BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas sampel. Pada kelas eksperimen diterapkan model kooperatif tipe think

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 2017/2018 di ketiga kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang diberikan, ini berguna untuk mengungkapkan seberapa besar skor hasil belajar matematika yang diperoleh siswa. Jumlah siswa pada kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas kontrol yaitu kelas VII.2 berjumlah 36 orang. Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 45. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 75 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata 69. Tabel 4.1 Ringkasan Pengolahan Data No Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 N 36 36 2 x 75,81 69,03 3 Skor Max 100 90 4 Skor Min 50 45 5 S 14,24 20.66 6 S 2 209.65 426.65 61

62 Keterangan : N : Banyak peserta didik. x : Rata-rata penguasaan peserta didik secara umum. Skor max : Nilai tertinggi. Skor min : Nilai terendah. S : Simpangan baku. S 2 : Variansi. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang terdiri dari 36 orang yaitu 75,81 lebih tinggi dibanding nilai rata-rata kelas kontrol yang juga terdiri dari 36 orang yaitu 69,03. Nilai maksimum hasil tes akhir yang diperoleh oleh kelas eksperimen adalah 100 lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu 90, sedangkan nilai minimum yang diperoleh oleh kelas eksperimen yaitu 50 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 45. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tingkat kognitif yang ditetapkan di SMPN 2 Danau Kembar yaitu 75, baik dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. 2. Diskripsi Data Tentang Motivasi Belajar Siswa Pada aspek ini, terdapat 5 aspek yang dikembangkan dalam 25 butir pernyataan, termasuk di dalamnya 16 pernyataan positif serta 9 pernyataan negatif. Angket digunakan untuk mengetahui perkembangan motivasi siswa selama penerapan pembelajaran. Untuk mengetahui derajat pencapaian motivasi digunakan rumus Syahron Lubis (2011: 87)

63 DP : Derajat Pencapaian : Total Skor Hasil Pengukuran N : Jumlah Responden Selanjutnya derajat pencapaian nilai responden untuk motivasi menggunakan kriteria berikut: 90-100% = Sangat Baik 80-89% = Baik 65-79% = Cukup 55-64% = Kurang 0-54% = Tidak Baik Dengan menggunakan rumus menghitung nilai motivasi belajar matematika siswa maka diperoleh nilai motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 84,80% yang merupakan kriteria baik ( lampiran XXIII). Untuk menarik kesimpulan tentang data angket motivasi siswa terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas angket ( Lampiran XX11 dan XXIII). Adapun indikator motivasi belajar peserta didik yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik meliputi, kesenangan, kemauan, kesadaran. Motivasi ekstrinsik meliputi, dorongan dari guru dan orang tua. Jumlah pernyataan pada kisi-kisi angket motivasi adalah 25 dapat dilihat pada lampiran XX. B. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, apakah diterima atau ditolak. Namun terlebih dahulu

64 dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi terhadap hasil belajar matematika kelas sampel. 1. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas ini menggunakan uji Liliefors. Berdasarkan hasil uji Liliefors yang dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagaimana yang terdapat pada tabel di bawah ini: S kontrol Tabel 4.3 perbandingan L 0 dan L tabel No Kelas L 0 L tabel Kesimpulan Keterangan 1 2 Eksperimen 0,1242 0,1476 0,1476 Selain itu untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak, penulis juga melakukan pengujian normalitas dengan sofware SPSS. Dengan menggunakan bantuan software SPSS dapat dilihat hasil uji normalitas kedua kelas sampel sebagai berikut : L 0 < L tabel L 0 < L tabel Data Normal Data Normal Tabel 4.4 Tests of Normality Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk kelas Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Nilai VII 2.108 36.200 *.951 36.111 VII 3.123 36.187.943 36.062 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

65 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sigfinikan kelas eksperimen dan kontrol lebih besar dari 0,111> 0,05 dan 0,062 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal. Untuk melihat sebaran titik-titik nilai siswa di sekitar garis lurus dapat dilihat pada gambar berikut : Tabel 4.5 Normalitas Kelas Eksperimen

66 Tabel 4.6 Normalitas Kelas Kontrol Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan kedua kelas sampel berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok data mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji spss.

67 Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variance Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Nilai Based on Mean 1.201 1 70.277 Based on Median 1.244 1 70.269 Based on Median and with adjusted df 1.244 1 69.056.269 Based on trimmed mean 1.214 1 70.274 Keputusan pada kolom Test of homogeneity of variances dapat dilihat nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05, maka H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan sampel mempunyai variansi yang sama. 3. Uji Hipotesis Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis melalui Uji-t. Dari data akhir hasi belajar matematika siswa dan pengolahan uji-t yang dilakukan maka diperoleh t hitung = 2,002 dan t tabel = 1,645 dengan taraf kepercayaan 95%. Batas daerah terima H 0 adalah 1,645 ; sedangkan t hitung yang diperoleh adalah 2,002. Ini berarti t hitung berada di luar daerah penerimaan H 0. Karena t hitung > t tabel makan H 0 ditolak dan H 1 diterima sehingga disimpulkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi learning start with a question lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.

68 B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian penerapan strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) siswa terlihat lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung karena strategi Learning Start With A Question (LSQ) menuntut siswa untu banyak bertanya dan berkomunikasi dengan teman sekelompoknya. Strategi ini juga menciptakan kondisi pembelajaran yang membuat siswa menyelidiki dan mempelajari sendiri materi tampa penjelasan langsung dari guru. Berdasarkan kajian teori strategi Learning Start With A Question (LSQ) adalah salah stu strategi untuk menciptakan kondisi pembelajaran agar siswa menyelidiki atau mempelajari sendiri materi tampa penjelasan terlebih dahulu dari guru, sehingga strategi ini mendorong siswa mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran( Zaini dkk. 2013: 46). Langkah langkah persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan memberikan pengrahan kepada siswa mengenai strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada pertemuan pertama sebelum memulai pembelajaran penulis menyampaikan tata cara proses pembelajaran dan menjelaskan strategi yang akan digunakan yaitu strategi Learning Start With A Question (LSQ). Setelah itu siswa dibagi kepada kelompok yang telah dibuat sesuai dengan heterogenitasnya siswa. Di dalam pembagian kelompok ini penulis agak mengalami kesulitan didalam melakukan pembagian

69 kelompok karena ada beberapa siswa yang susah dipasangkan dengan siswa lain. Namun pada akhirnya siswa tersebut mau digabungkan dengan siswa yang lain pada kelompok yang telah dibentuk setelah penulis memberikan penjelasan terlebih dahulu. Di awal pertemuan siswa masih belum memahami betul mengenai metode pembelajaran yang digunakan karena baru pertama kali dipraktekkan sehingga siswa masih terlihat kebingungan dengan metode ini. Namun pada pertemuan selanjutnya siswa memperlihatkan ketertarikannya dengan metode ini yang terlihat dari meningkatnya antusias siswa ketika pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan pertemuan pertama. Siswa terlihat senang membaca bahan bacaan yang diberikan berupa modul dan bisa memberikan pertanyaan terkait bahan bacaan yang dibaca tersebut. Strategi Learning Start With A Question (LSQ) ini membuat siswa aktif serta termotivasi untuk belajar. Hal ini didukung dengan pembagian kelompok yang membuat siswa aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Serta siswa dilatih menyampaikan pendapatnya karena pada strategi ini siswa dari kelompok lain diminta untuk mencoba menjawab pertanyaan yang terlontar sebelum guru menyempurnakan jawaban dari kelompok yang menjawab tersebut. Disetiap pertemuan terlihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan strategi Learning Start With A Question (LSQ) lebih baik dengan rata rata nilai tes akhir yang sebagian besar telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Berdasarkan hasil analisis data skor hasil

70 belajar diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 75,81 dan skor rata-rata hasil belajar kelas kontrol adalah 69.03. Pada kelas eksperimen jumlah siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM yang ditetapkan oleh SMPN 2 Danau Kembar yaitu 75, sebanyak 20 siswa sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 15 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen terdapat 20 siswa yang telah tuntas dalam belajarnya secara individual dan pada kelas kontrol terdapat 15 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan nilai hasil belajar kelas kontrol. Perbedaan nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol diperkirakan karena penerapan strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ). Materi yang disampaikan bisa diserap dengan mudah oleh siswa dengan bantuan modul yang dibahas berkelompok, karena kegiatan atau perbuatan yang dilakukan berulang-ulang akan lama diingatan siswa. Adapun langkah langkah yang penulis lakukan pada tahap persiapan dalam penelitian adalah memberikan pengarahan kepada siswa mengenai strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kisi-kisi soal, soal tes hasil belajar serta serta instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan angket motivasi belajar siswa. Dari beberapa kali pertemuan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ), ada beberapa kekurangan yang peneliti temukan yaitu :

71 1. Ada beberapa siswa yang belum mau mengajukan pertanyaan, 2. Waktu yang tidak mencukupi Walaupun demikian, strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) ini cukup baik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar metematika siswa. Penggunaan model pembelajaran ini juga dapat membuat siswa lebih aktif dan bisa memberikan pendapat masing-masing sesuai dengan cara mereka menyampaikan. Dalam pelaksanaannya peneliti sering kekurangan waktu dan terpakai sedikit waktu guru yang mengajar pada jam berikutnya. Tapi, pemakaian waktu ini sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan guru yang bersangkutan. Selain itu motivasi yang dimiliki siswa dalam belajar matematika juga tergolong baik hal ini dapat terlihat dari deskripsi data motivasi belajar siswa yang didapat melalui penyebaran angket diperoleh bahwa motivasi siswa pada kelas experimen yang diajar dengan strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) menunjukkan persentase 84,80% yang dikategorikan dengan persentase baik ini akan memberikan hasil belajar yang baik pula.