BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Ekonomi Makro

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

Bidang Tanaman Pangan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR BALI


TENTANG MENTERI PERTANIAN,

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH BUPATI MUSI RAWAS TENTANG. dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Rawas;

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 33/Penmentan/OT.140/7/2008 TENTANG

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

- 2 - Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2009 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 09 TAHUN 2004

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

A. Realisasi Keuangan

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang

4.1. Letak dan Luas Wilayah

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 65 TAHUN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GORONTALO,

PENGGOLONGAN WILAYAH, JENIS PERKEBUNAN, DAN BESARNYA STANDAR INVESTASI TANAMAN PERKEBUNAN PER-HA

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 07 TAHUN 2004

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

BUPATI KATINGAN. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan;

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 15 TAHUN : 1997 SERI : C NOMOR : 10

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

- 1 - BUPATI GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 11 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-149/PJ/2010 Tentang : Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

SALINAN BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG GANTI RUGI TANAM TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa aktifitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah, Perusahaan Swasta, maupun pribadi di wilayah Kabupaten Sukamara yang dilakukan di atas suatu bidang tanah tertentu tidak terlepas dan sangat erat kaitannya dengan tanaman yang tumbuh diatas lahan yang akan dipergunakan untuk kegiatan pembangunan, sehingga perlu adanya tarif ganti rugi tanam tumbuh komoditi kehutanan, komoditi perkebunan, komoditi tanaman pangan, dan komoditi hortikultura; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Ganti Rugi Tanam Tumbuh di Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1927); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); 4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); 11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 41); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUKAMARA Dan BUPATI SUKAMARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG GANTI RUGI TANAM TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Sukamara. 3. Bupati adalah Bupati Sukamara.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukamara. 5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara. 6. Tanaman Perkebunan adalah jenis tanaman tahunan yang sengaja ditanam dan dipelihara untuk diambil hasilnya yang dapat digunakan untuk ekspor atau diperdagangkan. 7. Tanaman Pertanian adalah jenis tanaman padi-padian, palawija, kacang-kacangan dan umbi-umbian, buah-buahan, sayursayuran, hias, dan rempah-rempah yang sengaja ditanam dan diambil hasilnya. 8. Tanaman Kehutanan adalah jenis tegakan/pohonyang sengaja ditanam atau tidak tetapi dipelihara untuk diambil hasilnya baik berupa kulit, getah, buah, daun, batang, ataupun berupa akar umbi dan sebagainya. 9. Tanaman adalah jenis-jenis tumbuhan yang dibudidayakan maupun tumbuh alami seperti tanaman tahunan, padi-padian, tanaman palawija, buah-buahan,tanaman sayur-sayuran, dan tanaman kayu-kayuan. 10. Klasifikasi Tanam Tumbuh Komoditas adalah Tanaman Muda (baru ditanam), tanaman yang belum menghasilkan dan tanaman yang sudah menghasilkan. 11. Tanam Tumbuh adalah semua jenis tanaman yang sengaja ditanam atau tidak tetapi dipelihara untuk diambil hasilnya baik berupa kulit, getah, buah, daun, batang, ataupun berupa akar umbi dan sebagainya. 12. Golongan Tanaman Tumbuh adalah tanaman keras, padi-padian, palawija, kacang-kacangan dan umbi-umbian, tanaman buahbuahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, tanaman hias, pohon pelindung dan lain-lain. 13. Ganti rugi tanam tumbuh adalah penggantian berupa uang atau bentuk lain yang disepakati atas nilai tanaman yang terkait dengan tanah sebagai akibat pelepasan atau penyerahan hak atas tanah. 14. Usaha Budidaya Tanaman adalah Usaha Budidaya Tanaman yang meliputi kegiatan pra tanam, penanaman, pemeliharaan tanaman dan panen. 15. Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan Sumber Daya Alam (SDA) di wilayah kerja yang ditentukan. 16. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Alam (SDA) dari wilayah kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian Sumber Daya Alam (SDA) di lapangan, serta kegiatan lain yang mendukungnya. Pasal 2 Pemberian ganti rugi tanam tumbuh komoditas dimaksudkan untuk memberikan ganti rugi berupa uang atau bentuk lain yang disepakati kepada masyarakat yang lahannya terkena dampak dari dilaksanakannya pembangunan.

BAB II OBYEK DAN SUBYEK GANTI RUGI TANAM TUMBUH Pasal 3 (1) Obyek ganti rugi tanam tumbuh adalah setiap jenis tanaman yang terkena dampak dari pemanfaatan bidang tanah untuk kepentingan pembangunan. (2) Subyek ganti rugi tanam tumbuh adalah orang pribadi dan/atau persekutuan sebagai pemilik atas tanaman. BAB III JENIS DAN TARIF GANTI RUGI TANAM TUMBUH Pasal 4 Penentuan jenis dan tarif ganti rugi tanam tumbuh berdasarkan pada umur dengan kategori sebagai berikut : a. tanaman muda atau baru; b. tanaman belum menghasilkan atau remaja; dan c. tanaman menghasilkan atau produksi. Pasal 5 (1) Untuk kebun/tanaman yang menggunakan bibit unggul dan pengelolaannya mengikuti kultur teknis perkebunan/pertanian dinilai sebesar 100 % (seratus persen) kali tarif. (2) Untuk kebun/tanaman yang menggunakan bibit unggul dan pengelolaannya tidak mengikuti kultur teknis perkebunan /pertanian dinilai sebesar 50 % (lima puluh persen) kali tarif. (3) Untuk kebun/tanaman yang tidak menggunakan bibit unggul dan pengelolaannya mengikuti kultur teknis perkebunan/pertanian dinilai sebesar 50 % (lima puluh persen) kali tarif. (4) Untuk kebun/tanaman yang tidak menggunakan bibit unggul dan pengelolaannya tidak mengikuti kultur teknis perkebunan/ pertanian dinilai sebesar 25 % (dua puluh lima persen) kali tarif. (5) Untuk jenis kebun/tanaman yang sudah tidak menghasilkan lagi, nilai ganti kerugiannya ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) kali tarif. (6) Untuk kebun/tanaman campuran perhitungan nilai ganti kerugiannya didasarkan pada jenis tanam tumbuh secara proporsional yang besarnya sesuai tarif. (7) Besaran tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (8) Bagi komoditi yang belum ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), besarnya tarif ganti kerugian dihitung sesuai dengan analisa usaha tani atau dapat diperhitungkan sesuai harga pasar. Pasal 6 Ketentuan ganti rugi tanam tumbuh sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 tidak berlaku apabila : a. dilaksanakan pembangunan jaringan tegangan rendah dan tegangan menengah serta pemeliharaan jaringan listrik PLN; b. dilaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jaringan PDAM; dan c. terdapat kesepakatan antara masyarakat dan pihak yang melaksanakan pembangunan.

BAB IV TATA CARA PENDATAAN TANAMAN Pasal 7 (1) Proses pendataan tanaman dilakukan oleh Tim untuk mengetahui pemilik, jenis, jumlah dan klasifikasi tanaman. (2) Hasil pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar pertimbangan dalam proses ganti rugi tanaman. (3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Nilai ganti kerugian yang telah disepakati sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, pembayaran ganti rugi tetap dilakukan berdasarkan kesepakatan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 28 Desember 2017... BUPATI SUKAMARA, Ttd. AHMAD DIRMAN Diundangkan di Sukamara pada tanggal 28 Desember 2017... Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd. SUTRISNO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2017 NOMOR 11 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH : 11, 123 /2017

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG GANTI RUGI TANAM TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA I. UMUM Peraturan Daerah Tentang Ganti Rugi Tanam Tumbuh ini memuat besarnya tali asih kepada masyarakat yang lahannya terkena dampak dari dilaksanakannya pembangunan, pengelolaan usaha atau usaha dibidang perkebunan, pertanian, kehutanan, dan usaha lainnya. Pelaksanaan pembangunan dan usaha tidak terlepas dan sangat erat kaitannya dengan tanaman yang tumbuh diatas lahan yang akan dipergunakan untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan usaha atau usaha tersebut, sehingga perlu adanya tarif ganti rugi tanam tumbuh komoditas perkebunan, pertanian, dan kehutanan agar penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Sukamara sesuai asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan, keharmonisan, serta berkeadilan. Dengan pokok-pokok materi seperti yang diuraikan diatas, maka disusunlah Peraturan Daerah ini sebagai acuan dan landasan hukum, berkaitan dengan tanam tumbuh komoditas kehutanan dan perkebunan yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan di Kabupaten Sukamara. Hal-hal yang belum diatur secara rinci dalam Peraturan Daerah ini, diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Ayat (1) Ayat (2) pemilikan atas tanaman dapat dibuktikan dengan dokumen penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan atas tanah Yang dimaksud dengan pemeliharaan jaringan listrik adalah perampalan dan/atau penebangan, terhadap tanam tumbuh yang berpotensi membahayakan kabel listrik. Yang dimaksud dengan jaringan tegangan rendah adalah sebesar 220/380 Volt, sedangkan jaringan tegangan menengah adalah sebesar 20 Kilo Volt. Cukup Jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 48

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG GANTI RUGI TANAM TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA BESARNYA GANTI RUGI BEBERAPA JENIS TANAMAN PERKEBUNAN No JENIS TANAMAN SATUAN Tanaman Muda/Baru <1 Tahun TINGKAT TANAMAN Belum Menghasilkan /Remaja 1 3 Tahun Menghasilkan /Produksi >3 Tahun 1. Aren Pohon 53.000,- 138.000,- 416.000,- 2. Cengkeh Pohon 40.000,- 90.000,- 140.000,- 3. Cabe Jamu/Cabe Jawa Pohon 10.000,- 25.000,- 40.000,- 4. Cassiavera/Kayu Manis Pohon 40.000,- 60.000,- 95.000,- 5. Coklat/Kakao Pohon 16.000,- 104.000,- 125.000,- 6. Ginseng Pohon 10.000,- 20.000,- 30.000,- 7. Jambu Mete Pohon 29.000,- 187.000,- 268.000,- 9. Jarak Pohon 15.000,- 25.000,- 50.000,- 10. Kapas Pohon 10.000,- 30.000,- 60.000,- 11. Kapuk Pohon 10.000,- 30.000,- 60.000,- 12. Karet Pohon 41.000,- 264.000,- 852.000,- 13. Kelapa Pohon 62.000,- 115.000,- 442.000,- 14. Kelapa Sawit Pohon 183.000 389.000,- 600.000,- 15. Kemiri Pohon 25.000,- 60.000,- 90.000,- 16. Kopi Pohon 14.000,- 32.000,- 96.000,- 17. Kumis Kucing Pohon 5.000,- 20.000,- 25.000,- 18. Lada Pohon 19.000,- 67.000,- 245.000,- 19. Nilam Pohon 10.000,- 15.000,- 50.000,- 20. Pala Pohon 25.000,- 60.000,- 90.000,- 21. Pandan Rumpun 1.500,- 3.000,- 6.000,- 22. Pasak Bumi Pohon 10.000,- 27.000,- 42.000,- 23. Pinang Pohon 7.500,- 25.000,- 35.000,- 24. Rami Pohon 5.000,- 10.000,- 15.000,- 25. Rosella Pohon 5.000,- 10.000,- 15.000,- 26. Sagu Rumpun 30.000,- 40.000,- 80.000,- 27. Sereh Wangi Rumpun 13.000,- 20.000,- 50.000,- 28. Tebu Rumpun 10.000,- 20.000,- 50.000,- 29. Tembakau Pohon 5.000,- 15.000,- 30.000,- 30. Tuba Pohon 5.000,- 10.000,- 25.000,- BUPATI SUKAMARA, Ttd. AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG GANTI RUGI TANAM TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA BESARNYA GANTI RUGI BEBERAPA JENIS TANAMAN PERTANIAN No JENIS TANAMAN SATUAN Muda/Baru TINGKAT TANAMAN Remaja/ Produksi/ Tanaman Tanaman Belum Menghasilkan Menghasilkan 1 2 3 4 5 6 I Padi-padian 1 Padi Sawah Hektar 2.145.000,- 13.650.000,- 19.500.000,- 2 Padi Ladang Hektar 2.062.500,- 13.125.000,- 18.750.000,- 3 Padi Ketan Hektar 2.178.000,- 13.860.000,- 19.800.000,- II Palawija 1 Gandum Hektar 907.500,- 5.775.000,- 8.250.000,- 2 Jagung Hektar 2.724.040,- 17.334.800,- 24.764.000,- 3 Sorgum Hektar 1.048.410,- 6.671.700,- 9.531.000,- III Kacang-kacangan dan Umbi-umbian 1 Bengkoang M 2 495,- 3.150,- 4.500,- 2 Kacang Hijau Hektar 1.078.000,- 6.860.000,- 9.800.000,- 3 Kacang Tanah Hektar 1.188.000,- 7.560.000,- 10.800.000,- 4 Kedelai Hektar 1.408.000,- 8.960.000,- 12.800.000,- 5 Keladi Rumpun 1.650,- 10.500,- 15.000,- 6 Kentang M 2 572,- 3.640,- 5.200,- 7 Ubi Kayu Hektar 1.733.600,- 11.032.000,- 15.760.000,- 8 Ubi Rambat M 2 495,- 3.150,- 4.500,- IV Hortikultura 4.1. Buah-buahan 1 Alpukat Pohon 193.373,- 1.230.554,- 1.757.934,- 2 Anggur Pohon 40.345,- 256.740,- 366.771,- 3 Asam Jawa Pohon 41.916,- 266.739,- 381.056,- 4 Belimbing Pohon 51.352,- 326.785,- 466.385,- 5 Cempedak Pohon 42.860,- 272.748,- 389.640,- 6 Delima Pohon 33.224,- 211.425,- 302.035,- 7 Duku Pohon 56.463,- 359.310,- 513.300,- 8 Durian Pohon 183.291,- 1.166.395,- 1.666.279,- 9 Jambu Air Pohon 52.866,- 336.418,- 480.597,- 10 Jambu Biji Pohon 43.510,- 276.879,- 395.541,-

11 Jeruk Bali Pohon 44.403,- 282.566,- 403.666,- 12 Jeruk Keprok Pohon 42.591,- 271.034,- 387.191,- 13 Jeruk Nipis Pohon 22.940,- 145.979,- 208.541,- 14 Jeruk Purut Pohon 24.953,- 158.794,- 226.849,- 15 Jeruk Siam Pohon 43.519,- 276.941,- 395.630,- 16 Jeruk Citrum Pohon 30.161,- 191.934,- 274.191,- 17 Kapul Pohon 14.391,- 91.581,- 130.830,- 18 Kedondong Pohon 40.000,- 254.800,- 364.000,- 19 Lengkeng Pohon 52.069,- 331.349,- 473.356,- 20 Mangga Pohon 60.500,- 385.000,- 550.000,- 21 Manggis Pohon 45.448,- 289.217,- 413.167,- 22 Markisa Pohon 18.941,- 120.536,- 172.194,- 23 Mengkudu Pohon 27.693,- 176.225,- 251.750,- 24 Nangka Pohon 31.860,- 202.748,- 289.640,- 25 Nanas Pohon 1.064,- 6.773,- 9.675,- 26 Pepaya Pohon 2.055,- 13.076,- 18.680,- 27 Pisang Pohon 2.327,- 14.808,- 21.154,- 28 Rambai/Menteng Pohon 29.308,- 186.507,- 266.438,- 29 Rambutan Pohon 53.350,- 339.500,- 485.000,- 30 Teratungan Pohon 62.291,- 396.395,- 566.279,- 31 Sawo Pohon 29.308,- 186.507,- 266.438,- 32 Semangka Pohon 1.339,- 8.523,- 12.175,- 33 Sirsak Pohon 23.221,- 147.770,- 211.100,- 34 Srikaya Pohon 23.221,- 147.770,- 211.100,- 4.2. Sayur-sayuran 1 Bawang Merah M 2 746,- 4.746,- 6.780,- 2 Belimbing Wuluh Pohon 43.606,- 277.493,- 396.418,- 3 Cabai M 2 524,- 3.332,- 4.760,- BUPATI SUKAMARA, Ttd. AHMAD DIRMAN