Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat

KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Jumlah Uang KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Waktu

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

DAFTAR ISI. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Menulis Suku Kata dan Kata. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Membaca dan Menulis Kalimat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN PKBM MELALUI PERMAGANGAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

kurang beruntung untuk jalur pendidikan nonformal yang berusia lahir sampai dengan usia 6 tahun dan sebagai prioritas anak usia lahir sampai dengan

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penataan Kelembagaan PKBM

Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kaliurang, Oktober 2010

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

EVALUASI DAN SEMILOKA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PUG BIDANG PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan pembangunan. Tidaklah mudah untuk mengadakan perubahan

7 KAPASITAS FASILITAS

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

LAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT SUBDIT SARANA DAN PRASARANA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN PECAHAN

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

PERAN MANAJER RUMAH TANGGA SEBAGAI STRATEGI DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR DI KABUPATEN SITUBONDO

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang benar!

Bab. Satuan Debit. Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 10. GEOMETRI Â PENGUKURANLATIHAN SOAL BAB 10

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANGKUMAN MATERI. Aritmatika Sosial

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Dr. Ir. Sri Yanti JS. MPM

PEMBELAJARAN SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, DAN BERAT

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

TRYOUT MATEMATIKA 1 UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SD/MI TAHUN AJARAN 2016/2017

Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan untuk semua atau Education For All (EFA) di Indonesia menurun.

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Profi l Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Profi le: Directorate of Literacy and Equivalency Education Development

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

OLIMPIADE TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

UN SD 2011 Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA TAHUN 2017

LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL

(PROFIL LEMBAGA) SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTAWARINGIN TIMUR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

LANDASAN HUKUM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA. Dokumen 002

Transkripsi:

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat KEGIATAN BELAJAR 3 Terampil Menghitung Satuan Isi i

Kata Sambutan Pelindung: Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. Penanggung Jawab: Dr.Wartanto Editor: Dra. Ida M. Kosasih, M.Pd. Penulis:... Siti Nurul Aini, S.Kom. Dra. Katarina, M.Pd. Johan Winarni, S.P., M.Pd. Surya Nilasari, S.Pd. Desain Grafis/Illustrator: Surya Evendi Memasuki tahun 2015, perhatian dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian akhir dari program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan di Dakar Senegal tahun 2000 oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan kecakapan hidup, pemberantasan buta aksara, pengarusutaman gender, peningkatan mutu pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target tersebut. Untuk itu, Ditjen PAUD dan DIKMAS mengembangkan kebijakan dan program/ kegiatan pendidikan masyarakat dalam skema besar pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education). Layanan PAUD dan DIKMAS sangat penting dan strategis dilakukan karena masih terdapat penduduk usia 15-59 tahun sebesar 3,86% atau sebanyak 6.165.404 orang (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014). Penduduk buta aksara tersebut mayoritas perempuan sebesar 66,39% dan laki-laki sebesar 33,61%. Kondisi perekonomian mereka tergolong miskin, bekerja serabutan, buruh tani, nelayan, kuli bangunan, dan pedagang kecil atau hanya sebagai ibu rumah tangga bagi kaum perempuannya. Selain itu, masih terdapat pula penduduk usia muda usia SD/MI (7-12 tahun) yang tidak dapat mengikuti pendidikan dasar (SD/MI) karena berbagai faktor yang rentan menjadi buta-aksarawan baru yang sekaligus akan menjadi target layanan pendidikan kesetaraan untuk tetap memberi kesempatan mereka dalam memenuhi hak-hak pendidikannya. Dengan spektrum layanan pendidikan alternatif dan solutif tersebut, Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS berupaya memperluas layanan dan peningkatan mutu layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, petunjuk teknis, dan bahan ajar penyelenggaraan program/kegiatan pendidikan masyarakat. Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat efektif dan efisien untuk mewujudkan masyarakat belajar yang dilandasi semangat revolusi mental guna meraih kemajuan masyarakat yang berkarakter dan berintegritas. Buku Bahan Ajar Keaksaraan Dasar ini merupakan salah satu contoh modul pembelajaran keaksaraan berbasis standar kompetensi keaksaraan dasar dan didesain untuk masyarakat petani (fungsional bidang pertanian). Karena ini merupakan salah satu contoh maka di daerah, terbuka lebar untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar keaksaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi keaksaraan dasar Jakarta, April 2015 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. ii iii

Kata Pengantar Pengembangan program pendidikan masyarakat terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti. Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Education for All (Pendidikan Untuk Semua), Education for Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, dan program lainnya. Program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diterapkan dalam konteks lokal. Berbagai layanan pendidikan masyarakat bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan norma, standar, pr osedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat lainnya sebagai acuan di lapangan. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut dapat menjadi acuan dan menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat yang efektif, efisien dan akuntabel. Jakarta, April 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dr. Wartanto iv 1

Cermati Baca dan salinlah! Panjang jaring 20 m 5cm Panjang mata jaring Lebar jaring 1 m Lebar jaring 1 m Lebar jaring 1 m Panjang jaring 20 m Panjang jaring 20 m 5cm Panjang mata jaring Panjang mata jaring 5 cm Sebutkan! Panjang Ikan Tuna 30 cm Penggaris panjang 15 cm Meteran kerja panjang 5 m Meteran tanah panjang 50 m 30 cm 2 3

lengkapi! Cermati dan sebutkan! Lebar jaring 1 m Lebar jaring 1 m 1 m = 100 cm 1 km = 1000 m cm (centi meter) m (meter) km (kilo meter) Panjang jaring 20 m Panjang jaring. m 1 km 5cm Panjang mata jaring Panjang mata jaring.. cm arak dari rumah ke dermaga 1 km 1 km = 1000 m Panjang Ikan Tuna. cm 0,75 km 30 cm jarak dari rumah ke tempat pelelangan ikan 0,75 km 0,75 km = 0,75 x 1000 m =.. m 4 5

Rumah Pak Supardi Stasiun pengisian bahan bakar nelayan 1. Siapkan meteran. Tugas 750 km Dermaga 2. Ukurlah panjang meja, lebar meja, tinggi meja, lebar lantai dan panjang lantai di tempat belajar. Isikan pada tabel berikut. No Uraian Ukuran dalam cm 1 panjang meja... 250 m Pak Supardi pergi dari rumah untuk membeli solar. Solar dibawa Pak Supardi ke dermaga. Jarak rumah Pak Supardi ke stasiun pengisian bahan bakar nelayan 750 m. Jarak dari stasiun pengisian bahan bakar nelayan ke dermaga 250 m. Berapa meter jarak yang ditempuh Pak Supardi? 750 m + 250 m = m 2 lebar meja... 3 tinggi meja... 4 lebar lantai... 5 panjang lantai... 6...... 7...... 6 7

Gambar orang berjalan ke tambak Gambar orang berjalan ke tempat pelelangan ikan Pak Rudi pergi ke tambak. Jarak rumah Pak Rudi ke tambak 750 m. Ketika baru berjalan 250 m Pak Rudi berhenti di warung. Jadi Pak Rudi harus menempuh berapa meter lagi supaya sampai ke tambak? 750 m... m m Jarak rumah Pak Totok ke tempat pelelangan ikan, sama dengan 3 kali jarak rumah Pak Ahmad ke dermaga. Berapa jarak rumah Pak Totok ke tempat pelelangan ikan, jika jarak rumah Pak Ahmad ke dermaga 500 m? x m = m 8 9

Ibu Tutik ingin membuat jaring dengan mata jaring sebanyak 400 buah. Berapa panjang tiap mata jaring yang dibuat Ibu Tutik, jika ia mempunyai tali sepanjang 2000 cm? m : = m Pak Mamat membeli tali pancing untuk memancing. Ia membeli 15 m tali pancing. Harga per meternya Rp.8.000,-. Berapa rupiah Pak Mamat harus membayar? m x Rp.,- = Rp..,- Gambar orang membuat jaring Gambar orang membeli tali pancing 10 11

Cermati! 1 kg = 1000 g 1 kw = 100 kg 1 ton = 10 kw g (gram) kg (kilo gram) kw (kuintal) Gambar menimbang ikan 12 13

Sebutkan! Timbangan bebek Timbangan berdiri Perhatikan dan isilah! = 1 kg = 2 kg =... kg =... kg Timbangan gantung Timbangan roti Timbangan badan =... kg =... kg =... kg 14 15

Tugas 1. Siapkan timbangan roti, neraca atau alat ukur berat lainnya. Gambar orang menimbang ikan 2. Ukurlah berat buku, spidol, pensil dan sebagainya. Isikan pada tabel berikut. No Uraian Ukuran berat dalam kg 1 berat buku... 2 berat spidol... 3...... 4...... Pak Joko menjual Ikan Bandeng 70 kg. Pak Joko juga menjual Udang 40 kg. Berapa kg ikan yang dijual Pak Joko? 5...... 6...... 7...... Ikan Bandeng = kg Udang = kg = kg 16 17

Gambar orang mengambil pakan ikan Pak Tono pulang dari melaut. Ikan yang dihasilkan 8 drum plastik. 1 drum plastik berisi 75 kg. Berapa kuintal ikan yang didapatkan? 8 drum plastik x 75 kg =... kg =... kw Ibu Sari mempunyai pakan ikan 65 kg. Ia mengambil 15 kg pakan ikan. Berapa sisa pakan ikan Ibu Sari? Gambar drum plastik... kg... kg... kg 18 19

Gambar orang membagi udang menjadi 5 Pak Yanto panen Ikan Bandeng. Ia menjual 200 kg Ikan Bandeng. Pedagang membayar Rp. 25.000,- untuk 1 kg. Berapa uang yang diterima Pak Yanto? kg x Rp.,- = Rp.,- Gambar drum plastik berisi ikan Pak Heri panen udang. Udang yang dihasil 150 kg. Udang tersebut dibeli oleh 5 orang pedagang. Berapa kg udang yang diperoleh masingmasing penjual?... kg :... kg =... 20 21

Gambar orang beli solar dengan jerigen yang bermacam-macam ukuran Cermati! 1 l = 1.000 ml 1 m 3 = 1.000 l ml (mililiter) l (liter) m 3 (meter kubik) 22 23

Perhatikan dan isilah! Sebutkan! Jerigen 1 = 500 ml Jerigen 2 = ml Jerigen 3 = l Jerigen 4 = l Literan Jerigen 250 ml = 250 l = 0.25 l 1000 1 l = 1000 ml = l 500 l = 500 1000 m3 = 0.5 m 3 750 l = 750 1000 m3 = 0.75 m 3 1 l = 1000 ml 5 l = ml Drum 24 25

Gambar orang membeli solar 2 jerigen dengan ukuran yang berbeda Pak Heru membeli 50 liter solar. Dipakai melaut sebanyak 20 liter. Berapa sisa solar Pak Heru? l - l = l Pak Sigit membeli 2 jerigen solar. Masing-masing isinya 2 l dan 5 l. Berapa l solar yang dibeli Pak Sigit? Gambar orang mengisi solar ke dalam kapal 2 l + 5 l = l 26 27

Pak Puji membeli solar sebanyak 5 jerigen. Masing-masing jerigen dapat menampung 10 liter solar. Berapa liter solar yang dibeli Pak Puji? x liter = liter Gambar tangki solar mengisi drum kaleng Gambar orang membeli 5 jerigen solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan Juragan kapal membeli solar sebanyak 5000 liter. Dituangkan kedalam 50 drum kaleng. Berapa liter isi masing-masing drum kaleng?... l :... l =... l 28 29

Gambar orang membeli solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan Pak Budi membeli solar sebanyak 25 liter. 1 liter solar harganya Rp. 5.700,-. Berapa Pak Budi harus membayar? l x Rp...,- = Rp....,- 30 31

Catatan: 32