BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA"

Transkripsi

1 BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

2 Benda = Materi = bahan

3 Wujud benda : 1) Padat 2) Cair 3) Gas

4 Benda Padat 1. Mekanis kuat (tegar), sukar berubah bentuk, keras 2. Titik leleh tinggi 3. Sebagian konduktor listrik yang baik (logam), sebagian isolator yang baik 4. Sebagian penghantar panas yang baik (logam), sebagian isolator yang baik 5. Sebagian memiliki sifat optik baik, sebagian tidak baik 6. Sebagian berstruktur kristal, ada yang amorf

5 Benda Cair 1. Mudah berubah bentuk mengikuti bentuk wadahnya 2. Mudah dicerai beraikan molekul-molekul pembentuknya 3. Mudah berubah wujud (titik didih rendah) 4. Merupakan zat alir (fluida) 5. Tidak terjadi ekspansi volum 6. Tidak membentuk stuktur kristal

6 Benda Gas 1. Mudah berubah bentuk mengikuti bentuk wadahnya 2. Mudah dicerai beraikan molekul-molekul pembentuknya 3. Mudah berubah wujud (titik didih rendah) 4. Merupakan zat alir (fluida) 5. Terjadi ekspansi volume 6. Tidak membentuk struktur kristal

7 Mengapa Benda-Benda memiliki sifat-sifat yang berbeda??? Unsur terkecil penyusun benda adalah unsur-unsur bisa berupa atom maupun molekul. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berikatan membentuk suatu struktur benda. Jenis unsur yang berikatan, jenis ikatan yang terjadi, dan struktur ikatan yang terbentuk akan menentukan sifat-sifat benda. Wujud zat (padat, cair, dan gas) juga ditentukan oleh jenis (proses) ikatan yang terjadi dan struktur yang dihasilkan dari proses ikatan tersebut

8 inti Apa atom??? elektron Atom dimodelkan sebagai suatu inti yang dikelilingi oleh elektron. Pada inti terdapat proton (bermuatan positif) dan netron (tidak bermuatan). Elektron bermuatan negatif (- 1,602 x C). Jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom adalah sama, sehingga secara kelistrikan atom itu netral. Setiap atom memiliki jumlah proton (elektron) berbeda. Jumlah proton (elektron) dalam suatu atom dinyatakan oleh nomor atom, sedangkan massanya dinyatakan dalam satuan massa atom.

9 A Z M Disini Z adalah nama atom, A adalah nomor atom, dan M adalah massa atom. Contoh 14 Si Atom Silikon memiliki nomor atom 14, artinya jumlah proton atau elektron pada atom Silikon adalah 14.

10

11 Elektron mengelilingi inti (mengorbit) pada tingkat-tingkat energi tertentu. Jumlah elektron yang menempati tingkattingkat energi tertentu diatur oleh Azas Pauli dan aturan und. Tingkat energi pertama (kulit pertama) maksimum ditempati oleh 2 elektron. Tingkat energi kedua (kulit kedua) maksimum ditempati oleh 8 elektron. Tingkat energi ketiga (kulit ketiga) maksimum ditempati oleh 18 elektron. Tingkat energi keempat (kulit keempat) maksimum ditempati oleh 18 elektron. Tingkat energi kelima (kulit kelima) maksimum ditempati oleh 32 elektron. Dan seterusnya.

12 Elektron-elektron yang terdapat dalam suatu atom akan tersebar menempati tingkat-tingkat energi tertentu dengan mengikuti aturan tersebut. Contoh. Atom Silikon (Si) memiliki jumlah elektron 14, jadi elektron-elekton akan tersebar seperti berikut : 2 pada kulit ke-1, 8 pada kulit ke-2, dan 4 pada kulit ke-3. Atom Tembaga (Cu) memiliki jumlah elektron 30, jadi elektron-elekton akan tersebar seperti berikut : 2 pada kulit ke-1, 8 pada kulit ke-2, 18 pada kulit ke-3, dan 2 pada kulit ke-4. Elektron yang menempati kulit terluar (tingkat energi tertinggi) yang ditempati elektron disebut elektron valensi. Jadi atom Silikon memiliki 4 elektron valensi, sedangkan tembaga memiliki 2 elektron valensi.

13 Elektron-elektron pada suatu atom dapat tereksitasi (meninggalkan tempat kedudukan semula ke kedudukan lain) ketika menerima energi. Atau bahkan loncat ke tingkat bebas (tingkat energi dimana elektron sudah tidak dibawah pangaruh inti induknya lagi yang dicirikan bila elektron tersebut tidak lagi mengitari inti asalnya). Energi terkecil yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari keadaan terikat pada inti ke keadaan bebas disebut energi ionisasi. Energi ionisasi adalah ukuran kestabilan konfigurasi elektron pada kulit terluar dari suatu atom.

14 Golongan gas Mulia (golongan VIII) pada tabel periodik seperti atom : 2e, 10Ne, 18Ar, Kr, Xe, Rn, memiliki energi ionisasi yang besar, hal ini dikarenakan pada sub kulit terluarnya diisi penuh oleh elektron. Sehingga konfigurasinya sangat stabil. Diperlukan energi yang cukup besar untuk melepaskan elektron dari sub kulit terluarnya (atom-atom ini dikatakan kurang atau tidak reaktif). Sedangkan golongan logam alkali (golongan I) pada tabel periodik seperti atom : 3Li. 11Na, 19K, dst, pada kulit terluarnya hanya diisi oleh 1 elektron, sehingga untuk melepaskan elektron dari kulit terluarnya diperlukan energi yang tidak terlalu besar. Dengan kata lain elektron terluar ini mudah dilepaskan. Sehingga atom-atom golongan ini memiliki energi ionisasi yang kecil. Golongan alkali ini mudah bereaksi dengan atom-atom sesamanya maupun atom-atom lain (secara kimiawi dikatan sangat reaktif).

15 Bagaimana kecenderungan atom-atom melepaskan atau menangkap elektron??? Secara umum atom-atom dengan banyak elektron valensi kurang dari 4 (atom-atom golongan I sampai golongan III) cenderung melepaskan elektron dan membentuk ion positif. (ion adalah atom yang kehilangan atau mendapatkan tambahan elektron sehingga kelistrikannya tidak netral. Atom yang kehilangan sebagian elektron akan menjadi bermuatan positif dan disebut ion positif, sedangkan atom yang mendapat tambahan elektron akan bermuatan negatif dan disebut ion negatif). Contoh golongan I : Na Na + + e Contoh golongan II : Ca Ca e Contoh golongan III : Al Al e

16 Sedangakan atom-atom dengan banyak elektron valensi lebih dari 4 (atom-atom golongan V sampai dengan golongan VII) cenderung menerima elektron membentuk ion negatif. Contoh golongan VII : Cl + e Cl - Contoh golongan V : N + 3e N 3-

17 Atom-atom satu sama lain dapat berikatan karena ada gaya ikat. Tarik menarik Tolak menolak Ketika jarak antar atom besar ( r >>>) terjadi gaya tarik yang lebih dominan, yaitu tarik menarik antara inti yang bermuatan positif dengan elektron yang bermuatan negatif. Ketika jarak antar atom kecil ( r <<<) terjadi gaya tolak yang lebih dominan, yaitu tolak menolak antara inti atom yang satu dengan inti atom yang lainnya yang sama-sama bermuatan positif.

18 Ada jarak tertentu (r 0 ) yang menunjukkan gaya interaksi adalah nol (gaya tarik = gaya tolak). Pada keadaan ini energi potensial sistem menjadi minimum. Energi potensial minimum ini yang disebut sebagai energi ikat. Jarak kesetimbangan antara atom-atom yang berikatan disebut jarak ikatan. asil ikatan atom-atom membentuk struktur benda. Struktur dengan keteraturan berjangkauan panjang disebut kristal. Struktur dengan keteraturan berjangkauan pendek (teratur pada daerah-daerah tertentu saja) disebut amorf.

19 JENIS-JENIS IKATAN KIMIA DALAM PEMBENTUKAN BENDA Ikatan Ionik Ikatan Kovalen Ikatan Logam Ikatan Van der Wals Ikatan idrogen Ikatan ionik, kovalen dan logam tergolong jenis ikatan kuat, Jenis-jenis ikatan ini memiliki energi ikat antara 1 10 ev (baca elektronvolt) dimana 1 ev = 1,602 x Joule. Ketiga jenis ikatan ini pada umumnya menghasilkan zat atau bahan padat dalam struktur kristal yang keras dan memiliki titik leleh yang tinggi. Sedangkan ikatan Van der Waals dan ikatan idrogen tergolong jenis ikatan lemah dengan energi ikat kurang dari 0,5 ev. Produk dari ikatan lemah ini biasanya berwujud cair (seperti air) atau gas (seperti gas argon). Tetapi dapat dihasilkan juga dalam wujud padat seperti es.

20 Ikatan Ionik Sesuai dengan namanya, maka unsur-unsur yang berikatan dengan jenis ikatan ini adalah ion-ion (ionik). Ion adalah atom yang melepaskan atau menerima elektron. Pada dasarnya atom adalah netral secara kelistrikan, artinya jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Muatan positif dimiliki oleh proton yang terletak pada inti atom, sedangkan muatan negatif dimiliki oleh elektronelektron yang bergerak mengelilingi atom. Karena jumlah proton dan elektron pada suatu atom adalah sama, maka jumlah muatan positif dan negatif juga sama, sehingga atom bersifat netral. Atom yang melepaskan elektron disebut ion positip, karena ketika melepaskan elektron atom akan kehilangan sebagian muatan negatif (ingat elektron bermuatan listrik negatif) sehingga menjadi lebih positif dan disebut ion positif. Sebaliknya atom yang menerima elektron disebut ion negatif.

21 Ikatan Ionik Ion positif dan negatif dapat saling tarik menarik membentuk suatu ikatan. Gaya pengikatnya adalah gaya Coulomb. Gaya Coulomb adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua partikel bermuatan listrik. Gaya tarik menarik terajadi antara dua partikel atau lebih yang muatan listrik tidak sejenis (positif dan negatif), sedangkan gaya tolak menolak terajadi antara dua partikel atau lebih yang muatannya sejenis (negatif dengan negatif atau positif dengan positif. Besarnya gaya Coulomb dirumuskan sebagi berikut : F k q 1 r F adalah gaya Coulomb, q1 dan q2 adalah muatan partikelpartikel, dan r adalah jarak pisah antara partikel yang berinteraksi q 2 2

22 Ikatan Ionik Contoh kristal hasil ikatn ionik adalah garam dapur (NaCl). Kristal NaCl dibentuk oleh atom Natrium (Na) dan atom Clorida (Cl) melalui proses seperti berikut : Atom Na memiliki nomor atom 11, artinya memiliki 11 elektron, 10 elektron merupakan elektron inti dan 1 elektron valensi Na Cl

23 Ikatan Ionik Gambar konfigurasi elektron pada : a) suatu atom b) pada atom natrium Atom Clorida (Cl) memiliki nomor atom 17, artinya memiliki elektron 17, 10 elektron merupakan elektron inti dan 7 elektron valensi. Untuk membentuk ikatan ionik, maka ketika atom Na dan atom Cl didekatkan satu sama lain akan terjadi transfer elektron (1 elektron) dari atom Na ke atom Cl. Akibatnya atom Na yang kehilangan 1 elektron akan menjadi ion Na+ karena melepas 1 elektron sedangkan atom Cl akan menjadi ion Cl- karena menerima 1 elektron. Menurut Coulomb, selanjutnya kedua ion Na+ dan Cl- ini akan saling tarik menarik membentuk kristal NaCl.

24 Ikatan Ionik Na e Cl Sesama molekul NaCl kemudian tarik menarik dengan gaya Coulomb membentuk suatu ikatanmenghasilkan kristal NaCl (garam dapur) Na + Cl - Na Cl

25 Ikatan Ionik Kristal-kristal ionik memiliki sifat-sifat umum seperti berikut : Termasuk kristal padat yang keras karena ikatan antara ion-ion penyusunnya tergolong ikatan kuat. Tergolong konduktor listrik dan panas yang jelek karena dari proses ikatan tersebut tidak menghasilkan elektron bebas. Memiliki titik leleh tinggi. Biasanya terlarut dalam zat cair polar, seperti air, tetapi tidak larut dalam zat cair koavalen seperti bensin. Molekul air (2) yang memiliki momen dipol listrik permanen dapat mengerjakan gaya tarik terhadap ionion bermuatan listrik yang dapat memutuskan ikatan ionik sehingga kristal ionik tersebut dikatan terlarut dalam air.

26 Ikatan Ionik Garam Dapur

27 Ikatan Kovalen Sesuai dengan namanya, maka ikatan ini dibentuk atas dasar penggunaan elektron valensi masing-masing secara bersama, sehingga seolah-olah kulit terluar dari lintasan elektronnya terisi oleh 8 elektron seperti halnya konfigurasi unsur-unsur gas mulia (golongan VIII, argon, neon, kripton, dll) seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Ne 10

28 Ikatan Kovalen Ikatan kovalen dapat terjadi antara atom-atom golongan IV dengan golongan IV (seperti Si-Si, C-C, dll) atau atom-atom golongan V dengan golongan III (seperti GaAs, InSb, AlN, dll) atau atom-atom golongan II dengan golongan VI (seperti Zn, ZnS, Cu, dll). Si 1 4 Si 1 4

29 Ikatan Kovalen Sifat-sifat kristal hasil ikatan kovalen : Semua kristal kovalen sangat keras karena memiliki energi ikat yang besar (lebih besar dari kristal ionik). Memiliki titik leleh yang sangat tinggi. Contoh kristal kovalen yang paling keras adalah kristal Intan, memiliki titik leleh 4000 K. Tidak larut dalam zat cair biasa. Merupakan isolator yang baik. Sebagian bersifat Transparan (tembus terhadap cahaya)

30 Logam (Zat Padat) Mengapa transmisi jaringan listrik menggunakan bahan logam seperti tembaga (Cu)???

31 Ikatan Logam Ikatan logam disusun oleh unsur-unsur golongan logam. Unsur-unsur dari golongan ini sangat reaktif secara kimia. Unsur-unsur golongan logam menempati golongan I, II, atau III. Karena unsur-unsur goloangan ini reaktif dan cenderung melepaskan elektron (golongannya di bawah golongan IV), maka ketika terjadi ikatan antar sesama unsur logam, masing-masing unsur akan melepaskan elektron yang akan menjadi elektron bebas (elektron konduksi) yang menjadi milik kristal logam. Itulah sebabnya mengapa pada logam banyak terkandung elektron bebas. Elektron-elektron bebas ini membentuk awan elektron atau gas elektron. Banyaknya kandungan elektron bebas pada logam seperti besi, tembaga, dll, menyebabkan bahan logam menjadi konduktor listrik yang baik. Dan banyak digunakan sebagai bahan untuk transmisi arus listrik (kabel).

32 Ikatan Logam Misalnya Tembaga (Cu) merupakan atom golongan II, maka ketika atom-atom Cu saling berikatan satu sama lain, setiap atom Cu akan melepaskan 2 elektron valensinya menjadi elektron bebas. Sehingga jika ada 1023 atom Cu yang berikatan, maka jumlah elektron bebas yang terbentuk adalah 2 x Atom-atom Cu yang elektronnya lepas berubah menjadi ion-ion Cu ++ (ion positif). Ion-ion positif ini menempati lokasi tetap pada kisi kristal. Jadi, sebuah kristal logam dapt digambarkan sebagai sederetan ion-ion positif yang menempati kedudukan teratur dalam kisi-kisi kristal, dengan elektron-elektron valensi yang membentuk gas elektron bebas bergerak diantara ion-ion positif ini, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

33 Ikatan Logam Ion-ion positif Elektron bebas Gas elektron

34 Ikatan Logam Gaya ikat pada pada logam bernilai antara 1 sampai dengan 3 ev, sedikit lebih lemah dari pada ikatan ionik dan kovalen (5 sampai dengan 10 ev). Sifat-sifat kristal hasil ikatan kovalen : Semua kristal logam tergolong zat padat yang cukup keras karena memiliki energi ikat yang tergolong kuat (lebih kecil dari kristal ionik), kecuali logam raksa (g) dalam wujud cair. Memiliki titik leleh yang tinggi. Contoh kristal Tungsten memiliki titik leleh 3380 C, kecuali logam raksa (titik leleh 39 C) Tidak larut dalam zat cair biasa. Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Tidak transparan (tidak tembus terhadap cahaya)

35 Kekerasan zat padat Mengapa intan dan arang yang dibentuk oleh unsur (atom) yang sama, yaitu atom karbon (C) memiliki kekerasan yang berbeda? Intan berwarna bening dan sangat keras, sementara arang berwarna hitam dan cenderung rapuh. Seperti telah diungkapkan bahwa sifat-sifat zat padat tidak hanya ditentukan oleh atom-atom pembentuknya, tetapi juga ditentukan oleh struktur kristal yang terbentuk dari proses ikatannya. Atomatom dalam kristal intan membentuk ikatan-ikatan dalm pola tertutup ke berbagai arah (secara kovalen). Tiap atom diikat dengan gaya ikat yang kuat oleh atom-atom tetangga terdekatnya. Itulah sebabnya kristal intan sangat keras. Dalam kristal arang atom-atom tersusun dalam bidang yang menyerupai lembaran-lembaran. Ikatan antar atom hanya cukup kuat pada atom-atom yang berada pada lembarn yang sama. Atom-atom antar lembaran yang berdekatn hanya diikat oleh gaya tarik-menarik yang relatif lemah. Ini menyebabkan atomatom pada lembaran yang satu dapat dengan mudah meluncur di atas lembaran yang lain. Karena itu kristal arang mudah patah.

36 Ikatan Van der Waals Karena atom-atom dan molekul-molekul dikelilingi oleh elektronelektron yang bermuatan negatif, maka kita berpikir jika dua buah molekul saling berdekatan akan tolak menolak. Tetapi pada kenyataannya hadir gaya elektrostatik tarik-menarik antara molekul-molekul, yang dinamai gaya Van der Waals. Gaya Van der Waals disebabkan oleh terjadinya polarisasi (pengkutuban = pemisahan) muatan listrik secara permanen pada suatu molekul. Sebagai contoh molekul air ( 2 ) yang konsentrasi elektronnya terdapat di sekitar atom oksigen, membuat molekul 2 lebih negatif pada bagian oksigen dan lebih positif pada bagian atom hidrogennya (). Molekul air ( 2 ) disebut molekul polar. Jika suatu molekul 2 berada di dekat molekul 2 ayang lainnya sehingga bagian yang muatan listriknya berlawanan saling berdekatan, seperti pada gambar di bawah, maka akan terajadi gaya tarik menarik membentuk suatu ikatan yang tergolong ikatan Van der Waals

37 Molekul Air ( 2 )

38 Polarisasi muatan listrik pada moleku air Ikatan Van der Waals

39 Ikatan Van der Waals Gambaran ikatan Van der Waals antara molekul-molekul air ( 2 ) yang membentuk zat cair diperlihatkan pada gambar berikut.

40 Ikatan Van der Waals Gambaran ikatan Van der Waals antara molekul-molekul air ( 2 ) yang membentuk zat cair diperlihatkan pada gambar berikut. Karena ikatan Van der Waals ini tergolong ikatan lemah, maka sangat mudah untuk mencerai beraikan molekul-molekul 2 yang telah berikatan. Titik didik air pun relatif rendah yaitu hanya 100oC. Beberapa wujud gas dari unsur gas mulia seperti gas neon dan argon juga terbentuk dari ikatan Van der Waals antara molekul-molekul gas neon atau argon.

41 Ikatan idrogen Dalam wujud cair, molekul-molekul air terutama terikat oleh gaya Van der Waals membentuk ikatn Van der Waals. Dalam wujud padat (es), ikatan-ikatan antar molekul 2 terutama disebabkan oleh gaya tarik atom hidrogen pada suatu molekul air yang sedikit bermuatan lebih positif terhadap satu pasang elektron valensi dari oksigen pada molekul 2 yang lain yang berdekatan. Gaya tarik ini membentuk ikatan hidrogen. Jadi ikatan hidrogen adalah suatu ikatan yang terbentuk dari gaya tarik menarik elektrostatika antara sebuah atom hidrogen () yang terikat pada sebuah atom dalam suatu molekul, dengan satu pasangan elektron valensi dari atom dari molekul lain yang berdekatan.

42 Ikatan idrogen Dengan struktur kristal volume es makin membesar, sehingga rapat massanya (massa per satuan volum) lebih kecil dari air

43 Es mengapung di atas air

44 Ikatan idrogen Ikatan ini juga tergolong ikatan lemah, buktinya es segera akan mencair ketika dibiarkan di udara terbuka dengan temperatur sedikit diatas 0 o C. Es mencair menandakn ikatan hidrogen telah rusak dan kembali domianan ikatan Van der Waals.

45 Struktur Gas Molekul-molekul gas satu sama lain tidak berikatan, sehingga mereka mudah saling menjauh, bahkan cerai berai N N

46 Struktur Gas

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Sifat sifat zat padat bergantung pada: Jenis atom penyusunnya Struktur materialnya Berdasarkan struktur

Lebih terperinci

BAB 3 IKATAN KRISTAL. 3.1 Macam-Macam Ikatan Kristal

BAB 3 IKATAN KRISTAL. 3.1 Macam-Macam Ikatan Kristal BAB 3 IKATAN KRISTAL Zat padat berdasarkan susunan atomnya dapat diklasifikasikan atas kristal dan amorf. Sebuah kristal mempunyai susunan atom yang teratur sehingga dapat berbentuk kubus, tetragonal atau

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN IKATAN KIMIA DALAM BAHAN Sifat Atom dan Ikatan Kimia Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron, dimana diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia yang akan menurunkan energi potensial

Lebih terperinci

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI edy wiyono 2004 PENDAHULUAN Pada umumnya atom tunggal tidak memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia, maka atom atom

Lebih terperinci

Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL

Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL Kekristalan Zat Padat Zat padat dapat dibedakan menjadi: Kristal yaitu bila atom atau molekul penyusun tersusun dalam bentuk pengulangan kontinu untuk rentang

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II A. KONSEP ATOM

BAB II A. KONSEP ATOM BAB II STRUKTURR DAN IKATAN ATOM BAB II STRUKTURR DAN IKATAN ATOM A. KONSEP ATOM Semua material tersusun oleh atom atom. Setiap atom terdiri dari inti atom(nukleus) dan elektron seperti ditunjukkann pada

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)

Lebih terperinci

MAKALAH IKATAN KRISTAL

MAKALAH IKATAN KRISTAL Pendahuluan Fisika Zat Padat MAKALAH IKATAN KRISTAL KELOMPOK I Nama Mahasiswa 1. NURHIDAYAH 2. ELYNA WAHYUNITA 3. AMIN RAIS 4. ANDI SRI WAHYUNI 5. ARMITA CAHYANI Kelas : FISIKA A JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

Lebih terperinci

U = Energi potensial. R = Jarak antara atom

U = Energi potensial. R = Jarak antara atom IKATAN KRISTAL Zat padat merupakan zat yang memiliki struktur yang stabil Kestabilan sruktur zat padat disebabkan oleh adanya interaksi antara atom membentuk suatu ikatan kristal Sebagai contoh: Kristal

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP IKATAN KIMIA Tim Dosen Kimia Dasar FTP Sub pokok bahasan: Konsep Ikatan Kimia Macam-macam ikatan kimia KONSEP IKATAN KIMIA Untuk mencapai kestabilan, atom-atom saling berikatan. Ikatan kimia merupakan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. BAB 3 IKATAN KIMIA Gambar 3.1 Kisi Kristal Senyawa NaCl. Sumber: amparan Dunia Ilmu Time life Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan Kimia

Lebih terperinci

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G 2 IKATAN KIMIA A. KESTABILAN ATM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN IN D. IKATAN KVALEN E. IKATAN KVALEN PLAR DAN NNPLAR F. KATAN KVALEN KRDINASI G. IKATAN LGAM. IKATAN CAMPURAN Nitrogen dan oksigen merupakan

Lebih terperinci

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar Kimia X SMA 43 BAB 2 Ikatan Kimia Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1 Menjelaskan pengertian ikatan kimia 2 Menyebutkan macam-macam ikatan kimia 3 Menjelaskan proses

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan

Lebih terperinci

01 : STRUKTUR MIKRO. perilaku gugus-gugus atom tersebut (mungkin mempunyai struktur kristalin yang teratur);

01 : STRUKTUR MIKRO. perilaku gugus-gugus atom tersebut (mungkin mempunyai struktur kristalin yang teratur); 01 : STRUKTUR MIKRO Data mengenai berbagai sifat logam yang mesti dipertimbangkan selama proses akan ditampilkan dalam berbagai sifat mekanik, fisik, dan kimiawi bahan pada kondisi tertentu. Untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Partikel Materi. Partikel Materi

Partikel Materi. Partikel Materi Bab 4 Partikel Materi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul; menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia

Lebih terperinci

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik Ikatan Kimia Teori awal tentang ikatan kimia. Tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis ( Profesor di University of California Lewis memperhatikan bahwa gas lembam

Lebih terperinci

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom yang berdiri sendiri, tapi hampir semuanya berikatan dengan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa

Lebih terperinci

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si.

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si. Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Pendahuluan Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut : - atom yang 1 melepaskan

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

kimia KONFIGURASI ELEKTRON

kimia KONFIGURASI ELEKTRON K-13 Kelas X kimia KONFIGURASI ELEKTRON Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konfigurasi elektron kulit dan subkulit. 2. Menyelesaikan

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom IKATAN KIMIA BAB 3 KOMPETENSI DASAR: Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi

Lebih terperinci

BAB - III IKATAN KRISTAL

BAB - III IKATAN KRISTAL BAB - III IKATAN KISTAL Pertanyaan yang harus dawab pada dalam bab ini adalah : Apakah yang menyebabkan sebuah kristal tetap bersatu? Jawab : Interaksi yang paling besar bertanggung awab untuk teradi kohesi

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra TEORI ATOM Ramadoni Syahputra STRUKTUR ATOM Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh filsafat Yunani yaitu Leoclipus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Atom berasal dari kata Yunani:

Lebih terperinci

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p,

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, Ingattt.. Tabel SPU Konfigurasi Elektron Struktur Lewis t 1. Aturan Aufbau Konfigurasi Elektron 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, Lanjutan 2. Aturan Hund orbital

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah kimia dasar Oleh : AZKA WAFI EL HAKIM ( NPM : 301014000 ) HELGA RACHEL F ( NPM : 3010140014 ) MUHAMMAD

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain.

Lebih terperinci

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia IKATAN KIMIA IKATAN KIMIA Gaya yang memegangi atom atau ion membentuk molekul atau kristal disebut Ikatan Kimia. Elektron memegang peran penting dalam pembentukan ikatan kimia. Peranan elektron dalam pembentukan

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi. b. Komposisi Lapisan Bumi

KIMIA. Sesi. Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi. b. Komposisi Lapisan Bumi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan senyawa-senyawa

Lebih terperinci

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR I. Perkembangan teori atom a. Teori atom Dalton: Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd IKATAN KIMIA RATNAWATI, S.Pd Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya Menggambarkan susunan elektron

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi ikatan kimia ini dilakukan beberapa tahap kerja. Tahapan kerja tersebut meliputi analisis standar kompetensi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc Name: RK13AR10KIM01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataaan berikut yang tidak benar (A) elektron ditemukan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan ke stabilan atom unsur yang bernomor atom 10 adalah dengan a. Melepaskan dua elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +2 b. Mengikat enam elektron

Lebih terperinci

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur MATERI IKATAN KIMIA Unsur-unsur di alam pada umumnya tidak ada yang berada dalam keadaan tunggal, kecuali atom yang terdapat pada golongan VIII A (unsur gas mulia). Unsur di alam cenderung bergabung dengan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X MIA

MODUL KIMIA KELAS X MIA MODUL KIMIA KELAS X MIA IKATAN KIMIA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 Page 1 BAB 3 IKATAN KIMIA Unsur-unsur biasanya ditemukan di alam dalam keadaan tidak stabil dan unsur-unsur tersebut cenderung

Lebih terperinci

II. KEGIATAN BELAJAR 2 STRUKTUR KRISTAL BAHAN PADAT. Struktur kristal bahan padat dapat dijelaskan dengan benar

II. KEGIATAN BELAJAR 2 STRUKTUR KRISTAL BAHAN PADAT. Struktur kristal bahan padat dapat dijelaskan dengan benar II. KEGIATAN BELAJAR 2 STRUKTUR KRISTAL BAHAN PADAT A. Sub Kompetensi Struktur kristal bahan padat dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu

Lebih terperinci

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia K-13 Kelas X kimia REVIEW I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah. 2. Memahami teori atom dan

Lebih terperinci

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini.

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini. III Ikatan Kimia Jika benda yang kita lihat sehari-hari diamati di bawah mikroskop (misalnya kepingan es batu) maka akan tampak struktur dari benda tersebut. Struktur dari benda tersebut sangat unik dan

Lebih terperinci

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR A. STANDAR KOMPOTENSI 1 : Mendeskripsikan struktur atom,sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan kestabilan atom unsur yang bernomor atom 8 adalah dengan a. Melepaskan enam elektron muatan +6 b. Mengikat dua elektron dari atom lain menjadi ion dengan

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T Bank Soal Kimia Kelas 10 SMA Bab Ikatan Kimia + Kunci Jawaban Soal 1 Susunan electron valensi gas mulia dibawah ini yang tidak octet adalah.... A. Xe B. Kr C. Ar D. Ne E. He Soal 2 Kestabilan gas mulia

Lebih terperinci

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. TUGAS Jawablah soal-soa berikut dengan tepat dan benar. 1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. A. Dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasi makin

Lebih terperinci

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang IKATAN KIMIA Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasan penggunakan prinsip

Lebih terperinci

STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA

STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA Objektif: Bab ini akan menguraikan tentang sifatsifat fisika SENYAWA ORGANIK seperti : Titik Leleh dan Titik Didih Gaya antar molekul Kelarutan Spektroskopi dan karakteristik

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) Nama Siswa :... Kelas/No :... Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskrisikan kemungkinan terjadinya ikatankimia dengan menggunakan tabel periodik Indikator : Menjelaskan kecenderungan

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II Materi Pengenalan elektronika Dasar Pertemuan ke II 1 Pembahasan Materi : Struktur atom Struktur atom bahan semikonduktor Struktur atom silikon dan germanium Sifat Konduktor, isolator dan semikonduktor

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

Gaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan

Gaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab V Gaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan Fasa merupakan bagian homogen suatu sistem

Lebih terperinci

BAB III TABEL PERIODIK

BAB III TABEL PERIODIK BAB III TABEL PERIODIK 1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak

Lebih terperinci

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron Lampiran 1 SILABUS 1 Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut:

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut: Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program LEMBARAN SOAL 7 : Kimia : SMA : X / INTI PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

SKL 1. Ringkasan Materi

SKL 1. Ringkasan Materi SKL 1 Menganalisis struktur atom, sistem periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsur dan senyawa. o o o Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta

Lebih terperinci

SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA

SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA 1. Hukum Berkala dan Tabel Berkala SIFAT SIFAT HUKUM BERKALA Sifat - sifat hukum berkala melibatkan sifat yang di kenal sebagai volume atom yang dimana bobot atom suatu

Lebih terperinci

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai

Lebih terperinci

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ISI BAB I 1. Pendahuluan 2. Struktur Atom 3. Elektronegativitas 4. Ikatan Ionik 5. Ikatan Kovalen 6. Struktur Lewis 7. Polaritas Ikatan 8. Sifat-Sifat Senyawa Kovalen TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

Lebih terperinci

Bab 1. Semi Konduktor

Bab 1. Semi Konduktor Bab 1. Semi Konduktor Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor. Semikonduktor

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

Partikel Materi. Bab. Peta Konsep. Gambar 8.1 Molekul senyawa. Atom. bermuatan listrik. jenisnya Ion. bergabung menjadi. Molekul

Partikel Materi. Bab. Peta Konsep. Gambar 8.1 Molekul senyawa. Atom. bermuatan listrik. jenisnya Ion. bergabung menjadi. Molekul Bab 8 Partikel Materi Sumber: Encarta 2005 Gambar 8.1 Molekul senyawa Perhatikan gambar molekul senyawa (lihat Gambar 8.1). Molekul senyawa tersebut disusun oleh atom-atom dari unsur yang berbeda. Molekul

Lebih terperinci

BAB III IKATAN KRISTAL

BAB III IKATAN KRISTAL BAB III IKATAN KISTAL MATEI : IKATAN KISTAL 3..Ikatan Van der Walls-London. 3... energi kohesi 3... energi potensial Lenard-Jones. 3..3. konstanta kisi 3.. Ikatan ion 3... energi kisi 3... energi Madelung

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011 IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011 ATOM STABIL Suatu atom dikatakan stabil jika: 1. Sukar bereaksi dengan atom/unsur lain (golongan VIII A ) 2. Elektron valensinya berisi penuh elektron yaitu berisi

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25 ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I Mata pelajaran Kimia Kelas/Semester XI IPA 1/1 Kisi Butir Soal ClassXI Mudah Sedang Susah C1 C2 and C3 C 4,5,6 Total Presentase 12% 56% 32% 100% Jumlah soal 3 14 8 25 Dimensi

Lebih terperinci

Ikatan Kimia & Larutan

Ikatan Kimia & Larutan Ikatan Kimia & Larutan Review ATOMIC STRUCTURE 2 Atomic number the number of protons in an atom 4 Atomic mass the number of protons and neutrons in an atom number of electrons = number of protons ATOMIC

Lebih terperinci

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA 1. Kelompok unsur berikut yang semuanya bersifat logam yaitu.... a. Emas, seng, dan Karbon b. Besi, nikel dan belerang c. Fosfor, oksigen dan tembaga d.

Lebih terperinci

ATOM BERELEKTRON BANYAK

ATOM BERELEKTRON BANYAK ATOM BERELEKTRON BANYAK A. MODEL ATOM BOHR * Keunggulan Dapat menjelaskan adanya : 1. Kestabilan atom. Spektrum garis pada atom hidrogen (deret Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund) * Kelemahan Tidak

Lebih terperinci

BAB.8 FISIKA MODERN - P.SINAGA

BAB.8 FISIKA MODERN - P.SINAGA BAB.8 Atom unit terkecil dari materi yang tidak bisa dibagi lagi( indivisible ) Helium atom shells electron a) Nomor Atom = jumlah Elektron dalam atom = jumlah proton dalam inti atom a) Elektron elektron

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN Kelompok :... Nama Siswa :... Indikator : 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. 2. Menjelaskan proses terbentuknya

Lebih terperinci

BAB 1 RINGKASAN MATERI

BAB 1 RINGKASAN MATERI BAB 1 RINGKASAN MATERI Mata Pelajaran : Dasardasar listrik dan elektronika Bahan Kajian : Struktur atom Kelas/semester : 10/1 Kompetensi Dasar : Menjelaskan arus, tegangan dan tahanan listrik Pada dasarnya

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH MATERIAL TEKNIK TEKNIK MESIN

DIKTAT KULIAH MATERIAL TEKNIK TEKNIK MESIN DIKTAT KULIAH MATERIAL TEKNIK TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2009 i DIKTAT KULIAH MATERIAL TEKNIK Disusun : ASYARI DARYUS Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA Isana SYL

IKATAN KIMIA Isana SYL IKATAN KIMIA Isana SYL IKATAN KIMIA Kebahagiaan atom Konfigurasi i elektronik stabil Konfigurasi elektronik gas mulia / gas lamban (Energi ionisasi relatif besar dan afinitas elektron relatif kecil) Ada

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas Atom Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi disebut atom (berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi lagi). Namun, berakhir pendapat tersebut

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen 7/19/2017 1 IKATAN KIMIA 1. Ikatan kimia adalah. 2.a.Tujuan atom berikatan. b. Aturan duplet

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 DAFTAR PUSTAKA 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 2. Drs. Hiskia Achmad, Kimia Unsur dan Radiokimia, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2001 3.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Strategi Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati dan Mudjino (dalam

Lebih terperinci

Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Utama (n) Menyatakan nomer kulit tempat elektron berada atau bilangan ini juga menyatakan ukuran orbital/ jarak/ jari-jari atom. Dinyatakan dengan bilangan bulat positif. Mempunyai dua

Lebih terperinci

MEDIA POWERPOINT MATERI KIMIA SISTEM PERIODIK UNSUR RANGKUMAN MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

MEDIA POWERPOINT MATERI KIMIA SISTEM PERIODIK UNSUR RANGKUMAN MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR MEDIA POWERPOINT MATERI KIMIA SISTEM PERIODIK UNSUR Berikut adalah media pebelajaran berupa powerpoint dari materi kimia sistem periodik unsur. RANGKUMAN MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR SISTEM PERIODIK UNSUR

Lebih terperinci

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Ikatan dan Isomeri Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Susunan Elektron dalam Atom Mulai dikenalkan oleh Rutherford: Atom terdiri atas inti yg kecil & padat dan dikelilingi oleh elektron-elektron

Lebih terperinci

IKATAN KOVALEN. berikutnya adalah membentuk elektron persekutuan. Dalam kerja sama ini, atom-atom

IKATAN KOVALEN. berikutnya adalah membentuk elektron persekutuan. Dalam kerja sama ini, atom-atom IKATAN KOVALEN Jika kerja sama dalam bentuk serah terima elektron tidak dapat dilakukan, maka pilihan berikutnya adalah membentuk elektron persekutuan. Dalam kerja sama ini, atom-atom yang akan berikatan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom Mata Kuliah Pertemuaan Pokok Bahasan Waktu : Elektronika Analog : I : Bahan Semikonduktor : 2x55 menit Berdasarkan sifat hantantaran listrik bahan dapat dibagi atas 3 jenis yaitu: bahan yang tidak dapat

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR 1. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton den neutron. 1. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan

Lebih terperinci

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MIKROELEKTRONIKA Gejala Transport dalam Semikonduktor D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MOBILITAS & KONDUKTIVITAS Gambaran gas elektron dari logam Bagian yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. 5-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. 5-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 5-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom Atom dengan lebih dari satu elektron

Lebih terperinci

SISTEM PERIODIK UNSUR

SISTEM PERIODIK UNSUR SISTEM PERIODIK UNSUR Terdiri atas PETA KONSEP Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sifat-sifat keperiodikan J. W. Dobereiner John Newland Dimitri Mendeleev Sistem Periodik Modern Sistem 18 golongan Sistem

Lebih terperinci

BENDA, MATERI DAN ZAT

BENDA, MATERI DAN ZAT Modul III Kimia Tanggal: 9/9/2015 Berdasakan pengetahuan tentang sususan materi yang telah ada, kita dapat memahami sifat-sifat materi dan melakukan pengelompokkan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN ION DENGAN MENGGUNAKAN CONCEPTUAL CHANGE TEXT 65 LAMPIRAN A.1 Instrumen Validasi Kesesuaian Indikator dengan Kompetensi Inti

Lebih terperinci

MASSA ATOM,MASSA ATOM RELATIF dan KONFIGURASI ELEKTRON

MASSA ATOM,MASSA ATOM RELATIF dan KONFIGURASI ELEKTRON Pertemuan ke... MODUL 2 MASSA ATOM,MASSA ATOM RELATIF dan KONFIGURASI ELEKTRON Standar Kompetensi : : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar : 1.1.Memahami

Lebih terperinci

Kimia Organik I. Pertemuan ke 1 Indah Solihah

Kimia Organik I. Pertemuan ke 1 Indah Solihah Kimia Organik I Pertemuan ke 1 Indah Solihah Some organic chemicals DNA Medicines Active Pharmaceutical Ingredients Excipients Fuels Materials Essential oils Pigments Farmakodinamik Farmakokinetik Kimia

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci