IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang

III. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Dept.Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,FEM-IPB, 2)

ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

31 Universitas Indonesia

IV METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

3 METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan. 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback

I. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Pemanfaatan potensi perikanan laut di Sulawesi Tengah belum optimal

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

ANALISIS MODEL PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI, PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN ENDANG SARI SIMANULLANG

ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

Berikut ini adalah gambar secara skematis karangka pemikiran penelitian :

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar

I. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON

IV. METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka

IV. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Model Persamaan Simultan

DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

UPAYA PENYULUH KABUPATEN BEKASI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, petani dan nelayan selalu lebih miskin dibandingkan penduduk

KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM

BAB III METODE PENELITIAN

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG BERUSAHA DAN KEGIATAN EKONOMI RUMAH TANGGA ISTRI NELAYAN PEKERJA DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga

VI. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juni Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

METODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

DAMPAK IMPOR TERHADAP PRODUKSI KEDELAI NASIONAL. Import of Soybean and Its Impact on National Production. Zakiah 1 ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), untuk menganalisis peluang kerja anggota rumahtangga nelayan tradisional di luar sektor perikanan, perilaku ekonomi rumahtangga nelayan tradisional, dan peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional. Alasan penentuan lokasi penelitian di Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang yaitu: (1) Kecamatan Kasemen merupakan salah satu kecamatan atau salah satu wilayah pesisir di pantai Jawa/Banten yang terletak di Kabupaten Serang yang memiliki potensi perikanan yang besar baik itu sumberdaya alam perikanan maupun rumahtangga nelayan yang banyak memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, dibandingkan dengan kecamatan lain, dan (2) Kabupaten Serang pernah merupakan salah satu wilayah miskin di Banten. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember tahun 2006 sampai dengan bulan Juni tahun 2007. 4.2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei di lingkungan desa nelayan/pantai dengan cara mengadakan wawancara terhadap rumahtangga nelayan dengan menggunakan instrumen kuisioner. Data primer yang diperlukan antara lain identitas rumahtangga nelayan, jumlah produksi, jumlah kepemilikan aset, jenis alat tangkap, harga ikan, curahan waktu kerja di

55 dalam dan di luar sektor perikanan, pendidikan, dan biaya produksi. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor dinas kelautan dan perikanan, kantor kecamatan dan desa, statistik serta lembaga lain yang berkaitan dengan penelitian ini baik berupa literatur hasil penelitian maupun laporan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. 4.3. Penarikan Contoh Sampel Pengambilan contoh sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang diambil adalah unit rumahtangga nelayan pemilik perahu dayung yang berjumlah 40 orang. Definisi rumahtangga yang dimaksud adalah keluarga inti termasuk kerabat atau bukan yang tinggal di bawah satu atap dan makan dari satu dapur. 4.4. Model dan Metode Analisis 4.4.1. Model Peluang Kerja Suami di Luar Sektor Perikanan Model peluang kerja suami di luar sektor perikanan adalah model pemilihan pekerjaan di dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan yang dilakukan oleh nelayan tradisional pada musim paceklik. Peluang suami atau nelayan bekerja di luar sektor perikanan pada musim paceklik merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk suami yang bekerja di luar sektor perikanan dan 0 untuk suami yang bekerja di dalam sektor perikanan. Untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi peluang suami untuk bekerja di luar sektor perikanan digunakan model logit. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan

56 tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y=l (bekerja) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKSLP = a 0 + a 1 PSLP + a 2 US + a 3 LPS + a 4 EKSLP + U 1...(4.1) Parameter dugaan: a 1, a 3, a 4 > 0 ; a 2 < 0 PKSLP = Peluang kerja suami di luar sektor perikanan (bernilai 1 bila bekerja di luar sektor perikanan dan bernilai 0 bila bekerja di dalam sektor perikanan) PSLP = Pendapatan suami di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) US = Umur suami (Tahun) LPS = Lama pendidikan suami (Tahun) EKSLP = Pengalaman kerja suami di luar sektor perikanan (Tahun) U 1 4.4.2. Model Peluang Kerja Istri di Luar Sektor Perikanan Model peluang kerja istri di luar sektor perikanan adalah model pemilihan kegiatan istri di antara bekerja di luar sektor perikanan atau menjadi ibu rumahtangga. Peluang istri nelayan bekerja di luar sektor perikanan merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk istri yang bekerja dan 0 untuk istri yang tidak bekerja. Untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi peluang istri untuk bekerja di luar sektor perikanan digunakan model logit. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y = 1 (bekerja) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKILP = b 0 + b 1 PILP + b 2 UI + b 3 LPI + b 4 JAB + U 2.....(4.2)

57 Parameter dugaan: b 1, b 2, b 3 > 0 ; b 4 < 0 PKILP PILP UI LPI JAB U 2 = Peluang kerja istri di luar sektor perikanan (bernilai 1 bila bekerja dan bernilai 0 bila tidak bekerja) = Pendapatan istri di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) = Umur istri (Tahun) = Lama pendidikan istri (Tahun) = Jumlah anak balita (Orang) 4.4.3. Model Ekonomi Rumahtangga Nelayan Tradisional Model ekonometrika merupakan representasi dan fenomena aktual sebagai sistem atau proses (Intriligator, 1996). Dalam model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional, sejumlah persamaan dalam model dikelompokkan dalam 4 model yaitu produksi nelayan, curahan waktu kerja rumahtangga, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran atau konsumsi rumahtangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku rumahtangga nelayan tradisional dalam kegiatan produksi, curahan waktu kerja, pendapatan, dan pengeluaran atau konsumsi dianalisis dengan menggunakan model ekonomi dalam bentuk persamaan simultan. 1. Persamaan Produksi Nelayan 1.1. Biaya Produksi Nelayan TBP = SPBKN + BPPD + BPJ..... (4.3) TBP SPBKN BPPD BPJ = Total biaya produksi (Rupiah/bulan) = Sarana produksi/biaya konsumsi nelayan selama menangkap ikan (Rupiah/bulan) = Biaya penyusutan perahu (Rupiah/bulan) = Biaya penyusutan jaring (Rupiah/bulan)

58 1.2. Produksi Nelayan PN = c 0 + c 1 CWKSDP + c 2 TBP + c 3 AP + c 4 D 1 + C 5 D 2 + U 3 (4.4) Parameter dugaan yang diharapkan: c 1, c 2, c 3 > 0 ; c 4, c 5 < 0 PN = Produksi nelayan (Rupiah/bulan) CWKSDP = Curahan waktu kerja suami di dalam sektor perikanan (Jam/bulan) AP = Aset perahu (Unit) D 1 = Dummy musim (D 1 = 1, musim paceklik dan D 1 = 0, musim panen) D 2 = Dummy jaring (D 2 = 1, jaring ikan dan D 2 = 0, jaring udang) U 3 2. Persamaan Curahan Waktu Kerja Rumahtangga 2.1. Curahan Waktu Kerja Suami di Dalam Sektor Perikanan CWKSDP = d 0 + d 1 US + d 2 LPS + d 3 UP + d 4 D 1 + U 4..(4.5) Parameter dugaan yang diharapkan: d 1, d 2 > 0 ; d 3, d 4 < 0 UP U 4 = Umur Perahu (Tahun) 2.2 Curahan Waktu Kerja Suami di Luar Sektor Perikanan CWKSLP = e 0 + e l US+ e 2 LPS + e 3 D 1 + U 5...(4.6) Parameter dugaan yang diharapkan: e l, e 2, e 3 > 0 CWKSLP = Curahan waktu kerja suami di luar sektor perikanan (Jam/bulan) U 5 2.3. Curahan Waktu Kerja Istri di Luar Sektor Perikanan CWKILP = f 0 + f 1 UI + f 2 LPI + f3 JAB + U 6..... (4.7)

59 Parameter dugaan yang diharapkan: f l, f 2 >0 ; f3 < 0 CWKILP U 6 = Curahan waktu kerja istri di luar sektor perikanan (Jam/bulan) 2.4. Total Curahan Waktu Kerja Rumahtangga TCWKR = CWKSDP + CWKSLP + CWKILP.....(4.8) TCWKR = Total curahan waktu kerja rumahtangga (Jam/bulan) 3. Persamaan Pendapatan Rumahtangga 3.1. Pendapatan Suami di Dalam Sektor Perikanan PSDP = g 0 + g 1 PN+ g 2 CWKSDP + g 3 HJIU + g 4 D l + U 7. (4.9) Parameter dugaan yang diharapkan: g 1, g 2, g 3 > 0 ; g 4 < 0 PSDP HJIU U 7 = Pendapatan suami di dalam sektor perikanan (Rupiah/bulan) = Harga jual ikan atau udang (Rupiah/bulan) 3.2 Pendapatan Suami di Luar Sektor Perikanan PSLP = h 0 + h 1 CWKSLP + h 2 US + h 3 LPS + h 4 D l + U 8...(4.10) Parameter dugaan yang diharapkan: h 1, h 2, h 3, h 4 > 0 PSLP U 8 = Pendapatan suami di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) 3.3. Pendapatan Istri di Luar Sektor Perikanan PILP = i 0 + i 1 CWKILP + i 2 UI + i 3 LPI + U 9....(4.11) Parameter dugaan yang diharapkan: i 1, i 2, i 3 > 0

60 PlLP U 9 = Pendapatan istri di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) 3.4. Pendapatan Total Rumahtangga PTR = PSDP + PSLP + PlLP.......(4.12) PTR = Pendapatan total rumahtangga (Rupiah/bulan) 4. Persamaan Pengeluaran atau Konsumsi Rumahtangga 4.1. Konsumsi Pangan Rumahtangga KPR = j 0 + j 1 BAR + j 2 PTR + j 3 D 1 + U 10.... (4.13) Parameter dugaan yang diharapkan: j 1, j 2 > 0 ; j 3 < 0 KPR BAR U 10 = Konsumsi pangan rumahtangga (Rupiah/bulan) = Banyaknya anggota rumahtangga (Orang) 4.2. Konsumsi Non Pangan Rumahtangga KNPR = k 0 + k 1 BAR + k 2 KPR + k 3 PTR + k 4 D 1 + U 11...(4.14) Parameter dugaan yang diharapkan: k 1, k 3 > 0 ; k 2, k 4 < 0 KNPR U 11 = Konsumsi non pangan rumahtangga (Rupiah/bulan) 4.3. Pengeluaran Total Rumahtangga ETR = KPR + KNPR.......(4.15) ETR = Pengeluaran total rumahtangga (Rupiah/bulan)

61 4.4.3.1. Identifikasi Model Identifikasi model persamaan struktural ditentukan berdasarkan syarat order condition adalah (Koutsoyiannis, 1977): (K M) (G 1)... (4.16) K = Jumlah variabel dalam model (variabel endogen dan predetermine) M = Jumlah variabel endogen dan eksogen yang dimasukkan dalam satu persamaan G = Jumlah persamaan dalam model (jumlah variabel endogen) Jika (K M) sarna dengan (G 1) maka persamaan dalam model ter secara tepat (exactly identified), jika (K M) lebih kecil dari (G 1) maka persamaan dalam model tidak ter (unidentified), sedangkan jika (K M) lebih besar dari (G 1) maka persamaan dalam model merupakan (over identified). Model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional terdiri dari 16 variabel endogen (G), 15 variabel predetermine, 15 variabel eksogen dan 0 variabel bedakala endogen. Dengan demikian, jumlah seluruh peubah yang tercakup dalam model rumahtangga nelayan tradisional (K) adalah sebanyak 31 variabel (Tabel 2). Berdasarkan kriteria model dengan order condition di atas dimana (K M) lebih besar dari (G 1), maka persamaan dalam model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional merupakan (over identified). Tabel 2. Identifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Nelayan Tradisional No. Persamaan K M (K-M) G (G-1) Identifikasi 1. 2. Peluang kerja suami di luar sektor perikanan Peluang kerja istri di luar sektor perikanan 31 5 26 16 15 31 5 26 16 15 3. Total biaya produksi 31 4 27 16 15 Identifikasi

62 Tabel 2. Lanjutan No. Persamaan K M (K-M) G (G-1) Identifikasi 4. Produksi nelayan 31 6 25 16 15 5. Pencurahan waktu kerja suami 31 5 26 16 15 di dalam sektor perikanan 6. Pencurahan waktu kerja suami 31 4 27 16 15 di luar sektor perikanan 7. Pencurahan waktu kerja istri di 31 4 27 16 15 luar sektor perikanan 8. Total pencurahan waktu kerja 31 4 27 16 15 rumahtangga 9. Pendapatan suami di dalam 31 5 26 16 15 sektor perikanan 10. Pendapatan suami di luar sektor 31 5 26 16 15 perikanan 11. Pendapatan istri di luar sektor 31 4 27 16 15 perikanan 12. Pendapatan total rumahtangga 31 4 27 16 15 13. Konsumsi pangan rumah 31 4 27 16 15 tangga 14. Konsumsi non pangan rumah 31 5 26 16 15 tangga 15. Pengeluaran total rumahtangga 31 3 28 16 15 16. Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan 31 5 26 16 15 tradisional Keterangan: K = Variabel endogen + predetermine = 31 M = Variabel endogen dan eksogen dalam suatu persamaan G = Total persamaan = Jumlah variabel endogen (G) = 16 sehingga (G 1) = (16 1) = 15 4.4.4. Model Peluang Kemiskinan Rumahtangga Nelayan Tradisional Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk rumahtangga nelayan yang mempunyai pengeluaran per kapita di bawah rata-rata tingkat pengeluaran dan 0 untuk nelayan yang mempunyai pengeluaran per kapita di atas tingkat pengeluaran rata-rata. Berdasarkan data BPS Propinsi Banten pada tahun 2005, rata-rata pengeluaran per kapita/bulan penduduk Kabupten Serang sebesar Rp. 174 731.

63 Rata-rata pengeluaran per kapita merupakan indikator untuk menggambarkan keadaan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah dan rata-rata pengeluaran per kapita ini merupakan perhitungan rata-rata pengeluaran per kapita untuk makanan dan non makanan. Angka rata-rata pengeluaran penduduk lebih menggambarkan kondisi masyarakat daerah penelitian. Untuk menentukan peluang kemiskinan nelayan digunakan model logit. Berdasarkan hasil survei, diperoleh bahwa pengeluaran per kapita/bulan rumahtangga nelayan tradisional yang berada di bawah rata-rata pengeluaran per kapita/bulan penduduk terjadi pada saat musim paceklik. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y = l (miskin) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKRNT = l 0 + l 1 ETR + l 2 BAR + l 3 LPS + l 4 D 1 + U 12.....(4.16) Parameter dugaan yang diharapkan: l 1, l 2, l 4 > 0 ; l 3 < 0 PKRNT = Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional (bernilai 1 bila miskin dan bernilai 0 bila tidak miskin) U 12 4.5. Metode Pendugaan Model Sesuai dengan tujuan penelitian, maka tiga hal yang dilakukan dalam penelitian adalah: (1) penggunaan model peluang kerja suami dan istri yang bekerja di luar sektor perikanan dengan menggunakan model logit dan parameter persamaan diduga dengan metode maximum likelihood estimation (Pyndick and Rubenfield, 1979), (2) analisis model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional

64 dilakukan dengan persamaan simultan yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SAS/ETS (Statistical Analysis System/Econometric Time Series). Studi ini menggunakan metode 2SLS. Dengan menggunakan metode ini, kesalahan spesifikasi satu persamaan tidak akan ditransfer ke persamaan yang lainnya. Penggunaan metode 2SLS dalam penelitian ini karena semua persamaannya adalah over identified. Metode 2SLS ini sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam penggunaan dan pencurahan tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga nelayan tradisional, dan (3) penggunaan model peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional dengan menggunakan model logit dan parameter persamaan diduga dengan metode maximum likelihood estimation. 4.6. Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut: 1. Nelayan tradisional adalah orang yang secara langsung aktif melakukan penangkapan ikan di laut dengan perahu dayung dan alat tangkap jaring ikan atau udang. 2. Rumahtangga adalah sekelompok orang yang mendiami seluruh atau sebagian bangunan fisik dan biasanya makan bersama dari satu dapur. 3. Produksi adalah penerimaan yang diperoleh nelayan dari hasil tangkapan ikan yang dijual. Ikan dan udang merupakan komoditi yang ditangkap nelayan tradisional. 4. Sarana produksi melaut adalah perlengkapan sehari-hari yang diperlukan dalam kegiatan melaut seperti es, plastik, makanan selama di laut.

65 5. Aset perahu adalah perahu yang digunakan dalam penangkapan ikan. Perahu yang digunakan adalah perahu sampan (perahu tanpa motor). 6. Curahan waktu kerja adalah jumlah jam kerja riil yang dicurahkan oleh anggota rumahtangga (suami dan istri) untuk kegiatan yang mendapatkan penghasilan dari aktivitas di dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan. 7. Pendapatan total rumahtangga adalah penjumlahan pendapatan suami dan istri yang diperoleh dari bekerja di dalam dan di luar sektor perikanan. 8. Pengeluaran total rumahtangga adalah pengeluaran rumahtangga berupa konsumsi pangan dan konsumsi non pangan.

66