MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA

PERBEDAAN PERENCANAAN KARIR SISWA SMK DAN SMU SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Kata kunci: efektivitas, metode, berotasi, pembelajaran, tim. Vol.06/No.02/Juni 2015 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Mega Astuti Sutaryono 1), Rita P. Khotimah 2) 1),2) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kata Kunci: pemecahan masalah; PISA; Problem Based Learning

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB III METODE PENELITIAN

: Irfangi,Suyitno Program studi Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhamadiyah Purworejo. :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Dra. Siti Masruroh ( Guru SMP Negeri 4 Surakarta ) Kata kunci: Kedisiplinan, Konseling Individual

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Oleh : ARIE KHURNIAWAN NPM SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMILIHAN KARIER SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN TRAIT-FACTOR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih, Dino Rozano dan Eko Hardiyanto Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Panca Sakti Tegal, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hasil bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. Subyek penelitian berjumlah 46 siswa kelas XI dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. 2016 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Kata Kunci: Bimbingan karir; Minat; Trait and Factor PENDAHULUAN Pentingnya bimbingan karir di Sekolah Menengah Atas adalah dalam rangka memilih karir dan berkarir, karena dapat memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh peserta didik di masa yang akan datang di dunia karirnya, lulusan SMA diharapkan siap kerja dan siap melanjutkan studi memiliki sikap kemandirian yang dapat diandalkan untuk menghadapi persaingan di era global dan tantangan karir masa depan. Dengan kondisi tersebut diharapkan pelaksanaan Bimbingan Karir di SMA dapat terus terlaksana dan semakin ditingkatkan dari tahun ke tahun ajaran, agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Menurut Prayitno (2007) hakekat bimbingan karir pada jenjang SMA adalah memberi tekanan utama pada penyiapan peserta didik untuk berkarir dan di samping itu tidak menutup kemungkinan untuk kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan karir di sekolah, para pembuat kebijakan harus dapat mengatasi berbagai tantangan, di sekolah menengah atas. Tantangan tersebut diantaranya kesenjangan dalam mengakses informasi, dan dalam meningkatkan sifat, tingkat dan kualitas layanan. Sejumlah besar peserta didik masih meninggalkan sekolah lebih awal, sehingga mereka membutuhkan suatu program di luar sekolah yang dapat membantunya membuat transisi ke dunia kerja dan belajar lebih lanjut. Menurut Rozano (2008) semua orang akan berfikir bahwa setelah menyelesaikan pendidikannya, maka seseorang akan berencana terjun ke dunia kerja atau melanjutkan studinya. Agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, maka peserta didik harus memahami dirinya terutama mengenai minat, kecakapan dan lain-lainnya. Berdasarkan observasi awal, peserta didik yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 40% dan yang tidak melanjutkan 60%. Faktor penyebab peserta didik 49

tidak melanjutkan studinya disebabkan karena faktor ekonomi keluarga dan kinerja guru dalam proses belajar mengajar belum maksimal. Peserta didik cenderung belum memiliki pilihan karir yang matang, disebabkan oleh kurangnya informasi karir yang dimiliki oleh peserta didik. Selain kondisi di atas, latar belakang kehidupan sehari-hari peserta didik, termasuk di dalamnya keluarga, lingkungan sosial peserta didik, yaitu lingkungan tempat bergaul peserta didik, sekolah, serta lingkungan tempat tinggal peserta didik turut memberi pengaruh bagi peserta didik dalam perencanaan karirnya. Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, dan kondisi tersebut ternyata berpengaruh terhadap pola pikir orang tua dan peserta didik dalam memandang masa depan. Peserta didik bersekolah hanya untuk memenuhi syarat guna mendapatkan pekerjaan yang layak. Orientasi yang demikian tentu berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan masa depannya. Bimbingan karir sebagai bagian dari program pendek di sekolah yang dirancang untuk mengatasi permasalahan karir dan minat melanjutkan studi perlu dimaksimalkan. Menurut Iskandar (2010) Minat adalah satu sikap yang berlangsung terus menerus yang memusatkan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap obyeknya. Studi lanjut merupakan studi lanjutan yang dipilih untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Serta disesuaikan dengan minat dan bakat, kemampuan intelektual serta kemampuan finansial. Studi lanjut yang diambil tentu ada konsekueninya,untuk itu perlu informasi yang cukup lengkap dalam membantu mengambil keputusan masa depan yang lebih baik. Peserta didik SMA yang akan kelanjutan ke perguruan tinggi tentu memerlukan bimbingan karir agar peserta didik dapat memilih dengan senang dan baik. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan merupakan tujuan utama dari perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu. Sedangkan keputusan yang diambil seseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan ditempuh itu tidak lepas dari pertimbangannya terhadap berbagai faktor yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan sumber nilai dan tempat tersedianya berbagai hal yang dapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembangan dirinya. Ada berbagai keresahan menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam mempersiapkan karirnya masih rendah, hal tersebut tampak dalam berbagai masalah baik yang berkaitan dengan pemilihan jenis studi lanjutan, pemilihan rencana pekerjaan, maupun yang berkaitan dengan ketidaksiapan para lulusan SMA dan sekolah kejuruan dalam memasuki pendidikan lanjutan atau dunia kerja. Di dalam proses konseling, konselor harus menggunakan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masalah dari konseli. Salah satu dari pendekatan konseling adalah Trait and factor. Trait and factor yang sering juga disebut pula konseling yang mengarahkan (directive counseling), karena konselor secara aktif membantu klien mengarahkan perilakunya kepada pemecahan kesulitannya. Trait and factor pada umumnya di pakai oleh konselor ketika menghadapi jenis konseli yang mengalami masalah yang disebabkan oleh konseli yang bingung dalam mengambil suatu keputusan. Rumusan penelitian ini yaitu apakah bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui hasil bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor dapat meningkatkan minat studi lanjutan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Menurut Arikunto (2008) mengemukakan PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. 50

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan di SMA Negeri 01 Bantar Bolang Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian yaitu 46 siswa kelas XI. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, wawancara dan observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan, yang meliputi: a) Menentukan materi, selanjutnya menyusun rencana pembelajaran (skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas), b) Menyusun pedoman observasi aktivitas siswa, merancang pembentukan kelompok, menyusun lembar kegiatan siswa, menyusun kisi-kisi angket dan menyusun angket, dan menskor hasil angket. 2. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario akan diterapkan, meliputi: (a) menyebarkan angket pendahuluan, (b) guru memberikan informasi tentang langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor, (c) guru membagikan lembar kerja siswa, (d) guru membentuk kelompok siswa, (e) menerapkan langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun, (f) mengadakan skoring angket. 3. Observasi Hasil observasi pada pelaksanaan siklus I yaitu peserta didik yang mendapat nilai > 56 ada 34 peserta didik, sehingga minat melanjutkan studi pada peserta didik secara klasikal baru mencapai 73,91%. Hal ini belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan 75%. 4. Refleksi Hasil refleksi pada pelaksanaan siklus I: a) peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru; b) masih sedikitnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang belum mereka ketahui dan belum paham; c) masih kurangnya pendapat yang dikemukakan peserta didik karena peserta didik belum memahami model Trait and Factor; d) dalam mempresentasikan hasil, peserta didik masih enggan untuk maju dan kerjasama, di mana masih banyak peserta didik yang hanya mengharapkan jawaban dari teman kelompoknya. Siklus II 1. Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan, yang meliputi: a) Menentukan materi, selanjutnya menyusun rencana pembelajaran (skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas), b) Menyusun pedoman observasi aktivitas siswa, merancang pembentukan kelompok, menyusun lembar kegiatan siswa, menyusun kisi-kisi angket dan menyusun angket, dan menskor hasil angket. 2. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario akan diterapkan, meliputi: (a) menyebarkan angket pendahuluan, (b) guru memberikan informasi tentang langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor, (c) guru membagikan lembar kerja siswa, (d) guru membentuk kelompok siswa, (e) menerapkan langkah-langkah bimbingan karir berpendekatan trait and factor sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun, (f) mengadakan skoring angket. 3. Observasi Hasil observasi pada pelaksanaan siklus II minat melanjutkan studi peserta didik memperoleh skor 78,58%. 51

4. Refleksi Pada siklus II kegiatan berlangsung dengan lebih baik, di mana peserta didik antusias mengikuti kegiatan. Peserta didik lebih semangat dalam mencari strategi atau cara menyelesaikan masalah kontekstual yang diajukan guru dengan memanfaatkan media/alat peraga yang diberikan guru. Masing-masing peserta didik aktif berpartisipasi dalam kelompok dengan memberikan pendapat berupa cara menjelaskan layanan bimbingan karir berpendekatan trait and factor untuk meningkatkan minat melanjutkan studi. Hal ini menunjukkan adanya kerjasama dan kerja keras peserta didik yang baik. Adapun hasil pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor untuk meningkatkan minat melanjutkan studi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Minat Lanjut Studi (Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II) Kondisi Awal Siklus I Siklus II 47,39% 73,91% 78,58% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: 80,00% 70,00% 73,91% 78,58% 60,00% 50,00% 47,39% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 1. Hasil Minat Lanjut Studi (Kond.Awal, Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dapat meningkatkan minat melanjutkan studi peserta didik. Pada kondisi awal memperoleh hasil sebesar 47,39%, setelah dilaksanakan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor pada siklus I memperoleh hasil 73,91% dan pada siklus II memperoleh hasil 78,58%. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Kepala Sekolah, Guru dan Siswa kelas XI SMA Negeri 01 Bantar Bolang Kabupaten Pemalang. 52

DAFTAR PUSTAKA Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 2, No. 1, Januari 2016 Arikunto, Suharsimi. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandar, Harun. 2010. Tumbuh Minat Kembangkan Bakat. Bandung : ST Book Prayinto.2007. Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMK. Jakarta : Penebar Aksara Rozano, Dino. 2008. Bimbingan Karir di Sekolah. Tegal : UPS Tegal 53