Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Tengah 02

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diuraikan adalah data mengenai sikap ilmiah siswa pada pratindakan, pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 39 siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dengan menggunakan metode discovery. Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 terletak di tengah pemukiman penduduk. Jarak tempuh SD ini dengan pusat kota kurang lebih 8km. halaman sekolah ini cukup sempit, sehingga saat olahraga, senam pagi dan saat upacara terlihat siswa berdesak-desakan dan terlihat penuh. 4.1.1 Kondisi Awal Peneiltian ini dilakukan di SDN Tingkir Tengah 02 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 39 siswa. Berdasarkan data nilai ulangan pokok bahasan cahaya, sebagian besar siswa mendapatkan nilai dibawah KKM (71). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan penulis yang terdapat pada table 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus Pra Siklus Nilai Frekuensi Persentase (%) 40-50 6 15.38 51-60 5 12.82 61-70 5 12.82 71-80 21 53.85 81-90 2 5.13 91-100 0 0.00 Jumlah 39 100 Berdasarkan table 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM (71) adalah sebanyak 23 siswa sedangkan siswa yang 27

28 belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa, yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai 40-50 sebanyak 6 siswa atau 15,38%, untuk nilai 51-60 sebanyak 5 siswa atau 18,82%, nilai 61-70 sebanyak 5 siswa atau 12,82%, nilai 71-80 sebanyak 21 siswa atau 53,85%, nilai 81-90 sebanyak 2 siswa atau 5,13%. Nilai tertinggi pada pra siklus adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 40. Dan nilai rata-rata 68,59 yang masih dibawah nilai KKM. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagaram seperti pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Pra Siklus Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 16 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 23 siswa. Dari table di atas maka dibuat table ketuntasan pada kondisi awal sebagai berikut : Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan 71 23 58,97 Tuntas < 71 16 41,03 Belum Tuntas

29 Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperjelas pada diagram pie gambar 4.2 di bawah ini : Gambar 4.2 Diagram Pie ketuntasan Belajar Pra Siklus Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak 41% yang sudah mencapai KKM ada 59%, hal ini diduga banyak siswa yang belum tuntas karena pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat atau belum menggunakan metode discovery, sehingga siswa hanya tergantung pada penjelasan guru yang selalu ceramah dalam pembelajaran, akibatnya siswa merasa bosan, jenuh dan tidak memperhatikan pembelajaran. hal itu membuat hasil belajar siswa kurang maksimal. Berdasarkan permasalahan yang ada maka, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan metode discovery, yang akan diterpakan melalui dua siklus yaitu menerapkan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4.1.2 Siklus I Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan materi sifat-sifat cahaya dengan rincian sebagai berikut :

30 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan praktek pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa yang diperlukan untuk penelitian supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 2. Tindakan a) Pertemuan pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 maret 2012 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama, untuk mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menyuruh siswa menyebutkan sumber cahaya yang diketahui. A. Stimulus (pemberian rangsangan) Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa apa yang akan terjadi apabila di dunia ini tidak ada cahaya? B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing kelompok sesuai dengan pembagian kelompok : 1. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke benda bening? 2. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke benda berwarna? 3. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke benda gelap? 4. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin datar?

31 5. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin cembung? 6. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin cekung? 7. Apa yang akan terlihat apabila pensil dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air putih? Bagaimana hal itu bisa terjadi? c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan masing-masing kelompok sesuai dengan pembagian kelompok 2) Kegiatan Inti A. Data Collection (pengumpulan data) a) Guru mengajak siswa untuk mengamati keadaan di sekitar lingkungan sekolah b) Masing-masing kelompok mengamati keadaan di sekitar lingkungan sekolah yang berhubungan dengan sifat-sifat cahaya c) Masing-masing kelompok mencatat hasil dari pengamatan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dibuat B. Data Processing (pengolahan data) a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang dicatat c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat C. Verifikasi a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah penelitian yang diberikan oleh guru

32 b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktekkan hasli pengamatan dalam kelompoknya c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan D. Generalisasi a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah dianalisis b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil data yang dianalisis c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada 3) Kegiatan Akhir Guru melibatkan semua siswa untuk membuat kesimpulan dari hasilhasil penelitian yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa untuk mencatat hasil penelitian di buku tulis masing-masing siswa. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk mengukur kepahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tabel 4.3 Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas V Pada Siklus I pertemuan I No Aspek Nilai 1 Stimulus 2.5 2 Problem Statement 2 3 Data Collection 2.7 4 Data Processing 2 5 Verifikasi 2 6 Generalisasi 2 Rata-rata 2.1

33 Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I pertemuan I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Pada lembar hasil observasi siklus I pertemuan I (terlampir) dapat dilihat hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran menerapkan metode discovery. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,1. Pada masing-masing aspek langkahlangkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery masih mendapatkan skor 2 dengan pernyataan kategori cukup. Berdasarkan lembar hasil observasi penerapan metode discovery pada siklus I pertemuan I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Belum tercapainya indikator kinerja pada siklus I pertemuan I ini akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II. b) Pertemuan kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2012 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Sebelum masuk pada materi, guru memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi lagu Pelangi-pelangi. A. Stimulus (pemberian rangsangan) Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa Siapa yang pernah melihat pelangi? Warna apa saja yang terdapat pada pelangi? B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok b) Guru memberikan rumusan masalah 1. Bagaimana proses terjadinya penguraian cahaya putih menjadi berbagai macam warna? 2. Bagaimana proses terjadinya pelangi? c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan

34 2) Kegiatan inti A. Data Collection (pengumpulan data) a) Masing-masing kelompok mengumpulkan data yang relevan terhadap praktek yang akan dilaksanakan b) Masing-masing kelompok mencatat data yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dibuat c) Guru membagikan materi, alat, dan bahan untuk melaksanakan penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna sesuai dengan pembagian kelompok B. Data processing (pengolahan data) a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang telah dicatat c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat C. Verifikasi a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna yang diberikan oleh guru b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam kelompoknya c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan D. Generalisasi a) Masing-masing kelompok di bimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah dianalisis b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari data yang dianalisis

35 c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada 3) Kegiatan akhir Guru melibatkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil identifikasi masing-masing kelompok dan siswa mencatat di buku masing-masing. Kemudian guru memberikan tes akhir siklus I yang mencakup keseluruhan materi yang telah dipelajari di siklus I. Tabel 4.4 Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas V Pada Siklus I pertemuan II No Aspek Nilai 1 Stimulus 3 2 Problem Statement 2.7 3 Data Collection 3.3 4 Data Processing 2.5 5 Verifikasi 2.7 6 Generalisasi 2.5 Rata-rata 2.7 Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan dibandingkan pada hasil observasi pada siklus I pertemuan I. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,7. Nilai rata-rata dari seluruh aspek kegiatan pembelajaran ini masih dalam kategori cukup. Skor dari setiap aspek sudah mengalami peningkatan karena telah berbekal pada siklus I pertemuan I. Hasil observasi pada siklus I pertemuan II akan diperbaiki kelemahan dan kekurangannya pada pertemuan berikutnya.

36 3. Hasil Tindakan Hasil belajar siswa di dalam siklus I dengan pembelajaran menerapkan metode discovery mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa di dalam pra siklus khususnya pada kompetensi dasar Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Hasil tes akhir siklus I terdapat nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata 75,77. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 30 siswa atau 76,92% dan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar 9 siswa atau 23,08%. Berikut data hasil pembelajaran setelah menerapkan metode discovery dalam pembelajaran sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus I Siklus 1 Nilai Frekuensi Persentase (%) 40-50 2 5.13 51-60 3 7.69 61-70 4 10.26 71-80 23 58.97 81-90 5 12.82 91-100 2 5.13 Jumlah 39 100 Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti pada gambar 4.3 berikut ini :

37 Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus I Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 9 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 30 siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada kondisi awal sebagai berikut : Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan 71 30 76,92 Tuntas < 71 9 23,08 Belum Tuntas Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperjelas pada diagram pie gambar 4.4 di bawah ini :

38 Gambar 4.4 Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus I Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak 9 siswa atau 23% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 30 siswa atau 77%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang mencapai KKM bertambah dari tahap pra siklus 59% menjadi 77%. Ini menunjukkan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Refleksi Dalam proses pembelajaran pada siklus I yang diikuti 39 siswa kelas V ini berjalan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran pertama kali dengan menerapkan metode discovery, siswa masih kesulitan untuk mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, karena siswa masih merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Terutama saat siswa harus mengolah data dan saat siswa harus mempraktekkan langkah-langkah penelitian yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata skor pada lembar observasi yaitu pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata skor 2,1 dan pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata skor 2,7.

39 Pada saat pertemuan kedua pada siklus I hasil skor observasi sudah mengalami peningkatan skor. Siswa sudah dapat memahami dan dapat menerima metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, siswa dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode discovery yang diterapkan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif, siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru ketika guru memberikan pertanyaan, hal ini dapat dilihat pada skor aspek stimulus yaitu 3 dengan pernyataan kategori baik. Namun, juga masih terdapat beberapa siswa yang kurang fokus dengan pelajaran. Oleh karena itu masih terdapat 9 siswa yang nilainya dibawah KKM. Untuk mencapai target yang ditetapkan, maka perlu diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui pelaksanaan siklus II dengan menerapkan metode discovery yang lebih intensif. 4.1.3. Siklus II Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan materi penguraian cahaya dengan rincian sebagai berikut : 1. Perencanaan Seperti halnya pada perencanaan siklus I, pada siklus II ini persiapan yang dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa selama pembelajaran supaya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 2. Tindakan a) Pertemuan pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012 melalui beberapa tahap kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Proses pembelajaran ini berlangsung pada jam pertama, untuk mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

40 Kemudian untuk memotivasi siswa, guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu Pelangi-pelangi. A. Stimulus (pemberian rangsangan) Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa : a. Apa yang terjadi apabila warna-warna pelangi diputar kencang dengan menggunakan cakram warna? b. Pada dasarnya kaca pembesar merupakan lensa apa? B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok membuat cakram warna dan 4 kelompok membuat lup) b) Guru memberikan rumusan masalah bagi masing-masing kelompok : 1 Bagaimana membuktikan proses warna-warna pelangi dapat menyusun warna putih? 2 Bagaimanakah sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada lup? Buatlah lup sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan supaya siswa mempersiapkan mentalnya untuk mengikuti pembelajaran. 2) Kegiatan Inti A. Data collection (pengumpulan data) a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat karya/model kepada masing-masing kelompok b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan bahan untuk membuat karya/model

41 c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan karya/model dari kajian materi B. Data Processing (pengolahan data) a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam pembuatan karya/model b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses pembuatan karya/model C. Verifikasi a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah penelitian yang diberikan oleh guru untuk membuat karya/model sesuai dengan pembagian kelompok b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam kelompoknya c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan D. Generalisasi a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah dianalisis b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil data yang dianalisis c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada 3) Kegiatan Akhir Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa mencatat kesimpulannya di buku tulis masing-masing. Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

42 Tabel 4.7 Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas V Pada Siklus II pertemuan I No Aspek Nilai 1 Stimulus 3.5 2 Problem Statement 3.7 3 Data Collection 3.3 4 Data Processing 4 5 Verifikasi 4 6 Generalisasi 3.5 Rata-rata 3.7 Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat antusias dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa memperhatikan guru dengan baik dan memberikan tanggapan ketika guru memberikan pertanyaan. Terlihat dari skor pada aspek stimulus mendapatkan skor 3,5 dengan pernyataan kategori baik. Siswa sudah tidak merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil observasi memperoleh skor rata-rata 3,7. Rata-rata skor mengalami peningkatan dibandingkan dengan skor rata-rata siklus I. Berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklus II pertemuan I penerapan metode discovery dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai batas minimal pencapaian indikator yang ditentukan yaitu rata-rata skor 3 dengan pernyataan kategori baik. Dengan demikian berdasarkan lembar hasil observasi penerapan metode discovery telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan.

43 b) Pertemuan kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012 melalui beberapa tahap kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Sebelum memasuki pembelajaran, guru memberikan motivasi kepada siswa. A. Stimulus (pemberian rangsangan) Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa : Siapa yang pernah melihat kapal selam? Siapa yang pernah melihat pemantulan bayangan yang berulang-ulang? B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok membuat periskop dan 4 kelompok membuat kaleidoskop) b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing kelompok : 1 Bagaimana membuktikan sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada periskop? Buatlah periskop sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 2 Bagaimana sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada kaleidoskop? Buatlah kaleidoskop sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan supaya siswa mempersiapkan mentalnya untuk mengikuti pembelajaran.

44 2. Kegiatan Inti A. Data Collection (pengumpulan data) a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat karya/model kepada masing-masing kelompok sesuai dengan pembagian kelompok b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan bahan untuk membuat karya/model c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan karya/model dari kajian materi B. Data Processing (pengolahan data) a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam pembuatan karya/model b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses pembuatan karya/model C. Verifikasi a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah membuat periskop dan kaleidoskop yang diberikan oleh guru b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan di dalam kelompok c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan D. Generalisasi a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah dianalisis b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil data yang dianalisis c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada

45 3. Kegiatan Akhir a. Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil-hasil diskusi yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa mencatat rangkuman di buku masing-masing b. Guru memberikan tes akhir siklus II Tabel 4.8 Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas V Pada Siklus II pertemuan II No Aspek Nilai 1 Stimulus 3.7 2 Problem Statement 4 3 Data Collection 3.7 4 Data Processing 4 5 Verifikasi 4 6 Generalisasi 4 Rata-rata 3.9 Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) dapat dilihat pada hasil penilaian observasi hampir seluruh indikator dari setiap aspek mendapatkan skor 4 dengan kategori sangat baik dan dengan rata-rata skor 3,9. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery telah berjalan dengan sangat baik dan telah mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu skor 3 dengan pernyataan kategori baik.

46 3. Hasil Tindakan Hasil belajar siswa di dalam siklus II dengan menggunakan metode discovery mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan hasil belajar pada siklus I. Hasil perolehan nilai pada siklus II yang telah mencapai KKM sebanyak 37 siswa atau 94,87%, sedangkan siswa yang masih belum mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 5,13%. Dengan rata-rata nilai 86,28 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 70. Berikut data hasil pembelajaran setelah dilakukan siklus II dengan menerapkan metode discovery yang terdapat pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus II Siklus 2 Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 40-50 0 0.00 51-60 0 0.00 61-70 2 5.13 71-80 15 38.46 81-90 11 28.21 91-100 11 28.21 Jumlah 39 100 Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti pada gambar 4.5 berikut ini :

47 Gambar 4.5 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus II Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 2 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 37 siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada siklus II sebagai berikut : Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan 71 37 94,87 Tuntas < 71 2 5,13 Belum Tuntas Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperjelas pada diagram pie gambar 4.6 di bawah ini :

48 Gambar 4.6 Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus II Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak 2 siswa atau 5% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 37 siswa atau 95%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang mencapai KKM bertambah dari tahap siklus I 77% menjadi 95%. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Refleksi Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berjalan sesuai apa yang telah direncanakan oleh peneliti. Siswa mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan antusias dan lebih semangat. Saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dan sudah tidak merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, hal ini dapat dilihat dari skor dari setiap aspek yang sudah dalam kategori baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran metode discovery, hal ini dapat ditunjukkan pada rata-rata skor dari hasil observasi yaitu 3,9 dengan pernyataan kategori sangat baik. Akan tetapi juga masih ada siswa yang belum dapat mengikuti dan memahami metode

49 pembelajaran yang diterapkan, sehingga beberapa siswa masih ramai dan salah mengartikan kebebasan yang diberikan guru. Oleh karena itu, maka masih terdapat 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Karena tujuan indikator hasil yang ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai, maka penelitian berakhir sampai siklus II. 4.2 Pembahasan Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa (nilai tes) setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapkan metode discovery. Hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian kondisi awal, nilai tes akhir siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini. Tabel 4.11 Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No Kriteria Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1. Tuntas 23 58,97 30 76,92 37 94,87 2. Tidak Tuntas 16 41,03 9 23,08 2 5,13 Jumlah 39 100 39 100 39 100 Dari tabel rekapitulasi pengelompokan nilai pada tabel 4.11 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas belajar. Terbukti dari klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 23 siswa, sedangkan setelah dilaksanakan siklus I jumlah siswa yang tuntas ada 30 siswa dan setelah dilaksanakan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 37 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

50 Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil peningkatan tes formatif pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 dibawah ini : Gambar 4.7 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.8 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa