PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PERKERASAN LENTUR DOLOK SANGGUL SIBORONG-BORONG TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh RAY MASTER SIMAMORA NIM: 1005131020 PROGRAM STUDI DIV TPJJ (TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN) JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2014
ABSTRAK PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DOLOK SANGGUL SIBORONG-BORONG Oleh Ray Master Simamora (1005131020) Tugas akhir ini dilakukan pada ruas jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA01+000 dengan topik bahasan Perencanaan Peningkatan Jalan Dolok Sanggul Siborong borong. Teori yang digunakan untuk mendisain pavement adalah analisa komponen, desain lapis tambahan dengan metode Bina Marga berdasarkan Benkleman Beam Test. Ruas jalan DolokSanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000 perlu dilebarkan menjadi 7 meter dengan DS 0,789 < 0,8 pada akhir tahum rencana dengan lebar bahu jalan pada sisi kiri dan kanan = 1,5 meter. Pada perencanaan geometrik jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000 ini diperoleh alinyemen horizontal dengan jumlah tikungan 7. Diantaranya tikungan Full circle (FC) terdapat 6 tikungan, tikungan Spiral Circle Spiral (SCS) terdapat 1 tikungan. Dari hasil perhitungan analisa kebutuhan pelebaran jalan, didapatkan konstruksi tebal perkerasan pelebaran jalan yaitu lapis permukaan menggunakan Laston MS 340 setebal 10 cm. Lapis Pondasi Atas dengan Batu Pecah Kelas A setebal 20 cm. Lapis Pondasi Bawah dengan Sirtu Kelas B setebal 33 cm. Prime coat (Lapis Pengikat) diletakkan diatas lapisan pondasi atas, tack coat (Lapis Perekat) diletakkan diatas perkerasan lama dan AC-BC Laston. Perencanaan Tebal Lapis Tambahan dengan menggunakan bahan Lapis permukaan AC-WC setebal 6 cm. Kata kunci : DS (Derajat Kejenuhan),Geometrik jalan,pelebaran PerkerasanJalan, Benklement Beam, Overlay
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul Perencanaan Peningkatan Jalan Perkerasan Lentur Dolok Sanggul Siborong borong ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan, Pendidikan Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Diploma IV Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahrudin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. 3. Bapak Amrizal, S.T., M.T., Kepala Program Studi D-IV TPJJ. 4. Bapak Ir. Sudarto.M.T., Dosen Pembimbing I Tugas Akhir. 5. Bapak Drs.Yulfalentino, M.T., Dosen Pembimbing II Tugas Akhir. 6. Bapak Ir. M. Koster Silaen, M.T., Wali Kelas TPJJ-8A 7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil. 8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil. 9. Teman-teman satu kos, Riza Batarin Siregar, Faber Silvester Simbolon, Josanto BIRONG Manurung, Roy Pardede, Lamhot Situmeang, Prima Simbolon, Surya Handoko, M. Iqbal Azhari dan orang terdekat Ruth Masita Ambarita dan seluruh teman teman mahasiswa TPJJ Angkatan 2010 atas kerjasama, dukungan dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir. 10. Seluruh adik adik mahasiswa TPJJ dukungan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka segala masukan-masukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Medan, Agustus 2014 penulis, Ray Master Simamora NIM : 1005131020
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang... 1 I.2. Rumusan Masalah... 2 I.3. Tujuan Masalah... 3 I.4. Manfaat Pembahasan... 3 I.5. Pembatasan Masalah... 3 I.6. Metodologi... 4 I.7. Sistematika Penulisan... 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Klasifikasi Jalan... 5 II.2.1. Kelas Jalan yang tertera dalam Pasal 10... 5 II.2.Persyaratan Ruang Jalan... 6 II.3.Kajian Lalu lintas... 8 II.3.1. Volume Lalu - lintas... 8
II.3.2. Klasifikasi Kendaraan Rencana... 9 II.3.3. Kecepatan Rencana... 10 II.3.4. Jarak Pandang... 11 II.3.5. Daerah Bebas Samping Tikungan... 14 II.3.6. Ekivalen Mobil Penumpang... 15 II.3.7. Hambatan Samping... 16 II.3.8. Derajat Kejenuhan... 17 II.3.9. Kecepatan(V)... 17 II.4. Kapasitas Jalan... 18 II.4.1. Kapasitas Jalan Antar Kota... 18 II.5. Geometrik... 20 II.5.1. Alinemen Horizontal... 21 II.5.2. Panjang Bagian Lurus... 21 II.5.3. Tikungan... 21 II.5.4. Diagram Superelevasi... 26 II.5.5. Jari Jari Tikungan... 28 II.5.6. Lengkung Peralihan... 28 II.5.7. Pelebaran Jalur Lalu lintas di Tikungan... 31 II.6. Konstruksi Perkerasan Lentur... 33 II.6.1. Lalu - Lintas... 34 II.6.2. Syarat Syarat Kekuatan/Struktural... 34 II.6.3. Bagian bagian Lapisan Perkerasan Lentur... 35 II.6.4. Metode Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur... 41
II.6.5. Parameter Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur... 42 II.6.6. Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F... 47 II.7. Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Lendutan... 61 II.7.1. Umum... 61 II.7.2. Ketentuan Perhitungan... 63 II.7.2.1. Lalu Lintas... 63 II.7.2.2. Lendutan... 66 II.7.2.3. Keseragaman Lendutan... 69 II.7.2.4. Lendutan Wakil... 70 II.7.2.5. Repetisi Beban Lalu Lintas... 70 II.7.2.6. Faktor Koreksi Tebal Lapis Tambah... 71 II.7.2.7. Jenis Lapis Tambah... 72 II.7.3. Prosedur Perhitungan... 73 II.8. Desain Drainase... 76 II.8.1. Perhitungan Debit Rencana... 76 II.8.2. Perhitungan Dimensi Saluran... 77 BAB III METODOLOGI III.1. Persiapan... 79 III.2. Tahapan Perancangan... 79 III.3. Identifikasi Masalah... 81 III.4. Pengamatan Pendahuluan... 81 III.5. Perumusan Masalah... 81 III.6. Pengumpulan Data... 81
III.7. Analisis Data... 83 III.8. Perancangan... 84 BAB IV HASIL PERANCANGAN IV.1. Geometrik... 85 IV.1.1. Perhitungan Sudut Tikungan di PI 1, PI 2, PI 3... 85 IV.1.2. Perhitungan Panjang Trase... 87 IV.1.3. Perhitungan Tikungan... 88 IV.2. Perencanan Kapasitas Jalan... 97 IV.2.1. Volume Lalu Lintas Awal... 97 IV.2.2. Prediksi Pertumbuhan Lalu Lintas... 97 IV.2.3. Kebutuhan Ruang Jalan... 98 IV.2.4. Analisis Kapasitas Jalan D.Sanggul-Siborong-borong... 99 IV.2.5. Analisi Volume Jam Perencanaan(VJP)... 99 IV.2.6. Derajat Kejenuhan... 102 IV.2.7. Dimensi Ruang Jalan D.Sanggul-Siborong-borong... 103 IV.3. Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan... 105 IV.3.1. Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Analisa Komponen SNI-1732-1989-F.... 105 IV.3.2. Perhitungaan Tebal Lapis Tambah Metode Lendutan.... 111 IV.4. Perancangan Saluran Drainase... 117 IV.4.1. Kondisi Permukaan Jalan KM 106+800 KM 107+800.... 117 IV.4.2. Besar Koefisien (C).... 117
IV.4.3 Perhitungan Luas Daerah Pengairan..... 117 IV.4.4.. Perhitungan Waktu Konsentrasi... 117 IV.4.5. Data Curah Hujan Harian Maksimum... 118 IV.4.6. Menentukan Intensitas Curah Hujan... 119 IV.4.7. Perhitungan Debit Air... 120 IV.4.8. Perhitungan Dimensi Saluran... 120 BAB V PEMBAHASAN PERANCANGAN JALAN V.1. Aspek Lalu LIntas... 122 V.2. Aspek Geometri... 122 V.3. Aspek Perkerasan... 123 V.4. Perhitungan Drainase... 124 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN VI.1. Simpulan... 125 VI.2. Saran... 127 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Klasifikasi Jalan... 6 Tabel II.2. Kriteria Dimensi Ruang ruang Jalan... 7 Tabel II.3. Ukuran Bagian Ruang Milik Jalan... 7 Tabel II.4. Lebar Minimum Badan Jalan... 8 Tabel II.5. Lebar Jalur dan Bahu Jalan Antar Kota... 8 Tabel II.6.Faktor volume (K) dan Variasi (F) untuk Volume Lalu Lintas Jam Perencanaan... 9 Tabel II.7. Kecepatan Rencana Jalan Antar Kota... 11 Tabel II.8. Jarak Pandang Henti Minimum Jalan Antar kota... 12 Tabel II.9. Panjang Jarak Pandang Mendahului... 13 Tabel II.10. Nilai emp jalan dua lajur dua arah tak terbagi jalan antar kota... 16 Tabel II.11. Kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan/semi perkotaan... 17 Tabel II.12. Kapasitas Dasar Suatu Ruas Jalan (Co)... 19 Tabel II.13. Faktor penyesuaian lebar jalan (FCW)... 19 Tabel II.14. Faktor penyesuaian pemisahan arah (untuk jalan tak terbagi) FC SP. 20 Tabel II.15. Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu FC SF... 20 Tabel II.16. Panjang bagian lurus maksimum (jalan antar kota)... 21 Tabel II.17. Jari-jari tikungan minimum, R min (m) untuk jalan antar kota (e maks = 10%)... 28 Tabel II.18. Panjang lengkung peralihan (L s ) dan panjang pencapaian superelevasi
(L e ) untuk jalan 1 lajur-2 lajur-2 arah.... 29 Tabel II.19. Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan... 30 Tabel II.20. Jari-jari yang diijinkan tanpa superlevasi... 31 Tabel II.21.Pelebaran di Tikungan... 31 Tabel II.22. Persyaratan Ayakan... 39 Tabel II.23. Distribusi Beban Sumbu dari Berbagai Jenis Kendaraan... 45 Tabel II.24. Jumlah Lajur Rencana Berdasarkan Lebar Perkerasan... 47 Tabel II.25. Koefisien Distribusi Kendaraan (C)... 48 Tabel II.26. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan... 49 Tabel II.27. Nilai Faktor Regional (FR)... 54 Tabel II.28. Indeks Permukaan Akhir Umur Rencana (IP)... 55 Tabel II.29. Indeks Permukaan Awal Umur Rencana (IPo)... 55 Tabel II.30. Koefisien Kekuatan Relatif... 58 Tabel II.31. Batas-Batas Minimum Tebal Lapisan Permukaan... 59 Tabel II.32. Batas Minimum Tebal Pondasi Atas... 60 Tabel II.33. Ekivalen beban sumbu kendaraan (E) Benkelman beam... 63 Tabel II.34. Faktor hubungan antara umur rencana dengan perkembangan lalu lintas (N)... 64 Tabel II.35. Faktor koreksi lendutan terhadap temperatur standar (Ft)... 67 Tabel II.36. Temperatur tengah (T t ) dan bawah (T b ) lapis beraspal berdasarkan data temperatur udara (T u ) dan temperature permukaan (T p )... 68 Tabel II.37. VDF dari RDM... 71 Tabel II.38. Koefisien Distribusi Lalu Lintas Untuk Lajur Rencana... 71
Tabel II.39. Faktor koreksi tebal lapis tambah penyesuaian (FK TBL )... 73 Tabel II.40.Kecepatan Aliran (V)... 78 Tabel III.1. Penggolongan Data Menurut Aspek yang Ditinjau... 83 Tabel IV.1.Kordinat... 87 Tabel IV.2. Perhitungan Jarak Antar Titik... 88 Tabel IV.3. Pertumbuhan LHR Kendaraan Jalan D.Sanggul-Siborong borong... 98 Tabel IV.4. Volume Jam Perancangan Jalan D.Sanggul-Siborong borong 2013100 Tabel IV.5. Volume lalu lintas Jalan D.Sanggul-Siborong borong dalam satuan100 Tabel IV.6. Nilai VJP jl. D.Sanggul-Siborong borong (kend/jam)... 101 Tabel IV.7. Volume Kendaraan Tahun Tinjauan Jalan D.Sanggul-Siborong borong kendaraan/jam... 101 Tabel IV.8. Volume Kendaraan Tahun Tinjauan Jalan D.Sanggul-Siborong borong smp/jam... 102 Tabel IV.9. Analisis Derajat Kejenuhan Jalan Jalan D.Sanggul-Siborong borong... 103 Tabel IV.10. Potensi Arus Lalu Lintas Jalan D.Sanggul-Siborong borong... 106 Tabel IV.11. Lalu Lintas Untuk Ruas Jalan D.Sanggul-Siborong borong... 107 Tabel IV.12. Jumlah Kendaraan... 111 Tabel IV.13. Angka Ekivalen... 112 Tabel IV.14. Koefisien Kendaraan... 112 Tabel IV.15. Lendutan Terkoreksi... 113 Tabel IV.16. CESA... 114 Tabel IV.17. Data Curah Hujan... 118 Tabel IV.18. Menghitung intensitas curah hujan... 119
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Jarak Pandang Mendahului... 14 Gambar II.2. Daerah bebas samping di tikungan, untuk J h < L t... 15 Gambar II.3. Derah bebas samping di tikungan, untuk J h > L t... 16 Gambar II.4. Lengkung Full Circle... 22 Gambar II.5 Lengkungan Spiral-Circle-Spiral... 23 Gambar II.6. Lengkungan Spiral-Spiral... 25 Gambar II.7. Diagram Superelevasi SCS... 26 Gambar II.8. Diagram Superelevasi FC... 27 Gambar II.9. Diagram Superelevasi SS... 28 Gambar II.10. Pelebaran Pada Tikungan... 33 Gambar II.11. Susunan Lapisan Permukaan Perkerasan Lentur... 35 Gambar II.12. Korelasi CBR dan DDT... 53 Gambar II.13. Nomogram menentukan ITP... 57 Gambar II.14. Alat Benkelmen Beam... 62 Gambar II.15. Faktor koreksi lendutan terhadap temperatur standart Ft... 67 Gambar II.16. Faktor Koreksi tebal lapis tambah Fo (overlay)... 72 Gambar II.17. Faktor Koreksi tebal lapis tambah Fktbl (overlay)... 73 Gambar II.18. Hubungan lendutan rencana dengan lalu lintas... 75 Gambar II.19. Tebal lapis tambah Ho (overlay)... 75
Gambar II.20. Penampang Saluran Persegi... 77 Gambar III.1. Diagram Alir Tugas Akhir... 80 Gambar IV.1. Bentuk Tikungan FC... 91 Gambar IV.2. Superelevasi PI 1... 91 Gambar IV.3. Bentuk Tikungan SCS... 100 Gambar IV.4. Superelevasi PI 3... 102 Gambar VI.10. Rencana Struktur Perkerasan Jalan D.Sanggul-Siborong borong 111 Gambar VI.11.Tebal Lapis Tambah (overlay)... 116 Gambar VI.12. Drainase... 121
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Peta Lokasi Proyek Lampiran 2 Typical Potongan Melintang Lampiran 3 Data Lalu Lintas Harian Rata Rata (LHR) Lampiran 4 Data CBR Lapangan dan Grafik CBR Lampiran 5 Nomogram Korelasi CBR dan DDT Lampiran 6 Nomogram 1 Lampiran 7 Data Benkelman Beam dan Grafik Lendutan Berdasarkan Data Awal Lampiran 8 Grafik Lendutan Berdasarkan Data Akhir Lampiran 9 Lembar Asistensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan sebagai salah satu prasarana penghubung yang sangat penting untuk menunjang perekonomian, sosial, budaya dan keamanan, untuk daerah-daerah yang tingkat pelayanan lalu lintasnya sangat tinggi terutama dikawasan perkotaan perlu dibangun jalan yang mampu menampung sejumlah lalu lintas yang akan melalui jalan tersebut. Dalam hal pembangunan dan perawatan jalan, yang sangat perlu diperhatikan adalah dari segi perencanaan pembuatan jalan, baik dari segi perhitungan lapisan perkerasan maupun dari segi teknik pelaksanaan pembuatan lapisan perkerasan lentur jalan. Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu-lintas di darat. Lancarnya arus lalulintas akan sangat mendukung perkembangan ekonomi suatu daerah seperti Sumatera Utara khususnya pada jalan Dolok Sanggul Siborong borong. Apabila prasarana jalan diibaratkan sebagai urat nadi, maka armada angkutan adalah darah yang mengalir melalui urat nadi tersebut. Sehingga setiap tahunnya pertumbuhan lalu-lintas semakin pesat. Suatu perencanaan proyek pembangunan jalan yang tidak mengikuti ketentuanketentuan yang berlaku akan banyak menimbulkan masalah baik bagi perencana itu sendiri, bagi pelaksana, maupun bagi pemakai jalan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu perencanaan yang matang yang dapat langsung dioperasikan di lapangan. Dalam rangka pemerataan pembangunan disegala bidang khususnya pembangunan jalan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan baik ditinjau dari pembangunan daerah maupun dari segi pertumbuhan nasional. Jalan Dolok Sanggul - Siborong Borong merupakan jalan provinsi yang menghubungkan beberapa daerah di Tapanuli Utara. Jalan ini dilalui oleh kendaraan yang cukup banyak dan beban berat. Daerah di sekitarnya adalah termasuk daerah yang sangat menunjang laju pembangunan. Pembangunan jalan perlu adanya perencanaan yang baik, sesuai umur rencana. Dengan latar belakang tersebut dalam Laporan Studi Kasus ini penyusun mengambil judul Perencanaan Peningkatan Jalan Dolok Sanggul-Siborong Borong Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal pelaksanaan peningkatan konstruksi perkerasan jalan baru, dikehendaki untuk meningkatkan mutu dari perkerasan lama, serta usaha pemeliharaan konstruksi perkerasan jalan. Dalam perencanaan jalan ditempuh dengan cara merencanakan jalan agar
dapat menampung beban kendaraan yang lebih banyak, sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada lalu lintas sesuai dengan fungsi dan umur rencananya. Sehingga tujuan akhir dari perencanaan jalan ini adalah tersedianya jalan yang mempunyai standar tinggi sesuai dengan fungsinya.. Panjang ruas jalan ini seluruhnya adalah 1 Km. Bagian jalan yang diambil adalah KM 106+800 s/d KM 107+800. Perbaikan struktur kondisi jalan perlu didukung adanya peningkatan maupun pemeliharaan jalan. Dalam memenuhi tujuan tersebut, penentuan tebal perkerasan lentur merupakan bagian dari peningkatan maupun pemeliharaan jalan. Oleh karena itu, penulis memilih topik mengenai penentuan tebal perkerasan jalan sebagai dasar pemilihan judul laporan tugas akhir. Selain itu data yang sesuai dengan topik diatas dapat ditemukan pada lokasi tersebut dan lokasi itu tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal penulis, maka penulis cenderung untuk memilih topik dan lokasi tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini: 1. Bagaimana perencanaan tebal perkerasan pada ruas jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000? 2. Bagaimana desain geometrik jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000? 3. Bagaimana perencanaan tebal lapis perkerasan pada overlay dan pada pelebaran jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000? 4. Bagaimana Perencanaan Drainase pada jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000? 1.3. Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan tebal perkerasan pada ruas jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000. 2. Untuk mengetahui desain geometrik jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000. 3. Untuk mengetahui perencanaan tebal lapis perkerasan pada overlay jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000.
4. Untuk mengetahui perencanaan drainase pada jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000. 1.4. Manfaat Pembahasan Tugas Akhir ini diharapkan akan bermanfaat bagi: 1. Secara praktis, hasil Tugas Akhir ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi instansi pemerintah yang memiliki keterkaitan khususnya di bidang Perancangan Jalan Lintas Tengah Pada Ruas Jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000. 2. Secara akademis, hasil Tugas Akhir ini dapat menjadi panduan dan dikembangkan untuk merencanakan jalan nasional. Dan berguna untuk menambah wawasan agar dapat melaksanakan kegiatan yang sama ketika bekerja secara langsung di lapangan. Sebagai bahan pendukung untuk kegiatan Tugas Akhir atau penelitian yang sama jika diperlukan. 1.5. Pembatasan Masalah Sesuai dengan permasalahan di atas, maka pembatasan masalah yang diambil oleh penulis adalah desain geometrik jalan, perancangan tebal perkerasan pada overlay menggunakan metode lendutan dan pada pelebaran jalan menggunakan metode analisa komponen yang akan direncanakan, serta perencanaan saluran drainase. 1. Penulis tidak membahas mengenai perencanaan rekayasa lalu lintas, metode pelaksaan jalan, dan manajemen pelaksanaan jalan dikarenakan tidak mencakup dalam topik perencanaan peningkatan jalan Jalan Dolok Sanggul Siborong borong STA 00+000 STA 01+000. 1.6. Metodologi Metode penulisan yang dilaksanakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah menggunakan studi literature, yaitu dengan cara mereferensi atau mencari bahan masukan dari berbagai buku, internet, juga research yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir. 1.7. Sistematika Penulisan Sistimatika penulisan laporan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah:
Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup penulisan tugas akhir, data data dan lokasi, serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Berisi landasan teori dan peraturan-peraturan yang dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan jalan serta analisis perencanaan detail terpilih. Bab III Metodologi Dalam bab ini dibahas mengenai metodologi penyusunan tugas akhir yang meliputi persiapan dan pengamatan pendahuluan, metode pengumpulan data dan sifat data, analisa dan pengolahan data, perencanaan desain. Bab IV Perancangan dan Pembahasan Merupakan penerapan dari analisa yang digunakan untuk perencanaan meliputi studi perencanaan geometrik jalan, perkerasan jalan, serta hasil analisa kapasitas yang akan dihitung untuk perencanaan. Bab V Pembahasan Perancangan Jalan Berisikan pembahasan perencanaan jalan. Bab VI Penutup Berisikan simpulan dan saran.