IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa"

Transkripsi

1 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut memiliki pemukiman padat penduduk yang berada di sekitar kawasan industri, dimana air tanahnya diduga rawan pencemaran akibat perembesan zat pencemar oleh saluran pembuangan limbah domestik yang memiliki konstruksi kurang memadai. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diharapkan penduduk yang berada di Kelurahan Harapan Jaya akan lebih memiliki pengalaman dalam melakukan berbagai upaya pencegahan akibat pencemaran air tanah dibandingkan penduduk di lokasi lainnya di Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan Agustus - Desember Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden melalui kuisioner. Data primer meliputi data mengenai karakteristik sosial ekonomi penduduk, sumber dan volume air bersih yang digunakan oleh penduduk, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penduduk atas upaya pencegahan terhadap kondisi air tanah yang tercemar, serta data lainnya yang diperlukan dalam penelitian. Adapun datadata pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur dari instansi-instansi terkait (Kantor Kelurahan Harapan Jaya, BPLH

2 Kota Bekasi, PDAM Tirta Patriot dan Puskesmas Seroja) dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. 4.3 Metode Pengambilan Contoh Penelitian ini akan menganalisis responden pada unit rumah tangga. Hal ini dikarenakan rumah tangga memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dan penentuan pengalokasian sumberdaya (Sumarwan, 2002). Responden adalah pihak yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai dirinya sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Kelurahan Harapan Jaya yang berada disekitar kawasan industri yang masih menggunakan sumber air tanah sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari disamping sumber alternatif lainnya. Pengambilan sampel (responden) dilakukan dengan purposive sampling dengan metode survei (non-probability sampling). Pada metode ini tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan anggota sampel. Pengambilan sampel dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jumlah responden atau sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan karena ukuran populasi diketahui dan asumsi bahwa populasi menyebar normal (Prasetyo, 2006). Penentuan jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1) berikut:... (4.1) 37

3 Keterangan: N : Ukuran Populasi n : Ukuran Sampel/Responden e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi yaitu 10 persen. Berdasarkan persamaan (4.1) yang digunakan, maka diperoleh jumlah penduduk yang akan dijadikan sampel (responden) dalam penelitian ini yakni berjumlah 100 kepala keluarga dari kepala keluarga yang berada di Kelurahan Harapan Jaya. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14.0 for Windows. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer meliputi data mengenai karakteristik sosial ekonomi penduduk, sumber dan volume air bersih yang digunakan oleh penduduk, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penduduk atas upaya pencegahan terhadap kondisi air tanah yang tercemar, serta data lainnya yang diperlukan dalam penelitian. Data-data tersebut digunakan untuk mengkaji ketiga tujuan dari penelitian ini yakni mengidentifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk, mengestimasi nilai kerugian ekonomi penduduk serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan upaya pencegahan akibat pencemaran air tanah. Matriks keterkaitan antara tujuan 38

4 penelitian, jenis dan sumber data, dan metode analisis data yang digunakan dalam peneltian tersaji dalam Tabel 3. Tabel 3. Matriks Keterkaitan Tujuan, Jenis dan Sumber Data, serta Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Analisis Data 1. Mengidentifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk Data primer berupa sumber dan volume penggunaan air bersih oleh rumah tangga Rumah Tangga Analisis deskriptif 2. Mengestimasi nilai kerugian ekonomi penduduk akibat pencemaran air tanah 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah Data primer berupa pengeluaran rumah tangga atas upaya memperoleh sumber air bersih dari air tanah dan air PDAM serta upaya pencegahan untuk pembelian alat penjernih air, air galon, dan biaya berobat Data primer berupa karakterisitk sosial ekonomi responden terhadap keputusan pencegahan yang dilakukan oleh rumah tangga Rumah Tangga, PDAM Tirta Patriot, Puskesmas Seroja, dan Kantor Kelurahan Harapan Jaya Estimasi dengan metode biaya pencegahan (preventive expenditure) dan biaya kesehatan (cost of illness) Rumah Tangga Analisis fungsi regresi logistik Identifikasi Pola dan Perilaku Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk Identifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk akan diidentifikasi dengan menggunakan analisis deskriptif. Menurut Prasetyo (2006), analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah membuat suatu deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta antar fenomena yang diselidiki. Adapun 39

5 untuk mengidentifikasi pola penggunaan air bersih dilihat dari jenis sumber air bersih dan seberapa banyak volume air yang digunakan oleh penduduk dari tiap sumber setiap bulannya. Data mengenai jenis sumber air dan volume air yang digunakan tersebut dimasukkan ke dalam bentuk tabel agar terlihat kombinasi dari keduanya. Kombinasi volume air yang digunakan dari setiap sumber air ini yang nantinya akan membentuk suatu pola dalam penggunaan air tanah. Selanjutnya, perilaku penduduk terhadap kondisi air tanah akan dikaji secara deskriptif dengan mengklasifikasikan perilaku responden menjadi dua jenis, yakni perilaku pada responden yang mengalami pencemaran dan yang tidak mengalami pencemaran pada sumber air tanah yang mereka gunakan. Kemudian berdasarkan dari kedua jenis perilaku tersebut akan dikaji jenis-jenis tindakan pencegahan yang dilakukan oleh responden atas kondisi pada air tanah yang digunakan oleh masing-masing kelompok rumah tangga sesuai sumber air bersih yang digunakan. Matriks mengenai identifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Matriks Pola dan Perilaku Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk Indikator Parameter 1. Pola Penggunaan Air Bersih Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji jenis sumber air bersih dan besaran volume air yang digunakan dari tiap sumber setiap bulannya. 2. Perilaku Penduduk Terhadap Kondisi Air Tanah Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji jenis perilaku pencegahan penduduk terhadap kondisi air tanah yang digunakan Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Penduduk Akibat Pencemaran Air Tanah Pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya menyebabkan sumber air tanah tidak lagi dapat dikonsumsi dengan bebas. 40

6 Berkurangnya jumlah air bersih akibat pencemaran pada sumber air tanah merupakan kerugian bagi penduduk setempat. Penduduk akan melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk menjaga kualitas dan kuantitas pasokan air bersih mereka dalam upaya menghindari kemungkinan dampak negatif dari pencemaran air tanah yang terjadi. Beberapa tindakan pencegahan yang mereka lakukan akan menyebakan korbanan biaya yang harus mereka keluarkan demi memperoleh kualitas dan kuantitas air yang lebih baik. Salah satu pendekatan untuk mengukur kehilangan ekonomi akibat pencemaran adalah berdasarkan perilaku pencegahan (averting behaviour method). Perilaku pencegahan adalah tindakan yang dilakukan rumah tangga yang bertujuan untuk mengurangi atau menghindari bahaya akibat kerusakan pada suatu ekosistem. Perilaku pencegahan responden yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah berdasarkan upaya mereka untuk membeli alat penjernih air (water treatment devices) dan sumber air bersih pengganti air tanah yakni berupa air galon untuk menghindari dampak negatif akibat tercemarnya sumber air tanah. Oleh karena itu untuk memperoleh nilai kerugian atas pencemaran air tanah yang terjadi digunakan teknik yang relevan dengan pendekatan averting behavior method yakni metode biaya pencegahan (preventive expenditure). Selain biaya pencegahan, penduduk juga mengalami kerugian berupa biaya yang harus dikeluarkan atas upayanya untuk mengobati penyakit-penyakit yang timbul akibat pencemaran pada air tanah yang mereka konsumsi, baik yang digunakan untuk konsumsi secara langsung ataupun hanya untuk keperluan MCK. Adapun metode yang digunakan untuk menghitung biaya tersebut adalah metode biaya kesehatan (cost of illness). Pengeluaran masyarakat atas biaya kesehatan 41

7 yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi hanya pada biaya-biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk memperoleh pengobatan ke rumah sakit, puskesmas, ataupun dokter praktek atas penyakit yang dideritanya akibat mereka masih mengkonsumsi air tanah yang telah tercemar tersebut. Matriks mengenai analisis nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran air tanah dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Matriks Analisis Nilai Kerugian Ekonomi Penduduk Akibat Pencemaran Air Tanah Indikator 1. Kerugian atas perilaku pencegahan (averting behavior) oleh penduduk akibat pencemaran air tanah 2. Kerugian atas penyakit yang diderita oleh penduduk terkait pencemaran air tanah. Parameter Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung pengeluaran penduduk atas biaya pencegahan untuk pembelian alat penjernih air dan sumber air bersih pengganti (air galon) Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung pengeluaran penduduk atas biaya kesehatan untuk memperoleh pengobatan ke rumah sakit, puskesmas, ataupun dokter praktek atas penyakit yang diderita Metode Biaya Pencegahan Kerugian ekonomi penduduk dapat diestimasi dengan menggunakan metode biaya pencegahan (preventive expenditure). Metode ini digunakan untuk mengetahui besaran biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga atas pembelian alat penjernih air (water treatment devices) serta pembelian sumber air alternatif pengganti berupa air galon dalam upaya untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh kondisi air tanah yang tercemar. Besaran biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk pembelian alat penjernih air diperoleh dengan mengumpulkan informasi dari rumah tangga responden mengenai jenis alat penjernih air yang digunakan untuk menghindari dampak negatif akibat 42

8 tercemarnya sumber air tanah beserta biaya yang dikeluarkan setiap bulannya untuk memperoleh alat penjernih air tersebut. Selain pembelian alat penjernih air, rumah tangga responden juga melakukan tindakan pencegahan dengan mengganti sumber air tanah mereka dengan air galon. Penggantian sumber air bersih ini diasumsikan sebagai suatu tindakan pencegahan oleh rumah tangga untuk menghindari dampak negatif akibat tercemarnya sumber air tanah. Besaran biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk pembelian sumber air pengganti diperoleh dengan mengumpulkan informasi dari rumah tangga responden mengenai jenis sumber air pengganti yang dipilih oleh rumah tangga responden untuk mengurangi atau agar tidak mengkonsumsi air tanah lagi secara langsung, jumlah atau frekuensi penggunaan sumber air bersih pengganti yang dipilih oleh rumah tangga responden, serta biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga responden untuk memperoleh sumber air bersih pengganti tersebut setiap bulannya. Masing-masing data biaya pengeluaran rumah tangga responden untuk melakukan tindakan pencegahan melalui upaya-upaya pembelian alat penjernih air maupun alternatif sumber air bersih pengganti akan ditabulasikan ke dalam tabel yang berisi jenis tindakan pencegahan yang dilakukan, jumlah rumah tangga responden yang melakukan tindakan pencegahan, biaya rata-rata yang dikeluarkan serta total biaya untuk setiap tindakan pencegahan yang dilakukan oleh rumah tangga responden. Rata-rata dari masing-masing biaya pencegahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.2), dimana total jumlah uang yang dikeluarkan untuk melakukan tindakan pencegahan dibagi dengan jumlah rumah 43

9 tangga responden yang mengeluarkan biaya atas tindakan pencegahan yang dilakukannya.... (4.2) Dimana: RBP = Rata-rata biaya pencegahan (Rp) BPi = Biaya pencegahan responden i (Rp) n = Jumlah responden i = Responden ke-i (1,2,3,.,n) Metode Biaya Kesehatan Kerugian ekonomi akibat adanya pencemaran air tanah dapat dilihat dengan menggunakan metode biaya kesehatan (cost of illness). Informasi yang ingin diketahui dari rumah tangga responden menyangkut jenis penyakit, tingkat mengalami penyakit, jenis atau tindakan pengobatan, frekuensi pergi berobat dan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan responden untuk mengobat penyakit yang diderita akibat adanya konsumsi air tanah yang tercemar. Biaya kesehatan yang ditanggung oleh responden dihitung dari jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakit yang diderita. Sehingga untuk memperoleh biaya rata-ratanya, maka total jumlah uang yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit dibagi dengan jumlah responden yang mengeluarkan biaya kesehatan. Persamaan (4.3) merupakan persamaan yang digunakan untuk menghitung ratarata biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh rumah tangga responden.... (4.3) Dimana: RBK = Rata-rata biaya kesehatan (Rp) BKi = Biaya kesehatan responden i (Rp) n = Jumlah responden i = Responden ke-i (1,2,3,.,n) 44

10 4.4.3 Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Penduduk Untuk Melakukan Tindakan Pencegahan Akibat Pencemaran Air Tanah Regresi logistik merupakan suatu model analisis untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen yang berskala metrik (kontinyu) atau kategorik (nominal) terhadap variabel dependen yang berskala kategorik (Juanda, 2009). Adapun tujuan dari penggunaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang secara nyata mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan akibat adanya pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya Model Regresi Logistik Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah adalah dengan pendekatan model regresi logistik. Model tersebut dirumuskan sebagai berikut (Pindyck et al., 1998) : P i = F(Z i ) = (β 0 + β 1 X i ) = =... (4.4) Dimana : P i = peluang individu dalam mengambil keputusan β₀ = intersept β₁ = koefisien regresi = variabel bebas X i Untuk melihat model pada persamaan (4.4) dapat diestimasi hal yang pertama dilakukan adalah mengalikan kedua sisi persamaan dengan 1 + untuk mendapatkan (1 + )P i = (4.5) Persamaan (4.5) dibagi dengan P i dan kemudian dikurangi 1 akan menghasilkan persamaan : = - 1 = 45

11 Atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan : Persamaan (4.6) kemudian ditransformasi menjadi model logaritma natural sehingga menghasilkan persamaan : =... (4.6) Z i = ln ( )... (4.7) Dengan ln = Z i, maka persamaan (4.8) dapat dituliskan sebagai berikut : Z i = ln ( ) = β₀ + β₁x i... (4.8) Persamaan (4.8) tersebut dikenal sebagai model logit atau model regresi logistik. Tindakan pencegahan yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah berupa pembelian air galon (ACT) yang diasumsikan dapat mewakili tindakan pencegahan yang dilakukan oleh rumah tangga secara keseluruhan. Adapun faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah adalah penggunaan sumber air tanah oleh penduduk (GRO), tingkat pendapatan (INC), tingkat pendidikan(edu), lama tinggal penduduk (LIV), status kepemilikan tempat tinggal penduduk (STA), dan kekhawatiran penduduk terhadap kondisi air tanah (AWR). Berdasarkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya, maka model logit dapat dijabarkan sebagai berikut: ln ( ) = ACT i = β₀+ β₁ GRO + β 3 INC + β 4 EDU + β 5 LIV - β 6 STA + β 8 AWR Dimana : P i = peluang keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan 1 - P i = peluang penduduk untuk tidak melakukan tindakan pencegahan 46

12 ACT i = keputusan penduduk β₀ = intersep βi = parameter peubah X i i = peubah ke-i (1,2,3,...,n) GRO = penggunaan sumber air tanah (sumur gali/jet pump/pompa), sebagai variabel dummy (1 = menggunakan air tanah sebagai sumber air utama dan 0 = menggunakan sumber air utama selain air tanah) INC = pendapatan rumah tangga(rp) EDU = tingkat pendidikan (tahun) LIV = lama tinggal (tahun) STA = status tempat tinggal rumah tangga, sebagai variabel dummy (1= milik sendiri dan 0 = bukan milik sendiri) AWR = kekhawatiran penduduk terhadap kondisi air tanah, sebagai variabel dummy (1 = sangat khawatir dan 0 = sedikit atau tidak sama sekali khawatir) Berikut ini adalah hipotesis dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah: 1. Penggunaan sumber air tanah Variabel penggunaan sumber air tanah diharapkan bernilai positif. Penduduk yang masih menggunakan air tanah sebagai sumber utama pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-harinya diharapkan akan cenderung memiliki keinginan untuk melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari kemungkinan dampak negatif yang akan terjadi akibat konsumsi air tanah yang telah tercemar tersebut. 2. Pendapatan rumah tangga Variabel tingkat pendapatan suatu rumah tangga diharapkan akan bernilai positif. Semakin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga, maka rumah tangga tersebut diharapkan akan lebih mudah untuk mengeluarkan biaya-biaya 47

13 yang terkait dengan upaya mereka untuk mencegah dampak negatif akibat pencemaran air tanah. 3. Tingkat pendidikan kepala keluarga Variabel tingkat pendidikan kepala keluarga dalam suatu rumah tangga diharapkan akan bernilai positif. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh oleh suatu kepala keluarga dalam rumah tangga, diharapkan kepala keluarga tersebut akan lebih memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap resiko konsumsi air tanah yang tercemar pada keluarganya. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkatan pendidikan yang ditempuh oleh kepala keluarga diharapkan akan mendorong suatu rumah tangga untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi. 4. Lama tinggal Variabel lama tinggal diharapkan akan bernilai positif. Semakin lama suatu rumah tangga tinggal di lokasi yang kondisi air tanahnya tercemar, maka diharapkan rumah tangga tersebut akan memiliki pengetahuan atau pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi sumber air tanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya dan biasanya telah memiliki strategi tertentu untuk menghindari dampak negatif akibat air tanah yang tercemar. Oleh karena itu, semakin lama suatu rumah tangga tinggal pada lokasi yang mengalami pencemaran pada air tanahnya, maka diharapkan lebih cenderung untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi. 5. Status tempat tinggal Variabel status tempat tinggal diharapkan bernilai positif. Rumah tangga yang tinggal di rumah yang berstatus milik sendiri diharapkan akan lebih cenderung 48

14 untuk melakukan tindakan pencegahan dibandingkan dengan rumah tangga yang tinggal di rumah yang berstatus bukan milik sendiri. Pada umumnya rumah tangga yang tinggal di rumah yang berstatus bukan milik sendiri tidak untuk tujuan menetap dalam waktu yang lama, sehingga diduga mereka cenderung untuk tidak perlu melakukan upaya pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi. 6. Kekhawatiran rumah tangga terhadap kondisi air tanah Variabel kekhawatiran rumah tangga terhadap kondisi air tanah diharapkan akan bernilai positif terhadap keputusan rumah tangga untuk melakukan tindakan pencegahan. Penduduk yang sangat khawatir terhadap kondisi air tanah diharapkan akan lebih cenderung untuk melakukan tindakan pencegahan dibandingkan yang sedikit atau sama sekali tidak khawatir terhadap kondisi air tanah. Untuk menguji model logit yang digunakan, maka dapat diuji secara keseluruhan atau individual Pengujian Model Regresi Logistik a) Uji Likelihood Ratio Pengujian terhadap kelayakan model menggunakan statistik G yang merupakan nisbah kemungkinan maksimum untuk mengetahui peran variabel variabel independen dalam model secara simultan atau bersama-sama. Rumus uji G yaitu: 49

15 Keterangan: = Likelihood tanpa variabel prediktor = Likelihood dengan variabel prediktor Hipotesis: H 0 : β 1 = β 2 =... = β k = 0 H 1 : Minimal ada satu nilai β 0 Jika menggunakan taraf nyata α, hipotesis Ho ditolak (model signifikan) jika statistik G > χ 2 α,(k-1) dan jika H 0 ditolak maka dapat disimpulkan minimal ada β 0, dengan pengertian model regresi logistik dapat menjelaskan atau memprediksi pilihan individu pengamatan. b) Uji Goodness of Fit Uji Goodness Of Fit terhadap keseluruhan model dilakukan dengan memperhatikan nilai sebaran chi-square dari Hosmer dan Lameshow. Hipotesis: H 0 H 1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai observasi dengan nilai prediksi oleh model : Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai observasi dengan nilai prediksi oleh model Jika p-value dari ketiga statistik tersebut lebih besar dari taraf nyata (α), maka keputusannya adalah menerima H 0 yang artinya model tersebut cukup layak untuk digunakan dalam prediksi. c) Uji Wald Untuk menguji faktor mana (β j 0) yang berpengaruh nyata terhadap pilihannya, perlu uji statistik lanjut. Dalam hal ini, uji signifikasi dari parameter koefisien secara parsial dapat dilakukan dengan statistik uji Wald yang serupa dengan statistik uji-t atau uji Z dalam regresi linier biasa (Juanda, 2009). Hipotesisnya adalah : 50

16 H 0 : β j = 0 untuk j=1,2,3,...,k H 1 : β j 0 Statistik uji yang digunakan adalah : Dimana : W = ^ ^ ^ j = koefisien regresi se ( ^ j ) = standard error of β (galat lesalahan dari β) Statistik W mengikuti sebaran normal (Z), jika nilai W > Z α/2 two-tailed p- value dari statistik W lebih kecil dari taraf nyata (α) maka keputusannya adalah menolak H 0 artinya variabel independen ke-k tersebut berpengaruh secara nyata atau signifikan terhadap variabel dependennya. d) Odds Ratio Odds berarti resiko atau kemungkinan peluang kejadian sukses terhadap kejadian tidak sukses dari variabel respon. Makin besar nilai Odds maka makin besar peluang seseorang untuk mengambil keputusan, sehingga nilai Odds merupakan suatu indikator kecenderungan seseorang menentukan pilihan yang pertama. Secara matematis dapat dituliskan (Juanda, 2009) : Z i = ln atau dapat dituliskan Odds Ratio = Dimana : P = peluang kejadian yang terjadi 1 P = peluang kejadian yang tidak terjadi 51

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. meliputi konsep dasar dari metode perilaku pencegahan (averting behavior Metode Biaya Pencegahan dan Biaya Kesehatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. meliputi konsep dasar dari metode perilaku pencegahan (averting behavior Metode Biaya Pencegahan dan Biaya Kesehatan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini berisi landasan teori yang menjadi dasar dalam menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang diuraikan

Lebih terperinci

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM. VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH 7.1 Memperoleh Sumber Air Tanah Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih utama yang masih digunakan oleh sebagian besar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga 37 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga cabang Cibinong. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juli 2009 sedangkan upaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini

IV. METODE PENELITIAN. lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pemukiman sekitar Situ Rawa Badung, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga kenagarian (struktur pemerintahan setingkat desa) Kenagarian Muaro, Kenagarian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional dalam penelitian ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Pengumpulan data primer penelitian dilakukan di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatau metode penelitian dalam meneliti status sekelompok manusia,

Lebih terperinci

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dengan berdasarkan tingkat eksplanasinya 54.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1. III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada 11 Maret 2015 sampai 11 Mei 2015. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK. 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk

VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK. 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk Pemenuhan kebutuhan air bersih oleh rumah tangga pada umumnya menggunakan dua sumber air. Kedua sumber

Lebih terperinci

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang terletak di kota Palembang Sumatera Selatan. Penentuan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. BPRS Al Salam Amal Salman atau lebih dikenal dengan nama BPRS Al Salaam (BAS). BAS berkantor pusat di Jalan Cinere Raya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN IV.

METODE PENELITIAN IV. IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Lalabata Rilau. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Pemilihan dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda dan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan 22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang paru paru adalah sebuah penyakit pada paru paru dimana pulmonary alveolus yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi cairan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Willingness to Accept Willingness to Accept merupakan salah satu bagian dari metode CVM dan akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit BNI Tunas Usaha ini dilakukan pada Unit Kredit Kecil (UKC) Cabang Karawang. Bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui 41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan yang selanjutnya disingkat PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA 3.1 Metodologi Penelitian Sesuai dengan bentuk data dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh office channeling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

IV. METODELOGI PENELITIAN

IV. METODELOGI PENELITIAN IV. METODELOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wana Wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Pemilihan lokasi Wana

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian terhadap analisis persepsi dan sikap konsumen terhadap produk magnum setelah isu lemak babi ini dilakukan di kota Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Yang Digunakan Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat 41 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode survei menurut Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang mengambil sampel dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supamo, 1999:115).

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Peneltian Penelitian ini akan dilakukan di PT. Garam Persero Desa Karang Anyar Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup 39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN 19 II. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan wilayah dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki jumlah angkutan umum kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 4 tahun yaitu mulai tahun periode 2009-2012. Dipilihnya BEI sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada obyek wisata pemandian air panas alam CV Alam Sibayak yang berlokasi di Desa Semangat Gunung Berastagi, Kabupaten Karo Sumatera

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124,

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124, BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu pada masyarakat di Kota Malang yang umumnya pernah mencari informasi dari situs berita. Selain itu peneliti juga mengunjungi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, dan Gelael yang membeli buah Jambu Air, masyarakat yang pernah membeli

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten Tanggamus yang berada di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Salah satu persyaratan dalam mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci