, dan organisasi. (Pace dan Faules, 2005:190) Bentuk Komunikasi Bawahan Kepada Atasan Davis dan Newstrom mengidentifikasi beberapa sarana yang dinilai dapat mendorong komunikasi vertikal arus ke atas (upward communication) adalah: 1) Rapat dan pertemuan (meetings) karyawan, diadakan secara periodik, membicarakan berbagai hal mengenai kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi para karyawan. 2) Kebijaksanaan Pintu Terbuka (Open Door Policies), kebijaksanaan yang mendorong karyawan untuk berinisiasi datang kepada pimpinan mereka untuk membicarakan berbagai hal yang penting dan relevan dengan pekerjaan. 5

6 3) Menyediakan Kotak Saran (Box Suggestion) dan penerbitan buletin atau inhouse magazine. Karyawan yang tidak memiliki waktu yang cukup ataupun tidak memiliki keberanian yang cukup, maka media ini dapat menolong mengatasi persoalan yang dihadapinya. 4) Partisipasi dalam kelompok-kelompok sosial yang diadakan perusahaan, guna membangun jalinan komunikasi informal, seperti: olah raga, pertemuan arisan karyawan, rekreasi, dan lain-lain. (dalam Muhammad, 2009:122). 3. Populasi dan Sampel 3.1. Populasi Populasi menurut Rakmat (2004:106) adalah, kumpulan objek penelitian. Objek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, buku, kata-kata, surat kabar, dan lain sebagainya. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari departemen Administrasi, terdapat 42 orang yang masih aktif bekerja di PT. Kalbe Farma Tbk, Cabang Medan. (Administasi PT.Kalbe Farma Tbk Cabang Medan, 20 Maret 2013). 3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 1995:144). Untuk menentukan besarnya jumlah sampel, dibuat berdasarkan pendapat Arikunto (2007:183). Bila sampel penelitian di bawah 100, sebaiknya diambil semua sebagai sampel penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga jumlah sampel dengan jumlah populasi penelitian (total sampling), yakni 42 orang. 3.3 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini, terdapat di PT. Kalbe Farma, Medan yang terletak di Jl. Tanjung Morawa KM 9,5 Medan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian kepustakaan (Library Reseacrh) Penelitian yang dilakukan dengan cara studi terhadap literatur serta berbagai sumber bacaan yang dianggap relevan dan mendukung penelitian. b. Penelitian lapangan (Field research) Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. c. Kuesioner Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dilakukan dengan bentuk kuesioner tertulis dan kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup yaitu sejumlah pertanyaan yang disediakan untuk dijawab dengan jawaban yang sudah ada pilihannya (Ruslan, 2006:23) 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyerderhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:263). Data yang diperoleh dari hail penelitian akan dianalisa dalam satu tahap analisa, yaitu : Analisa Tabel Tunggal. Analisa tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa 6

7 kolom yang merupakan sejumlah frekuensi persentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:226). 3.6 Analisis Data Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagibagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal terdiri dari karakteristik responden, downward communication dan upward communication. Data-data tersebut mengemukakan data variabel penelitian dan menganalisakannya dalam bentuk analisa tabel tunggal yang berasal dari kata temuan yang diperoleh berdasarkan daftar pertanyaan di kuesioner. 4. Pembahasan Komunikasi yang berjalan dengan baik di dalam suatu organisasi juga menentukan sukses tidaknya suatu organisasi tersebut. Oleh karena itu, sangat perlu membina hubungan yang baik antara sesama di dalam organisasi, baik sesama karyawan ataupun antara karyawan dengan atasan. Hubungan yang baik itu tentunya dengan adanya intensitas berkomunikasi yang baik juga. Pemimpin yang professional adalah pemimpin yang mampu mengarahkan seluruh karyawannya untuk dapat mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi. Selanjutnya, keberhasilan pimpinan dapat dilihat dari keahlian berkomunikasi. Penggunaan cara pimpinan dalam menyampaikan pesan baik itu lisan dan tulisan ialah baik dan dapat dipahami isi kejelasan pesan yang telah disampaikan oleh pimpinan. Lingkungan perusahaan merupakan salah satu proses kegiatan menciptakan dan saling tukar menukar pesan antara pimpinan dan bawahan (downward communication) dan juga antara bawahan dan pimpinan (upward communication) Pemimpin sebagai pusat kekuatan dan dinamisator dalam sebuah organisasi, diharapkan pemimpin selalu berkomunikasi dengan semua pihak melalui hubungan formal maupun hubungan informal. Sebab suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali oleh keterampilannya menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan loyalitas kinerja setiap karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Pencapaian tujuan organisasi perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan fungsi komunikasi ke bawah (downward communication) dan juga fungsi komunikasi ke atas (upward communication). Apabila antara pimpinan dan bawahan sudah mampu menciptakan proses komunikasi yang efektif maka hal tersebut akan dapat meningkatkan produktifitas kerja. Selain itu pencapaian tujuan organisasi juga dapat dilakukan dengan memberi motivasi kerja kepada karyawan. Adanya motivasi kerja dapat mempengaruhi mutu dan kualitas output dari perusahaan itu sendiri. Memotivasi karyawan dapat dimulai dengan para karyawan senang dengan pekerjaan yang mereka kerjakan, penghasilan yang sesuai, tambahan bonus dan tentunya dengan kondisi fasilitas yang mendukung karyawan untuk bekerja dengan sebaik mungkin untuk mencapai sasaran perusahaan. Pentingnya komunikasi dalam hubungan pelaksana informasi tugas ditunjukkan oleh banyaknya frekuensi dan waktu yang dipergunakan oleh pimpinan untuk berkomunikasi tentang pelaksanaan instruksi tugas kepada 7

8 seluruh karyawan. Pimpinan dalam memberikan penjelasan tugas terhadap bawahan pada PT. Kalbe Farma Tbk, Cabang Medan sudah terlaksana dengan baik. Apa yang sudah dijelaskan oleh pimpinan mengenai tugas-tugas tersebut sudah dilaksanakan oleh bawahan. Begitu juga halnya dengan cara pimpinan dalam memberikan instruksi tugas, pimpinan sudah melakukan yang terbaik yaitu dengan cara tatap muka dan juga rapat. Cara ini dianggap paling efektif karena adanya komunikasi langsung antara pimpinan dan bawahan dan sekaligus mereka dapat melakukan diskusi dan juga sharing. Peraturan-peraturan yang berlakuk di dalam perusahaan telah disampaikan oleh pimpinan dengan baik, hal ini sangatlah penting agar seluruh karyawan dapat mengetahui setiap peraturan yang ada sehingga seluruh karyawan memiliki etika dan dsiplin yang tinggi. Motivasi yang baik juga sudah dilakukan oleh pimpinan dengan optimal, hal ini terlihat dengan adanya pemberian bonus (insentif), hadiah dari challenge (TV, Kamera, HP, Hndycame, dll), makan bersama di akhir bulan dan juga jalan-jalan-jalan ke luar negeri. Untuk itu pemberian motivasi pun akan semakin memicu karyawan untuk semakin giat dan dsiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Komunikasi ke atas (upward communication) yang dilakukan antara bawahan terhadap pimpinan dalam hal pemberian informasi tugas telah dilakukan dengan efektif. Bawahan telah memiliki hak untuk menyampaikan persoalanpersoalan dalam pekerjaan mereka masing-masing. Dalam hal ini, pimpinan telah siap untuk melakukan komunikasi upward communication sehingga bawahan merasa tidak sungkan untuk menyampaikan persoalan-persoalan dan juga keluhan mereka. Namun dalam faktanya dalam penelitian ini pada PT. Kalbe Farma Tbk cabang Medan tidak terlalu memprioritaskan waktu dalam hal pelaksanaan tugas dan informasi persoalan dalam pekerjaan karena pada kenyataanya setiap karyawan yang hampir pada umumnya harus siap bekerja di lapangan yang berbeda-beda waktu. Jika dilihat dari tugas dan tanggung jawab, suatu organisasi terbentuk apabila memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang saja (Muhammad, 2009:24). Oleh karena itu, adanya fungsi komunikasi antara pimpinan dan bawahan (downward communication) dan juga fungsi komunikasi antara bawahan terhadap pimpnan (upward communication) harus terjalin dengan baik sehingga dapat mencari solusi permasalahan untuk setiap persoalan pekerjaan dalam organisasi. Jika dilihat dari penelitian ini, PT. Kalbe Farma Tbk cabang Medan adalah satu birokrasi organisasi bersifat sangat kompleks dan berstruktur tetapi telah mampu melaksanakan fungsi komunikasi ke bawah dan khususnya fungsi komunikasi ke atas didalam organisasi. 5.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Fungsi komunikasi ke bawah (downward communication) yaitu proses komunikasi yang terjadi antara pimpinan kepada bawahan berupa intruksi tugas (jobs instruction), pelaksanaan tugas (job rationale), informasi peraturan (job 8

9 instruction, dan motivasi karyawan yang telah diberikan oleh pimpinan kepada atasan telah dilakukan dengan baik. Begitu juga dengan tingkat kejelasan, frekuensi dan cara pimpinan dalam memberikan informasi kepada bawahannya sudah sesuai dan terlaksana dengan baik. 2. Fungsi komunikasi ke atas (upward communication) antara yaitu proses komunikasi yang terjadi antara bawahan kepada pimpinan berupa informasi pekerjaan, informasi persoalan pekerjaan, saran dan keluhan telah terlakasana dengan baik. Tingkat kejelasan informasi, frekuensi pemberian saran dan keluhan sudah berlangsung dengan sering yaitu antara 1-5kali/hari dan antara 5-10 kali/hari. Begitu juga dengan cara penyampaian informasi yang telah diberikan oleh bawahan kepada pimpinannya sudah menggunakan cara yang efektif. Fungsi komunikasi ke atas yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan menyatakan bahwa karyawan memerlukan komunikasi antara bawahan dan atasan dalam melaksanakan pekerjaan atau perintah untuk dapat mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan. Saran Responden Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penuli selama melakukan penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Frekuensi pimpinan dalam menyampaikan pesan untuk pemberian instruksi tugas, pelaksanaan tugas, informasi persturan dan memotivasi dalam penelitian ini memang sudah baik yaitu antara 1-5 kali/hari, tetapi perlu juga untuk semakin ditingkatkan guna menghasilkan karyawan yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 2. Meskipun dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pimpinan telah memberikan tanggapan yang baik terhadap saran dan juga keluhan yang diberikan oleh bawahannya serta memberikan peluang frekuensi yang sering kepada bawahannya untuk menyampaikan saran dan keluhan tersebut, tetapi karena suatu organisasi dapat terus berkembang maka ada baiknya pimpinan semakin mengambil tindakan yang sering terhadap saran dan keluhan yang disampiakan oleh bawahannya guna memperoleh karyawan yang semakin kreatif dan juga bermutu. DAFTAR PUSTAKA Ardana, Komang, dkk Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Burhan, Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitaif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Effendi, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rosdakarya. Liliweri, Alo, Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Mandar Maju. Muhammad, Arni Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press. 9

10 Pace, R. Wayne & Don F. Faules Komunikasi Organisasi: strategi menigkatkan kinerja perusahaan. Terjemahan: Deddy Mulyana, MA., Ph.D. Remaja Rosada Karya, Bandung. Rakhmat, Jalaludin Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survei..Jakarta: LP3S Indonesia. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta. Tubbs, Stewart L, dan Styvia Moss Human Communication: Konteks- KonteksKomunikasi. PT. Remaja Rosdakarya:Bandung. 10

ARUS KOMUNIKASI VERTIKAL

ARUS KOMUNIKASI VERTIKAL ARUS KOMUNIKASI VERTIKAL PADA IKATAN SAPMA PEMUDA PANCASILA DI USU (Studi Deskriptif Kualitatif Arus Komunikasi Vertikal Pada Ikatan Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila di Universitas Sumatera

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Efek Struktur Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Efek Struktur Organisasi Bagaimana informasi

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja

Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan) Maya Angelia ABSTRAK Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN JARINGAN KOMUNIKASI Pokok Bahasan 1. Jaringan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 09 42008 Abstrak Modul ini menjelaskan tentang jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia. 64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) SKRIPSI Heni Tri Novianti 08220374 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA JARINGAN KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi) Oleh : Theresia Ananda

Lebih terperinci

DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI

DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI MODUL PERKULIAHAN DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI Bentuk-bentuk komunikasi organisasi dan komunikasi manajemen dalam organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, apapun bentuknya selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Thoha (2007:113) menyatakan Organisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Komunikasi organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 40 BAB II LANDASAN TEORI C. Komunikasi Atasan Bawahan Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

MEDIA KOMUNIKASI PILIHAN KARYAWAN DALAM ALIRAN PESAN DARI ATASAN KE BAWAHAN (DOWNWARD COMMUNICATION)

MEDIA KOMUNIKASI PILIHAN KARYAWAN DALAM ALIRAN PESAN DARI ATASAN KE BAWAHAN (DOWNWARD COMMUNICATION) MEDIA KOMUNIKASI PILIHAN KARYAWAN DALAM ALIRAN PESAN DARI ATASAN KE BAWAHAN (DOWNWARD COMMUNICATION) Prida Ariani AA Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN Duti Marcyola abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komunikasi Organisasi 1. Pengertian Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan peneliti mengenai efektivitas komunikasi pimpinan kepada karyawan di PT. Terminal Teluk Lamong adalah: 1. Secara keseluruhan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Korelasional dalam Perspektif Komunikasi tentang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan) Nasrah Nasrifah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha,

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha, 1992:163). Pada dasarnya komunikasi sangat berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari interaksi antara individu-individu organisasi yaitu interaksi antara semua orang yang ada didalam organisasi

Lebih terperinci

STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER

STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Organisasi Upward dan Downward Dalam Kepemimpinan PT.Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik diantara sumber

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah-ubah. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. berubah-ubah. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi

Lebih terperinci

R. R Dinar Soelistyowati

R. R Dinar Soelistyowati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir) Felina Susianti

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi W 5

Komunikasi Organisasi W 5 Komunikasi Organisasi W 5 PENGERTIAN Goldhaber (1986) Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y).

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y). BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil empirik dan interpretasi data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kualitas komunikasi interpersonal psikolog (X) terhadap kepuasan

Lebih terperinci

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat Penelitian Menurut Sugiyono pengertian metodologi dalam penelitian adalah Merupakan cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.penelitian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

BAB II URAIAN TEORETIS. organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian BAB II URAIAN TEORETIS 2.1. Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide

Lebih terperinci

WE CANNOT NOT COMMUNICATE

WE CANNOT NOT COMMUNICATE 1 WE CANNOT NOT COMMUNICATE (Bateson, 1972) Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : KESIMPULAN : 1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi menulis, membaca, berbicara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KOMUNIKASI ORGANISASI Suatu organisasi terdiri dari kumpulan atau individu-individu yang secara bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui penetapan pembagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERPUSTAKAAN BAPUSIPDA JAWA BARAT

KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERPUSTAKAAN BAPUSIPDA JAWA BARAT ISSN : 2089-6549 KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERPUSTAKAAN BAPUSIPDA JAWA BARAT Widy Gumilar, Riche Cynthia, Hana Silvana Program Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia widygmlrptr@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah, komunikasi memegang peranan penting didalamnya. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL Esti Theresia 1, Sumartono 1 1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Konsep Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, mempunyai berbagai fungsi antara lain, menyajikan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator jenis informasi dengan lima poin jenis

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui wawancara maupun observasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Dalam komunikasi organisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

Program Komunikasi Internal Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Oleh: Lena Satlita

Program Komunikasi Internal Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Oleh: Lena Satlita Program Komunikasi Internal Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Oleh: Lena Satlita Abstrak Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Tetapi dalam praktiknya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Teori teori Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori. Fungsi dari teori dalam melakukan penelitian adalah membantu peneliti menerangkan

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Alian Informasi (Bagian pertama) Fakultas KOMUNIKASI Ida Anggraeni Ananda Program Studi Public Relarions Pola & Arah Downward Comm Upward Comm Horizontal Comm Penyebaran

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS (Studi pada anggota organisasi APMA Jombang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No. Kepuasan Relasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Pendekatan Teori Pertukaran Sosial di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta (Deskriptif Kualitatif dengan Teori Pertukaran Sosial Tentang Kepuasan Relasi ) Ratih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu tindakan penting dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi dipandang perlu karena akan mengantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau mencapai bahkan melampaui target kerja, karena kerjasama yang solid dari semua sumber dayanya. Menurut Pace

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, 24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Manajemen & Komunikasi dalam Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Organisasi pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam Organisasi Pengertian Komunikasi proses dimana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. the process

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D Suranta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang tabuh bahwa di Indonesia begitu banyak organisasi menjamur, baik organisasi formal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitasnya. Komunikasi merupakan unsur pokok dalam suatu organisasi karena di dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. 1. berfungsinya suatu sistem komunikasi organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. 1. berfungsinya suatu sistem komunikasi organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Organisasi menurut Schein adalah suatu koordinasi kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang merupakan hal yang tidak akan pernah lepas dari keseharian manusia apalagi dalam keseharian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mulyana (Ruliana, 2014:17) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang selalu hidup berkelompok bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan bertahan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. II.1. Ruang Lingkup dan pengertian komunikasi. Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki

BAB II URAIAN TEORITIS. II.1. Ruang Lingkup dan pengertian komunikasi. Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Ruang Lingkup dan pengertian komunikasi II.1.1. Ruang lingkup komunikasi Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Salah satu ciri kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kearah pemecahan masalah. Metode adalah

Lebih terperinci