Perbandingan Kadar HbA 1c pada Penderita Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol yang Merokok dengan yang Tidak Merokok Oleh : CINDY 100100063 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Perbandingan Kadar HbA 1c pada Penderita Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol yang Merokok dengan yang Tidak Merokok Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran Oleh : CINDY NIM: 100100063 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN Perbandingan Kadar HbA 1c pada Penderita Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol yang Merokok dengan yang Tidak Merokok Nama : Cindy NIM : 100100063 Pembimbing Penguji I (dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK) (dr. Iman Helmi Effendi, Sp.OG) NIP. 19530608 198109 2 001 NIP. 140344041 Penguji II (dr. Dina Keumala Sari, Sp. GK) NIP. 19731221 200312 2 001 Medan, 2 Januari 2014 Dekan Fakultas Kedokteran (Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP. 19540220 198011 1 001
ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolik kronik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, apabila tidak dikontrol dengan baik. HbA 1c (hemoglobin yang terglikosilasi) dapat digunakan sebagai suatu indikator untuk menilai kontrol kadar glukosa darah pasien diabetes dalam 2-3 bulan terakhir. Di sisi lain, terdapat ribuan zat kimia dalam sebatang rokok yang berbahaya bagi kesehatan dan mungkin dapat berdampak buruk terhadap kontrol glukosa darah pasien diabetes. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar HbA 1c pada penderita diabetes mellitus tidak terkontrol yang merokok dengan yang tidak merokok. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik yang dilakukan dengan desain cross-sectional terhadap pasien diabetes mellitus tidak terkontrol yang datang untuk memeriksa kadar HbA 1c di Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 19-31 Agustus 2013. Pasien yang menjadi sampel adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian. Pengambilan data primer dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan instrumen lembar pengumpulan data sedangkan data sekunder diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil: Total sampel yang didapat adalah 46 pasien, dengan 21 pasien (45.7%) yang merokok dan 25 pasien (54.3%) yang tidak merokok. Hasil uji nonparametrik Mann-Whitney terhadap kedua kelompok menunjukkan nilai p sebesar 0.014 dengan interval kepercayaan 95%. Selanjutnya, uji One-Way Anova berdasarkan faktor lama merokok menunjukkan nilai p sebesar 0.079 dan nilai p terhadap faktor jumlah rokok sebesar 0.001. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar HbA 1c pada penderita diabetes mellitus tidak terkontrol yang merokok dengan yang tidak merokok. Perbedaan yang signifikan tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. Kata Kunci: HbA 1c, Diabetes Mellitus, Merokok
ABSTRACT Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease which can lead to many complications, either short term or long term, when not controlled properly. HbA 1c (glycosylated hemoglobin) can be used as an indicator to assess the glycemic control of a diabetic patient over the past 2-3 months. On the other hand, there are thousands of chemical substances in a cigarette that are harmful to the body and may adversely affect the diabetic patients glycemic control. Objective: The aim of this study was to compare the HbA 1c level between the uncontrolled diabetes mellitus patients who smoke and those who do not smoke. Methods: This was an analytical study conducted with a cross-sectional design to uncontrolled diabetes mellitus patients who went to check their HbA 1c level in the clinical pathology department of Dr. Pirngadi General Hospital Medan on 19 th - 31 st of August 2013. The subject of this study were patients who meet the inclusion and exclusion criteria. Primary data was collected through an interview session using a data sheet, while the secondary data was gained from the results of the laboratory tests performed. Results: The amount of the total sample obtained was 46 patients, with 21 patients (45.7%) who smoke and 25 patients (54.3%) who do not smoke. The results of the non-parametric Mann-Whitney test against both groups showed a p value of 0.014 with 95% confidence interval. Furthermore, the One-Way Anova test based on how long the patients smoke showed a p value of 0.079 and the p value for the test performed on the number of cigarettes consumed is 0.001. Conclusions: There was a significant difference in the levels of HbA 1c between patients with uncontrolled diabetes mellitus who smoke and those who do not. This significant difference may be resulted from the factors of the number of cigarettes consumed daily. Keywords: HbA 1c, Diabetes Mellitus, Smoking
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan landasan pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang berjudul Perbandingan Kadar HbA 1c pada Penderita Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol yang Merokok dengan yang Tidak Merokok ini. Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Ibu dr. Tapisari Tambunan, SP. PK, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi banyak arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Bapak dr. Iman Helmi Effendi, SP. OG, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan banyak saran dan nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini. 3. Ibu dr. Dina Keumala Sari, Sp. GK, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan banyak saran dan nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini. 4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi dan juga penulisan karya tulis ilmiah ini. 5. Seluruh staf Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Pirngadi Medan yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data dalam penelitian ini. 6. Orang tua penulis yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan tiada hentinya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan.
7. Rekan-rekan mahasiswa FK USU yang telah memberi saran, kritik, dukungan materi, dan moril dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Medan, 7 Desember 2013 Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv v vi viii x xi xii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.3.1. Tujuan Umum... 3 1.3.2. Tujuan Khusus... 3 1.4. Manfaat Penelitian... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1. Metabolisme Glukosa... 5 2.2. Regulasi Kadar Glukosa Darah... 6 2.3. Diabetes Mellitus... 8 2.3.1. Klasifikasi Diabetes Mellitus... 8 2.3.2. Kriteria Diagnostik Diabetes Mellitus... 9 2.3.3. Epidemiologi Diabetes Mellitus... 11 2.3.4. Komplikasi Diabetes Mellitus... 12 2.3.5. Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus... 13 2.4. HbA 1c... 14 2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Kadar HbA 1c... 15 2.4.2. Peranan Pemeriksaan HbA 1c dalam Diagnosa Diabetes Mellitus... 15 2.5. Rokok... 16 2.5.1. Kandungan dalam Rokok... 16
2.5.2. Dampak Rokok terhadap Kesehatan... 17 2.5.3. Prevalensi Perokok... 18 2.6. Pengaruh Rokok terhadap Kadar HbA 1c... 19 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 21 3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 21 3.2. Variabel dan Definisi Operasional... 21 3.3. Hipotesis... 22 BAB 4 METODE PENELITIAN... 23 4.1. Jenis Penelitian... 23 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 23 4.2.1. Lokasi Penelitian... 23 4.2.2. Waktu Penelitian... 23 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 23 4.3.1. Populasi Penelitian... 23 4.3.2. Sampel Penelitian... 23 4.4. Teknik Pengumpulan Data... 26 4.5. Pengolahan dan Analisa Data... 26 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 27 5.1. Hasil Penelitian... 27 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 27 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel... 27 5.1.3. Analisa Data... 29 5.2. Pembahasan... 32 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 35 6.1. Kesimpulan... 35 6.2. Saran... 35 DAFTAR PUSTAKA... 36 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Judul Halaman Tabel 2.1. Faktor - faktor yang meregulasi sekresi insulin dari pankreas... 7 Tabel 2.2. Klasifikasi diabetes mellitus berdasarkan etiologi... 8 Tabel 2.3. Kriteria diagnosis untuk diabetes... 10 Tabel 2.4. Komplikasi kronis diabetes mellitus... 13 Tabel 2.5. Kriteria pengendalian diabetes mellitus... 14 Tabel 2.6. Makna yang mungkin dari abnormalitas kadar HbA 1c... 15 Tabel 5.1. Distribusi sampel case (merokok) dan control (tidak merokok)... 27 Tabel 5.2. Distribusi sampel berdasarkan lama merokok... 28 Tabel 5.3. Distribusi sampel berdasarkan jumlah rokok yang dihisap 29... Tabel 5.4. Hasil uji normalitas... 29 Tabel 5.5. Perbandingan kadar HbA 1c dari kedua kelompok... 30 Tabel 5.6. Uji One-Way Anova terhadap faktor lama merokok... 30 Tabel 5.7. Uji One-Way Anova terhadap faktor jumlah rokok... 31 Tabel 5.8. Uji Bonferroni terhadap kelompok faktor jumlah rokok.. 32 DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman Gambar 2.1. Gambaran metabolisme karbohidrat; jalur-jalur utama dan produk akhir... 5 Gambar 2.2. Distribusi penderita diabetes mellitus di dunia... 11 Gambar 2.3. Konsekuensi terhadap kesehatan dihubungkan dengan merokok dan paparan tidak langsung terhadap asap rokok... 18
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Lembar Penjelasan Lampiran 3 Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent) Lampiran 4 Lembar Pengumpulan Data Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Lampiran 6 Persetujuan Komisi Etik Lampiran 7 Data Induk Lampiran 8 Hasil Analisa Data SPSS