BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah siswa belum mampu menghafal surah Al-Kafirun dan Al-Maun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Transkripsi:

4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I a) Perencanaan (planning) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah diperoleh informasi pada tahap obserasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah melakukan diskusi dengan guru menetapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), menetapkan materi pembelajaran, menentukan waktu pelaksanaan tindakan, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Sifat-sifat Cahaya, menyiapkan media pembelajaran seperti lembar kerja kelompok (LKK), lembar kerja siswa (LKS), serta lembar soal postes, lembar obserasi penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk guru dan siswa, membuat 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa, menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Praktek pembelajaran pada siklus I direncanakan untuk tiga kali pertemuan, dengan rincian pertemuan I (28 April 2014), pertemuan II (30 April 2014), dan pertemuan III (3 Mei 2014). Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35menit). b) Pelaksanaan Tindakan (acting) dan Pengamatan (obsering) a) Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama pada siklus 1 berlangsung pada hari Senin, 28 April 2014 pukul 07.00 WIB, untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen siswa dan melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai apa yang terjadi apabila di rumah sedang mati lampu, dan apa jadinya apabila di dalam kehidupan ini tidak terdapat cahaya. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu mengidentifikasi sifat-sifat cahaya. Langkah selanjutnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menjelaskan langkah-langkah atau prosedur tindakan pada metode 70

71 pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). 2. Kegiatan Inti Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada kegiatan inti antara lain : Guru meminta siswa menyebutkan contoh-contoh benda yang menghasilkan cahaya, menjelaskan singkat tentang pengertian cahaya dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru menunjukkan peta konsep berupa macam-macam sifat cahaya, guru memberikan contoh dan meminta siswa untuk menyelidiki sifat cahaya tersebut melalui percobaan, siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung 1-6 secara acak dengan bimbingan guru, siswa yang bernomor 1 berkumpul dengan siswa yang bernomor 1 begitu seterusnya, dan 6 kelompok tersebut mendapatkan nomor kepala yang telah disiapkan oleh guru. Masing-masing kelompok menerima lembar kerja kelompok mengenai mengidentifikasi sifat-sifat cahaya yaitu pembuktian sifat-sifat cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening, selanjutnya tugas masing-masing kelompok adalah melakukan percobaan sesuai dengan perintah yang terdapat pada lembar kerja kelompok, kemudian masing-masing kelompok berdiskusi sesuai materi yang telah diberikan oleh guru dengan mengerjakan lembar kerja kelompok secara berkelompok. Dalam proses percobaan dalam kelompok guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang telah diberikan. Masing-masing siswa harus tahu bagaimana cara kerja pembuktian sifat cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening, karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab indiidu mewakili kelompok apabila nantinya dalam mempresetasikan hasil, nomor kepala siswa tersebut yang dipanggil oleh guru. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa wajib untuk berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi di lembar kerja kelompok yang telah disediakan oleh guru. Masing-masing siswa dalam kelompok harus

72 menguasai jawaban yang telah dituliskan. Selanjutnya, guru memanggil salah satu nomor kepala dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan. Guru membimbing siswa dan mempersilakan kelompok lain untuk menanggapi jawaban kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya, kelompok yang lainya diberikan kesempatan untuk bertanya terkait jawaban yang dirasa belum jelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian sampai semua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dari diskusinya. Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, guru meminta siswa untuk menuliskan materi yang penting dalam buku catatan masing-masing. Pelajaran diakhiri pukul 08.35. 3. Kegiatan Akhir Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. b) Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu, 30 April 2014 pukul 07.00 WIB yang diawali dengan ucapan salam dan presensi oleh guru. Uraian kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru bertanya pada siswa tentang kegiatan yang telah dilakukan siswa pada pertemuan sebelumnya dan pertanyaan dari guru : anak-anak, materi pelajaran apa yang kita telah pelajari kemarin?. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini, selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.

73 2. Kegiatan Inti Uraian kegiatan pada kegiatan inti pertemuan kedua ini meliputi : Siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung 1-6 secara acak dengan bimbingan guru, siswa yang bernomor 1 berkumpul dengan siswa yang bernomor 1 begitu seterusnya, dan 6 kelompok tersebut mendapatkan nomor kepala yang telah disiapkan oleh guru. Masing-masing kelompok menerima lembar kerja kelompok mengenai mengidentifikasi sifat-sifat cahaya yaitu pembuktian sifat-sifat cahaya pemantulan dan pembiasan cahaya, selanjutnya tugas masing-masing kelompok adalah melakukan percobaan sesuai dengan perintah yang terdapat pada lembar kerja kelompok, kemudian masing-masing kelompok berdiskusi sesuai materi yang telah diberikan oleh guru dengan mengerjakan lembar kerja kelompok secara berkelompok. Dalam proses percobaan dalam kelompok guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang telah diberikan. Masing-masing siswa harus tahu bagaimana cara kerja pembuktian sifat cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening, karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab indiidu mewakili kelompok apabila nantinya dalam mempresetasikan hasil, nomor kepala siswa tersebut yang dipanggil oleh guru. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa wajib untuk berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi di lembar kerja kelompok yang telah disediakan oleh guru. Masing-masing siswa dalam kelompok harus menguasai jawaban yang telah dituliskan. Selanjutnya, guru memanggil salah satu nomor kepala dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan. Guru membimbing siswa dan mempersilakan kelompok lain untuk menanggapi jawaban kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya, kelompok yang lainya diberikan kesempatan untuk bertanya terkait jawaban yang dirasa belum jelas. Kegiatan ini dilakukan secara

74 bergantian sampai semua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dari diskusinya. Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, guru meminta siswa untuk menuliskan materi yang penting dalam buku catatan masing-masing. Pelajaran diakhiri pukul 08.35. 3. Kegiatan Akhir Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. c) Pertemuan Ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2013. Uraian kegiatannya adalah sebagai berikut: Pertemuan ini berlangsung pada pukul 10.00 WIB yang diawali dengan upacan salam, presensi oleh guru dan penyampaian tujuan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan guru bersama siswa mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua dan membahas secara singkat tentang materi penguraian cahaya menggunakan cakram warna. Seteleh itu, pada kegiatan inti guru membagikan lembar soal postes kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal postes siklus I secara mandiri. Siswa mengerjakan dengan tertib. Siswa diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan. Pada kegiatan penutup, siswa memperhatikan rencana pembelajaran di pertemuan berikutnya dari guru. Kegiatan obserasi dilaksanakan pada setiap pertemuan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan siklus. Kegiatan obserasi ditujukan untuk mengetahui dan memberi gambaran sejauh mana kegiatan pembelajaran telah dilakukan, baik oleh guru dan oleh siswa. Dari oberasi ini, dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang dilakukan oleh guru.

75 Dengan mengetahui kekurangan kegiatan pembelajaran, dapat dijadikan suatu perbaikan untuk pertemuan selanjutnya. Oleh karena itu, dalam kegiatan obserasi, obserasi tentang pelaksanaan penggunaan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) hanya dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Sedangkan untuk pertemuan ketiga, dilaksanakan obserasi berkenaan dengan aktiitas guru dan siswa kegiatan ealuasi hasil belajar siswa. Kegiatan obserasi dilaksanakan oleh obserer. Obserer dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rekan sejawat guru, yang menjabat sebagi guru agama kristen. Hal inilah yang menjadikan keberadaan obserer di kelas V sudah tidak asing lagi, sehingga siswa tidak terganggu/merasa kehadiran orang yang dianggap asing dalam proses pembelajarannya. Obserasi pada pertemuan pertama dan kedua, lembar pertama dalam lembar obserasi penelitian tindakan kelas ini, adalah lembar obserasi guru kelas V dalam menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Lembar kedua adalah lembar obserasi untuk siswa kelas V dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Terdapat 27 item yang harus diamati dan diberi skor dalam kegiatan guru mengajar. Skor tertinggi yang menggambarkan guru melaksankan kegiatan dengan sangat baik adalah 4. Jika guru melaksanakan dalam traf baik, skor penilaian adalah 3. Sedangkan penilaian kegiatan guru dalam menggajar, jika dilakukan dengan taraf penilaian cukup dan kurang, digambarkan dengan memberikan skor penilaian 2 untuk cukup, dan satu untuk kurang. Untuk obserasi siswa, Terdapat 29 item yang harus diamati dan diberi skor dalam kegiatan guru mengajar. Skor tertinggi yang menggambarkan guru melaksankan kegiatan dengan sangat baik adalah 4. Jika guru melaksanakan dalam traf baik, skor penilaian adalah 3. Sedangkan penilaian kegiatan guru dalam menggajar,

76 jika dilakukan dengan taraf penilaian cukup dan kurang, digambarkan dengan memberikan skor penilaian 2 untuk cukup, dan satu untuk kurang. c) Refleksi (reflecting) Pada tahap ini penulis dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada akhir pertemuan kedua ini mengacu pada hasil kegiatan pengamatan yang sudah selesai dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan teman sejawat guru yang bertindak sebagai pengamat proses kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Dari pembelajaran pada tiap pertemuan siklus I, alokasi waktu dan pelaksanaan kurang seimbang. Dalam pelaksanaan pembelajaran melebihi alokasi waktu yang ditentukan, karena banyaknya kegiatan percobaan yang dilakukan. Kelemahan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah penggunaan nomor kepala yang dilaksanakan oleh siswa dengan tidak tertib karena kurangnya penjelasan dari guru dalam menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) serta penguasaan guru terhadap siswa karena dalam pelaksanaan NHT masih terlalu asing bagi siswa yang biasanya dilakukan secara konensional. Guru juga masih sedikit canggung dalam pelaksanaan siswa karena terbiasa mengajar konensional dan kurang mengontrol siswa. Di dalam pembentukan kelompok yang di ariasi oleh guru menimbulkan kegaduhan kecil di dalam kelas, karena setiap siswa mencari anggota kelompoknya. Kelemahan lain dalam kegiatan pembelajaran menurut obserer adalah tidak diberikannya instruksi terlebih dahulu kepada siswa cara melaksanakan kegiatan berdiskusi dan presentasi. Perlu diberikan batasan waktu untuk melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi

77 juga masih gaduh, namun kegaduhan siswa positif karena berkaitan dengan pembelajaran yang sedang mereka laksanakan. Dalam kegiatan refleksi, siswa memberikan pendapat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan menyenangkan dan tidak membosankan karena pembelajaran yang dilakukan dengan bekerja sama dengan teman satu kelompok dengan percobaan. Namun, kelemahan menurut pendapat siswa adalah menjadi ramai dan bercanda sendiri dan juga ada beberapa teman satu kelompok yang tidak mau diajak untuk berdiskusi. Setelah dilakukan pengoreksian ternyata masih terdapat beberapa siswa yang tidak tuntas dan masih belum mencapai indikator ketuntasan yang diterapkan oleh penulis yaitu 80%. Siswa yang tuntas menunjukkan 78,8% sehingga dalam refleksi, obserer, guru, dan penulis sepakat untuk mengadakan siklus II. 4.1.2 Analisis Data Hasil Obserasi Siklus I Hasil obserasi selama proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan yaitu pertemuan I dan Pertemuan II, sedangkan pertemuan III hanya untuk mengadakan ealuasi. Berikut disajikan tabel hasil obserasi kegiatan guru dan kegiatan siswa: a) Pertemuan Pertama 1. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Guru Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I berdasarkan lembar obserasi kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

78 Tabel 18 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I No Aspek Indikator Aktiitas Guru Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Kesiapan Ruang, Alat, dan Media Pembelajaran 2 Memeriksa Kesiapan Siswa 3 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran Membuka pembelajaran dengan 4 Kegiatan Awal Membuka Pelajaran mengucapkan salam, berdoa, dan mengabsensi siswa. 5 Melakukan apersepsi di awal pembelajaran 6 Menyampaikan tujuan pembelajaran 7 Memotiasi siswa di awal pembelajaran 8 Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 9 Memberikan contoh sesuai dengan materi 10 Menunjukkan peta konsep tentang sifatsifat cahaya Kejelasan dalam penyampaian materi Eksplorasi 11 dengan bahasa yang jelas dan berhubungan dengan materi. 12 Melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa Membagi kelompok dan memberi nomor 13 untuk tiap kelompok Numbering Mengarahkan siswa untuk duduk sesuai 14 dengan kelompoknya masing-masing Questioning Memberikan latihan soal untuk dikerjakan 15 siswa secara bersama-sama dalam kelompok 16 Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing Membimbing siswa untuk berperan aktif 17 Elaborasi Heads dalam kerja kelompok Together 18 Mengarahkan jalannya diskusi kelompok 19 Memotiasi siswa untuk berperan aktif dalam kerja kelompok Menyebutkan salah satu nomor dari tiap 20 kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas Answering Memberi kesempatan pada siswa untuk 21 memberikan tanggapan 22 Memberikan jawaban hasil diskusi 23 Memberi penghargaan kepada kelompok Konfirmasi yang paling berprestasi 24 Memberi soal ealuasi 25 Mengulang sekilas materi yang penting 26 Kegiatan Membuat rangkuman pembelajaran 27 Akhir Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya JUMLAH - 5 20 2 SKOR 82

79 Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan guru adalah 82 yang masuk pada kategori baik. Rata-rata penilaian pada lembar obserasi guru pada siklus I pertemuan I ini tidak ada skor 1 yang diberikan, hanya ada skor 2 terdapat 5 item dan skor 3 terdapat 20 item sedangkan skor 2 terdapat 4 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik karena nilai 82-108 termasuk dalam kategori baik. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sudah menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Pada tahap awal melakukan persiapan pembelajaran yaitu kesiapan ruangan dan media pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa, namun dalam memeriksa kesiapan siswa masih ada siswa yang belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Sudah ada apersepsi dan apersepsinya pun sudah menarik, begitu pun dalam penyampaian kompetensi/tujuan pembelajaran yang sudah disampaikan secara rinci. Kegiatan inti pembelajaran secara umum sudah dilaksanakan. Guru menguasai seluruh materi pembelajaran, tetapi pada rencana pembelajaran terdapat beberapa item yang dalam pelaksanaannya masih kurang. Dalam pemanfaatan media pembelajaran sudah maksimal karena efektif dan efisien, namun dalam melibatkan siswa dalam pemanfaatan media kurang merata. Penggunaan bahasa tulis dan bahasa lisan dalam kegiatan belajar mengajar perlu diperhatikan lagi, karena belum begitu lancar dan benar. Kegiatan penutup untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hanya beberapa siswa yang terlihat aktif menyimpulkan hasil pembelajaran. Namun dalam mencatat hasil rangkuman, hampir semua siswa tidak melakukannya. Pada pertemuan I belum diadakan tes formatif. Hasil obserasi ini akan dijadikan acuan untuk pertemuan II.

80 2. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Siswa Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I berdasarkan lembar obserasi kegiatan siswa (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

81 Tabel 19 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I No. Aspek Indikator Aktiitas Siswa Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 2 Menyimak apersepsi dari guru 3 Memperhatikan motiasi yang Kesiapan disampaikan oleh guru 4 Kegiatan Awal Siswa dalam mengikuti pelajaran Menjawab pertanyaan dari guru 5 Mendengarkan penjelasan dari guru tentang langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 6 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru 7 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru Memperhatikan peta konsep yang 8 ditunjukkan oleh guru Eksplorasi Memperhatikan penjelasan singkat dari 9 guru 10 Melakukan kegiatan tanya jawab dengan guru 11 Menggunakan nomor kepala dengan tertib 12 Duduk dengan masing-masing kelompok Numbering Menerima siswa lain sebagai rekan dalam 13 kelompoknya Mengerjakan soal yang diberikan oleh 14 guru secara bersama-sama dalam Questioning kelompok 15 Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti 16 Mencatat materi yang penting 17 Melakukan percobaan sederhana dengan Elaborasi baik Bertukar pikiran dengan diskusi bersama 18 Heads teman satu kelompok Together Berani menjelaskan materi yang dikuasai 19 kepada semua anggotanya 20 Menerima pendapat teman dengan baik 21 Mencatat hasil diskusi dengan baik 22 Mempresentasikan hasil diskusi dengan baik 23 Answering Memberi kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan 24 Menanggapi hasil kerja kelompok lain 25 Mengerjakan soal ealuasi dengan tertib 26 Aktif mencari informasi tentang Konfirmasi konfirmasi yang disampaikan guru 27 Memiliki motiasi untuk lebih aktif dalam belajar 28 Kegiatan Mencatat bagian yang penting 29 Akhir Membuat rangkuman pembelajaran JUMLAH - - 12 17 SKOR 80

82 Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan siswa adalah 68,96% yang masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata penilaiam pada lembar obserasi siswa pada siklus I pertemuan II ini tidak ada skor 1 yang diberikan, hanya ada skor 2 terdapat 10 item, dan skor 3 terdapat 16 item sedangkan skor 4 terdapat 3 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum maksimal karena skor 4 hanya ada 3 item yang terlaksana. Dengan total skor 80 dan nilai akhir 68,96% pembelajaran ini dikatakan cukup baik, karena nilai 55-69% termasuk dalam kategori cukup baik. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah cukup baik, namun dalam menempati tempat duduknya masing-masing siswa kurang memperhatikan dan dalam menjawab pertanyaan dari guru hanya sebagian kecil siswa. Interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan materi pembelajaran hanya sebagian kecil siswa. Saat kerja kelompok berlangsung masih sebagian besar anggota kelompoknya kurang terlibat sepenuhnya dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok bahkan ada siswa yang tidak mau bergabung dengan anggota kelompoknya. Siswa belum memahami benar ketika guru menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Dalam membuat rangkuman siswa belum terlihat aktif hanya beberapa siswa saja yang sudah aktif. Pembelajaran pada pertemuan I ini belum memenuhi kriteria baik karena penulis memberikan nilai 70-85% untuk kategori baik. Sedangkan hasil nilai yang didapat hanya 68,96% ini termasuk dalam kategori cukup. b) Pertemuan Kedua 1. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Guru Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan II berdasarkan lembar obserasi kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

83 Tabel 20 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II No Aspek Indikator Aktiitas Guru Skor penilaian 1 2 3 4 1 Kesiapan Ruang, Alat, dan Media Pembelajaran 2 Memeriksa Kesiapan Siswa 3 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran 4 Kegiatan Membuka Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan Awal Pelajaran mengabsensi siswa. 5 Melakukan apersepsi di awal pembelajaran 6 Menyampaikan tujuan pembelajaran 7 Memotiasi siswa di awal pembelajaran 8 Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 9 Memberikan contoh sesuai dengan materi 10 Menunjukkan peta konsep tentang sifatsifat cahaya Kejelasan dalam penyampaian materi Eksplorasi 11 dengan bahasa yang jelas dan berhubungan dengan materi. 12 Melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa Membagi kelompok dan memberi nomor 13 untuk tiap kelompok Numbering Mengarahkan siswa untuk duduk sesuai 14 dengan kelompoknya masing-masing Questioning Memberikan latihan soal untuk dikerjakan 15 siswa secara bersama-sama dalam kelompok 16 Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing Membimbing siswa untuk berperan aktif 17 Elaborasi Heads dalam kerja kelompok Together 18 Mengarahkan jalannya diskusi kelompok 19 Memotiasi siswa untuk berperan aktif dalam kerja kelompok 20 Menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas Answering Memberi kesempatan pada siswa untuk 21 memberikan tanggapan 22 Memberikan jawaban hasil diskusi 23 Memberi penghargaan kepada kelompok Konfirmasi yang paling berprestasi 24 Memberi soal ealuasi 25 Mengulang sekilas materi yang penting 26 Kegiatan Membuat rangkuman pembelajaran 27 Akhir Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya JUMLAH - - 21 6 SKOR 87

84 Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan guru adalah 87. Rata-rata penilaian pada lembar obserasi guru pada siklus I pertemuan II ini tidak ada skor 1 dan 2 yang diberikan, hanya ada skor 3 terdapat 21 item dan skor 4 terdapat 6 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik karena total skor 82-108 termasuk dalam kategori sangat baik. Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan I. Pada tahap awal guru sudah melakukan persiapan pembelajaran dengan baik yaitu kesiapan ruangan dan media pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa. Sudah ada apersepsi yang menarik dalam menyampaikan kompetensi/tujuan juga sudah rinci. Kegiatan inti pembelajaran secara umum sudah dilaksanakan dengan baik. Guru menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, hanya terdapat beberapa item yang belum dilaksanakan secara menyeluruh yaitu saat pembagian kelompok siswa masih ramai tidak mau mendengar arahan dari guru, masih ada siswa yang belum menyelesaikan lembar kerja kelompoknya dan masih ada kelompok yang malu untuk maju kedepan. Guru juga sudah menggunakan bahasa tulis dan lisan dengan lancar dan benar. Untuk kegiatan penutup sudah sesuai dengan RPP, namun dalam melakukan refleksi belum semua siswa terlibat aktif. Tes formatif dilakukan pada pertemuan ketiga, untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa tersebut akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pembelajaran pada siklus II agar hasil belajar siswa lebih meningkat lagi. 2. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Siswa Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan II berdasarkan lembar obserasi kegiatan siswa (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan.

85 Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 21 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II No. Aspek Indikator Aktiitas Siswa Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 2 Menyimak apersepsi dari guru Memperhatikan motiasi yang disampaikan 3 Kesiapan oleh guru Kegiatan Siswa dalam 4 Menjawab pertanyaan dari guru Awal mengikuti pelajaran 5 Mendengarkan penjelasan dari guru tentang langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 6 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru 7 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru Memperhatikan peta konsep yang 8 ditunjukkan oleh guru Eksplorasi Memperhatikan penjelasan singkat dari 9 guru 10 Melakukan kegiatan tanya jawab dengan guru 11 Menggunakan nomor kepala dengan tertib 12 Duduk dengan masing-masing kelompok Numbering Menerima siswa lain sebagai rekan dalam 13 kelompoknya Mengerjakan soal yang diberikan oleh guru 14 secara bersama-sama dalam kelompok Questioning Berani mengajukan pertanyaan apabila 15 tidak mengerti 16 Mencatat materi yang penting Melakukan percobaan sederhana dengan 17 baik Elaborasi Bertukar pikiran dengan diskusi bersama 18 Heads teman satu kelompok Together Berani menjelaskan materi yang dikuasai 19 kepada semua anggotanya 20 Menerima pendapat teman dengan baik 21 Mencatat hasil diskusi dengan baik 22 Mempresentasikan hasil diskusi dengan baik 23 Answering Memberi kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan 24 Menanggapi hasil kerja kelompok lain 25 Mengerjakan soal ealuasi dengan tertib 26 Aktif mencari informasi tentang konfirmasi Konfirmasi yang disampaikan guru 27 Memiliki motiasi untuk lebih aktif dalam belajar 28 Kegiatan Mencatat bagian yang penting 29 Akhir Membuat rangkuman pembelajaran JUMLAH - 16 10 3 SKOR 83

86 Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan siswa adalah 83. Rata-rata penilaiam pada lembar obserasi siswa pada siklus I pertemuan II ini tidak ada skor 1 yang diberikan, hanya ada skor 2 terdapat 3 item, dan skor 3 terdapat 21 item sedangkan skor 4 terdapat 5 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah ada peningkatan dibanding pertemuan I, karena skor 4 hanya ada 5 item yang terlaksana. Dengan total skor 83 dan pembelajaran ini dikatakan baik, karena nilai 59-87 termasuk dalam kategori baik. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah baik namun dalam menjawab apersepsi dan proses pertanyaan dari guru sebagian besar siswa kurang berani. Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran, namun hanya beberapa siswa yang sudah aktif bertanya saat proses KBM, interaksi antara siswa hanya sebagian kecil dan interaksi guru dengan siswa juga belum begitu maksimal terlihat ketika guru bertanya masih ada yang tidak mau menjawab. Pada saat kerja kelompok berlangsung hanya ada sedikit peningkatan karena masih ada beberapa siswa yang hanya diam saja dalam kelompok, dalam menyampaikan hasil diskusi masih ada siswa yang malu untuk maju kedepan. Dalam membuat rangkuman siswa sudah terlihat aktif walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan keberhasilan siklus I. 3. Analisis Data Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ealuasi dilakukan setelah dilaksanakan pada siklus I pertemuan II. Ealuasi dimaksudkan untuk melihat perubahan ketuntasan belajar iswa pada mata pelajaran IPA, setelah diberikan tindakan dengan menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Berikut ini disajikan hasil belajar siswa seperti berikut :

87 Tabel 22 Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Siklus I No Nilai Siklus I Jumlah siswa ( % ) Keterangan 1 < 65 7 21,2 Belum tuntas 2 65 26 78,8 Tuntas Jumlah 30 100 Rata-rata 73,9 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 55 Berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan < 65 adalah 7 siswa (21,2%), sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 65 adalah 26 siswa (78,8%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, namun melihat masih banyaknya siswa yang belum tuntas, maka perlu dilakukan perbaikan hasil belajar guna mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dan minimal 80% siswa tuntas. Berikut disajikan grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I. Tuntas Belum Tuntas Grafik 1 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus I 4.1.3 Deskripsi Siklus II a. Perencanaan (planning) Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I telah dijabarkan kekurangan-kekurangan yang

88 memerlukan perbaikan delam pembelajaran, untuk itu dilaksanakan siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I meliputi: (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) menyiapkan media pembelajaran berupa alat peraga percobaaan, (3) membuat dan merancang lembar obserasi, (4) membuat soal-soal ealuasi untuk siklus II. b. Pelaksanaan (acting) dan Pengamatan (obsering) Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I. Pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Mei 2014 dan Rabu, 7 Mei 2014 dengan 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II, masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran) dengan pokok bahasan membuat suatu karya/model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung penulis meminta bantuan obserer (guru agama Kristen) untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan cara mengisi lembar obserasi (terlampir) yang telah disediakan. Lembar obserasi tersebut meliputi beberapa item untuk mengamati guru dan siswa saat melakukan proses belajar mengajar di kelas. Siklus II ini dilakukan melalui rincian sebagai berikut : a) Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama pada siklus 1 berlangsung pada hari Senin, 4 Mei 2014 pukul 07.00 WIB, untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen siswa dan melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai warna apa saja yang membentuk pelangi, dan apa jadinya apabila ada pelangi di dalam kelas. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu membuat karya/model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dengan membuat cakram warna dengan menerapkan sifat cahaya yang tersusun dari warna putih dapat diraikan menjadi berbagai warna. Langkah selanjutnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menjelaskan langkah-langkah atau prosedur tindakan pada metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

89 2. Kegiatan Inti Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada kegiatan inti antara lain : Guru menceritakan proses terjadinya pelangi secara singkat, dan memberikan contoh sederhana mengenai cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Guru memberikan contoh dan meminta siswa untuk membuat karya/model dengan menerapkan sifat cahaya tersebut melalui percobaan, siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung 1-6 secara acak dengan bimbingan guru, siswa yang bernomor 1 berkumpul dengan siswa yang bernomor 1 begitu seterusnya, dan 6 kelompok tersebut mendapatkan nomor kepala yang telah disiapkan oleh guru. Masing-masing kelompok menerima lembar kerja kelompok mengenai membuat karya/model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya yaitu membuat cakram warna, selanjutnya tugas masingmasing kelompok adalah melakukan percobaan sesuai dengan perintah yang terdapat pada lembar kerja kelompok, kemudian masing-masing kelompok berdiskusi sesuai materi yang telah diberikan oleh guru dengan mengerjakan lembar kerja kelompok secara berkelompok. Dalam proses percobaan dalam kelompok guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang telah diberikan. Masing-masing siswa harus tahu bagaimana cara kerja pembuktian sifat cahaya dapat diuraikan menggunakan cakram warna, karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab indiidu mewakili kelompok apabila nantinya dalam mempresetasikan hasil, nomor kepala siswa tersebut yang dipanggil oleh guru. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa wajib untuk berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi di lembar kerja kelompok yang telah disediakan oleh guru. Masing-masing siswa dalam kelompok harus menguasai jawaban yang telah dituliskan. Selanjutnya, guru memanggil salah satu nomor kepala dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan. Guru membimbing siswa dan mempersilakan kelompok lain untuk menanggapi jawaban kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya, kelompok yang lainya

90 diberikan kesempatan untuk bertanya terkait jawaban yang dirasa belum jelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian sampai semua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dari diskusinya. Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, guru meminta siswa untuk menuliskan materi yang penting dalam buku catatan masing-masing. Pelajaran diakhiri pukul 08.35. 3. Kegiatan Akhir Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. b) Pertemuan Kedua Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu, 6 Mei 2014 pukul 07.00 WIB yang diawali dengan upacan salam dan presensi oleh guru. Uraian kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru bertanya pada siswa tentang kegiatan yang telah dilakukan siswa pada pertemuan sebelumnya dan pertanyaan dari guru : anak-anak, materi pelajaran apa yang kita telah pelajari kemarin?. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini, selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti guru membagikan lembar soal postes kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal postes siklus II secara mandiri. Siswa mengerjakan dengan tertib. Siswa diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan. Pada kegiatan penutup, siswa memperhatikan rencana pembelajaran di pertemuan berikutnya dari guru. Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

91 Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran dilaksankan dengan baik. Berdasarkan hasil obserasi aktiitas guru dan siswa, kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru dan siswa dengan sangat baik. c. Refleksi (reflecting) Refleksi bersama guru menghasilkan kelebihan yang didapat setelah melaksanakan pembelajaran yaitu menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang sudah mulai menunjukkan peningkatan yang baik. Guru sudah mulai terbiasa dengan metode yang digunakan dan dapat mengontrol kelas dengan baik. Selain pembelajaran menjadi menyenangkan, suasana terlihat lebih semarak dan aktif dengan adanya diskusi siswa-siswa di dalam suatu kelompok dengan membuat suatu karya/model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Dengan obserer guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan lancar. Siswa pun dapat mengikuti pembelajaran dengan senang dan sangat terasa kerja sama siswa dalam pembelajaran ini. Siswa yang kurang konsentrasi tidak terlalu menjadi masalah bagi siswa lain dan yang paling penting siswa dapat bekerja sama dengan baik. Refleksi bersama siswa menghasilkan inforamasi bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan lebih menyenangkan dari siklus I. Hal ini berkaitan dengan membuat suatu karya yang dibuat sendiri dan menghasilkan alat yang menarik. Siswa sudah lebih mengerti tata cara pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dengan Numbered Heads Together (NHT) ini, menjadikan siswa dapat bekerja sama dan dapat lebih bertanggung bertanggung jawab. Berdasarkan hasil yang dieroleh siswa, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil yang diperoleh pada ealuasi siklus II sudah menunjukkan keberhasilan pembelajaran dengan melaksankan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Maka, dalam refleksi ini diputuskan tidak ada tindakan siklus III. 4.1.4 Analisis Data Hasil Obserasi Siklus II Hasil obserasi selama proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus II ini terdiri dari 2

92 pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Berikut disajikan tabel hasil obserasi kegiatan guru dan kegiatan siswa: a) Pertemuan Pertama 1. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Guru Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus II pertemuan I berdasarkan lembar obserasi kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

93 Tabel 23 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I No. Aspek Indikator Aktiitas Guru Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Kesiapan Ruang, Alat, dan Media Pembelajaran 2 Memeriksa Kesiapan Siswa 3 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran Membuka pembelajaran dengan 4 mengucapkan salam, berdoa, dan mengabsensi siswa. Kegiatan Awal Membuka Pelajaran 5 Melakukan apersepsi di awal pembelajaran 6 Menyampaikan tujuan pembelajaran 7 Memotiasi siswa di awal pembelajaran 8 Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 9 10 11 12 13 14 Eksplorasi Numbering 15 Questioning Memberikan contoh sesuai dengan materi Menunjukkan peta konsep tentang sifatsifat cahaya Kejelasan dalam penyampaian materi dengan bahasa yang jelas dan berhubungan dengan materi. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa Membagi kelompok dan memberi nomor untuk tiap kelompok Mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing Memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara bersama-sama dalam kelompok Menjadi fasilitator saat anggota 16 kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing 17 Elaborasi Heads Membimbing siswa untuk berperan aktif Together dalam kerja kelompok 18 Mengarahkan jalannya diskusi kelompok 19 Memotiasi siswa untuk berperan aktif dalam kerja kelompok 20 Menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas 21 Answering Memberi kesempatan pada siswa untuk memberikan tanggapan 22 Memberikan jawaban hasil diskusi 23 Konfirmasi Memberi penghargaan kepada kelompok yang paling berprestasi 24 Memberi soal ealuasi 25 Kegiatan Mengulang sekilas materi yang penting 26 Akhir Membuat rangkuman pembelajaran 27 Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya JUMLAH - - 19 8 SKOR 100

94 Berdasarkan tabel 23 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan guru adalah yang masuk pada kategori baik. Rata-rata penilaian pada lembar obserasi guru pada siklus I pertemuan I ini tidak ada skor 1 dan 2 yang diberikan, hanya ada skor 3 terdapat 8 item dan skor 4 terdapat 18 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan sangat baik karena total skor 100 termasuk dalam kategori sangat baik. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sudah menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Pada tahap awal melakukan persiapan pembelajaran yaitu kesiapan ruangan dan media pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa, namun dalam memeriksa kesiapan siswa masih ada siswa yang belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Sudah ada apersepsi dan apersepsinya pun sudah menarik, begitu pun dalam penyampaian kompetensi/tujuan pembelajaran yang sudah disampaikan secara rinci. Kegiatan inti pembelajaran secara umum sudah dilaksanakan dan guru menguasai seluruh materi pembelajaran. Penggunaan bahasa tulis dan bahasa lisan dalam kegiatan belajar mengajar perlu diperhatikan lagi, karena belum begitu lancar dan benar. Kegiatan penutup untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hanya beberapa siswa yang terlihat aktif menyimpulkan hasil pembelajaran. Namun dalam mencatat hasil rangkuman, hampir semua siswa tidak melakukannya. Pada pertemuan I belum diadakan tes formatif. Hasil obserasi ini akan dijadikan acuan untuk pertemuan II. 2. Analisis Data Hasil Obserasi Kegiatan Siswa Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I berdasarkan lembar obserasi kegiatan siswa (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

95 Tabel 24 Hasil Analisis Obserasi Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I No. Aspek Indikator Aktiitas Siswa Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 2 Menyimak apersepsi dari guru 3 Memperhatikan motiasi yang Kesiapan disampaikan oleh guru 4 Kegiatan Awal Siswa dalam mengikuti pelajaran Menjawab pertanyaan dari guru 5 Mendengarkan penjelasan dari guru tentang langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 6 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru 7 Memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru Memperhatikan peta konsep yang 8 ditunjukkan oleh guru Eksplorasi Memperhatikan penjelasan singkat dari 9 guru 10 Melakukan kegiatan tanya jawab dengan guru 11 Menggunakan nomor kepala dengan tertib 12 Duduk dengan masing-masing kelompok Numbering Menerima siswa lain sebagai rekan dalam 13 kelompoknya Mengerjakan soal yang diberikan oleh 14 guru secara bersama-sama dalam Questioning kelompok 15 Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti 16 Mencatat materi yang penting 17 Melakukan percobaan sederhana dengan Elaborasi baik Bertukar pikiran dengan diskusi bersama 18 Heads teman satu kelompok Together Berani menjelaskan materi yang dikuasai 19 kepada semua anggotanya 20 Menerima pendapat teman dengan baik 21 Mencatat hasil diskusi dengan baik 22 Mempresentasikan hasil diskusi dengan baik 23 Answering Memberi kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan 24 Menanggapi hasil kerja kelompok lain 25 Mengerjakan soal ealuasi dengan tertib 26 Aktif mencari informasi tentang Konfirmasi konfirmasi yang disampaikan guru 27 Memiliki motiasi untuk lebih aktif dalam belajar 28 Kegiatan Mencatat bagian yang penting 29 Akhir Membuat rangkuman pembelajaran JUMLAH - - 12 17 SKOR 104

96 Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar obserasi kegiatan siswa adalah 104 yang masuk pada kategori sangat baik. Rata-rata penilaiam pada lembar obserasi siswa pada siklus I pertemuan II ini tidak ada skor 1 dan 2yang diberikan, hanya ada skor 3 terdapat 12 item, dan skor 4 terdapat 17 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah maksimal karena skor 4 hanya ada 17 item yang terlaksana. Dengan total skor 104 dan pembelajaran ini dikatakan sangat baik, karena nilai 88-116 termasuk dalam kategori sangatbbaik. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah sangat baik, namun dalam menempati tempat duduknya masing-masing siswa kurang memperhatikan tetapi dalam menjawab pertanyaan dari guru sudah banyak siswa yang mau menjawab. Interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan materi pembelajaran hanya sebagian kecil siswa. Saat kerja kelompok berlangsung masih sebagian besar anggota kelompoknya kurang terlibat sepenuhnya dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok. Siswa sudah memahami benar ketika guru menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Dalam membuat rangkuman siswa belum terlihat aktif hanya beberapa siswa saja yang sudah aktif. Pembelajaran pada pertemuan I pada siklus II ini sudah memenuhi kriteria baik karena penulis memberikan nilai 75-100% untuk kategori baik. Sedangkan hasil nilai yang didapat hanya 89,65% ini termasuk dalam kategori baik. 3. Analisis Data Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ealuasi dilakukan setelah dilaksanakan pada siklus II pertemuan II. Ealuasi dimaksudkan untuk melihat perubahan ketuntasan belajar iswa pada mata pelajaran IPA, setelah diberikan tindakan dengan menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Berikut ini disajikan hasil belajar siswa seperti berikut:

97 Tabel 25 Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Siklus II No Nilai Siklus II Jumlah siswa ( % ) Keterangan 1 < 65 - - Belum tuntas 2 65 33 100 Tuntas Jumlah 33 100 Rata-rata 782,57 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 65 Berdasarkan tabel 25, diketahui bahwa tidak ada siswa yang belum mencapai ketuntasan < 65, sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 65 adalah 33 siswa (100%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, karena pada siklus II ini semua siswa kelas V SD Negeri Tlogo mengalami tuntas belajar dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan membuat karya/model menggunakan sifat-sifat cahaya. Berikut disajikan grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II. Tuntas Belum Tuntas Grafik 2 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus II 4.2.5 Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Sisa Kelas V SD Negeri Tlogo, Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya suatu peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Dengan adanya ketuntasan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV dapat ditunjukkan dengan perbandingan pada tabel berikut :

98 Tabel 26 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Tlogo Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II N Pra Siklus Siklus I Siklus II Ketuntasan o Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Tuntas 10 30,3% 26 78,8% 33 100% 2 Tidak Tuntas 23 69,7% 7 21,2% - - Jumlah 33 100% 33 100% 33 100% Nilai tertinggi 85 90 100 Nilai terendah 45 55 65 Rata-rata 60,15 73,90 82,57 Dari tabel 26 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Sifat-sifat Cahaya. Pada kondisi awal sebelum tindakan jumlah siswa yang tuntas hanya 10 siswa (69%) sedangkan yang tidak tuntas ada 23 siswa (30,3%), setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan, siswa yang tuntas menjadi 26 siswa (78,8%) dan yang tidak tuntas ada 7 siswa (21,2%). Pada siklus II yang tuntas dalam belajar meningkat menjadi 30 siswa (100%) dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Berikut disajikan grafik perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Tlogo Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Berikut disajikan grafik perbandingan pra siklus, siklus I, dan siklus II. 35 30 25 20 15 10 5 0 Tuntas Belum Tuntas Grafik 3 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Tlogo Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

99 Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Tlogo. Selain itu, siswa juga dapat memahami materi yang disajikan dengan pembelajaran Numbered Heads Together, berpikir bersama dalam kegiatan diskusi, dan dapat bertanggung jawab..4.3 Pembahasan Hasil obserasi sebelum diadakan tindakan yang dilakukan di kelas V SDN Tlogo terdapat temuan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Hal ini disebabkan siswa diberikan pemahaman tentang materi melalui metode ceramah oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, sehingga siswa hanya berpaku pada buku paket dan LKS yang dimiliki siswa. Proses pembelajaran sebelum diadakan tindakan menunjukkan bahwa siswa belum aktif, siswa terlihat jenuh dan bosan karena pembelajaran selalu menonton dan mendengarkan saja sehingga mengakibatkan motiasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Sebelum diadakan tindakan, siswa yang sudah mencapai KKM=65 hanya 13 siswa (30,3%) dari 33 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan siswa yang tuntas menjadi 26 siswa (78,8%). Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 33 siswa (100%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan (Pra siklus) adalah 20 siswa (69,7%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan menjadi 7 siswa (21,2%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, tidak ada lagi siswa yang belum tuntas dalam belajar, artinya 33 siswa (100%) telah tuntas mencapai KKM=65. Selain terjadinya peningkatan hasil belajar, juga terjadi peningkatan kinerja guru dalam menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan juga terjadi peningkatan aktiitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kinerja guru, pada siklus I pertemuan I dapat dikatakan baik karena memperoleh skor 76