UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
|
|
- Liana Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Rifai Fahrudin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kematangan karir melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa SMK Negeri 1 Kedawung Sragen tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian. Jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Kunci dalam penelitian tindakan yakni adanya siklus yang terdiri dari beberapa tahap secara berurutan yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaannya di lapangan, peneliti melaksanakan 2 siklus penelitian. Berdasarkan prosedur dasar dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, maka jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa. Instrumen penelitian yakni angket kematangan karir dan pedoman observasi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian. Tingkat kematangan karir dari 10 siswa yang menjadi anggota kelompok sebelum pelaksanaan layanan bimbingan kelompok secara rata-rata adalah 51,7. Tingkat kematangan karir dari 10 siswa yang menjadi anggota kelompok setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok secara ratarata adalah 82,1. Dari hasil penelitian dan pembahasan, membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan perencanaan karir siswa SMK N 1 Kedawung. Kata kunci: kematangan karir, layanan bimbingan kelompok, siswa SMK 1
2 2
3 3 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karir pada hakikatnya merupakan masalah yang kompleks karena menyangkut berbagai aspek kehidupan, baik aspek perkembangan, kepribadian, sosial, budaya, ekonomi, maupun belajar. Menurut M. Surya (dalam Uman Suherman, 2008:6) karir erat kaitannya dengan proses pengambilan keputusan di bidang pekerjaan/jabatan dan berlangsung melalui proses panjang serta bertahap, berlangsung sepanjang hayat, serta berkembang seiring dengan kematangan pribadi seseorang. Dalam kehidupan seseorang, karir memegang peran yang amat penting bagi keberhasilannya dalam menempuh kehidupan di masa kini dan masa mendatang secara memuaskan. Oleh karena itu dibutuhkan kematangan karir pada diri seseorang agar ia mampu mencapai puncak karir sesuai dengan tugas perkembangannya. Menurut Crites (dalam Uman Suherman, 2008:118) individu yang tidak mencapai kematangan karir akan mengalami masalah dalam karirnya, yang ditunjukan dalam perilaku: pertama, tidak mampu merencanakan karir dengan baik; kedua, malas melakukan eksplorasi karir; ketiga, kurang/tidak memadainya pengetahuan tentang membuat keputusan karir; keempat, kurang/tidak memiliki pengetahuan (informasi) tentang dunia kerja; kelima, kurang memadainya pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai; keenam, tidak mencapai realisme keputusan karir; dan ketujuh, tidak memadainya orientasi karir sehingga akibatnya tidak mampu membuat perencanaan dan keputusan karir yang tepat. Fenomena rendahnya tingkat kematangan karir
4 4 seperti disebutkan Crites di atas juga terjadi pada siswa di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen. Berdasarkan studi awal lapangan yang dilakukan oleh peneliti melalui observasi dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling (pada tanggal 1 sampai 15 Desember 2015) didapat informasi jika ada siswa kelas X yang tingkat kematangan karirnya kurang. Permasalahan yang dialami siswa tersebut harus segera mendapat solusi secara cepat dan tepat agar tidak menimbulkan efek negatif yang lebih luas, seperti salah memilih jurusan saat melanjutkan studi. Ini artinya bahwa peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, khususnya kelas X perlu untuk dilakukan. Layanan yang tepat diberikan adalah layanan bimbingan kelompok. Asumsi ini didasarkan pada pendapat Prayitno (2012:151) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok bermaksud membahas topiktopik tertentu yang mengandung permasalahan aktual dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif dan bertanggungjawab. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal ditingkatkan. Hasil penelitian Tapip (2008) yang berjudul Program Bimbingan dan Konseling Kecakapan Hidup untuk Mengembangkan Kematangan Karir Siswa Sekolah Mengengah Kejuruan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jika
5 5 kematangan karir siswa SMK bisa dikembangkan secara optimal melalui program bimbingan dan konseling kecakapan hidup. Hasil tersebut relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yakni meningkatnya kematangan karir pada siswa SMK. Layanan bimbingan kelompok sudah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, namun demikian topik tugas tentang kematangan karir belum pernah dibahas. Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dilakukan kajian secara ilmiah dalam bentuk penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) sebagai bentuk konkrit dari pihak sekolah dalam membantu siswa meningkatkan kematangan karirnya. 2. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dapat dirumuskan sebagai berikut: untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kematangan karir melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa SMK Negeri 1 Kedawung Sragen tahun pelajaran 2015/1016. B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan. Menurut Pardjono (2007:10) penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian untuk mendapatkan pengetahuan tentang perubahan dan peningkatan karena dampak suatu tindakan yang mampu memberdayakan kelompok sasaran. Kunandar (2008:43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan
6 6 refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Secara lebih spesifik penelitian tindakan ini ada dalam bidang bimbingan dan konseling sehingga disebut sebagai penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Kedawung Sragen yang berjumlah 10 siswa. Menurut Prayitno (2012:157) bahwa kekurangefektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang. Peneliti memilih 10 siswa sebagai anggota kelompok secara heterogen (5 siswa putra dan 5 siswa putri). Prayitno (2012:159) menegaskan jika anggota kelompok yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk pencapaian tujuan layanan. 3. Prosedur Penelitian dan Langkah Tindakan Proses pelaksanaan penelitian tindakan terdapat siklus tindakan. Siklus tindakan adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adanya siklus tindakan bertujuan untuk memperbaiki tindakan yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya dan belum mencapai tujuan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:101) tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri. Namun ada saran, sebaiknya siklus tidak urang dari 2 kali siklus. 4. Teknik Pengumpulan Data Menurut Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman (2012:171) dalam pelaksanaan PTBK ada dua jenis data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti,
7 7 yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi sebagai berikut: a. Angket kematangan karir berisi pernyataanpernyataan yang bertujuan untuk mengungkap indikator kematangan karir pada siswa. Angket ini digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan karir siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. b. Observasi digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan kelompok, yaitu apakah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sudah sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaannya atau belum. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat Kematangan Karir Siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan (Pra-Siklus) No. Subjek Skor Kategori 1 Agung 66 Sedang Wibowo 2 Amir 70 Sedang Abdul 3 Dwiyan 61 Sedang Juli 4 Eka 58 Kurang Ananda 5 Eko 55 Kurang Prasetio 6 Feri 48 Kurang Purnomo Aji 7 Feri Tri 40 Rendah Angga 8 Riyanto 40 Rendah 9 Sulthan 39 Rendah Hashir 10 Tri Mulyono 40 Rendah Rata-rata 51,7 Kurang Dari tabel di atas terlihat jika siswa yang terpilih menjadi anggota kelompok memiliki tingkat kematangan karir yang heterogen/bervariasi sebelum mereka mendapat layanan bimbingan kelompok. Ada 3 siswa yang masuk kategori sedang, 3 siswa masuk kategori kurang, dan 4 siswa
8 8 masuk kategori rendah. Data ini menandakan jika pemilihan siswa yang menjadi anggota kelompok sudah tepat, karena tingkat kematangan karir mereka masih dalam kategori sedang, kurang, dan rendah belum masuk pada kategori tinggi. 2. Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan perencanaan layanan bimbingan kelompok yang dibuat oleh peneliti dan kolaborator, dilaksanakan tindakan kepada 10 siswa yang sudah terpilih menjadi anggota kelompok dengan tingkat kematangan karir sedang, kurang, dan rendah. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan mengikuti beberapa tahap, yakni tahap pembentukan, pelaksanaan, dan pengakhiran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap siklusnya ada 2 kali pertemuan, sehingga jumlah pelaksanaan layanan adalah 4 kali pertemuan. 3. Tingkat Kematangan Karir Siswa sesudah Pelaksanaan Tindakan No. Subjek Skor Kategori 1 Agung 88 Tinggi Wibowo 2 Amir 86 Tinggi Abdul 3 Dwiyan 87 Tinggi Juli 4 Eka 87 Tinggi Ananda 5 Eko 86 Tinggi Prasetio 6 Feri 80 Tinggi Purnomo Aji 7 Feri Tri 75 Sedang Angga 8 Riyanto 80 Tinggi 9 Sulthan 74 Sedang Hashir 10 Tri Mulyono 78 Sedang Rata-rata 82,1 Tinggi Dari tabel di atas tampak bahwa siswa yang menjadi anggota kelompok mengalami peningkatan skor kematangan karir. Jika dibandingkan dengan hasil angket pra-siklus rata-rata perolehan skor kematangan karir meningkat dari 51,7 menjadi 82,1. Ini berarti terjadi peningkatan (rata-rata) sebesar 30,4 poin. Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa layanan bimbingan
9 9 kelompok dapat meningkatkan kematangan karir siswa. 4. Tingkat Kematangan Karir Siswa Pra-Siklus dan Pasca Siklus Variabel Kematangan Karir Subjek Pra Siklus Pasca Siklus Total Skor Kat. Skor Kat. Pen. Agung 66 Sedang 88 Tinggi 22 Wibowo Amir 70 Sedang 86 Tinggi 16 Abdul Dwiyan 61 Sedang 87 Tinggi 26 Juli Eka 58 Kurang 87 Tinggi 29 Ananda Eko 55 Kurang 86 Tinggi 31 Prasetio Feri 48 Kurang 80 Tinggi 32 Purnomo Feri Tri 40 Rendah 75 Sedang 35 Angga Riyanto 40 Rendah 80 Tinggi 40 Sulthan 39 Rendah 74 Sedang 35 Hashir Tri 40 Rendah 78 Sedang 38 Mulyono 82,1 Tinggi 30,4 Rata-rata 51,7 Kuran g D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, bisa disimpulkan beberapa hal sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain: a. Tingkat kematangan karir dari 10 siswa yang menjadi anggota kelompok sebelum pelaksanaan layanan bimbingan b. kelompok secara rata-rata adalah 51,7. c. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 dengan 2 kali pertemuan dan siklus 2 dengan 2 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan berjalan dengan baik, indikasinya:
10 10 1) Kinerja peneliti dalam memberikan tindakan meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1 rata-rata kinerja peneliti adalah 62,5% dan pada siklus 2 rata-ratanya menjadi 85,5%. 2) Peran aktif siswa dalam mengikuti tindakan meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1 ratarata peran aktif siswa adalah 64,5% dan pada siklus 2 rataratanya menjadi 84,5%. d. Tingkat kematangan karir dari 10 siswa yang menjadi anggota kelompok setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok secara rata-rata adalah 82,1. 2. Saran a. Bagi Siswa Siswa perlu memanfaatkan layanan bimbingan kelompok dalam rangka meningkatkan kematangan karirnya. b. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling tidak mengesampingkan masalah kematangan karir siswa, tetapi sebaliknya harus serius menanganinya, karena tinggi-rendahnya tingkat kematangan karir siswa akan berdampak pada kualitas siswa saat proses pembelajaran. c. Bagi Sekolah Sekolah diharapkan dapat memberikan kesempatan, dukungan, dan atau fasilitas kepada guru bimbingan dan konseling untuk melaksankan layanan bimbingan kelompok sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kematangan karir siswa.
11 11 DAFTAR PUSTAKA Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman, Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks. Uman Suherman, Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pardjono, Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Prayitno, Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Program Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Tapip, Program Bimbingan dan Konseling Kecakapan Hidup untuk Mengembangkan Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Tesis). Bandung: Program Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Oleh : ARIE KHURNIAWAN NPM SKRIPSI
0 UPAYA MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI PADA SISWA SMK NEGERI 1 KLEGO KABUPATREN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : ARIE KHURNIAWAN NPM.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING Kamaruzzaman 1, Aliwanto 2, Ema
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO Oleh : Vely Fatimah 12500082 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA Ayunda Mayasari Dewi (10220138) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Perumusan Masalah dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI
UPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI Oleh : Ulul Azam Abstract The objectives of this study
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd.* dan Piawati ** ABSTRAK Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas pembelajaran peserta didik dengan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM Desriani Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) dapat diartikan suatu kegiatan ilmiah
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Puput Eka Bajuri Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP Modern Ngawi E-mail: ekacalamander201@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Endang Sampurnawati (09220037) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi merupakan faktor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan kegunaan tertentu untuk memecahkan masalah penelitian
Lebih terperinciBIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE MNEMONIC DEVICE UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT MAHASISWA
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE MNEMONIC DEVICE UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT MAHASISWA Martin 1, Riki Maulana 2 1, 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Lebih terperinciEfektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi
Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi (09220672) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN Sri Wahyuni Adiningtiyas. Dosen Tetap Prodi Bimbingan Konseling UNRIKA Batam Abstrak Penguasaan terhadap cara-cara belajar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau Classroom Action Research. PTK merupakan suatu pencermatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 012 Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang aktif seperti yang di kehendaki dalam Undang Undang RI No
Lebih terperinciPEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK
ISSN 2407-5299 PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Riki Maulana 1, Novi Wahyu Hidayati 2, Martin 3 1,2,3 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, di kelas II. Lokasi ini dipilih
Lebih terperinciOleh : Yesika Wulandari ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Yesika Wulandari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciCONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 342-347 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT
0 PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG Yunesya Vidara 1, Fitria Kasih 2, Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciJ. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume...13 Edisi 2 Tahun 2015 ISSN
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa Tingkat II Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Vionita Gustianto Dosen Tetap Akbid Adila
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Endang Sunarti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). 1
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Ari Mulyani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: ary4_de4r@yahoo.com
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN
Artikel Skripsi EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok
Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Subardi (09220275) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menciptakan sebuah iklim organisasi yang mampu membawa para anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bukanlah suatu hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian ini merupakan model jenis penelitian tindakan kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Pengertian dari
Lebih terperinciPENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan hasil pengembangan dari metode penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah
BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH :
PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI DUA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 2 SMK PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Halaman 11 16 ISSN: 2442 4668 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATAKULIAH KALKULUS Alfiani
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015
ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH TERHADAP PELAYANAN KONSELING Oleh: Fadila, M.Pd. Hartini, M.Pd., Kons. (Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam STAIN Curup) Abstrak Mahasiswa dipandang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1.
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Pada sub bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1. 1. Gambaran Kematangan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kurt Lewin karena lebih menitikberatkan dengan membuat angket
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SD Negeri 1 Nglebur Jiken Blora Abstrak Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas dan hasil belajar PJOK materi Sprint
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Yeti Sumiyati 1, Atep Sujana 2, Dadan Djuanda 3 1,2,3 Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan penelitian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI KELAS VIII-6 SMP
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI KELAS VIII-6 SMP Suryani Guru SMP Negeri 1 Panyabungan Surel : suryani34@gmail.com Abstract : Efforts to Improve Student
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang digunakan berupa pelaksanaan strategi Practice-Rehearsal
Lebih terperinciPERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG
PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG Desi Olivia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang
Lebih terperinciPersada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam bahasa inggris dikenal dengan Classroom Action Research yang merupakan hasil pengembangan
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciSerambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan tentang upaya guru meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
Lebih terperinciRiskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal
Peningkatan Prestasi Belajar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Melalui Penerapan Model Pembelajaran Probelm Based Learning Bagi Peserta Didik Kelas XI IPS1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Riskah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciEFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES THROUGH THE PROVISION OF INFORMATION SERVICES IN SMPN 2 METRO IN LESSON 2013/2014.
GUIDENA Efforts Volume 6to Number Improve 1, Page Student 70 77, Learning June 2016 Activities GUIDENA Journal of Guidance and Counseling ISSN : Print 2088-9623 Online 2442-7802 J O U R N A L EFFORTS TO
Lebih terperinciMelin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENERAPAN TEKHNIK BRAINSTORMING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Melin Pratikasari
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO Oleh: Aji Budi Santoso, Arif Susanto, Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch)
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch) dengan pendekatan kualitatif diimplementasikan dalam proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan inventori kesiapan kerja siswa SMK jurusan animasi dapat ditarik kesimpulan yaitu menghasilkan instrumen dalam bentuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan objek penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN
PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Oleh Nurul Musdalifah 132012013 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research/CAR),dari namanya sudah menunjukan yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 017 Pulau Kumpai Pangean Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, khususnya
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK MODELING DALAM PEMILIHAN JURUSAN
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK MODELING DALAM PEMILIHAN JURUSAN Siti Hikmatun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN
Lebih terperinciSTUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
25 STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Astrada 1, Amay Suherman 2, Yayat 3 DepartemenPendidikan Teknik Mesin, FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 astradadedek@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang memasuki masa remaja madya yang berusia 15-18 tahun. Masa remaja merupakan suatu periode
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA
PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA Asnidar 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas mewarnai
Lebih terperinciOleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENGARUH MEDIA VIDEO KLIP DAN TEKNIK 5W+1H TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PANCASILA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan aktivitas pembelajaran peserta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 020 Padang Mutung tahun ajaran 2015-2016 yang berjumlah 22 orang.
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
IMPELEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013 Disampaikan bagi Koordinator Bimbingan dan Konseling DKI Jakarta, 4 Juni 2013 Oleh Prof. Dr. Uman Suherman AS., M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH TRI SUPRAPTO NIM : F65112041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Persepsi Terhadap Profesi Guru BK 78 PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERLI NOVITA SARI & NURUL ATIEKA Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG
HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG Amelia Syafruddin Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract
Lebih terperinciMODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SIMULASI BERTINGKAT UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN INTERPERSONAL SISWA SMK
MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SIMULASI BERTINGKAT UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN INTERPERSONAL SISWA SMK (Studi Pengembangan di SMK PGRI Batang) Ulul Azam BK FKIP UNISRI ABSTRAK Tujuan yang ingin
Lebih terperinci