SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA"

Transkripsi

1 SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan Terhadap Wartawan Indonesia di Metro TV) Efira Novia Kamil Abstrak Skripsi ini berjudul Sikap Mahasiswa Terhadap Pemberitaan Kekerasan Wartawan Indonesia (Studi Korelasional tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan Terhadap Wartawan Indonesia di Metro TV). tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan Terhadap Wartawan Indonesia di Metro TV. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Jurnalistik & Pers, Sikap dan Teori S-O-R. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research) dan Penelitian Kepustakaan (Library Research). Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalalah dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 24 soal bersifat tertutup dan 2 soal bersifat terbuka. Sementara teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Spearman (Spearman s Rho Rank Order Correlation). Kata Kunci: Sikap, Pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia, Teori S-O-R PENDAHULUAN Pada zaman era reformasi saat ini, skala kekerasaan terhadap pers atau wartawan dinilai semakin meluas, penyebab terjadinya kekerasan terhadap wartawan, karena tulisan wartawan menyentuh beberapa isu, yakni korupsi, pembalakan liar (illegal logging ) dan pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Ketiga isu inilah yang saat ini menjadi faktor dominan pemicu kekerasan terhadap wartawan. Meskipun saat ini pemerintah menjamin kemerdekaan pers, tetapi kemerdekaan pers ternyata belum aman. Menurut catatan Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Indonesia, setidaknya terjadi 56 kasus kekerasan pada jurnalis selama periode Desember Desember Ini belum termasuk 12 kasus kekerasan yang terjadi di propinsi Papua. Pada 2011 AJI mencatat 49 kasus kekerasan, sementara pada 2010 terjadi 51 kasus kekerasan. Prediksi AJI Indonesia pada akhir 2011 terbukti, bahwa kasus kekerasan terhadap jurnalis meningkat signifikan menjelang Dari 56 kasus kekerasan pada 2012, 18 berupa serangan fisik, 15 kasus ancaman, 10 perusakan dan perampasan alat, 7 kasus pengusiran dan pelarangan meliput, 3 demonstrasi disertai pengerahan massa, 2 sensor dan 1 kasus protessan web terjadi ( Harus diakui, sebagian masyarakat belum puas terhadap kualitas pers kita, karena ada beberapa wartawan yang tidak memiliki etika pada saat meliput berita. Kadang pula sebagian masyarakat, atau sebut saja segelintir oknum merasa terganggu privacy dan kehidupannya. 1

2 Dalam kehidupan pers yang sehat dan profesional, telah disediakan mekanisme sendiri yaitu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers yang dengan jelas tertulis dalam pasal 8 yaitu: Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum. Pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia tentu memberikan pengaruh terhadap pandangan, pendapat, sikap masyarakat yang menyaksikan pemberitaan tersebut, khususnya kepada mahasiswa yang dinilai memiliki pemikiran kritis dalam memandang suatu peristiwa. Sikap merupakan kecenderungan bertindak dalam menghadapi objek, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap tersebut bisa berupa benda, orang, tempat, situasi atau peristiwa. Maka dari itu, peneliti ingin meneliti bagaimana sikap mahasiswa terhadap tayangan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan, apakah mahasiswa dapat menerima pemberitaan secara positif atau negatif setelah menyaksikan pemberitaan tersebut. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) dipilih sebagai objek penelitian karena STIK-P merupakan sekolah tinggi pertama di Sumatera Utara yang fokus, untuk melahirkan sarjana yang berkualitas dibidang ilmu komunikasi. Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan peneliti, beberapa mahasiswa STIK-P peduli terhadap pemberitaan kekerasan yang terjadi pada wartawan, yaitu dengan ikut serta dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh para wartawan Medan. Suatu informasi atau pemberitaan dapat menambah pengetahuan mahasiswa STIK-P tentang kondisi dan situasi yang terjadi, ditambah dengan sebagian besar mahasiswa STIK-P nantinya akan berada di ruang lingkup jurnalistik dan memiliki kesamaan profesi, pasti mereka memiliki pandangan dan sikap yang berbeda terhadap pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana hubungan antara sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan Terhadap Wartawan Indonesia di Metro TV. KERANGKA TEORI Sikap Menurut Jalaluddin Rakhmat (2007: 39) ada 5 pengertian sikap, yaitu: 1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. 2. Sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. 3. Sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan. 4. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. 5. Sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Dalam proses sikap terdapat 3(tiga) komponen, yaitu: 1. Komponen Kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. 2

3 2. Komponen Afektif yaitu yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. 3. Komponen Konatif yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya. Teori S-O-R Penelitian ini didukung oleh teori S-O-R (stimulus-organism-response) yang semula berasal dari psikologi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Adapun unsur model ini adalah (Effendy, 2007: 254): a. Pesan (Stimulus, S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R) Menurut Effendy (Effendy, 2007: 255), perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu itu sendiri. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin juga ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah saat dimana komunikan mengerti akan pesan tersebut. Kemampuan komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerima pesan tersebut, maka akan terbentuk sikap terhadap pesan yang disampaikan. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, yaitu mengenai persepsi nasabah terhadap kualitas komunikasi telemarketer maka dapat ditentukan bahwa: Pesan (Stimulus): Pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV. Komunikan (Organism): Mahasiswa STIK-P. Efek (Response): Sikap yang timbul melalui pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV, di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P). Jurnalistik dan Pers Dalam buku Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Mondry, 2008: 17). Kata jurnalistik berasal dari kata: diurnalis (Latin), journal (Inggris) atau du jour (Perancis), yang berarti informasi atau peristiwa yang terjadi sehari-hari. Secara umum jurnalistik merupakan kegiatan menyiapkan, menulis, mengedit serta memberitakan suatu pemberitaan melalui media massa. Bersamaan dengan munculnya mesin cetak, muncullah istilah press (Inggris) atau pers (Belanda), yang sebenarnya berarti menekan (pressing), karena mesin cetak menekan kertas untuk memunculkan tulisan. Akibatnya, terdapat dua istilah yang kini muncul di masyarakat dan sering diartikan sama, yaitu jurnalis (wartawan) dan pers. Sepintas arti kedua kata itu memang sama. Jurnalis merupakan orang pers yang tugasnya mencari informasi guna menjadi bahan berita. Berita merupakan laporan peristiwa yang memiliki nilai berita aktual, faktual, penting, dan menarik yang disebarkan melalui media massa (Mondry, 2008: 133). Adapun kualitas dasar untuk digolongkan sebagai berita adalah sebagai berikut: 1. Bersifat Baru (Actual), yaitu memberi pemahaman pada penerima pesan tentang informasi yang tidak diketahui sebelumnya. 2. Nyata (Factual), yaitu informasi tentang sesuatu yang sebenarnya terjadi. Gabungan dari kejadian nyata, pendapat dan pernyataan narasumber. 3. Menarik (Interesting). 3

4 4. Penting (Important), yaitu menyangkut kepentingan orang banyak. Pemberitaan atau reportase adalah laporan lengkap ataupun interpretatif (telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan) ataupun berupa pemberitaan penyelidikan (investigative reporting) yang merupakan pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar belakang, trend/kecenderungan, yang mungkin terjadi di masa mendatang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2005: 99). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) angkatan 2009, 2010 dan 2011 yang masih aktif. Berdasarkan data arsip tata usaha STIK-P diperoleh sebanyak 80 mahasiswa yang akan dijadikan responden. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dengan menggunakan caracara tertentu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian (total sampling,). Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel. Karena jumlah populasi adalah di bawah 100 orang. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupkan analisis yang dilakukan dengan membagibagikan variabel ke dalam beberapa kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisis ini langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu jumlah frekuensi dan persentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 2008: 266). 2. Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang merupakan teknik yang digunakan guna menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lain, kemudian dapat diketahui nilai positif atau negative pada variabel tersebut (Singarimbun, 2008: 273). 3. Uji Hipotesis 4

5 Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam rumus Spearman (Spearman s Rho Rank Order Correlation) data dari variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar (Kriyantono, 2006:174) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis tabel tunggal, tabel silang dan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat terdapat hubungan yang cukup berarti antara sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV. Bila dikaitkan dengan teori S-O-R, pemberitaan mengenai kekerasan terhadap wartawan dapat memberikan stimulus atau rangsangan kepada responden dengan mengetahui, memahami, peduli dan perhatian sehingga dapat mengubah sikap responden tersebut menjadi prihatin dan mendukung profesi wartawan. Perubahan sikap yang ditunjukkan responden dapat terjadi karena adanya solidaritas sosial yang didasari pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh emosional seperti kecintaan beberapa mahasiswa terhadap profesi wartawan. Dalam penelitian ini setengah dari responden yaitu 40 responden (50%) yang cenderung berjenis kelamin laki-laki sering menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan di Metro TV. hal ini menunjukan bahwa para responden wanita lebih menyukai pemberitaan yang ringan dan tingginya kemauan responden dalam menonton pemberitaan disebabkan oleh kepedulian responden terhadap profesi wartawan karena sebagian besar mahasiswa STIK-P mencintai profesi wartawan, dan beberapa mahasiswa ada yang menjadi wartawan freelance dan nantinya akan terjun ke dunia jurnalistik. Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa rata-rata mahasiswa STIK-P yaitu 38 responden (47,5%) menaruh perhatian terhadap pemberitaan kekerasan yang terjadi pada wartawan Indonesia yang ditayangkan di MetroTV. para responden merasa prihatin terhadap pemberitaan tersebut karena seharusnya wartawan atau jurnalis itu dilindungi dan diberi kebebasan untuk mencari berita sesuai dengan etika dan kode etik jurnalistik (KEJ), walaupun ada pihak yang tidak menyukai cara beberapa wartawan dalam mengambil berita, seharusnya para wartawan tersebut dihukum sesuai dengan undang-undang pers yang berlaku bukan dihukum dengan kekerasan fisik. Profesi wartawan adalah profesi yang mulia yaitu pencari kebenaran jadi seharusnya mereka juga diperlakukan dengan mulia. Untuk melihat sejauhmana hubungan antara pengaruh emosional responden terhadap pemberitaan dengan responden mendukung informasi yang disampaikan dalam pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan oleh MetroTV. Berdasarkan analisis tabel silang tersebut diperoleh gambaran bahwa rata-rata responden yaitu sebanyak 46 orang menyatakan bahwa pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia mampu mempengaruhi emosional para responden dan dari 46 responden tersebut 38 orang diantaranya menyatakan bahwa mereka mendukung informasi yang disampaikan dalam pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan oleh MetroTV. Para responden berharap agar pemerintah peduli terhadap pemberitaan ini dan segera menyelesaikan kasus ini sehingga nantinya tidak ada lagi kekerasan yang terjadi pada wartawan Indonesia. Setelah menganalisis, maka selanjutnya dilakukan penelitian uji hipotesis dengan menggunakan Koefisien Spearman Rho, yaitu menjelaskan hubungan antara variabel X (pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia) dan variabel Y (sikap mahasiswa). Dalam penelitian ini diharapkan dapat dilihat hubungan antara pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di MetroTV dan sikap mahasiswa STIK-P.. Berdasarkan 5

6 perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus Spearman Rho Rank maka diperoleh nilai rho = 0,668. Jika dilihat dalam skala Guilford, angka 0,668 berada pada skala 0,40 0,70 hal ini menunjukan Hubungan yang cukup berarti. Yang berarti bahwa pemberitaan mengenai kekerasan wartawan mampu mempengaruhi sebagian besar sikap dari mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Koefisien Spearman Rho dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut : H a : Terdapat hubungan antara Sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV. H o : Tidak Terdapat hubungan antara Sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Spearman (Spearman s Rho Rank Order Correlation) melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV. 2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bagaimana hubungan pemberitaan kekerasan pada wartawan Indonesia yang ditayangkan di Metro TV dapat mempengaruhi sikap mahasiswa STIK-P karena adanya kepercayaan yang sama terhadap jurnalistik dan profesi wartawan. 3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) tertarik menonton dan mengikuti pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan di Metro TV. Alasan mengapa mahasiswa STIK-P tertarik menonton dan mengikuti pemberitaan tersebut dikarenakan mereka peduli terhadap wartawan dan beberapa diantara mereka mencintai profesi wartawan jadi membuat mereka ingin mengetahui dan mengikuti pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia dan berharap agar kasus kekerasan terhadap wartawan Indonesia segera terselesaikan. Dengan menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia pengetahuan mereka juga bertambah tentang undang-undang pers, kode etik jurnalistik, yang paling penting mereka mengetahui etika pada saat meliput suatu peristiwa apalagi peristiwa yang terjadi di daerah konflik. 4. Hasil penelitian menyatakan bahwa mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) menyukai pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia ditayangkan oleh Metro TV dan mereka juga setuju pemberitaan tersebut ditayangkan atau disiarkan oleh Metro TV. Perubahan sikap yang mahasiswa STIK-P tunjukkan adalah dengan mendukung wartawan untuk memberikan mereka ruang dan kebebasan pada saat meliput berita. Beberapa responden juga menyadari bahwa untuk menjadi seorang wartawan itu tidak gampang seperti yang mereka pikirkan sebelumnya, seorang wartawan harus memiliki etika yang baik, tegas dan tidak gentar dalam mencari kebenaran dan informasi yang mereka berikan kepada khalayak harus sesuai dengan kode etik jurnalistik (KEJ), pemberitaan kekerasan terhadap wartawan 6

7 Saran Indonesia di Metro TV membuat beberapa para responden yang nantinya ingin menjadi jurnalis harus memiliki etika yang baik, tegas dan berani. 1. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, mereka berharap agar para pelaku kekerasan harus dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku karena pers atau wartawan dilindungi dalam mencari dan memperluas suatu informasi atau berita. 2. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti lebih memperbanyak referensi dari buku, literatur dan jurnal, sehingga teori dan informasi yang diperoleh dapat lebih menyempurnakan hasil dari penelitian. 3. Peneliti ingin memberikan saran kepada pihak Metro TV sebagai sebuah sarana informasi yang bergerak dibidang jurnalistik sebaiknya lebih peduli terhadap pemberitaan kekerasan yang terjadi pada wartawan dan memberikan informasi terbaru dari kelanjutan kasus kekerasan terhadap wartawan Indonesia sampai kasus tersebut selesai, karena pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia, mampu menarik perhatian para khalayak. 7

8 Daftar Referensi Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Kriyantono, Rakhmat. (2010). Tekhnik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Mondry, M.Sos. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (2008). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3S. Sumber Lain: Arsip tata usaha Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Internet: (diakses pada tanggal 23 Januari 2013) 8

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi

Lebih terperinci

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ( Studi Korelasional Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswamahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

KUALITAS KOMUNIKASI TELEMARKETER YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI NASABAH

KUALITAS KOMUNIKASI TELEMARKETER YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI NASABAH KUALITAS KOMUNIKASI TELEMARKETER YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI NASABAH (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Kualitas Komunikasi Telemarketer yang Mempengaruhi Persepsi Nasabah PT.Bank Permata,Tbk Cabang

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

Daniel Karo Sekali ABSTRAK PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri

Lebih terperinci

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA 1 PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan ) Shindy Zara Syafira ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (Studi Korelasional Kegiatan Pelayanan Jasa Terhadap Peningkatan Citra Instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II Di Mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

Sebrina Mentari ABSTRAK

Sebrina Mentari ABSTRAK Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan (Studi Korelasional Pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan di Kalangan Mahasiswa FKM USU)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

Dini Oktiari Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification

Dini Oktiari Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP PEMBERITAAN KINERJA GUBERNUR DKI JAKARTA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja Jokowi -Ahok dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pemanfaatan Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV) Indra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA (Studi Korelasional Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Bonar Sibarani

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal. Menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sebagai metode dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah Deskriptif. Deskriptif adalah deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Sinetron Komedi Kelas Internasional Net, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh BAB IV PEUTUP IV.A Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan 86 responden sebagai anggota dari komunitas Fotografer.et untuk melihat bagaimana kepuasan mereka terhadap informasi rubrik

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi BAB IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN Pada penelitian pengaruh pemberitaan meletusnya Gunung Merapi terhadap sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi di SKH Kedaulatan Rakyat

Lebih terperinci

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU M. Fattahilla Siregar ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan PositifAnggota DPRDSU. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat dari penelitian ini ialah Penelitian Korelasional. Kita mulai memasuki metode korelasional bila kita mencoba meneliti hubungan-hubungan di antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagian masyarakat berpikir menjadi seorang jurnalis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagian masyarakat berpikir menjadi seorang jurnalis merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian masyarakat berpikir menjadi seorang jurnalis merupakan pekerjaan yang sulit. Selain kegiatan sehari-harinya yang menuntut kecepatan dan ketepatan, menjadi

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah IKLAN dan MINAT BELI (Studi korelasional tentang pengaruh iklan XL versi Mawar dan Marwan terhadap minat konsumen untuk membeli di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal) PUTRI KANIA 070904042

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Syafruddin Ritonga Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universias Medan Area

Syafruddin Ritonga Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universias Medan Area BERITA KRIMINAL DAN PERHATIAN ORANG TUA (Pengaruh Penyajian Berita Kriminal di Pos Metro Medan Terhadap Perhatian Orang Tua Pada Anak di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul Arwana bertindak sebagai

BAB IV PENUTUP. Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul Arwana bertindak sebagai 192 BAB IV PENUTUP Penelitian tentang Tanggapan Masyarakat Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang Terhadap Kredibilitas Tukul Arwana Sebagai Pembawa Acara Bukan Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang terutama kaum awam (karena tidak tahu) bahwa pers memiliki sesuatu kekhususan dalam menjalankan Profesi nya yaitu memiliki suatu Kemerdekaan dan

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN Sebuah penelitian membutuhkan langkah-langkah yang teratur dengan urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, untuk mendukung jalannya sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel

Lebih terperinci

KEGIATAN MEDIA RELATIONS

KEGIATAN MEDIA RELATIONS KEGIATAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tanggapan Jurnalis Cetak dan Elektronik Terhadap Kegiatan Media Relations pada Divisi Humas PT. Telkom Regional I Sumatera Tahun 2014 di Medan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif hanyalah melaporkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitaif. Isaac dan Michael dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Media massa biasa disingkat media berasal dari bahasa Latin sekaligus bentuk jamak dari kata medium. Istilah media massa atau pers mulai digunakan pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan angka-angka

Lebih terperinci

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Nurul Rezekiah Putri 110904102 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ask.Fm

Lebih terperinci

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan) Abdul Khalik Azhari Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi. 1 Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

PERSEPSI JURNALIS TERHADAP CITIZEN JOURNALISM

PERSEPSI JURNALIS TERHADAP CITIZEN JOURNALISM PERSEPSI JURNALIS TERHADAP CITIZEN JOURNALISM (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Jurnalis Anggota AJI Kota Medan Terhadap Citizen Journalism) Anindita Marisa Ilham 090904034 ABSTRAK Skripsi ini berjudul

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang tingkat pengetahuan penonton di Surabaya mengenai Program acara MTMA di Trans TV, maka didapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

ÉBAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ÉBAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ÉBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai sikap karyawan PT Telkom Divre V terhadap sistem POINT (Paperless Office Internal Telkom)

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei

Lebih terperinci

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dewasa ini mulai berkembang ke arah masyarakat informasi. keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga dengan demikian masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, analisis, dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis distribusi frekuensi diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Metode Penelitian Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan

Lebih terperinci

PERSEPSI DEBITUR TERHADAP KEMAMPUAN PERSONAL SELLING TENAGA PEMASAR PT BANK SUMUT

PERSEPSI DEBITUR TERHADAP KEMAMPUAN PERSONAL SELLING TENAGA PEMASAR PT BANK SUMUT PERSEPSI DEBITUR TERHADAP KEMAMPUAN PERSONAL SELLING TENAGA PEMASAR PT BANK SUMUT (Studi Deskriptif Persepsi Debitur Terhadap Kemampuan Personal Selling Tenaga Pemasar Kredit Mikro Sumut Sejahtera I PT

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai tahun 1998 setelah peristiwa pengunduran diri Soeharto dari jabatan kepresidenan. Pers Indonesia

Lebih terperinci

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemimpin Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Asuransi AJB Bumi Putera 1912 Wilayah Medan) Sri Bulan 100904005 ABSTRAK Penelitian ini berjudul,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelengkapan Sidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 Pengguna Handphone Qwerty) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Metode utama yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Disusun Oleh: Bimo Restiono / KOMUNIKASI

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Disusun Oleh: Bimo Restiono / KOMUNIKASI PENGARUH TERPAAN CITIZEN JOURNALISM DI WIDE SHOT METRO TV TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENULIS ATAU MENGIRIMKAN BERITA (Studi Eksplanatori Tentang Pengaruh Citizen Journalism di Wide shot Metro TV terhadap

Lebih terperinci

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Etika Jurnalistik dan UU Pers Etika Jurnalistik dan UU Pers 1 KHOLID A.HARRAS Kontrol Hukum Formal: KUHP, UU Pers, UU Penyiaran Tidak Formal: Kode Etik Wartawan Indonesia 2 Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Jurnalistik dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan. mengeluarkan pendapat. Serta ditegaskan dalam Pasal 28F, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. : Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan. mengeluarkan pendapat. Serta ditegaskan dalam Pasal 28F, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan pers merupakan salah satu dimensi Hak Asasi Manusia, yaitu hak manusia untuk mengeluarkan pendapatnya secara bebas. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa tahun terakhir semakin sering terdengar. Khususnya di Indonesia, banyak media-media

Lebih terperinci