BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Data-data yang diperlukan untuk analisis data dilakukan melalui test dan pengkuran terhadap 10 orang sampel penelitian, yakni para member wanita sanggar senam Unimed Healthy Comunity (UHC). Penelitian tersebut dapat dilaksanakan dimulai dari tanggal 14 Juli sampai minggu ke delapan pada tanggal 08 September 2017. Rentang umur mahasiswa yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah berumur 20 sampai 23. Tabel 4.1 Data Karakteristik Umur, Tinggi Badan dan Berat Badan No Karakteristik Responden Keterangan 1 Umur (thn) Rata-rata Standar Deviasi Max Min 2 Tinggi Badan (cm) Rata-rata Standar Deviasi Max Min 3 Berat Badan (kg) Rata-rata Standar Deviasi Max Min 21,7 0,95 23 20 154 6,29 161 145 59,5 3,42 64,9 54 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dilihat rata-rata kadar kolesterol pre tes dan post tes pada sampel penelitian setelah latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menitdapat dilihat pada tabel 4 berikut : 37
38 Tabel 4.2. Data Hasil Pre Tes Kadar Kolesterol Tubuh Sebelum Perlakuan Senam Aerobik Mix Impact Selama 45 Menit No Nama Kadar Kolesterol Keterangan (normal <200) 1 Wantika Br. Silalahi 248 Tidak Normal 2 Septiana Br. Purba 171 Normal 3 Natalia Br. M 203 Tidak Normal 4 Fitriani Br. Sidabutar 151 Normal 5 Basaria Br. Manulang 245 Tidak Normal 6 Trisna Br. Simanjuntak 178 Normal 7 Anjelina Br. Simamora 143 Normal 8 Mauliate Br. Simanungkalit 207 Tidak Normal 9 Welni Br. Damanik 175 Normal 10 Magna Br Silitonga 124 Normal Jumlah 1845 Rata rata 184,5 Maksimum 248 Minimum 124 Simpangan Baku 41,31 Hasil pemeriksaan kadar kolesterol dalam tubuh mahasiswa pada saat pre test (sebelum latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit) diperoleh rata-rata kadar kolesterol sebesar 184,5 mg/dl dan standar deviasai 41,31 dengan kadar kolesterol tertinggi 248 mg/dl dan terendah 143 mg/dl. Dari 10 sampel yang diteliti terdapat 4 orang yang memiliki kadar kolesterol tidak normal >200 mg/dl dan 6 orang memiliki kadar kolesterol normal <200 mg/dl. Setelah minggu ke delapan latihan senam aerobik mix impact, maka dilakukan pemeriksaan kembali kadar kolesterol tubuh mahasiswa setelah latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit. Hasil post tes kadar kolesterol mahasiswa UHC Unimed dapat dilihat pada tabel 5. berikut.
39 Tabel 4.3 Data Hasil Post Tes Kadar Kolesterol Tubuh Setelah Latihan Senam Aerobik Mix Impact Selama 45 Menit No Nama Kadar Kolesterol Keterangan (normal <200) 1 Wantika Br. Silalahi 148 Normal 2 Septiana Br. Purba 168 Normal 3 Natalia Br. M 205 Tidak Normal 4 Fitriani Br. Sidabutar 206 Tidak Normal 5 Basaria Br. Manulang 192 Normal 6 Trisna Br. Simanjuntak 151 Normal 7 Anjelina Br. Simamora 147 Normal 8 Mauliate Br. Simanungkalit 152 Normal 9 Welni Br. Damanik 124 Normal 10 Magna Br Silitonga 156 Normal Jumlah 1649 Rata rata 164,9 Maksimum 206 Minimum 124 Simpangan Baku 27,40 Hasil pemeriksaan kadar kolesterol dalam tubuh mahasiswa pada saat post test (setelah latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit) diperoleh ratarata kadar kolesterol sebesar 164,9 mg/dl dan standar deviasi 27,40 dengan kadar kolesterol tertinggi 206 mg/dl dan terendah 124 mg/dl. Dari 10 sampel yang diteliti terdapat 2 orang yang memiliki kadar kolesterol tidak normal >200 mg/dl dan 8 orang memiliki kadar kolesterol normal <200 mg/dl. B. Uji Persyaratan Analisis Untuk dapat melakukan uji-t, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah bahwa sampel yang berdistribusi normal dan berasal dari populasi yang homogen. Pengujian terhadap normalitas sampel menggunakan SPSS dengan uji saphiro wilk dapat dilihat pada tabel 7 (Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 3).
40 1. Hasil Uji Normalitas Pengujian terhadap normalitas sampel mennggunakan uji Saphiro Wilk dengan SPSS dapat dilihat pada tabel 7 (Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 2). Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Sig. (Saphiro Wilk) Kriteria Normal Keterangan Kadar Pre test 0,954 Normal p> 0,05 kolesterol Post test 0,680 Normal Ket : Nilai (P) probabilitas adalah hasil dari Sig. dari kolom Saphiro Wilk Interpretasi hasil : Pada tabel 6 adalah uji normalitas (Test of Normality) uji Saphiro Wilk dapat dilihat nilai significancy untuk masing-masing data pretes maupun data post tes semuanya memiliki p > 0,05. Karena nilai probabilitas (p) lebih besar dari 0,05 (p> 0,05) maka data kedua data berdistribusi Normal. 2. Uji Homogenitas Pengujian terhadap homogenitas sampel menggunakan SPSS dengan uji One Way ANOVA (Significancy Test Homogenity of Variances), jika menunjukkan (p> 0,05) maka data mempunyai varian yang sama atau Homogen. (Sopiyudin, edisi 6 : 2014) dapat dilihat pada tabel 8.(Perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 3). Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Data Std. Deviasi Pre tes 41,31 Post tes 27,40 Hasil Levene Statistik Hasil sig. Kriteria Homogen Kesimpulan 1,615 0,215 p> 0,05 Homogen
41 Interpretasi Hasil : Pada tabel 7 dapat dilihat Significancy Test Homogenity of Variances menunjukkan angka probabilitas (p > 0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau Homogen. C. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji persyaratan data maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik t. Hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 dan lampiran 5. Tabel 4.6. Perbedaan Kadar kolesterol Sebelum dan Setelah latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit Nilai t- test Kelompok Data Rerata SD t hitung Saphiro Keterangan Wilk ( = 0,05) Pre test (mg/dl) 184,5 41,31 Post test (mg/dl) 164,9 27,40 1,335 1,812 Tidak Signifikan Uji t berpasangan Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa dari rata-rata pretes 184,5 mengalami penurunan kadar kolesterol setelah melakukan latihan senam aerobic mix impact selama 45 menit dengan hasil post tes sebesar 164,9. Penurunan kadar kolesterol yang terjadi dari pre tes ke postes adalah sebesar 19,6 mg/dl. Hasil uji t diperoleh t hitung = 1,335 dan t tabel = 1,812.Dengan membandingkan nilai tersebut diperoleh bahwa t hitung < t tabel yaitu 1,335< 1,812. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak bermakna (tidak signifikan) kadar kolesterol antar pretes
42 dengan post tes.. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit terhadap penurunan kadar kolesterol pada Unimed Healthy Club di Stadion Unimed. D. Pembahasan Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengemukakan alasan-alasan logis dan empirik dari analisis statistik data-data hasil penelitian dan diharapkan hasil dari pembahasan ini akan lebih memperjelas dan membantu dalam menjawab hipotesis yang diajukan dan dapat membantu menarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol dalam tubuh mahasiswa pada saat pre test (sebelum latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45 menit) diperoleh ratarata kadar kolesterol sebesar 184,5 mg/dl dan standar deviasai 41,31 dengan kadar kolesterol tertinggi 248 mg/dl dan terendah 143 mg/dl. Dari 10 sampel yang diteliti terdapat 4 orang yang memiliki kadar kolesterol tidak normal >200 mg/dl dan 6 orang memiliki kadar kolesterol normal <200 mg/dl. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol dalam tubuh mahasiswa pada saat post test(setelah latihansenamaerobic Mix Impact selama 45 menit) diperoleh rata-rata kadar kolesterol sebesar 164,9 mg/dl dan standar deviasi 27,40 dengan kadar kolesterol tertinggi 206 mg/dl dan terendah 124 mg/dl. Dari 10 sampel yang diteliti terdapat 2 orang yang memiliki kadar kolesterol tidak normal >200 mg/dl dan 8 orang memiliki kadar kolesterol normal <200 mg/dl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah latihan senam Aerobic Mix Impact selama 45
43 menit atau dengan kata lain Hipotesis penelitian ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Asep D. Saputra, dkk (2015) dengan hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah melakukan senam poco-poco selama empat minggu terjadi peningkatan rata-rata kadar kolesterol-ldl darah sebanyak 1,120 mg/dl, namun perubahan ini tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Persamaan dalam hasil tersebut, kemungkinan karena dalam penelitian ini memang tidak dilakukan pengaturan yang ketat terhadap pola makan sampel penelitian, hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya perubahan yang bermakna terhadap kadar kolesterol sampel penelitian. Hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa latihan yang tanpa disertai diet rendah lemak, pada banyak kasus, tidak dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Latihan yang dilakukan sendiri (tanpa diet) hanya mampu mengubah bentuk partikel LDL, yaitu dari small dense LDL menjadi large dense LDL, tanpa mengubah jumlah kadar kolesterol-ldl darah total (Levine, 2006) Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang disimpulkan oleh Galih Tri Utomo, dkk (2012) Journal Of sport Sciences and Fitness 2012 yang berjudul Latihan Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak Dan Kolesterol. Menyimpulkan bahwa ada pengaruh latihan senam aerobik terhadap penurunan berat badan persen lemak tubuh dan kadar kolesterol pada remaja putri penderita obesitas. Hal ini disebabkan pada penelitian ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini sehingga hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis sebelumnya seperti referensi yang dibaca oleh peneliti mungkin sudah kedaluarsa atau acuan penelitian yang digunakan peneliti sudah terlalu lama, sampel yang digunakan oleh peneliti tidak respentif (memilih sampel dari populasi yang kurang tepat) dan kurangnya kontrol terhdap kegiatan sampel.
44 Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan hipotesis ini juga disebabkan karena keadaan fisik masing-masing sampel atau mahasiswa yang berbeda-beda antara umur, tinggi badan dan berat badan, serta konsumsi makanan dan minuman sebelum melakukan latihan senam Aerobic Mix Impact tidak terkontrol oleh peneliti. Penolakan hipotesis juga terjadi karena cara melakukan latihan senam aerobic mix impact selama 45 menit pada setiap sampel berbeda-beda keseriusannya dalam melakukan senam aerobic, hal ini juga mempengaruhi hasil penurunan kadar kolesterol pada masing-masing mahasiswa yang tidak mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah latihan senam aerobic.selain itu, kejadian lain yang tak terduga dan tidak teridentifikasi oleh peneliti juga menjadi penyebabterjadinya perbedaan yang tidak bermakna (tidak signifikan) penurunan kadar kolesterol mahasiswa pada penelitian ini, seperti terlalu lama istirahat setelah latihan senam, atau banyak minum air setelah melakukan senam. Biasanya kolesterol tinggi menyerang orang dengan kondisi berat badan yang tinggi dan usia yang paro baya. Namun ternyata pada penelitian ini, berdasarkan hasil pre-test, diketahui kolesterol tinggi juga dapat menyerang orang yang memiliki kondisi berat badan normal dan masih berusia muda. Saat ini banyak orang dewasa yang terlihat sehat dan segar, memiliki berat badan normal dan terlihat tidak menyimpan lemak berlebih pada tubuh mereka. Namun ternyata sebagian besar dari mereka menyimpan lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri. Kondisi inilah yang nantinya membuat penderitanya mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita penyakit dan stroke.
45 Hal ini disebabkan, pada usia 20-30 an, anda bisa memiliki kadar kolesterol tinggi jika anda tidak bisa menjaga asupan makanan. Kadar kolesterol yang tinggi di darah dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, konsumsi makanan yang tinggi kadar kolesterol, tidak rutin melakukan olahraga/exercise, merokok dan riwayat keluarga. Beberapa kasus kolesterol tinggi pada remaja berkaitan dengan faktor genetik. Jenis kolesterol tinggi ini disebut hiperkolsterolemia familial. Penyakit jantung juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Seperti yang kita ketahui kolesterol tinggi dan penyakit jantung memiliki kaitan erat. Bila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, maka anak akan menjadi lebih rentan terhdap kolesterol tinggi. Maka dari itu sampel yang memiliki kolesterol cukup tinggi pada saat pre-test diduga karena faktor genetik dari riwayat keluarganya.