SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIFAT KOLIGATIF LARUTAN"

Transkripsi

1 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. KONSENTRASI LARUTAN B. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan penerapan atau aplikasi dari sifat koligatif larutan. Pernahkah Anda mengamati cairan infus yang ada di rumah sakit? Contoh lain adalah teknologi pengolahan air laut untuk menghasilkan air tawar. Di negara bermusim dingin, garam dapur banyak ditaburkan di jalan-jalan raya untuk mencegah terbentuknya es yang dapat menyebabkan tergelincirnya kendaraan saat melaju. Etilen glikol juga ditambahkan ke dalam air radiator mobil agar tidak membeku pada musim dingin dan tidak mendidih di musim panas. Semua gejala ini dapat dijelaskan dengan sifat koligatif larutan.

2 2 KIMIA XII SMA Dalam mempelajari sifat koligatif larutan Anda dapat menjelaskan sifatsifat koligatif larutan lebih jelasnya perhatikan peta konsep di bawah ini! SIFAT KOLIGATIF LARUTAN larutan non elektrolit meliputi terdiri larutan elektrolit meliputi penurunan titik beku kenaikan titik didih tekanan osmosis penurunan tekanan uap Berbanding lurus dengan kemolalan penurunan tekanan uap tekanan osmosis kenaikan titik didih penurunan titik beku berbanding lurus dengan kemolaran berbanding lurus dengan fraksimol Peta konsep sifat koligatif larutan A. KONSENTRASI LARUTAN Dalam perhitungan sifat-sifat koligatif larutan ada tiga satuan konsentrasi yang digunakan. 1. Molaritas. 2. Molalitas. 3. Fraksi mol. 1. Molaritas (M) Molaritas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. M = mol L massa zat (gram) karena mol = massa molar (Mr) maka apabila disubstitusi gram/ Mr M = L karena 1 L = ml

3 KIMIA XII SMA 3 sehingga persamaan tersebut dapat ditulis M = gram x Mr ml 2. Molalitas (m) Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut. m = mol kg massa zat (gram) karena mol = massa molar (Mr) maka apabila disubstitusi gram/ Mr m = kg karena 1 kg = gram sehingga persamaan tersebut dapat ditulis a = massa (gram) zat terlarut b = massa (gram) zat pelarut m gram ( = a ) Mr x gram (b) 3. Fraksi mol (X) Fraksi mol adalah satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut atau pelarut dalam jumlah mol larutan. mol Xterlarut = terlarut mol terlarut + mol pelarut mol Xpelarut = pelarut mol terlarut + mol pelarut X terlarut + X pelarut = 1 Contoh 1. Berapa gramkah urea CO(NH 2 ) 2 yang harus ditimbang untuk membuat 0,5 L larutan urea dalam air dengan konsentrasi 0,1 M? (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) Jawab: M = gram x Mr ml gram 01, = x gram = 01, x 30 = 3 gram

4 4 KIMIA XII SMA 2. Glukosa sebanyak 90 gram dilarutkan ke dalam 400 gram air, berapa molalitas larutan glukosa tersebut? (Mr C 6 H 12 O 6 = 180) Jawab: m= gram (a) x Mr gram (b) 90 = x = = 125, NaOH (Mr = 40) sebanyak 100 gram dilarutkan dalam 90 gram air (Mr = 18). Hitunglah fraksi mol NaOH dalam larutan tersebut! Jawab: mol NaOH = 10 = 025, 40 mol air = 90 = 5 mol 18 mol m NaOH XNaOH = mol mol NaOH + mol air 025, = = 025, 525 = 0, 0476,, Latihan 1 1. Hitunglah kemolaran (M) dari larutan berikut: a. 2 gram NaOH dalam 100 ml larutan b. 6 gram CO(NH 2 ) 2 dalam 0,2 liter larutan (Ar Na = 23, O = 16, H = 1, C = 12, dan N = 14) 2. Hitunglah kemolaran (m) dari larutan berikut: a. 17 gram NaNO 3 dalam 2 kg air b. 15,6 gram C 6 H 6 dalam 0,5 kg CCl 4 (Ar Na = 23, N = 14, O = 16, C = 12, H = 1, Cl = 35,5) 3. Hitunglah fraksi mol (X) dari larutan: a. 7 gram KOH (Mr = 56) dilarutkan dalam 18 gram air (Mr = 18) b. 7,8 gram benzena (Mr = 78) dalam 92,4 gram karbon tetraklorida (Mr = 154) 4. Sebuah larutan mengandung 0,10 M KCl dan 0,125 M MgCl 2. Berapakah molaritas K +, Mg 2+, dan Cl - dalam larutan tersebut? 5. Apabila di dalam madu mengandung 35% massa sukrosa (Mr sukrosa = 342 dan Mr air = 18) serta massa jenis madu = 1,25 gram/ml, hitunglah: a. molaritas madu c. fraksi mol madu b. molalitas madu

5 KIMIA XII SMA 5 B. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Salah satu zat berfungsi sebagai pelarut (solvent) dan yang lain sebagai zat terlarut (solute). Adanya perbedaan jumlah partikel zat terlarut dalam suatu pelarut akan menyebabkan perbedaan sifat suatu larutan. Titik didih 1 mol gula sama dengan titik didih 1 mol urea. Di dalam pelarut air gula dan urea terpecah menjadi molekul-molekul yang jumlah partikelnya sama dalam wujud padat. Sedangkan titik didih 1 mol garam dapur lebih tinggi dibanding titik didih 1 mol gula. Jumlah partikel 1 mol gula berbeda dengan jumlah partikel garam dapur dalam pelarut air. Garam dapur dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-ion (ion Na + dan ion Cli), sehingga jumlah partikel garam dapur lebih dari 1 mol. Titik didih adalah salah satu sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan tetapi tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan dibedakan menjadi dua yaitu: a. sifat koligatif larutan nonelektrolit b. sifat koligatif larutan elektrolit C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT Sifat koligatif larutan nonelektrolit meliputi: penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Kita hanya mempelajari sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit yang encer dan zat terlarutnya nonvolatil (tidak mudah menguap). 1. Penurunan Tekanan Uap Dalam mempelajari fenomena penurunan tekanan uap, kita harus paham mengenai pengertian tekanan uap jenuh, tekanan uap pelarut murni, dan tekanan uap larutan. - Tekanan uap jenuh, adalah tekanan suatu gas yang berada di atas zat cairnya dalam wadah/tempat yang tertutup, di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara gas/uap dan zat cair. - Tekanan uap pelarut murni, adalah tekanan gas yang berada di atas permukaan pelarut murni dalam tempat tertutup di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara pelarut murni fase gas dan cairnya. - Tekanan uap larutan, adalah tekanan gas yang berada di atas permukaan larutan dalam tempat tertutup, di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara fase gas dari pelarut dan larutan fase cair.

6 6 KIMIA XII SMA Perhatikan gambar berikut! gas pelarut gas pelarut gas partikel pelarut cair pelarut cair pelarut cair partikel terlarut (non volatil) (a) (b) (c) tekanan uap jenuh tekanan uap pelarut murni tekanan uap larutan Gambar 1.1 Jika pelarut murni dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup maka akan terjadi perpindahan partikel fase cair ke fase gas dan sebaliknya dari fase gas ke fase cair. Setelah beberapa saat jumlah partikel pelarut murni yang berubah dari fase cair ke fase gas sama dengan jumlah partikel pelarut murni dari fase gas ke fase cair, sehingga terjadi kesetimbangan dinamis. Jumlah partikel pelarut murni pada fase gas akan memberikan tekanan yang disebut tekanan uap pelarut murni. Bagaimanakah partikel-partikel dapat berpindah dari fase cair ke fase gas atau sebaliknya? Mengapa suhu semakin tinggi tekanan uap semakin besar? Bagaimanakah tekanan uap larutan bila dibanding dengan tekanan uap pelarut murninya? Apabila ke dalam pelarut murni ditambahkan zat terlarut nonvolatil maka hanya partikel pelarut saja yang berubah menjadi fase gas dan membentuk tekanan uap larutan. Partikel zat terlarut tetap dalam larutan dan justru menghalanghalangi/menghambat penguapan partikel pelarutnya. Sehingga tekanan uap larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap pelarut murninya. Perhatikan gambar berikut! partikel pelarut partikel pelarut partikel terlarut cair (a) pelarut murni Gambar 1.2 (b) larutan Menurut penjelasan dan gambar di atas, kita dapat melihat adanya fenomena penurunan tekanan uap akibat penambahan zat terlarut ke dalam pelarut murni.

7 KIMIA XII SMA 7 Francois Raoult ( ) menyatakan bahwa besarnya tekanan uap larutan bergantung pada jumlah partikel pelarut di dalam larutan, dan ini dikenal dengan Hukum Raoult. P = tekanan uap larutan X A = fraksi mol pelarut P 0 = tekanan uap pelarut murni mol A = mol pelarut mol B = mol terlarut = fraksi mol terlarut X B P= X A. P o mol A XA = mol A + mol B X A + X B = 1 Penurunan tekanan uap larutan ( P) adalah selisih antara tekanan uap pelarut murni (P o ) dan tekanan uap larutan (P) yang dirumuskan sebagai: P = P o P Sehingga, penurunan tekanan uap larutan dapat dijabarkan sebagai berikut. P = P o P, karena P = X A. P o maka P = P o (X A. P o ), karena X A = 1 X B maka P = P o ((1 X B )P o ) P = P o P o + P o X B P = P o X B Contoh Sebanyak 18 gram glukosa C 6 H 12 O 6 (Mr = 180) dilarutkan dalam 180 gram air (Mr = 18) pada suhu 29 o C, bila tekanan uap air pada suhu itu = 31,90 mmhg maka hitunglah: a. tekanan uap larutan b. penurunan tekanan uap larutan

8 8 KIMIA XII SMA Jawab: 18 jumlah mol C 6 H 12 O 6 = = 0,1 mol C 6 H 12 O jumlah mol H 2 O = = 10 mol H 2 O mol H O 10 XH O= 2 = = 099, 2 mol H 2O + mol C6 H 12 O , 1 a. tekanan uap larutan P= X H2 O x Po = 0,99 x 31,90 mmhg = 31,581 mmhg b. penurunan tekanan uap larutan P = P o - P = (31,90-31,581) mmhg = 0,319 mmhg Penurunan tekanan uap larutan dapat pula digunakan untuk menghitung Mr zat yang belum diketahui. Perhatikan contoh berikut: 9,6 gram lilin dilarutkan dalam 40 gram CCl 4 pada suhu 25 o C sehingga tekanan uap larutan turun sebesar 0,014 atm jika diketahui tekanan uap CCl 4 murni pada suhu 25 o C = 0,131 atm dan Mr CCl 4 = 154. Hitunglah Mr lilin tersebut! Jawab: P = P o - P = (0,131-0,014) atm = 0,117 atm jumlah mol CCl 4 = fraksi mol pelarut = = 026, mol CCl mol CCl X CCl = 4 4 mol CCl 4 + mol lilin 026, 0, 893 = 026, + mol lilin mol lilin = 0,031 mol Mr lilin = gram 96, = = 309, 7 mol 0, 031 P P o = 0, = 0, 893 (X CCl, 4)

9 KIMIA XII SMA 9 Latihan 2 Penurunan Tekanan Uap 1. Tekanan uap larutan 10 gram C 6 H 12 O 6 dalam 100 gram etanol (C 2 H 5 OH) adalah 55 mmhg. Berapakah tekanan uap pelarut murni etanol tersebut? (Mr C 6 H 12 O 6 = 180 dan Mr C 2 H 5 OH = 46) gram C 16 H 22 O 4 dilarutkan ke dalam 100 gram oktana C 8 H 18. a. Berapakah tekanan uap larutan pada suhu 20 o C, jika tekanan uap C 8 H 18 murni = 0,0138 atm? (Mr C 16 H 22 O 4 = 278 dan Mr C 8 H 18 = 114) b. Hitunglah penurunan tekanan uap larutan! gram zat nonvolatil dilarutkan dalam 100 gram aseton pada suhu 25 o C. Akibatnya terjadi penurunan tekanan uap dari 195 mmhg menjadi 192,5 mmhg. Berapakah Mr zat tersebut jika diketahui Mr aseton = 58? 2. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Suatu larutan yang mengalami penurunan tekanan uap maka akan mengalami kenaikan titik didih ( Tb) dan penurunan titik beku ( Tf). a. Kenaikan titik didih ( Tb) Perhatikan diagram fase berikut! 1 atm C D Tekanan A padat cair B gas 0 o C suhu 100 o C Gambar 1.3 Diagram P - T untuk air Diagram P - T (tekanan - suhu) ini menggambarkan hubungan antara tekanan dengan suhu suatu zat pada fase padat, cair, gas, dan kesetimbangan fase. Pernahkah Anda merebus air? Berapakah titik didihnya? Pada tekanan 1 atm, titik didih air adalah 100 o C. Perhatikan kurva B - D pada diagram P - T air!

10 10 KIMIA XII SMA Jika P < 1 atm maka titik didih < 100 o C Jika P > 1 atm maka titik didih > 100 o C Bagaimanakah titik didih suatu larutan bila dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya? Lakukan kegiatan eksperimen berikut! Percobaan 1.1 : Menentukan Titik Didih Siapkan 2 gelas beker 400 ml. Isi gelas beker pertama dengan 200 ml air. Isilah gelas beker kedua dengan 200 ml larutan gula 0,1 M. Panaskan kedua gelas tersebut. Setelah mendidih, ukurlah suhu masing-masing dengan termometer termometer termometer air larutan gula Anda akan memperoleh data bahwa titik didih larutan gula lebih tinggi daripada titik didih air, mengapa? Adanya zat terlarut nonvolatil di dalam larutan mengakibatkan penurunan tekanan uap larutan. Pelarut murni akan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan tekanan luar, demikian juga untuk larutan, agar mendidih tekanan uap larutan harus sama dengan tekanan luar yang berarti sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Perbedaan tekanan uap larutan dan pelarut murni ditunjukkan oleh kurva larutan dan kurva pelarut murni pada diagram P - T dalam gambar. Karena tekanan uap larutan lebih kecil dari tekanan uap pelarut murni maka kurva larutan terletak di bawah kurva pelarut murninya.

11 KIMIA XII SMA 11 1 atm C C' pelarut murni cair Larutan Tekanan padat B 1 B gas T f T b A 1 A D D' suhu( o C) Gambar 1.4 Diagram PT air dan larutan Agar tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni (1 atm) maka suhu yang lebih tinggi dari titik didih pelarut murni dibutuhkan agar larutan mendidih. Inilah yang dinamakan kenaikan titik didih larutan relatif terhadap titik didih pelarut murni dan dapat dirumuskan: Tb = Tb larutan - Tb pelarut murni Kenaikan titik didih juga tergantung pada jumlah partikel dalam larutan. Persamaan berikut menggambarkan hubungan Tb dengan jumlah partikel dalam larutan (dinyatakan dalam molal). Kb = tetapan larutan Tb = Kb. m Nilai Kb bergantung pada jenis pelarut Nilai Kb dan Tb untuk beberapa pelarut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Pelarut Tb ( o C) Kb ( o C kg/mol) air (H 2 O) 100 0,512 etanol (C 2 H 5 OH) 78,5 1,22 asam asetat (CH 3 COOH) 117,9 3,07 benzena (C 6 H 6 ) 80,1 2,53 Pengukuran Tb suatu larutan dapat digunakan untuk menentukan Mr zat terlarut. Tb = Kb. m karena m = a x Mr b

12 12 KIMIA XII SMA maka Tb = a Kb x x Mr b dari persamaan ini, Mr zat terlarut dapat ditentukan a = gram zat terlarut Kb Mr = x x a b = gram pelarut Tb b Contoh 1. 8 gram C 12 H 22 O 11 dilarutkan dalam 60 gram air. (Mr C 12 H 22 O 11 = 342, Kb air = 0,512 o C kg/mol, dan Tb air = 100 o C) Hitunglah! a. Tb larutan b. Tb larutan Jawab: a. a Tb = Kb x x Mr b 8 = 0, 512 x 342 x = 0, 512 x 0,0234 x 16,67 = 0,19968 o 02, C b. Tb larutan = Tb air + Tb = 100 o C + 0,2 o C = 100,2 o C 2. Sebanyak 1,41 gram zat organik dilarutkan dalam 20 gram aseton sehingga terjadi kenaikan titik didih 0,5 o C. Berapa Mr zat organik tersebut? (Kb aseton = 1,67 o C kg/mol) Jawab: Kb Mr = x x a Tb b 167, = x x 141, 05, 20 = 334, x 50 x 1, 41 = 235, 5 Latihan 3 1. Diketahui 1000 gram larutan gula (C 12 H 22 O 11 ) dalam air dengan kadar 30% massa. (Mr gula = 342 dan Kb air = 0,512 o C kg/mol, Mr air = 18 dan Tb air = 100 o C). Pada suhu berapa larutan akan mendidih?

13 KIMIA XII SMA Suatu zat X sebanyak 12,5 gram dilarutkan dalam 170 gram air sehingga titik didih larutan menjadi 100,63 o C. Hitunglah Mr zat X tersebut! (Kb air = 0,512 o C kg/mol) 3. Diketahui titik didih karbontetraklorida adalah 76,8 o C dan tetapan kenaikan titik didih molalnya = 5,02 o C kg/mol. Jika 0,25 molal naftalena dilarutkan dalam karbontetraklorida, berapakah titik didih larutan? 4. 1,065 gram suatu zat organik di larutkan dalam 30,14 gram dietil eter sehingga terjadi kenaikan titik didih 0,296 o C dan Kb eter = 2,11 kg/mol. Hitunglah Mr zat organik tersebut! b. Penurunan Titik Beku ( Tf) Pernahkah Anda melihat orang sedang membuat ice cream? Zat apakah yang ditambahkan ke dalam es batu? Titik beku adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat. Bila air pada suhu kamar 25 o C dan tekanan 1 atmosfir didinginkan maka sewaktu air mulai membeku, akan berada dalam dua fase, yaitu cair dan padat. Pada tekanan 1 atm titik beku air adalah 0 o C. Bagaimanakah titik beku larutan bila dibandingkan dengan titik beku pelarutnya? Untuk lebih Gambar 1.5 jelasnya lakukan kegiatan sebagai berikut! Percobaan 1.2 : Mengamati Penurunan Titik Beku Larutan Ambillah 500 ml air yang dicampur es batu dan termometer masuk dalam gelas kimia. Ukur dan catatlah suhu air es tersebut. gelas kimia es batu urea 500ml air Tambahkan 50 gram urea ke dalamnya dan aduk, catat suhunya. Tambahkan 50 gram urea lagi, aduk kembali dan catat suhunya. Lakukan terus, sejauh mana suhu akan turun? Buatlah data pengamatan seperti di bawah ini. Volum air Berat urea (g) Suhu (ml) Ditambahkan Total ( o C)

14 14 KIMIA XII SMA Kita sudah mengetahui dari keterangan sebelumnya, bahwa adanya zat terlarut ternyata menyebabkan penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya. Menurut pengertian titik beku bahwa pelarut murni akan membeku apabila tekanan uapnya sama dengan tekanan uap pelarut murni padat. Demikian juga larutan, akan membeku bila tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat. Bagaimana agar tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat? Perhatikan kurva kesetimbangan cair-padat untuk pelarut murni dan larutan pada diagram P - T (Gambar 6 ). Supaya tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat maka kurva larutan harus bertemu dengan kurva pelarut murni padat di B' dan titik beku larutan (A') lebih rendah dari titik beku pelarut murni (A). Inilah yang disebut penurunan titik beku larutan relatif terhadap titik beku pelarut murninya. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut. Tf = Tf pelarut murni Tf larutan Penurunan titik beku larutan tergantung pada jumlah partikel dalam larutan, karena itu penurunan titik beku merupakan sifat koligatif larutan. Persamaan berikut menyatakan hubungan T f dengan jumlah partikel dalam suatu larutan. Tf = Kf. m Kf = tetapan penurunan titik beku molal m = molalitas larutan Nilai Kf tergantung pada jenis pelarut Nilai Kf dan Tf untuk beberapa pelarut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.2 Pelarut Tf ( o C) Kf ( o C kg/mol) air (H 2 O) 0 1,86 asam asetat (CH 3 COOH) 16,6 3,90 benzena (C 6 H 6 ) 5,5 5,10 Pengukuran Tf suatu larutan, dapat digunakan untuk menentukan Mr zat terlarutnya. Tf = Kf. m karena m = a x Mr b

15 KIMIA XII SMA 15 maka bila disubstitusi menjadi Tf = a Kf x x Mr b dari persamaan ini, Mr zat terlarut dapat ditentukan a = gram zat terlarut Kf Mr = x x a b = gram pelarut Tf b Contoh 1. Bila 50 gram etilen glikol (C 2 H 6 O 2, Mr = 62) dilarutkan dalam 100 gram air. Hitunglah titik beku larutan tersebut! (Kf air = 1,86) Jawab: a mc H O x x = = = 806, Mr b o Tf = Kf x m = 1,86 x 8,06 = 14, 99 C o o Tf larutan = Tf air Tf = 0 14, 99 C o o = -14,99 C 15 C 2. Sebanyak 0,4 gram zat X dilarutkan dalam 20 gram benzena, ternyata terjadi penurunan titik beku 0,57 o C. Berapa Mr zat X! (Kf benzena = 5,10 o C kg/mol) Jawab: Mr Kf = Tf x x a b 50 x 0, 4 = 178, = 5,10 0, 57 x Latihan 4 1. Sebanyak 8 gram suatu zat yang Mr-nya 246 dilarutkan ke dalam 125 gram benzena. Jika Tf benzana 5,4 o C dan Kf benzena 5,10 o C kg/mol maka pada suhu berapakah larutan tersebut akan membeku? 2. Ke dalam 52,8 gram benzena ditambahkan 1,25 gram naftalena dan membeku pada suhu 277,5 K. Bila titik beku benzena 278,5 K dan tetapan penurunan titik beku molal benzena 5,1 o C kg/mol, berapakah massa molekul relatif dari naftalena? 3. Bila air radiator mobil mengandung 75% massa air dan 25% massa etilen glikol C 2 H 4 (OH) 2, Mr = 62. Pada suhu berapa air radiator mobil tersebut mulai membeku? (Kf air = 1,86 o C kg/mol)

16 16 KIMIA XII SMA 4. Berapakah besar penurunan titik beku larutan yang mengandung 5 gram antrasena (Mr = 178) dan 35 gram benzena, jika titik beku benzena 5,5 o dan Kf benzena 5,1 o C kg/mol? 5. Suatu larutan yang mengandung 7,5 gram urea (Mr = 60) dalam 200 gram air membeku pada suhu yang sama dengan larutan yang mengandung 15 gram zat X dalam 200 gram air. Berapa Mr zat X? (Kf air = 1,86) 3. Tekanan Osmosis (π) Dalam memahami tekanan osmosis, kita harus tahu dahulu apa itu osmosis. Salah satu contoh peristiwa osmosis adalah masuknya air tanah ke dalam tanaman melalui sel-sel akar. Mengapa air tanah dapat masuk ke dalam tanaman, tetapi zat dalam sel tanaman tidak dapat keluar? Hal ini karena dalam kulit tumbuhan terdapat selaput semipermeabel yang hanya dapat dilewati oleh partikel pelarut dan tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut. Contoh selaput semipermeabel adalah: kertas perkamen, kulit ari telur, dan dinding sel hidup pada tumbuhan maupun hewan. Gambar 1.6 Percobaan 1.3 : Mengamati Proses Osmosis dan Tekanan Osmosis Ambillah 1 buah wortel besar dan lubangi tengahnya Isilah lubangnya tadi dengan larutan garam yang berwarna Letakkan stopper dan pipa kaca sempit di atas wortel Letakkan wortel di dalam gelas beker yang berisi air murni (aquades) Perhatikan apa yang terjadi dengan permukaan larutan garam? pipa kaca stopper wortel larutan garam air beaker glass Kita akan mengamati bahwa permukaan larutan garam pada pipa kaca naik. Air dari gelas beker masuk ke dalam larutan garam melalui sel-sel wortel yang berfungsi sebagai selaput semipermeabel. Selanjutnya perhatikan gambar di bawah. pelarut larutan pelarut h tekanan osmosis larutan semi permiabel Gambar peristiwa osmosis

17 KIMIA XII SMA 17 Partikel air dalam pelarut murni lebih banyak maka aliran yang terjadi dari pelarut murni ke larutan. Perpindahan partikel pelarut dari pelarut murni (larutan encer) ke dalam larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel disebut proses osmosis. Akibat aliran yang terjadi maka permukaan larutan akan naik, proses ini berlanjut sampai jumlah partikel air di kedua sisi sama. Perbedaan ketinggian h ini disebut tekanan osmosis larutan. Jadi, tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses osmosis. Tekanan osmosis dapat berupa tekanan dari luar atau tekanan hidrostatik larutan. Hubungan tekanan osmosis dengan jumlah partikel dalam larutan dinyatakan secara matematis melalui persamaan Van't Hoff yang identik dengan persamaan gas ideal. π x V = n x R x T atau π= n v x R x T karena n v = M maka persamaan dapat ditulis π = M x R x T π = tekanan osmosis larutan (atm) v = volum larutan (L) n = jumlah mol zat terlarut T = suhu mutlak (K) R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K = 8,3145 m 3 Pa/mol K M = molaritas larutan Contoh Berapakah tekanan osmosis larutan naftalena dalam benzena yang mengandung 10 gram naftalena (Mr = 128) tiap 1 liter larutan pada suhu 15 o C? (R = 0,082 L atm/mol K) Jawab: mol naftalena, n = 10 = 0, 078 mol 128 M= n 0, 078 mol = = 0, 078 mol/l v 1 L T = 15 o C = 288 K π = M x R x T = 0,078 x 0,082 x 288 = 1,84 atm Pengukuran tekanan osmosis sulit dilakukan dan hasilnya tidak akurat karena sangat sensitif. Namun dapat juga untuk menentukan massa molekul relatif (Mr) dari protein, polimer, dan molekul besar lainnya karena pengukuran dapat dilakukan pada suhu kamar. Makromolekul cenderung bersifat kurang stabil pada suhu tinggi.

18 18 KIMIA XII SMA Persamaan Van't Hoff, Mr zat terlarut dapat dihitung sebagai berikut. π = M x R x T karena M = massa Mr (gram) x L maka bila disubstitusi menjadi π= gram dan g Mr = ram x R x T Mr x L x R x T π x L Contoh Ke dalam 1 L larutan ditambahkan 1,82 gram zat antibeku (etilen glikol) pada suhu 10 o C tekanan osmosisnya adalah 0,68 atmosfer. Hitunglah Mr etilen glikol! (R = 0,082 L atm/mol K) Jawab: T = 10 o C = 283 K 182, x 0,082 x 283 Mr = = 62, , x 1 Apabila setetes sel darah merah diletakkan dalam air murni apa yang terjadi? Air akan mengalir masuk ke dalam sel darah melalui selaput sel sehingga sel darah menjadi menggelembung dan pecah. Air dikatakan bersifat hipotonik terhadap sel darah merah. Jika sel darah merah diteteskan ke dalam larutan NaCl ± 5%, air akan mengalir dari dalam sel ke larutan NaCl dan sel darah merah akan mengerut kecil karena kehilangan pelarutnya. Larutan NaCl 5% bersifat hipertonik terhadap sel darah merah. Jika darah merah diteteskan dalam larutan NaCl ± 0,9%, ternyata sel darah merah tetap dalam kondisi semula, tidak menggelembung dan tidak mengerut. Berarti jumlah air yang masuk dan keluar sel sama banyak. Kondisi demikian dinamakan isotonik. Untuk selaput semipermeabel sempurna maka kedua larutan yang isotonik akan mempunyai tekanan osmosis yang sama (iso-osmosis). Α Hipotonik Hipertonik Isotonik Α Η Η 2 Ο 2 Ο Α Η 2 Ο Β Β Β air murni larutan NaCl 5% larutan NaCl 0,9% Gambar 1.7 jika πa < πb maka A bersifat hipotonik relatif terhadap B jika πa = πb maka A bersifat isotonik relatif terhadap B jika πa > πb maka A bersifat hipertonik relatif terhadap B

19 KIMIA XII SMA 19 Catatan: Larutan NaCl 0,9% bersifat isotonik terhadap plasma darah, larutan ini digunakan untuk larutan infus di rumah sakit. Selaput sel darah merah tidak semipermeabel sempurna sehingga walaupun isotonik terhadap cairan infus tetapi tidak iso-osmosis. Latihan 5 1. Sebanyak 4 gram urea (CO(NH 2 ) 2 (Mr = 60) dilarutkan dalam air sehingga volum larutan menjadi 100 ml. Berapakah tekanan osmotik larutan pada suhu 20 o C! 2. Suatu larutan sebanyak 200 ml mengandung 1,6 gram gula tebu, ternyata pada suhu 20 o C mempunyai tekanan osmotik larutan 0,562 atm. Hitunglah Mr gula tebu! (R = 0,082 L atm/mol K) 3. Hitunglah tekanan osmotik dari larutan glukosa 0,75% (Mr = 180) pada suhu 27 o C! (ρ larutan = 1,2 gram/ml, R = 0,082 larutan atm/mol K) 4. Hitunglah konsentrasi (M) suatu larutan glukosa yang bersifat isotonik dengan darah yang mempunyai tekanan osmosis 7,65 atm pada suhu 37 o C dan Mr glukosa = 180! (R = 0,082 L atm/mol K) 5. Rumus perbandingan dalam senyawa Gom Arab adalah C 12 H 22 O 11. Jika larutan 1 gram Gom Arab dalam 100 ml pada 27 o C mempunyai tekanan osmotik 7,7 mmhg. a. Berapakah Mr dari Gom Arab tersebut? b. Bagaimanakah kira-kira rumus molekul Gom Arab tersebut? D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Masih ingatkah Anda, apakah larutan elektrolit? Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion positif dan ion negatif yang bergerak bebas dalam larutan. Contohnya: NaCl (aq) Na + (aq) + Cl- (aq) Bagaimanakah sifat-sifat koligatif larutan elektrolit encer bila dibandingkan dengan larutan nonelektrolit? ion Cl - molekul urea ion Na + larutan urea encer 0,01M Gambar 1.8 larutannacl encer 0,005M

20 20 KIMIA XII SMA Bandingkan larutan urea 0,01 M dan larutan garam 0,005 M secara teoretis. Walaupun kedua larutan konsentrasinya berbeda ternyata dari pengukuran menunjukkan bahwa sifat koligatif dari kedua larutan tersebut sama. Mengapa? Diketahui bahwa larutan NaCl terion sempurna menjadi Na + (aq) dan Cl - (aq) maka larutan garam 0,005 M akan menghasilkan 0,005 M Na+ dan 0,005 M Cl -. Total mol larutan NaCl sama dengan mol larutan urea. Maka untuk konsentrasi larutan yang sama, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang lebih besar dibandingkan dengan larutan nonelektrolit. Dalam menghitung nilai sifat koligatif larutan elektrolit maka persamaan-persamaan dalam larutan nonelektrolit dapat digunakan dengan menambahkan faktor i yang diusulkan oleh Van't Hoff (1880). Nilai faktor Van't Hoff merupakan perbandingan antara efek koligatif larutan elektrolit dengan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama. efek koligatif larutan elektrolit i = efek koligatif larutan nonelektrolit P Tb Tf i = elektrolit = elektrolit = elektrolit = π elektrolit Pnonelektrolit Tbnonelektrolit Tfnonelektrolit πnonelektrolit Kita dapat menuliskan kembali persamaan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis untuk larutan elektrolit sebagai berikut. P elektrolit = P o x X B x i Tf elektrolit = Kf x m x i Tb elektrolit = Kb x m x i π elektrolit = M x R x T x i Contoh soal 1.7 Berapakah faktor Van't Hoff (i) dari larutan HF 0,1 M jika titik beku larutan -0,197 o C (Kf air = 1,86 o C kg/mol) Jawab: Tf = Tf air - Tf larutan = 0 o C - (-0,197) = 0,197 o C Tf = Kf x m x i 0,197 = 1,86 x 0,1 x i 0, 197 i = = 1,06 0, 186

21 KIMIA XII SMA 21 Hubungan faktor Van't Hoff (i) dengan derajat ionisasi (α) adalah sebagai berikut: terion larutan elektrolit n n ion-ion mula-mula : 1 - ionisasi : α nα setimbang : 1 - α nα Larutan elektrolit 1 mol menghasilkan n ion. Derajat ionisasinya α dan jumlah partikel dalam keadaan setimbang = (1 - α) + nα sehingga diperoleh faktor Van't Hoff. ( 1 α) + nα i = = 1+ ( n 1) α 1 jadi i = 1 + (n - 1)α di mana: n = jumlah ion α = derajat ionisasi Contoh Tekanan osmosis larutan MgCl 2 adalah 0,6 atm dan larutan glukosa 0,25 atm. Apabila kedua larutan molaritasnya sama, hitunglah: a. faktor Van't Hoff (i) b. derajat ionisasi MgCl 2 (α) Jawab: a. i elektrolit MgCl = π = π 2 06, = = 24, πnonelektrolit πglukosa 025, b. MgCl 2 terion menjadi Mg Cl - (n = 3) i = 1 + (3-1)α 2,4 = 1 + 2α 24, 1 α = = 0,7 2 Latihan 6 1. Hitunglah faktor Van't Hoff (i) dan tekanan osmosis larutan (π) dari larutan BaCl 2 pada suhu 15 o C yang mengandung 2,08 gram BaCl 2 dalam 600 ml larutan, jika α = 06 dan Mr BaCl 2 = 208! 2. Hitunglah tekanan osmosis larutan KCl 0,01 M pada suhu 27 o C jika α KCl = 86%!

22 2 2 KIMIA XII SMA 3. Larutan 2,9 gram NaCl dalam 98 ml larutan mempunyai titik beku -1,8 o C. Berapa derajatkah ionisasi NaCl dalam larutan tersebut jika massa jenis larutan 1,02 gram/ml dan Kf air = 1,86? 4. Larutan 0,1 molal nonelektrolit P dalam air mempunyai titik beku yang sama dengan larutan 0,05 mol zat Q dalam 900 gram air. Perkirakan apakah zat Q suatu elektrolit atau nonelektrolit dan berapakah derajat ionisasinya jika dianggap sebagai elektrolit biner? 5. Sebanyak 5,85 gram NaCl dalam gram air mempunyai penurunan titik beku 1,8 kali penurunan titik beku 3 gram urea dalam 500 gram air. Berapa derajat ionisasi (α) larutan NaCl tersebut? (Ar Na = 23, Cl = 35,5, C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) Kf air = 1,86 Kata Kunci fraksi mol hukum Raoult hipertonik hipotonik isotonik molalitas molaritas solvent solute sifat koligatif selaput semipermeabel tekanan osmotik Van't Hoff kenaikan titik didih penurunan titik didih RANGKUMAN Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Sifat koligatif larutan: sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut, bukan jenis terlarutnya. Ada tiga satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat koligatif larutan a. Fraksi mol (x): banyaknya mol zat dalam jumlah mol larutan. Digunakan untuk perhitungan penurunan tekanan uap. b. Molalitas (m): banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut. Digunakan untuk perhitungan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan. c. Molaritas (M): banyaknya mol zat

23 KIMIA XII SMA 23 yang terlarut dalam 1 liter larutan. Digunakan untuk perhitungan tekanan osmosis larutan. Penurunan tekanan uap ( P) adalah fenomena di mana tekanan uap larutan lebih kecil bila dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murninya. Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas zat air dalam tempat tertutup di mana terjadi kesetimbangan dinamis antara fase gas dan cairannya. Kenaikan titik didih ( Tb) adalah fenomena di mana titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Titik didih larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Penurunan titik beku ( Tf) adalah fenomena di mana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murninya. Titik beku larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padatnya. Tekanan osmosis (π) adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses osmosis larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Osmosis adalah perpindahan partikel pelarut dari suatu larutan encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui suatu selaput/membran semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput yang dapat dilalui oleh partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilalui oleh partikel zat terlarut. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang bebas bergerak. Pada konsentrasi yang sama larutan

24 24 KIMIA XII SMA elektrolit mempunyai nilai sifat koligatif lebih besar daripada larutan nonelektrolit. Perbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit ditunjukkan oleh faktor Van't Hoff (i). Hubungan sifat koligatif larutan dengan jumlah partikel dalam larutan. Larutan nonelektrolit: a. P = P o X B b. Tb = Kb x m c. Tf = Kf x m d. π = M x R x T Untuk larutan elektrolit a. P = P o X B x i b. Tb = Kb x m x i c. Tf = Kf x m x i d. π = M x R x T x i Menentukan Mr zat terlarut a. Dari Tf Mr = Kb Tb x x a b b. Dari Tf Mr = Kf Tf x x a b gram x RT c. Dari π Mr = π x L a = gram terlarut b = gram pelarut

25 KIMIA XII SMA 25 P ELATIHAN SOAL I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! 1. Berikut yang merupakan sifat koligatif larutan adalah... a. penurunan larutan b. kenaikan titik didih c. kenaikan titik beku d. kenaikan tekanan uap e. kenaikan tekanan osmosis 2. Larutan-larutan berikut dalam jumlah massa zat terlarut sama (dalam air) yang memiliki tekanan uap terbesar adalah... a. urea (Mr = 60) b. glukosa (Mr = 180) c. garam dapur (Mr = 58,5) d. gula pasir (Mr = 342) e. gliserol (Mr = 92) 3. Dalam mesin uap digunakan air tawar bukannya air laut. Alasan yang benar untuk itu adalah... a. air tawar harganya lebih murah b. air tawar memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air laut c. air tawar tidak asin sedang air laut asin d. air tawar bertekanan uap lebih besar daripada air laut e. air tawar memiliki titik beku lebih tinggi daripada air laut 4. Berikut kegunaan sifat koligatif yang tidak benar adalah... a. untuk pembangkit listrik tenaga uap b. dapat digunakan untuk menentukan larutan c. untuk menentukan massa jenis larutan d. untuk pembuatan larutan anti beku (anti freezing solution) e. untuk pembuatan larutan isotonik pada transfusi darah 5. Larutan urea CO(NH 2 ) 2 20% berat mempunyai molalitas... m. a. 0,75 d. 4,16 b. 2,40 e. 13,33 c. 3,33 6. Ke dalam 150 gram air dimasukkan sejumlah urea CO(NH 2 ) 2 ternyata larutan mendidih pada suhu 100,12 o C. Bila air mempunyai Kb = 0,52 maka banyaknya urea yang dimasukkan adalah... gram. a. 0,69 d. 4,15 b. 1,96 e. 5,0 c. 2, Untuk mengurangi rasa asin pada ikan asin dapat dilakukan dengan cara memasukkan ikan asin ke dalam larutan garam. Hal-hal yang membenarkan kejadian tersebut adalah... a. larutan garam masuk ke dalam tubuh ikan b. daging ikan bersifat semipermeabel c. garam pindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi d. air pindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi e. air pindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

26 26 KIMIA XII SMA 8. Tekanan osmosis rata-rata dalam darah adalah 7,7 atm pada suhu 25 o C. Berapakah konsetrasi glukosa (C 6 H 12 O 6 ) yang isotonik dengan darah adalah... (R = 0,08) a. 3,76 M d. 0,32 M b. 0,376 M e. 0,032 M c. 0,370 M 9. Data penurunan titik beku dari suatu percobaan Larutan konsentrasi titik beku (molal) (t o C) urea 0,10-0,1860 CO(NH 2 ) 2 0,01-0,0186 garam dapur 0,10-0,3720 (NaCl) 0,01-0,0372 gula 0,10-0,1860 (C 12 H 22 O 11 ) 0,01-0,0186 Dari data tersebut larutan elektrolit dan nonelektrolit berbeda titik bekunya disebabkan karena... a. sifat keasamannya b. daya larutnya dalam air c. jumlah peritkelnya d. kepekatannya e. massa jenisnya 10. Sebanyak 10 gram zat nonelektrolit yang tidak mudah menguap dilarutkan ke dalam 100 gram aseton O ((CH 3 C CH 3 ) pada suhu 25 o C terjadi penurunan tekanan uap dari 195 mmhg menjadi 192,5 mmhg. Dari data tersebut tentukan berapa massa molekul relatif zat nonelektrolit tersebut? a. 452 b. 440 c. 440 d. 342 e. 180 II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Sebanyak 23,25 gram garam dapur (NaCl) dilarutkan ke dalam 1 liter air dan mendidih pada suhu 100,372 o C, jika Kb air = 0,52, maka berapa derajat ionisasi NaCl tersebut! 2. Dalam suatu percobaan ditemukan bahwa dengan melarutkan 3 gram zat A dalam 100 gram CCl 4 (Mr = 154) terjadi penurunan tekanan uap pelarut sebesar 2%. Dari data ini hitunglah massa molekul relatif zat A! 3. Suatu larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372 o C. Bila Kf air = 1,86 dan Kb air = 0,52, maka tentukan kenaikan titik didih larutan urea tersebut! 4. Sebanyak 3,24 grm zat X yang tidak mudah menguap dan nonelektrolit dilarutkan dalam 200 gram air, ternyata mendidih pada suhu 100,130 o C. Jika Kb air = 0,52, maka tentukan massa molekul relatif zat X! 5. Berapa tekanan osmotik dari suatu larutan elektrolit biner 0,1 M yang pada suhu 20 o C mempunyai derajat ionisasi 0,72!

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak

Lebih terperinci

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya.

Lebih terperinci

I Sifat Koligatif Larutan

I Sifat Koligatif Larutan Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah

Lebih terperinci

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. 1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Lebih terperinci

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan BABI Sifat Koligatif Larutan Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006 Kamu tentu pernah menjenguk orang sakit di rumah sakit. Pernahkah kamu melihat orang sakit yang diberi cairan infus. Apakah sebenarnya cairan

Lebih terperinci

Sulistyani M.Si

Sulistyani M.Si Sulistyani M.Si Email:sulistyani@uny.ac.id + Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Secara kuantitatif,

Lebih terperinci

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Perhatikan gambar diagram P-T berikut: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis 2. Adanya

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DEFINISI Sifat koligatif larutan : sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada banyakknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat

Lebih terperinci

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Uraian Materi Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air!

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air! Soal dan Pembahasan Fraksi Mol Soal dan Pembahasan 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air! Menentukan kemolalan Dimana m = kemolalan larutan p = massa pelarut n = jumlah mol

Lebih terperinci

20 % w/w = 100% 26.67% x =

20 % w/w = 100% 26.67% x = massa zat terlarut (g) %w/w = x100% massa larutan (g) Contoh : hitung %berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air Jawab : 20 % w/w = 100% 26.67% 20 + 55 x = Contoh : 50 ml alkohol

Lebih terperinci

Sifat-sifat Fisis Larutan

Sifat-sifat Fisis Larutan Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis Sifat

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA Peta Konsep berikut : Dari Peta konsep yang terlukiskan diatas maka akan dibuat ringkasan materi sebagai LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PENENTUAN TITIK BEKU Nama Mahasiswa NIM : Ita Permadani : M0311040 Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011 Kelompok : 13 Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita LABORATORIUM

Lebih terperinci

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan 2. LARUTAN 1. Sifat Dasar Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah.

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SOAL REMEDIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SOAL REMEIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Nama : No induk : Kelas : Mata pelajaran: A. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu paling tepat! 1. Sifat koligatif adalah sifat lurutan yang tidak bergantung

Lebih terperinci

UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A

UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A Catatan : Boleh menggunakan kalkulator, tetapi bukan kalkulator hp atau sejenisnya. 1.. Larutan 1 molal NaOH (Ar Na = 23 g/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1

Lebih terperinci

Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Kimia. Mari Belajar. untuk SMA-MA Kelas XII IPA

Kimia. Mari Belajar. untuk SMA-MA Kelas XII IPA Kimia Mari Belajar untuk SMA-MA Kelas XII IPA Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA Penyusun Crys Faj:ar Partana Antuni Wiyarsi

Lebih terperinci

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id LARUTAN Zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN LARUTAN

KIMIA TERAPAN LARUTAN KIMIA TERAPAN LARUTAN Pokok Bahasan A. Konsentrasi Larutan B. Masalah Konsentrasi C. Sifat Elektrolit Larutan D. Sifat Koligatif Larutan E. Larutan Ideal Pengantar Larutan adalah campuran homogen atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1 Belajar Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sukmadinata (2003) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Kenaikan Titik Didih Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 Penentuan Titik Beku Oleh: Nama NIM : Eka Anzihory : M0211024 Hari/tgl praktek : Kamis / 10 November 2011 Kelompok : 6 LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Sifat koligatif larutan. Pak imam

Sifat koligatif larutan. Pak imam Sifat koligatif larutan Pak imam Sifat-sifat koligatif larutan Adalah sifat larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Materi terbatas untuk

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1

Lebih terperinci

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang ak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam Penulis : Iman Rahayu Penyunting

Lebih terperinci

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan

Lebih terperinci

Larutan. Modul 1 PENDAHULUAN

Larutan. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Larutan Dra. Marheni M. Sc. PENDAHULUAN B anyak reaksi kimia yang penting berlangsung dalam lingkungan air. Karena itu kita perlu mengetahui dan mempelajari sifat larutan dalam air. Larutan adalah

Lebih terperinci

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih larutan setelah menganalisis standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII MIPA/Ganjil

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Surakarta, Juli Penyusun. Sains KIMIA SMA/MA Kelas X 3

Kata Pengantar. Surakarta, Juli Penyusun. Sains KIMIA SMA/MA Kelas X 3 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Kimia untuk SMA dan MA ini. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

bemffums.blogspot.com

bemffums.blogspot.com bemffums.blogspot.com MATERI KIMIA DASAR SEMESTER 1 Tahun Akademik 2015/2016 No. 1 MAteri Pengantar Sifat dan Dasar Konsep Kimia Modern 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Stoikiometri I Stoikiometri II Ikatan kimia

Lebih terperinci

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci

Larutan dan Konsentrasi

Larutan dan Konsentrasi Larutan dan Konsentrasi Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami konsep larutan Mahasiswa memahami konsep perhitungan konsentrasi Pentingnya perhitungan konsentrasi Pentingnya memahami sifat larutan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PERTEMUAN VI DAN VII LARUTAN IDEAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Larutan Ideal adalah larutan yang memnuhi kriteria sebagai berikut: 1.Homogenitas larutan Homogenitas larutan berlaku dari larutan yang sangat

Lebih terperinci

Rima Puspa Aryani : A1C311010

Rima Puspa Aryani : A1C311010 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMA (AKKC 351) PERCOBAAN VIII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Dosen: Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Si Drs. Rusmansyah, M.Pd Asisten Praktikum: Siti Meisyarah Trisda Mila Disusun Oleh: Kelompok

Lebih terperinci

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar Laporan khusus Laboratorium Kimia Fisika TITIK DIDIH LARUTAN Disusun Oleh Kelompok B-4 Zulmijar 1404103010044 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2015 pes

Lebih terperinci

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN OLEH ANDRE YULANDA MISWAR : 111 0913 049 DEONA ERION : 111 0913 047 EKO FIRMANTO : 111 0913 048 DOSEN INDRAWATI JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit. 1.1 Menjelaskan penurunan

Lebih terperinci

OSMOSIS LATAR BELAKANG

OSMOSIS LATAR BELAKANG OSMOSIS LATAR BELAKANG Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada kumpulan atau

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS 3M - KELOMPOK 6 DISUSUN OLEH : FITRI FELINA HADIJAH JANEKE DWIRARA PUTRI KIKI KINANTI. D LUTFIKA MUNAZIAH DOSEN PEMBIMBING : FAHJAR PRISISKA,

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI

MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI Disusun Oleh: 1. Izzuddin Surya Nata (0621 14 028) 2. Elly Febriyanti (0621 16 707) 3. Fildzah Ahdiya (0621 16 701) 4. Faus Asyarafi Endyan (0621 16 703) 5. Karina

Lebih terperinci

Sifat Koligatif Larutan (Bagian I)

Sifat Koligatif Larutan (Bagian I) KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 01 Sesi NGAN Sifat Koligatif Larutan (Bagian I) Sebelum mempelajari sifat koligatif larutan, terlebih dahulu kita akan meninjau kembali sedikit pengetahuan mengenai

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang

Lebih terperinci

Jurnal sains kimia Vol.II No.2,2010 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Jurnal sains kimia Vol.II No.2,2010 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN Jurnal sains kimia Vol.II No.2,200 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN Rohayati, Nova Safitri Lab.Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Kode Pos 50229 Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang,

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

TEGUH PANGAJUANTO TRI RAHMIDI KIMIA 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII

TEGUH PANGAJUANTO TRI RAHMIDI KIMIA 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII TEGU PANGAJUANT TRI RAMIDI KIMIA 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII ak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Teguh Pangajuanto Tri Rahmidi Editor materi

Lebih terperinci

Bibliografi : hlm. 297 Indeks ISBN (No. Jil Lengkap) ISBN

Bibliografi : hlm. 297 Indeks ISBN (No. Jil Lengkap) ISBN PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional ak ipta Pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Lebih terperinci

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi Larutan Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 02-05-2009 Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT 5 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT B. ELEKTROLIT DAPAT BERUPA SENYAWA ION ATAU SENYAWA KOVALEN Ketika Anda terluka, luka tersebut dapat dibersihkan disterilkan

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

YAYASAN BINA SEJAHTERA SMK BINA SEJAHTERA 2 BOGOR Jl. Ledeng Sindangsari No. 05 Bogor Jl. Radar baru no. 08 Bogor ULANGAN SEMESTER GANJIL

YAYASAN BINA SEJAHTERA SMK BINA SEJAHTERA 2 BOGOR Jl. Ledeng Sindangsari No. 05 Bogor Jl. Radar baru no. 08 Bogor ULANGAN SEMESTER GANJIL : XI (Semua Jurusan) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian istilah-istilah berikut : a. ikatan ionik b. reaksi basa c. reaksi reduksi d. reaksi

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem KESETIMBANGAN FASA Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P) KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA XI SMA 217 S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan a. proton d. ion H b. elektron e.

Lebih terperinci

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas

Lebih terperinci

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

D kj/mol E kj/mol

D kj/mol E kj/mol 1. Dari data : 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571 kj 2Ca (s) + O 2 (g) 2CaO(s) H = -1269 kj CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH)2(s) H = -64 kj Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar... A. -984

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar. LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. DIAGRAM FASA WUJUD ZAT: GAS CAIRAN PADATAN PERMEN (sukrosa) C 12

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif

Lebih terperinci

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. LARUTAN Larutan merupakan campuran yang homogen,yaitu campuran yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung dua komponen atau lebih yang disebut

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci. Kimia XI SMA 205 BAB 8 Kelarutan Garam Sukar Larut Gambar Larutan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan

Lebih terperinci

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan

Lebih terperinci

Ari Harnanto Ruminten. Kimia 3. Untuk SMA/MA Kelas XII

Ari Harnanto Ruminten. Kimia 3. Untuk SMA/MA Kelas XII Ari Harnanto Ruminten Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi oleh Undang-undang Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Disusun oleh: Ari Harnanto Ruminten Editor

Lebih terperinci

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tim Dosen Kimia Dasar FTP UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.

Lebih terperinci

= 0,33 m 2. Berapakah molalitas larutan NaOH jika 750 ml larutan NaOH 10 m. apabila Mr NaOH =40 dengan massa jenis larutan adalah 1,12 gr/ml?

= 0,33 m 2. Berapakah molalitas larutan NaOH jika 750 ml larutan NaOH 10 m. apabila Mr NaOH =40 dengan massa jenis larutan adalah 1,12 gr/ml? Larutan Ph 1. Hitunglah kemolalan larutan pada 12 gram urea (Mr=60 yang dilarutkan kedalam air sebanyak 600 gram)! x =. x =. = 0,33 m 2. Berapakah molalitas larutan NaOH jika 750 ml larutan NaOH 10 m.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Palembang, Oktober Penyusun

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Palembang, Oktober Penyusun KATA PENGANTAR Assalamualikum Wr.Wb Puji syukur senatiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia ini dengan baik dan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia Laporan Praktikum Kimia Membuat Larutan Na2S2O3( Natriumthiosulfat) disusun oleh: Natasya Octavia Indrawan ( 20 ) Kelas: XI IPA 1 SMA MARDI YUANA BOGOR Jl Siliwangi No. 50 Sukasari 2012-2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI 3 LAJU REAKSI A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Materi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang

Lebih terperinci

A. Pengertian larutan B. Jenis-jenis larutan C. Sifat larutan

A. Pengertian larutan B. Jenis-jenis larutan C. Sifat larutan A. Pengertian larutan Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa

Lebih terperinci

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Nama : Kelompok : 78 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi Pokok : Sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 16 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 16 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 16 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. 27 Isotop 13 Al terdiri dari... A. 13 proton,14 elektron

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen

Lebih terperinci