ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Kentang (Solanum tuberosum L.)

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Anggraeni et al.; Analisis cemaran logam berat. Journal of Pharmacopolium, Vol. 1, No. 1, April 2018 [46-52]

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Nurmaya Effendi, Mamat Pratama, Husna Kamaruddin. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

EVALUASI KADAR CEMARAN

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3 Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

II. METODE PENELITIAN

Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN MOTTO...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN DEKLARASI... v

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

ANALISIS LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DALAM KERANG YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR. Syamsuri Syakri

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Penentuan Ion Logam Aluminium dalam Sediaan Deodoran dengan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Transkripsi:

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM FENTI FATMAWATI 1,, AYUMULIA 2 1 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id. 2 Mahasiswa Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung ABSTRAK Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis timbal (Pb) pada sediaan kosmetik eyeshadow yang berasal dari Pasar Kiaracondong Kota Bandung dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel diambil secara acak dari eyeshadow yang teregisterasi BPOM dan yang tidak teregistersi BPOM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar dari logam Timbal (Pb) pada sediaan kosmetik eyeshadow yang didapatkan dari pasar Kiaracondong Bandung serta untuk menentukan keamanan pada sediaan tersebut yang beredar dengan mengacu pada ketetapan BPOM. Hasil pengujian didapatkan bahwa kadar sampel eyeshadow yang tidak teregisterasi yaitu 127.356 ; 16.194 dan 6.864 bpj. Dari ketiga sampel tersebut terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan yaitu sampel ESTR1. Kadar sampel eyeshadow yang teregisterasi yaitu 3.801; 7.605 dan 2.331 bpj dan ketiganya dinyatakan aman digunakan. Kata kunci: Pb, SSA, eyeshadow, validasi metode 1. LATAR BELAKANG Kosmetik tidak hanya digunakan untuk fungsi estetika, akan tetapi berperan dalam penyembuhan dan perawatan kulit. Meski bukan kebutuhan primer namun kosmetik merupakan salah satu produk yang digunakan secara rutin dan terus-menerus oleh manusia (Erasiska, 2015). Kosmetik menjadi sesuatu yang cukup penting khususnya bagi wanita. Eyeshadow atau perona mata adalah salah satu kosmetik yang sangat digemari kaum hawa. Penggunaan Eyeshadow adalah di kelopak mata dan di bawah alis. Kosmetik ini digunakan dengan tujuan untuk membuat mata lebih terlihat menarik. Eyeshadow merupakan sediaan kosmetik yang berisi pigmen warna. Pada kosmetik, logam seperti timbal (Pb), arsen (Ar), kadmium (Cd), nikel seringkali ditemukan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik atau pengotor. Timbal atau plumbum merupakan unsur kimia yang memiliki lambang Pb dan nomor atom 82. Timbal (Pb) dapat ditemukan di sekitar kita. Industri memproduksi sekitar 2,5 juta ton timbal per tahunnya. Sebagian besar timbal berasal dari aktivitas manusia seperti pertambangan, manufaktur dan pembakaran bahan bakar fosil. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil. Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb (Lawrence, 2012). Menurut Jaya et al, (2013) penggunaan timbal (Pb) biasanya ditambahkan untuk sediaan warna. Kandungan logam berat pada kosmetik memiliki efek samping jika digunakan dalam kadar yang berlebih karena logam 227

berat akan berpenetrasi lalu terabsorbsi dengan kulit. Logam berat akan masuk ke dalam aliran darah sehingga mengakibatkan gangguan pada kesehatan. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2014 tentang persyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetika bahwa batas aman cemaran untuk logam berat timbal (Pb) adalah tidak lebih dari 20 bpj. Masyarakat perlu dilindungi dari peredaran kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu karena kosmetika yang mengandung logam berat melebihi persyaratan dapat merugikan dan/atau membahayakan kesehatan masyarakat itu sendiri. Dalam penelitian ini telah dilakukan validasi metode dan penentuan kadar logam berat timbal. Validasi metode dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa metode tersebut mampu menghasilkan data yang valid dan sesuai dengan tujuan (Riyanto, 2014). Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar dari logam Timbal (Pb) pada sediaan kosmetik eyeshadow yang didapatkan dari pasar Kiaracondong Bandung serta untuk menentukan keamanan pada sediaan tersebut yang beredar dengan mengacu pada ketetapan BPOM. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dan telah dilakukan penentuan kadar logam berat timbal (Pb) dalam sediaan kosmetik eyeshadow yang teregisterasi dan yang tidak teregisterasi BPOM. Sampel berasal dari Pasar Kiaracondong Bandung. Pengujian menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan sampel yang diperdagangkan di Pasar Kiaracondong Kota Bandung secara acak, destruksi sampel, uji kuantitatif meliputi validasi metode dan penentuan kadar timbal dan kadmium pada sampel. Pengumpulan Sampel Sampel diambil secara acak dari Pasar Kiaracondong Bandung. Sampel eyeshadow yang diambil mewakili sampel yang beredar di pasar tersebut dimana sampel eyeshadow diambil sebanyak 6 sampel yaitu 3 sampel eyeshadow teregisterasi dan 3 sampel tidak teregisterasi BPOM. Preparasi Sampel dengan Destruksi Kering Sampel dipanaskan dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam lalu didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Setelah itu, dipanaskan kembali ke dalam oven dengan suhu 320 o C selama 2 jam. Sampel didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Selanjutnya, sampel ditambahkan dengan 2 ml HCl 10 N hingga abu sampel terendam. Setelah itu sampel dipanaskan sampai larutan abu tersebut membentuk karamel. Karamel tersebut lalu dilarutkan menggunakan HNO 3 0,1 N ke dalam labu ukur 25 ml sampai tanda batas. Larutan sampel 228

disaring ke dalam botol dan siap dianalisis. Pembuatan Larutan Induk Timbal Larutan induk Pb(NO 3) 2 1000 bpj dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml sebanyak 2,5 ml. Kemudian ditambahkan larutan HNO 3 0.5 M hingga tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi 100 bpj. Dibuat larutan induk Pb(NO 3) 2 10 bpj yang dipipet sebanyak 5 ml dari larutan Pb(NO 3) 2 100 bpj, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditambahkan aquades hingga tanda batas. Validasi Metode Analisis Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal Larutan induk Pb(NO 3) 2 dipipet sebanyak 1,25 ; 2,5 ; 5 ; 10 ; 15 dan 20 ml. Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam enam buah labu ukur 25 ml yang berbeda kemudian diencerkan dengan aqua dm sampai tanda batas lalu dihomogenkan. Diperoleh larutan dengan konsentrasi 0,5 ; 1 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8 bpj. Larutan standar timbal pada masingmasing konsentrasi tersebut diukur serapannya menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 dan hasil absorbansinya diplotkan ke dalam kurva kalibrasi. Uji Linieritas Membuat satu seri larutan timbal dengan konsentrasi tertentu. Masing-masing konsentrasi diukur serapannya menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm untuk pengukuran logam timbal. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Untuk menghitung batas deteksi dan batas kuantitasi dihitung menggunakan data hasil kurva kalibrasi timbal yang dibuat dari satu seri larutan dengan konsentrasi tertentu Uji Presisi Pada uji presisi menggunakan metode adisi dengan menambahkan 1 konsentrasi tertentu pada larutan sampel kemudian diukur secara berulang sebanyak 6x dan dihitung nilai simpangan baku relatifnya. Uji Akurasi Penentuan akurasi ini menggunakan metode adisi dengan menambahkan beberapa konsentrasi tertentu pada larutan sampel kemudian diukur secara berulang sebanyak 3x dan dihitung % perolehan kembali serta nilai simpangan baku relatifnya. Penentuan Kadar Logam Timbal pada Sampel Larutan sampel hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm untuk mengukur kadar timbalnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian logam berat timbal pada kosmetik eyeshadow yang beredar di pasar kiaracondong Bandung. Terdapat 6 buah sampel yang terdiri dari 3 sampel yang teregisterasi BPOM dan 3 sampel yang tidak teregisterasi BPOM. Baik sampel teregisterasi maupun yang tidak 229

ABSORBAN Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada teregisterasi diberikan kode penamaan yang dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. 0,2 0,15 0,1 0,05 y = 0.0236x - 0.0002 R = 0.9999 Tabel 1. Kode sampel eyeshadow Sampel Merk tidak teregisterasi BPOM Kode ESTR1 ESTR2 ESTR3 Merk teregisterasi BPOM ESR1 ESR2 ESR3 Sampel eyeshadow didestruksi menggunakan metode destruksi kering. Proses destruksi bertujuan mengubah sampel menjadi materi yang dapat diukur sehingga unsur yang terkandung di dalamnya dapat dianalisis. Destruksi kering ini merombak logam organik menjadi anorganik dengan cara pengabuan menggunakan suhu pemanasan tertentu. Linieritas serapannya Masing-masing konsentrasi diukur menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm untuk pengukuran logam timbal. Hasil dari pengukuran absorban tersebut selanjutnya dibuat kurva hubungan antara konsentrasi dan absorban yang menghasilkan persamaan regresi linier untuk timbal yaitu y = 0.0236x 0.0002 dengan koefisien korelasi (r) adalah 0.9999. 0 0 2 4 6 8 10 KONSENTRASI (BPJ) Gambar 1. Kurva kalibrasi logam timbal Dari data kurva kalibrasi diperoleh nilai r yang mendekati 1 sehingga kurva kalibrasi logam timbal tersebut memberikan nilai linieritas yang baik. Selain itu, harga koefisien korelasi tersebut menandakan bahwa garis yang terbentuk hampir lurus sehingga dapat dikatakan bahwa kurva membentuk hubungan linier yang ideal dan penetapan kadar dengan kurva kalibrasi terjamin kebenarannya. Uji Parameter Batas Deteksi dan batas Kuantisasi Dari data hasil diperoleh batas deteksi dan batas kuantisasi untuk logam timbal masing-masing sebesar 0,106 dan 0,356. Perhitungan dilakukan secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi. Batas deteksi yang menyatakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat terdeteksi, sedangkan batas kuantisasi menyatakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan secara kuantitatif pada tingkat ketelitian dan ketepatan yang baik. Uji Presisi dan Akurasi Penentuan akurasi dan presisi dapat ditentukan dengan % perolehan kembali dan nilai % simpangan baku relatif (SBR) 230

yang menggunakan metode adisi yaitu penambahan larutan standar timbal ke dalam sampel dengan tiga konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi rendah, sedang dan tinggi, tanpa diperlukan pengukuran blanko. Uji akurasi dan presisi menggunakan metode adisi dan dibuat 3 replika dengan perlakuan yang sama untuk akurasi dan presisi intraday dengan masing-masing konsentrasi 1 bpj, 4 bpj dan 7 bpj. Sedangkan untuk presisi interday sampel dibuat 6 replika dengan 1 konsentrasi saja yaitu 1 bpj Dalam penelitian ini presisi dan akurasi ini dilakukan dengan 2 cara yaitu intraday dan interday. Hasil % perolehan kembali dan % simpangan baku relatif dapat dilihat pada tabel 2: Tabel 2. Uji akurasi dan presisi intraday logam timbale Konsentrasi standar yang ditambahkan Sampel % perolehan % SBR (ppm) kembali 1 ESTR 1 103.7807 0.0456 ESTR 2 102.1035 0.4444 ESTR 3 83.6048 0.7570 ESR 1 112.3835 0 ESR 2 118.0356 0 ESR 3 111.5001 2.0401 4 ESTR 1 95.6646 0.0112 ESTR 2 107.9017 2.0168 ESTR 3 114.0742 0.5899 ESR 1 114.3899 0 ESR 2 93.9031 0 ESR 3 96.7205 0.6188 7 ESTR 1 104.4929 0.1051 ESTR 2 91.4117 0.5373 ESTR 3 90.1983 0.4074 ESR 1 99.1598 0.01619 ESR 2 107.6339 0.0599 ESR 3 98.9521 0.6508 Tabel 3. Uji presisi interday logam timbale Sampel X SD % SBR ESTR1 18.10142 0.2414 1.3336 ESTR2 6.21844 0.1482 1.7665 ESTR3 6.1194 0.1546 1.953 ESR1 5.899291 0.0453 0.1739 ESR2 5.643972 0.0591 0.3101 ESR3 5.771631 0.0703 0.4287 Berdasarkan pengerjaan akurasi dan presisi logam timbal didapatkan hasil perhitungan untuk akurasi dari ketiga konsentrasi yang berbeda yaitu rendah, sedang dan tinggi. Didapatkan nilai % perolehan kembali sebesar 90-120%. Sedangkan dalam presisi dapat dilihat dari nilai %SBR yang memenuhi syarat yang 231

ditentukan nilai % SBRnya <2%. Sehingga hasil uji akurasi dan presisi memenuhi syarat. Penentuan Kadar Logam Timbal Dalam Sampel Logam berat timbal ini terdeteksi pada semua merk sediaan kosmetik eyeshadow baik yang tidak terregistrasi BPOM ataupun terregistrasi BPOM yang telah dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan diperoleh kadar logam yang berbeda-beda. Tabel 4. Hasil pengukuran logam timbale Sampel Bpj dalam sampel Sampel Bpj dalam sampel ESTR1 127.356 ESR1 3.801 ESTR2 16.194 ESR2 7.605 ESTR3 6.864 ESR3 2.331 Berdasarkan hasil pengukuran kadar logam berat timbal pada eyeshadow yang tidak teregisterasi diperoleh kadar sebesar 127.356 ; 16.194 dan 6.864 bpj dengan kode sampel berturut-turut ESTR1, ESTR2 dan ESTR3. Dari ketiga sampel yang tidak teregistersi terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan yaitu sampel ESTR1. Persyaratan cemaran logam berat timbal (Pb) dalam kosmetika menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2014 adalah tidak lebih dari 20 bpj. Sedangkan hasil pengukuran kadar logam berat Pb pada eyeshadow yang teregisterasi diperoleh kadar sebesar 3.801 ; 7.605 dan 2.331 bpj dengan kode sampel berturut-turut adalah ESR1, ESR2 dan ESR3. Ketiga sampel yang teregisterasi aman untuk digunakan karena masih dibawah ambang batas cemaran yang diperbolehkan BPOM. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kadar timbal sampel eyeshadow yang tidak teregisterasi yaitu 127.356 ; 16.194 dan 6.864 bpj. Dari ketiga sampel tersebut terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan yaitu sampel ESTR1. Kadar sampel eyeshadow yang teregisterasi yaitu 3.801; 7.605 dan 2.331 bpj dan ketiganya dinyatakan aman digunakan. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB) yang telah memberikan support sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 6. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 232

HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat Dalam Kosmetika. Erasiska, e. (2015). Analisis Kandungan Logam Timbal, Kadmium, dan Merkuri dalam Produk Krim Pemutih Wajah. JOM FMIPA, 2(1), 123-129. Jaya, F. e. (2013). Penetapan Kadar Pb pada Shampoo Berbagai Merk dengan Metode Spektrofotometer Serapan Atom. pharmaciana, 3. Lawrence, W.M.D., 2012. Toxic Metals, the Center for Development. Retrieved from: http://drlwilson. com/articles/toxic%20metal S.htm. (diakses juli 2017). Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi Metode Uji. Sesuai dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.Yogyakarta: Deepublish. 233