BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden di dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

LAMPIRAN A SKALA WORK ENGAGEMENT DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

LAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan yang dapat dijalani

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY DAN ADVERSITY QUOTIENT SETELAH UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB 4 Analisis Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA KUALITAS PELAYANAN SEBELUM DAN SETELAH DI UJI COBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LAMPIRAN A SKALA KONFORMITAS DAN PERILAKU KONSUMTIF

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

LAMPIRAN A Skala Dukungan Sosial Sesudah Uji Coba

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Concent)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB 4 ANALISIS HASIL

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Responden di dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di semester genap tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 46 orang. Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum responden yang meliputi jenis kelamin, usia, semester, dan semester. 4.1.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut deskripsi mengenai data responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki-laki 11 23,9 23,9 23,9 Perempuan 35 76,1 76,1 100,0 Total 46 100,0 100,0

Berdasarkan dari tabel di atas diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah sebanyak 11 orang (23,9%) dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 36 orang (76,1%). 4.1.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Identitas responden berdasarkan usia dicantumkan guna melihat berapa usia rata-rata responden di dalam penelitian ini. Berikut hasilnya: Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 20 3 6,5 6,5 6,5 21 9 19,6 19,6 26,1 22 17 37,0 37,0 63,0 23 9 19,6 19,6 82,6 24 5 10,9 10,9 93,5 25 2 4,3 4,3 97,8 27 1 2,2 2,2 100,0 Total 46 100,0 100,0 Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden dengan usia 20 tahun sebanyak 3 orang (6,5%), usia 21 tahun sebanyak 9 orang (19,6%), usia 22 tahun sebanyak 17 orang (37%), usia 23 tahun sebanyak 9 orang (19,6%), usia 24 tahun sebanyak 5 orang (10,9%), usia

25 tahun sebanyak 2 orang (4,3%), dan usia 27 tahun sebanyak 1 orang (2,2%). 4.1.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester Identitas responden berdasarkan semester dicantumkan guna melihat ragam semester responden yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di semester genap tahun ajaran 2012/2013. Adapun gambarannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester Semester Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 7 1 2,2 2,2 2,2 8 34 73,9 73,9 76,1 10 8 17,4 17,4 93,5 12 3 6,5 6,5 100,0 Total 46 100,0 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat responden di semester 7 berjumlah 1 orang (2,2%), semester 8 berjumlah 34 orang (73,9%), semester 10 berjumlah 8 orang (17,4%), dan semester 12 berjumlah 3 orang (6,5%). 4.1.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Gambaran umum responden berdasarkan tempat tinggal digunakan untuk mengelompokkan responden berdasarkan tempat tinggalnya. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Tempat Tinggal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Rumah Orang Tua 34 73,9 73,9 73,9 Kost 10 21,7 21,7 95,7 Kontrak 1 2,2 2,2 97,8 Rumah Saudara/Kerabat 1 2,2 2,2 100,0 Total 46 100,0 100,0 Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang tinggal di rumah orang tua sebanyak 34 orang (73,9%), kost sebanyak 10 orang (21,7%), kontrak sebanyak 1 orang (2,2%), dan rumah saudara/kerabat sebanyak 1 orang (2,2%). 4.1.2 Gambaran Self-Efficacy dengan Kecemasan State dan Kecemasan Trait Tabel 4.5 Deskripsi Data Penelitian Jumlah Item Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi Self-efficacy 20 49 72 61,65 5,527

Kecemasan 20 32 78 54,96 11,706 state Kecemasan 20 40 72 55,91 8,345 trait Berdasarkan pada tabel di atas, nilai minimum dari self-efficacy adalah sebesar 49, nilai maksimum sebesar 72, nilai mean sebesar 61,65, dan standar deviasi sebesar 5,527. Sedangkan nilai minimum dari kecemasan state adalah sebesar 32, nilai maksimum sebesar 78, nilai mean sebesar 54,96, dan standar deviasi sebesar 11,706. Dan nilai minimum untuk kecemasan trait adalah sebesar 40, nilai maksimum sebesar 72, nilai mean sebesar 55,91, dan standar deviasi sebesar 8,345. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Kategorisasi Norma Kelompok Self-Efficacy, Kecemasan State, dan Kecemasan Trait Di dalam sub bab ini akan berisi penjelasan mengenai rentang perolehan skor responden yang akan terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berikut adalah tabel rentang perolehan skor tersebut: Tabel 4.6 Rentang Skor Self-Efficacy Rentang Skor Jumlah Persentase Kategori Responden

49-56 8 17,4% Rendah 57-64 27 58,7% Sedang 65-72 11 23,9% Tinggi Dilihat dari tabel di atas bahwa responden yang memiliki rentang skor 49-56 berjumlah 8 orang (17,4%), responden yang memiliki rentang skor 57-64 berjumlah 27 orang (58,7%), dan responden yang memiliki rentang skor 65-72 berjumlah 11 orang (23,9%). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa responden pada penelitian ini memiliki tingkat self-efficacy yang sedang. Tabel 4.7 Rentang Skor Kecemasan State Rentang Skor Jumlah Persentase Kategori Responden 32-47 12 26,1% Rendah 48-64 24 52,2% Sedang 65-78 10 21,7% Tinggi Dari data di atas dapat dilihat bahwa responden dengan rentang skor 32-47 berjumlah 12 orang (26,1%), responden dengan rentang skor 48-64 berjumlah 24 orang (52,2%), dan responden dengan rentang skor 65-78 berjumlah 10 orang (21,7%). Hal ini berarti responden pada penelitian ini memiliki tingkat kecemasan state pada kategori sedang.

Tabel 4.8 Rentang Skor Kecemasan Trait Rentang Skor Jumlah Persentase Kategori Responden 40-49 9 19,6% Rendah 50-62 27 58,7% Sedang 63-72 10 21,7% Tinggi Pada hasil analisa rentang skor kecemasan trait didapatkan responden yang memiliki rentang skor 40-49 berjumlah 9 orang (19,6%), reponden yang memiliki rentang skor 50-62 berjumlah 27 orang (58,7%), dan responden yang memiliki rentang skor 63-72 berjumlah 10 orang (21,7%). Dapat disimpulkan bahwa responden pada penelitian ini memiliki tingkat kecemasan trait pada kategori sedang. 4.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2012). Dalam melakukan uji normalitas, penulis menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov Test, dengan ketentuan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Akan tetapi jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (Sugiyono, 2012).

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Menggunakan Kolmogorov Smirnov Test Jumlah (n) Kolmogorov- Smirnov Test Asymp. Sig. (2- tailed) Self-efficacy 46 0,112 0,188 Kecemasan State 46 0,096 0,200 Kecemasan Trait 46 0,071 0,200 Berdasarkan dari tabel di atas didapatkan nilai uji normalitas pada variabel self-efficacy sebesar 0,112 dengan nilai signifikansi sebesar 0,118. Hal ini berarti data variabel ini berdistribusi normal karena p > 0,05. Untuk nilai uji normalitas pada variabel kecemasan state didapatkan nilai sebesar 0,096 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200. Hal ini berarti data variabel ini berdistribusi normal karena p > 0,05. Sedangkan untuk uji normalitas pada variabel kecemasan trait adalah sebesar 0,071 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200. Hal ini berarti data variabel ini berdistribusi normal karena p > 0,05. 4.2.3 Uji Korelasi Antara Self-Efficacy dengan Kecemasan Di dalam melakukan uji korelasi, peneliti menggunakan metode Pearson Correlation berdasarkan dari data-data yang telah didapatkan karena data-data tersebut berdistribusi normal. Berikut hasil korelasi tersebut:

Tabel 4.10 Uji Korelasi Antara Self-Efficacy dengan Kecemasan Selfefficacy Kecemasan trait Kecemasan state Self-efficacy Pearson 1,512 **,499 ** Correlation Sig. (2-tailed),000,000 N 46 46 46 Kecemasan Pearson Correlation,512 ** 1,834 ** trait Sig. (2-tailed),000,000 N 46 46 46 Kecemasan Pearson Correlation,499 **,834 ** 1 state Sig. (2-tailed),000,000 N 46 46 46 Berdasarkan dari hasil analisis korelasi sederhana (r), didapat nilai korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512 dengan signifikansi 0,00 > 0,05 dan korelasi self-efficacy dengan kecemasan state sebesar 0,499 dengan signifikansi 0,00 > 0,05. Menurut Sugiyono (2012) maka hasil korelasi dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Interpretasi (r) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat *Sumber: Metode Penelitian Kombinasi Korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan di dalam penelitian ini menunjukan tingkat hubungan korelasi yang sedang dan negatif yang berarti semakin tinggi tingkat self-efficacy maka semakin rendah tingkat kecemasan dan begitu juga sebaliknya. Dapat dilihat pada tabel di atas, nilai korelasi self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512 dan korelasi self-efficacy dengan kecemasan state sebesar 0,499. Kedua variabel dapat dikatakan signifikan jika p < 0,05. Nilai signifikan di dalam penelitian adalah 0,00, maka hipotesis null (H 0 ) di dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa tidak adanya hubungan self-efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi penulisan skripsi di Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta ditolak. 4.3 Analisa Tambahan

Di dalam melakukan analisa tambahan, penulis menggunakan metode Chi Square dengan menganalisa hubungan antara self-efficacy dengan jenis kelamin, usia, dan semester, kecemasan state dengan jenis kelamin, usia, dan semester, dan kecemasan trait dengan jenis kelamin, usia, dan semester. 4.3.1 Hubungan Antara Self-Eficcacy dengan Jenis Kelamin Tabel 4.12 Hubungan Self-Efficacy dengan Jenis Kelamin Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 17,695 a 19,543 Likelihood Ratio 19,639 19,417 Linear-by-Linear Association 4,476 1,034 N of Valid Cases 46 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat self-efficacy. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya sebesar 0,543 yang dimana > 0,05. 4.3.2 Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Usia Tabel 4.13 Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Usia Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 105,788 a 114,696 Likelihood Ratio 74,971 114,998 Linear-by-Linear Association 7,306 1,007 N of Valid Cases 46 Nilai signifikansi hubungan antara self-efficacy dengan usia adalah sebesar 0,696. Hal ini berarti menunjukkan tidak ada hubungan antara self-efficacy dengan usia karena nilai signifikansinya > 0,05. 4.3.3 Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Semester Tabel 4.14 Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Semester Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 32,897 a 57,996 Likelihood Ratio 26,023 57 1,000 Linear-by-Linear Association,230 1,632 N of Valid Cases 46 Berdasarkan dari data di atas, didapatkan nilai signifikansi hubungan antara self-efficacy dengan semester sebesar 0,996. Nilai 0,996 > 0,005 yang berarti tidak ada hubungan antara self-efficacy dengan semester.

4.3.4 Hubungan Antara Kecemasan State dengan Jenis Kelamin Tabel 4.15 Hubungan Antara Kecemasan State dengan Jenis Kelamin Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 29,512 a 28,387 Likelihood Ratio 33,605 28,214 Linear-by-Linear Association 4,837 1,028 N of Valid Cases 46 Nilai signifikansi hubungan antara kecemasan state dengan jenis kelamin adalah sebesar 0,387. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara kecemasan state dengan jenis kelamin karena 0,387 > 0,05. 4.3.5 Hubungan Antara Kecemasan State dengan Usia Tabel 4.16 Hubungan Antara Kecemasan State dengan Usia Value Df Asymp. Sig. (2- sided)

Pearson Chi- Square 184,757 a 168,178 Likelihood Ratio 110,071 168 1,000 Linear-by-Linear Association 1,570 1,210 N of Valid Cases 46 Nilai signifikansi hubungan antara kecemasan state dengan usia adalah sebesar 0,178. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara kecemaan state dengan usia dikarenakan nilai tersebut berada > 0,05. 4.3.6. Hubungan Antara Kecemasan State dengan Semester Tabel 4.17 Hubungan Antara Kecemasan State dengan Semester Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 62,949 a 84,958 Likelihood Ratio 47,260 84 1,000 Linear-by-Linear Association 3,516 1,061 N of Valid Cases 46 Berdasarkan dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi hubungan antara kecemasan state dengan semester adalah sebesar 0,958. Hal ini berarti

bahwa tidak ada hubungan antara kecemasan state dengan semester karena nilainya > 0,05. 4.3.7 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Jenis Kelamin Tabel 4.18 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Jenis Kelamin Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 30,245 a 26,258 Likelihood Ratio 34,513 26,123 Linear-by-Linear Association 2,604 1,107 N of Valid Cases 46 Dari tabel di atas didapatkan nilai signifikansi hubungan antara kecemasan trait dengan jenis kelamin adalah sebesar 0,258. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara kecemasan trait dengan jenis kelamin karena nilainya > 0,05. 4.3.8 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Usia Tabel 4.19 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Usia Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 189,873 a 156,034

Likelihood Ratio 104,387 156,999 Linear-by-Linear Association 4,508 1,034 N of Valid Cases 46 Nilai signifikansi hubungan antara kecemasan trait dengan usia adalah sebesar 0,034. Hal ini menunjukkan bahawa ada hubungan antara kecemasan trait dengan usia karena 0,034 lebih kecil dari 0,05. 4.3.9 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Semester Tabel 4.20 Hubungan Antara Kecemasan Trait dengan Semester Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 74,273 a 78,599 Likelihood Ratio 47,801 78,997 Linear-by-Linear Association 4,529 1,033 N of Valid Cases 46 Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi hubungan antara kecemasan trait dengan semester adalah sebesar 0,599. Hal ini menunjukkan bahawa tidak ada hubungan antara kecemasan trait dengan semester karena hasil nilai signifikansinya > 0,05.

4.4 Pembahasan Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas pada alat ukur self-efficacy didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,895 yang berarti alat ukur ini termasuk reliabel. Adapun di dalam uji validitasnya didapatkan kisaran nilai dari 0,312 sampai dengan 0,709. Hal ini berarti item-item di dalam alat ukur self-efficacy sudah tergolong valid. Untuk nilai reliabilitas alat ukur kecemasan didapatkan nilai sebesar 0,695, hal ini berarti alat ukur ini cukup reliabel. Untuk uji validitasnya didapatkan kisaran nilai dari -0,030 sampai dengan 0,669. Dilihat dari nilai validitasnya, bisa dikatakan item-item tersebut kurang valid karena ada nilai validitas yang < 0,3. Akan tetapi penulis tetap menggunakan item-item tersebut karena mengingat alat ukur kecemasan yang diambil dari STAI Form Y sudah baku jadi penulis tidak dapat asal membuang item tersebut. Di dalam uji normalitas, didapatkan bahwa data pada variabel-variabel penelitian ini berdistribusi normal karena nilai p > 0,05 (Sugiyono, 2012). Adapun hasil uji normalitas tersebut untuk variabel self-efficacy sebesar 0,112 dengan nilai signifikansi sebesar 0,118; variabel kecemasan state didapatkan nilai sebesar 0,096 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200; dan variabel kecemasan trait adalah sebesar 0,071 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200. Untuk uji korelasi, peneliti menggunakan metode Pearson Correlation karena data-data variabelnya berdistribusi normal. Adapun untuk hasilnya didapatkan nilai korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512 dengan signifikansi 0,00 > 0,05 dan korelasi self-efficacy dengan kecemasan state sebesar 0,499 dengan signifikansi 0,00 > 0,05. Hal ini berarti self-efficacy

memiliki hubungan yang lebih besar dengan kecemasan trait daripada dengan kecemasan state. Dari hasil uji korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut termasuk ke dalam tingkat hubungan yang sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Oktary (2007) yang menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Takaki (dalam Ali, 2010) juga mengatakan bahwa kecemasan memiliki hubungan terhadap selfefficacy. Kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi salah satu penyebabnya karena rendahnya self-efficacy. Kecemasan tersebut timbul karena mahasiswa memiliki persepsi bahwa ia tidak mampu untuk mengerjakan skripsi dan ada rasa ancaman akan bisa atau tidaknya mereka menyelesaikan skripsi. Pervin & John (1997), mengatakan bahwa kecemasan muncul bukan karena adanya hal yang mengancam tapi lebih disebabkan karena adanya persepsi tentang ketidakmampuan diri dalam menghadapi sesuatu. Selain itu, Spielberger (dalam Gregory, 2010) mengatakan bahwa kecemasan muncul dari rasa bersalah dan juga timbul karena ada ancaman langsung beberapa nilai penting kepribadian individu. Rasa cemas tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan self-efficacy pada diri sendiri karena menurut Bandura (1986, dalam Turner, Chandler, & Heffer, 2009), self-efficacy memiliki pengaruh terhadap tindakan dan kesuksesan seseorang dalam berbagai aspek, seperti mengatasi rasa takut, sukses di tempat kerja, masamasa transisi kehidupan, dan performa akademis. Di dalam penelitian ini peneliti juga melakukan analisa tambahan mengenai hubungan self-efficacy, kecemasan state, dan kecemasan trait dengan

jenis kelamin, usia, dan semester. Adapun hasil analisa tambahan tersebut ditemukan adanya hubungan antara kecemasan trait dengan usia responden dan tidak adanya hubungan antara self-efficacy dengan jenis kelamin, usia, dan semester; tidak adanya hubungan antara kecemasan state dengan jenis kelamin, usia, dan semester; tidak adanya hubungan antara kecemasan trait dengan jenis kelamin dan semester.