LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM DIFUSI DAN OSMOSIS
|
|
- IKA FITRIANINGSIH
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM DIFUSI DAN OSMOSIS Oleh: Nama : Ika Fitrianingsih NIM : Kelas : IPA-C Kelompok : 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
2 I. JUDUL Difusi dan Osmosis II. TUJUAN 2.1 Memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis. III. DASAR TEORI Metabolisme merupakan proses perolehan bahan dan energy dari lingkungan sel dan diubah di dalam sel melalui proses kimia. Lingkungan sel berupa cairan yang disebut dengan cairan ekstra sel. Komponen utama dari cairan ekstra sel ini berupa air dan komponen pendukungnya berupa gas CO 2 dan O 2, berbagai ion anorganik dan zat organic seperti vitamin dan makanan serta hormone (Kimball,1983:120). Makhluk hidup mengalami proses metabolisme, salah satunya yaitu transportasi. Transportasi merupakan proses pengangkutan zat-zat dari dalam ke luar sel. Proses transportasi pada tumbuhan terjadi pada membrane sel, yaitu transport membrane sel dimana mekanismenya terjadi setiap waktu namun tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Transport membrane sel sendiri memiliki arti suatu proses pengangkutan materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah tanpa menggunakan ATP atau proses pengangkutan materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi dengan menggunakan ATP yang berlangsung secara terpadu. Proses transport tanpa menggunakan ATP (energy) disebut transport pasif sedangkan transport yang menggunakan ATP (energy) untuk digunakan melawan perbedaan elektrokimia disebut transport aktif. Contoh transport aktif yaitu transport ion-ion Na + K + berpasangan dengan aktivitas ATPase (Yahya, 2015:196; Suhartia, 2013:219; Muslim, 2013: 133). Molekul atau partikel memiliki dua sifat umum yaitu kemampuan untuk bergerak bebas dan molekul atau partikel yang sama cenderung tarik-menarik. Jika kecenderungan untuk bergerak bebas lebih unggul
3 maka zat itu dalam bentuk gas, jika kecenderungan untuk gaya tarikmenarik lebih unggul maka zat tersebut dalam bentuk padat namun jika keduanya sama-sama unggul zat itu dalam bentuk cair. Hal tersebut dipengaruhi oleh mobilitas dasar suatu zat dan suhu. Dalam transport pasif terjadi mekanisme pergerakan molekul secara difusi dan osmosis (Loveless,1991:135). Molekul suatu zat memiliki tipe energy yang disebut gerak termal (panas atau kalor), salah satu hasil dari gerak termal adalah difusi. Difusi merupakan penyebaran molekul suatu zat ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama dari tempat yang memiliki konsentrasi tinggi atau pekat ke tempat yang memiliki konsentrasi rendah disebabkan oleh energy kinetic. Kecepatan zat terlarut dapat berdifusi dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor pertama yaitu ukuran, semakin kecil ukuran suatu molekul maka energy yang diperlukan semakin sedikit sehingga difusi berlangsung lebih cepat. Factor kedua yaitu suhu, molekul bergerak lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi sehingga molekul lebih sering bertumbukan dan difusi berlangsung lebih cepat. Factor ketiga yaitu perbedaan gradient konsentrasi, gradient konsentrasi yang besar mengakibatkan molekul bertumbukan lebih sering sehingga kecepatan difusi lebih besar. Factor keempat yaitu muatan, membrane sel kurang permeable terhadap ion-ion seperti Na + K + dan Cl - dibandingkan molekul kecil yang tidak bermuatan. Factor yang terakhir yaitu tekanan, takanan dapat menedekatkan molekul, sehingga semakin padat suatu molekul menjadi bertumbukan dan lebih sering berikatan. Perbedaan kecepatan difusi ini disebabkan karena membrane bersifat permeable selektif sehingga berdampak pada pergerakan molekul. Permeable selektif merupakan peristiwa membrane membiarkan beberapa zat tertentu untuk melewatinya namun menghambat zat yang lain (Campbell, 2008:142; Yahya, 2015:200; Kimball, 1983:122; Starr, 2012: 90-91). Difusi dalam larutan, gerakan bebas partikel zat cair dan zat padat diimbangi, menjadi berkurang atau bertambah oleh adanya gaya tarik,
4 sehingga zat cair dan zat padat tidak dapat berdifusi seperti gas. Jika gaya tarik dapat diatasi maka gerakan bebas akan unggul dan terjadi peristiwa difusi, semua ini dapat terjadi jika zat padat larut dalam zat cair. Contoh difusi dalam larutan untuk menunjukkan difusi bahan terlarut yaitu dapat dilakukan dengan menambahkan air pada kristal garam (bahan terlarut) yang berwarna seperti tembaga sulfat yang ditaruh di dasar tabung gelas. Proses berdifusinya partikel bahan terlarut melalui larutan akan terlihat pada perubahan warnanya. Pewarnaan akan menyebar sampai zat cair memiliki warna yang sama (Loveless,1991: ). Mekanisme difusi dapat terjadi secara sederhana dan terbantu. Difusi sederhana pada beberapa sel dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melewati transport protein pada membrane, melewati protein saluran yaitu suatu protein transmembran yang membentuk saluran yang aqueous dalam medium H 2 O yang dapat dilewati oleh ion tertentu tergantung ukuran molekul dan muatannya, kemudian melewati protein pengangkut yaitu suatu protein transmembran untuk memindahkan zat terlarut dari atau ke dalam sel. Pada difusi melalui protein pengangkut terjadi ikatan kimia antara zat terlarut dan protein pengangkut sehingga mengakibatkan perubahan konformasi, akibatnya zat terlarut dapat dipindahkan dari satu sisi ke sisi lain dari membrane sel. Difusi terbantu merupakan difusi yang bergantung pada mekanisme transport khusus dari membrane sel seperti permease (enzim di dalam membrane sel). Difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria berlangsung secara difusi terbantu. Proses difusi terbantu, molekulnya bergerak ke arah gradient konsentrasi yaitu arah yang dengan sendirinya diambil jika membrane itu permeable untuk molekul tersebut. Tetapi membrane sel juga dapat memompa zat yang arahnya berlawanan dengan gradient konsentrasi (Kimball,1983:123; Muslim, 2013: 132). Osmosis pada hakikatnya merupakan suatu proses difusi. Membrane sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial atau semi permeable,
5 sedangkan selaput permeable merupakan selaput yang meloloskan semua molekul baik molekul terlarut maupun molekul pelarut.yang berperan sebagai pelarut merupakan air. Osmosis merupakan peristiwa difusi air melalui selaput yang permeable secara diferensial dari pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ke pelarut yang memiliki konsentrasi rendah. Kadar pelarut (air) bergantung pada jumlah total molekul yang larut di dalamnya. Semakin tinggi kadar zat terlarut maka semakin rendah kadar air. Contohnya yaitu, gula dimasukkan ke wadah yang berisi air maka volume total cairan meningkat karena adanya zat terlarut yang masuk namun volume atau kadar air berkurang. Peristiwa osmosis ini terjadi karena di lingkungan terdapat konsentrasi pelarut yang lebih tinggi daripada di system. Contoh lain dari peristiwa osmosis yaitu sel darah manusia dimasukkan ke dalam air murni, maka molekul air akan berdifusi ke dalamnya. Peristiwa ini terjadi karena keadaan di luar sel memiliki konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel. Air disekitar sel disebut hipotonik terhadap sitoplasma sel. Dinding sel darah merah sangat rapuh dan tidak tahan terhadap tekanan di dalam sel, akibatnya sel pecah. Apabila sel darah merah ditempatkan di dalam air laut maka air akan keluar dari sel dengan cara osmosis dan sel mengerut. Peristiwa ini terjadi karena volume air laut mengandung jumlah molekul air yang lebih kecil daripada volume yang sama dari sitoplasma sel darah merah, air laut disebut hipertonik terhadap sitoplasma sel. Jika sel darah merah ditempatkan di dalam media dengan konsentrasi air yang sama dengan sitoplasmanya, maka sel darah itu tidak akan dapat tambahan atau kehilangan air dengan cara osmosis, larutan tersebut disebut isotonic. Pada sel hewan kondisi paling baik dalam lingkungan larutan yang isotonic yaitu sel hewan dalam kondisi normal, sel hewan pada larutan hipotonik akan mengalami peristiwa lisis sedangkan sel hewan pada larutan hipertonik akan mengalami pengerutan. Pada sel tumbuhan kondisi paling baik dalam lingkungan larutan yang hipotonik yaitu sel tumbuhan dalam kondisi normal, sel tumbuhan pada larutan isotonic akan mengalami
6 IV. peristiwa lembek sedangkan sel tumbuhan pada larutan hipertonik akan mengalami peristiwa plasmolisis (Campbell, 2008:144; Loveless, 1991:139; Kimball, 1983: ; Starr, 2012: 96).. Kadar relative zat terlarut dalam dua cairan yang terpisah oleh membrane permeable selektif disebut tonisitas. Saat kadar zat terlarut berbeda, cairan dengan kadar solute yang lebih rendah disebut hipotonik. Cairan yang memiliki kadar zat terlarut lebih tinggi disebut hipertonik dan cairan yang memiliki kadar zat terlarut yang sama disebut isotonic (Starr, 2012: 96). METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat dan Bahan Alat Cawan petri Skalpel/pisau potong Gelas ukur Bahan Kentang Garam dapur halus Air Tinta. 4.2 Skema Kerja Pengamatan peristiwa difusi. Menyiapkan satu botol tinta spidol kecil dan cawan petri. Mengisi cawan petri dengan air secukupnya. Menuangkan tinta ke cawan petri. Menunggu sampai 15 menit. Mengamati peristiwa yang terjadi.
7 4.2.2 Pengamatan peristiwa osmosis. Menyiapkan dua butir kentang, mengupas umbi kentang dan memotong sehingga membentuk seperti kubus, atau bentuk lainnya yang penting bahan dapat berdiri menumpu salah satu bidang sayatantanpa bergulir. Membuat cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang yang menghadap ke atas. Mengisikan garam dapur pada salah satu cekungan, sedangkan cekungan yang satu di biarkan kosong. Meletakkan kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang terlebih dahulu berisi air dan telah diketahui jumlahnya. Membiarkan selama ±30 menit, kemudian adakan pengamatan dan mengukur kembali air dalam cawan petri setelah kentang dikeluarkan. Mendiskusikan gejala yang terjadi pada cekungan kedua kentang tersebut, apakah ada perbedaan? Adakah perbedaan jumlah air dalam kedua cawan petri, mengapa?
8 V. HASIL PENGAMATAN 5.1 Hasil pengamatan peristiwa difusi. Aspek Setelah ditetesi Setelah ditetesi (15 menit) Penyebaran tinta Cepat Lambat Gambar 5.2 Hasil pengamatan peristiwa osmosis. Perc Perlakuan Bahan Sebelum Sesudah 1 Warna air Bening Bening Warna kentang Kuning cerah Kuning cerah Rasa air Tawar Tawar Tekstur kentang Keras Keras Air dan Tinggi kentang 3 cm 3 cm kentang Volume air 25 ml 25 ml Gambar
9 2 Warna air Bening Keruh Warna kentang Kuning cerah Kuning pucat Rasa air Asin Asin Tekstur kentang Air, Keras Lembek Tinggi kentang kentang 3 cm 2,5 cm Volume air dan 25 ml 23 ml garam Gambar VI. PEMBAHASAN Percobaan acara lima ini mengamati permasalahan yang terjadi pada peristiwa difusi dan osmosis. Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul- molekul suatu zat ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama dari tempat yang memiliki konsentrasi tinggi atau pekat ke tempat yang memiliki konsentrasi rendah disebabkan oleh suatu gaya yang identik dengan energy kinetic. Kecepatan zat terlarut dapat berdifusi dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu ukuran, suhu, perbedaan gradient konsentrasi, muatan, tekanan. Difusi dalam larutan, gerakan bebas partikel zat cair dan zat padat diimbangi, menjadi berkurang atau bertambah oleh adanya gaya tarik, sehingga zat cair dan zat padat tidak dapat berdifusi seperti gas. Jika gaya tarik dapat diatasi maka gerakan bebas akan unggul dan terjadi peristiwa difusi, semua ini dapat terjadi jika zat padat larut dalam zat cair. Osmosis merupakan peristiwa difusi air melalui selaput yang permeable secara diferensial dari pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ke pelarut yang memiliki konsentrasi rendah. Permeable secara diferensial atau semi permeable merupakan peristiwa membrane sel meloloskan
10 molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain. Peristiwa osmosis ini terjadi karena di lingkungan terdapat konsentrasi pelarut yang lebih tinggi daripada konsentrasi pelarut di system. Kadar pelarut (air) bergantung pada jumlah total molekul yang larut di dalamnya. Semakin tinggi kadar zat terlarut maka semakin rendah kadar air. Tonisitas merupakan kadar relative zat terlarut dalam dua cairan yang terpisah oleh membrane permeable selektif. Saat kadar zat terlarut berbeda dengan kadar pelarut maka didapatkan, jika cairan dengan kadar zat terlarut lebih rendah dibandingkan kadar pelarut disebut hipotonik. Cairan yang memiliki kadar zat terlarut lebih tinggi dibandingkan kadar pelarut disebut hipertonik dan cairan yang memiliki kadar zat terlarut yang sama dengan kadar pelarut disebut isotonic. Percobaan ini terdiri dari dua peristiwa, peristiwa yang pertama yaitu penetesan tinta pada air dimana ini merupakan peristiwa terjadinya difusi. Tinta pada percobaan difusi ini berperan sebagai zat terlarut yang berperan sebagai pelarut yaitu air. Peristiwa yang ke dua yaitu perendaman garam dapur pada cekungan kentang dimana ini merupakan peristiwa osmosis. Osmosis ini merupakan peristiwa difusi dengan melalui membrane, yang berperan sebagai membrane yaitu kentang, air sebagai pelarut dan garam dapur sebagai zat terlarut. Kentang menjadi batas antara konsentrasi air dan konsentrasi garam dapur. Percobaan peristiwa difusi dilakukan menggunakan bahan utama tinta dan air. Mulanya menyiapkan sebotol kecil tinta dan cawan petri kemudian mengisi cawan petri dengan air, lalu meneteskan tinta pada cawan petri yang sudah berisi air tersebut. Setelah peristiwa penetesan tinta, molekul- molekul tinta menyebar secara cepat sampai hampir permukaan air akan tertutupi oleh tinta tersebut, namun peristiwa penyebaran pada tinta ini tidak terlihat merata. Setelah 15 menit pencampuran tinta dan air dibiarkan lalu diamati kembali ternyata keadaan tinta tidak menyatu dengan air bahkan terjadi peristiwa semacam penggumpalan, bisa diasumsikan bahwa tinta hanya berada di bagian atas
11 permukaan air. Hal ini terjadi, kemungkinan karena zat terlarut berupa tinta memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada pelarutnya yaitu air serta tinta yang digunakan dimungkinkan tidak dapat menyatu dengan air, sehingga molekul- molekul tinta tidak menyebar ke segala arah, hanya menyebar di bagian permukaan saja dan tidak terjadi perubahan warna pada pelarut yang bagian bawah. Sedangkan berdasarkan teori peristiwa difusi merupakan penyebaran molekul-molekul zat terlarut dari tempat yang memiliki konsentrasi tinggi ke tempat yang memiliki konsentrasi rendah dan terjadi secara acak serta memenuhi ruang pelarut sehingga terjadi perubahan warna pada pelarut. Dengan adanya teori tersebut dapat disimpulkan peristiwa penyebaran molekul-molekul tinta (zat terlarut) pada air (pelarut) ini sudah menunjukkan bahwa terjadi peristiwa gerakan antar molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah walaupun masih belum sempurna karena tinta yang digunakan kurang sesuai. Percobaan peristiwa osmosis dilakukan dengan menggunakan bahan utama berupa kentang, garam dan air. Mulanya Menyiapkan dua butir kentang, mengupas umbi kentang dan memotong sehingga membentuk seperti kubus. Membuat cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang yang menghadap ke atas. Mengisikan garam dapur pada salah satu cekungan, sedangkan cekungan yang satu di biarkan kosong. Meletakkan kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang terlebih dahulu berisi air dan telah diketahui jumlahnya. Membiarkan selama ±30 menit, kemudian melakukan pengamatan dan mengukur kembali air dalam cawan petri setelah kentang dikeluarkan. Pada saat semua hal tersebut sudah dilakukan secara rinci, maka diadakan pengamatan yang pertama. Keadaan awal pada kedua percobaan dihasilkan yaitu warna air bening, warna kentang kuning cerah, rasa air tawar, tekstur kentang keras, tinggi kentang 3 cm dan volume air 25 ml. Setelah ditunggu selama ±30 menit terjadi perubahan pada percobaan yang ke dua namun percobaan yang pertama (air+kentang) sama sekali tidak mengalami perubahan. Keadaan
12 percobaan kedua (air+garam+kentang) setelah 30 menit mengalami perubahan yaitu warna air keruh, warna kentang kuning pucat, rasa air asin, tekstur kentang lembek, tinggi kentang 2,5 cm dan volume air 23 ml. Percobaan pertama tidak mengalami perubahan karena pelarutnya bersifat isotonic, dimana keadaan konsentrasi kentang sama dengan konsentrasi pelarut atau air sehingga tidak terjadi perubahan jumlah air maupun tekstur kentang walaupun sudah direndam selama 30 menit. Percobaan kedua mengalami perubahan dari segala aspek perlakuan. Kentang yang terendam di dalam air dan cekungannya diberi garam, maka garam akan larut dalam air, karena air yang berada pada cawan petri merembes menuju kentang, dimana kentang berperan sebagai membrane yang memisahkan larutan yang memiliki konsentrasi tinggi dan larutan yang memiliki konsentrasi rendah. Berdasarkan teori, osmosis terjadi dari larutan hipotonik menuju larutan hipertonik melalui membrane, sehingga pada peristiwa kentang ini air yang berperan sebagai larutan hipotonik menuju ke larutan garam yang ada dalam cekungan kentang. Akibatnya air yang berada pada cawan petri berkurang, tekstur kentang lembek dan tinggi kentang juga berkurang namun garam dapur yang ada pada cekungan kentang larut. Peristiwa inilah yang disebut peristiwa osmosis. Kesimpulannya yaitu pada peristiwa penetesan tinta terjadi penyebaran molekul- molekul tinta dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah sedangkan pada peristiwa pelarutan garam pada cekungan kentang terjadi perpindahan air (encer) dari cawan petri merembes menuju kentang dan garam dapur (pekat) larut.
13 VII. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Peristiwa difusi merupakan penyebaran molekul-molekul zat terlarut dari tempat yang memiliki konsentrasi tinggi ke tempat yang memiliki konsentrasi rendah dan terjadi secara acak serta memenuhi ruang pelarut sehingga terjadi perubahan warna pada pelarut, pada praktikum ini peristiwa penetesan tinta merupakan peristiwa difusi yang ditunjukkan dengan terjadinya penyebaran molekul- molekul tinta dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Peristiwa osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeabel. Pada praktikum ini peristiwa pelarutan garam pada cekungan kentang merupakan peristiwa osmosis yang ditunjukkan dengan terjadinya perpindahan air (encer) dari cawan petri merembes menuju kentang dan garam dapur (pekat) larut. 7.2 Saran Seharusnya asisten menjelaskan masing-masing percobaan kepada praktikan, setelah percobaan selesai Seharusnya menggunakan tinta yang benar-benar bisa menyebar pada air saat percobaan difusi Praktikan seharusnya mencari referensi selain modul sebelum percobaan dimulai, agar saat percobaan bisa lebih memahami teori tentang difusi dan osmosis.
14 VIII. DAFTAR PUSTAKA Campbell dkk Biologi. Jakarta: Erlangga Kimball, John W Biologi. Jakarta: Erlangga Loveless, A.R Prinsip-Prinsip Biologi untuk Daerah Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Muslim, Choirul Biologi Molekuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu Starr, Cecie dkk Biologi. Jakarta: Salemba Teknika Suhartia, Siti, Suparno, Gatot, Faizah, Ulfi Profil Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Materi Transpor Membran Sel Kelas XI SMA. Jurnal: Biology Education.Vol. 2 (3) : Yahya Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum dan Doucus Carota. Jurnal: Biology Education. Vol. 4 (1) :
15 LAMPIRAN Peristiwa difusi setelah ditetesi tinta Peristiwa difusi setelah 15 menit Peristiwa osmosis air+kentang sebelum Peristiwa osmosis air+kentang sesudah Peristiwa osmosis air + kentang + garam sebelum Peristiwa osmosis air+kentang+garam sesudah
Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.
LAPORAN DIFUSI-OSMOSIS Abstrak Difusi adalah peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS Nama: IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI 1208505001 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012 / 2013 LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS
Lebih terperinciMODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL
15 MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL TUJUAN Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas. TEORI Membran memiliki
Lebih terperinciMEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL
MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran
Lebih terperinciOSMOSIS LATAR BELAKANG
OSMOSIS LATAR BELAKANG Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada kumpulan atau
Lebih terperinciPotensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa
Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di
Lebih terperinciSiti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293
Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel Nama Kelompok: Disusun oleh: Putri Mayang Sari NIM. 12030244024 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinci- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam
Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein
Lebih terperinci3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)
Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat
Lebih terperinciDepartemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor BOGOR.
JURNAL DIFUSI OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS Riesqi Ayu Hardianti (G74120070)*, Angkatan 47, Angkatan 48, dan Angkatan 49 Institut pertanian Bogor. Asisten praktikum: Tatang Gunawan (G74100023), Didy Muliawan
Lebih terperinciDIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL
DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL Indri Rahmawati 1205120863 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 RINGKASAN Pengamatan ini dilakukan dalam hal
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Tumbuhan Yang Dibina oleh Ir. Nugrahaningsih,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.
Lebih terperinciBIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)
BIOLOGI SEL Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) Membran Molekul Besar Molekul Kecil Gas ION Ingat Fungsi Protein Transmembran?? Manakah Fungsi Transmembran pada Kasus Ini?? Sifat
Lebih terperinciA. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2.
A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2. Berapakah konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan perubahan
Lebih terperinciTRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL
1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN
Halaman Judul LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN Disusun oleh : 1. Erlin Aprilia 13312241004 2. Wahyu Marliyani 13312241005 3. Endah Setyorini 13312241010 4. Sopa
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PENENTUAN TITIK BEKU Nama Mahasiswa NIM : Ita Permadani : M0311040 Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011 Kelompok : 13 Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita LABORATORIUM
Lebih terperinciISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah:
ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah: Mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan berdaging lunak. Mengetahui pengaruh kandungan air yang
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan Nama Kelompok: Disusun oleh: Putri Mayang Sari NIM. 12030244024 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan UUD 45 pada alinea ke empat, yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 pada alinea ke empat, yang bertujuan untuk ingin mencerdaskan
Lebih terperinciSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari
Lebih terperinciFaktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018
Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas
Lebih terperinciKegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.
Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif
Lebih terperinciKEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Uraian Materi Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap
Lebih terperinciTransportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016
Transportasi pada Membran Plasma Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Struktur Umum Membran Plasma - Membran plasma terdiri dari dua lapis lemak
Lebih terperinciJurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:
Jurnal Praktikum Kimia Fisika II Difusi Gas Tanggal Percobaan: Senin, 08-April-2014 Disusun Oleh: Aida Nadia (1112016200068) Kelompok 3 Kloter I: Wiwiek Anggraini (1112016200045) Millah Hanifah (1112016200073)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciPEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si
PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si Pendahuluan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya IPA yang makin
Lebih terperinciOSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2
1 OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2 KOMPETENSI DASAR 1. Memahami osmosis sebagai cara penyerapan air pada tumbuhan 2. Memahami pprinsip dasar cara penyerapan zat pada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan mengubahnya di dalam sel melalui
Lebih terperinciKOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA ( ) KELOMPOK 3B (A)
KOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA (1410422025) KELOMPOK 3B (A) ABSTRAK Membran plasma adalah bagian protoplasma yang berbentuk lapisan tipis
Lebih terperinciSulistyani M.Si
Sulistyani M.Si Email:sulistyani@uny.ac.id + Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Secara kuantitatif,
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. 1 SEL Semua mahluk hidup terdiri dari sel-sel yaitu ruangruang kecil berdinding membran berisi cairan kimia pekat
Lebih terperinciI Sifat Koligatif Larutan
Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah
Lebih terperinciPembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami
Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam
Lebih terperinciTRANSPORTASI. Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015
TRANSPORTASI LINTAS SEL Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015 Materi Kuliah Biologi Dasar. Jurusan Biologi FST Universitas Nusa Cendana. 2015 Tujuan Transportasi Lintas Membran Ukuran
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DEFINISI Sifat koligatif larutan : sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada banyakknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. KONSENTRASI LARUTAN B. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinciDaya Tekan Akar dan Daya Isap Daun.
Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun. I. Tujuan Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini, yaitu agar mahasiswa mampu mengamati, dan membuktikan adanya daya tekan akar dan daya hisap daun dalam proses
Lebih terperinciLaboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...
Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Praktikan : mor Absen : Kelas : Tanggal : Lembar Kegiatan Siswa
Lebih terperinciRevisi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penyaringan B. Tujuan Percobaan 1. Melatih kemampuan agar dapat menggunakan kertas saring untuk menyaring endapan hasil reaksi kimia. 2. Mengenal metode pemisahan secara
Lebih terperinciUmmu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma
JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ummukalsumandilajeng5@gmail.com ABSTRACT Pada praktikum kali ini yaitu bertujuan untuk
Lebih terperinciI. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.
I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II
MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PENGERINGAN A. PENDAHULUAN Pengeringan adalah proses pengeluaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian diperoleh hasil kadar ikan kembung yang diawetkan dengan garam dan khitosan ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil
Lebih terperinciMEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan
1. SELAPUT SEL MEMBRAN PLASMA 2. SELAPUT SITOPLASMIK Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan Selaput sitoplasmik : Semua selaput yang terdapat dalam sitoplasma,
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciOSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak muda
OSMOREGULASI Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk
Lebih terperinciRima Puspa Aryani : A1C311010
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMA (AKKC 351) PERCOBAAN VIII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Dosen: Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Si Drs. Rusmansyah, M.Pd Asisten Praktikum: Siti Meisyarah Trisda Mila Disusun Oleh: Kelompok
Lebih terperinciII. PEWARNAAN SEL BAKTERI
II. PEWARNAAN SEL BAKTERI TUJUAN 1. Mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan bakteri 2. Mempelajari teknik pembuatan apusan kering dalam pewarnaan bakteri 3. Mempelajari tata cara pewarnaan sederhana
Lebih terperinciLAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS
LAPORAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS Oleh: Supratman, S.Pd. SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BENGKULU 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KADAR AIR SAMPEL Pengukuran kadar air sampel dilakukan sebelum pengeringan osmotik, selama pengeringan osmotik dan setelah pengeringan osmotik. Pengukuran kadar air sampel sebelum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN Nama : Shinta Wijaya NRP : 143020129 Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI
Lebih terperinciIII. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.
III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 38 Jl. Raya Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan 12610 Telepon: 7270865, Fax: 7872056 ULANGAN TENGAH
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciBuncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang
TEKNIK PELAKSANAAN PERCOBAAN PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN BLANCHING TERHADAP MUTU ACAR BUNCIS Sri Mulia Astuti 1 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena
Lebih terperinciLAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.
LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis. Pendahuluan Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak
Lebih terperinciUntuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan
ISOLASI DNA Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan Mengetahui keefektifan deterjen dan buah yang dipakai untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciTITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar
Laporan khusus Laboratorium Kimia Fisika TITIK DIDIH LARUTAN Disusun Oleh Kelompok B-4 Zulmijar 1404103010044 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2015 pes
Lebih terperinciMekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322
Mekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322 Penyerapan Hara Dalam beberapa hari, dalam media: -Volume air berkurang diabsorpsi -K, P, NO 3-, konsentrasinya menurun diabsorpsi -Na +
Lebih terperinciPraktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN
Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN A. Tujuan Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. B.
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul Isolasi DNA Bawang Bombay Dengan Cara Sederhana yang disusun o
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM GENETIKA DAN BIOLOGI MOLEKULER (ISOLASI DNA BAWANG BOMBAY DENGAN CARA SEDERHANA) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : V (Lima)
Lebih terperinci2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha
Modul Praktikum Nama Pembimbing Nama Mahasiswa : Kimia Fisik : Bapak Drs.Budi Santoso, Apt.MT : 1. Azka Muhammad Syahida 2. Eveline Fauziah 3. Fadil Hardian 4. Fajar Nugraha Tanggal Praktek : 21 Semptember
Lebih terperinci20 % w/w = 100% 26.67% x =
massa zat terlarut (g) %w/w = x100% massa larutan (g) Contoh : hitung %berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air Jawab : 20 % w/w = 100% 26.67% 20 + 55 x = Contoh : 50 ml alkohol
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciP E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat
Zat dan Wujudnya P E T A K O N S E P Zat dan Wujudnya Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat Gaya Tarik Antarpartikel Zat Pengertian Zat Zat adalah Sesuatu
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.1
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1) Jarak antar partikel sangat rapat 2) Tarik menarik antar molekul kuat 3) Susunan partikel kurang teratur 4) Jarak antar partikel kurang rapat 5) Jarak antar partikel
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KADAR NaClO PADA PEMUTIH Disusun oleh : Latifah Suryaningrum (24 / XII IPA 1) SMA Negeri 1 Klaten Jl. Merbabu No. 13 Klaten 2012 / 2013 A. Tujuan Menentukan kadar NaClO
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciSifat-sifat Fisis Larutan
Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1
Lebih terperinciSMP VIIa. Unsur, Senyawa, dan Campuran. Devi Diyas Sari SMP VIIa
SMP VIIa Unsur, Senyawa, dan Campuran Devi Diyas Sari 08312244013 SMP VIIa PETA KONSEP Materi Zat murni Campuran Unsur Senyawa Homogen Heterogen Pendapat Jons Jacob Berzelius Lambang unsur yang sekarang
Lebih terperinciVI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium
VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium A. Strategi perancangan bioreaktor Kinerja bioreaktor ditentukan
Lebih terperinciBIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI
BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN: Mekanisme transpor pada tumbuhan Gambaran umum mekanisme transpor pada tumbuhan Penyerapan air
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Peran air dalam kehidupan tumbuhan 2. Penyerapan
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI NAMA KELOMPOK : 1. FITRIYATUN NUR JANNAH (5213412006) 2. FERA ARINTA (5213412017) 3. DANI PRASETYA (5213412037) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITTAS
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan
Lebih terperinciRESPIRASI DAN FOTOSINTESIS
Nama Faizal Ariqi NIM 175100300111052 Jurusan TIP Kelas F Kelompok F3 6 RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS PRE-LAB 1. Apa yang dimaksud respirasi dan fotosintesis? Jelaskan! 2. Jelaskan pengertian dan perbedaan
Lebih terperinciJADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)
JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS) 1 RPKPS, lingkup sejarah Biokimia dan struktur dan fungsi sel, GTC 2 Air dan asam basa (ph) GTC 3 Struktur dan Fungsi serta mekanisme kerja Enzim
Lebih terperinciTHE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek
THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 204 Oleh MIRRAH AGHNIA NAFILAH F (306200055) FITRIA KUSUMA WARDHANI (306200060) INTAN MUTHIAH AFIFAH (30620006) NUR AZIZAH APRIANI (306200064) PROGRAM STUDI
Lebih terperinci