BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

Oleh : Eliana Dwi Rahayu K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

Diana Aprisinta Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI NGAWI ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang menggunakan Kurikulum 013.. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak bulan Februari 014 sampai dengan bulan Mei 016. Adapun rincian jadwal kegiatan penelitian disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Tahap Penelitian 1 Pengajuan judul Penyusunan proposal Pengurusan ijin 3 penelitian Validasi dan uji coba 4 instrumen Proses pembelajaran 5 dan pengambilan data 6 Analisis data 7 Penyusunan skripsi Tahun 014 Tahun 016 Bulan Ke Bulan Ke 3 4 5 6 4 5 Adapun tahap-tahap yang penulis laksanakan adalah: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan antara lain : 1) Pengumpulkan data mengenai permasalahan yang akan diteliti dengan mengadakan survei ke sekolah mengenai kesulitan materi yang akan diteliti. Survei ini dilakukan dengan wawancara langsung kepada guru yang bersangkutan mengenai kesulitan dalam mempelajari materi, 3

33 kesalahan yang sering dilakukan dan beberapa hal yang berkaitan dengan pembelajaran pada materi tersebut. Survei ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan secara garis besar yang dialami oleh siswa pada materi tersebut. Dari survey yang dilakukan, diperoleh bahwa: a) siswa kurang tertarik dengan matematika b) siswa kurang fokus dalam pembelajaran matematika di kelas c) siswa kurang memahami konsep yang dijelaskan guru ) Pengajuan proposal penelitian. 3) Permohonan ijin penelitian di SMA N 1 Sukoharjo. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan Februari hingga pertengahan April 014. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini penulis melakukan penelitian yaitu : 1) Pengujian kondisi awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan dua kelas yang mempunyai kondisi seimbang. Untuk itu, dilakukan Uji Keseimbangan pada dua kelas yaitu X MIA 3 dan X MIA 5. ) Pengajaran di kelas kontrol dan kelas eksperimen SMA N 1 Sukoharjo. 3) Penyusunan instrumen penelitian (angket dan soal) kemudian divalidasi oleh tiga orang validator. Validasi ini bertujuan mengetahui validitas isi dari soal tersebut. 4) Uji coba instrumen pada sekolah yang dengan sekolah untuk penelitian (SMA N 1 Sukoharjo). Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA N 1 Surakarta. 5) Penghitungan harga konsistensi internal tiap butir dan reliabilitasnya dari hasil uji coba di SMA N 1 Surakarta untuk menentukan butir instrumen yang memenuhi syarat instrumen. penghitungan ini dilakukan untuk instrumen soal tes. (Syarat konsistensi internal dan reliabilitas dapat dilihat pada sub bab metode pengumpulan data tentang syarat instrumen).

34 6) Pelaksanaan tes di SMA N 1 Sukoharjo pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tahap pelaksanaan ini dilakukan dari April sampai dengan Juni 014. c. Tahap Penyelesaian Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian, selanjutnya disusun laporan penelitiannya sesuai dengan hasil pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan microsoft excel dan SPSS. B. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu (quasi experimental research) karena peneliti tidak mungkin melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel variabel yang diteliti. Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan media pembelajaran komik foto (fotonovela) pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas kontrol. Untuk variabel bebas yang lain yaitu dominasi otak siswa dijadikan sebagai variabel yang ikut mempengaruhi variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. Selain dua variabel tersebut, tidak dilakukan manipulasi terhadap variabel lain. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial sederhana, untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan pada Tabel. 3.. Tabel 3. Rancangan Penelitian Metode Pembelajaran (A) Otak Kiri (b 1 ) Dominasi Otak (B ) Otak Kanan (b ) STAD dengan fotonovela (a 1 ) (ab) 11 (ab) 1 STAD (a ) (ab) 1 (ab)

35 Keterangan: a 1 a b 1 b (ab) 11 (ab) 1 (ab) 1 (ab) : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan fotonovela (komik foto) : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD. : Dominasi otak kiri. : Dominasi otak kanan. : Prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan fotonovela (komik foto) yang mempunyai dominasi otak kiri. : Prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan fotonovela (komik foto) yang mempunyai dominasi otak kanan. : Prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mempunyai kategori dominasi otak kiri. : Prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mempunyai dominasi otak kanan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA N 1 Sukoharjo tahun pelajaran 013/014 sejumlah 17 siswa yang dikelompokan menjadi 6 kelas yaitu X MIA 1, X MIA, X MIA 3, X MIA 4, X MIA 5, dan X MIA 6 yang menggunakan Kurikulum 013.. Sampel Dalam penelitian ini sampel diambil dua kelas dari enam kelas X MIA yang ada secara acak di SMA Negeri 1 Sukoharjo, yaitu X MIA 3 terdiri dari 36 siswa dan X MIA 5 terdiri dari 35 siswa yang diharapkan bahwa hasil yang diperoleh sudah dapat mewakili populasi yang diteliti. Sebagian populasi yang diambil untuk diteliti tersebut dinamakan sampel. Hasil penelitian terhadap

sampel ini akan digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap seluruh populasi yang ada. 36 D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling yaitu sampling random yang dikenakan berturut-turut terhadap unit-unit atau sub-sub populasi. Unit-unit atau sub-sub populasi ini disebut cluster. Dalam hal ini setiap kelas pada kelas X MIA SMA Negeri 1 Sukoharjo merupakan sub populasi atau cluster. Pelaksanaannya dengan mengambil nilai akhir semester I tahun pelajaran 013/014 pada semua kelas X MIA di SMA 1 Sukoharjo. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. a. Variabel bebas 1) Model dan Media Pembelajaran a) Definisi operasional : Model pembelajaran adalah perangkat rencana yang digunakan oleh guru untuk merancang dalam pembelajaran sampai dengan melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Pada penelitian ini model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan media fotonovela (komik foto) dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b) Skala nominal dengan kategori a 1, a c) Indikator : kesesuaian langkah-langkah yang ditentukan d) Simbol a i dengan i = 1, a 1 : model kooperatif tipe STAD dengan media komik foto a : model kooperatif tipe STAD

37 ) Dominasi Otak a) Definisi operasional : Dominasi otak adalah kecenderungan siswa dalam menggunakan salah satu sisi otak yang diambil menggunakan angket dominasi otak siswa b) Skala pengukuran : skala interval yang diubah ke dalam skala nominal yang terdiri dari dua kategori, yaitu dengan kategori b j c) Indikator : skor angket dominasi otak siswa. d) Simbol b j dengan j = 1, b 1 b : kecenderungan otak kiri : kecenderungan otak kanan a. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar matematika : 1) Definisi operasional : prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar mengajar matematika yang ditunjukkan oleh nilai matematika dari tiap siswa pada materi peluang. ) Skala pengukuran : skala interval. 3) Indikator : nilai tes prestasi belajar matematika siswa pada materi peluang. 4) Simbol (ab) ij. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini harus ditentukan cara mengukur variabel penelitian dan cara menentukan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada tiga macam yaitu metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes yang dijelaskan sebagai berikut. a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal siswa. Data yang digunakan untuk mengetahui dan menguji keseimbangan rataan kondisi awal kelompok eksperimen dan

38 kelompok kontrol yaitu data nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) ganjil. tahun pelajaran 013/014. b. Metode Angket Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dominasi otak siswa. Cara pengambilan atau penyampaian angket adalah secara langsung diberikan kepada subjek penelitian. Pada angket ini, terdapat 0 butir soal dimana 10 butir soal merupakan item dominasi otak kiri dan 10 butir merupakan item dominasi otak anak. Indikator otak kiri adalah dan indikator otak kanan adalah. Penentuan kategori dominasi otak siswa ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Penentuan Kategori Dominasi Otak Siswa. Kategori Ketentuan Otak Kiri Otak Kanan c. Metode Tes Dalam penelitian ini, metode tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar matematika siswa pada materi peluang. F. Teknik Validasi Instrumen Penelitian 1. Angket Dominasi Otak Pada penelitian, angket yang digunakan harus memenuhi syarat yaitu valid, reliabel, dan konsistensi internal. Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket LSA (Learning Style Asessment) yang disusun oleh Robert Zenhausen dalam Barbara (007: 140). LSA sendiri merupakan penilaian yang sudah teruji dan banyak digunakan peneliti lain untuk mengetahui dominasi otak siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa angket ini sudah valid, reliabel, dan konsisten internal. Namun, dalam hal bahasa perlu

39 dilakukan validasi ulang untuk menyesuaikan kecocokan dengan bahasa yang dapat dipahami siswa. Oleh karena itu,uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas bahasa. Budiyono (003 : 59) menyatakan bahwa, Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui expert judgement (penilaian yang dilakukan oleh para pakar). Kriteria penelaahan untuk validitas bahasa adalah sebagai berikut : a. Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda b. Bahasa yang digunakan mudah dipahami c. Kesesuaian dengan tahap perkembangan siswa d. Kesesuaian penulisan dengan EYD.. Tes Prestasi Tes prestasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika siswa pada materi peluang. Langkah-langkah dalam menyusun tes prestasi belajar terdiri dari : a. Membuat kisi-kisi soal tes berupa soal uraian. b. Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi. c. Menentukan rubik penilaian soal tes. d. Melakukan validitas isi butir soal tes. e. Merevisi butir soal tes. f. Mengadakan uji coba tes. g. Melakukan analisis soal tes h. Menentukan butir tes yang digunakan. Uji coba tes prestasi belajar terdiri dari sepuluh butir soal uraian. Tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar sejumlah tujuh butir soal uraian. Tes ini memuat beberapa pertanyaan yang berisi tentang materi peluang. Pemberian skor disesuaikan dengan skema pengskoran. Tujuan uji coba ini adalah untuk melihat apakah instrumen yang telah disusun tersebut reliabel, memiliki tingkat kesukaran dan konsistensi internal yang baik atau tidak. Untuk mendapatkan instrumen yang benar dan akurat harus memenuhi beberapa syarat diantaranya valid, reliabel, tingkat kesukaran

40 dan konsistensi internal. Cara untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat memenuhi syarat-syarat tersebut adalah : 1) Validitas Isi Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas isi adalah : membuat kisi-kisi butir tes, menyusun soal-soal butir tes, kemudian menelaah butir tes. Budiyono (003 : 59) menyatakan bahwa, Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui expert judgement (penilaian yang dilakukan oleh para pakar). Langkah berikutnya para penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan kisi- kisi yang ditentukan. Lebih lanjut lagi tentang langkah-langkah memvalidasi isi butir soal menurut Budiyono (003 : 59) adalah, penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisikisi telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur. Kriteria penelaahan dalam validitas isi meliputi : a) segi materi : (1) Soal sesuai dengan kisi-kisi () Jawaban sesuai dengan kunci jawaban b) segi konstruksi : Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. c) segi bahasa : (1) Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. () Bahasa yang digunakan komunikatif. Butir soal dikatakan valid jika memenuhi semua kriteria diatas. Jika pada butir soal ada kriteria yang tidak dipenuhi, maka dilakukan revisi sesuai arahan validator sehingga semua kriteria dapat terpenuhi.

41 ) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan persamaan berikut. Keterangan: P : indeks kesukaran setiap butir soal : rerata untuk skor butir : skor maksimum untuk butir tersebut Dalam penelitian ini soal tes dapat digunakan jika 0,3 P 0,7. (Budiyono, 015:117) 3) Daya Pembeda Daya pembeda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda suatu butir soal dilakukan dengan cara menentukan koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total yang ditunjukkan pada persamaan berikut: Keterangan : D : daya beda r pbis : korelasi momen produk n : banyaknya subjek yang dikenai tes (instrumen) X : skor butir ke-i Y : total skor (dari subjek uji coba) (Budiyono, 015:106) Dalam penelitian ini, penelitian menetapkan kriteria indeks daya pembeda yang baik yaitu.

s t t 4 4) Penetapan instrumen tes Butir soal yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah butir soal yang telah dinyatakan valid oleh validator, memiliki tingkat kesukaran sedang yaitu butir soal dengan indeks kesukaran 0,3 P 0,7 dan memiliki daya pembeda yang baik, yaitu butir soal dengan indeks daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,3. Jika ada butir soal yang tidak memenuhi kedua indeks tersebut tidak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (dibuang). Dan jika ada butir soal yang memenuhi kedua indeks tersebut dan jumlahnya melebihi banyaknya soal yang digunakan maka kelebihan butir soal tersebut dibuang dengan syarat butir soal yang tersisa masih mewakili indikator tes yang telah ditentukan. Selanjutnya instrumen tes yang terdiri dari butir-butir soal terpilih dilakukan uji reliabilitas. 5) Reliabilitas Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama di waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Untuk menentukan reliabilitas dari tes digunakan rumus Cronbach Alpha: Keterangan : r 11 n : koefisien reliabilitas instrumen (tes) : banyaknya butir soal (item) : variansi skor total : variansi butir ke-i, i = 1,,, k Hanya instrumen dengan indeks reliabilitas lebih dari 0,70 yang dapat dipakai untuk melakukan pengukuran. (Budiyono, 015: 55)

43 G. Teknik Analisis Data 1. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi awal kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum kelompok eksperimen mendapat perlakuan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rataan yang berarti atau tidak dari kedua sampel penelitian. Statistik uji yang digunakan adalah ujit dengan langkah-langkah uji adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis H : (kedua populasi seimbang) 0 1 H : 1 1 (kedua populasi tidak seimbang) b. Tingkat signifikansi : 0,05 c. Statistik uji t ( X s p 1 X ) 1 1 n n 1 ~ t( n n 1 ) s ( n 1) s ( n 1) s 1 1 p n1 n keterangan : t : harga statistik yang diuji t ~ t( n n 1 ) X 1 X s 1 s n 1 n s p s p : rata-rata nilai kelas X semester 1 kelas eksperimen : rata-rata nilai kelas X semester 1 kelas kontrol : variansi dari kelas eksperimen : variansi dari kelas kontrol : cacah anggota kelas eksperimen : cacah anggota kelas kontrol : variansi gabungan : deviasi baku gabungan

44 d. Daerah kritik : e. Keputusan uji : jika t DK, H 0 ditolak f. Kesimpulan 1) Jika H 0 tidak ditolak maka kedua populasi seimbang. ) Jika H 0 ditolak maka kedua populasi tidak seimbang. (Budiyono, 013 : 150). Uji Prasyarat Analisis Sebelum uji Analisis Variansi dilakukan harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu : a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan metode Lilliefors dengan prosedur: 1) Hipotesis : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal ) Statistik Uji dengan : ; : skor standar, : standar deviasi : proporsi cacah terhadap seluruh cacah : skor responden 3) Taraf Signifikansi 4) Daerah Kritik (DK) dengan n adalah ukuran sampel 5) Keputusan Uji ditolak jika

45 6) Kesimpulan a) Sampel berasal dari populasi normal jika diterima b) Sampel tidak berasal dari populasi normal jika ditolak (Budiyono, 013: 170) b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji statistik Chi Kuadrat dengan prosedur sebagai berikut: 1) Hipotesis : : tidak semua variansi sama ) Statistik Uji dengan : banyaknya sampel, : 1,,..., k : derajat kebebasan untuk : banyaknya seluruh nilai (ukuran) : derajat kebebasan untuk : banyaknya nilai (ukuran)sampel ke-j = ukuran sampel ke-j rerata kuadrat galat 3) Taraf Signifikansi

46 4) Daerah Kritik (DK) 5) Keputusan Uji ditolak jika 6) Kesimpulan a) Populasi-populasi homogen jika diterima b) Populasi-populasi homogen jika ditolak (Budiyono, 013: 174) 3. Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model data sebagai berikut Keterangan : : data amatan ke i dan kolom ke-j : rerata dari seluruh data amatan (rerata besar/ grand mean); : efek baris ke-i pada variabel terikat; : efek kolom ke-j pada variabel terikat; : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ( ij ) yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap rataan populasi juga disebut galat (error); i = 1, ; i = 1 untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan media komik foto. i = untuk model pembelajaran STAD

47 k j = 1, ; j = 1 untuk dominasi otak kiri. j = untuk dominasi otak kanan. : banyaknya data amatan pada setiap sel (Budiyono, 013 : 9) Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu: a. Hipotesis 1) H oa : i = 0 untuk semua i = 1, H 1A : i 0 untuk paling sedikit satu harga i ) H ob : j = 0 untuk semua j = 1, H 1B : j 0 untuk paling sedikit satu harga j 3) H oab : ( ij ) = 0 untuk semua i = 1, ; j = 1, H 1AB : ( ij ) 0 untuk paling sedikit satu harga (i,j) Ketiga hipotesis tersebut ekuivalen dengan ketiga pasang hipotesis berikut : 1) H oa : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 1A : Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat ) H ob : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat 3) H oab : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat b. Dipilih tingkat signifikansi = 0,05

48 c. Komputasi Tabel 3.4 Notasi dan Tata Letak Data Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Eksperimen (a 1 ) Kelas Data Amatan Dominasi Otak Siswa Kiri (b 1 ) Kanan (b ) X 11 X 13 X 1 X 3...... X n1 X n3 Total (T) Cacah Data n 11 n 13 N 1 Jumlah Data T 11 T 13 G 1 Rataan X 11 X 13 X 1 Jumlah Kuadrat X 11 X 13 X 1 Suku Koreksi 11 T n 11 T 13 Variasi SS 11 SS 13 j n 13 j T 1 j n 1 j SS 1 j Data Amatan X 11 X 1... X n1 X 13 X 3... X n3 Kontrol (a ) Cacah Data n 1 n 3 N Jumlah Data T 1 T 3 G Rataan X 1 X 3 X Jumlah Kuadrat X 1 X 3 X Suku Koreksi T n 1 1 T 3 Variasi SS 1 SS 3 j Variasi = Jumlah Kuadrat Suku Koreksi n 3 j T j n j SS j

49 Tabel 3.5 Rataan dan Jumlah Rataan Faktor A Faktor B b 1 b Total a 1 ab 11 ab 1 A 1 a ab 1 ab A Total B 1 B G Sel ab ij memuat X ij1, X ij,..., X ijn ; dengan n ij : cacah observasi pada sel ab ij a 1 : pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan media fotonovela (komik foto) a : pengajaran dengan model pembelajaran STAD b 1 : kecenderungan dominasi otak kiri b : kecenderungan dominasi otak kanan A 1 : jumlah data pada baris ke-1 A : jumlah data pada baris ke- B 1 : jumlah data pada kolom ke-1 B : jumlah data pada kolom ke- G : jumlah seluruh data amatan Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: : ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j) : banyaknya data amatan pada sel ij atau frekuensi sel ij : rataan harmonik frekuensi seluruh sel N : banyaknya seluruh data amatan : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

50 : rataan pada sel ij : jumlah rataan pada baris ke-i : jumlah rataan pada kolom ke-j G : Jumlah rataan semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (), (3), (4) dan (5) sebagai berikut: Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu: = = = = = Dengan: = jumlah kuadrat baris = jumlah kuadrat kolom = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom = jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total

tersebut adalah: Derajat kebebasan (dk) untuk masing-masing jumlah kuadrat 51 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rataan kuadrat berikut Tabel 3.6. Ringkasan Anava Dua Jalan Sumber JK dk RK A (baris) JKA dka RKA B (kolom) JKB dkb RKB AB JKAB dkab RKAB Galat JKG dkg RKG - - Total JKT dkt - - - (Budiyono, 013: 15) d. Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama adalah: 1) untuk H 0A adalah F a = RKA yang merupakan nilai dari variabel RKG random berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1 dan N pq; ) untuk H 0B adalah F b = RKB RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq; 3) untuk H 0AB adalah F ab = RKAB yang merupakan nilai dari variabel RKG random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p 1)(q 1) dan N pq.

5 e. Daerah Kritik 1) Daerah kritik untuk adalah ) Daerah kritik untuk adalah 3) Daerah kritik untuk adalah f. Keputusan Uji 1) H 0A ditolak jika F a DK a. ) H 0B ditolak jika F b DK b. 3) H 0AB ditolak jika F ab DK ab. 4. Uji Komparasi Ganda Untuk mengetahui perbedaan antar sel-sel pada kolom dan antar selsel pada baris maka digunakan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Langkah-langkah yang ditempuh pada metode Scheffe sebagai berikut : a. Identifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada dengan merumuskan hipotesis sesuai yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. b. Menentukan tingkat signifikansi. c. Mencari nilai statistik uji F. d. Menentukan daerah kritik e. Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda. f. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada. Metode Scheffe untuk Analisis Variansi dua jalan dengan sel tak sama meliputi : a. Uji Scheffe untuk Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama 1) Hipotesis Tabel 3.7 Hipotesis Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama H 0 H 1 11 1 1 ) Dipilih tingkat signifikan 11 1 1

53 3) Statistik uji dengan: : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj : rataan pada sel ij : rataan pada sel kj RKG : rataan kuadarat galat, yang diperoleh dari perhitungan Analisis Variansi : ukuran sel ij : ukuran sel kj 4) Daerah Kritik: {F F ( pq 1) F ; pq-1,n-pq } 5) Keputusan uji H 0 ditolak jika DK b. Uji Scheffe untuk Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang Sama 1) Hipotesis Tabel 3.8 Hipotesis komparasi rataan antar sel pada baris yang sama H 0 H 1 ) Dipilih tingkat signifikan 3) Statistik uji dengan: : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel ik : rataan pada sel ij : rataan pada sel ik

54 RKG : rataan kuadarat galat, yang diperoleh dari perhitungan Analisis Variansi : ukuran sel ij : ukuran sel ik 4) Daerah Kritik: {F F ( pq 1) F ; pq-1,n-pq } 5) Keputusan uji H 0 ditolak jika DK (Budiyono, 013 : 15)