Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih, Dino Rozano dan Eko Hardiyanto Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Panca Sakti Tegal, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hasil bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. Subyek penelitian berjumlah 46 siswa kelas XI dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. 2016 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Kata Kunci: Bimbingan karir; Minat; Trait and Factor PENDAHULUAN Pentingnya bimbingan karir di Sekolah Menengah Atas adalah dalam rangka memilih karir dan berkarir, karena dapat memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh peserta didik di masa yang akan datang di dunia karirnya, lulusan SMA diharapkan siap kerja dan siap melanjutkan studi memiliki sikap kemandirian yang dapat diandalkan untuk menghadapi persaingan di era global dan tantangan karir masa depan. Dengan kondisi tersebut diharapkan pelaksanaan Bimbingan Karir di SMA dapat terus terlaksana dan semakin ditingkatkan dari tahun ke tahun ajaran, agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Menurut Prayitno (2007) hakekat bimbingan karir pada jenjang SMA adalah memberi tekanan utama pada penyiapan peserta didik untuk berkarir dan di samping itu tidak menutup kemungkinan untuk kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan karir di sekolah, para pembuat kebijakan harus dapat mengatasi berbagai tantangan, di sekolah menengah atas. Tantangan tersebut diantaranya kesenjangan dalam mengakses informasi, dan dalam meningkatkan sifat, tingkat dan kualitas layanan. Sejumlah besar peserta didik masih meninggalkan sekolah lebih awal, sehingga mereka membutuhkan suatu program di luar sekolah yang dapat membantunya membuat transisi ke dunia kerja dan belajar lebih lanjut. Menurut Rozano (2008) semua orang akan berfikir bahwa setelah menyelesaikan pendidikannya, maka seseorang akan berencana terjun ke dunia kerja atau melanjutkan studinya. Agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, maka peserta didik harus memahami dirinya terutama mengenai minat, kecakapan dan lain-lainnya. Berdasarkan observasi awal, peserta didik yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 40% dan yang tidak melanjutkan 60%. Faktor penyebab peserta didik 49
tidak melanjutkan studinya disebabkan karena faktor ekonomi keluarga dan kinerja guru dalam proses belajar mengajar belum maksimal. Peserta didik cenderung belum memiliki pilihan karir yang matang, disebabkan oleh kurangnya informasi karir yang dimiliki oleh peserta didik. Selain kondisi di atas, latar belakang kehidupan sehari-hari peserta didik, termasuk di dalamnya keluarga, lingkungan sosial peserta didik, yaitu lingkungan tempat bergaul peserta didik, sekolah, serta lingkungan tempat tinggal peserta didik turut memberi pengaruh bagi peserta didik dalam perencanaan karirnya. Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, dan kondisi tersebut ternyata berpengaruh terhadap pola pikir orang tua dan peserta didik dalam memandang masa depan. Peserta didik bersekolah hanya untuk memenuhi syarat guna mendapatkan pekerjaan yang layak. Orientasi yang demikian tentu berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan masa depannya. Bimbingan karir sebagai bagian dari program pendek di sekolah yang dirancang untuk mengatasi permasalahan karir dan minat melanjutkan studi perlu dimaksimalkan. Menurut Iskandar (2010) Minat adalah satu sikap yang berlangsung terus menerus yang memusatkan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap obyeknya. Studi lanjut merupakan studi lanjutan yang dipilih untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Serta disesuaikan dengan minat dan bakat, kemampuan intelektual serta kemampuan finansial. Studi lanjut yang diambil tentu ada konsekueninya,untuk itu perlu informasi yang cukup lengkap dalam membantu mengambil keputusan masa depan yang lebih baik. Peserta didik SMA yang akan kelanjutan ke perguruan tinggi tentu memerlukan bimbingan karir agar peserta didik dapat memilih dengan senang dan baik. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan merupakan tujuan utama dari perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu. Sedangkan keputusan yang diambil seseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan ditempuh itu tidak lepas dari pertimbangannya terhadap berbagai faktor yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan sumber nilai dan tempat tersedianya berbagai hal yang dapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembangan dirinya. Ada berbagai keresahan menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam mempersiapkan karirnya masih rendah, hal tersebut tampak dalam berbagai masalah baik yang berkaitan dengan pemilihan jenis studi lanjutan, pemilihan rencana pekerjaan, maupun yang berkaitan dengan ketidaksiapan para lulusan SMA dan sekolah kejuruan dalam memasuki pendidikan lanjutan atau dunia kerja. Di dalam proses konseling, konselor harus menggunakan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masalah dari konseli. Salah satu dari pendekatan konseling adalah Trait and factor. Trait and factor yang sering juga disebut pula konseling yang mengarahkan (directive counseling), karena konselor secara aktif membantu klien mengarahkan perilakunya kepada pemecahan kesulitannya. Trait and factor pada umumnya di pakai oleh konselor ketika menghadapi jenis konseli yang mengalami masalah yang disebabkan oleh konseli yang bingung dalam mengambil suatu keputusan. Rumusan penelitian ini yaitu apakah bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui hasil bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Menurut Arikunto (2008) mengemukakan PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. 50
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan di SMA Negeri 01 Bantar Bolang Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian yaitu 46 siswa kelas XI. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, wawancara dan observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan, yang meliputi: a) Menentukan materi, selanjutnya menyusun rencana pembelajaran (skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas), b) Menyusun pedoman observasi aktivitas siswa, merancang pembentukan kelompok, menyusun lembar kegiatan siswa, menyusun kisi-kisi angket dan menyusun angket, dan menskor hasil angket. 2. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario akan diterapkan, meliputi: (a) menyebarkan angket pendahuluan, (b) guru memberikan informasi tentang langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor, (c) guru membagikan lembar kerja siswa, (d) guru membentuk kelompok siswa, (e) menerapkan langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun, (f) mengadakan skoring angket. 3. Observasi Hasil observasi pada pelaksanaan siklus I yaitu peserta didik yang mendapat nilai > 56 ada 34 peserta didik, sehingga minat melanjutkan studi pada peserta didik secara klasikal baru mencapai 73,91%. Hal ini belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan 75%. 4. Refleksi Hasil refleksi pada pelaksanaan siklus I: a) peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru; b) masih sedikitnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang belum mereka ketahui dan belum paham; c) masih kurangnya pendapat yang dikemukakan peserta didik karena peserta didik belum memahami model Trait and Factor; d) dalam mempresentasikan hasil, peserta didik masih enggan untuk maju dan kerjasama, di mana masih banyak peserta didik yang hanya mengharapkan jawaban dari teman kelompoknya. Siklus II 1. Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan, yang meliputi: a) Menentukan materi, selanjutnya menyusun rencana pembelajaran (skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas), b) Menyusun pedoman observasi aktivitas siswa, merancang pembentukan kelompok, menyusun lembar kegiatan siswa, menyusun kisi-kisi angket dan menyusun angket, dan menskor hasil angket. 2. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario akan diterapkan, meliputi: (a) menyebarkan angket pendahuluan, (b) guru memberikan informasi tentang langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor, (c) guru membagikan lembar kerja siswa, (d) guru membentuk kelompok siswa, (e) menerapkan langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun, (f) mengadakan skoring angket. 3. Observasi Hasil observasi pada pelaksanaan siklus II minat melanjutkan studi peserta didik memperoleh skor 78,58%. 51
4. Refleksi Pada siklus II kegiatan berlangsung dengan lebih baik, di mana peserta didik antusias mengikuti kegiatan. Peserta didik lebih semangat dalam mencari strategi atau cara menyelesaikan masalah kontekstual yang diajukan guru dengan memanfaatkan media/alat peraga yang diberikan guru. Masing-masing peserta didik aktif berpartisipasi dalam kelompok dengan memberikan pendapat berupa cara menjelaskan layanan bimbingan karir berpendekatan trait and factor untuk meningkatkan minat melanjutkan studi. Hal ini menunjukkan adanya kerjasama dan kerja keras peserta didik yang baik. Adapun hasil pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor untuk meningkatkan minat melanjutkan studi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Minat Lanjut Studi (Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II) Kondisi Awal Siklus I Siklus II 47,39% 73,91% 78,58% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: 80,00% 70,00% 73,91% 78,58% 60,00% 50,00% 47,39% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 1. Hasil Minat Lanjut Studi (Kond.Awal, Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dapat meningkatkan minat melanjutkan studi peserta didik. Pada kondisi awal memperoleh hasil sebesar 47,39%, setelah dilaksanakan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor pada siklus I memperoleh hasil 73,91% dan pada siklus II memperoleh hasil 78,58%. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Kepala Sekolah, Guru dan Siswa kelas XI SMA Negeri 01 Bantar Bolang Kabupaten Pemalang. 52
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 2, No. 1, Januari 2016 Arikunto, Suharsimi. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandar, Harun. 2010. Tumbuh Minat Kembangkan Bakat. Bandung : ST Book Prayinto.2007. Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMK. Jakarta : Penebar Aksara Rozano, Dino. 2008. Bimbingan Karir di Sekolah. Tegal : UPS Tegal 53