BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SD Negeri 01 Sugihan Penelitian ini dilakukan di SD N 01 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten. Letak SD N 01 Sugihan berada di wilayah Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Dilihat dari letak geografisnya SD N 01 Sugihan terletak di lingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Sugihan. SD ini letaknya bersebelahan dengan kantor kepala desa karena letaknya termasuk di desa, jauh dari kebisingan kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat, maupun pulang sekolah. Meskipun letak SD Negeri 01 Sugihan berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. Secara umum beberapa kondisi utama sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut. 4.2. Karakteritik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01 Sugihan sebanyak 35 siswa. Berdasarkan informasi dari guru kelas IV, karakteristik siswa-siswi SD Negeri 01 Sugihan adalah sebagai berikut: suka bermain, pendidikan orang tua rata-rata berijasah SD dengan perincian lulusan SD sebanyak 24 orang, lulusan SMP sebanyak 5 orang dan lulusan SMA sebanyak 6 orang, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah petani dengan perincian petani sebanyak 19 orang, swasta sebanyak 13 orang, dan PNS sebanyak 3 orang, sehingga rata-rata siswa berada dalam keluarga ekonomi lemah dan kurangnya perhatian orang tua dengan anak khususnya dalam pendidikannya. 36

37 4.3. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil prestasinya terutama pada pelajaran IPS. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data dari guru kelas IV melalui dokumentasi kelas. Berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa minat siswa kurang dan hasil belajar siswa kelas IV sangat rendah. Dari kondisi inilah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas atau PTK dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terutama pada pelajaran IPS. Berikut ini merupakan tabel distribusi frekuensi minat dan hasil belajar siswa sebelum tindakan. Hasil angket minat dapat dilihat di lampiran 3. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Kondisi Awal No. Kategori Interval Frekuensi Persentasi 1 Kurang 46 65 14 40 % 2 Cukup 66 85 10 29 % 3 86 105 11 31 % Jumlah 35 100 % Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada di rentang 46-65 ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada kondisi awal dalam PBM berada pada kategori kurang berminat. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan model pembelajaran pada siklus 1 untuk meningkatkan kategori ke kategori cukup berminat, berminat atau ke kategori sangat berminat. Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal bila disajikan dalam diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.1.

38 Frekuensi 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Tingkat Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal 25-45 46-65 66-85 86-105 106-125 Sangat Kurang Kurang Cukup Kategori Sangat Diagram 4.1 Diagram Batang Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal Sedangkan data hasil tes formatif pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan yang dilakukan oleh peneliti terdapat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Kondisi Awal No Rentang Nilai Frekuensi Persentasi 1 10-24 1 2.9% 2 25-39 1 2.9% 3 40-54 9 25.7% 4 55-69 7 20.0% 5 70-84 11 31.4% 6 85-100 6 17.1% Jumlah 35 100% Nilai Tertinggi IPS 100 Nilai Terendah IPS 10 Nilai Rata-rata IPS 63,43

39 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui dari 35 siswa yang mendapatkan rentang nilai 10-24 ada 1 siswa, rentang nilai 25-39 ada 1 siswa, rentang nilai 40-54 ada 9 siswa, rentang nilai 55-69 ada 7 siswa, rentang nilai 70-84 ada 11 siswa, rentang nilai 85-100 ada 6 siswa dengan nilai tertinggi 100, nilai terendah 10, dan nilai rata-rata 63,43. Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat pada diagram 4.2 di bawah ini : 12 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 10 _ 24 25-39 40-54 55-69 70-84 85-100 Rentang Nilai Diagram 4.2 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Kondisi Awal 4.3 berikut: Sedangkan ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat pada tabel Tabel 4.3 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi 63 17 Tuntas 48,6 % < 63 18 Tidak Tuntas 51,4% Jumlah 35 100 %

40 Keterangan : KKM Sekolah : 63 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui siswa yang sudah tuntas sebanyak 17 siswa atau 48,5% dan sebanyak 18 siswa atau 51,4% yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 63. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut : 52,0% 51,5% 51.4% 51,0% Persentasi 50,5% 50,0% 49,5% 49,0% 48,5% 48.6% Tuntas Tidak Tuntas 48,0% 47,5% 47,0% Tuntas Tidak Tuntas Ketuntasan Diagram 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 35 siswa terdapat 18 siswa (48,6%) yang tuntas dan 17 siswa (51,4%) yang tidak tuntas. Nilai tertinggi 100, nilai terendah 10, serta nilai rata-ratanya yaitu 63,43. Pada kondisi awal ini proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengarkan dan menunggu perintah dari guru. Guru kurang melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan.

41 Berdasarkan data minat dan hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas IV di SD Negeri 01 Sugihan Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012 di atas, praktikan akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe Jigsaw guna membangkitkan minat dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan Pemanfaatan SDA, dan siklus 2 pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan Kegiatan Ekonomi Penduduk. 4.4. Siklus 1 a. Perencanaan Pertemuan I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan indikator, menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di daerahnya, mengelompokkan sumber daya alam berdasarkan sifatnya di daerahnya, menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di daerahnya, dan menjelaskan perlunya melestarikan sumber daya alam. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan saat proses belajar mengajar yang akan berlangsung.

42 Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pertemuan III Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan III sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari hasil belajar dan kekurangan yang terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III ini. Pada pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I dan II kemudian pada kegiatan akhir mengerjakan soal evaluasi. Sebelum mengajar pada pertemuan III, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi, lembar observasi untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, lembar angket minat, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (3 jam pelajaran). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Maret 2012.

43 Pertemuan I a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa apa yang dimaksud sumber daya alam? kemudian mengajak siswa menyanyikan lagu Nyiur Hijau 4) Memotivasi peserta didik bahwa dengan mempelajari sumber daya alam kita dapat menjadi insinyur pertanian, insinyur pertambangan dan energi. 5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan Inti Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi: 1) Tahap Kooperatif a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5 orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E. b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda. A : gambar jagung B : gambar ternak ayam C : gambar batu bara D : gambar kelapa sawit E : gambar kayu gelondongan c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dipersiapkan oleh peneliti. 2) Tahap Ahli Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masingmasing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.

44 3) Tahap Kooperatif Asal Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi kelompok ahli secara bergiliran. a) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis. b) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. c. Penutup 1) Refleksi 2) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari 3) Tindak lanjut 4) Guru memberi tugas pekerjaan rumah agar siswa membuat kliping tentang sumber daya alam. Pertemuan II a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengumpulkan kliping yang ditugaskan pada pertemuan 1 3) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 4) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa jenis kegiatan ekonomi ada berapa?. 5) Memotivasi peserta didik bahwa dengan menunjukkan berbagai gambar kegiatan ekonomi (misal orang menjahit, orang menanam padi), kemudian mengadakan tanya jawab seputar tempat terjadinya kegiatan ekonomi tersebut. 6) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

45 b. Kegiatan Inti Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi: 1) Tahap Kooperatif a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5 orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E. b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda. A : gambar pertambangan B : gambar pertanian C : gambar perkebunan D : gambar kehutanan E : gambar perikanan c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dipersiapkan oleh peneliti. 2) Tahap Ahli Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masingmasing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal. 3) Tahap Kooperatif Asal a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi kelompok ahli secara bergiliran. b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis. c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. c. Penutup 1) Refleksi 2) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari

46 3) Tindak lanjut 4) Guru memberi tugas pekerjaan rumah agar siswa membuat kliping tentang sumber daya alam. Pertemuan III a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3) Apersepsi: menanyakan kepada siswa apa manfaat SDA yang ada di daerah kalian? 4) Menyanyikan lagu Naik ke puncak gunung 5) Memotivasi siswa dengan kita memanfaatkan SDA dengan baik kita dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. 6) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan Inti 1) Membahas PR pada pertemuan 2 2) Mengulas kembali materi pada pertemuan 1 dan 2 3) Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi yang sudah dibahas pada pertemuan 1 dan 2 4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya 5) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi 6) Setelah selesai peserta didik mengisi angket minat yang diberikan guru c. Penutup 1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta didik. 2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan.

47 c. Hasil Pengamatan 1) Pertemuan I Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 1 pertemuan I adalah sebagai berikut: a) Pada kegiatan awal guru tidak memberikan apersepsi menyanyikan lagu Nyiur Hijau seperti pada RPP. b) Guru tidak menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran dengan jelas. c) Pengelolaan guru kelas sudah cukup baik hal ini terlihat dari siswa yang tenang saat diskusi. d) Kebanyakan siswa dalam kelompok ahli mengerjakan soal itu sendiri-sendiri, sehingga diskusi antar siswa kelompok ahli belum terlaksana dengan baik. e) Siswa dari kelompok ahli tidak menjelaskan hasil diskusinya ke kelompok asal, mereka hanya menyuruh siswa lain untuk membaca jawabannya saja. f) Pada saat presentasi siswa terlihat kaku dan malu, hal ini terlihat pada saat guru meminta perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi siswa antar anggota saling menunjuk untuk maju. g) Guru sudah membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa. Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan I berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II. 2) Pertemuan II Pada siklus 1 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan II adalah sebagai berikut:

48 a) Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi sesuai dengan RPP. b) Guru sudah menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan beserta tujuan pembelajaran. c) Siswa dalam kelompok ahli sudah mulai mengerjakan LKS bersama, terlihat ketika salah satu siswa yang tidak mengerti dia bertanya kepada teman lain dalam kelompok. d) Siswa dari kelompok ahli sudah menjelaskan hasil diskusinya ke kelompok asal dengan baik yaitu dengan mengutarakan hasil diskusi kelompok ahli. e) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan di depan kelas, hal ini terlihat banyak siswa yang berebut untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan. Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas praktikan. Dari hasil observasi tersebut siswa sudah antusias dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah sedikit mulai terbiasa dengan pembelajaran karena guru selalu memberikan motivasi belajar. Guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat kerja kelompok, adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa. Pada lembar pengamatan guru dalam pembelajaran menggunakan kriteria penilaian berikut:

49 Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Pengamatan Guru No. Kategori Skor Nilai 1 A (Sangat Baik) 40 52 2 B (Baik) 27 39 3 C (Cukup Baik) 14 26 4 D (Kurang Baik) 13 Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Analisis Data Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan I dan II No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori 1 I 10 18 6 34 B (Baik) 2 II 11 25 8 44 A (Sangat Baik) Rata-rata Siklus 1 39 B (Baik) Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 10, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 18, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor 6, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 34 dengan kategori B (Baik). Pada pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 11, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 25, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor 8, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 44 dengan kategori A (Sangat Baik). Rata-rata skor siklus 1 yaitu 39 dengan kategori B (Baik). Sedangkan pada lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran menggunakan kriteria penilaian berikut:

50 Tabel 4.6 Kriteria Penilaian Pengamatan Siswa No. Kategori Skor Nilai 1 A (Baik) 16 32 2 B (Cukup) 9 15 3 C (Kurang) 8 Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus 1 Pertemuan I dan II No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori 1 I 3 16-19 A (Baik) 2 II 4 23-27 A (Baik) Rata-rata Skor Siklus 1 23 A (Baik) Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 3, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 16, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 19 dengan kategori A (Baik). Pada pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 4, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 23 dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 27 dengan kategori A (Baik). Rata-rata skor siklus 1 yaitu 23 dengan kategori A (Baik). 3) Pertemuan III Pada siklus 1 pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya membahas PR dan mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Dari hasil PR yang telah dikerjakan siswa, terlihat beberapa siswa belum memahami materi.

51 Guru kembali menjelaskan materi yang belum dipahami siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan contohnya. Setelah dijelaskan, siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila masih belum paham, namun tidak ada siswa yang bertanya. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan III adalah sebagai berikut: a) Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi sesuai dengan RPP. b) Guru sudah menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan beserta tujuan pembelajaran. c) Guru sudah membahas PR dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum dimengerti. d) Ada tiga siswa yang bertanya kepada temannya pada saat mengerjakan lembar evaluasi. d. Hasil Tindakan hasil tes siswa. Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 1 ini berupa hasil angket minat dan 1) Minat Belajar Pengukuran minat siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi lima kategori mengikuti kategori jenjang pilihan. Hasil pengukuran minat belajar siswa selama mengikuti pelajaran terhadap subyek penelitian berdasarkan klasifikasi skor dan kategori dapat dilihat pada Tabel 4.8. Hasil angket minat dapat di lihat di lampiran 3. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siklus 1 No Kategori Interval Frekuensi Persentasi 1 Cukup 66 85 16 46 % 2 86 105 12 34 % 3 Sangat 106 125 7 20 % Jumlah 35 100 %

52 Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada dalam rentang 66 85, ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada siklus 1 dalam PBM berada pada kategori cukup berminat. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan peningkatan kategori ke kategori berminat atau ke kategori sangat berminat. Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa Pada Siklus 1 bila disajikan dalam diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.4. Tingkat Minat Belajar Siswa pada Siklus 1 Frekuensi 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 25-45 46-65 66-85 86-105 106-125 Sangat Kurang Kurang Cukup Sangat Kategori Diagram 4.4 Diagram Batang Minat Belajar Siswa Siklus 1 2) Hasil Belajar Siklus 1 Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan ketiga. Berikut merupakan hasil belajar IPS siklus 1.

53 Tabel 4.9 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus 1 No. Nilai Frekuensi Persentasi 1 40 48 4 11% 2 49 57 4 11% 3 58 66 3 9% 4 67 75 13 37% 5 76 84 7 20% 6 85 94 4 11% Jumlah 35 100% Nilai Tertinggi IPS 93,3 Nilai Terendah IPS 40 Nilai rata-rata IPS 68,63 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diuraikan bahwa dari 35 siswa yang mendapat rentang nilai 40-48 ada 4 siswa atau 11%, rentang nilai 49-57 ada 4 siswa atau 11%, rentang nilai 58-66 ada 3 siswa atau 9%, rentang nilai 67-75 ada 13 siswa atau 37%, rentang nilai 76-84 ada 7 siswa atau 20%, dan rentang nilai 85-94 ada 4 siswa atau 11% dengan nilai tertinggi 93,3, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata 68,63. Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif siklus 1 dapat dilihat pada diagram 4.5 di bawah ini : Rekapitulasi Nilai Siklus 1 Frekuensi 14 12 10 8 6 4 2 0 40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-94 Rentang Nilai Diagram 4.5 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Siklus 1

54 berikut: Sedangkan ketuntasan hasil tes siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 1 Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi 63 26 Tuntas 74,3 % < 63 9 Tidak Tuntas 25,7 % Jumlah 35 100 % Keterangan : KKM Sekolah : 63 Dari hasil analisis tes formatif siklus 1, terdapat 26 siswa yang tuntas dan 9 siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 63. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus 1 dapat dilihat pada diagram 4.6 berikut : 80,0% 70,0% 74,3% Persentasi 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 25,7% 0,0% Tuntas Ketuntasan Tidak Tuntas Diagram 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 1

55 e. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus 1, yaitu: 1) Kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik sesuai dengan RPP. 2) Siswa lebih tertarik pada pembelajaran terbukti tidak ada siswa yang ramai. 3) Kegiatan pembelajaran tampak lebih menyenangkan, perhatian dan antusias siswa lebih meningkat karena mereka belajar secara berkelompok Jigsaw yang tidak pernah guru kelas lakukan sebelumnya. 4) Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai. 5) Siswa sudah terlibat aktif di dalam proses pembelajaran terlihat dari anggota kelompok yang saling membantu saat mengerjakan LKS. 6) Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Berdasarkan observasi pada siklus 1, hal-hal yang perlu dilakukan untuk diperbaiki pembelajaran pada siklus 2. 1) Memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi. 2) Selalu memberikan pengarahan terlebih dahulu setiap kali memberikan tugas kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3) Lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar-mengajar agar alokasi waktu bisa sesuai dengan perencanaan. 4) Memberikan bimbingan secara optimal ketika PBM berlangsung. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=63) sebanyak 26 siswa atau 74%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 9 siswa atau 26%, dengan nilai rata-rata 68, 63 dan nilai tertinggi 93, 3 sedangkan nilai terendahnya

56 adalah 40. Untuk meningkatkan hasil perolehan nilai siswa dan untuk memantapkan tingkat kompetensi siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus 2. 4.5. SIKLUS 2 Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1, perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang membedakan adalah pokok bahasan yaitu Kegiatan Ekonomi Penduduk dan dalam kegiatan inti ditambahkan kegiatan Tim Quiz. a. Perencanaan 1) Pertemuan I Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Kegiatan Ekonomi Penduduk, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan indikator, menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerahnya, menjelaskan macam-macam kegiatan ekonomi, dan menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan saat proses belajar mengajar yang akan berlangsung. 2) Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan

57 dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. 3) Pertemuan III Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan III sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari hasil belajar dan kekurangan yang terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III ini. Pada pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya mengulas materi pada pertemuan I dan II kemudian pada kegiatan akhir mengerjakan soal evaluasi. Sebelum mengajar pada pertemuan III, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi, lembar observasi untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, lembar angket minat, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan pemantapan pada siklus 1. Siklus 2 ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (3 jam pelajaran). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012. Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

58 3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa apa yang dimaksud kegiatan ekonomi? kemudian menyanyikan lagu Naik ke Puncak Gunung. 4) Memotivasi peserta didik bahwa dengan melakukan kegiatan ekonomi kita dapat menghasilkan barang dan jasa. 5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan Inti Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi: 1) Tahap Kooperatif a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5 orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E. b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda. c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dipersiapkan oleh peneliti. 2) Tahap Ahli Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masingmasing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal. 3) Tahap Kooperatif Asal a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi kelompok ahli secara bergiliran. b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis. c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. d) Mengadakan kuis yang harus dijawab dalam kelompok. e) Memberikan reward kepada kelompok yang menang. c. Penutup 1) Siswa dibimbing oleh guru membuat rangkuman tentang kegiatan ekonomi

59 2) Refleksi 3) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari 4) Tindak lanjut Guru memberikan pekerjaan rumah mengerjakan soal buku paket halaman 140. Pertemuan II a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa jenis kegiatan ekonomi ada berapa?. 4) Menunjukkan berbagai gambar kegiatan ekonomi (misal orang menjahit, orang menanam padi), kemudian mengadakan tanya jawab seputar tempat terjadinya kegiatan ekonomi tersebut. 5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan Inti Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi: 1) Tahap Kooperatif a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5 orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E. b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda. c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dipersiapkan oleh peneliti. 2) Tahap Ahli Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masingmasing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.

60 3) Tahap Kooperatif Asal a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi kelompok ahli secara bergiliran. b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis. c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. d) Mengadakan kuis yang harus dijawab dalam kelompok. e) Memberikan reward kepada kelompok yang menang. c. Penutup 1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta didik 2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan 3) Guru memberikan pekerjaan rumah mengerjakan buku paket halaman 152-154. Pertemuan III a. Kegiatan Awal 1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. 2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3) Apersepsi: pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi. 4) Memotivasi siswa dengan menanyakan pernahkah kalian pergi ke pantai? Siapa saja orang-orang yang sumber mata pencahariannya di pantai? 5) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan Inti 1) Membahas PR pada pertemuan II 2) Mengulas kembali materi pada pertemuan I dan II 3) Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi yang sudah dibahas pada pertemuan I dan II 4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya 5) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

61 6) Setelah selesai peserta didik mengisi angket minat yang diberikan guru c. Penutup 1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta didik 2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan c. Hasil Pengamatan 1) Pertemuan I Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan I adalah sebagai berikut: a) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran jigsaw sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran Jigsaw. b) Ada 3 kelompok yang tidak mendapatkan skor kuis sama sekali. c) Menurut siswa kuis yang diberikan guru kurang banyak. d) Kompetisi kuis sudah cukup baik, hanya saja siswa yang menjawab selalu menjawab terlebih dahulu sebelum ditunjuk oleh guru. Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan I berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II. 2) Pertemuan II Pada siklus 2 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan II adalah sebagai berikut: a) Siswa sangat antusias saat mengikuti kuis, karena kelompok yang menang akan mendapatkan hadiah b) Masih ada 1 kelompok yang tidak mendapatkan skor kuis.

62 Pada lembar pengamatan guru dalam pembelajaran menggunakan kriteria penilaian berikut: Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Pengamatan Guru No. Kategori Skor Nilai 1 A (Sangat Baik) 40 52 2 B (Baik) 27 39 3 C (Cukup Baik) 14 26 4 D (Kurang Baik) 13 Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Analisis Data Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 Pertemuan I dan II No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori 1 I 11 23 10 44 A (Sangat Baik) 2 II 12 28 10 50 A (Sangat Baik) Rata-rata skor Siklus 2 47 A (Sangat Baik) Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 11, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 23, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor 10, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 44 dengan kategori A (Sangat Baik). Pada pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 12, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 28, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor 10, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 50

63 dengan kategori A (Sangat Baik). Rata-rata skor siklus 2 yaitu 47 dengan kategori A (Sangat Baik). Sedangkan pada lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran menggunakan kriteria penilaian berikut: Tabel 4.13 Kriteria Penilaian Pengamatan Siswa No. Kategori Skor Nilai 1 A (Baik) 16 32 2 B (Cukup) 9 15 3 C (Kurang) 8 Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Analisis Hasil Pengamatan Siswa Siklus 2 Pertemuan I dan II No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori 1 I 3 22 3 28 A (Baik) 2 II 4 23 4 31 A (Baik) Rata-rata skor Siklus 2 29,5 A (Baik) Berdasarkan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 3, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 22, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor 28, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 28 dengan kategori A (Baik). Pada pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 4, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 23, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan

64 penutup memperoleh jumlah skor 4, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 31 dengan kategori A (Baik). Rata-rata skor siklus 2 yaitu 29, 5 dengan kategori A (Baik). 3) Pertemuan III Pada siklus 2 pertemuan III ini hanya membahas PR dan mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II dan mengerjakan soal evaluasi siklus 2. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan III adalah sebagai berikut: a. Ada 2 siswa yang mengajukan pertanyaan berhubungan dengan materi yang belum dipahami. b. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah sangat baik, karena siswa sudah terbiasa dengan kegiatan pembelajaran model jigsaw. c. Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan tenang. d. Hasil Tindakan hasil tes siswa. Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 ini berupa hasil angket minat dan 1) Minat Belajar Pengukuran minat siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi lima kategori mengikuti kategori jenjang pilihan. Hasil pengukuran minat belajar siswa selama mengikuti pelajaran terhadap subyek penelitian berdasarkan klasifikasi skor dan kategori dapat dilihat pada tabel 4.15. Hasil angket minat dapat di lihat di lampiran 3. Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siklus 2 No Kategori Interval Frekuensi Persentasi 1 Cukup 66-85 8 23 % 2 86-105 18 51 % 3 Sangat 106-125 9 26 % Jumlah 35 100 %

65 Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada dalam rentang 86 105, ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada siklus 2 dalam PBM berada pada kategori berminat. Hal ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw telah mampu meningkatkan minat belajar siswa. Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa Siklus 2 bila disajikan dalam diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.7. Tingkat Minat Belajar Siswa pada Siklus 2 Frekuensi 20 15 10 5 0 25-45 46-65 66-85 86-105 106-125 Sangat Kurang Kurang Cukup Kriteria Sangat Diagram 4.7 Diagram Batang Minat Belajar Siswa Siklus 2 2) Hasil Belajar Siklus 2 Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan ketiga. Berikut merupakan hasil belajar IPS siklus 2.

66 Tabel 4.16 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus 2 No. Rentang Nilai Frekuensi Persentasi (%) 1 46-52 2 5.7 2 53-59 1 2.9 3 60-66 6 17.1 4 67-73 15 42.9 5 74-80 7 20.0 6 81-90 4 11.4 Jumlah 35 100 Nilai Tertinggi IPS 90 Nilai Terendah IPS 46,6 Nilai rata-rata IPS 71,11 Berdasarkan tabel 4.16 dapat diuraikan bahwa dari 35 siswa yang mendapat rentang nilai 46-52 ada 2 siswa atau 5,7%, rentang nilai 53-59 ada 1 siswa atau 2,9%, rentang nilai 60-66 ada 6 siswa atau 17,1%, rentang nilai 67-73 ada 15 siswa atau 42,9%, rentang nilai 74-80 ada 7 siswa atau 20%, rentang nilai 81-90 ada 4 siswa atau 11,4%, dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 46,6, dan nilai rata-rata 71,11. Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.8 di bawah ini : Rekapitulasi Nilai Siklus 2 Frekuensi 16 14 12 10 8 6 4 2 0 46-52 53-59 60-66 67-73 74-80 81-90 Rentang Nilai Diagram 4.8 Diagram Batang Rekapitulasi Nilai Siklus 2

67 berikut: Sedangkan ketuntasan hasil tes siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.17 Tabel 4.17 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 2 Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi 63 30 Tuntas 85,7% < 63 5 Tidak Tuntas 14,3 % Jumlah 35 100 % Keterangan : KKM Sekolah : 63 Dari hasil analisis tes formatif siklus 2, masih ada 5 siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 63. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.9 berikut: Persentasi 90,0% 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% 85,7% Tuntas 14,3% Tidak Tuntas Ketuntasan Diagram 4.9 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 2

68 e. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus 2. 1. Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung sudah sesuai dengan harapan sesuai dengan RPP. 2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran karena ditambah variasi tim quiz. 3. Kegiatan pembelajaran tampak lebih menarik dan menyenangkan, perhatian dan antusias siswa lebih meningkat karena mereka belajar secara berkelompok dengan model Jigsaw yang tidak pernah guru kelas lakukan sebelumnya. 4. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai. 5. Seluruh siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran hanya ada 2-3 siswa yang tidak aktif. 6. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 7. Siswa sudah kompak dengan anggota kelompok masing-masing. 8. Siswa sudah menghargai pendapat dari kelompok lain. 9. Penjelasan guru sudah runtut sesuai dengan indikator pembelajaran. Kekurangan siklus 2 yaitu lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajarmengajar agar alokasi waktu bisa sesuai dengan perencanaan. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=63) sebanyak 30 siswa atau 86%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 5 siswa atau 14%, dengan nilai rata-rata 71, 11 dan nilai tertinggi 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 46, 6.

69 4.6. Pembahasan Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan minat dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal-hal yang dapat dilihat peningkatannya yaitu pada aspek minat dan hasil belajar. a. Minat Belajar Dalam proses pembelajaran terjadi antusias dan ketertarikan siswa yang cukup baik yang menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini. Tabel 4.18 Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 No Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1. Sangat Kurang 0 0 0 0 0 0 2. Kurang 14 40 0 0 0 0 3. Cukup 10 29 16 46 8 23 4. 11 31 12 34 18 51 5. Sangat 0 0 7 20 9 26 Jumlah 35 100 35 100 35 100 Berdasarkan tabel 4.18, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak pada kondisi awal berada pada kategori kurang berminat. Pada siklus 1 diketahui frekuensi terbanyak berada pada kategori cukup berminat, dan pada siklus 2 frekuensi terbanyak berada pada kategori berminat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar siswa.

70 Secara lebih rinci, rekapitulasi peningkatan minat belajar pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.10 di bawah ini: Frekuensi 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 14 0 0 0 0 Sangat Kurang Kurang 10 16 8 Cukup Kategori 18 12 11 0 7 9 Sangat Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Diagram 4.10 Diagram Perbandingan Minat Siswa b. Hasil Belajar Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian kondisi awal, postes dari siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini. Tabel 4.19 Rekapitulasi Ketuntasan Nilai Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 No. Kriteria Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1. Tuntas 17 48,6 26 74,3 30 85,7 2. Tidak Tuntas 18 51,4 9 25,7 5 14,3 Jumlah 35 100 35 100 35 100 Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.19 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar IPS yang tuntas. Terbukti untuk klasifikasi tuntas,

71 sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 17 siswa. Sedangkan setelah siklus 1 jumlah siswa yang tuntas ada 26 siswa dan setelah siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 30 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 18 siswa yang belum tuntas. Sedangkan setelah siklus 1 jumlah siswa yang tidak tuntas ada 9 siswa dan setelah siklus 2 jumlah siswa yang tidak tuntas ada 5 siswa. Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil peningkatan tes formatif pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.11 di bawah ini: 35 30 25 26 30 Frekuensi 20 15 10 5 0 17 18 9 5 0 0 0 Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Pembelajaran Tuntas Tidak Tuntas Diagram 4.11 Distribusi Perbandingan Hasil Belajar IPS