BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk
|
|
- Glenna Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang didirikan, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Persaingan bisnis pun terasa semakin ketat dan menantang perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Seperti telah kita ketahui, salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dalam persaingan yang semakin ketat ini, maka dibutuhkan manajemen yang handal yang mampu bekerja secara efektif dan efesien. Dalam melaksanakan tugasnya, manajemen membutuhkan alat bantu yang dapat memperlancar dan mempermudah tindakannya, sehingga diharapkan dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut selain dibutuhkan manajemen yang terampil (profesional), juga diperlukan adanya pengendalian internal yang memadai. Pengendalian internal membantu manajemen dalam pengawasan seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan, salah satunya yaitu kegiatan pembelian yang merupakan aktivitas awal yang menunjang proses produksi, penjualan dan mempengaruhi laba yang diinginkan perusahaan. Kegiatan pembelian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi pengadaan barang. Jenis transaksi pembelian ada 2 yaitu pembelian tunai dan pembelian kredit. Pembelian tunai adalah pembelian barang 1
2 2 pembayarannya secara tunai, sedangkan pembelian kredit adalah pembelian barang yang pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Kegiatan pembelian yang dilakukan perusahaan dapat berupa pembelian barang dagang, bahan baku, suku cadang, perlengkapan, aktiva tetap, dan lain-lain. Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA adalah badan usaha milik daerah yang bergerak di bidang industri pengolahan makanan dan minuman dengan merek dagang BMC. Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA memiliki beberapa Departemen yaitu Departemen Milk Processing, Departemen Outlet, dan Departemen Catering, Pastery & Bakery. Dalam hal ini, bahan baku merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin kelangsungan produksi. Bahan baku harus tersedia sesuai dengan kebutuhan dan dijaga baik kualitas maupun kuantitasnya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dimana Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA membeli bahan baku tersebut secara kredit dan dalam jumlah yang cukup besar. Susu merupakan bahan baku utama yang dibeli untuk menunjang proses produksi yogurt dan kefir di Departemen Milk Processing. Departemen Milk Processing melakukan permintaan pembelian susu ke bagian logistik pada satu hari menjelang proses produksi dilakukan dikarenakan susu merupakan bahan baku yang cepat rusak. Selama ini proses pembelian susu tersebut tidak selalu berjalan mulus. Dalam kurun waktu Januari-Februari 2012, susu yang dikirim oleh supplier terkadang tidak sesuai dengan standar keberterimaan bahan baku
3 3 yang ditetapkan oleh perusahaan. Karena keterbatasan waktu dan proses produksi harus tetap berlangsung, maka perusahaan tetap menggunakan susu yang tidak memenuhi standar keberterimaan bahan baku tersebut. Hal ini akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan, yaitu produk tidak memenuhi kualitas yang diinginkan dan akan berdampak pula pada kuantitas produk yang dihasilkan serta penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil produksi susu milkcup menurun pada Januari 2012 ke Februari 2012 yaitu dari cup menjadi cup. Hasil penjualan pun menurun pada Januari 2012 ke Februari 2012 yaitu dari cup menjadi cup. Selain itu, selisih perhitungan fisik persediaan dengan catatan persediaan kadangkala terjadi di Departemen Catering, Pastery & Bakery dikarenakan kehilangan persediaan. Akibatnya, jika bahan baku yang hilang tersebut tidak ditemukan penggunaannya maka karyawan gudang yang bersangkutan harus mengganti rugi dengan bahan baku yang sama pada saat perhitungan fisik dilakukan. Kehabisan persediaan ketika ada pesanan di outlet BMC kadangkala terjadi dimana akibat paling buruknya adalah hilangnya penjualan akibat tidak terpenuhinya pesanan konsumen. Omset penjualan pada outlet BMC menurun pada Januari 2012 ke Februari 2012 yaitu dari Rp menjadi Rp Perusahaan juga tidak memisahkan fungsi penerimaan barang dengan fungsi penyimpanan barang. Hal tersebut dapat mengurangi internal check terhadap bahan baku yang diterima sehingga mengurangi ketelitian dan keandalan data yang dihasilkan. Dengan kata lain, halhal tersebut akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu,
4 4 untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam pengadaan bahan baku diperlukan pengendalian internal yang memadai. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PEMBELIAN KREDIT BAHAN BAKU PADA DIVISI INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (BMC) PT. AGRONESIA. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku pada Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA. 2. Apakah pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku menurut COSO pada Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA sudah memadai. 1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi beberapa hal untuk memfokuskan penelitian ini. Batasan ini dilakukan agar penelitian tidak menyimpang dari arah dan tujuan serta dapat diketahui sejauh mana hasil penelitian dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian hanya memfokuskan pada pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku saja, tidak mencakup pengendalian internal sistem
5 5 pembelian tunai bahan baku, retur pembelian, pembayaran hutang, dan aktivitas penanganan persediaan. 2. Bahan baku pada penelitian ini yaitu susu sebagai bahan baku di Departemen Milk Processing dan sayuran beserta ikan sebagai bahan baku di Departemen Departemen Catering, Pastery & Bakery. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat beberapa tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian yang dilaksanakan Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku pada Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA. 2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku pada Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA sudah memadai atau belum Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan akan memberikan manfaat bagi: 1. Perusahaan Dapat menghasilkan informasi yang berguna dan kontribusi berarti bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
6 6 efisiensi dan efektifitas pengendalian internal pembelian kredit bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan. 2. Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepustakaan untuk dijadikan pemikiran atau salah satu alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkenaan dengan pengendalian internal pembelian kredit bahan baku. 3. Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan sebagai referensi atau menjadi bahan perbandingan maupun pengkajian lebih lanjut dalam melakukan penelitian sejenis, terutama yang berhubungan dengan pengendalian internal pembelian kredit bahan baku. 4. Penulis Dapat menambah wawasan pengetahuan penulis tentang masalah yang diteliti dan diperoleh gambaran yang jelas mengenai penerapan teori di lapangan dengan teori yang sudah diperoleh pada waktu perkuliahan. 1.5 Pendekatan Masalah Perusahaan yang berkembang semakin luas dan kompleks menuntut adanya manajemen yang mampu bekerja secara efektif dan efisien, dimana dalam melaksanakan tugasnya manajemen membutuhkan alat bantu dalam memantau aktivitas secara menyeluruh berupa pengendalian internal. Mulyadi (2008:163) mengatakan bahwa, sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan
7 7 organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Adapun Krismiaji (2010:222) mengutip definisi pengendalian intern yang dikeluarkan oleh Committe of Sponsoring Organization (COSO) mengatakan bahwa Pengendalian intern adalah proses yang diterapkan oleh dewan direktur dan manajemen untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa tujuan pengendalian berikut dapat dicapai, yaitu: 1. Efektivitas dan efisiensi operasi 2. Daya andal pelaporan keuangan 3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pengendalian internal merupakan struktur organisasi, prosedur, kebijakan, dan metode-metode yang dijalankan oleh seluruh pihak perusahaan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, melindungi kekayaan dan catatan organisasi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Pembelian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi pengadaan barang dimana pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Bodnar dan Hopwood (2003:417) mengatakan bahwa pengadaan (procurement) adalah proses bisnis memilih sumber, pemesanan, dan memperoleh barang atau jasa. Adapun Romney dan Steinbart (2005:74) menjelaskan bahwa pembelian barang berupa pembelian bahan baku, peralatan, dan perlengkapan yang berkaitan dengan kegiatan penjualan. Apabila transaksi pembelian tersebut dilakukan secara kredit, maka transaksi tersebut termasuk kedalam utang dagang.
8 8 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem pembelian adalah struktur interaksi antara orang orang, peralatan, metode metode dan pengendalian untuk tujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam kegiatan operasional perusahaan dimana pembelian tersebut dapat berupa bahan baku, peralatan, dan perlengkapan yang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Untuk menghindari kegagalan dan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dalam kegiatan pembelian ini dibutuhkan alat bantu berupa pengendalian internal yang memadai, salah satunya yaitu pemisahan fungsi yang tepat antara penerimaan dan penyimpanan barang. Mulyadi (2008:313) mengatakan bahwa fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang. Fungsi penyimpanan barang merupakan fungsi yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang yang telah dinyatakan diterima oleh fungsi penerimaan. Fungsi penerimaan barang memerlukan keahlian mengenai barang dan pengetahuan mengenai syarat-syarat pembelian, dan kegiatan penyimpanan barang memerlukan keahlian dalam pengolahan penyimpanan barang dan pelayanan pengambilan barang bagi pemakai. Pemisahan kedua fungsi tersebut akan mengakibatkan penyerahan masing-masing kegiatan tersebut ke tangan fungsi yang ahli dalam bidangnya, sehingga informasi penerimaan barang dan persediaan barang yang disimpan di gudang dijamin ketelitian dan keandalannya. Selain itu sistem pengendalian yang akurat, pemilihan pemasok bereputasi baik, dan lead time pun harus diterapkan untuk menghindari kehabisan persediaan. Adapun Romney dan Steinbart (2006:97) mengatakan bahwa kehabisan persediaan akan mengakibatkan hilangnya penjualan; kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih besar dari seharusnya. Guna menghindari ancaman-ancaman ini, perusahaan perlu membuat sistem pengendalian persediaan yang akurat. Metode persediaan perpetual harus digunakan untuk memastikan bahwa informasi mengenai persediaan selalu baru. Perusahaan harus memilih pemasok-pemasok yang bereputasi baik dalam memenuhi komitmen pengirimannya.
9 9 Perusahaan tidak hanya harus menghindari kehabisan atau kelebihan persediaan saja, namun perusahaan juga harus menjaga persediaan dari kehilangan sehingga selisih perhitungan fisik persediaan dengan catatan persediaan pun dapat dihindari. Adapun Romney dan Steinbart (2006:104) mengemukakan bahwa beberapa prosedur pengendalian dapat digunakan untuk menjaga persediaan dari kehilangan. Pertama, persediaan harus disimpan dalam lokasi aman dengan akses terbatas. Kedua, semua transfer persediaan di dalam perusahaan harus didokumentasikan. Terakhir, merupakan hal yang penting untuk secara periodik menghitung persediaan di gudang dan untuk merekonsiliasi penghitungan tersebut dengan catatatan persediaan. Perusahaan tidak boleh melakukan pembelian bahan baku yang berkualitas rendah agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas baik sesuai dengan keinginan perusahaan. Midjan dan Susanto (2001:128) menjelaskan bahwa apabila kualitas bahan baku menyimpang atau kurang, akan mempengaruhi kualitas atas hasil produksi yang menggunakan bahan baku tersebut. Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa pengendalian internal yang memadai perlu diterapkan dalam pembelian yang dilakukan oleh perusahaan agar aktivitas pembelian dapat berjalan secara efektif dan efisien dan dapat mencegah serta meminimalisir hal hal yang akan merugikan perusahaan. Sebagai contoh, dalam pengendalian internal yang memadai itu terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan dengan fungsi penyimpanan. Pemisahan kedua fungsi tersebut akan mengakibatkan penyerahan masing-masing kegiatan tersebut ke tangan fungsi yang ahli dalam bidangnya, sehingga informasi penerimaan barang dan persediaan barang yang disimpan di gudang dijamin ketelitian dan keandalannya.
10 Metodologi Penelitian Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif komparatif yaitu suatu metode penelitian dengan cara melakukan perbandingan antara karakteristik pengendalian internal pembelian kredit secara teori dengan pengendalian internal pembelian kredit berupa data-data dan informasi yang dihasilkan selama penelitian pada perusahaan Data Penelitian a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Subyek Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian. Pada penelitian ini, data subyek diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan bagian-bagian terkait, yaitu bagian gudang, bagian logistik dan bagian anggaran dan verifikasi. 2. Data Dokumenter Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang di dalamnya memuat apa dan kapan kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data ini berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Job Description masing-masing bagian di perusahaan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem pembelian kredit bahan baku diantaranya, surat
11 11 pesanan barang, daftar kebutuhan barang, faktur pembelian dan dokumen lainnya. b. Sumber Data Menurut sumbernya, data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Pada penelitian ini, data primer yang diperoleh penulis berupa opini dan jawaban dari hasil wawancara dengan bagian gudang, bagian pembelian dan bagian terkait lainnya. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dengan cara mempelajari dan menelaah teori-teori dari buku-buku literatur mengenai pengendalian internal, sistem pembelian kredit dan sejarah berdirinya PT. AGRONESIA. c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog secara langsung dengan responden, dalam hal ini yaitu wawancara dengan karyawan bagian logistik, bagian gudang, dan bagian anggaran dan verifikasi. b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada bagian-bagian yang terlibat dalam pengendalian internal
12 12 sistem pembelian kredit bahan baku pada Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA. c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca berbagai dokumen dan referensi yang ada, baik data di perusahaan maupun di perpustakaan. Dalam hal ini yaitu dokumen dan referensi yang berhubungan dengan pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA Alat Analisis Data Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah control matrix. Control matrix adalah suatu alat untuk menganalisis keberadaan (kuat-lemahnya) pengendalian pada suatu sistem atau prosedur yang digambarkan dalam dokumen bagan arus sistem (system flowchart) dan uraian naratifnya. Control matrix digunakan untuk mengetahui apakah pengendalian internal sistem pembelian kredit bahan baku yang diterapkan oleh Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA dapat mencapai tujuan dari pengendalian internal. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Divisi Industri Makanan Dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA yang berlokasi di Jl. Aceh no. 40 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei hingga bulan Juni 2012.
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, lingkungan bisnis berkembang semakin pesat begitu juga dengan tingkat persaingannya yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha saat ini telah berkembang sangat pesat baik sektor industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini telah berkembang sangat pesat baik sektor industri, perdagangan, maupun jasa. Perusahaan-perusahaan kecil akan tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin kompleksnya kegiatan bisnis suatu perusahaan maka akan sulit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin kompleksnya kegiatan bisnis suatu perusahaan maka akan sulit untuk mengawasi setiap kegiatan bisnis oleh pimpinan. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin ketatnya persaingan perdagangan pada dunia bisnis, maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan perusahaannya untuk dapat berkompetisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan tentunya tidak lepas dari kegiatan transaksi untuk pemenuhan tujuan perusahaan dalam rangka menghasilkan barang atau jasa untuk dijual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Ketelitian perusahaan dalam menjalankan usahanya berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang berkembang dengan pesat, baik itu dalam usaha dagang, usaha jasa atau usaha manufaktur. Selain itu, banyak perusahaan yang baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh karena itu, tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), perusahaan turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan informasi yang baru,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja, informasi merupakan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sangat ketat. Munculnya distributor - distributor ini didukung oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan sistem penjualan dan pembelian parfum di Indonesia saat ini sangat ketat. Munculnya distributor - distributor ini didukung oleh adanya modal
Lebih terperinciTABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia usaha, persaingan yang sangat ketat terjadi diantara perusahaan-perusahaan baik dalam bidang industri, jasa maupun perdagangan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Akuntansi Villa adalah kumpulan formulir, catatan, dan prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan perekonomian yang kompetitif tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus globalisasi saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin ketat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, persaingan bisnis yang terjadi semakin kompetitif. Semua perusahaan yang ada bersaing dalam memenangkan pasar. Persaingan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan yang semakin pesat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. yang mengakibatkan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas bisnis merupakan aktivitas yang sangat kompleks, karena diantaranya mencakup politik, hukum dan ekonomi serta faktor eksternal lainnya. Hal tersebut mendorong
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.
7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciPENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan suatu perusahaan tentunya tidak terlepas dari transaksitransaksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa yang dijual dipasaran. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minuman ringan di Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jenis minuman non alcoholic
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya di
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri, baik yang kecil, menengah maupun yang besar memerlukan sistem pengendalian intern
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Banyak terdapat perusahaan manufaktur di Indonesia, mulai dari perusahaan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Provinsi Jawa Barat, terdapat sebuah BUMD yaitu PT Agronesia. PT Agronesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Provinsi Jawa Barat, terdapat sebuah BUMD yaitu PT Agronesia. PT Agronesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri-industri berbeda melalui tiga
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi pada saat ini menyebabkan berkembangnya berbagai macam industri sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, oleh karena itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan. Perusahaan dibedakan menjadi perusahan dagang, dan industri jasa, Aktivitas Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan
8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah sebuah toko bahan bangunan. Toko bahan bangunan ini bernama TB. Subur. TB. Subur terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Aset bisa menjadi
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Aset bisa menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut sehat atau tidaknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, perusahaanperusahaan dituntut dapat efisien dan efektif dalam melaksanakan kegiatan perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.
BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B a b 1 P e n d a h u l u a n. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan informasi keuangan secara spesifik disebut informasi
B a b 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak luar seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi penggunaan teknologi informasi sangat berguna untuk perusahaan, yang digunakan untuk mempercepat dan mempermudah setiap kegiatan yang dilakukan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik jika aktivitas tersebut saling terorganisir dengan baik dan terdapat suatu sistem yang baik dimana sistem tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada
m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada industri wisata, seperti wisata belanja, wisata kuliner, wisata buatan, ataupun wisata alam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. GANI TEKNIK. Nama : Maria Yuliani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE.
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. GANI TEKNIK Nama : Maria Yuliani NPM : 24212434 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada diperusahaan, mulai dari transaksi- transaksi yang berkaitan dengan kas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang sudah semakin modern ini untuk menjalankan suatu usaha, setiap perusahaan sudah pasti memiliki sistem yang dibuat untuk mengatur segala kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Fakta itu didukung dengan banyaknya perusahaan yang baru berdiri dan ada perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami kemajuan sangat
Lebih terperinciEVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG
EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG Evaluation the procedure of purchasing merchandise at PT CLTM Bandar Lampung Khairun 1), Maryani 2), Nurmala 3) 1) Mahasiswa, 2-3)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa (Rama dan Jones, 2011:3-4).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian suatu negara, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar selalu ingin mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang atau jasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit usaha kegiatan produksi yang mengolah sumbersumber ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibukanya era perdagangan bebas saat ini memiliki sisi positif dan negatif tersendiri.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian sekarang ini bergerak sangat dinamis, di Indonesia sendiri dibukanya era perdagangan bebas saat ini memiliki sisi positif dan negatif tersendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis yang semakin meningkat, memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jaman sekarang banyak perusahaan baru yang sedang berkembang. Munculnya perusahaan baru tersebut, menyebabkan persaingan usaha menjadi semakin kompetitif.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto
Lebih terperinciANALISIS ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT GLOBALINDO FURNITURE
ANALISIS ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT GLOBALINDO FURNITURE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi (La Midjan dan Susanto, 2003). fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang, industri, jasa dan keuangan yang berbentuk badan hukum perseorangan, firma, CV, PT, Yayasan, baik yang dimiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan agar perusahaan tersebut dapat terus berada dan dikenal oleh masyarakat luas. Apabila sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan proses industrialisasi negaranya. (Idris, 2007) pikir atas proses bisnis dan alur pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan usaha.
Lebih terperinci