BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen semu (quasy experimental research). Seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (2003: 92) : Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Dalam penelitian ini, peserta didik dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan cara eksperimentasi teknik quick on the draw dan pembelajaran di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Pada akhir penelitian dilakukan tes untuk melihat kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kedua kelas. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only Design yaitu sekelompok subjek dari populasi tertentu dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yaitu dengan eksperimentasi teknik quick on the draw dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat atau dalam hal ini dinamakan 31

2 32 konvensional. Desain penelitian Randomized Control Group Only Design dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini : Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir Kelas Eksperimen X T Kelas Kontrol Sumber : (Suryabrata, 2003 : 104) Keterangan : X Pembelajaran matematika dengan eksperimentasi teknik quick on the draw T Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir penelitian. = Pembelajaran konvensional T C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang terdiri dari empat kelas. Adapun jumlah rincian populasi selengkapnya adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Distribusi Peserta Didik Kelas VIII di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat NO KELAS JUMLAH SISWA 1. VIII.1 2. VIII.2 3. VIII.3 4. VIII.4 24 Jumlah 89 Sumber :Diadopsi dari Guru Matematika SMPN 1 Ranah Batahan

3 33 2. Sampel Arikunto (2006: 131) mengemukakan bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini untuk pengambilan sampelnya dilakukan teknik simple random sampling. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2010: 120): Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sesuai dengan rancangan penelitian, maka dibutuhkan dua kelas sebagai sampel yaitu terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengetahui populasi berdistribusi normal, homogen, uji kesamaan rata-rata dan menentukan kelas sampel yaitu : a. Mengumpulkan nilai ujian semester II seluruh peserta didik kelas VII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang menjadi populasi dalam penelitian ini. b. Melakukan uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Adapun langkah-langkahnya menurut Nana Sudjana(2005:466) adalah sebagai berikut: 1) Menyusun skor nilai peserta didik dari yang rendah sampai yang tinggi. 2) Mencari skor baku dan skor mentah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

4 34 Keterangan : S Simpangan baku Skor rata-rata Skor yang diperoleh siswa ke-i 3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang ( ) ( ) 4) Menghitung harga ( ) yaitu proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama dengan dengan rumus : ( ) 5) Menghitung selisih ( ) ( ), kemudian tentukan harga mutlaknya. 6) Ambil harga mutlak terbesar dari harga mutlak selisih tersebut, misalkan harga mutlak tersebut sama dengan. 7) Bandingkan harga dengan nilai kritis yang ada dalam tabel pada taraf nyata yang dipilih, terima kejadian bahwa sampel berdistribusi normal jika lebih kecil dari. Kriteria pengujiannya : Jika berarti data sampel berdistribusi normal Jika berarti data sampel tidak berdistribusi normal Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh perbandingan dengan dimana didapatkan semua data berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Berikut ini disajikan hasil perhitungan uji normalitas yaitu: Tabel 3.3 Perbandingan dan No Kelas Keterangan 1 VII.1 Data Normal 2 VII.2 Data Normal 3 VII.3 Data Normal 4 VII.4 Data Normal Dalam melakukan uji normalitas peneliti juga menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk. Berdasarkan uji

5 35 Kolmogorov-Smirnov diperoleh masing-masing kelas pada populasi mempunyai tingkat signifikan atau nilai probabilitasnya lebih besar dari, maka dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan uji Shapiro Wilk sama dengan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai probabilitas lebih besar dari, maka dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: KELAS Nilai VII.1 VII.2 VII.3 VII.4 Tabel 3.4 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig * * *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction c. Melakukan uji homogenitas variansi terhadap nilai ujian semester II matematika peserta didik kelas VII SMPN 1 Ranah Batahan. Uji homogenitas variansi populasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas variansi bisa dilakukan dengan menggunakan uji Barlett, Adapun langkah-langkahnya menurut Sudjana (2005:263) adalah sebagai berikut :

6 36 1) Menghitung variansi gabungan dari semua populasi dengan rumus: ( ) ( ) 2) Menghitung harga satuan Barlett (B) dengan rumus: ( ) ( ) 3) Untuk uji Barlett digunakan statistik uji khi-kuadrat dengan rumus: ( ) ( ) Kemudian harga dibandingkan dengan yang diperoleh dari daftar distribusi khi-kuadrat dengan peluang ( ) dan Tabel 3.5 Uji Homogenitas Variansi Populasi (Uji Barlett) Kelas ( ) ( ) VII VII VII VII Kriteria pengujian: Terima jika maka populasi mempunyai variansi homogen. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan langkahlangkah di atas diperoleh hasil dan. sehingga diperoleh, ini berarti populasi mempunyai variansi yang homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran III). Uji homogenitas variansi juga dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS yaitu dengan melihat tabel Test of Homogenity of Variance.

7 37 Hipotesis yang diajukan : Populasi mempunyai variansi yang homogen Populasi mempunyai variansi yang tidak homogen Dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitasnya maka ditolak. Jika probabilitasnya maka diterima. Dari pengujian diperoleh output sebagai berikut: Tabel 3.6 Test of Homogeneity of Variances NILAI Levene Statistic df1 df2 Sig Keputusan pada kolom Test of Homogenity of Variance dapat dilihat tingkat signifikan lebih besar dari 0.05 maka diterima. Sehingga dapat disimpulkan keempat kelas mempunyai variansi yang homogen. d. Melakukan uji kesamaan rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah populasi mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak. Hipotesis yang diajukan : Populasi mempunyai rata-rata yang sama Populasi mempunyai rata-rata yang tidak sama Dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitasnya maka ditolak.

8 38 Jika probabilitasnya maka diterima. Menurut Sudjana (2005: 304) langkah-langkah dalam menguji kesamaan rata-rata yaitu : 1) Menentukan jumlah kuadrat rata-rata ( ) dengan rumus : ( ) ( ) 2) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok( ) dengan rumus : ( ) ( ) ( ) 3) Menghitung jumlah kuadrat total ( )dengan rumus : ( ) 4) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok ( )dengan rumus : ( ) ( ) ( ) ( ) 5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus : ( ) ( ) 6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus : ( ) ( ) 7) Pengujian signifikan dari kelompok dengan rumus : ( ) ( ) 8) Menghitung Kriteria pengujian adalah terima jika ( ) ( ) ( ) pada tingkat kepercayaan. Berdasarkan pengujian dengan mengikuti langkah-langkah di atas lihat pada (Lampiran IV) diperoleh dan.karena ( ) maka dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai rata-rata tidak jauh berbeda.

9 39 Melakukan uji kesamaan rata-rata juga bisa menggunakan teknik Anova satu arah dengan bantuan SPSS. Populasi mempunyai rata-rata yang sama jika P-value. Dari pengujian diperoleh output sebagai berikut: Tabel 3.7 ANOVA NILAI Sum of df Mean Square F Sig. Squares Between Groups Within Groups Total Keputusan pada tabel Anova dapat dilihat bahwa tingkat signifikan lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai kesamaan rata-rata, dengan kata lain populasi memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. e. Menentukan sampel Setelah diperiksa ternyata diperoleh telah berdistribusi normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata, maka sampel dapat diambil secara acak (lotting), yang terambil pertama yaitu kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan yang terambil kedua yaitu sebagai kelas kontrol. Hasilnya kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen yaitu VIII.2 dan kelas yang terambil kedua adalah kelas kontrol yaitu VIII.3.

10 40 D. Variabel dan Data 1. Variabel Arikunto (2006: 118) mengemukakan bahwa Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Maka variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekperimentasi teknik quick on the draw pada pembelajaran matematika peserta didik kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. b. Variabel terikat adalah variabel yang peneliti perkirakan akan dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik setelah diajarkandengan teknik quick on the draw. 2. Data Arikunto (2006: 118) mengemukakan bahwa: Data adalah hasil pencatatan penelitian berupa fakta maupun angka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sampel yang akan diteliti. Data primer pada penelitian ini adalah data mengenai hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain. Dalam hal ini data sekundernya adalah nilai ujian semester II seluruh peserta didik kelas VII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dan

11 41 data mengenai jumlah dan keadaan peserta didik yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 3. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Peserta didik kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang terpilih sebagai sampel untuk memperoleh data primer. b. Pendidik mata pelajaran matematika di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat untuk memperoleh data sekunder. E. Prosedur Penelitian Secara umum prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan a. Melakukan observasi ke sekolah guna melihat proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah. b. Meminta data nilai mentah ujian semester II matematika peserta didik guna menentukan sampel penelitian peserta didik. c. Mempersiapkan surat izin penelitian. d. Menentukan jadwal penelitian. e. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam proses pengajaran matematika. Kemudian RPP diberikan kepada dosen dan pendidik mata pelajaran matematika untuk divalidasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah RPP sudah layak diberikan kepada peserta didik. f. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.

12 42 g. Mempersiapkan kisi-kisi soal tes uji coba hasil belajar yang akan diberikan pada peserta didikdi akhir pembelajaran. h. Mempersiapkan dan menyusun soal-soal tes akhir. i. Melakukan uji coba tes. j. Melakukan tes akhir. 2. Tahap Pelaksanaan a. Kelas Eksperimen Tabel 3.8 Tahap Pelaksanaan Prosedur Penelitian Kelas Eksperimen dengan Teknik Quick On The Draw Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta didik Kegiatan Pendahuluan Pendidik membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama. Pendidikmemeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik dalam belajar. Pendidik memberikan apersepsi dan motivasi agar peserta didiklebih aktif dalam belajar. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran. Pendidik membagi peserta didik ke dalam empat atau lima orang dalam satu kelompok dengan kemampuan akademis yang berbeda. Pendidik menentukan warna kartu untuk masing-masing kelompok. Pendidik menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik Kegiatan Pendahuluan Peserta didik menjawab salam dan berdoa. Peserta didik mendengarkan pendidik. Peserta didikmemperhatikan dan mendengarkanpendidik. Peserta didikmendengar kantujuan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Peserta didik duduk dengan kelompok yang telah dibagi oleh pendidik. Peserta didik mendengarkan warna kelompok masingmasing. Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan pendidik.

13 43 quick on the draw. Kegiatan Inti Mengamati Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati dan membaca materi yang ada dalam buku. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi yang dipelajari. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mancatat materi yang sudah diberikan. Menanya Pendidikmeminta peserta didik untuk menanyakan permasalahan yang belum dipahami. Mencoba Pendidik memberikan ilustrasi yang dapat mengarahkan peserta didik dalam memahami masalah. Mengasosiasi Pendidik menyiapkan satu set pertanyaan yang ditulis pada satu set kartu dan meletakkan satu set kartu di atas meja pendidik. Pendidik memberikan abaaba dengan kata mulai. Pada kata-kata mulai satu orang dari tiap kelompok lari ke meja pendidik untuk mengambil pertanyaan pertama sesuai dengan warna kelompok dan membawa kartu soal ke kelompok. Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan Kegiatan Inti Mengamati Peserta didik mengamati danmembaca materi yang ada dalam buku. Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik. Peserta didik mencatat materi. Menanya Peserta didik menanya kan permasalahan yang belum dipahami. Mencoba Peserta didik dapat memahami masalah yang diberikan pendidik. Mengasosiasi Peserta didik memperha tikan pendidik. Peserta didik mendengarkan pendidik dan peserta didik pertama dari masing-masing kelompok lari ke meja pendidik untuk mengambil pertanyaan pertama sesuai dengan warna kelompok masing-masing. Kelompok mencari dan menulis jawaban di kertas

14 44 menulis jawaban di kertas terpisah. Mengkomunikasikan Pendidikmemperhatikan aktifitas peserta didik dan mengelilingi kelas. Setelah 5 menit pendidik menyuruh peserta didik mengantar kartu soal dan jawaban ke meja pendidik. Pendidik memeriksa jawaban dari masing-masing kelompok. Jika jawaban benar pertanyaan kedua dari warna set kartu masingmasing kelompok boleh diambil. Begitu pun pertanyaan selanjutnya. Jika jawaban tidak benar maka pendidik menyuruh peserta didik kembali ke kelompok untuk mendiskusikan soal lagi dan peserta didik yang maju ke depan mengantar jawaban adalah peserta didik ketiga dan begitupun selanjutnya, semua anggota kelompok. Jika ada soal yang tidak bisa dijawab oleh semua kelompok, maka disini tugas pendidik untuk membahas soal tersebut secara bersama. Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan dinyatakan sebagai pemenang. Pendidik membahas pertanyaan dengan menunjuk kelompok pemenang mempresentasikan jawaban di depan kelas. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk terpisah. Mengkomunikasikan Peserta didik bekerja sama dalam kelompok masingmasing. Peserta didik kedua mengantar kartu soal dan jawaban ke meja pendidik. Peserta didik menunggu pendidik memeriksa jawaban. Jika jawaban benar peserta didik boleh mengambil pertanyaan selanjutnya. Jika jawaban tidak benar maka peserta didik kembali ke kelompok untuk mendiskusikan soal lagi dan peserta didik yang maju ke depan mengantar jawaban adalah peserta didik ketiga dan begitupun selanjutnyasemua anggota kelompok harus maju ke depan. Jika ada soal yang tidak bisa dijawab oleh semua kelompok, maka peserta didik memperhatikan dan membahas soal secara bersama. Peserta didik mendengarkan pendidik. Kelompok pemenang mempresentasikan jawaban di depan kelas. Kelompok pemenang mendengarkan dan menjawab

15 45 memberikan komentar atau pertanyaan jika penjelasan yang diberikan kurang dimengerti. Kelompok pemenang diberi penghargaan. Kegiatan Penutup Pendidik memberikan pemantapan terhadap materi pelajaran yang sudah diberikan. Pendidik membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Pendidik memberikan pekerjaan rumah kepada Peserta didik dan meminta Peserta didik untuk membaca materi pada pertemuan berikutnya. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah. pertanyaan kelompok lain. Kelompok pemenang mendapatkan penghargaan dan peserta didik lainnya memperhatikan. Kegiatan Penutup Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik. Peserta didik menyimpul kan pembelajaran. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik mengucapkan hamdalah. b. Kelas Kontrol Tabel 3.9 Tahap Pelaksanaan Prosedur Penelitian Kelas Kontrol Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta didik Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan Pendidikmembuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama. Peserta didik menjawab salam dan berdoa. Pendidik memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik dalam belajar. Pendidik memberikan apersepsi dan motivasi agar peserta didik lebih aktif dalam belajar. Pendidik menyampaikan Peserta didik mendengarkan pendidik. Peserta didikmemperhatikan dan mendengarkan pendidik Peserta didik mendengarkan

16 46 tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Mengamati Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati dan membaca materi yang ada dalam buku. Pendidik menjelaskan materi yang dipelajari. Pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mancatat materi yang sudah diberikan. Menanya Pendidik meminta peserta didik untuk menanyakan permasalahan yang belum dipahami. Mencoba Pendidikmemberikan ilustrasi yang dapat mengarahkan peserta didik dalam memahami masalah. Mengasosiasi Pendidik memberikan soal latihan. Mengkomunikasikan Pendidik meminta peserta didik membahas soal latihan dengan menunjuk peserta didik secara acak untuk mempresentasikan jawaban yang telah dikerjakan. Pendidik mengoreksi jawaban peserta didik. Pendidik meminta peserta didik. untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Pendidik menjelaskan materi tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Kegiatan Inti Mengamati Peserta didik mengamati dan membaca materi yang ada dalam buku. Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik. Peserta didikmencatat materi. Menanya Peserta didik menanyakanpermasalahan yang belum dipahami. Mencoba Peserta didik dapat memahami masalah yang diberikan pendidik. Mengasosiasi Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh pendidik.. Mengkomunikasikan Peserta didik maju ke depan dan mempresentasikan jawaban yang telah dikerjakan. Peserta didikmemperhatikan pendidik. Peserta didikmenanya kan materiyang belum dipahami. Peserta didikmemperhatikan

17 47 yang belum dipahami peserta didik. Kegiatan Penutup Pendidik memberikan pemantapan terhadap materi pelajaran yang sudah diberikan. Pendidik membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Pendidik memberikan pekerjaan rumah kepada Peserta didik dan meminta Peserta didik untuk membaca materi pada pertemuan berikutnya. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah. penjelasan pendidik. Kegiatan Penutup Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik mengucapkan hamdalah. 3. Tahap Akhir Pada tahap akhir ini dilakukan : a. Pada tahap ini pendidik memberikan tes akhir pada kedua kelas sampel dengan soal tes yang sama bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. b. Menganalisis hasil tes akhir. c. Menarik kesimpulan dari hasil analisis dan hasil penelitian yang diperoleh. d. Menulis hasil penelitian. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

18 48 baik, dalam arti lebih cermat,lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian (essay) sebanyak lima butir soal. Instrumen dalam penelitian ini berfungsi untuk melihat kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik setelah diberikan perlakuan. Menurut (Nasution 2000:187), beberapa keuntungan tes essay ini ialah: 1. Dapat menilai proses mental yang tinggi, seperti kesanggupan berpikir, menyusun jawaban secara logis, menguraikan masalah, merangkum, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya. 2. Mendorong peserta didik belajar secara lebih mendalam dengan mencari hubungan yang logis antara bagiannya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun dan melaksanakan tes adalah sebagai berikut: 1. Menyusun soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis Tes yang peneliti susun berbentuk tes essay berdasarkan pokok bahasan yang telah dipelajari. Tes tersebut berfungsi sebagai alat ukur yaitu untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Dalam penyusunan tes tersebut, peneliti akan melakukan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. b. Membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diujikan. c. Menyusun kisi-kisi soal dengan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik lihat pada (Lampiran IX).

19 49 d. Menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes akhir yang akan diujikan lihat pada (Lampiran X). 2. Validitas Soal Uji validitas dimaksudkan untuk mendapatkan alat ukur yang valid yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas tes yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruksi. Dalam menentukan validitas tes bertitik tolak pada kurikulum dan bahan tes sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Sesuai dengan pendapat Prawironegoro (1985: 7) yaitu agar tes yang dilaksanakan mempunyai validitas yang tinggi perlu diperhatikan: a. Bahan tes harus sesuai dengan bahan pelajaran yang telah diberikan. b. Bahan tes harus sesuai dengan kurikulum pelajaran. c. Bahan dan pengalaman peserta didik. Sedangkan sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut dapat mengukur tujuan dari pembelajaran seperti pemahaman konsep matematis peserta didik. Validator soal uji coba tes yaitu Ibu Amalina, S.Pd, M.Si, Bapak Irwan, S.Pd.I, M.Pd dan Ibu Sri Irawani, S.Pd sebagai pendidik matematika SMPN 1 Ranah Batahan. Berdasarkan hasil validasi, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), bahan ajar dan kartu soal sudah layak digunakan. Semua soal uji coba tes akhir sudah layak untuk diuji cobakan. 3. Melakukan uji coba tes Hasil dari suatu penelitian akan dapat dipercaya apabila datanya akurat atau sudah memiliki indeks kesukaran, daya pembeda dan

20 50 reliabilitas yang tinggi. Agar soal yang disusun itu memiliki kriteria soal yang baik maka soal tersebut perlu diuji coba terlebih dahulu kemudian hasilnya dianalisis untuk mendapatkan soal yang memenuhi kriteria tersebut. Tes uji coba ini dilakukan pada kelas VIII.2 SMPN 1 Ranah Batahan. Tes uji coba ini dilakukan pada tanggal 02 Agustus 2017, nilai yang diuji coba dianalisis untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria tersebut. Distribusi nilai soal uji coba tes dapat dilihat pada (Lampiran XVI). 4. Analisis Item/ butir soal Untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Indeks kesukaran tes Indeks kesukaran adalah indikator yang menunjukkan apakah soal tersebut termasuk soal yang mudah, sedang, atau sukar. Soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar harus diganti. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk menentukan indeks kesukaran ( ) soal essay dapat digunakan rumus yang dinyatakan oleh Prawironegoro (1985: 14) yaitu : Keterangan : = Indeks kesukaran soal = Jumlah skor dari kelompok tinggi = Jumlah skor dari kelompok rendah = Skor setiap soal jika benar = Banyak peserta tes =

21 51 Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Soal Sukar Sedang Mudah Sumber : Arikunto (2002: 140) Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran maka didapatkan indeks kesukaran soal tes uji coba yang digambarkan pada tabel dibawah ini (Lihat Lampiran XIII): Tabel 3.11 Klasifikasi Indeks Kesukaran Tes Uji Coba No. Soal Kriteria Keterangan 1a 86.11% Mudah Dipakai 1b 80.55% Mudah Dipakai 2a 83.33% Mudah Dipakai 2b 69.44% Sedang Dipakai % Sedang Dipakai % Sedang Dipakai 5 50% Sedang Dipakai b. Daya pembeda soal Menurut Arikunto (2006: 215) Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya pembeda soal ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal. Untuk menghitung indeks pembeda soal essay dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Data diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah 2) Kemudian diambil 27 % dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27 % dari kelompok yang mendapat nilai rendah. 3) Hitung degress of freedem (df) dengan rumus : ( ) ( )

22 52 4) Cari indeks pembeda soal dengan rumus : ( ) Keterangan : = Indeks pembeda soal = Rata-rata skor kelompok tinggi = Rata-rata skor kelompok rendah = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah = = Banyak peserta tes Suatu soal mempunyai daya pembeda yang berarti (signifikan) jika pada derajat kebebasan ( ) yang sudah ditentukan pada taraf nyata. Untuk mencari derajat kebebasan digunakan rumus: ( ) ( ), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran XII). Berdasarkan perhitungan, maka dapat digambarkan indeks pembeda masing-masing item soal serta kriteria signifikannya dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.12 Indeks Pembeda Tes Uji Coba No. Soal Kriteria 1a 1.95 Signifikan 1b 2.91 Signifikan 2a 2.41 Signifikan 2b Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan

23 53 c. Reliabilitas tes Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran untuk mengukur apakah tes itu dapat dipercaya atau tidak. Untuk menentukan reliabilitas tes essay digunakan rumus Alpha seperti yang dikemukakan oleh Arikunto(2006: 105) yaitu : ( ) ( ) ( ) Keterangan : = Reliabilitas secara keseluruhan =Jumlah peserta =Jumlah butir soal =Jumlah variansi skor tiap-tiap item =Variansi total =Jumlah skor tiap-tiap item Tabel 3.13 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal No. Indeks Reabilitas Klasifikasi 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat tinggi Sumber: Arikunto(2008: 109) Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal uji coba, diperoleh reliabilitas soal tes sebesar. Dari klasifikasi reliabilitas di atas, soal berada pada kriteria reliabilitas sangat tinggi dan ini menunjukkan soal tes dapat dipercaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran XIV).

24 54 d. Penerimaan Soal Berdasarkan analisis butir soal yang dilakukan yaitu daya pembeda dan indeks kesukaran, menurut Prawironegoro (1985: 16), Soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.14 Klasifikasi Penerimaan Soal Penerimaan Soal signifikan dan 0% <I k < 100% signifikan dan I k = 0% atau I k = 100% tidak signifikan dan 0% < I k < 100% tidak signifikan dan I k = 0% atau I k =100% Sumber : Prawironegoro (1985: 16) Klasifikasi Soal yang baik atau tetap dipakai Soal diperbaiki Soal diperbaiki Soal diganti Berdasarkan nilai indeks pembeda dan indeks kesukaran yang telah didapatkan, maka kelima item soal tes uji coba dapat dipakai lihat pada (Lampiran XV), seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini: No soal Tabel 3.15 Analisis Soal Tes Uji Coba Ket ( ) Ket Klasifikasi 1a 1.95 Signifikan Mudah Dipakai 1b 2.91 Signifikan Mudah Dipakai 2a 2.41 Signifikan Mudah Dipakai 2b Signifikan Sedang Dipakai Signifikan Sedang Dipakai Signifikan Sedang Dipakai Signifikan 50 Sedang Dipakai

25 55 G. Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Data dan Menyajikan Data 1. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data pada hasil belajar tes kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik menggunakan tes essay sebanyak 5 soal pada pertemuan lima. Pada saat tes berlangsung peserta didik harus mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan seperti tidak boleh mencontek, melihat buku dan meribut supaya hasil tes benar-benar merupakan hasil kemampuan peserta didik. Peserta didik menjawab soal pada lembar jawaban yang telah disediakan, setelah peserta didik menyelesaikan tes, maka lembar jawaban dikumpulkan. 2. Teknik pengolahan data Teknik pengolahan data kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik didapat dengan memberi skor pada setiap soal yang dikerjakan oleh peserta didik dengan mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah dibuat, untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik digunakan rubrik analitik kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik lihat pada (Lampiran XX). Dalam pengolahan data digunakan Microsoft Office Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution). 3. Teknik penyajian data Secara umum ada dua cara penyajian data, yaitu dengan tabel (daftar) dan diagram (grafik). Tabel digunakan untuk menyajikan distribusi data rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada setiap indikator. Diagram digunakan untuk menyajikan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.

26 56 H. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Kemampuan pemahaman konsep peserta didik dinilai dari tes akhir yang mengandung indikator kemampuan pemahaman konsep dengan eksperimentasi teknik quick on the draw. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan menggunakan uji-t sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Analisis dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Pemahaman ini dinilai dari indikator kemampuan pemahaman konsep matematis menggunakan rubrik analitik (Iryanti, 2004: 13) yaitu : Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat menganalisa kelemahan dan kelebihan peserta didik yang terletak pada kriteria yang ditentukan. Tabel 3.16 Rubrik Analitik Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Indikator Skala Menyatakan ulang sebuah konsep Mengklasifi kasikan objek Tidak ada menyatakan ulang sebuah konsep Tidak ada mengklasifi kasikan Menyatakan ulang sebuah konsep dengan banyak kekurangan Mengklasifika sikan objekobjek menurut Menyatakan ulang sebuah konsep dengan sedikit kekurangan Mengklasifika sikan objekobjek menurut Menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat Mengklasifi kasikan objek-objek

27 57 menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya Mengaplika sikan objek atau algoritma pemecahan masalah objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya Tidak bisa mengaplika sikan konsep ke pemecahan masalah sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan banyak kekurangan Mengaplikasi kan konsep ke pemecahan masalah dengan banyak kekurangan Sumber: Dimodifikasi dari Iryanti (2004: 13) sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan sedikit kekurangan Mengaplikasi kan konsep ke pemecahan masalah dengan sedikit kekurangan menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan tepat Mengaplika sikan konsep ke pemecahan masalah dengan tepat Sangat penting untuk menentukan batasan tidak memenuhi dan memenuhi indikator yang ditetapkan. Skala 0 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang tidak memenuhi. Skala 1 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang cukup memenuhi. Skala 2 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang baik. Skala 3 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang sangat baik. Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tes akhir yang dilakukan peserta didik. Skor yang diperoleh peserta didik masih harus dirubah kedalam skala angka yang ditetapkan yaitu ke skala Nilai kemampuan pemahaman konsep peserta didik = 2. Uji Normalitas Uji normalitas hasil belajar peserta didik ini sama caranya dengan uji normalitas ketika peneliti menentukan sampel, yaitu dilakukan menggunakan SPSS dan secara manual. Sedangkan pengujian secara manual dilakukan dengan uji Liliefors.

28 58 Pedoman pengambilan keputusan : a. Jika signifikansi atau nilai probabilitas maka distribusi sampel data normal. b. Jika signifikansi atau nilai probabilitas maka distribusi sampel data tidak normal. Untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak dapat juga dilakukan dengan menggunakan grafik normal Q-Q plot yaitu data berdistribusi normal jika pencacaran plot data berada sekitar garis melintang. Cara lain yang dilakukan adalah dengan uji Kolmogorov- Smirnov yaitu data berdistribusi normal jika P-value yang diperoleh lebih besar dari. Selain itu, uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji liliefors lihat pada (Lampiran XVII). 3. Uji Homogenitas Variansi Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data hasil belajar peserta didik mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah : Dalam hal ini uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan uji F. Langkah-langkah uji homogenitas variansi menurut Sudjana (2005: 250) yaitu : a. Menghitung variansi masing-masing kelompok data b. Menghitung harga F dengan menggunakan rumus : Keterangan :

29 59 = Variansi kelompok data = Variansi data hasil belajar kelas eksperimen = Variansi data hasil belajar kelas kontrol Kriteria pengujian : Jika F hitung < F tabel maka diterima ini berarti kedua kelompok data mempunyai variansi yang homogen. Jika F hitung F tabel maka diterima ini berarti kedua kelompok data mempunyai variansi yang tidak homogen. Dari perhitungan menggunakan rumus di atas diperoleh adalah Berdasarkan tabel distribusi diperoleh nilai untuk taraf nyata dan derajat kebebasan ( ) ( ) ( ) adalah Maka diperoleh ( ). Karena maka diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen lihat pada (Lampiran XVIII). 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang ditetapkan memang benar atau tidak, maksudnya adalah apakah kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang diajarkan dengan teknik quick on the draw lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka dilakukan uji satu pihak dengan rumusan hipotesis :

30 60 Keterangan : : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas eksperimen : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas kontrol Jika data berdistribusi normal dan kedua kelompok data memiliki variansi yang homogen, maka dalam pengujian hipotesis statistik digunakan rumus (Sudjana, 2005: 239) yaitu : ( ) ( ) Keterangan : = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Simpangan baku kedua kelompok data = Jumlah peserta didik kelas eksperimen = Jumlah peserta didik kelas kontrol = Simpangan baku kelas eksperimen = Simpangan baku kelas kontrol Kriteria pengujian adalah terima jika ( ) pada taraf kepercayaan, jika jika ( ) pada taraf kepercayaan maka ditolak. Dimana ( ) didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan ( ) dan peluang ( ) Dari perhitungan uji-t diperoleh, sedangkan dengan taraf nyata

31 61 adalah. Karena ( ). Hal ini berarti bahwa ditolak dan diterima, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima (Lampiran XIX).

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10 Juli sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen semu), seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (2008: 93) bahwa: Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bermaksud mengetahui pengaruh model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-113 Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Yelni Putri Ningsih 1, Julio Kresna Yuda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang dideskripsikan yaitu data pemahaman konsep siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai LKS di kelas VIII

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang dideskripsikan yaitu data pemahaman konsep peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing (Talking Chips) disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian research). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2014/ 2015 terdiri dari empat kelas, kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas. Desain pada penelitian ini berbentuk:

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas. Desain pada penelitian ini berbentuk: 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen, pada kuasi eksperimen subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti dan tujuan penelitian yang dikemukakan, Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Pada

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas sampel. Pada kelas eksperimen diterapkan model kooperatif tipe think

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas sampel. Pada kelas eksperimen diterapkan model kooperatif tipe think 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di MIN Punggung Lading Pariaman Selatan smester genap tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di 36 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di jalan Patimura Kelurahan Mulyojati 6 B Kecamatan Metro Barat Kota Metro.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pedekatan dan Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB III BAB III METODOLOGI

BAB III BAB III METODOLOGI BAB III BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai metode penelitian kuantitatif berupa penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Tujuan metode kuantitatif menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang pemahaman konsep matematis siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:3),

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Caringin Bogor yang beralamat di Jl. Mayjen H. E Sukma Km 16 Caringin Kabupaten Bogor. Menurut Ningrum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1994: 32) mengartikan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci