BAB 2 FUNGSI MEAN RESIDUAL LIFE



dokumen-dokumen yang mirip
Transformasi Laplace

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

Sampling dengan Simulasi Komputer

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

STK 203 TEORI STATISTIKA I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peubah Acak dan Distribusi Kontinu

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang nantinya akan diperoleh dalam

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

Bab 2 Distribusi Survival dan Tabel Mortalitas

KALKULUS INTEGRAL 2013

Pengantar Statistika Matematik(a)

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH. Statistika Matematika. Yang dibina oleh Bapak Hendro Permadi. Oleh :

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

Pengantar Statistika Matematik(a)

FPM PADA KELUARGA EKSPONENSIAL BENTUK KONONIK

MINGGU KE-6 VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSINYA

MA5181 PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

BAB III METODE PENELITIAN

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Risk: Quantify and Control. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

MA3231 Analisis Real

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

STATISTIK PERTEMUAN VI

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

Turunan. Ayundyah Kesumawati. January 8, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah Kesumawati (UII) Turunan January 8, / 15

BAB 2 LANDASAN TEORI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSINYA

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

DISTRIBUSI SAMPLING. Berdistribusi normal dengan rataan. Dan variasi

MINGGU KE-8 HARGA HARAPAN DAN BEBERAPA KETAKSAMAAN DALA

Pengantar Proses Stokastik

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Fungsi Eksponensial dan Logaritma Beserta Aplikasinya

Pengantar Statistika Matematika II

II. TINJAUAN PUSTAKA

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi dan teorema yang berkaitan dengan

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

Teknik Pengintegralan

Definisi. Turunan (derivative) suatu fungsi f di sebarang titik x adalah. f merupakan fungsi baru yang disebut turunan dari f (derivative of f).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan dari suatu sistem. Dalam aplikasinya, suatu sistem kontrol memiliki tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Makalah Matematika Asuransi MODEL PARAMETRIK TAHAN HIDUP

Variabel Banyak Bernilai Real 1 / 1

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STRATA-1 STMIK UBUDIYAH

Model Runtun Waktu Stasioner

Transkripsi:

BB 2 FUNGSI MEN RESIDUL LIFE 2. Sifat-Sifat Peluang 2.. Identitas dasar Pertama akan ditunjukkan sebuah hubungan dasar di antara fungsi survival dan momen dari distribusi. Untuk sebuah random variabel kontinu dengan nilai non-negatif dan mempunyai rata-rata yang berhingga, maka µ E(X) f()d S()d (Klein, 25). E(X) f()d [ S() S()d lim S() + S() + + + S()d ( menggunakan integral parsial dengan u, du d, dv f(), v S() S()d S()d dimana limit menuju tak berhingga dari S() adalah, karena diasumsikan rata-ratanya berhingga ( tf(t)dt < ) dan fungsi distribusinya kontinu. Secara umum, fungsi distribusi hanya membutuhkan kontinu ke kanan dengan ratarata berhingga untuk limit menuju. rgumen mengikuti: untuk sebuah fungsi distribusi kanan, fungsi distribusi didefinisikan sebagai S() f(t)dt S() f(t)dt (perlu diingat bahwa integral tersebut dapat dengan mudah dipecah menjadi sebuah penjumlahan dari integral-integral untuk distribusidistribusi kontinu kanan yang mengandung sebuah lompatan dalam fungsi density). Dengan dan f() yang non-negatif, diperoleh 4 ) f(t)dt tf(t)dt.

5 Mengaplikasikan limit untuk setiap bentuk, lim lim f(t)dt lim tf(t)dt lim f(t)dt, maka dengan Teorema Squeeze diperoleh lim S(). Momen kedua dapat juga ditulis sebagai sebuah fungsi dari fungsi survival. Mengasumsikan keberadaan dari momen ke-2, dapat ditulis E(X 2 ) 2 f()d [ 2 S() 2S()d lim ( 2 S() ) + S() + 2 2 S()d (S())d Selanjutnya dengan mengasumsikan keberadaan dari momen kedua ( ) 2 f()d < untuk fungsi distribusi kontinu (setidaknya kontinu ke kanan), dapat ditulis 2 S() 2 f(t)dt 2 f(t)dt Dengan mengaplikasikan limit untuk setiap bentuk lim lim 2 t 2 f(t)dt f(t)dt lim t 2 f(t)dt lim 2 kemudian dengan menggunakan Teorema Squeeze, lim 2 S(). f(t)dt Secara umum, jika r th momen ada untuk sebuah random variabel kontinu X maka berlaku: E(X r ) r r S()d (2.) Bentuk ini sangat menarik karena dengan menetapkan formula inversnya maka diperoleh sebuah langkah untuk memperoleh momen dari fungsi MRL. Dengan

6 demikian dapat ditentukan pula variansi dari fungsi survivalnya yaitu sebagai berikut: V ar(x) E(X 2 ) E 2 (X) 2 S()d S()d Telah didefinisikan MRL sebagai ekspektasi dari sisa hidup sampai waktu. Diperoleh bentuk untuk fungsi MRL dari fungsi survival dengan bentuk berikut (London, 988): m() E(X X > ) (t )dp(x t X > ) ( ) F(t) F() ( ) S(t) + S() (t )d (t )d F() S() ( [ ) S(t) ( ) S (t)dt (t ) d + d[ (t ) S() S() (t )S(t) + S(t)dt S() S() S(t)dt S() lim (t )S(t) ( )S() + dimana limit pertama di langkah terakhir mengarah ke karena diasumsikan bahwa momen pertama ada, dan limit kedua mengarah ke karena F( ). Maka dapat dengan mudah dilihat bahwa momen pertama ekuivalen dengan fungsi MRL dengan. m() (t )f(t)dt S() 2 S(t)dt tf(t)dt µ (2.2) 2..2 Batas untuk fungsi MRL Pertama diketahui bahwa m() + (i) E(X X > ), yang mengarah ke (m() + )S() (ii) E(X (X>) ) (iii) µ E(X (X ) ). Juga benar bahwa E(X (X>) ) (iv) TS() (v) µ, dan E(X (X>) ) (vi) (E(X r )) r S() r, untuk r >. Juga, (vii) E(X (X ) F(), dan E(X (X ) ) (viii) (E(X r )) rf() r, untuk r >. Sekarang telah siap untuk menentukan batasan-batasan untuk fungsi MRL. Jika F adalah bukan menurun dengan MRL, m(), rata-rata, µ, dan ν r E(X r ) (Hall dan Wallner, 98).

7 (a) m() (T ) + untuk semua, dengan persamaan jika dan hanya jika F() F(T ) atau, (perlu diingat T bahwa kita mendekati T dari kiri) (b) m() µ untuk semua dengan persamaan jika dan hanya jika S() F() (c) m() < (d) m() F() ( ) νr r untuk semua dan r > S() (µ )+ S() ( µ F() (e) m() > S() untuk < T dengan persamaan jika dan hanya jika ν r F() ) r untuk < T dan r > (f) m() (µ ) + untuk setiap, dengan persamaan jika dan hanya jika F() atau Jika F disusutkan pada µ, m() (µ ) +, untuk semua. 2..3 Sifat dari MRL (formula invers) Sifat berikut adalah dasar dari pengembangan untuk teorema karakterisasi untuk fungsi MRL, yaitu (Hall dan Wallner, 98): (a) m() non negatif dan kontinu ke kanan, dan m() µ > (b) v() m() + tidak menurun (c) m( ( ) > untuk (, ) T); jika T <, m(t ), dan m kontinu saat T m(t ) lim m() t (d) S() m() m() ep (e) [ dt dengan T m(t) m(t) dt, untuk semua < T (Formula Invers)

8 Sifat (d) diketahui sebagai Formula Invers. Dan dibuktikan sebagai berikut: Pembuktian Formula Invers (Hall dan Wallner, 98): Didefinisikan fungsi k() S(t)dt m()s(). Diperoleh k () f()m() S()m (), dengan m () S2 () + f() S(t)dt S 2 () S(). Sekarang diperlihatkan + f()m(), dan dengan demikian k () S() m(t) dt S(t) S(t) m(t) dt k (t) dt [log(k()) log(k()) k(t) ( ) ( ) ( ) k() S()m() S()m() log log log k() S()m() m() ( ( )) ep m(t) dt S()m() ep log m() ( ) ep m(t) dt S()m() m() S() m() m() ep m(t) dt (2.3) Disimpulkan ringkasan dari sifat untuk fungsi MRL dengan sebuah hasil utama bahwa syarat perlu dan cukup yang mana sebuah fungsi adalah fungsi MRL untuk sebuah distribusi survival, dan dengan demikian merupakan karakter dari fungsi MRL. Teorema Karakterisasi (Hall dan Wallner, 98): Diketahui sebuah fungsi m() dengan pemetaan R + R + dari (a) m() adalah kontinu ke kanan dan m() > ; (b) v() m() + tidak menurun; (c) jika m( ) untuk beberapa, maka m() untuk [, ); (d) jika m( ) > untuk semua, maka m(t) dt. Diberikan T inf{ : m( ) }, dan didefinisikan S() oleh (2.3) untuk < T dan S() untuk T. Maka F() S() adalah sebuah fungsi distribusi atas R + dengan F(), T F T, batas rata-rata µ F m(), dan fungsi MRL m F () m().

9 2.2 Fungsi MRL untuk Distribusi Spesifik 2.2. Linier MRL Jika fungsi MRL adalah linier, m() + B( >, B > ), maka dengan menggunakan formula invers, fungsi Survival menjadi berbentuk: [ S() B + B + ditunjukkan bentuk asal Survival ketika berikut : ( ) [ B S() ep + B t + B dt ( ) [ B ep + B ln(t + B) ( ) B ep [ln( + B) [ + B ep ln(b) ( ) ( ) B B + B + B ( ) B + + B + + (2.4) Dimana bagian positif diperlukan untuk memenuhi bagian nonnegatif dari fungsi Survival (Oakes dan Dasu, 23). Untuk > fungsi Survival adalah merupakan distribusi Pareto. Bentuk fungsi Survival dari distribusi Pareto untuk variabel acak Z adalah S(z) ( ) α β untuk β > (scale), α > (shape), dan z [β, + z jika dipilih transformasi Z +B dimana B β dan + α, maka diperoleh Z Pareto(α, β). Untuk lebih jelas diketahui β > didapat dari B β dengan B >. Juga diketahui bahwa parameter shape diperoleh α > dari + α dan >. Perlu diingat bahwa moment pertama hanya berlaku untuk distribusi Pareto ketika α > oleh karena itu terdapat rata-rata dari fungsi survival untuk

MRL linier dengan, B >. Misalkan diberikan z [β, + dimana z +B dan >. khirnya, karena Z β > β > fungsi survival selalu positif, z maka tidak diperlukan penyesuaian untuk membuat fungsi bernilai positif. Gambar 2. (kiri)linier MRL untuk X dengan 4 (slope) dan B (intercept). (kanan) fungsi survival yang berhubungan dari X Untuk < < fungsi survival adalah berasal dari distribusi beta. pdf dari sebuah distribusi beta diberikan dengan f(z; a, b, p, q) (z a)p (b z) q B(p, q)(b a) p+q+ dimana a z b, p, q >, dan B(.,.) adalah fungsi beta yang didefinisikan B(p, q) tp ( t) q dt. Dimulai dengan bentuk fungsi survival dari MRL linier untuk memperoleh pdf. Pdf akan mengumumkan model apa dari bentuk hasil reparameter dari rescaled beta dengan S() [ B. Perlu diingat +B bagian positif adalah diperloleh ketika B B/, maka ketika F() [ B + diperoleh +B ( ) [ f() + B ( + ) B + ( + B) ( +)+ + B [ B (y + B) 2 + + ( + B) ( +)+ d ( + ) B (, diberikan Z X +) dz f(z) + (B z) ( +) (dengan q ( ( + ) B ( +) +)) (B ( ) y) q B q q

Sekarang dapat diperlihatkan perlu untuk B b, a, p. Ketika p B(p, q) ( ) ( t)q dt dimiliki f() (z ) (b z) q, z b. q B(,q)(b ) q+ Kemudian pdf dan fungsi survival diberikan dengan, F(z) z (t ) (b t) q dt B(, q)(b ) q+ z (b t) q dt B(, q)b q [(b q z)q b q ( ) [(b ( ) q z)q bq b z b q q b q b ( ) q ( ) q b z b S(z) b b z adalah meneliti transformasi fungsi survival Gambar 2.2 (kiri) Linier MRL untuk X dengan.2 (slope) dan B (intercept). (kanan) fungsi survival yang berhubungan dengan X untuk, fungsi survival adalah eksponensial : ( ) [ B S() ep B B dt e B Gambar 2., 2.2 dan 2.3 memperlihatkan antara kedua fungsi MRL dan akibat fungsi survival yang digunakan oleh sebuah nilai dari slope parameter () dari setiap tiga daerah yang menyimggung sebelumnya. Memotong pada B untuk semua ketiga bentuk membuat garis dari slope parameter lebih nyata. Perhatikan bahwa disamping dari fungsi survival eksponensial, dimana tidak ada transformasi yang memaksa, kedua fungsi MRL dan fungsi survival adalah fungsi survival awal waktu Xlebih baik dari transformasi waktu survival yang mana diharapkan

2 Gambar 2.3 (kiri) Linier MRL untuk X dengan (slope) dan B (intercept). (kanan) fungsi survival yang berhubungan dengan X mengikuti distribusi yang baik (Pareto dan diskala ulang beta). Sekarang kembali ke daerah asaldari fungsi survival, dikatakan diatas bahwa untuk X dapat diambil nilai dari damapai tak hingga, dimana untuk < < X berasal dari untuk B/. Didalam contoh, daerah asal untuk fungsi survival ketika.2 dan B adalah [.5. dapat dilihat dengan besarnya kenaikan dari didaerah asal dapat sangat kecil.