BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini pada prinsipnya didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (casual-effect relationship). Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi di mana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi. Penelitian eksperimen yang digunakan yaitu jenis Quasi Ekperimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Ekperimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010: 114). Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk Nonequevalent Control Group Design. (Sugiyono, 2013) Tabel 3.1 Desain Penelitian X Dalam desain terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) 26

dan kelompok kontrol ( ). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan nilai kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. 27

27 Penjelasan desain penelitian pada tabel 3.1 di atas sebagai berikut : & = Kedua kelompok diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal = Hasil belajar dari kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together = Hasil belajar dari kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan Numbered Head Together = Hasil keaktifan kelas eksperimen = Hasil keaktifan kelas kontrol X = Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together, sedangkan kelompok bawah sebagai kelompok kontrol tidak menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Setelah melakukan pembelajaran antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan yang belum mendapatkan perlakuan. Model eksperimen ini melalui 3 langkah : 1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan diberikan. 2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subyek yaitu berupa pembelajarann kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

28 3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang digunakan untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang diambil pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelas yang digunakan untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 3.2.2 Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai dengan bulan April 2014 dan dilakukan secara bertahap. a. Tahap persiapan Pada tahap ini mencakup pembuatan judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin yang direncanakan sebagai tempat penelitian. b. Tahap pelaksnaaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.

29 c. Tahap penyusunan Pada tahap penyusunan ini adalah tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang ditulis oleh peneliti, maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah sebagai berikut : Variabel bebas/independen (X) = Model Pembelajaran Numbered Head Together Variabel terikat/dependen (Y) = Hasil belajar (Y1) Keaktifan siswa (Y2) 3.4 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebagai kelas kontrol. Subjek penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Yaitu memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA dengan uji homogenitas.

30 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Dadapayam 02 dan SD Negeri Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. 3.5.2 Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 kelas, yaitu kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 sebanyak 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebanyak 27 siswa sebagai kelas kontrol. 3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang berupa teknik tes dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar dan keaktifan yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran. Penelitian ini dilakakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu kepada kedua kelas baik kelas kontrol maupun eksperimen kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah perlakuan diberikan kedua kelas diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh dari perlakuan yang dilakukan. a. Tes Bentuk tes yang digunakan berupa beberapa peryataan yang berbentuk lisan, tulisan maupun tindakan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Jenis tes yang

31 digunakan dalam tes sumatif adalah pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. b. Observasi Nasution (dalam Sugiono 2010:310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta yang mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Marshall (dalam Sugiono 2010:310) menyatakan bahwa through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam peneletian ini digunakan observasi yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan infornasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.6.2.1 Observasi Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan cara observasi selama proses pembelajaran oleh guru kelas. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru selama pertemuan. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi pada saat guru mengajar di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dilakukan di kelas IV Semester II SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014.

32 i. Kisi-kisi lembar observasi guru Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Numbered Head Together No Aspek Indikator Nomor I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 1 2 2. Mengatur tempat duduk siswa II Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 3. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together III KegiatanInti 1. Membagi siswa ke dalam kelompok 1 2. Jumlah anggota kelompok 5 orang 2 3. Membagikan nomor kepada setiap siswa 3 4. Membagikan nama pada 4

33 setiap kelompok 5. Membagikan LKS kepada setiap kelompok 5 6. Pertanyaan yang diberikan sesuai dengan nomor kepala siswa 6 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi 7 8. Mengawasi dan memonitor proses pembelajaran 8 9. Membahas hasil diskusi dengan menunjuk satu nomor kepala untuk mempresentasikan hasil diskusi secara acak hingga semua nomor terpanggil 9 10. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan 10 11. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami 11

34 siswa IV Kegiatan Akhir 1. Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya dan memberi pekerjaan rumah 1 2. Menutup pembelajaran 2 Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh teman sejawat selama guru melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together. ii. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam aspek yang digunakan dalam lembar observasi keaktifan siswa adalah menurut Sardiman (dalam Sari, 2008) : a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi. b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu pendapat, mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok. d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti menggambar,membuat grafik,chart, diagram, peta, dan pola.

35 f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan Skala Lajuan (Rating Scale)tipe Numerical Rating Scale dengan 5 jawaban alternatif yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Keterangan dalam rating scale : 1 = sangat rendah 2 = rendah 3 = cukup 4 = tinggi 5 = sangat tinggi Tabel 3.3 Kisi-kisi Keaktifan Siswa Aspek Keaktifan No Item a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat 1, 15 gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi. b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti 2, 3, 4, 20 mengemukakan suatu pendapat, mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti 5, 7. 10 mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok. d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis 8, 9

36 cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti menggambar,membuat grafik,chart, diagram, peta, dan pola. f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubunganhubungan, dan membuat keputusan. g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. 18 13, 17 6, 11, 12,14,16, 19 Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh guru kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 3.6.2.2 Tes Tes dilakukan du kali yaitu pre test untuk mengetahui keadaan awal dan post test untuk mengetahui keadaan akhir setelah diberi perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pre Tes Kelas IV IPA Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta Materi Ajar Energi panas dan energi bunyi Indikator Menyebutkan contoh sumber energi panas dan kegunaannya Menyebutkan macam- Jenis Soal Pilihan ganda Nomor Soal 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10 11,12,13,14

37 sifat-sifatnya macam perpindahan panas serta contohnya,15,16,17,1 8,19,20 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Post Tes Kelas IV IPA Standar Kompetensi 11. memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat Kompetensi Dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Materi Ajar Sumber Daya Alam Indikator Memberi contoh berbagai jenis sumber daya alam di Indonesia Menggolong kan benda menurut asalnya Jenis Soal Pilihan ganda Nomor Soal 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10 11,12,13,14,15,16,17,1 8,19,20 3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mempu mengukur apa yang didinginkan dan dapat mengungkap data dari vaiabel yang diteliti secara tepat.(sugiyono, 2013:121). Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2013:126) bahwa suatu item instrument

38 penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,3. 3.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Widoyoko (2012 : 157) reliabel berarti dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 16 for windows dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen yang dikembangkan oleh George dan Mallery (Gesang, 2013 : 23-24) adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha Koefisien Reliabilitas (α) Kategori α 0,7 Tidak dapat diterima 0,7 <α 0,8 Dapat diterima 0,8 <α 0,9 Reliabilitas bagus α > 0,9 Reliabilitas memuaskan 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Statistik Deskriptif Data yang telah terkumpul dari hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16,0.

39 3.8.2 Uji Prasyarat Analisis 3.8.2.1 Uji Normalitas Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 (nilai ρ > 0.05) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.8.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena kedua kelas yang dipakai harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini adalah dengan memberikan pre-test kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16,0. 3.8.2.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan antara dua populasi dengan melihat ratarata dua sampelnya, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: a. Hasil Belajar H 0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol.

40 Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together). : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) b. Keaktifan : Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen = Rata-rata keaktifan kelompok kontrol. Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata keaktifan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together). : Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen > Rata-rata keaktifan kelompok kontrol Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata keaktifan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t denganmenggunakan bantuan software SPSS (statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah Analyze-Comparmean-Indepenent- Simple T Test. Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar IPA yang diajarkan dengan model pembelajaran NHT dan hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika t hitung t tabel dan sig 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pembelajaran dikatan efektif jika ada pengaruh dari model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran IPA materi tentang Sumber Daya Alam.