PAHULUAN Kebutuhan untuk menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sebuah produk baru menjad

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti terciptanya

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PT ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA. Hanis Trijunsa Putri EB23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. PRAWISA ARYO SERASI (PAS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Bab 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin kompleksnya kegiatan bisnis suatu perusahaan maka akan sulit

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PERUM. PERHUTANI KBM INK SURABAYA TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. KARYA PRIMA ABADI

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B )

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Maria Permatasari

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA ERAMOTOR DEALER YAMAHA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

BAB V PENUTUP. Sistem yang sedang diterapkan oleh Penerbit Katahati wisdom- adalah

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin ketatnya persaingan usaha. Persaingan sehat sangat dibutuhkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT XYZ. (Sales Accounting Information System On PT XYZ)

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

Transkripsi:

EVALUASI KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PROSES PELAPORAN SISTEM PRODUKSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. MULTI TEKNIK MANDIRI) Novi Indah Purwaningsih (20208900) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma JL,KH.Noer Ali,Kalimalang Bekasi Telp: (021) 88860118 E-MAIL: novi_indah04@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi produksi yang telah diterapkan di PT. Multi Teknik Mandiri, untuk mengetahui apakah perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri membutuhkan sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksinya, dan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi yang diusulkan untuk perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis data, dan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan, kemudian dilakukan evaluasi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil dari analisis pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Sistem akuntansi produksi yang sedang berjalan pada PT. Multi Teknik Mandiri prosesnya masih manual dan belum terintegrasi. Berdasarkan beberapa kelemahan yang ada pada sistem akuntansi produksi yang sedang berjalan saat ini menurut analisis COSO, menyatakan bahwa PT. Multi Teknik Mandiri membutuhkan sistem informasi akuntansi yang handal yang mampu menciptakan proses pelaporan produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi yang diusulkan untuk perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri dirasakan lebih baik dan bermanfaat bagi perusahaan. Sistem yang diusulkan telah terintegrasi disetiap bagiannya, yang dapat memudahkan pegawai dalam menjalankan proses-proses produksinya. Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Proses Pelaporan, Pengendalian Internal COSO

PAHULUAN Kebutuhan untuk menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sebuah produk baru menjadi stimultan yang mendorong teknologi untuk melakukan terobosan-terobosan dan penemuan-penemuan baru. dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik, serta berbeda dengan bidang fungsional seperti: keuangan, personalia, dan lain-lain. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual di pasar dengan harga yang kompetitif. PT. Multi Teknik Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu produksi pembuatan spare-part (komponen) alat-alat berat Astra. Grupgrup Astra yang memproduksi alat-alat berat tersebut diantaranya adalah United Tractor dan Komatsu. Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar bagi PT. Multi Teknik Mandiri. Sistem pelaporan produksi harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi penyalahgunaan. Penggunaan sistem akuntansi yang sebelumnya dilakukan secara manual dirasakan masih belum dapat dilakukan dengan maksimal, dari segi efisiensi biaya dan efektivitas waktu. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memandang pentingnya kebutuhan sistem informasi akuntansi pada proses pelaporan sistem produksi dalam hubungannya dengan kelancaran sistem produksi yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul Evaluasi Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Pada Proses Pelaporan Sistem Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus PT. Multi Teknik Mandiri) sebagai penulisan akhir skripsi. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Sistem Akuntansi yang telah diterapkan di PT. Multi Teknik Mandiri? 2. Apakah perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri membutuhkan sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksinya? 3. Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi yang diusulkan untuk perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri? Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah hanya menyangkut pada evaluasi kebutuhan sistem informasi akuntansi pada proses pelaporan sistem produksi PT. Multi Teknik Mandiri. Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis uraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Akuntansi yang telah diterapkan di PT. Multi Teknik Mandiri. 2. Untuk mengetahui apakah perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri membutuhkan sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksinya. 3. Untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi yang diusulkan untuk perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: Bagi Akademisi sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis dalam lingkup yang lebih luas dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan dalam rangka menuju kesempurnaan. Bagi Praktisi Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi produksi. Bagi Penulis dapat memahami lebih dalam dan mengetahui secara langsung bagaimana sistem akuntansi produksi yang telah diterapkan, dan mampu menambah wawasan tentang kebutuhan sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi pada suatu perusahaan. LANDASAN TEORI Pengertian Evaluasi Menurut kamus besar Indonesia, evaluasi adalah suatu penilaian dimana penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan strukturnya atau orang yang lebih rendah keahliannya. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:2), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Sistem Sistem produksi mencakup serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk. Siklus ini juga berkaitan erat dengan sub-sistem yang lain. Hubungan antara sistem produksi dan sub-sistem lainnya secara komprehensif, yaitu: 1. Siklus Pendapatan, yang memberikan informasi tentang produk apa yang dipesan dari ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian produksi untuk menyusun rencana produksi dan tingkat (jumlah) persediaan (inventory level). Sebaliknya siklus produksi memberikan informasi kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja yang telah selesai dibuat dan jumlah produk yang tersedia untuk dijual. 2. Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk Surat Permintaan Pembelian (purchase requisition). Sebaliknya, siklus pembelian juga memberikan informasi tentang bahan baku yang dibeli dan pengeluaran lain yang termasuk dalam overhead pabrik. 3. Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirmkan ke sistem manajemen sumber daya manusia / penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang tersedianya tenaga kerja dan biayanya (biaya tenaga kerja). 4. Informasi tentang harga pokok produksi dikirimkan ke siklus buku besar dan pelaporan.

Model Pengendalian Internal COSO COSO (The Committee of Sponsoring Organizations) adalah sekelompok swasta yang terdiri dari American Accounting Associations, the AICPA, the Institute of Internal Auditors, the Institute of Management Accountants, dan the Financial Executive Institute. Pada tahun 1992, COSO mengembangkan satu definisi pengendalian internal dan memberi arahan dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staff dan karyawan dibawah arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan pengendalian. Lima komponen dalam model pengendalian COSO adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan pengendalian 2. Aktivitas pengendalian 3. Penaksiran risiko 4. Informasi dan komunikasi 5. Pengawasan METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Multi Teknik Mandiri. PT. Multi Teknik Mandiri adalah perusahaan manufaktur yang menyediakan pelayanan produksi komponen otomotif dan komponen bangunan, pabrikasi, perbaikan mesin, pembuatan tools dan dies, pengerjaan akhir, serta desain dan pembuatan jigs dan fixtures yang didirikan sejak tahun 1990. Jenis data yang dipergunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu PT. Multi Teknik Mandiri, khususnya pada proses pelaporan sistem produksi. Untuk data sekunder penulis mengambil dari catatan dan dokumen yang sudah ada pada PT. Multi Teknik Mandiri. Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk bahan penulisan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Lapangan (Field Research) Studi Lapangan yaitu studi atau penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan langsung pada lokasi perusahaan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara berdialog langsung dengan pemimpin perusahaan sekaligus pemilik dari PT. Multi Teknik Mandiri untuk memperoleh keterangan keterangan yang diperlukan dalam penulisan akhir skripsi. b. Observasi Melihat kegiatan-kegiatan yang terjadi pada PT. Multi Teknik Mandiri khususnya bagian yang terlibat dalam sistem akuntansi produksi yang telah diterapkan pada PT. Multi Teknik Mandiri.

2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu studi atau penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan sekunder dengan jalan membaca, mempelajari literatur-literatur berupa buku-buku, catatan kuliah dan sumber bacaan lain berupa tulisan-tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi produksi dan biaya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Evaluasi Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Pada Proses Pelaporan Menurut Pengendalian COSO Pada dasarnya sistem manual atas pelaporan produksi yang ada pada PT. Multi Teknik Mandiri sekarang dinilai kurang memadai. Kesimpulan ini diambil karena adanya beberapa kekurangan dan permasalahan dalam sistem. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan solusi untuk semua kekurangan dan permasalahan yang ada pada sistem pelaporan produksi manual dengan membuat sistem informasi akuntansi terintegrasi atas pelaporan produksi. Kebutuhan sistem informasi akuntansi pada proses pelaporan sistem produksi akan dievaluasi oleh penulis yang ditinjau dari unsur pengendalian internal menurut COSO, yaitu: 1. Dari Segi Lingkungan Pengendalian Berdasarkan sistem yang telah berjalan di PT. Multi Teknik Mandiri, dari segi unsur lingkungan pengendalian telah berjalan baik. Pimpinan perusahaan memiliki perilaku etis dengan bertindak sesuai dengan kode etik personal, bertanggung jawab dalam menyusun kode etik perusahaan dan memperlakukan setiap karyawan dengan adil dan dengan hormat. Perusahaan juga memiliki karyawan-karyawan yang berkompeten dan dapat dipercaya dalam menghadapi kondisi yang dinamis saat ini. 2. Dari Segi Penaksiran Risiko Berdasarkan segi unsur penaksiran resiko, sistem yang digunakan masih belum terintegrasi, sehingga rentan dengan risiko dokumen-dokumen atau catatan penting yang hilang dan pekerjaan menjadi kurang cepat terselesaikan dibandingkan bila menggunakan sistem yang terintegrasi sehingga dinilai kurang efektif dan efisien. 3. Dari Segi Aktivitas Pengendalian Berdasarkan segi aktivitas pengendalian, PT. Multi Teknik Mandiri memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu: Kelebihan: a. Perusahaan telah memisahkan tugas dari masing-masing bagian yang bertugas dalam proses pelaporan sistem produksi sehingga dapat mengurangi tingkat kecurangan dan manipulasi data yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. b. Perusahaan juga telah memiliki penetapan otoritas dan tanggung jawab otoritas yang jelas kepada setiap pegawai. c. Desain dokumen sudah baik dan telah bernomor urut tercetak.

Kelemahan: a. Keamanan catatan dan dokumen penting perusahaan masih rentan dengan risiko hilang atau rusak. b. Pada PT. Multi Teknik Mandiri, sistem pengarsipan dan pencatatan transaksi produksinya belum terintegrasi. 4. Dari Segi Informasi dan Komunikasi Dari segi informasi dan komunikasi, sistem yang ada pada PT. Multi Teknik Mandiri belum terintegrasi dengan bagian yang lain, sistem yang sedang berjalan masih manual. 5. Dari Segi Pengawasan (Monitoring) Dari segi pengawasan, pimpinan PT. Multi Teknik Mandiri rutin dalam mengawasi setiap kegiatan proses produksi hingga pengawasan pembayaran customer yang akan jatuh tempo. Hal tersebut dirasakan kurang efektif karena tidak adanya bagian khusus yang bertugas sebagai controller dalam kegiatan proses produksi yang membantu pimpinan agar tidak selalu ada di perusahaan untuk melakukan pengawasan. Akibat dari beberapa kelemahan tersebut, proses pelaporan sistem produksi menjadi kurang efektif dan efisien. Serta munculnya kerentanan risiko hilang atau rusaknya dokumen-dokumen penting perusahaan, yang berisiko juga terhadap kerugian perusahaan. Kebutuhan sistem bagi perusahaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan secara umum dan khusus. Kebutuhan secara umum merupakan kebutuhan sistem yang dibutuhkan secara keseluruhan perusahaan. Sedangkan kebutuhan khusus merupakan kebutuhan sistem yang dibutuhkan tiap pemakai. Kebutuhan sistem tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memerlukan suatu sistem informasi akuntansi pelporan produksi yang terintegrasi, mudah mengakses dan mengupdate data, serta meminimalkan terjadinya kesalahan dalam pemprosesan data. Sehingga sistem informasi akuntansi pelaporan produksi memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memproses data secara cepat dan menghasilkan informasi yang memadai bagi perusahaan. b. Mengurangi kesalahan dalam hal human error. c. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses data dapat lebih singkat dan akurat sehingga terjadi efisiensi waktu dan informasi yang dihasilkan dapat diandalkan. 2. Sistem informasi akuntansi pelaporan produksi yang terintegrasi akan mempermudah pimpinan perusahaan ataupun bagian-bagian lain yang berwenang untuk mengetahui data transaksi yang telah dilakukan, dokumen yang digunakan ataupun laporan yang dibutuhkan. Usulan Alur Sistem Informasi Akuntansi Proses Pelaporan pada PT. Multi Teknik Mandiri Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar bagi perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri. Sistem pelaporan produksi harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi penyalahgunaan. Penggunaan sistem akuntansi yang sebelumnya dilakukan secara

manual dirasakan masih belum dapat dilakukan dengan maksimal, dari segi efisiensi biaya dan efektivitas waktu. Maka dari itu penulis memberikan usulan perbaikan sistem berupa prosedur sistem informasi akuntansi yang proses pelaporannya tidak lagi bersifat manual, namun lebih terintegrasi di setiap bagiannya yang diharapkan lebih mampu menjalankan proses pelaporan produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan usulan perbaikan pada tabel 4.3 diatas, gambaran usulan perbaikan tersebut akan digambarkan kedalam sebuah bagan alur flowchart sistem informasi akuntansi, seperti pada Gambar 4.11. PROSES ENTRY ORDER CUSTOMER PROSES PENJADWALAN PRODUKSI PROSES PERMINTAAN BAHAN BAKU KE GUDANG Menerima purchase order dari customer Mengecek File Order pada database Mengecek ketersediaan bahan baku dengan input kode bahan baku Error ED Membuat Jadwal meminta barang yang dibutuhkan Error Validasi Validasi F. Order Validasi F. Bahan Baku F. Order F. Customer F. Jadwal F. Permintaan Gambar 4.11 Usulan Alur Sistem Informasi Akuntansi Proses Pelaporan Sumber: PT. Multi Teknik Mandiri

PROSES PEMBUATAN PERINTAH PRODUKSI PROSES STOCK OPNAME BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI Melakukan pengecekan pada File Order dan File Jadwal Mengecek dan menerima permintaan kebutuhan bahan Menerima perintah produksi F. Perintah Jika terdapat orderan baru Membuat perintah produksi untuk di share F. Order F. Jadwal Validasi F. Permintaan F. Bahan Baku Mengecek Jadwal F. Jadwal F. Perintah Meng-update ketersediaan bahan baku Melaksanakan kegiatan produksi F. Bahan Baku Memverifikasi Barang telah selesai dibuat pada File Perintah F. Jadwal Mengirimkan bahan baku yamg dibutuhkan ke Bagian F. Perintah Gambar 4.11 Usulan Sistem Informasi Akuntansi Proses Pelaporan (Lanjutan) Sumber: PT. Multi Teknik Mandiri

PROSES QUALITY CONTROL PROSES PENGIRIMAN Mengecek barang yang telah selesai diproduksi Menerima barang yang telah siap dikirim F. Order Validasi hasil produksi ED F. Perintah F. Barang F. Barang Validasi Data F. Customer F. Pengiriman Mencetak Surat Jalan Melakukan pengiriman barang Memverifikasi File Prngiriman barang telah sampai tujuan SJ CUSTOMER Gambar 4.11 Usulan Sistem Informasi Akuntansi Proses Pelaporan (Lanjutan) Sumber: PT. Multi Teknik Mandiri

PROSES AKUNTANSI BIAYA PROSES REKAM TRANSAKSI PELAPORAN PRODUKSI F. Order Mencocokkan File Perintah, File Permintaan, dan File Pengiriman FP Mencocokkan File Order, File Cat. Akuntansi Biaya, dan File Piutang F. Catatan Akuntansi Biaya F. Piutang Melakukan penghitungan konsumsi biaya Menerima pembayaran dari Customer F. Transaksi Validasi data F. Perintah F. Permintaan Meng-update data transaksi F. Catatan Akuntansi Biaya Melakukan penjurnalan F. Transaksi F. Pengiriman F. Buku Besar F. Catatan Akuntansi Biaya F. Piutang Cetak Laporan Menghitung Harga Pokok Per Unit Mencap Lunas Faktur Pembayaran Laporan Membuat jadwal pembayaran Customer akan jatuh tempo Setor uang ke Bank Cetak Faktur Pembayaran Menerima Bukti Setor dari Bank FP FP BS CUSTOMER CUSTOMER N Gambar 4.11 Usulan Sistem Informasi Akuntansi Proses Pelaporan (Lanjutan) Sumber: PT. Multi Teknik Mandiri

Tabel 4.4 Perbandingan sistem pelaporan produksi PT. Multi Teknik Mandiri dengan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Usulan Sistem Pelaporan PT. Multi Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Teknik Mandiri Adanya perangkapan fungsi dari seorang pimpinan dalam mengawasi proses pelaporan produksi. Pencatatan transaksi masih dilakukan secara manual sehingga rawan terjadi kesalahan. Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hanya dilakukan pengarsipan atas dokumen oleh fungsi-fungsi terkait. Dalam proses pengecekan dan permintaan bahan baku masih manual yang menjadikan proses kurang cepat dan efektif. Usulan Diusulkan adanya bagian controller khusus proses produksi yang mengawasi rangkaian kegiatan produksi secara rutin, yang akan dilaporkan kepada pimpinan. Pencatatan transaksi telah terintegrasi sehingga informasi yang dihasilkan akurat. Pembuatan laporan telah dilakukan secara terintegrasi sehingga waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Selain dilakukannya pengarsipan atas fisik dokumen juga telah dilakukan penyimpanan didalam database sistem. Proses pengecekan dan permintaan bahan baku oleh bagian Engineering lebih mudah dan cepat dilakukan, karena bisa dilakukan melalui proses pada database yang otomatis diintegrasikan langsung ke Bagian Gudang. Belum ada prosedur pembuatan perintah produksi langsung ke Bagian setelah order barang dari Customer diterima. Pada proses Quality Control, hanya melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenis, kuantitas, dan kualitas barang yang dipesan oleh Customer. Tidak adanya verifikasi langsung terhadap barang yang sudah diterima oleh Customer tujuan oleh Bagian Pengiriman. Sumber: PT. Multi Teknik Mandiri Telah dibuat proses pembuatan perintah produksi yang langsung diintegrasikan kepada Bagian untuk segera dilakukan kegiatan produksi sesuai jadwal, sehingga perintah produksi yang diberikan dapat lebih cepat diterima dan dapat langsung dilakukan kegiatan produksi. Telah dilakukannya pemeriksaan menyeluruh terhadap jenis, kuantitas, dan kualitas yang dipesan oleh Customer dengan membandingkan dan mencocokkan barang jadi dengan gambar orderan yang tersimpan pada file database, hasil menjadi lebih akurat. Telah dilakukannya verifikasi langsung mengenai barang telah diterima dari Bagian Pengiriman kepada Customer, sehingga laporan pengiriman lebih cepat dilakukan. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan evaluasi mengenai kebutuhan sistem informasi akuntansi pada proses pelaporan sistem produksi pada PT. Multi Teknik Mandiri, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Prosedur pelaporan produksi yang dilaksanakan oleh PT. Multi Teknik Mandiri belum cukup efektif dan efisien sesuai dengan analisis COSO. Dimana tahap-tahap atau prosedur pelaporan produksi tersebut masih belum terintegrasi.

1. Sistem akuntansi produksi yang sedang berjalan pada PT. Multi Teknik Mandiri prosesnya masih manual dan belum terintegrasi. Berdasarkan keadaan tersebut, proses yang sudah baik menjadi kurang efektif dan efisien, yang dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan data, manipulasi data, dokumen-dokumen penting yang hilang ataupun rusak, yang mampu berdampak pada kerugian bagi perusahaan itu sendiri. 2. Berdasarkan beberapa kelemahan yang ada pada sistem akuntansi produksi yang sedang berjalan saat ini menurut analisis COSO, menyatakan bahwa PT. Multi Teknik Mandiri membutuhkan sistem informasi akuntansi yang handal yang mampu menciptakan proses pelaporan produksi menjadi lebih efektif dan efisien, serta meminimalisir tingkat risiko-risiko yang dapat merugikan perusahaan. 3. Efektivitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan produksi yang diusulkan untuk perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri dirasakan lebih baik dan bermanfaat bagi perusahaan. Sistem yang diusulkan telah terintegrasi disetiap bagiannya, yang dapat memudahkan pegawai dalam menjalankan prosesproses produksinya. Dengan begitu pekerjaan dapat lebih cepat terselesaikan dengan tepat dan data-data perusahaan pun dapat lebih aman dari risiko-risiko yang tidak diinginkan. Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan PT. Multi Teknik Mandiri, yaitu: 1. Usulan terhadap pembuatan sistem informasi akuntansi untuk PT. Multi Teknik Mandiri agar dapat dipakai untuk mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan sebagai dasar pengambilan keputusan, dan pekerjaanpun mampu berjalan secara efektif. 2. Adanya penambahan Bagian Khusus sebagai Controller yang mengawasi setiap tahap dalam proses pelaporan produksi yang akan dilaporkan kepada pimpinan setiap periode, sehinggga pimpinan tidak perlu rutin setiap waktu dalam mengawasi proses pelaporan produksi pada PT. Multi Teknik Mandiri. 3. Untuk setiap bagian, prosedur yang memiliki kelemahan atau tidak sesuai dengan standar sistem yang ditetapkan, dalam hal ini prosedur pelaporan sistem produksi harus segera diperbaiki agar sistem yang berjalan menjadi lebih efektif. 4. Sanksi yang diberikan harus tegas apabila ada bagian yang melakukan penyimpangan dalam proses pelaporan produksi. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba Empat. Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi Offset. Halim, Abdul, Prof., Dr., MBA., Akt. 2004. Auditing dan Sistem Informasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Jogiyanto. 2002. Analisis Dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Jogjakarta: Andi Offset. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Marom, Chairul. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: PT. Grafindo. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi). Jakarta: Salemba Empat. Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya. Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Winarno, Wing Wahyu. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: YKPN. Yunus, Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.