SILABUS. : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. Kegiatan pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
,

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

MODUL KIMIA KELAS X MIA

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si.

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

10 Soal dan Pembahasan Ikatan Kimia

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p,

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

BAB II IKATAN KIMIA. A. KOMPETENSI DASAR 1.2 : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik.

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini.

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011

SKL 1. Ringkasan Materi

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

SOAL-SOAL LATIHAN BAB II

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Konfigurasi Elektron

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan dimana elektronelektron yang dipakai bersama-sama hanya berasal dari satu atom.

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut:

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

SOAL-SOAL LATIHAN BAB II

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

Antiremed Kelas 10 KIMIA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pengertian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA 1

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

Partikel Materi. Partikel Materi

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

IKATAN KOVALEN. berikutnya adalah membentuk elektron persekutuan. Dalam kerja sama ini, atom-atom

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB III TABEL PERIODIK

Chemical Chemic al Bonding Bonding

! " "! # $ % & ' % &

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Ikatan Kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia UN tahun , 2012 dan 2013, 2014 tentang ikatan kimia.

Sifat-Sifat Umum Unsur Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

Ikatan Kimia. B a b 2

IKATAN KIMIA Isana SYL

MODUL KIMIA KELAS X MIA

Aris Arianto. Guru Kimia di SMAN Madani Palu. STUDENT S BOOk

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Senyawa Polar dan Non Polar

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

BENTUK-BENTUK MOLEKUL

Kumpulan Soal-Soal Kimia Kelas X SMA BAB I Struktur Atom dan Sifat Periodik Unsur

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

SISTEM PERIODIK UNSUR

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Transkripsi:

Lampiran 1a SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA NEGERI 2 KUPANG TENGAH : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi Alokasi waktu : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia : 6 JAM ( 3 X PERTEMUAN) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi waktu Sumber/ Bahan/ alat Nilai budaya dan karakter bangsa 1.2. Membandingkan proses pembentuk an ikatan ion, ikatan kovalen, Ikatan kimia o Kestabilan unsur o Struktur lewis o Ikatan ion dan ikatan kovalen o Ikatan kovalen o Mengkaji beberapa senyawa untuk menentukan mengapa atom-atom membentuk ikatan kimia. o Menentukan unsur yang dapat melepas elektron atau menerima elektron untuk o Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya. o Menggambarkan lambang Lewis Jenis: Tes Kuis Tugas kelompok 4 JP Sumber: Buku kimia, Tabel periodik Takwa Jujur Ketrampila n social Kerja keras Tolerans Rasa ingin

ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungann nya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. koordinat o Senyawa kovalen polar dan non polar o ikatan logam mencapai kestabilan dalam diskusi kelompok. o Menggambarkan lambang Lewis melalui diskusi kelas o Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dalam diskusi kelas. o Mendiskusikan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat dari beberapa contoh sederhana o Menjelaskan kepolaran senyawa melalui diskusi kelas. o Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannnya dengan proses pembentukan ikatan logam dalam diskusi. unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia. o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga. o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi Tugas individu Teknik: Tertulis dan lisan. Bahan/A lat LKS tahu Komunikati f Mengharga i prestasi Tanggung Jawab Peduli lingkungan o Menyelidiki kepolaran dari beberapa senyawa dan menghubungkanny a dengan kelektronegatifan 2 JP

unsur-unsur dalam diskusi kelas o proses pembentukan ikatan logam dan hubungannnya dengan sifat fisik logam o Menghubungkan sifat fisis materi dan hubungannnya dengan jenis ikatan kimianya.

Lampiran 2a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Tengah Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI IPA Materi Pokok : Ikatan kimia Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia II. KOMPETENSI DASAR 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikartan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. III. INDIKATOR Kognitif Siswa dapat : 1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya. 2. Menjelaskan dan menggambarkan susunan elektron valensi (Lambang Lewis/struktur Lewis) atom gas mulia dan atom bukan gas mulia 3. Menjelaskan Rumus Kimia Senyawa Ion. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat: 1. Mendeskripsikan pengertian ikatan kimia 2. Menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan Ikatan

3. Menjelaskan kestabilan suatu atom menurut aturan octet dan duplet oleh Kossel dan Lewis 4. Siswa dapat memberikan contoh atom yang stabil menurut aturan octet dan duplet oleh Kossel dan Lewis 5. Menjelaskan tentang konfigurasi elektron dari gas mulia 6. Menjelaskan konfigurasi elektron bukan gas mulia 7. Menjelaskan kecenderungan suatu atom untuk mencapai kestabilannya 8. Menjelaskan dan menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia dan atom bukan gas mulia 9. Mendeskripsikan pengertian ikatan ion 10. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion 11. Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan terjadinya ikatan ion 12. Menjelaskan rumus senyawa ion. V. MATERI PEMBELAJARAN Ikatan kimia meliputi: kestabilan unsur, Struktur Lewis dan ikatan Ion. VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Model : Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Metode : ceramah, diskusi dan Tanya jawab. VII. SUMBER PEMBELAJARAN 1. Lingkungan 2. Buku kimia SMA a. Cerdas Belajar Kimia. Penulis Nana Sutresna. Penerbit Grafindo.: 2007. b. Buku Ajar kimia. Penulis: Sri Isnardiyanti dan Kuswinarno Penerbit: CV. Sindhunata, 2006. c. Kimia SMA kelas X. Penulis: Khamidial, Tri Wahyuningsih, Shidiq Promono. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009. d. Aktif Belajar Kimia. Penulis: Hermawa, Paris Sutarjaminata, Heru Purtomo Al. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009.

3. Bahan Ajar Siswa 4. LKS. VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (10 menit) Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi Siswa a. Guru memotivasi siswa, dengan menekankan pentingnya topik ini untuk keperluan lebih lanjut dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. b. Guru membimbing siswa menemukan permasalahan apa yang terjadi jika unsur-unsur di alam tidak stabil? kemudian mengarahkan siswa untuk berpikir bersama (Head Together) dalam menjawab pertanyaan itu. c. Guru menyampaikan Indikator pembelajaran B. Kegiatan Inti (120 menit) Fase 2. Menyajikan informasi (60 menit) Guru menjelaskan tentang pengertian ikatan kimia, kestabilan unsur, struktur Lewis, dan ikatan yang mengacu pada bahan ajar Siswa dan LKS. Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar (Numbered) (10 menit) a. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang b. Guru memberikan penomoran 1 s.d 5 (Numbered) kepada setiap anggota kelompok secara bertanggung jawab dalam berdiskusi c. Guru membagikan LKS 01 kepada anggota kelompok. Fase 4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja (Head Together) (30 menit) a. Guru membimbing setiap kelompok untuk berpikir bersama (Head Together) dan menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS 01. b. Guru memberikan bantuan kepada kelompok jika ada kesulitan

c. Setiap kelompok mendiskuksikan dan kemudian menjawab pertanyaan yang telah disiapkan dalam LKS d. Guru meminta satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas sebagai hasil dari kerja bersama (Heads Together) semua anggota kelompok dan kelompok lain diminta untuk mendengarkan dan menanggapi ) Fase 5. Evaluasi (20 menit) a. Guru mengajukan pertanyaan (Questioning) yang diambil dari dalam LKS, atau materi yang baru dipelajari untuk mengetahui daya serap siswa untuk semua kelompok b. Semua anggota kelompok berpikir bersama (Heads Together) untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru dan mengetahui jawaban secara benar) c. Guru memanggil salah satu nomor dalam kelompok tertentu (Numbering) d. Siswa dalam kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban (Answering) yang benar atas nama kelompok untuk seluruh kelas e. Guru bersama kelompok membuat kesimpulan dan memberikan penguatan. f. Guru memberikan kuis C. Penutup (5 menit) Fase 6. Memberikan penghargaan. IX. Memberikan pujian dan penghargaan kepada kelompok yang berhasil (untuk RPP belum dilaksanakan karena pemberian penghargaan berdasarkan nilai dari kuis) PENILAIAN Teknik Penilaian

Tes tertulis (kuis) dan laporan hasil diskusi X. Soal Kuis XI. Skor Penilaian Skor penilaian = 100% Lampiran 2b LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01) SOAL 1. Jelaskan yang dimaksud dengan kaidah oktet? Mengapa atom-atom di alam cenderung membentuk struktur oktet? 2. Jelaskan cara atom-atom dengan rumus kimia berikut membentuk konfigurasi elektron gas mulia. a. 11 Na c. 16 S b. 3 Li e. 9 F 3. Tuliskan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari atom-atom berikut. a. 19 K dan 9F b. 11 Na dan 8 O c. 12 Mg dan 17 Cl 4. Gambarkan proses pembentukan ikatan ion senyawa NaF!

Lampiran 2c KUNCI JAWABAN LKS 01 1. Kaidah oktet adalah konfigurasi elektron gas mulia. Atom-atom cenderung membentuk struktur oktet untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil. 2. a). 11 Na konfigurasi elektron dari unsur Natrium(Na) 11Na : 2 8 1. Pada unsur natrium terdapat 1 elektron valensi( elektron terluar). Artinya pada unsure natrium elektronnya belum membentuk struktur oktet untuk menjadi stabil. Maka agar stabil unsur natrium harus melepaskan 1 elektron valensinya membentuk ion Na +. b). 3Li konfigurasi elektron dari unsur Litium (Li) 3Li : 2 1.Unsur litium memiliki elektron valensi 1. Untuk menjadi stabil maka unsur litium harus melepaskan 1 elektron membentuk struktur duplet (Helium). Dan membentuk ion Li +. c). 16 S konfigurasi elektron dari unsur sulfur, 16 S : 2 8 6. Unsur sulfur memiliki 6 elektron terluar. Agar menjadi stabil maka unsur sulfur harus menerima

2 elektron dari unsur lain karena sulfur lebih elektronegatif. Sehingga membentuk ion S -2. d). 9 F konfigurasi elektron dari unsure fluor, 9 F : 2 7. Unsure fluor memiliki 7 elektronn valensi. Agar stabil maka unsur fluor harus menerima 1 elektron dari unsur lain membentuk ion F - karena unsure F lebih elektronegatif. 3. a) KF b) Na 2 O c) MgCl 2 4. konfigurasi elektron dari: 11Na : 2 8 1 9F : 2 7. Pada unsur natrium kelebihan satu elektron sedangkan pada unsur fluoro kekurangan 1 elektron. Agar bkeduanya menjadi stabil maka unsur natrium memberikan satu elektronnya untuk unsur fluoro sehingga membentuk NaF.

BAHAN AJAR (RPP 01) Di alam, materi umumnya terdapat dalam bentuk molekul, hanya sedikit yang terdapat dalam bentuk atom bebas. Beberapa molekul terbentuk dari atom-atom sejenis seperti hidrogen (H 2 ), klorin (Cl 2 ) dan belerang (S 8 ). Ada pula molekul yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda, misalnya air (H 2 O), karbon dioksida (CO 2 ) dan glukosa (C 6 H 12 O 6 ). Dalam ikatan kimia ada atom yang cenderung melepaskan elektronnya untuk berikatan, ada atom yang menerima elektron dan bahkan terjadi pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan demikian disebut ikatan kimia. A. Kestabilan Atom Diantara atom-atom yang ada di alam hanya gas mulia yang stabil. Dalam proses penggabungan atom-atom, yang mengalami perubahan adalah elektron-elektronnya. Hal ini terjadi karena pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa kestabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektron atom tersebut.

Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila elektron terluarnya duplet (dua) yaitu pada unsur gas mulia misalnya Helium. Konfigurasi elektron 2 H : 2, atau oktet (delapan) misalnya pada usur gas mulia neon. Konfigurasi elektron 10Ne: 2 8. Untuk mencapai kestabilan seperti unsur-unsur gas mulia helium dan neon diatas, maka atom-atom membentuk konfigurasi seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi seperti gas mulia dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melepaskan dan menangkap elektron untuk membentuk ion dan dengan menggunakan pasangan elektron bersama. Berikut ini tabel konfigurasi elektron unsurunsur gas mulia. periode Unsur Nomor atom 1 He 2 2 Ne 10 3 Ar 18 4 Kr 36 5 Xe 54 6 Rn 86 Kulit elektron K L M N O P 2 2 2 2 2 2 8 8 8 8 8 8 18 18 18 8 18 32 8 18 8 Elektron valensi 2 8 8 8 8 8 Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan Adapun cara unsur-unsur lain mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia, antara lain: a. Menerima elektron Unsur-unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur-unsur non logam, karena unsur nonlogam mempunyai afinitas atau keelektronegatifan yang besar. Atom unsur nonlogam yang meneerima elektron akan membentuk ion negatif sehingga bersifat elektronegatif. Contoh: a. 16 S : 2 8 6 (tidak stabil)

Untuk mencapai kestabilan maka atom S menerima dua elektron sehingga membentuk S 2-. Konfigurasi elektron ion S 2- : 2 8 8 ( seperti konfigurasi elektron Ar). b. 17 Cl : 2 8 7 (tidak stabil) Untuk mencapai kes tabilan atom Cl menerima satu elekron sehingga membentuk ion Cl-. Konfigurasi elektron ion Cl- : 2 8 8 (seperti konfigurasi elektron Ar). b. Melepaskan elektron Unsur-unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam. Hal ini disebabkan karena unsur logam mempunyai energi ionisasi kecil. Unsur logam beersifat elektropsitif karena elektron valensinya membentuk ion bermuatan positif saat melepaskan elektron. a. 20 Ca : 2 8 8 2 (melepaskan dua electron membentuk ion Ca 2+). untuk mencapai kestabilan, atom Ca melepaskan dua elektron valensinya membentuk ion Ca 2+. Konfigurasinya Ca 2+ : 2 8 8 ( seperti konfigurasi elektron ion Ar). b. 11Na : 2 8 1, untuk satabil maka Na harus melepaskan 1 elektron valensinya membentuk ion Na +. konfigurasinya Na+ : 2 8. c. Penggunaan pasangan elektron bersama Atom-atom yang sukar melepas electron atau menerima elektron dalam mencapai kestabilan, membentuk pasangan electron yang dipakai bersama. Cara ini dilakukan oleh unsure-unsur nonlogam bila salig bergabung. B. Struktur Lewis Untuk menggambarkan terjadinya pembentukan ikatan kimia digunakan lambang Lewis (rumus Lewis) dan struktur Lewis. Lambang Lewis adalah suatu tanda titik (.) atau tanda silang (x) yang menggambarkan keadaan valensi suatu atom dalam membentuk ikatan. Penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron barupa tanda titik (.) kadang-kadang tanda bulatan atau tanda silang (x) disebut struktur Lewis. Cara penggambaran ini diperkenalkan oleh G. N. Lewis. Tanda elektron ini menggambarkan jumlah elektron valensi. Lewis menggambarkan suatu unsur terdiri atas lambang kimia dikelilingi oleh sejumlah titik atau silang yang menggambarkan elektron yang mengelilingi inti atomnya.

Jika lambang unsur dilambangkan X, maka lambang Lewis untuk golongan utama adalah: Golongan : IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA Lambang Lewis : X X X X X X X X Lambang Lewis digunakan untuk menjelaskan ikatan kimia antar atom-atom, meskipun rumus Lewis berlaku terutama untuk ikatan kovalen, tetapi juga dapat digunakan untuk menggambarkan ikatan ion. Jadi, tanda titik dan silang kadang digunakan untuk membedaka antara elektron-elektron dari dua atom yang berikatan. Langkah-langkah untuk menulis struktur Lewis suatu molekul sebagai berikut: Menulis simbol atom unsurnya Menentukan bilangan elektron valensi atom tersebut. Jika merupakan ion, tambahkan elektron untuk setiap muatan negatif, atau kurangi elektron untuk setiap muatan positif. Meletakkan titik (.) atau silang (x) yang mewakili elektron valensi pada sisi simbol atom. Contoh: Simbol Atom Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Rumus Lewis/struktur 1H 1 1 6C 2 4 4 H atau H x C x atau xc x x 12Mg 2 8 2 2 Mg atau xmg x C. Ikatan Ion Ikatan ion merupakan gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan ion terbentuk akibat gaya elektrostatis antara ion yang berlawanan muatan (ion positif dan ion negatif) sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan

ion disebut juga ikatan elektrovalen atau heteropolar, dan senyawa yang mempunyai ikatan ion disebut senyawa ion. Umumnya ikatan ion merupakan ikatan yang kuat, senyawanya merupakan Kristal yang besar, dan beberapa ion positif dan ion negatif seperti NaCl. Beberapa sifat senyawa ion yaitu: a. Merupakan zat padat dengan titik didih dan titik leleh yang relatif tinggi b. Lelehan dan larutannya dalam air dapat menghantar listrik c. Keras tetapi rapuh d. Larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik (alkohol, eter) 1. Pembentukan ikatan ion Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur yang direaksikan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup besar. Perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar memungkinkan terjadinya serah terima elektron. Logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah yaitu unsur golongan IA dan IIA, sedangkan nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar yaitu unsur-unsur golongan VIA dan VIIA. 2. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya ikatan ion Ikatan ion dapat terbentuk antara unsur yang mudah melepaskan elektron (unsur logam) dan unsur yang mudah menerima elektron (unsur nonlogam).unsur logam mempunyai energi ionisasi rendah sehingga mudah melepaskan energi valensinya (terluarnya). Sedangkan unsur nonlogam mempunyai affinitas elektron yang tinggi sehingga mudah menerima elektron. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya ikatan ion adalah sebagai berikut: a. Antara unsur golongan IA dan VIIA Contohnya: antara unsur Kalium (K) dan Klor (Cl). Konfigurasi elektron 19 K : 2 8 8 1 unsur kalium mempunyai kecenderungan untuk melepaskan 1 elektron valensinya agar stabil krena K lebih elektropositif. Konfigurasi elektron 17 Cl : 2 8 7 unsur klor mempunyai kecenderungan untuk menerima 1 elektron agar stabil karena Cl lebih elektronegatif.

Jadi ikatan yang terjadi antara unsur kalium dan klor adalah ikatan ion karena terjadi serah terima elektron b. Antara unsur golongan IIA dan VIA Contohnya ikatan ion pada senyawa MgO Konfigurasi elektron 12 Mg : 2 8 2 melepaskan 2 elektron untuk stabil sehingga membentuk ion Mg 2+. Konfigurasi elektron dari 8 O : 2 6 membutuhkkan 2 elektron untuk stabil. Jadi ikatan yang terjadi antara unsur magnesium dan oksigen adalah ikatan ion karena terjadi serah terima elektron yaitu Mg melepaskan 2 elektronnya untuk O dan O menerima menerima 2 elektron dari Mg. Struktur Lewis: c. Antara unsur golongan IA dan VIA Contohnya ikatan ion paada molekul K 2 O. Konfigurasi elektron 19 K : 2 8 8 1 unsur kalium mempunyai kecenderungan untuk melepaskan 1 elektron valensinya agar stabil. Konfigurasi elektron 8 O : 2 8 7 unsur oksigen mempunyai kecenderungan untuk menerima 2 elektron agar stabil Dari konfigurasi diatas maka untuk mencapai konfigurasi seperti gas mulia maka O membutuhkan 2 buah atom K dengan 2 elektron sehingga membentuk ikatan ion K 2 O. 3. Rumus kimia senyawa ion Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris. Cara meramalkan rumus kimia senyawa berdasarkan aturan oktet dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Menentukan konfigurasi elektron

Untuk mengetahui jumlah elektron valensi, misalnya reaksi antara magnesium ( 12 Mg) dengan klorida ( 17 Cl). Konfigurasi elektron Mg = 2 8 2 Cl = 2 8 7 b. Menggunakan aturan octet Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron Mg berubah menjadi ion Mg 2+, sedangkan atom Cl menjadi Cl -. Ion Mg 2+ (melepas 2e) dan ion Cl - (menangkap 1e) sehingga untuk mencapai kestabilan ion Mg 2+ mengikat 2 ion Cl - membentuk senyawa dengan rumus MgCl 2. MX dan LX 2 Dimana: M = Logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) L = Logam alkali tanah (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) X = Halogen (F, Cl, Br, dan I)

Lampiran 2e SOAL KUIS RPP 01 Soal Obyektif 1. Yang dimaksud dengan ikatan kimia adalah... a. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron..

b. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut tidak terjadi serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron c. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron tetapi tidak terjadi pemakaian bersama pasangan elektron d. Ikatan yang terjadi antar atom yang mana kedua atom sudah stabil. e. Ikatan antar atom yang mana atom-atom tidak saling membutuhkan 2. Dalam proses pembentukan ikatan yang lebih berperan adalah elektron valensi. Hal ini disebabkan karena. a. Elektron valensi(terluar) berada pada kulit terluar sehingga mudah melepaskan atau menerima elektron dan membentuk ikatan dengan atom yang lain b.elektron valensi ditempatkan mengelilingi inti atom sehingga mudah untuk bergabung dengan elektron yang lainnya dan membentuk ikatan dengan atom yang lain c. Elektron valensi sulit bereaksi d.elektron valensi sudah stabil e. Semua jawaban benar 3. Suatu atom dikatakan stabil apabila memiliki elektron terluar oktet dan duplet. Pernyataan diatas menurut.. a Kossel b. Lewis c. Kossel dan Lewis d. James Chadwick e. Lavoiser 4. Pasangan atom berikut yang memenuhi aturan duplet dan oktet oleh Kossel dan Lewis adalah. a. P dan Li b. He dan Kr c. K dan H d. Na dan He e. Ar dan Ne 5. Cara mendapatkan kestabilan atom unsur dengan konfigurasi elektron 2 8 2 adalah... a. Melepaskan 2 elekltron valensinya membentuk ion bermuatan -2 b. Mengikat 2 elektron dari atom lain dan membentuk ion dengan muatan -2 c. Melepaskan 2 elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +2 d. Mengikat 2 elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +2

e. Membentuk sepasang elektron dengan atom lain 6. Di antara unsur di bawah ini yang mempunyai kecenderungan menerima elektron untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil adalah a. 10 X b. 11 Y c. 17 Z d. 18 A e. 19 B 7. Atom unsur A yang bernomor atom 11 akan mencapai kestabilan dengan kecendrungan a. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion A - b. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion A - c. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion A - d. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk iona + e. Melepas sepasang elektron dan membentuk ion A + 8. Atom unsur X mempunyai struktur Lewis atom unsur tersebut adalah a. 15 P d. 14Si b. 12 Mg e. 11Na c. 13 A 9. Dibawah ini merupakan gambar dari salah satu unsur gas mulia. Sesuai dengan teori oktet dari aturan Lewis maka gambar tersebut adalah gambar dari unsur... a. Helium d. Kripton b. Neon e. Xenon c. Argon 10. Diketahui nomor atom beberapa unsur sebagai berikut. A = 11; B = 5; C =14; D = 17; E = 7. Ikatan ion dapat terbentuk antara.... a. A dengan D d. B dengan E b. A dengan C e. C dengan D c. B dengan D 11. Atom unsur A dengan konfigurasi elektron: 2 8 6 dapat membentuk ikatan ion dengan unsur yang konfigurasi elektronnya.... a. 8 4 d. 2 8 8 b. 2 8 3 e. 2 8 8 2

c. 2 8 6 12. Atom unsur X dan Y masing-masing mempunyai 1 dan 6 elektron valensi. Rumus dan jenis ikatan yang dapat terbentuk adalah.... a. X 2 Y, ionik d. X 2 Y, kovalen b. XY, kovalen e. Y 2 X, ionik c. XY, ionik Lampiran 2f KUNCI JAWABAN KUIS RPP 01

1. A 2. A 3. C 4. B 5. C 6. C 7. D 8. A 9. B 10. A 11. E 12. A Lampiran 3a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 02 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 2 Kupang Tengah : Kimia : XI IPA : Ikatan kimia : 3 x 45 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia II. KOMPETENSI DASAR 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikartan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. III. INDIKATOR Kognitif Siswa dapat: 1. Menggambarkan rumus struktur Lewis dan rumus struktur senyawa kovalen 2. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal 3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap dua 4. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap tiga. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif Siswa dapat: 1. Mendeskripsikan pengertian ikatan kovalen 2. Menyebutkan macam-macam ikatan kovalen 3. Menjelaskan kemungkinan terjadinya ikatan kovalen 4. Menggambarkan rumus Lewis dan rumus senyawa kovalen

5. Mendeskripsikan pengertian ikatan kovalen tunggal 6. Menjelaskan pembentukan ikatan kovalen tunggal 7. Mendeskripsikan pengertian ikatan kovalen rangkap dua 8. Menjelaskan pembentukan ikatan kovale rangkap dua 9. Mendeskripsikan pengertian ikatan kovalen rangkap tiga 10. Menjelaskan pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga V. MATERI PEMBELAJARAN Ikatan kovalen berdasarkan jenis ikatannya meliputi: ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga. VI. MODEL PEMBELAJARAN Model : model pembelajaran kooperatif tipe NHT Metode : ceramah, diskusi, dan tanya jawab. VII. SUMBER PEMBELAJARAN 1. Lingkungan 2. Buku kimia SMA: a Cerdas Belajar Kimia. Penulis Nana Sutresna. Penerbit Grafindo.: 2007. b. Buku Ajar kimia. Penulis: Sri Isnardiyanti dan Kuswinarno Penerbit: CV. Sindhunata, 2006. c. Kimia SMA kelas X. Penulis: Khamidial, Tri Wahyuningsih, Shidiq Promono. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009. d. Aktif Belajar Kimia. Penulis: Hermawa, Paris Sutarjaminata, Heru Purtomo Al. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009. 3 Bahan Ajar Siswa 2. LKS.

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Pendahuluan (10 menit) Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa a. Guru memotivasi siswa, dengan menanyakan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang kestabilan unsur (aturan oktet dan duplet) dan ikatan ion. b. Guru membimbing siswa menemukan masalah apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen? kemudian mengarahkan siswa untuk berpikir bersama (Head Together) atas pertanyaan. c. Guru menyampaikan Indikator pembelajaran b. Kegiatan Inti (120 menit) Fase 2. Menyajikan informasi (60 menit) Guru menyajikan materi tentang ikatan kovalen, ikatan Kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar (Numbered) (10 menit) a. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang b. Guru memberi penomoran kepada setiap siswa mulai dari nomor 1-5 dan mmeminta siswa untuk mengingat nomor masing-masing yang telah dibagikan. c. Guru membagikan LKS 02 kepada setiap kelompok. Fase 4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja (Head Together) (30 menit) a. Guru membimbing setiap kelompok untuk berpikir bersama (Head Together) dan menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS 01. b. Guru memberikan bantuan kepada kelompok jika ada kesulitan

c. Setiap kelompok mendiskuksikan dan kemudian menjawab pertanyaan yang telah disiapkan dalam LKS d. Guru meminta satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas sebagai hasil dari kerja bersama (Heads Together) semua anggota kelompok dan kelompok lain diminta untuk mendengarkan dan menanggapi Fase 5. Evaluasi (20 menit) a. Guru mengajukan pertanyaan (Questioning) yang diambil dari dalam LKS atau materi yang baru dipelajari untuk mengetahui daya serap siswa untuk semua kelompok. b. Semua anggota kelompok berpikir bersama (Heads Tugether) untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru dan mengetahui jawaban secara benar c. Guru memanggil salah satu nomor dalam kelompok tertentu (Numbering) d. Siswa dalam kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban (Answering) yang benar atas nama kelompok untuk seluruh kelas e. Guru bersama kelompok membuat kesimpulan dan memberikan penguatan. f. Guru memberikan kuis c. Penutup (5 menit) Fase 6. Memberikan penghargaan. Memberikan pujian dan penghargaan kepada kelompok yang berhasil berdasarkan nilai kuis yang diperoleh pada RPP 01 IX. PENILAIAN Teknik Penilaian Tes tertulis (kuis) dan laporan hasil diskusi X. Soal Kuis XI. Skor Penilaian

Skor penilaian = 100% Lampiran 3b LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02) SOAL 1. Jelaskan mekanisme pembentukan ikatan kovalen. Unsur apa saja yang dapat membentuk ikatan kovalen? 2. Dengan mengacu pada aturan oktet, ramalkan dan gambarkan ikatan kovalen dalam senyawa yang terbentuk oleh pasangan unsur dengan rumus kimia berikut! a. C dengan H b. N dengan Cl c. P dengan Cl d. Cl dengan O

Lampiran 3c KUNCI JAWABAN LKS 02 1. Perbedaan ikatan kovalen terbentuk melalui pemakaian pasangan elektron bersama, unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah unsur nonlogam. 2. Ikatan kovalen yang terjadi dalam senyawa berikut. a. C dengan H Konfigurasi elektron dari C dan H 6C : 2 4 membutuhkan 4 elektron dari atom H untuk menjadi stabil mengacu pada aturan oktet. 1H : 1 membutuhkan 1 elektron untuk menjadi stabil (mengacu aturan duplet untuk helium) Jadi untuk menjadi stabil maka C membutuhkan 4 atom H shingga senyawa yang terbentuk antara C dengan H adalah CH 4 dan ikatan kovalen yang terdapat dalam ikatan tersebut adalah ikatan kovalen tunggal. b. N dengan Cl Konfigurasi elektron dari N dan Cl 7N: 2 5 membutuhkan 3 elektron dari atom Cl untuk menjadi stabil. 17Cl: 2 8 7 membutuhkan 1 elektron valensi dari atom N untuk menjadi stabil Jadi untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia maka atom N memberikaan tiga elektron dan 3 buah atom Cl memeberikan masingmasing sebuah elektronnya untuk dipakai secara bersama. Sehingga senyawa yang dibentuk adalah NCl 3 dan ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen. c. P dengan Cl

Konfigurasi elektron dari P dan Cl: 15P : 2 8 5 membutuhkan 3 elektron dari atom Cl untuk menjadi stabil. 17Cl: 2 8 7 membutuhkan 1 elektron valensi dari atom P untuk menjadi stabil Jadi untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia maka atom P memberikan tiga elektron dan 3 buah atom Cl memeberikan masingmasing sebuah elektronnya untuk dipakai secara bersama. Sehingga senyawa yang dibentuk adalah PCl 3 dan ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen. d. Cl dengan O Konfigurasi elektron dari Cl dan O: 17Cl: 2 8 7 membutuhkan 1 elektron valensi dari atom O untuk menjadi stabil 8O : 2 6 membutuhkan 2 elektron dari Cl untuk menjadi stabil. Jadi untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia maka atom O memberikan dua elektron dan 2 buah atom Cl memberikan masingmasing sebuah elektronnya untuk dipakai secara bersama. Sehingga senyawa yang dibentuk adalah Cl 3 O dan ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen.

BAHAN AJAR RPP 02 A. IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang saling berikatan dan ikatannya disebut ikatan kovalen polar saja, sedangkan bila pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinat. Bila dua atom hidrogen membentuk ikatan, maka masing-masing atom menyumbangkan sebuah electron dan membentuk sepasang elektron yang digunakan bersama. Dengan membentuk pasangan elektron, maka masing-masing atom akan mempuunyai konfigurasi electron yang sama dengan atom helium dengan dua elektron pada kulit terluarnya. Contohnya pada molekul H 2 dan H 2 O. Ikatan antara atom H ikatan antara atom h dengan O dalam molekul H 2 dalam H 2 O Pada molekul H 2 dan H 2 O kedua atom berikatan tertarik pada pasangan elektron yang sama. Ikatan yang terbentuk karena penggunaaan pasangan elektron disebut ikatan kovalen. a. Macam-macam ikatan kovalen Ikatan kovalen terdiri dari : 1. Ikatan kovalen berdasarkan jenis ikatannya: a. Ikatan kovalen tunggal b. Ikatan kovalen rangkap dua c. Ikatan kovalen rangkap tiga 2 Ikatan kovalen koordinat 3. Ikatan kovalen polar dan nonpolar

b. Pembentukan Ikatan Kovalen Pada umumnya ikatan antara sesama nonlogam merupakan ikatan kovalen, yaitu antar unsur yang mempunyai daya tarik electron relative besar. Ikatan kovalen terbentuk karena serah terima electron tidak dimungkinkan. Senyawa yng berikatan hanya dengan ikatan kovalen merupakan senyawa molekul. Contoh: senyawa molekul hidrogen klorida terbentuk dari ikatan antar atom hydrogen (H) dan klorin (Cl), keduanya merupakan nonlogam. Konfigurasi electron H dan Cl adalah sebagai berikut: 1H : 1 17Cl : 2 8 7 Sesuai dengan aturan oktet, atom H kekurangan 1 elektron (sehingga menyerupai helium). Demikian juga, atom klorida membutuhkan tambahan 1 elektron (sehingga menyerupai argon). Keadaan yang lebih stabil dapat dicapai dengan pemasangan elektron (membentuk ikatan kovalen) masing-masing atom H dan Cl menyumbang satu elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama. Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik elektron (struktr Lewis). Rumus ini dapat menggambarkan peranan electron valensi dalam pembentukan ikatan. Rumus Lewis merupakan tanda atom yang disekelilingnya terdapat titik silang aytau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan. c. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner Meramalkan rumus molekul dari senyawa biner yang berikatan kovalen menggunakan patokan pada aturan oktet. Untuk mencapai konfigurasi octet, maka elektron yang dalam lambing Lewis belum berpasangan dipasangkan. Jadi, unsure golongan VIIA akan memasangkan 1 elektron,

unsure golongan VIA memasangkan 2 elektron dan unsure golongan VA memasangkan 3 elektron. Contoh: Dari gambar diatas merupakan ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah: 1H : 1 (memerlukan 1 elektron) 17Cl : 2 6 (memerlukan 2 elektron) Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 1 elektron. Oleh karena itu, 1 atom dapat berikatan dengan 2 atom H. d. Rumus Struktur dan Struktur Lewis Senyawa Kovalen Rumus molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (rumus struktur) H2 H:H H-H HCl H Cl H-Cl H2O H O H- O H H Perhatikan table diatas. Rumus bangun atau rumus struktur merupakan cara untuk menyatakan atom-atom yang saling berikatan dalam suatu molekul. Rumus struktur diperoleh dari Rumus Lewis dengan mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. e. Ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga a. Ikatan kovalen tunggal Merupakan ikatan yang menggunakan sepasang elektron milik bersama.

Contoh : 1. Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H 2. 2. Konfigurasi elektronnya : 1H = 1 3. Ke-2 atom H berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar di peroleh konfigurasi electron yang stabil 4. Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang electron yang dipakai bersama. b. Ikatan kovalen rangkap dua Merupakan ikatan yang menggunakan dua pasang elektron milik bersama. Contoh : 1. Ikatan yang terjadi pada senyawa antara atom O dengan O membentuk molekul O 2 2. Konfigurasi elektronnya : 8O = 2, 6. Dua buah Atom O masing-masing memiliki 6 elektron valensi. Maka akan di peroleh konfigurasi elektron yang stabil atom O Saling menyumbangkan 2 elektron valensinya untuk dipakai bersama. c. Ikatan kovalen rangkap tiga Merupakan ikatan yang menggunakan tiga elektron milik bersama. Contoh : 1. Ikatan antara atom N dengan N membentuk molekul N 2 2. Konfigurasi elektronnya : 7N = 2, 5

3. Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. 4. Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

Lampiran 3e SOAL KUIS RPP 02 Soal Obyektif 1. Nomor atom K= 3, L= 6, N= 7, dan O= 8, pasangan atom yang dapat membentuk ikatan kovalen. a. K dan L d. L dan O b. K dan N e. N dan O c. K dan O 2. Jumlah elektron yang digunakan bersama untuk membentuk ikatan kovalen tunggal adalah... a. 1 d. 6 b. 2 e. 8 c. 4 3. Senyawa kovalen X 2, mempunyai bentuk ikatan rangkap dua (X=X). atom X mempunyai nomor atom. a. 8 d. 11 b. 9 e. 12 c. 10 4. Ikatan kovalen terdapat dalam pasangan senyawa.... a. K 2 S dan CCl 4 d. HCl dan CH 4 b. NaCl dan H 2 O e. Cl 2 dan BaCl 2 c. CaCl 2 dan MgS 5. Senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa kovalen adalah.... a. BaCl 2 d. KBr b. MgO e. CaCl 2 c. CCl 4 6. Senyawa yang mempunyai ikatan kovalen tunggal adalah...

a. H 2 d. CO b. N 2 e. SO c. O 2 7. Pasangan senyawa berikut yang berikatan kovalen rangkap tiga adalah. a. O 2 dan CO 2 d. C 2 H 2 dan Cl 2 b. N 2 dan CO 2 e. Cl 2 dan HClO c. N 2 dan C 2 H 2 8. Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada molekul... a. H 2 d. CH 4 b. CS 2 e. Br 2 c. N 2 9. Ikatan kovalen rangkap tiga terdapat pada molekul... a. O 2 d. CaO b. CO 2 e. HCN c. CS 2 10. Di antara unsur-unsur berikut, yang tidak dapat membentuk ikatan kovalen adalah... a. C d. S b. O e. Na c. N

Lampiran 3f KUNCI JAWABAN KUIS RPP 02 1. D 2. A 3. A 4. D 5. D 6. A 7. C 8. B 9. E 10. E

Lampiran 4a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 03 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 2 Kupang Tengah : Kimia : XI IPA : Ikatan kimia : 3 x 45 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia II. KOMPETENSI DASAR 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikartan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. III. INDIKATOR Kognitif Siswa dapat : 1. menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa. 2. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa serta hubungannya dengan keelektronegatifan 3. Menjelaskan tentang ikatan logam dan hubungan dengan sifat fisik logam. IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Siswa dapat: 1 Mendeskripsikan pengertian ikatan kovalen koordinasi 2 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa 3 Mendeskripsikan pengertian senyawa kovalen polar 4 Mendeskripsikan pengertian senyawa kovalen nonpolar 5 Menjelaskan tentang sifat dari senyawa polar 6 Menjelaskan kepolaran beberapa senyawa serta hubungannya dengan keelektonegatifan 7 Mendeskripsikan pengertian ikatan logam 8 Menjelaskan tentang ikatan logam dan hubungan dengan sifat fisik logam V. Materi pembelajaran Ikatan kovalen koordinat, ikatan kovalen polar dan non polar, dan ikatan logam VI. Model pembelajaran Model : Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Metode : Ceramah. Diskusi dan Tanya jawab VII. Sumber pembelajaran 1. Lingkungan 2. Buku kimia SMA a. Cerdas Belajar Kimia. Penulis Nana Sutresna. Penerbit Grafindo.: 2007. b. Buku Ajar kimia. Penulis: Sri Isnardiyanti dan Kuswinarno Penerbit: CV. Sindhunata, 2006. c. Kimia SMA kelas X. Penulis: Khamidial, Tri Wahyuningsih, Shidiq Promono. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009.

d. Aktif Belajar Kimia. Penulis: Hermawa, Paris Sutarjaminata, Heru Purtomo Al. Jakarta: pusat perbukuan Depertemen Pedidikan Nasional, 2009. 3 Bahan Ajar Siswa 4. Lembar kerja siswa VIII. Skenario pembelajaran a. Pendahuluan (10 menit) Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa a. Guru memotivasi siswa, dengan mananyakan kembali pelajaran sebelumnya ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga. b. Guru membimbing siswa menemukan masalah apa itu ikatan kovalen koordinat, ikatan kovalen polar dan non polar, dan ikatan logam? Mengarahkan siswa untuk berpikir bersama (Head Together) atas pertanyaan itu. c. Guru menyampaikan Indikator pembelajaran b. Kegiatan Inti (120 menit) Fase 2. Menyajikan informasi (60 menit) a. Guru menyajikan informasi tentang ikatan kovalen koordinat, ikatan kovalen polar dan non polar, dan ikatan logam secara garis besar. Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar (Numbered) (10 menit) a. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok b. Guru memberi penomoran dan setiap anggota kelompok diminta untuk mengingat kembali nomor masing-masing c. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Fase 4. Membimbing Kelompok Belajar dan bekerja (Head Together) (30 menit)

a. Guru membimbing setiap kelompok untuk berpikir bersama (Head Together) dan menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS 03. b. Guru memberikan bantuan kepada kelompok jika ada kesulitan c. Setiap kelompok mendiskuksikan dan kemudian menjawab pertanyaan yang telah disiapkan dalam LKS d. Guru meminta satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas sebagai hasil dari kerja bersama (Heads Together) semua anggota kelompok dan kelompok lain diminta untuk mendengarkan dan menanggapi. Fase 5. Evaluasi (20 menit) a. Guru mengajukan pertanyaan (Questioning) yang diambil dari dalam LKS, atau materi yang baru dipelajari untuk mengetahui daya serap siswa untuk semua kelompok b. Semua anggota kelompok berpikir bersama (Heads Tugether) untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru dan mengetahui jawaban secara benar c. Guru memanggil salah satu nomor dalam kelompok tertentu (Numbering) d. Siswa dalam kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban (Answering) yang benar atas nama kelompok untuk seluruh kelas e. Guru bersama kelompok membuat kesimpulan dan memberikan Penguatan f. Guru memberikan kuis

c.penutup (5 menit) Fase 6. Memberikan penghargaan IX. Penilaian Memberikan pujian dan penghargaan kepada kelompok yang berhasil berdasarkan nilai kuis yang diperoleh pada RPP 02 Teknik Penilaian Tes tertulis (Kuis) dan laporan hasil diskusi X. Soal Kuis XII Skor Penilaian Skor penilaian = 100%

Lampiran 4b LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03) SOAL 1. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi! 2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran ikatan kovalen! 3. Tuliskan sifat-sifat unsur yang membentuk ikatan logam! 4. Mengapa senyawa ionik jika dilarutkan dalam air dapat menghantar listrik? 5. Perkirakan jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa dengan rumus kimia KBr!

Lampiran 4c KUNCI JAWABAN LKS 03 1. Ikatan kovalen terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu ion/atom/molekul yang memiliki pasangan elektron bebas. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran ikatan kovalen adalah perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul. 3. Sifat-sifat unsur yang dapat membentuk ikatan logam ialah unsur yang bersifat logam. 4. Karena jika senyawa ionik dilarutkan dalam air, ikatan antara ion positif dan ion negatif akan putus sehingga senyawa tersebut akan larut dalam bentuk ion-ionn yang dapat meghantar arus listrik. 5. Ikatan yang terdapat dalam senyawa dengan rumus kimia KBr yaitu: Kofigurasi elektron dari Karbon dan Brom: 19K : 2 8 8 1 melepaskan 1 elektron agar stabil dan membentuk ionk + 35Br : 2 8 18 7 menerima 1 elektron agar menjadi stabil dan membentuk ion Br -.Jadi ikatan yang terdapat dalam senyawa dengan rumus kimia KBr adalah ikatan ion karena dalam ikatan terjadi serah terima elektron

BAHAN AJAR RPP 03 A. Ikatan Kovalen Koordinat Ikatan kovalen koordinat terjadi bila pada pembentukan ikatan terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinat umumnya terjadi pada molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen. Dengan kata lain ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja. Pasangan elektron yang digunakan hanya berasal dari satu atom, yaitu atom A. Contoh: Pembentukan ion NH4 +. NH4+ dibentuk dari NH3 dengan H +. Ikatan kovalen koordinasi dilambangkan dengan tanda panah ( ). Pasangan elektron hanya berasal dari satu atom yaitu atom, sedangkan H tidak memberikan elektron. B. Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Nonpolar 1. Ikatan kovalen nonpolar

Dalam molekul H 2 tersebut muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen. Kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti tersebar simetris terhadap kedua atom H, karena atom-atom yang berikatan mempunyai keelektronegatifan (daya tarik elektron) yang sama. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. 2. Ikatan kovalen polar Pada HCl terjadi polarisasi karena atom Cl lebih negative atau keelektronegatifannya lebih besar dari atom H. Sehingga pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar. 3. Sifat dan kepolaran beberapa senyawa serta hubungannya dengan keelktronegatifan. Sifat kepolaran ikatan dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan, sedangkan bentuk molekul dari atom-atom yang berikatan akan membentuk sifat kepolarannya. Pengaruh perbedaan keelektronegatifan terhadap kepolaran ikatan kimia. Ikatan kovalen yang terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, pasangan elektron akan lebih tertarik kearah atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar. Akibatnya, atom yang lebih elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatan negatif ( parsial negatif) sedangkan atom yang kurang elektronegatif memiliki kelebihan muatan positif. Adanya dua kutub dengan muatan berlawanan dalam molekul tersebut menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan ikatan pada molekul tersebut bersifat semakin polar. C. Ikatan Logam Gaya tarik inti atom-atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam. Unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi. Oleh karena itu kulit terluar unsure logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong), sehingga

mobilitas elektron valensi logam mengalami delokalisasi, yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur sehingga menyerupai awan atau lautan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya. Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam, sehingga bila dipukul atau ditempa logam tidak akan pecah tercerai-berai, tetapi akan menggeser. Hal itulah yang menyebabkan sifat logam yang ulet, dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat.

Lampiran 4e SOAL KUIS RPP 03 Soal Obyektif 1. Perhatikan struktur Lewis molekul SO3 pada gambar disamping. Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan nomor. a. 1 d. 1 dan 2 b. 2 e. 1 dan 3 c. 3 2. Senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah... a. CO 2 d. SO 2 b. NH 3 e. CCl 4 c. NO 3. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan kovalen koordinat adalah. a. PCl 3 d. CH 4 b. NO 2 e. H 2 O c. NH 4 + 4. Diantara molekul-molekul berikut yang paling polar adalah molekul. a. HCl d. BeF 2 b. CF 4 e. BF 3 c. NF 2 5. Senyawa berikut yang bersifat nonpolar adalah. a. CHCl 3 b. C 2 H 5 OH c. CO 2 d. CH3COCH3 e. H2O 6. Diketahui harga keelektronegatifan unsur-unsur H = 2,1; Cl = 3,5; Br = 2,8; dan I = 2,5. Molekul yang paling polar adalah. a. HI

b. IF c. HBrCl d. HF e. HCl 7. Manakah unsur yang paling polar a. NaAt b. NaI c. NaBr d. NaCl e. NaF 8. Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat bercampur dengan air. Senyawa berikut yang merupakan kovalen nonpolar adalah a. Bensin b. Alkohol c. Asam klorida d. Asam sulfat e. gula 9. Atom-atom logam dalam satu golongan dari atas kebawah kecenderungan melepaskan elektron valensinya makin besar karena a. Potensial ionisasi makin besar b. Jari-jari atomnya makin besar c. Afinitas elektron makin besar d. Nomor massanya makin besar e. Muatan intinya makin besar 10. Logam mempunyai sifat keras, dapat ditempa, penghantar listrik yang baik, dan titik didih tinggi. Sifat-sifat tersebut terjadi karena terdapat ikatan. a. Kovalen d. Kovalen dan logam b. Ion e. Ion dan logam c. Logam

Lampiran 4f KUNCI JAWABAN KUIS RPP 03 1. D 2. D 3. C 4. C 5. C 6. D 7. D 8. A 9. B 10. C

KISI-KISI THB KOGNITIF Soal Obyektif Indikator Tujuan No soal Siswa dapat Mendeskripsi kan pengertian ikatan kimia A. Menjelaskan kecenderung an suatu atom untuk mencapai kestabilannya Siswa dapat Menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan THB/Soal Kunci Klasifikasi Skor 1 Yang dimaksud dengan ikatan kimia adalah... a. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron. b. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut tidak terjadi serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron c. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron tetapi tidak terjadi pemakaian bersama pasangan elektron d. Ikatan yang terjadi antar atom yang mana kedua atom sudah stabil. e. Ikatan antar atom yang mana atom-atom tidak saling membutuhkan. 2 Dalam proses pembentukan ikatan yang lebih berperan adalah elektron valensi. Hal ini disebabkan karena. b. Elektron valensi(terluar) berada pada kulit terluar sehingga mudah melepaskan atau menerima elektron dan membentuk ikatan dengan atom yang A C 1 1 A C 1 1

ikatan Siswa dapat menjelaskan kestabilan suatu atom menurut Kossel dan Lewis lain a. Elektron valensi ditempatkan mengelilingi inti atom sehingga mudah untuk bergabung dengan elektron yang lainnya dan membentuk ikatan dengan atom yang lain b. Elektron valensi sulit bereaksi c. Elektron valensi sudah stabil d. Semua jawaban benar 3 Menurut Kossel dan Lewis, suatu atom dikatakan stabil apabila. a. Mudah melepaskan elektron b. Mempunyai kecenderungan untuk menerima elektron c. Memiliki elektron terluar oktet atau duplet d. Sukar bereaksi karena elektron valensinya memenuhi aturan duplet e. Sukar bereaksi karena elektron valensinya memenuhi aturan oktet C C 2 1 Siswa dapat memberikan contoh atom yang stabil menurut aturan oktet dan duplet oleh Kossel dan Lewis 4 Pasangan atom berikut yang memenuhi aturan oktet dan duplet oleh Kossel dan Lewis adalah. a. 15 P dan 3 Li b. 18 Ar dan 2 He c. 19 K dan 1 H d. 11 Na dan 2 He e. 18 Ar dan 10 Ne B C 3 1

Siswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron dari gas mulia Siswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron bukan gas mulia 5 Diketahui konfigurasi elektron dari unsur gas mulia Argon ( 18 Ar): 2 8 8. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa. a. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 2 dan memenuhi aturan duplet b. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 3 dan tidak memenuhi aturan duplet dan oktet c. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 8 dan memenuhi aturan oktet d. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 18 dan tidak memenuhi aturan duplet dan octet e. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 16 dan memenuhi aturan oktet 6 Berikut ini diketahui konfigurasi elektron dari unsur Kalium ( 19 K): 2 8 8 1. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa. a. Elektron valensi dari unsur K adalah 1 dan cenderung untuk menerima 7 elektron dari unsur lain untuk memenuhi aturan oktet b. Elektron valensi dari unsur K adalah 2 dan memenuhi aturan duplet c. Elektron valensi dari unsur K adalah 10 dan tidak memenuhi aturan duplet d. Elektron valensi dari unsur K adalah 16 sehingga membutuhkan 2 elektron dari unsur lain untuk mencapai kestabilan e. Elektron valensi dari unsur K adalah 1 dan cenderung untuk melepaskan 1 elektron dari unsur C C 3 1 E C 2 1

Siswa dapat menjelaskan kecenderunga n suatu atom untuk mencapai kestabilan lain untuk memenuhi aturan oktet 7 Suatu unsur X memiliki nomor atom 16 dan konfigurasinya adalah 2 8 6. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa. a. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan cenderung untuk menerima 2 elektron dari unsure lain untuk memenuhi aturan oktet b. Elektron valensi dari unsur X adalah 14 sehingga membutuhkan 2 elektron dari unsur lain untuk smencapai kestabilan c. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan tidak menerima atau melepaskan elektronnya d. Elektron valensi dari unsur X adalah 2 dan memenuhi aturan duplet e. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan cenderung untuk melepaskan elektron tersebut untuk memenuhi aturan oktet 8 Untuk mencapai kestabilan unsur logam cenderung melepaskan elektron valensinya. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang rendah sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat kuat b. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang tinggi sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat kuat c. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang tinggi sehingga kekuatan ikatan antara inti dan A C 3 1 D C 3 1

elektron valensi sangat lemah d. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang rendah sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat lemah e. Unsure-unsur logam memiliki afinitas elektron yang besar sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi lemah 9 Untuk mencapai kestabilan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang kecil sehingga cenderung menerima elektron b. Unsur-unsur nonlogam memiliki nomor atom yang besar sehingga cenderung menerima elektron c. Unsur-unsur nonlogam memiliki jari-jari atom yang kecil sehingga cenderung menerima elektron d. Unsur-unsur nonlogam memiliki afinitas elektron yang kecil sehingga cenderung menerima elektron e. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang besar sehingga cenderung menerima elektron 10 Selain melepaskan atau menerima elektron, unsur-unsur nonlogam dan nonlogam saling bereaksi dengan pemakaian bersama pasangan elektron. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur nonlogam memiliki kelektronegatfan yang besar sehingga sulit melepaskan elektronya dan untuk berikatan dengan unsur nonlogam yang lain maka menggunakan pasangan elektron bersama b. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang kecil sehingga sulit untuk bereaksi c. Unsur-unsur nonlogam memiliki afinitas elektron E C 3 1 A C 3 1

B. Menggambar kan susunan elektron valensi atom gas mulia dan elektron valensi bukan gas mulia(struktu r Lewis) Siswa dapat menggambar kan susunan elektron valensi atom gas mulia dan atom bukan gas mulia yang kecil sehingga cenderung untuk menggunakan pasangan elektron bersama d. Unsur-unsur nonlogam memiliki jari-jari atom yang kecil sehingga cenderung menggunakan pasangan elektron bersam e. Unsur-unsur nonlogam memiliki nomor atom yang besar sehingga cenderung menggunakan pasangan elektron bersama 11 Atom gas 15 X memiliki gambar struktur Lewis adalah. a. X b. X c. X d. X e. X D C 2 1 12 Berikut ini yang menggambarkan struktur Lewis senyawa CO2 adalah. B C 3 1 a. b. c.

d. e. C. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan ion Siswa dapat menjelaskan rumus senyawa ion 13 Yang dimaksud dengan ikatan ion adalah a. Ikatan yang terjadi antara unsur di golongan VA & VIIA b. Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron c. Ikatan yang terjadi sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain d. Ikatan yang dapat menarik benda-benda logam e. Mempunyai perbedaan keelektronegatifan kecil 14 Atom 17 B dan atom 20 A membentuk senyawa yang berikatan ion dengan rumus AB 2. Apa maksud dari rumus senyawa ion tersebut. a. Unsur A melepaskan 1 elektron valensinya dan unsur B menerima dua elektron tersebut membentuk AB 2 b. Unsur A melepaskan 2 elektron valensinya dan unsur B menerima dua elektron tersebut membentuk AB 2 c. Unsur A dan B masing-masing melepaskan C C 1 1 E C 3 1

D. Siswa dapat Siswa dapat mendeskripsi elektronnya yaitu 2 1 d. Unsur A dan B masing-masing menerima 1 elektron e. Unsur A memiliki elektron valensi 2 sehingga cenderung melepaskan dua elektron. Sedangkan unsur B mempunyai 7 elektron valensi sehingga cenderung untuk menerima 1 elektron. Untuk membetuk ikatan maka unsure A membutuhkan 2 buah atom unsur B sehingga membentuk AB 2 15 Atom unsur X dan Y memiliki nomor atom 11 dan 24 dan rumus senyawa ion X 2 Y. Rumus senyawa ion tersebut menyatakan bahwa. a. Atom X melepaskan 1 elektron valensinya dan atom Y menerima dua elektron tersebut membentuk XY 2 b. Atom X melepaskan 2 elektron valensinya dan atom Y menerima dua elektron tersebut membentuk XY 2 c. Atom X dan Y masing-masing melepaskan elektronnya yaitu 2 1 d. Atom X memiliki elektron valensi 1 sehingga cenderung melepaskan elektron valensi tersebut untuk atom Y. Sedangkan atom Y mempunyai 6 elektron valensi sehingga dibutuhkan 2 buah atom X dengan 2 elektron valensi sehingga membentuk X 2 Y e. Atom X dan Y masing-masing menerima 1 elektron 16 Yang merupakan pengertian dari ikatan kovalen adalah. a. Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama D C 3 1 A C 1 1

menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga kan pengertian ikatan kovalen Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis ikatan kovalen pasangan elektron b. Ikatan yang terjadi antara unsure dimana tidak terjadi Pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang berikatan c. Ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain pada atom-atom yang berikatan d. Inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari semua atom yang berikatan e. Ikatan yang terjadi pemakaian elektron valensi secara bersama-sama yang mengakibatkan delokalisasi elektron 17 Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis ikatan kovalen adalah. a. Ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan rangkap empat. b. Ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, polar dan nonpolar, dan ikatan kovalen koordinasi c. Ikatan kovalen koordinasi, ikatan logam, dan ikatan kovalen polar, ikatan rangkap tiga, dan rangkap empat d. Ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar, dan ikatan logam, dan ikatan kovalen rangkap empat. e. Ikatan kovalen polar dan oikatan kovalen rangkap empat B C 1 1

Siswa dapat menjelaskan contoh pembentukan ikatan kovalen Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen tunggal Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen 18 Ikatan kovalen dapat terjadi antara unsur 82 Pb dan 8 O membentuk senyawa PbO. Hal ini disebabkan karena. a. Dalam pembentukan ikatan ada atom yang memberikan elektronnya kepada atom lain b. Ikatan antara usur logam dan unsur logam c. ikatan antara unsur golongan IIA dan unsur golongan VIA d. ikatan yang terjadi antar unsur periode ke-3 e. ikatan yang terjadi antar unsur Pb dan O dimana dalam ikatan terjadi pemakaian bersama pasangan elektron karena masing-masing atom memiliki keelektronegatifan yang besar yaitu Pb = 4 dan O = 2 sehingga tidak dapat melepaskan elektron valensinya dan membentuk PbO 2. 19 Yang merupakan pengertian ikatan kovalen tunggal adalah a. Terbentuk antara logam & nonlogam b. Terdapat ion positif dan ion negative c. Ikatan yang menggunakan sepasang elektron milik bersama d. Mempunyai gaya tarik elektrostatik e. Terjadi serah terima elektron 20 Ikatan kovalen rangkap dua adalah a. Ikatan yang terbentuk antara logam & nonlogam b. Ikatan yang menggunakan dua pasang elektron milik bersama c. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negatif d. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik E C 2 1 C C 1 1 B C 1 1

rangkap dua Siswa dapat menjelaskan pembentukan ikatan kovalen rangkap dua Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen rangkap tiga Siswa dapat menjelaskan e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron 21 Dalam molekul CO 2 terdapat ikatan kovalen rangkap dua. Hal ini disebabkan karena. a. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masingmasing menyumbangkan 1 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 b. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masingmasing menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 c. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masingmasing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama sehingga membentuk CO 2 d. Dalam pembentukan ikatan unsur C menyumbangkan buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 e. Dalam pembentukan ikatan unsur O menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 22 Ikatan kovalen rangkap tiga adalah a. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negatif b.ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik c. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron d.ikatan yang menggunakan tiga elektron milik bersama e. Ikatan yang terjadi dimana kedua atom memberikan satu pasang elektronya untuk dipakai bersama 23 Dalam molekul C 2 H 2 terdapat ikatan kovalen rangkap tiga.hal ini disebabkan karena.. C C 3 1 D C 1 1 C C 3 1

E. Menjelaska n proses terbentukny a ikatan koordinasi pada beberapa senyawa pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen koordinasi Siswa dapat menjelaskan pembentukan ikatan kovalen koordinasi a. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan 1 elektron valensinya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga b. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan 3 elektron valensinya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga c. Unsur C dan C masing-masing menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga d. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga e. Unsur C dan C masing-masing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga 24 Ikatan kovalen koordinasi adalah. a. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron b. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negatif c. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik d. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron e. Ikatan yang terjadi bila pembentukan ikatan elektron berasal dari satu atom saja 25 Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada senyawa H2CO3. Hal ini disebabkan karena. a. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan H elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur O b. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan H E C 1 1 E C 3 1

F. Menjelaskan kepolaran beberapa senyawa dan hubunganny a dengan keeektroneg atifan pada beberapa senyawa Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen polar Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan kovalen nonpolar elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur H c. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan O elektron yang dipakai hanya berasal dari salah satu unsur O d. Pada pembentukan ikatan antara unsur H dan H elektron yang dipakai hanya berasal dari salah satu unsur H e. Pada pembentukan ikatan antara unsur C dan O elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur C 26 Ikatan kovalen polar adalah a. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron b. Ikatan yang terjadi dimana pasangan elektron tertarik kesalah satu atom c. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negatif d. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron 27 Ikatan kovalen nonpolar adalah a. Ikatan yang terjadi dimana terdapat banyak pasangan elektron bebas b. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron c. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negatif d. Ikatan yang terjadi dimana atom-atom yang berikatan mempunyai keelektronegatifan (daya tarik elektron) yang sama e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron B C 1 1 D C 1 1 Siswa dapat 28 Sifat kepolaran ikatan dalam suatu molekul/senyawa E C 1 1

menjelaskan sifat dari senyawa polar Siswa dapat menjelaskan senyawasenyawa yang bersifat nonpolar Siswa dapat menjelaskan pembentukan ikatan kovalen polar dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifannya. Hal ini disebabkan karena. a. Perbedaan keelektronegatifan menentukan berapa jumlah atom yang bereaksi b. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya jumlah muatan c. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya jari-jarri atom tersebut d. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya afinitas elektron e. Perbedaan keelektronegatifan mempengaruhi kekuatan ikatan (daya tarik elektron) antara atom 29 Salah satu sifat dari senyawa nonpolar adalah tidak dapat larut dalam pelarut polar. Hal ini disebabkan karena. a. Senyawa nonpolar memiliki elektron yang tersebar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar b. Senyawa nonpolar memiliki elektron yang tidak tersebar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar c. Jawaban a dan b benar d. Senyawa nonpolar memiliki jumlah elektron yang tidak sama sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar e. Jawaban a dan c benar 30 Dilihat dari harga keelektronegatifan dari unsur I dan F yaitu 2,5 dan 4,0. Dalam ikatan tersebut ternyata ikatannya mempunyai sifat paling polar. Hal ini disebabkan karena. a. Molekul IF memiliki perbedaan harga keelektronegatifan besar D C 2 1 A C 2 1

G. Menjelaskan tentang ikatan logam dan hubungan dengan sifat fisik logam dan hubungannya dengan keelektroneg atifan Siswa dapat mendeskripsi kan pengertian ikatan logam Siswa dapat menjelaskan sifat logam fisik b. Molekul IF memiliki perbedaan harga keelektronegatifan rendah c. Unsur I memiliki harga keelektronegatifan rendah d. Unsur F memiliki harga keelektronegatifan sedang e. Unsur F memiliki harga keelektronegatifan besar 31 Ikatan logam adalah. a. Ikatan yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam b. Ikatan yang terjadi antara unsur logam c. Ikatan tang terjadi karena pemakaian pasaangan elektron bersama d. Ikatan yang terjadi karena serah terima elektron e. Ikatan yang terjadi karena pemakaian elektron bersama dimana elektron yang dipakai berasal dari salah satu unsur 32 Salah satu sifat logam adalah mudah ditempa. Hal ini disebabkan karena... a. adanya transisi elektron sehingga ion-ion tidak terpisah b. membentuk ion positif yang sangat kuat c. elektron valensi berbaur menyerupai lautan elektron sehingga membungkus ion-ion positif logam didalamnya. Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ionion positif pada logam tersebut sehingga dapat ditempa. d. pergerakan elektron yang bebas sehingga sulit untuk bereaksi e. kedudukan elektron yang terikat kuat pada inti sehingga sukar untuk hancur B C 1 1 C C 2 1

TES HASIL BELAJAR KELAS X SMA NEGERI 2 KUPANG TENGAH A. SOAL OBYEKTIF Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Yang dimaksud dengan ikatan kimia adalah... a. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron. b. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut tidak terjadi serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron c. Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul atau senyawa kimia dimana dalam ikatan tersebut terjadi serah terima elektron tetapi tidak terjadi pemakaian bersama pasangan elektron d. Ikatan yang terjadi antar atom yang mana kedua atom sudah stabil. e. Ikatan antar atom yang mana atom-atom tidak saling membutuhkan. 2. Dalam proses pembentukan ikatan yang lebih berperan adalah elektron valensi. Hal ini disebabkan karena. a. Elektron valensi(terluar) berada pada kulit terluar sehingga mudah melepaskan atau menerima elektron dan membentuk ikatan dengan atom yang lain b. Elektron valensi ditempatkan mengelilingi inti atom sehingga mudah untuk bergabung dengan elektron yang lainnya dan membentuk ikatan dengan atom yang lain c. Elektron valensi sulit bereaksi d. Elektron valensi sudah stabil e. Semua jawaban benar 3. Menurut Kossel dan Lewis, suatu atom dikatakan stabil apabila. a. Mudah melepaskan elektron b. Mempunyai kecenderungan untuk menerima elektron c. Memiliki elektron terluar oktet atau duplet d. Sukar bereaksi karena elektron valensinya memenuhi aturan duplet e. Sukar bereaksi karena elektron valensinya memenuhi aturan oktet 4. Pasangan atom berikut yang memenuhi aturan oktet dan duplet oleh Kossel dan Lewis adalah. a. 15 P dan 3 Li b. 18 Ar dan 2 He c. 19 K dan 1 H d. 11 Na dan 2 He e. 18 Ar dan 10 Ne 5. Diketahui konfigurasi elektron dari unsur gas mulia Argon ( 18 Ar): 2 8 8. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa. a. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 2 dan memenuhi aturan duplet b. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 3 dan tidak memenuhi aturan duplet dan octet c. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 8 dan memenuhi aturan oktet d. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 18 dan tidak memenuhi aturan duplet dan octet e. Elektron valensi (terluar) dari Ar adalah 16 dan memenuhi aturan oktet 6. Berikut ini diketahui konfigurasi elektron dari unsur Kalium ( 19 K): 2 8 8 1. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa.

a. Elektron PDF Compressor valensi dari unsur Free Version K adalah 1 dan cenderung untuk menerima 7 elektron dari unsur lain untuk memenuhi aturan octet b. Elektron valensi dari unsur K adalah 2 dan memenuhi aturan duplet c. Elektron valensi dari unsur K adalah 10 dan tidak memenuhi aturan duplet d. Elektron valensi dari unsur K adalah 16 sehingga membutuhkan 2 elektron dari unsur lain untuk mencapai kestabilan e. Elektron valensi dari unsur K adalah 1 dan cenderung untuk melepaskan 1 elektron dari unsur lain untuk memenuhi aturan oktet 7. Suatu unsur X memiliki nomor atom 16 dan konfigurasinya adalah 2 8 6. Konfigurasi elektron tersebut menunjukan bahwa. a. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan cenderung untuk menerima 2 elektron dari unsure lain untuk memenuhi aturan octet b. Elektron valensi dari unsur X adalah 14 sehingga membutuhkan 2 elektron dari unsur lain untuk smencapai kestabilan c. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan tidak menerima atau melepaskan elektronnya d. Elektron valensi dari unsur X adalah 2 dan memenuhi aturan duplet e. Elektron valensi dari unsur X adalah 6 dan cenderung untuk melepaskan elektron tersebut untuk memenuhi aturan oktet 8. Untuk mencapai kestabilan unsur logam cenderung melepaskan elektron valensinya. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang rendah sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat kuat b. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang tinggi sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat kuat c. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang tinggi sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat lemah d. Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi yang rendah sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi sangat lemah e. Unsure-unsur logam memiliki afinitas elektron yang besar sehingga kekuatan ikatan antara inti dan elektron valensi lemah 9. Untuk mencapai kestabilan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang kecil sehingga cenderung menerima elektron b. Unsur-unsur nonlogam memiliki nomor atom yang besar sehingga cenderung menerima elektron c. Unsur-unsur nonlogam memiliki jari-jari atom yang kecil sehingga cenderung menerima elektron d. Unsur-unsur nonlogam memiliki afinitas elektron yang kecil sehingga cenderung menerima elektron e. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang besar sehingga cenderung menerima elektron 10. Selain melepaskan atau menerima elektron, unsur-unsur nonlogam dan nonlogam saling bereaksi dengan pemakaian bersama pasangan elektron. Hal ini disebabkan karena. a. Unsur-unsur nonlogam memiliki kelektronegatfan yang besar sehingga sulit melepaskan elektronya dan untuk berikatan dengan unsur nonlogam yang lain maka menggunakan pasangan elektron bersama b. Unsur-unsur nonlogam memiliki keelektronegatifan yang kecil sehingga sulit untuk bereaksi c. Unsur-unsur nonlogam memiliki afinitas elektron yang kecil sehingga cenderung untuk menggunakan pasangan elektron bersama

d. Unsur-unsur PDF Compressor nonlogam Free memiliki Version jari-jari atom yang kecil sehingga cenderung menggunakan pasangan elektron bersama e. Unsur-unsur nonlogam memiliki nomor atom yang besar sehingga cenderung menggunakan pasangan elektron bersama 11. Atom gas 15 X memiliki gambar struktur Lewis adalah. a. X b. X c. X d. X X e. 12. Berikut ini yang menggambarkan struktur Lewis senyawa CO 2 adalah. a. b. c. d. e. 13. Yang dimaksud dengan ikatan ion adalah a. Ikatan yang terjadi antara unsur di golongan VA & VIIA b. Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron c. Ikatan yang terjadi sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain d. Ikatan yang dapat menarik benda-benda logam e. Mempunyai perbedaan keelektronegatifan kecil 14. Atom 17 B dan atom 20 A membentuk senyawa yang berikatan ion dengan rumus AB 2. Apa maksud dari rumus senyawa ion tersebut. a. Unsur A melepaskan 1 elektron valensinya dan unsur B menerima dua elektron tersebut membentuk AB 2 b. Unsur A melepaskan 2 elektron valensinya dan unsur B menerima dua elektron tersebut membentuk AB 2 c. Unsur A dan B masing-masing melepaskan elektronnya yaitu 2 1 d. Unsur A dan B masing-masing menerima 1 elektron e. Unsur A memiliki elektron valensi 2 sehingga cenderung melepaskan dua elektron. Sedangkan unsur B mempunyai 7 elektron valensi sehingga cenderung untuk menerima 1 elektron. Untuk membetuk ikatan maka unsure A membutuhkan 2 buah atom unsur B sehingga membentuk AB 2 15. Atom unsur X dan Y memiliki nomor atom 11 dan 24 dan rumus senyawa ion X 2 Y. Rumus senyawa ion tersebut menyatakan bahwa. a. Atom X melepaskan 1 elektron valensinya dan atom Y menerima dua elektron tersebut membentuk XY 2

b. Atom PDF X Compressor melepaskan 2 Free elektron Version valensinya dan atom Y menerima dua elektron tersebut membentuk XY 2 c. Atom X dan Y masing-masing melepaskan elektronnya yaitu 2 1 d. Atom X memiliki elektron valensi 1 sehingga cenderung melepaskan elektron valensi tersebut untuk atom Y. Sedangkan atom Y mempunyai 6 elektron valensi sehingga dibutuhkan 2 buah atom X dengan 2 elektron valensi sehingga membentuk X 2 Y e. Atom X dan Y masing-masing menerima 1 elektron 16. Yang merupakan pengertian dari ikatan kovalen adalah. a. Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron b. Ikatan yang terjadi antara unsure dimana tidak terjadi Pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang berikatan c. Ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain pada atomatom yang berikatan d. Inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari semua atom yang berikatan e. Ikatan yang terjadi pemakaian elektron valensi secara bersama-sama yang mengakibatkan delokalisasi elektron 17. Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis ikatan kovalen adalah. a. Ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan rangkap empat. b. Ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, polar dan nonpolar, dan ikatan kovalen koordinasi c. Ikatan kovalen koordinasi, ikatan logam, dan ikatan kovalen polar, ikatan rangkap tiga, dan rangkap empat d. Ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar, dan ikatan logam, dan ikatan kovalen rangkap empat. e. Ikatan kovalen polar dan oikatan kovalen rangkap empat 18. Ikatan kovalen dapat terjadi antara unsur 82 Pb dan 8 O membentuk senyawa PbO. Hal ini disebabkan karena. a. Dalam pembentukan ikatan ada atom yang memberikan elektronnya kepada atom lain b. Ikatan antara usur logam dan unsur logam c. Ikatan antara unsur golongan IIA dan unsur golongan VIA d. Ikatan yang terjadi antar unsur periode ke-3 e. Ikatan yang terjadi antar unsur Pb dan O dimana dalam ikatan terjadi pemakaian bersama pasangan elektron karena masing-masing atom memiliki keelektronegatifan yang besar yaitu Pb = 4 dan O = 2 sehingga tidak dapat melepaskan elektron valensinya dan membentuk PbO 2 19. Yang merupakan pengertian ikatan kovalen tunggal adalah a. Terbentuk antara logam & nonlogam b. Terdapat ion positif dan ion negative c. Ikatan yang menggunakan sepasang elektron milik bersama d. Mempunyai gaya tarik elektrostatik e. Terjadi serah terima elektron 20. Ikatan kovalen rangkap dua adalah a. Ikatan yang terbentuk antara logam & nonlogam b. Ikatan yang menggunakan dua pasang elektron milik bersama c. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negative d. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron

21. Dalam PDF molekul Compressor CO 2 terdapat Free ikatan Version kovalen rangkap dua. Hal ini disebabkan karena. a. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masing-masing menyumbangkan 1 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 b. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masing-masing menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 c. Dalam pembentukan ikatan unsur C dan O masing-masing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama sehingga membentuk CO 2 d. Dalam pembentukan ikatan unsur C menyumbangkan buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 e. Dalam pembentukan ikatan unsur O menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk CO 2 22. Ikatan kovalen rangkap tiga adalah a. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negative b. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik c. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron d. Ikatan yang menggunakan tiga elektron milik bersama e. Ikatan yang terjadi dimana kedua atom memberikan satu pasang elektronya untuk dipakai bersama 23. Dalam molekul C 2 H 2 terdapat ikatan kovalen rangkap tiga.hal ini disebabkan karena.. a. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan 1 elektron valensinya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga b. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan 3 elektron valensinya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga c. Unsur C dan C masing-masing menyumbangkan 3 buah elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga d. Unsur C dan H masing-masing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga e. Unsur C dan C masing-masing menyumbangkan sepasang elektronnya untuk dipakai bersama membentuk ikatan rangkap tiga 24. Ikatan kovalen koordinasi adalah. a. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron b. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negative c. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik d. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron e. Ikatan yang terjadi bila pembentukan ikatan elektron berasal dari satu atom saja 25. Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada senyawa H2CO3. Hal ini disebabkan karena. a. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan H elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur O b. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan H elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur H c. Pada pembentukan ikatan antara unsur O dan O elektron yang dipakai hanya berasal dari salah satu unsur O d. Pada pembentukan ikatan antara unsur H dan H elektron yang dipakai hanya berasal dari salah satu unsur H e. Pada pembentukan ikatan antara unsur C dan O elektron yang dipakai hanya berasal dari unsur C 26. Ikatan kovalen polar adalah a. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron b. Ikatan yang terjadi dimana pasangan elektron tertarik kesalah satu atom

c. Ikatan PDF dimana Compressor terdapat Free ion positif Version dan ion negative d. Ikatan yang mempunyai gaya tarik elektrostatik e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron 27. Ikatan kovalen nonpolar adalah a. Ikatan yang terjadi dimana terdapat banyak pasangan elektron bebas b. Ikatan yang terjadi dimana masing-masing atom membutuhkan tiga elektron c. Ikatan dimana terdapat ion positif dan ion negative d. Ikatan yang terjadi dimana atom-atom yang berikatan mempunyai keelektronegatifan (daya tarik elektron) yang sama e. Ikatan dimana terjadi serah terima elektron 28. Sifat kepolaran ikatan dalam suatu molekul/senyawa dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifannya. Hal ini disebabkan karena. a. Perbedaan keelektronegatifan menentukan berapa jumlah atom yang bereaksi b. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya jumlah muatan c. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya jari-jarri atom tersebut d. Perbedaan keelektronegatifan menentukan besarnya afinitas elektron e. Perbedaan keelektronegatifan mempengaruhi kekuatan ikatan (daya tarik elektron) antara atom 29. Salah satu sifat dari senyawa nonpolar adalah tidak dapat larut dalam pelarut polar. Hal ini disebabkan karena. a. Senyawa nonpolar memiliki elektron yang tersebar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar b. Senyawa nonpolar memiliki elektron yang tidak tersebar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar c. Jawaban a dan b benar d. Senyawa nonpolar memiliki jumlah elektron yang tidak sama sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar e. Jawaban a dan c benar 30. Dilihat dari harga keelektronegatifan dari unsur I dan F yaitu 2,5 dan 4,0. Dalam ikatan tersebut ternyata ikatannya mempunyai sifat paling polar. Hal ini disebabkan karena. a. Molekul IF memiliki perbedaan harga keelektronegatifan besar b. Molekul IF memiliki perbedaan harga keelektronegatifan rendah c. Unsur I memiliki harga keelektronegatifan rendah d. Unsur F memiliki harga keelektronegatifan sedang e. Unsur F memiliki harga keelektronegatifan besar 31. Ikatan logam adalah. a. Ikatan yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam b. Ikatan yang terjadi antara unsur logam c. Ikatan tang terjadi karena pemakaian pasaangan elektron bersama d. Ikatan yang terjadi karena serah terima elektron e. Ikatan yang terjadi karena pemakaian elektron bersama dimana elektron yang dipakai berasal dari salah satu unsur 32. Salah satu sifat logam adalah mudah ditempa. Hal ini disebabkan karena... a. Adanya transisi elektron sehingga ion-ion tidak terpisah b. Membentuk ion positif yang sangat kuat

c. Elektron PDF Compressor valensi berbaur Free menyerupai Version lautan elektron sehingga membungkus ion-ion positif logam didalamnya. Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam tersebut sehingga dapat ditempa. d. Pergerakan elektron yang bebas sehingga sulit untuk bereaksi e. Kedudukan elektron yang terikat kuat pada inti sehingga sukar untuk hancur B. SOAL ESSAY 1. Jelaskan proses pembentukan ikatan ion antara unsur K dan Cl dalam senyawa KCl! 2. Jelaskan proses pembentukan ikatan ion antara unsur Ca dan Br dalam senyawa CaBr 2! 3. Jelaskan bagaimana kemungkinan terjadinya Ikatan ion antara golongan IA [M] dan unsur golonga VIIA [L]! 4. Jelaskan bagaimana kemungkinan terjadinya Ikatan ion antara golongan IIA [M 2+ ] dan unsur golonga VIA [L 2- ]! 5. Jelaskan bagaimana kemungkinan terjadinya Ikatan ion antara golongan IA [M] dan unsur golonga VIA [L 2- ]! 6. Jika diketahui rumus senyawa kovalen dari unsur X dan Y adalah XY 2 dengan nomor atom 6 dan 8. Jelaskan apa arti rumus senyawa tersebut! 7. Jika diketahui unsur 16 S bereaksi dengan 8 O dan rumus senyawa kovalen yang terbentuk adalah SO. Jelaskan apa arti rumus senyawa tersebut! 8. Jelaskan proses pembentukan ikatan kovalen yang terbentuk antara unsur C dan H dalam senyawa CH4! Ikatan kovalen apa yang terbentuk.

Lampiran dokumentasi penelitian