BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II"

Transkripsi

1 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/ Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terbagi dalam tahapan berikut ini: a) Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, permohonan pembimbing, perijinan penelitian, pembuatan proposal, seminar proposal, pembuatan instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian. b) Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian, meliputi: uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi pokok Pencemaran Lingkungan. c) Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan Tesis. 59

2 60 Adapun jadwal penelitian ini selengkapnya disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Bulan/Tahun Penyusunan proposal X X X X 2 Perijinan X 3 Penyusunan instrumen Pembelajaran X X 4 Penyusunan instrumen tes X X 5 Uji coba instrumen X 6 Penelitian X 7 Pengolahan data dan penyusunan Tesis X X X X B. Metode dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan melibatkan dua kelas eksperimen tanpa melibatkan kelas kontrol. Kelas eksperimen pertama menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map, sedangkan kelas eksperimen kedua menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map. 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penerapan menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map terhadap prestasi belajar. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan variabel yang terlibat sertai tujuan yang ingin dicapai, maka rancangan yang digunakan adalah analisis varians (Anava) tiga jalan (2 x 2 x 2).

3 61 Faktor pertama adalah PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concep map dan mind map. Faktor kedua adalah motivasi belajar siswa yang dikelompokkan menjadi kategori tinggi dan rendah. Faktor ketiga aktivitas belajar siswa yang dikelompokkan menjadi kategori tinggi dan rendah. Rancangan penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2.berikut: Tabel 3.2 Rancangan Faktorial 2 x 2 x 2 Motivasi Belajar (B) Aktivitas Belajar (C) Keterangan: Tinggi (B 1 ) Rendah (B 2) Tinggi ( C 1 ) Rendah (C 2) Model PBL dengan Metode Eksperimen (A) Concept Map Mind Map (A1) (A2) A 1 B 1 C 1 A 2 B 1 C 1 A 1 B 2 C 1 A 2 B 2 C 1 A 1 B 1 C 2 A 2 B 1 C 2 A 1 B 2 C 2 A 2 B 2 C 2 A1 = Model PBL dengan metode ksperimen disertai teknik concept map A2 = Model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map B1 = Motivasi belajar tinggi B2 = Motivasi belajar rendah C1 = Aktivitas belajar tinggi C2 = Aktivitas belajar rendah A1B1C1 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map, motivasi belajar tinggi dan aktivitas belajar tinggi.

4 62 A1B1C2 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map, motivasi belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah A1B2C1 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map, motivasi belajar rendah dan aktivitas belajar tinggi A1B2C2 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map, motivasi belajar rendah dan aktivitas belajar rendah. A2B1C1 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map, motivasi belajar tinggi dan aktivitas belajar tinggi. A2B1C2 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map, motivasi belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah. A2B2C1 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map, motivasi belajar rendah dan aktivitas belajar tinggi. A2B2C2 = Prestasi belajar Biologi menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik mind map, motivasi belajar rendah dan aktivitas belajar rendah.

5 63 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II MAN 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ Sampel Pada penelitian ini sampel diambil secara acak, dengan menggunakan teknik cluster random sampling, dari dua belas kelas yang tersedia terpilih dua kelas yaitu kelas X4 yang terdiri dari 37 siswa dan X5 terdiri dari 36 siswa sebagai sampel penelitian. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variable Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Biologi pada materi Pencemaran Lingkungan. a) Definisi Operasional Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang dinyatakan dalam bentuk skor berdasarkan hasil tes pada prestasi belajar ranah kognitif serta lembar observasi dan angket untuk pretasi belajar ranah afektif dan psikomotorik. b) Skala Pengukuran Pengukuran nilai prestasi belajar pada ranah kognitif diperoleh dari tes pada materi Pencemaran Lingkungan, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotorik menggunakan angket dan lembar observasi.

6 64 2. Variabel Bebas a. Variabel bebas 1: Model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map Definisi Operasional Model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal untuk memperoleh pengetahuan baru dengan cara melakukan suatu percobaan disertai dengan pembuatan suatu diagram yang menggunakan kata penghubung untuk menggambarkan keterkaitan antar konsep. b. Variabel Bebas 2: Model PBL dengan metode eksperimen disertai mind map Definisi Operasional Model PBL dengan metode eksperimen disertai mind map dapat didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal untuk memperoleh pengetahuan baru dengan cara melakukan suatu percobaan disertai dengan pembuatan mind map didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi-informasi yang sudah didapat dari percobaan yang telah dilakukan pada proses pembelajaran. 3. Variabel moderator a. Motivasi belajar 1) Definisi Operasional Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai.

7 65 2) Skala pengukuran Variabel bebas berskala pengukuran interval yang dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah. Pembuatan kategori ini berdasar pada nilai rata-rata untuk keseluruhan skor yang dicapai siswa. Siswa di atas rata-rata dikategorikan tinggi dan siswa di bawah sama dengan rata-rata dikategorikan rendah. b. Aktivitas Belajar 1) Definisi Operasional Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan fisik dan mental yang diwujudkan dalam bentuk gerakan dan proses berpikir yang terjadi secara simultan dalam proses pembelajaran. 2) Skala pengukuran Skala pengukuran interval yang dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah. Pembuatan kategori ini berdasar pada nilai rata-rata untuk keseluruhan skor yang dicapai siswa. Siswa di atas rata-rata dikategorikan tinggi dan siswa di bawah sama dengan rata-rata dikategorikan rendah. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes Tes merupakan alat pengumpul data berupa butir-butir soal yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur kemampuannya. Teknik tes ini digunakan untuk mendapatkan data nilai prestasi belajar pada ranah kognitif siswa pada materi pokok Pencemaran Lingkungan pada kelas X Semester II Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

8 66 2. Teknik Non-tes a. Metode Angket Angket merupakan pendapat atau tanggapan seseorang tentang pertanyaan yang diajukan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Pengumpulan data pada angket ini, daftar pertanyaan diberikan langsung kepada responden dan jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar, aktivitas belajar serta prestasi belajar pada ranah afektif dan psikomotorik siswa. b. Metode Observasi Teknik observasi merupakan suatu cara pengambilan data dengan mengamati serta mencatat secara sistematis melalui lembar observasi. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil data penilaian afektif dan psikomotorik siswa. Lembar observasi ini diisi oleh tim observer, yang terdiri dari mahasiswa dan guru. F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Silabus Silabus yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus mata pelajaran Biologi materi Pencemaran Lingkungan, pada kompetensi dasar 4.2 menjelaskan

9 67 keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan atau pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perangkat pembelajaran berupa RPP baik untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. RPP yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu: 1) RPP tentang materi Pencemaran Udara pada pertemuan ke-1; 2) RPP tentang materi Pencemaran Air pada pertemuan ke-2; 3) RPP tentang materi Pencemaran Tanah pada pertemuan ke-3. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) LKS yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu LKS Pencemaran Udara, LKS Pencemaran Air, dan LKS Pencemaran Tanah. 2. Instrumen pengambilan data a. Tes prestasi belajar pada ranah kognitif dalam bentuk soal pilihan ganda. b. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar, aktivitas belajar serta prestasi belajar ranah afektif dan psikomotorik. c. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data penilaian afektif dan psikomotorik siswa. G. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen dapat memenuhi sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Suatu instrumen dikatakan dapat memenuhi sebagai alat pengumpul data apabila instrumen tersebut valid dan reliabel. Sebelum diuji cobakan, instrumen ini divalidasi isi dan

10 68 konstruk oleh validator, kemudian instrumen ini diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan di SMAN 1 Tawangsari Sukaharjo. Instrumen yang berupa angket diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan untuk instumen tes prestasi belajar kognitif selain diuji validitas dan reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda juga diuji. 1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas butir soal dari instrumen penelitian. Cara mengetahui validitas item soal pada penelitian ini, digunakan rumus Product Moment seperti dibawah ini: N XY ( X)( Y) r xy ( N X 2 ( 2 X) )( N Y 2 ( Y) 2 ) Keterangan: r xy n X Y : koefisien korelasi antara x dan y : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) : skor untuk butir ke-i : skor total (dari subyek uji coba) (Arikunto, 2012: 87) Angka hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan korelasi product moment pada tabel r xy dengan taraf signifikansi 0,05. Item soal dinyatakan valid jika r xy hitung xy tabel. Adapun kriteria validitas r xy disajikan pada Tabel 3.3 berikut:

11 69 Tabel 3.3 Kriteria Validitas Nilai r xy Interpretasi 0,8 1,00 Sangat Tinggi (ST) 0,6 0,799 Tinggi (T) 0,4 0,599 Cukup (C) 0,2 0,399 Rendah (R) 0,00 0,199 Sangat Rendah (SR) (Riduwan, 2009: 98) Berdasarkan hasil analisis uji validitas dari 40 soal diperoleh 28 butir soal valid dan 12 butir soal invalid dengan sebaran butir soal sesuai Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Jumlah Soal Tes Prestasi Belajar Kognitif 40 soal Valid Kriteria (1, 2, 3, 4,8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 39, 40) Invalid (5, 6,12, 18, 22, 24, 27, 31, 32, 36, 37, 38) Berdasarkan Tabel 3.4 tentang hasil uji validitas yang dilakukan, untuk soal yang tidak valid direvisi dan ada yang diganti diujicobakan kembali. Dilakukan revisi pada soal nomor 5, 6, 12, 18, 22, 24, 27, 31, 32, 36, 37,dan 38 sedangkan soal no 6 dan 31 diganti karena varians butirnya dibawah 0,2. Hasil uji coba ulang diperoleh semua soal tersebut valid sehingga semua soal digunakan sebagai instrumen penilaian. Angket motivasi belajar terdiri dari 50 soal. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Setelah dilakukan uji validasi diperoleh data sebanyak 10 butir tidak valid yaitu nomor 5, 7, 28, 31, 33, 40, 42, 43, 45, dan 47, kemudian dilakukan revisi pada redaksional dari 10 butir yang tidak valid tersebut.

12 70 Angket aktivitas belajar terdiri dari 35 soal. Hasil uji validasi menunjukkan data sebanyak 8 butir tidak valid yaitu nomor 2, 5, 6, 15, 17, 28, 31 dan 33, kemudian dilakukan revisi pada redaksional dari 8 butir yang tidak valid tersebut.adapun soal yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada indikator yaitu 28 soal. 2. Uji Reliabiltas Reliabilitas menunjuk bahwa instrumen yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Suatu tes yang dinyatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut meskipun diteskan berulang-ulang memberikan hasil yang tetap. Dengan demikian, kapanpun instrumen tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Cara menghitung tingkat reliabilitas masingmasing item tes prestasi belajar kognitif dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder Richason (KR-20) (dalam Arikunto, 2012: 115) sebagai berikut: r 11 n n S 2 1 S 2 pq Keterangan: r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (q=1 p) = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n S = Banyaknya item = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).

13 71 Pada penelitian ini juga, dihitung reliabilitas angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar, aktivitas belajar. Perhitungan reliabilitas item angket dalam penelitian ini digunakan rumus alpha yaitu: = 1 1 Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari = Jumlah varians skor tiap-tiap item n = Banyaknya item (Arikunto, 2012: 122). = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Hasil yang diperoleh dari perhitungan kemudian dibandingkan dengan r 11 tabel. Instrumen dikatakan reliable jika r 11 hitung 11 tabel. Adapun interpretasi terhadap koefisien reliabilitas dapat diklasifikasikan disajikan pada Tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Nilai r Interpretasi 0,91 1,00 Sangat Tinggi 0,71 0,90 Tinggi 0,41 0,70 Cukup 0,21 0,40 Rendah Negatif 0,20 Sangat Rendah (Masidjo, 1995: 233) Berdasarkan hasil uji realiabitias soal kognitif diperoleh nilai realibilitas sebesar 0,85; sehingga soal-soal yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Pada angket motivasi belajar setelah dilakukan uji reliabilitas

14 72 diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,874. Hal ini berarti menunjukkan bahwa instrumen ini mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Pada angket aktivitas belajar, setelah dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,896. Hal ini berarti menunjukkan bahwa instrumen ini mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. 3. Uji Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Derajat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P B Js Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Kriteria tingkat kesukaran soal : Soal dengan 0,00 Soal dengan 0,30 p < 0,30 : sukar p < 0,70 : sedang Soal dengan 0,70 p 1,00 : mudah (Arikunto, 2012: 223) Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jawaban siswa diperoleh taraf kesukaran soal yang beragam. Sebaran data taraf kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.6 di bawah ini.

15 73 Tabel 3.6. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Prestasi Kognitif Siswa Instrumen Tes Prestasi Kognitif (40 soal) Tingkat Kesukaran Nomor Soal Sukar 36 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, Sedang 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40 Mudah 6, 28, 30, 31, 32 Berdasarkan Tabel 3.6 hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penilaian kognitif semua soal digunakan namun dilakukan revisi pada soal nomor 5, 6, 12, 18, 22, 24, 27, 31, 32, 36, 37,dan 38 sedangkan soal no 6 dan 31 diganti karena varians butirnya di bawah 0,2. 4. Uji Daya Pembeda Taraf pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa dari kelompok atas dan siswa kelompok bawah berdasarkan kriteria tertentu. Daya pembeda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: = = Keterangan : J : jumlah peserta tes J : banyaknya peserta kelompok atas J : banyaknya peserta kelompok bawah Y : skor total (dari subyek uji coba) B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar (Arikunto, 2012: 228)

16 74 berikut: Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2012: 232) adalah sebagai D D D D D : : jelek : : cukup : : baik : : baik sekali : negatif, semuanya tidak baik : semua butir soal yang negatif dibuang. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jawaban siswa diperoleh daya pembeda soal yang beragam. Sebaran data taraf kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7. Hasil Uji Coba Indeks Daya Beda Instrumen Tes Prestasi Kognitif No Instrumen Kualifikasi Tes Daya Beda Nomor Soal 1. Prestasi Jelek 5, 6, 12, 22, 24, 27, 28, 30, 31, 32, 36, 37 Kognitif (40 soal) Cukup 3, 11, 13, 14, 18, 23, 26, 29, 38, 40 Baik 1, 2, 4, 7, 8, 9, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 25, 33, 34, 35, 39 Sangat Baik - Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda soal instrumen penilaian kognitif, kategori cukup membedakan dipakai semua, kategori baik juga dipakai semua sedangkan untuk kategori jelek dilakukan revisi. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Anava tiga jalan (2 x 2 x 2), yang diolah menggunakan bantuan software SPSS 18. Persyaratan data statistik agar dapat diuji menggunakan Anava adalah sebaran data harus normal

17 75 dan homogen, sehingga sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui, apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Shapiro-Wilk pada software SPSS 18 dengan menentukan taraf signifikansi p (p-value) = 0,05. Keputusan uji sebagai berikut : p-value p-value < ; Ho ditolak; Sampel berasal dari populasi normal. ; Ho diterima ; Sampel berasal dari populasi tidak normal. Keterangan: Ho : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal : taraf signifikansi (0,05). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui, apakah sampel penelitian berasal dari populasi homogen atau tidak. Uji Statistik yang digunakan adalah Uji Levene dengan bantuan software SPSS 18. Keputusan uji sebagai berikut : p-value p-value < ; Ho ditolak; sampel homogen ; Ho diterima; sampel tidak homogen

18 76 Keterangan: Ho H 1 : sampel tidak homogen : sampel homogen : taraf signifikansi (0,05) 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. a. Uji Anava Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan Anava tiga jalan (2 x 2 x 2) melalui software SPSS 18 dengan taraf signifikan 0,05 dengan keputusan uji sebagai berikut : p-value > p-value : H 0 diterima : H 0 ditolak Keterangan: H 01 : Tidak ada pengaruh model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map terhadap prestasi belajar siswa. H 1 : Ada pengaruh model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map terhadap prestasi belajar siswa. H 02 : Tidak ada pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa. H 2 : Ada pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa.

19 77 H 03 : Tidak ada pengaruh antara aktivitas belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa. H 3 : Ada pengaruh antara aktivitas belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa. H 04 : Tidak ada interaksi antara motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. H 4 : Ada interaksi antara motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. H 05 : Tidak ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. H 5 : Ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. H06 : Tidak ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. H 6 : Ada interaksi model pembelajaran PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. H 07 : Tidak ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.

20 78 H 7 : Ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik concept map dan mind map dengan motivasi dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. b. Uji Lanjut Anava Uji lanjut Anava diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor atau variabel yang terbukti dalam pengujian hipotesis. Jika dari hasil pengujian hipotesis penelitian dengan Anava tiga jalan terdapat perbedaan (H 0 ditolak), maka diteruskan dengan uji lanjut. Uji lanjut dalam penelitian ini menggunakan Uji Komparasi pada software SPSS 18.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Kudus Jl.Kudus Jepara km.3 Prambatan Lor kaliwungu Kudus jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri 5 Karanganyar yang beralamat di Jln. Lawu No. 368, Karanganyar pada kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Al-Islam 1 Surakarta kelas VII pada semester gasal. Lokasi sekolah berada di Jalan Ponconoko

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik STT Dharma Iswara Madiun. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pembelajaran model generatif dengan strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1994: 32) mengartikan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak.

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasieksperimen, sebab dalam penelitian ini peneliti tidak memilih siswa secara acak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Mind Map Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan yang merupakan pendekatan keseluruhan otak yang mampu membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Problem Centered Learning.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Perlakuan terhadap variabel bebas hasilnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pengembangan praktikum Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi kompleks agar sesuai dengan tujuan, yaitu meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memahami makna dari penelitian yang dilakukan maka digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Penguasaan Konsep Penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes 30 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengungkap penguasaan konsep siswa menggunakan kartu sortir.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (010) pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang pengolahan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jadwal kegiatan penelitian tercantum pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu quasi eksperimen tentang penerapan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu quasi eksperimen tentang penerapan model 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Eksperimen Penelitian ini merupakan suatu quasi eksperimen tentang penerapan model pembelajaran tematik yang dilakukan melalui desain eksperimen kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang diberikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Firmansyah (008: 19), metode eksperimen adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci