LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

STANDAR INDUSTRI HIJAU

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

L A P O R A N K I N E R J A

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

L A P O R A N K I N E R J A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN III TA. 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO


Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Kementerian Perindustrian

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

BAB IV PENUTUP. 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

Analisis Perkembangan Industri

Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) di Indonesia : Fasilitasi Penyusunan RUED di Propinsi Riau dan Kalimantan Tengah

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN II TA.2016

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD

PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

KEBIJAKAN & PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR INDUSTRI

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 207 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Kementerian Perindustrian 208

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...... iii BAB I. PENDAHULUAN.. Tugas Pokok dan Fungsi....2. Peran Strategis Puslitbang Hijau dan Lingkungan Hidup... 4.3. Struktur Organisasi...... 6 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.. Rencana Strategis Organisasi... 8 2.2. Rencana Kinerja... 2 2.3. Rencana Anggaran... 3 2.4. Penetapan Kinerja... 3 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.. Analisis Capaian Kinerja... 4 3.2. Akuntabilitas Keuangan... 25 BAB IV. PENUTUP 4.. Kesimpulan... 30 4.2. Permasalahan dan Kendala... 30 4.3. Saran dan Rekomendasi... 3 LAMPIRAN Perjanjian Kinerja Pengukuran Rencana Aksi ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel. Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup... 7 Tabel 2. Rencana Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup... 2 Tabel 2.2 Daftar Program dan Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup... 3 Tabel 3. Capaian Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup berdasarkan Renstra Puslitbang Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun 205209... 5 Tabel 3.2 Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja TA 207... 7 Tabel 3.3 Capaian Rencana Aksi Per Triwulan Tahun Anggaran 207... 9 Tabel 3.4 Realisasi Keuangan Berdasarkan Renstra TA. 205209... 25 Tabel 3.5 Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 207... 26 Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan... 28 iii

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang IHLH), merupakan salah satu Pusat yang berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.07/MIND/PER//205 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Adapun yang menjadi Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :. Tugas Melaksanakan tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau, lingkungan hidup, manajemen energi dan air. 2. Fungsi a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau; b. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang lingkungan hidup; c. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang manajemen energi dan air; dan d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan rumah tangga pusat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang IHLH), terdiri dari: a. Bidang Hijau mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengkajian Hijau, menyelenggarakan fungsi : ). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau; dan 2). Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi dan kerja sama industri hijau. Bidang Hijau terdiri dari : ). Subbidang Standardisasi Hijau mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan standardisasi industri hijau. 2). Subbidang Promosi dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi dan kerja sama. b. Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugas Bidang Lingkungan Hidup menyelengarakan fungsi : ). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan harmonisasi kebijakan lingkungan hidup sektor industri; dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 2

2). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, pelaporan pengendalian lingkungan hidup sektor industri. Bidang Lingkungan Hidup terdiri dari : ). Subbidang Harmonisasi Kebijakan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan harmonisasi lingkungan hidup sektor industri. 2). Subbidang Pengendalian Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengendalian lingkungan hidup sektor industri. c. Bidang Manajemen Energi dan Air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang manajemen energi dan air. Dalam melaksanakan tugas Bidang Manajemen Energi dan Air, menyelengarakan fungsi : ). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi energi; dan 2). penyiapan bahan penelitian penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penerapan konservasi energi. Bidang Bidang Manajemen Energi dan Air terdiri dari : ). Subbidang Konservasi dan Diversifikasi Energi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi energi; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 3

2). Subbidang Konservasi Air mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penerapan konservasi air. d. Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan rumah tangga pusat..2 Peran Strategis Puslitbang Hijau dan Lingkungan Hidup Sektor industri merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan nasional. Kontribusi sektor industri sebesar 7,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan III tahun 206. Selain itu, sektor industri juga mempunyai kontribusi dalam penumbuhan beberapa sektor pada perekonomian, khususnya pada perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor. Sehingga, apabila dijumlahkan kontribusi industri pengolahan nonmigas bisa mencapai 30%. Ada empat sub sektor industri yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan industri nonmigas, yakni industri makanan dan minuman sebesar 33,6%, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 0,68%, industri alat angkutan sebesar 0,35%, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 0,05%. Dari sisi ekspor, tercatat periode Januari November 206, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi sebesar USD 99,65 Miliar atau 76,3% terhadap ekspor nasional yang mencapai USD 30,65 Miliar. Menurut Airlangga, kontribusi ini lebih besar jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar 72,8%. Selanjutnya, nilai impor industri pengolahan nonmigas sebesar USD 97, 98 Miliar pada Januari November 206, terdapat surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar USD,67 Miliar. Hingga saat ini investasi sektor industri masih menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor industri. Pada Januari September 206, investasi Penanaman Modal Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 4

Negeri (PMDN) sektor industri mencapai Rp 75,4 Triliun atau naik 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri mencapai USD 3,09 miliar atau naik 53,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri, mengalami peningkatan hingga Agustus 206 sebesar 5,54 juta orang atau naik,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dilain hal sejak diberlakukannya Free Trade Agreement (FTA) terjadi penurunan bea masuk melalui kerjasama bilateral, regional, dan global yang menyebabkan lebih dari 70% tarif pos produk industri nasional saat ini dalam kisaran 05%, sehingga hambatan tarif tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi sebagai instrumen untuk perlindungan produk dalam negeri. Disisi lain, negaranegara yang mengikuti FTA saat ini sudah siap menerapkan hambatan nontarif yang berkaitan dengan isu lingkungan seperti penerapan standardisasi proses produksi dan produk yang ramah lingkungan ( eco product ), Renewal Energy Directive (RED) serta Registration, Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemical (REACH) dan hambatan lainnya. Meningkatnya permintaan konsumen, khususnya di negaranegara maju, terhadap eco product juga perlu diantisipasi. Mengingat 80% pasar ekspor kita adalah negara maju, maka apabila kita tidak mampu memenuhi kriteria produk yang diinginkan konsumen tersebut, produk industri nasional tidak akan mampu bersaing di pasar global. Kedepannya, persaingan di sektor industri salah satu selling point nya adalah environment, eco atau green industry, dimana industri yang akan datang selalu menjual green business sebagai salah satu keunggulannya. Selain harganya yang kompetitif, eco product juga menawarkan kelebihankelebihan yang lain kepada konsumen seperti segi kesehatan lebih terjamin, kepuasan dalam pemakaian produk, serta ramah lingkungan. Langkah penting untuk menjawab semua tantangan diatas yang harus dilakukan adalah mengembangkan industri hijau ( green industry ) yaitu industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 5

dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat, oleh karena itu peran Pusat Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup sangat penting untuk pengembangan industri hijau. Dengan fenomena capaian tersebut, dilain pihak kondisi sumber daya alam terutama SDA yang tidak terbarukan semakin terbatas, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka tuntutan untuk mendukung beralihnya sektor industri nasional dari Business as Usual (BAU) menjadi industri yang berwawasan lingkungan telah menjadi isu penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan, yaitu melalui pengembangan industri hijau. Hijau saat ini telah menjadi icon yang harus dipahami dan dilaksanakan industri nasional. Hijau dapat didefinisikan sebagai industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Secara umum Hijau memiliki karakteristik sebagai berikut : menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan menerapkan Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery pada proses produksi; menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimisasi limbah dan, menggunakan teknologi rendah karbon. Terkait hal tersebut, saat ini Kementerian Perindustrian melalui Puslitbang Hijau dan Lingkungan Hidup sedang berupaya mengembangkan industri hijau dengan program dan kegiatankegiatannya. Salah satu bentuk keseriusan tersebut adalah dengan menetapkan industri hijau sebagai salah satu tujuan pembangunan industri sebagaimana telah tercantum dalam UndangUndang Nomor 3 Tahun 204 tentang Perindustrian..3 Struktur Organisasi Jumlah pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup hingga akhir Desember 207 ada 28 orang dengan komposisi seperti pada tabel berikut ini : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 6

Tabel.. Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup hingga akhir Desember 207 No. Uraian Posisi Akhir Desember 206 Kurang Tambah Posisi Akhir Desember 207. Menurut Jabatan: a. Struktural Eselon II Eselon III 2 3 Eselon IV 7 7 b. Fungsional c. Staf / Fungsional Umum 0 8 0 2 Jumlah 28 2 23 2. Menurut Golongan: Golongan IV 4 2 5 Golongan III 22 8 Golongan II 0 Golongan I 0 Jumlah 28 2 2 23 3. Menurut Pendidikan: S3 S2 0 2 9 S 2 2 9 Sarmud/D3 2 2 SLTA 2 SLTP SD 0 Jumlah 28 3 3 23 4. Menurut Usia: >50 60 Tahun >40 50 Tahun >30 40 Tahun >20 30 Tahun 0 6 6 6 0 6 4 3 Jumlah 28 3 3 23 5 Menurut Jenis Kelamin Lakilaki 0 9 Perempuan 8 4 Jumlah 28 23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.. Rencana Strategis Organisasi. Visi dan Misi Organisasi a. Visi : Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan dalam mewujudkan pembangunan dan pengembangan industri hijau. b. Misi: Mendorong pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; Merumuskan kebijakan pengembangan industri hijau; Mengembangkan industri hijau. 2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Mewujudkan Pengembangan yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan b. Sasaran : Tersedianya rumusan kebijakan pengembangan industri hijau dengan indikator rekomendasi kebijakan; Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui konservasi energi, efisiensi sumber daya alam, dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup. 3. Kondisi yang diharapkan Meningkatnya jumlah dan kualitas perusahaan industri yang menerapkan prinsip prinsip industri hijau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 8

4. Arah Kebijakan Berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan serta tujuan dan sasaran maka arah kebijakan Pusat Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup (PPIHLH) adalah: a. Peningkatan fasilitasi pengembangan industri hijau; b. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam lokal. 5. Strategi Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan bagi setiap nilai maka strategi organisasi yang akan dilaksanakan adalah: a. Mendorong penerapan industri bersih; b. Mendorong pengurangan/minimisasi limbah; c. Mendorong pengembangan ecoproduct dengan membuat kemasan, disain, dll. yang mengarah kepada ramah lingkungan. 6. Program Program yang akan dilakukan adalah program Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup dengan indikator pencapaian: a. Rekomendasi kebijakan industri hijau; b. Rekomendasi pedoman konservasi dan diversifikasi energi sektor industri; c. Rekomendasi pedoman pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan sektor industri. Untuk mewujudkan hal tersebut maka program yang akan dilaksanakan adalah: a. Perumusan kebijakan industri hijau; b. Penyusunan pedoman konservasi dan diversifikasi energi; c. Pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan; d. Penyusunan pedoman pemanfaatan sumber daya alam lokal; e. Penyusunan program koordinasi dan partisipasi perundingan internasional. Terlampir dalam Tabel Rencana Strategis PPIHLH Tahun 205. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 9

7. Rencana Tahun 207 Rencana Strategis tahun 207 tentunya mengarah pada rencana strategis organisasi; hanya dalam penyusunan program lain kegiatan tahun 207 perlu memperhatikan beberapa hal : a. Perubahan lingkungan strategis, yaitu meliputi: ) Perubahan Iklim 2) Globalisasi dan Perdagangan Bebas 3) Kelangkaan dan Kenaikan Harga Energi 4) Kebijakan Pembangunan 5) Gejolak Ekonomi 6) Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) 7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) 8) Otonomi Daerah b. Kondisi saat ini: ) Belum adanya baseline konsumsi energi dan emisi CO2 di masingmasing sektor industri; 2) Masih banyak industri yang boros bahan baku/penolong dan energi; 3) Masih adanya industri yang belum memenuhi tentang Baku Mutu Lingkungan (BML) cair, padat, gas yang ditetapkan pemerintah; 4) Masih banyak industri yang belum mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan baik; 5) Penerapan sistem manajemen lingkungan di industri masih sangat kurang. c. Tantangan dan Peluang; ) Tantangan Penurunan kualitas lingkungan Keterbatasan modal investasi Keterbatasan penguasaan & pemanfaatan IPTEK Keterbatasan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) daerah Komitmen lingkungan global Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 0

2) Peluang Berkurangnya masalah pencemaran lingkungan Produk ramah lingkungan semakin diminati pasar Banyak bantuan luar negeri yang dapat dimanfaatkan Insentif investasi masih dapat dilakukan Program dan kegiatan Pusat Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup tahun 207 adalah sebagai berikut: a. Kebijakan Penurunan Emisi Grk ). Implementasi Konservasi Energi Dan Diversifikasi Energi Sektor. 2). Sosialisasi Dan Monitoring Profil Emisi GRK Sektor. 3). Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor. 4). Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Sektor. 5). Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (namas) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Di Sektor. b. Infrastruktur Hijau ). Standardisasi Hijau. 2). Bantuan Sertifikasi Hijau. 3). Penyusunan Rencana Aksi Nasional (ran) Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor. 4). Penyusunan Pedoman Konservasi Air Di Sektor. c. Kerjasama Dan Sosialisasi Penerapan Hijau ). Forum Koordinasi Nasional Dan Internasional Dalam Rangka Pengembangan Hijau. 2). Penyusunan Program Dan Rencana Kerja. d. Layanan Perkantoran ). Operasional Dan Pemeliharaan Kantor. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH

2.2. Rencana Kinerja Tahun 207 Sebagai tindaklanjut dan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) tahun 205209, Rencana Kinerja (Renkin) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 207 ini adalah seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 2.. Rencana Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun 207 RENCANA KINERJA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 207 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2 3 4 Tersedianya Implementasi Konservasi Energi dan Kebijakan Diversifikasi Energi Sektor 2 Pedoman Hijau Sosialisasi dan Monitoring Profil Emisi GRK Sektor 25 Orang Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor 60 Orang Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di sektor industri 2 Tersedianya Standardisasi Hijau 3 RSIH Infrastruktur Hijau Bantuan Sertifikasi Hijau Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam rangka penerapan Konvensi Minamata di Sektor Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor 8 Perusahaan Tersertifikasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 2

2.3. Rencana Anggaran Untuk mendukung pencapaian kinerja, telah dianggarkan sejumlah dana untuk program dan kegiatan baik yang prioritas maupun pendukung seperti tertera pada tabel berikut ini : Tabel 2.2. Program dan Kegiatan IHLH Tahun Anggaran 207 No. Program/Kegiatan Pagu 2 3 a Kebijakan Penurunan Emisi GRK. Implementasi Konservasi Energi dan Diversifikasi Energi Sektor 722.000.000 2. Sosialisasi dan Monitoring Profil Emisi GRK Sektor 447.045.000 3. Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor 288.90.000 4. Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor 347.03.000 b 5. Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Infrastruktur Hijau 544.292.000. Standardisasi Hijau 972.265.000 2. Bantuan Sertifikasi Hijau 795.292.000 3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor 458.578.000 c d 4. Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor 45.046.000 Kerjasama dan Sosialisasi Penerapan Hijau. Forum Koordinasi Nasional dan Internasional Dalam Rangka Pengembangan Hijau 50.000.000 2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja 289.22.000 Layanan Perkantoran. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 42.930.000 2.4. Penetapan Kinerja ini merupakan janji pimpinan unit kerja/ satuan kerja (Eselon II) sebagai penerima amanah kepada atasan langsung (Eselon I) untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 3

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.. Analisis Capaian Kinerja Dalam mencapai visi dan misinya, Pusat Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup (PPIHLH) melaksanakan kegiatan berdasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) BPPI Tahun 205209 dan Renstra PPIHLH yang setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) meliputi 3 (tiga) Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya, yaitu:. Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK; 2. Tersedianya Infrastruktur Hijau; Capaian kinerja kegiatan PPIHLH selama kurun waktu 205209 mengacu pada Renstra. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 4

Sasaran Kegiatan (output)/indikator Target Renstra Tersedianya Kebijakan Hijau Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri Tersedianya Infrastruktur Hijau Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor Tabel 3.. Capaian Kinerja Pusat Pengkajian Hijau dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Renstra Puslitbang IHLH Tahun 205 209 205 206 207 2 0 Target Realisasi % Target Target Target Realisasi % Target Realisasi % Renstra Renstra 8 2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 00 0 Kebijakan 0 Kebijakan 4 Kebijakan 00 2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 00 60 Orang 60 Orang 60 Orang 00 75 SDM 75 SDM 69 SDM 00 Sistem Sistem Sistem 00 00 SDM 00 SDM 60 SDM 00 60 Orang 60 Orang 60 Orang 00 2 Standar 2 Standar 2 Standar 00 3 Standar 3 Standar 2 Standar 00 3 RSIH 3 RSIH 3 RSIH 00 85 85 02 00 00 Perush Ind. Terferifika si 00 Perush Ind. Terferifika si 00 Perush Ind. Terferifika si Pedoman Pedoman Pedoman 00 Kajian Kajian Kajian 00 00 8 Perush Ind. terferifikas i 8 Perush Ind. terferifikas i 8 Perush Ind. terferifikas i 00 00 00 00 00 2 0 9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 5

Pada umumnya Target tahun berjalan sesuai dengan target yang ada pada renstra, terdapat indikator yang telah mencapai target dari masingmasing sasaran strategis yaitu sebagai berikut:. Sasaran Strategis (Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK) dengan indikator : ) Tersusunnya 2 Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor. 2) Tersedianya Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS 3) Tersusunnya Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik. 4) Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah. 5) Tersusunnya Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor. 2. Sasaran Strategis 2 (Tersedianya Infrastruktur Hijau), dengan indikator : ) Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau. 2) Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau. 3) Tersusunnya Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor. 4) Tersusunnya Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 6

IKU dalam Renstra Kementerian Sasaran Strategis (SS) Meningkatnya yang Menerapkan PrinsipPrinsip Hijau Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKKS) Tabel 3.2. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja TA.207 Berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian (Permenperin No. 3./MIND/PER/3/205) IKU berdasarkan Renstra BPPI Sasaran IKKS Strategis (SS) Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA PUSLITBANG IHLH Sasaran Strategis IKU Sasaran Kegiatan Indikator (SS) Kinerja PERJANJIAN KINERJA BALAI TA 207 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Pertumbuhan Meningkatnya yang Meningkatnya yang Tersedianya Kebijakan Penurunan yang Menerapkan Hijau Menerapkan Hijau Emisi Menerapkan GRK Konservasi Energi PrinsipPrinsip 2 Pedoman 2 Pedoman Hijau Pertumbuhan Kebijakan dan Infrastruktur Hijau Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau Penetapan Standar Hijau (SIH) 0,50% Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau 6,00% Penetapan Standar Hijau (SIH) 0,50% Pedoman / Road Map Implementasi Konservasi dan Disversifikasi Energi di Sektor 6,00% Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah 2 Pedoman Pedoman / Road Map Implementasi Konservasi dan Disversifikasi Energi di Sektor Sistem Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor 60 Orang Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Realisasi Sistem Sistem 60 Orang 60 Orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 7

Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Tersedianya Infrastruktur Hijau Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Tersedianya Infrastruktur Hijau Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 3 RSIH Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 3 RSIH 5 RSIH Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau 8 Perusahaan Ind. Tersertifik asi Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau 8 Perusahaan Ind. Tersertifikas i 5 Perusahaan Ind. Tersertifik asi Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 8

Tabel 3.3. Capaian Rencana Aksi Per Triwulan Tahun Anggaran 207 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Pagu Indikator Kinerja (000) Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%) Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik S R S R S R S R S R S R S R S R 0 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 2 22 Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder Tersedianya Kebijakan Penurunan Pedoman/ Road Map Implementasi Emisi GRK Konservasi dan 2 Pedoman 2 Pedoman 390.300 0,4,39 0 0 45,63 26,35 45 45 85 70,40 80 80 00 99,76 00 00 Diversifikasi Energi di Sektor S Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang Sistem Sistem 795.580 5,06 6,77 5 5 30,34 20,40 30 0 80 58,6 60 60 00 9,0 00 00 dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah 372.770 3 0,84 0 0 0 25,24 30 30 65 72,46 75 75 00 95,74 00 00 Plastik Sektor Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan 60 Orang 60 Orang 355.332 3 4,00 0 0 0 3,2 30 35 63,07 73,9 75 75 00 95,43 00 00 Limbah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri 45.70 29,2 8,72 29 6 48,75 2,70 48 29 89,75 66,5 83 6 00 96,63 00 00 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 9

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Pagu Indikator Kinerja (000) Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%) Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik S R S R S R S R S R S R S R S R 0 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 2 22 Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder 2 Tersedianya Infrastruktur Hijau Jumlah rancangan Standar Hijau dan 3 RSIH 3 RSIH.30.780 0 2,56 20 2 4,7 27,04 50 56 96,63 93,04 98 96 98,5 99,07 00 00 Finalisasi Standar Hijau Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi 25 Orang 25 Orang 48.506 0 4,72 0 5 40,78 46 5 77,43 50,79 74 6 00 99,28 00 00 Standar Hijau Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan 57.50 6,95 9,24 6 5 40,03 22,39 40 6 69,77 63,28 65 65 00 96,27 00 00 Konvensi Minamata Di Sektor Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor 79.500 5,02 2,05 5 2 30,3 3,4 30 30 72,70 6,50 60 60 00 90,94 00 00 Ket: S = Sasaran R = Realisasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 20

Dari Tabel diatas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan. Adapun, penjelasan hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masingmasing Sasaran Strategis tersebut adalah sebagai berikut :. Sasaran Kegiatan I : Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK Sasaran Kegiatan I terdiri dari Indikator Kinerja : a Jumlah Pedoman / Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Pelaksanaan.Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : FGD Pengolahan dan Analisi Data Sub Sektor, Workshop, Finalisasi Laporan Akhir dan Evaluasi Pelaksanaan. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Pedoman / Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor 2 Pedoman 2 Pedoman 00% b Jumlah Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : FGD SIM, Koordinasi, Survey & Monitoring, Penyusunan Laporan. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Sistem Sistem 00% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 2

c Jumlah Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : FGD, Penyusunan pedoman, Penyusunan laporan akhir. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. % INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor 00% d Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Pelatihan pengelolaan limbah, Penyusunan laporan akhir. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. % INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah 60 Orang 60 Orang 00% e Jumlah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Koordinasi, FGD, Konsinyering. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri 00% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 22

2. Sasaran Kegiatan II : Tersedianya Infrastruktur Hijau Sasaran Kegiatan II terdiri dari Indikator Kinerja :. Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Pra Konsensus dan Evaluasi Rancangan SIH, Konsensus dan Finalisasi Rancangan Akhir SIH serta Pelaporan. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 3 RSIH 3 RSIH 00% 2. Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Evaluasi Hasil Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Hijau tahap, Penyusunan Rekomendasi dan Tindak Lanjut Sertifikasi Hijau, Penyusunan Laporan Bantuan Sertifikasi Hijau. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. % INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau 25 Orang 25 Orang 00% 3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Koordinasi, FGD, Konsinyering. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 23

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor 00% 4. Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 00%, dengan realisasi kegiatan : Sosialisasi, Penyusunan laporan. Realisasi kegiatan ini telah mencapai target. % INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor 00% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 24

3.2. Akuntabilitas Keuangan Dalam rangka mewujudkan rencana kinerja, pada tahun 207 telah dianggarkan pagu sebesar Rp6.069.39.000 (Enam miliyar enam puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah), dengan rincian realisasi anggaran sebagai berikut :. Hasil Yang Telah Dicapai Realisasi berdasarkan Renstra TA. 205207 merupakan sebagai berikut : Tabel 3.4. Realisasi Keuangan Berdasarkan Renstra TA. 205207 Sasaran Kegiatan (output)/indikator Target Renstra 205 206 207 Target Realisasi % Target Renstra Target Realisasi % Target Renstra Target Realisasi % 208 20 Tersedianya Kebijakan Hijau Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor SDM yang terlatih menggunakan Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK Sektor Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri 2 Pedoman 60 Orang Tersedianya Infrastruktur Hijau Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 2 Pedoman 60 Orang 2 Pedoman 60 Orang 95,2 0 Kebijakan 0 Kebijakan 4 Kebijakan 99,70 2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 99,76 9,5 75 SDM 75 SDM 69 SDM 97,02 25 Orang 25 Orang 25 Orang 9, 00 SDM 00 SDM 60 SDM 95,3 60 Orang 60 Orang 60 Orang 95,43 2 Standar 2 Standar 2 Standar 95,9 3 Standar 3 Standar 2 Standar 96,79 3 RSIH 3 RSIH 3 RSIH 99,07 95,74 96,63 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 25

Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor 85 Pedoman 85 Pedoman 02 Pedoman 99,47 00 Perush Ind. Terferifikasi 00 Perush Ind. Terferifikasi 00 Perush Ind. Terferifikasi 99,59 94,82 Kajian Kajian Kajian 95,97 8 Perush Ind. terferifikasi 8 Perush Ind. terferifikasi 8 Perush Ind. terferifikasi 99,28 96,27 90,94 Sedangkan realisasi keuangan berdasarkan indikator Perjanjian Kinerja TA. 207 adalah sebagai berikut : Tabel 3.5. Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 207 No. 2 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK Tersedianya Infrastruktur Hijau Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 2 Pedoman 2 Pedoman Sistem Sistem 60 Orang 60 Orang 3 RSIH 3 RSIH Komponen/ Subkomponen Implementasi Konservasi Energi Dan Diversifikasi Energi Sektor Sosialisasi Dan Monitoring Profil Emisi Grk Sektor Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Sektor Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (namas) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Di Sektor Standardisasi Hijau Anggaran Pagu Realisasi % 668.528.000 665.046.80 99,76 348.32.000 305.922.47 9,0 26.02.000 249.905.800 95,74 325.63.000 309.820.848 95,43 503.732.000 486.755.200 96,63 940.665.000 93.880.89 99,07 Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau 25 Orang 25 Orang Bantuan Sertifikasi Hijau 768.962.000 763.400.634 99,28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 26

Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor 406.894.000 39.70.000 96,27 366.50.000 333.34.046 90,94 Realisasi keuangan dari tiap Sasaran Kegiatan dan indikator kinerja adalah sebagai berikut : a. Sasaran Strategi I : Kebijakan Penurunan Emisi GRK. Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor dengan capaian realisasi keuangan sebesar 99,76%. 2. Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS dengan capaian realisasi keuangan sebesar 9,0%. 3. Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor dengan capaian realisasi keuangan sebesar 95,74%. 4. Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah dengan capaian realisasi keuangan sebesar 95,43%. 5. Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor capaian realisasi keuangan sebesar 96,63%. b. Infrastruktur Hijau pada Triwulan IV :. Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau dengan capaian realisasi keuangan sebesar 99,07%. 2. Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau dengan capaian realisasi keuangan sebesar 99,28. 3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata di Sektor Hijau dengan capaian realisasi keuangan sebesar 96,27%. 4. Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor dengan capaian realisasi keuangan sebesar 90,94%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 27

Hasil Yang Telah Dicapai Berdasarkan Realisasi Kegiatan per Triwulan Tabel 3.6. Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan REALISASI ANGGARAN PER TRIWULAN PUSLITBANG INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 207.86.002 Kebijakan Penurunan Emisi Grk 05 052 053 054 055.86.003 KEGIATAN/KOMPONEN/SUB KOMPONEN Implementasi Konservasi Energi Dan Diversifikasi Energi Sektor Sosialisasi Dan Monitoring Profil Emisi Grk Sektor Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Sektor Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (namas) Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Di Sektor Infrastruktur Hijau ANGGARAN TRIWULAN I (%) TRIWULAN II (%) TRIWULAN III (%) TRIWULAN IV (%) KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN T R T R T R T R REALISASI 668.528.000 0,,39 45,63 26,35 85 70,4 00 99,76 665.046.80 348.32.000 5,06 6,77 30,34 20,4 80 58,6 00 9, 305.922.47 26.02.000 3 0,84 0 25,24 65 72,46 00 95,74 249.905.800 325.63.000 3 4 0 3,2 63,07 73,9 00 95,43 309.820.848 503.732.000 29, 8,72 48,75 2,7 89,75 66,5 00 96,63 486.755.200 05 Standardisasi Hijau 940.665.000 0 2,56 4,7 27,04 96,63 93,04 98,5 99,07 93.880.89 054 Bantuan Sertifikasi Hijau 768.962.000 0 4,72 40,78 77,43 50,79 00 99,28 763.400.634 055 056.86.005 05 052 Penyusunan Rencana Aksi Nasional (ran) Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor 406.894.000 7 9,24 40,03 22,39 69,77 63,28 00 96,27 39.70.000 Penyusunan Pedoman Konservasi Air Di Sektor 366.50.000 5,02 2,05 30,3 3,4 72,7 6,5 00 90,94 333.34.046 Kerjasama Dan Sosialisasi Penerapan Hijau Forum Koordinasi Nasional Dan Internasional Dalam 39.882.000 0 30,34 54 4,75 64,34 93,04 87,8 88,5 23.308.724 Rangka Pengembangan Hijau Penyusunan Program Dan Rencana Kerja.86.994 Layanan Perkantoran 002 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor Ket: T = Target R = Realisasi 299.240.000 0 3,47 34,56 35,95 78, 64,5 9,4 99,76 298.56.200 428.930.000 0 9,39 39,04 4,78 63,44 78,78 98,67 99,83 427.279.500 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 28

Dari 2 kegiatan yang ada pada T.A 207, Total Realisasi / penyerapan keuangan tertinggi diakhir Tahun Anggaran ada pada kegiatan Operasional Dan Pemeliharaan Kantor, yaitu 99,83% dari pagu anggaran Rp. 429.930.000,. Penyerapan tertinggi kedua ada pada kegiatan Implementasi konservasi energi dan diversifikasi energi sektor sebesar 99,76% dari pagu anggaran Rp. 668.528.000,. Penyerapan tertinggi ketiga ada pada kegiatan Penyusunan Program dan Rencana Kerja, yaitu 99,76% dari pagu anggaran Rp. 299.240.000,. Bila di lihat dari penyerapan per Triwulan, tidak semua kegiatan yang mencapai target yang ditetapkan untuk setiap triwulan. Hal ini disebabkan ada beberapa kemungkinan, antara lain :. Rencana penarikan yang dibuat kurang memperhitungkan faktor waktu pemeriksaan berkas pertanggungjawaban administrasi keuangan dan revisi anggaran; 2. Pengisian ALKI (Aplikasi Laporan Keuangan Internal) oleh para Koordinator/Pelaksana belum sepenuhnya sesuai dengan hasil yang terlihat di ALKI intranet, misalnya suatu kegiatan yang secara fisik sudah tercapai 00% pada ALKI masih 0%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 29

BAB IV PENUTUP 4. Kesimpulan. Dari program kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 207 secara umum target fisik dan realisasi keuangan, yaitu 99,76% lebih tinggi 0,55% dari penyerapan anggaran Tahun 206, yaitu 99,2%. Dari 2 kegiatan telah mencapai target ratarata yang ditetapkan, yaitu 95,99%. Meskipun demikian diantaranya masih dibawah target realisasi. 2. Untuk beberapa kegiatan seperti Rancangan Standar Hijau pada tahun anggaran ini penyerapannya lebih tinggi dari Tahun sebelumnya, yaitu 99,07% disusul oleh Bantuan Sertifikasi Hijau yang di TA 206 terpuruk dengan tingkat penyerapannya terendah, sekarang di TA 207 99,28%. 4. Khusus untuk kegiatan Penghargaan Hijau, kecenderungan keikutsertaan masyarakat industri dalam penghargaan industri hijau terus meningkat, Hal ini dapat dilihat dari tahun 20 jumlah industri yang mengikuti sebanyak 37 perusahaan, tahun 202 sebanyak 53 perusahaan, tahun 203 sebanyak 74 perusahaan, pada tahun 205 sebanyak 2 perusahaan dan pada tahun 206 sejumlah 42 perusahaan industri. 4.2 Permasalahan dan Kendala Secara garis besar terdapat beberapa permasalahan dan kendala, antara lain : a. Kegiatan masih banyak yang dilaksanakan di akhir tahun anggaran; b. Penyerahan berkas pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan melalui mekanisme LS dari para pelaksana kegiatan ke BPP dan petugas administrasi keuangan melalui sistem emon masih ada yang cenderung lama, sehingga penginputan data terkadang harus di input ulang; c. Adanya beberapa kali revisi anggaran yang disebabkan faktor eksternal maupun internal mempengaruhi agenda kegiatan yang telah direncanakan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 30

d. Secara umum Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup telah melaksanakan tugas dan fungsi yang diwujudkan melalui pencapaian targettarget sasaran baik secara fisik maupun keuangan yang ditetapkan dalam program/kegiatan tahun 207. 4.3 Saran dan Rekomendasi a. Perencanaan anggaran hendaknya dibuat dengan lebih teliti dengan memperhatikan adanya perubahan kebijakan dalam tahun berjalan, jumlah SDM yang mendukung kegiatan dan pelaksanaan kegiatan dimulai sedini mungkin. b. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan selanjutnya agar mekanisme administrasi pengusulan penarikan dan pertanggungjawaban keuangan dikomunikasikan lebih intensif antara pihakpihak yang berkepentingan. c. Setiap koordinator pelaksana kegiatan harus mengisi ALKI dengan baik dan benar, dengan batas akhir pengisian sebelum berakhir masa Triwulan I, II, III dan IV. Hal ini berguna selain untuk mengingatkan masalah dan mencari jalan untuk kelancaran kegiatannya, juga bermanfaat bagi Pimpinan dalam melaporkan akuntabilitas kinerja yang dibuat setiap tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 207 Puslitbang IHLH 3

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 207 Unit Organisasi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hijau dan Lingkungan Hidup No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Antara (%) Rencana Kegiatan Target Antara (%) Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Rencana Kegiatan Target Antara (%) Rencana Kegiatan Target Antara (%) Rencana Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 Tersedianya FGD Pengolahan Kebijakan Rapat Persiapan TIM Survey, FGD dan dan Analisi Data Penurunan Pokja; Rapat Koordinasi Pedoman/ Road Map Survey, FGD dan Koordinasi Sub Sektor ; Emisi GRK dengan Stakke Holder; Implementasi Konservasi Koordinasi Penyusunan Penyusunan Workshop; 2 Pedoman 0 Survey Awal dan FGD 45 80 00 dan Diversifikasi Energi Implementasi Implementasi Finalisasi Laporan Penetapan Metode di Sektor pelaksanaan di ; pelaksanaan di Akhir dan Evaluasi pelaksanaan Pelaksanaan Implementasi di Kegiatan Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan SIINAS Target Sistem 5 Triwulan I Persiapan kegiatan; Rapat koordinasi dan rapat teknis 30 Rencana Aksi FGD SIM, Koordinasi, Survey & Monitoring 60 FGD SIM, Koordinasi, Survey & Monitoring 00 FGD SIM, Koordinasi, Survey & Monitoring; Penyusunan Laporan Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor 0 Penyusunan rencana kerja; Penyusunan SK Kelompok Kerja; Koordinasi dengan pihak terkait 30 Koordinasi dengan pihak terkait; Studi literatur; Pengumpulan data dan informasi; Analisis data 70 Studi literatur; Pengumpulan data dan informasi; Analisis data; Penyusunan draft pedoman; FGD 00 FGD; Penyusunan pedoman; Penyusunan laporan akhir Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah 60 Orang 0 Penyusunan rencana kerja; Penyusunan SK kelompok kerja; Koordinasi dengan pihak terkait 30 Koordinasi dengan pihak terkait; Pengumpulan data dan informasi; Analisis data 70 Penyusunan materi pelatihan; Pelatihan pengelolaan limbah 00 Pelatihan pengelolaan limbah; Penyusunan laporan akhir

2 Tersedianya Infrastruktur Hijau Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri Jumlah rancangan Standar Hijau dan Finalisasi Standar Hijau 29 3 RSIH 20 Persiapan Kegiatan; Penetapan Narasumber dan Penyusunan Bahan; Konsinyering Studi Literatur dan Evaluasi SIH; Pembentukan Tim Teknis dan Penunjukkan Tim Narasumber/Pembahas; Persiapan Survey dan Survey 48 Koordinasi; FGD 83 Koordinasi; FGD 00 50 Persiapan Survey dan Survey; Penyusunan Rancangan Awal SIH 80 Pra Konsensus dan Evaluasi Rancangan SIH; Konsensus dan Finalisasi Rancangan Akhir SIH serta Pelaporan 00 Koordinasi; FGD; Konsinyering; Finalisasi Pra Konsensus dan Evaluasi Rancangan SIH; Konsensus dan Finalisasi Rancangan Akhir SIH serta Pelaporan Jumlah Perusahaan / yang tersertifikasi Standar Hijau 25 Orang 0 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi Hijau; Pemilihan & Koordinasi Penetapan Peserta Sertiifkasi Hijau; Pemilihan & Koordinasi Penetapan Lembaga Sertifikasi Hijau 46 Pemilihan & Koordinasi Penetapan Lembaga Sertifikasi Hijau & Survey; Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Hijau 85 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Hijau tahap ; Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Hijau Tahap 00 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Hijau tahap ; Penyusunan Rekomendasi dan Tindak Lanjut Sertifikasi Hijau; Penyusunan Laporan Bantuan Sertifikasi Hijau Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di Sektor 6 Persiapan Kegiatan; Penetapan Narasumber dan Penyusunan Bahan; Konsinyering 40 Koordinasi; FGD 65 Koordinasi; FGD 00 Koordinasi; FGD; Konsinyering; Finalisasi Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor 5 Persiapan Kegiatan; Pengumpulan Data dan Informasi; Konsinyering, Survey & Monitoring 30 FGD Penyusunan Pedoman, Koordinasi, Survey & Monitoring 60 FGD Penyusunan Pedoman, Survey & Monitoring; Konsinyering, 00 Sosialisasi; Penyusunan Laporan