LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
5 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian

Winarti, Jurnal Ilmiah. Danoe Iswanto, Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman ENCLOSUR E Volume 6 No. 2.

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

BAB V KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA BOGOR

6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL

BAB VII STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR TRADISIONAL TERHADAP PEDAGANG DI KOTA BOGOR

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS (Studi kasus pada Makro Cash & Carry Wholesale di Semarang)

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

Contoh Dokumen Penilaian Kinerja Karyawan L.39

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

S - 16 KAJIAN PENATAAN PKL BERDASARKAN PREFERENSI PKL DAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KAWASAN PASAR SUDIRMAN PONTIANAK

Lampiran 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

Lampiran 1. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BAB IV ANALISIS PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN GASIBU

BAB III METODE PENELITIAN

K U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kurang penting sama penting lebih penting

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menyusun

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Kuesioner

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETERTIBAN JALAN, FASILITAS UMUM DAN JALUR HIJAU

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

- Dasar Hukum Peraturan Daerah ini adalah :

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

BAB V KARAKTERSTIK PKL DAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Universitas Bakrie LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya rapat, rumah-rumahnya berkelompok dan mata pencaharian

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. besar-besaran dari perusahaan-perusahaan swasta nasional. Hal ini berujung pada

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup...

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Faktor yang Mempengaruhi Kriteria Lokasi Berdagang Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Preferensi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Baru Gresik

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Lokasi yang strategis, area

BAB III METODE KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dan semakin luas di berbagai kota di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tuntutan yang fundamental yang dihadapi oleh suatu. masyarakat adalah bertahan hidup (survive) atau mempertahankan

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Total Kewajiban 463,873, ,647,876

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

yang pasti,apakah jumlah pembeli lebih banyak,sama saja atau lebih sedikit setelah adanya pasar modern? a. Lebih banyak b. Sama saja c.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

No. Responden.. KUESIONER PENELITIAN

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Motivasi Masyarakat Memanfaatkan Posyandu di Posyandu Binaan Puskesmas Padang Bulan Medan.

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

STUDI ARAHAN PENATAAN FISIK AKTIVITAS PKL DI KORIDOR JALAN SUDIRMAN KOTA SALATIGA TUGAS AKHIR

KUESIONER. Anda diminta untuk mengisi kolom isian dan memberikan tanda checklist ( ) sesuai dengan jawaban pada pertanyaan yang diberikan

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

Transkripsi:

80 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner untuk KUISIONER DATA UMUM DI KOTA BOGOR A. IDENTIFIKASI RESPONDEN A.1. Nama Responden : A.2. Alamat : A.3. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan A.4. Umur Bapak/Ibu :.Tahun A.5. Status Perkawinan 1 Belum menikah 2 Sudah menikah A.6. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu : 1 SD atau sederajat 2 SMP atau sederajat 3 SMA atau sederajat 4 Akademi atau sederajat 5 Sarjana 6 Pascasarjana A.7. Tempat asal : 1 Kota Bogor 2 Luar Kota Bogor A.8. Suku Bangsa : 1 Jawa 2 Sunda 3 Batak 4 Padang 5 Lainnya :. A.9. Status dalam Keluarga 1 Kepala Keluarga 2 Anggota keluarga A.10. Apa usaha/pekerjaan anda sebelum menjadi? 1 Tidak Punya usaha 2 Karyawan swasta 3 Pedagang kios pasar 4 Usaha dirumah 5 Lainnya, sebutkan... A.11 Apakah penyebab atau dorongan ( motivasi) terhadap anda untuk menjadi? 1 Karena menganggur 2 Karena PHK 3 Karena Usaha yang lebih menguntungkan 4 merintis usaha lebih besar 5 Modal usaha ringan atau kecil 5 Lainnya, sebutkan... A.12 Berapa lama sudah menjadi?...tahun B. KARAKTERISTIK USAHA B.1. Sudah berapa lama anda berdagang ditempati ini?...tahun B.2. Apakah sebelum ditempat ini anda sudah berusaha/ berjualan ditempat lain? 1 Ya 2 Tidak B.3. Apakah alasan Anda untuk memilih lokasi ini sebagai tempat berdagang? 1 Ramai / sering dikunjungi pembeli 2 Pendapatan memuaskan 3 Biaya transportasi murah/dekat rumah 4 Berkumpul dengan usaha sejenis 5 Tidak mampu beli kios 6 Kios resmi Penuh 7 Lainnya, sebutkan :. B.4. Apa jenis barang dagangan anda? 1 Sayur- mayur 2 Sepatu/Sandal 3 Pakaian 4 Makanan/ Minuman jadi 5 Acessories 6 Lain-lain :...

81 B.5. Jenis sarana usaha yang anda gunakan : 1 Warung Tenda 2 Gerobak/kereta dorong 3 Pikulan/keranjang 4 Gelaran/hamparan 5 Kios 7 Lainnya, sebutkan : B.6. Waktu berjualan mulai pukul :... s.d. pukul... B.7. Tempat usaha : 1 Trotoar 2 Lahan Parkir 3 Badan Jalan 4 Lainnya, sebutkan : B.8. Berapa luas tempat yang Anda gunakan untuk berdagang?.. m 2 B.9. Berapa Modal yang digunakan untuk usaha sekarang? 1. Lebih kecil dari 500ribu rupiah 2. 500 ribu 1 juta 3. 1 juta-2 juta 4. diatas 2 juta B.10 dari mana modal usaha anda? 1. modal sendiri 2. Pinjaman Orang Lain 3. Pinjaman Koperasi 4. Pinjaman Paguyuban 5. Lainnya... C. KELEMBAGAAN C.1 Apa anda bergabung dalam Paguyuban di lokasi saat ini? 1. Ya 2. Tidak C.2 Jika Ya, apa manfaat bergabung dengan Paguyuban di lokasi saat ini? 1. saling membantu 2. Keamanan berdagang 3. Lainnya... ---------------------------------------------terima kasih----------------------------------------- Lampiran 2 Kuisioner KUISIONER PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP Nama Responden :... Tempat Tinggal :... A,1. Seberapa sering bapak/ibu berbelanja di dalam sebulan?...kali A.2. Apa alasan Bapak/Ibu memilih berbelanja di lokasi : 1 Harganya lebih murah 2 Mudah dijangkau lokasinya 3 Suasana lebih santai 4 Produk/jasa beragam 6. Lokasinya dekat pasar/stasiun 7 Harga dapat ditawar 8 Lainnya, sebutkan :. A.3. Menurut Bapak/ibu, apa manfaat aktivitas di sekitar anda :

82 1 Tidak Ada 2 Lokasi menjadi lebih ramai 3 Mudah mendapatkan kebutuhan 4 Meningkatkan perekonomian masyarakat kecil 5 Mengurangi pengangguran 6 Lainnya, sebutkan : A.4. Keberadaan sering dianggap mengganggu kepentingan umum. Permasalahan apa yang bapak/ibu rasakan dengan adanya aktivitas? 1 Tidak Ada 2 Mengganggu aktivitas pejalan kaki 3 Parkir menjadi sulit 4 Lingkungan menjadi kotor dan kurang rapi 5 Jalanan menjadi sesak 6 Merasa kurang aman dan macet 7 Lainnya, sebutkan : A.5 Menurut bapak/ibu, apakah perlu dilakukan pengaturan khusus untuk aktivitas?. 1 Ya 2 Tidak A.6. Jika Ya, hal-hal apa saja yang menurut bapak/ibu perlu diatur untuk aktivitas?. 1 Pengelompokan Usaha 2 Sarana dan Prasarana Usaha 3 Waktu usaha 4 Relokasi usaha 5 Registrasi usaha 6 Lainnya, sebutkan : B.7. Menurut bapak/ibu, apakah pemda perlu melakukan tindakan penataan pada lokasi Jl. Dewi Sartika (sekitar Taman Topi) yang peruntukannya memang bukan untuk aktivitas? 1 Ya 2 Tidak B.8. Jika Ya bagaimana mekanisme yang seharusnya? 1 Tanpa sosialisasi dan tanpa kompensasi 2 Dengan sosialiasi tapi tanpa kompensasi 3 Dengan sosialiasi, dengan kompensasi, tanpa relokasi 4 Dengan sosialisasi, dengan kompensasi dan relokasi 5 Lainnya :. Lampiran 3 KUISIONER 3 PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENATAAN DI KOTA BOGOR Nama Responden : Pekerjaan/Jabatan Responden : Petunjuk Umum :

83 1. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden pada tabel yang telah disediakan 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi 3. Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan melakukannya secara sekaligus atau tidak menunda untuk menghindari inkonsistensi jawaban 4. Untuk factor kekuatan dan kelemahan, responden mengisi dengan memberi tanda (cek) pada kolom yang telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut : Nilai 1 = Tidak penting Nilai 2 = Kurang penting Nilai 3 = Penting Nilai 4 = Sangat penting Pertanyaan : 1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peringkat faktor strategis internal dalam Penataan di Kota Bogor, khususnya Panataan di Jalan Dewi Sartika : No Faktor Strategis Internal Peringkat 1. 2. 3. 4. 5. Kekuatan : Penataan menjadi Prioritas Pembangunan Kota (RPJMD) Terdapat Peraturan Daerah tentang Alokasi Anggaran Untuk Penataan Terdapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Menangani Memiliki Lokasi Pasar dan Aset Lahan di tengah Kota Kelemahan : 6. Lemahnya Penegakan Hukum 7. Koordinatasi lintas OPD masih belum maksimal 8. Efektivitas Penggunaan Anggaran 9. Data Dasar dan Perencanaan Penataan Kurangnya kerjasama dengan 10. swasta, akademisi dan masyarakat 1 (tidak 1 (tidak 2 (kurang 2 (kurang 3 ( 3 ( 4 (sangat 4 (sangat

84 2. menurut Bapak/Ibu bagaimana peringkat faktor strategis eksternal dalam penataan di Kota Bogor, khususnya di Jalan Dewi Sartika : No Faktor Strategis Eksternal Peringkat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Peluang : Kebijakan Pusat yang mendorong penataan dan pemberdayaan Perkembangan Wisata Kota Bogor Masih terdapat potensi lokasi milik swasta untuk di beli sebagai alternatif relokasi bagi di dalam Kota Bogor Kondisi keamanan yang terjamin Keterlibatan Swasta, Akademisi, dan Ancaman : Meningkatnya Pertumbuhan Angka Pengangguran Menurunnya Estetika Tata (Kekumuhan) Menambah titik Kemacetan Lalu Lintas Munculnya oknum/premanisme dalam Sistem Hilangnya Potensi Pendapatan Daerah 1 (tidak 1 (tidak 2 (kurang 2 (kurang 3 ( 3 ( 4 (sangat 4 (sangat Lampiran 4 Kuisioner 4 Kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) (Diisi oleh pejabat Asisten Tata Praja Kota Bogor, Anggota DPRD, Bappeda Kota Bogor, Kantor UMKM, Satpol PP, dan Koordinator Dewi Sartika) Identitas Responden 1. Nama :... 2. Jabatan :... 3. Alamat Kantor :...

85 4. No.Telp :... 5. Jenis Kelamin : A. Laki-laki B. Perempuan 6. Latar belakang Pendidikan : [ ] SMU/SMK [ ] D3/D4 [ ] Sarjana [ ] Pasca Sarjana (S2/S3) Pengantar Sejak periode tahun 2004 hingga tahun 2014, bahkan dilanjutkan pada periode 2014-2019, Kota Bogor telah menjadikan penataan Pedagang Kaki Lima () menjadi prioritas pembangunan Kota. Dalam rentang kurun waktu tersebut, sumber daya dan sumber dana telah disalurkan untuk proses pemberdayaan dan penataan, dengan harapan akan menumbuhkan perekonomian kota dan menjaga estetika ruang kota. Kebijakan pemerintah tersebut didukung oleh penetapan Peraturan Daerah nomor 13 tahun 2005 tentang penataan Pedagang Kaki Lima, yang didalamnya terdapat penetapan daerah prioritas penanganan seperti di Jalan MA Salmun, Nyi Raja Permas, dan Jalan Dewi Sartika. Berbagai upaya telah dilakukan untuk proses penataan, namun masih belum menunjukkan hasil yang maksimal. Keberadaan diarahkan untuk dapat ditata dan dibina, agar dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan sisi lain meminimalkan dampak negatif keberadaannya seperti kesemrawutan kota, kemacetan, ketertiban, dan okupasi ruang publik (jalan, trotoar, dan RTH). Saat ini, dari 3 lokasi prioritas telah terlihat progress penataan pada ruas Jalan MA Salmun dan Nyi Raja Permas, namun masih menyisakan pekerjaan rumah pada ruas Jalan Dewi Sartika. Begitu strategisnya lokasi ini karena berada di sekitar kawasan strategis ekonomi yang terhubung antara Pasar Kebon Kembang, Plaza Taman Topi, dan Stasiun Kereta Api. Sejarah panjang keberadaan di lokasi tersebut memerlukan penerapan pengelolaan yang baik untuk penataannya. Petunjuk Pengisian: 1. Dibawah ini tersedia beberapa pilihan untuk diberikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai berdasarkan peringkat pembobotan yang ditentukan oleh responden. 2. Pilihan berupa pasangan yang saling dibandingkan pada tingkat yang sama (sesuai gambar pohon AHP) 3. Sistem pembobotan dengan cara merangking terhadap pasangan pilihan yang dibandingkan 4. Pilihan nilai rangking untuk isian berdasarkan intensitas kepentingan sebagai berikut:

86 Intensitas Kepentingan Definisi Penjelasan 1 Equal Importance Kedua elemen sama pentingnya 2 Nilai kompromi Nilai kedua elemen di antara 1 dan 3 3 Moderate Importance Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lain 4 Nilai kompromi Nilai kedua elemen di antara 3 dan 5 5 Strong Importance Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lain 6 Nilai kompromi Nilai kedua elemen di antara 5 dan 7 7 Very Strong Importance Satu elemen jelas (significant) lebih penting daripada elemen lain 8 Nilai kompromi Nilai kedua elemen di antara 7 dan 9 9 Extreme Importance Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lain Contoh pengisian: a. Struktur dan manajemen organisasi lebih penting daripada sistem operasional manajemen Struktur dan manajemen organisasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sistem operasional manajemen atau sebaliknya (nilai inverse) b. Struktur dan manajemen organisasi kurang penting daripada Sistem operasional manajemen Struktur dan Sistem manajemen organisasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 operasional manajemen

87 Struktur Hirarki Strategi Pemberdayaan di Kota Bogor Fokus Strategi Penataan di Kota Bogor Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum Kesempatan Alternatif Strategi Review Kebijakan tentang Meningkatkan Kemitraan dengan Memfasilitasi Ruang Usaha dan Rasa Aman Berusaha Mengoptimalkan Sarana Prasarana Kota 1. Perbandingan antara elemen Faktor terhadap Fokus Fokus Strategi Penataan di Kota Bogor Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar-faktor (F) yang berpengaruh terhadap fokus Strategi Penataan di Kota Bogor. Faktor yang berkepentingan/berpengaruh terhadap pencapaian strategi tersebut terdiri dari:

88 1. Kebijakan (F1). 2. Sosial Ekonomi (F2). 3. Estetika Kota (F3). 4. Ketertiban Umum (F4). Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu faktor dengan faktor lainnya (besarnya pengaruh faktor) terhadap fokus, yaitu Strategi Penataan. F1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F2 F1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F3 F1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F4 F2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F3 F2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F4 F3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F4 F4 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F5 Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 = sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di 2. Perbandingan terhadap Faktor utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar- (A) yang berpengaruh terhadap Faktor. yang berkepentingan/berpengaruh terhadap Faktor, yaitu: a. (A1). b. Pedagang Kaki Lima (A2). c. (A3). d. a. Perbandingan antar aktor terhadap faktor Kebijakan pemerintah Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor Kebijakan.

89 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A2 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 A2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 b. Perbandingan antara aktor terhadap faktor sosial ekonomi Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor Sosial Ekonomi. A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A2 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 A2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 c. Perbandingan antara aktor terhadap faktor Estetika Kota Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor Estetika Kota.

90 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A2 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 A2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 d. Perbandingan antar aktor terhadap faktor ketertiban umum Faktor Kebijakan Sosial Ekonomi Estetika Kota Ketertiban Umum Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor Ketertiban Umum. A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A2 A1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 A2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A3 3. Perbandingan terhadap dalam Faktor Kebijakan utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar- (T) yang berpengaruh terhadap faktor.elemen tujuan terdiri dari: a. (T1). b. Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan (T2). c. (T3).

91 a. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 b. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3

92 c. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 4. Perbandingan terhadap dalam Faktor Sosial Ekonomi utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar- (T) yang berpengaruh terhadap faktor.elemen tujuan terdiri dari: a. (T1). b. Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan (T2). c. (T3). a. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor.

93 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 b. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 c. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor.

94 5. Perbandingan terhadap dalam Faktor Estetika Kota utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar- (T) yang berpengaruh terhadap faktor.elemen tujuan terdiri dari: d. (T1). e. Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan (T2). f. (T3). a. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 b. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor.

95 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 c. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. 6. Perbandingan terhadap dalam Faktor Ketertiban Umum utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar- (T) yang berpengaruh terhadap faktor.elemen tujuan terdiri dari: g. (T1). h. Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan (T2). i. (T3). a. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor.

96 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 b. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T2 T1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 T2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T3 c. Perbandingan antar tujuan terhadap aktor Kesempatan

97 dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor. 7. Perbandingan Strategi Alternatif terhadap utama dalam pengisian proses hirarki ini adalah menentukan bobot prioritas antar-strategi alternatif (T) yang berpengaruh terhadap. Elemen Strategi Alternatif terdiri dari: a. Review Kebijakan tentang (SA1). b. Meningkatkan Kemitraan dengan (SA2). c. Memfasilitasi Ruang Usaha dan Rasa Aman Berusaha (SA3). d. Mengoptimalkan Sarana Prasarana Kota (SA4). a. Perbandingan antar-strategi Alternatif terhadap tujuan. Kesempatan Alternatif Strategi Review Kebijakan tentang Meningkatkan Kemitraan dengan Memfasilitasi Ruang Usaha dan Rasa Aman Berusaha Mengoptimalkan Sarana Prasarana Kota Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu strategi alternatif dengan strategi alternatif lainnya (besarnya pengaruh strategi alternatif) terhadap tujuan. SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA2 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4

98 b. Perbandingan antar-strategi Alternatif terhadap tujuan Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan Kesempatan Alternatif Strategi Review Kebijakan tentang Meningkatkan Kemitraan dengan Memfasilitasi Ruang Usaha dan Rasa Aman Berusaha Mengoptimalkan Sarana Prasarana Kota Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu strategi alternatif dengan strategi alternatif lainnya (besarnya pengaruh strategi alternatif) terhadap tujuan Kesempatan Berusaha dan Kesejahteraan. SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA2 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 = sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di c. Perbandingan antar-strategi Alternatif terhadap tujuan Kesempatan Alternatif Strategi Review Kebijakan tentang Meningkatkan Kemitraan dengan Memfasilitasi Ruang Usaha dan Rasa Aman Berusaha Mengoptimalkan Sarana Prasarana Kota

99 Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu strategi alternatif dengan strategi alternatif lainnya (besarnya pengaruh strategi alternatif) terhadap tujuan.. SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA2 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA3 SA2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 SA3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SA4 antaranya --------------------------------terima kasih atas partisipasinya------------------------ Lampiran 5 Foto Survey dan Foto Narasumber

100