BAB III METODE PENELUIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini direncanakan segera dilakukan bulan April hingga November 2009. Pelaksanaannya dilakukan di beberapa laboratorium antara lain Laboratorium Menejemen Limbah, laboratorium terpadu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi FMIPA UNTRI, dan Laboratorium Rekayasa Bioporses Teknik Kimia Fak. Teknik Unri. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, Ose, lampu spiritus, oven, autoklaf, shaker, vortex, mikroskop, inkubator, spektrofotometer, oven, timbangan analitik, hotplate, mikropipet, aluminium foil, kapas dan kassa. Bahan yang digunakan untuk mengkulturkan isolat bakteri adalah Medium Tripton Soya Agar (TSA) (Merck) dan Mineral Salt Medium (MSM). 3.3. Mikroorganisme Bakteri yang digunakan adalah Salah satu isolat yang ditemukan oleh Hasbi, M. et al. (2008) dari penelitian yang diisolasi dan sampel tanah dan lumpur yang terkontaminasi minyak bum! di PT. Bumi Siak Pusako Riau yang mampu mengemulsi (lej-o 100 % dengan kode isolat Sals. Isolat tersebut disimpan pada media agar TSA sebagai stok kultur di dalam botol agar condong dan diletakkan di dalam ruangan dingin pada temperatur 4 C.
15 3.4. Media Kultur Medium yang digunakan adalah larutan Mineral Salt Medium (MSM) dengan komposisi sebagai berikut (M): 0,05 NHiNOs, 0.03 KH 2 PO 4, 0.04 Na 2 HP04, 8,0 x W 4 MgSO 4, 7,0 x 10" 6 CaCl 2,4,0 x 10* FeSC>4,4,0 x W 4 EDTA, 1 % ekstrak yeast dan substrat 2% gliserol sebagai sumber karbon. 3.5. Inokulum Satu loop Isolat bakteri diambil dari stok kultur ditumbuhkan pada media Tryptone Soya Agar (TSA) selama 24 jam pada temperatur 30 C. Kemudian satu koloni isolat murni dipindahkan secara aseptic ke dalam Erlenmeyer 500 ml yang berisi 50 ml media larutan Mineral Salt Medium (MSM) dan diinkubasi selama 24 jam pada temperatur kamar dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Kultur ini selanjutnya disebut Knltur Inoknlum (KI). 3.6. Persiapan Prekultur Untuk Fermentasi Penurunan Cemaran Minyak. Prekultur diperlukan agar diketahui konsentrasi optimum sel bakteri aktif yang akan digunakan untuk proses fermentasi penurunan cemaran minyak. Kultur inokulum (KI) diatas digunakan untuk menentukan konsentrasi prekultur yang optimum. Caranya adalah masing-masing sebanyak 1 ml (KI) dimasukkan secara aseptik ke dalam setiap elemeyer volume 250 ml yang berisi 50 ml media (MSM) 2% gliserol yang berjumlah 15 buah yang terlebih dulu telah disterilkan. Selanjutnya diinkubasi bersama-sama menggunakan sheker pada suhu kamar dan kecepatan goncang 150 rpm. Setiap 2 jam diambil satu erlenmeyer dan dianalisis
16 untuk menentukan tingkat pertumbuhan bakteri dengan mengukur densitas optik menggunakan Spektrofotometer (Spekrtonic 21) pada panjang gelombang 600 nm. Lebih rinci periode pengambilan adalah: 0. 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 48 dan 72 jam. Dengan menplotkan 15 data absorban (konsentrasi biomassa bakteri) dengan waktu inkubasi dalam bentuk grafik, akan diperoleh biomassa optimum bakteri aktif, yang selanjutnya digunakan untuk proses fermentasi penurunan cemaran minyak, untuk memudahkan diberi lambang PreKI (Prekultur Inokulum). 3.7. Pengukuran Konsentrasi Biomassa Bakteri 3.7.1. Biomassa Berat Kering Metode berat kering digunakan untuk menentukan konsentrasi biomassa yang dihasilkan selama fermentasi. Setiap satu jam pengambilan sampel diambil sebanyak 10 ml kultur, disaring menggunakan kertas saring Whatman 0,22 um kemudian dibilas 20 ml aquades dan biomassa yang terdapat pada kertas saring dikeringkan di dalam oven pada suhu 100 C selama 24 jam. Selanjautnya dipindahkan ke dalam sebuah desikator untuk menghilangkan uap air sampai beratnya konstan dan akhirnya ditimbang. Berat biomassa adalah hasil pengurangan berat total dengan berat kertas saring kosong. 3.7.2. Pengnkuran Absorban (Optical Density) Pengukuran absorban bertujuan untuk menentukan tingkat pertumbuhan bakteri secara tidak langsung. Pengukuran absorban untuk optical density dibuat dengan mengambil sampel kultur setiap satu jam dimasukkan ke kuvet 1 ml dan
diukur dengan Spektrofotometer UV pada panjang gelombang 600 nm. Hasil pembacaan kemudian dikorelasikan dengan nilai berat kering sel selanjutnya kedua data tersebut (yaitu: absorban dengan digunakan untuk membuat kurva standar. 3.8. Prosedur Penelitian Kajian ini merupakan skala laboratorium, oleh sebab sampel air tercemar dibuat sedemikian rupa sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai. Mempersiapkan alat dan bahan di Laboratorium sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Kemudian mempersiapkan limbah minyak sebagai bahan uji yang dimodifikasi dengan mencampurkan minyak solar dan oli bekas masing-masing SO ml (campuran minyak ini dianggap sebagai cemaran minyak. Satu ml limbah ini dimasukan ke dalam masing-masing erlenmeyer yang berisi SO ml medium MSM yang telah dipersiapkan sebanyak 18 buah, kemudian dimasukkan masingmasing 10 ml PreKI secara aseptik ke dalam 14 erlenmeyer. Empat erlenmeyer tidak dimasukan PreKI karena masing-masing dua buah sebagai kontrol awal dan akhir perlakuan. Selanjutnya semua sampel tersebut diinkubasi menggunakan sheker pada suhu kamar dan pengadukan ISO rpm selama tiga hari (96 jam). Analisis penurunan kandungan cemaran minyak dilakukan pada periode 6,12,18, 24, 48, 72 dan 96 jam. Selanjutnya dihitung selisih konsentrasi antara cemaran minyak awal (A) dengan hasil perlakuan (B) dengan rumus: Penurunan cemaran minyak = A - B Dimana : A = cemaran minyak sebelum perlakuan B = cemaran minyak setelah perlakuan
18 3.9. Analisis Kandungan cemaran minyak Masing-masing dua buah erlenmeyer diambil dan dibawa ke Laboratorium Kimia Organik jurusan Kimia FMIPA UNRI untuk dianalisis kandungan total cemaran minyak dengan menggunakan metoda Gravimetri, Eksraksi CCU (metoda API-1340) yang mengcu pada metoda American Petroleum dengan Prosedur kerja sebagai berikut: 1. 50 ml sampel dimasukkan ke dalam corong pisah, 2. Di masukkan 25 ml CCU ke dalam corong pisah untuk mengekstrak minyak, dan ini dilakukan tiga kali. 3. Setelah diukur volume yang terekstraksi (C ml), ekstrak tersebut dipindahkan ke dalam labu (cawan penguap) yang terlebih dahulu telah diketahui beratnya dengan teliti (B gram). 4. CCU yang terdapat pada ekstrak tersebut diuapkan pada suhu 90 C selama 24 jam, dan kemudian didinginkan di dalam desikator selama 60 menit. 5. Selanjutnya ditimbang dengan ketelitian empat desimal (A gram). 6. Terakhir dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Konsentrasi minyak = (A - B) gram X 75ml X1000/V Cml Keterangan: A: Berat Labu dengan sampel B : Berat Labu kosong (tanpa sampel) C : Volume CC14 setelah diekstraksi 3.10. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini disusun ke dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian dianalisis secara deskriptif.