BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Ikan Lele

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

Prinsip Desain poster

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

Mengenal Bilangan Bulat

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III GAGASAN BERKARYA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV


NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB III Membuat Sketsa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES BERKARYA

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

A. Bayar atau Kabur. Format Masukan. Format Keluaran. Contoh Masukan

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Mengenal Bilangan Bulat

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

BAB I PENDAHULUAN. Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

KESEIMBANGAN DINAMIK. Priscilia Yunita Wijaya Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra ABSTRAK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

GUBERNUR BANK INDONESIA,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

BAB II LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Transkripsi:

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk yang unik, dapat dilihat dari bentuk badanya yang berbentuk bulat pipih memanjang dan juga tidak memiliki sisik pada kulitnya. Pada bagian kepala di sekitar mulut terdapat kumis yang juga disebut sungut. Ikan lele juga mempunyai alat pernafasan ganda yaitu insang jika di air dan labirin jika di darat. Labirin pada ikan lele dapat digunakan untuk bernafas di darat dalam hitungan jam. Hal-hal tersebutlah yang menjadi keunikan ikan lele daripada ikan-ikan lainnya. Penulis melihat dan mengaggumi keindahan ikan lele yang mempunyai keunikan pada bentuk tubuh dan juga cara hidupnya. Seperti memiliki bentuk tubuh yang unik di bagian kepala, badan dan ekor. Selain itu kehidupan ikan lele juga dibilang unik karena ikan ini dapat bertahan di lingkungan yang minim air sekalipun atau di darat walaupun hanya dalam hitungan jam. Dari uraian di atas kemudian penulis mengembangkanya dalam bentuk ide dan menjadikan ikan lele sebagai sebuah tema yang akan penulis ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis. 23

24 B. Implementasi Visual 1. Konsep Bentuk a. Garis Pada karya seni grafis cetak dalam ini penulis memunculkan beberapa bentuk garis diantaranya adalah garis lurus yang bertujuan untuk membuat kontur, bidang, ruang dan arsiran sehingga menampilkan kesan volume pada bentuk ikan lele. Garis lengkung dan gabungan dibuat untuk menampilkan bentuk ikan lele lewat arsiran pada ikan lele. b. Bidang Bentuk bidang yang digunakan penulis terdiri dari bidang geometrik dan bidang organik. Bidang geometrik digunakan saat penulis membuat bidang berupa bulatan, segi empat, segitiga serta segi-segi lainnya. Bidang organik juga menghasilkan bentuk bebas dan tidak beraturan. c. Warna Warna yang akan penulis pilih dalam karya tugas akhir ini adalah warna hitam. Pemilihan warna hitam karena ikan lele mempunyai warna hitam dan merah, namun karena warna hitam lebih dominan pada ikan lele penulis memilih warna ini karena mewakili warna dari

25 ikan lele dan kehidupanya yang tinggal di air tawar yang dipenuhi keruh kehitaman. d. Tekstur Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakan dengan mesin press hal ini membuat kertas terkena tekanan kearah bagian plat yang tergores sehingga menimbulkan tekstur nyata yang dapat diraba. e. Komposisi Komposisi yang penulis terapkan pada karya tugas akhir ini komposisi terbuka dan komposisi tertutup. Komposisi terbuka dimana objek menyebar dari bidang gambar, dan kompoisi tertutup dimana objek terkesan berkumpul pada sisi bagian bidang gambar. Penulis juga mempertimbangkan peletakan objek-objek yang akan penulis tampilkan pada bidang gambar seperti peletakan antara objek dan ruang kosong. Hal ini bertujuan agar penikmat seni dapat fokus kepada objek yang penulis tampilkan dan juga penikmat seni tidak jenuh dalam mengapresiasi karya penulis. 2. Medium dan Teknik Dalam proses pengerjaan karya tugas akhir penulis mengangkat ikan lele sebagai tema ikan lele dalam karya seni grafis dengan teknik

26 cetak dalam proses teknik drypoint. Penulis menggunakan plat berbahan akrilik yang telah digores dan dicetak di atas kertas. Pemilihan teknik drypoint penulis rasa sangat tepat, karena dengan teknik ini penulis rasa dapat menggambarkan karakter lele yang kuat. Selain menggunakan bahan papan akrilik, penulis juga menggunakan bahan seperti tinta berbasis minyak, turpentine, thinner, bensin, kertas, paku penggores dan lain-lain. 3. Proses Pembuatan Karya Berikut adalah cara pengerjaan teknik cetak dalam dalam media drypoint: a. Proses paling awal adalah penulis membuat sketsa sebagai bahan acuan setelah itu sketsa itu dipindahkan ke atas permukaan plat akrilik dengan cara menempelkan sketsa pada bagian bawah akrilik. b. Proses kedua adalah menggores plat akrilik menggunakan paku penggores mengikuti garis atau arsiran pada sketsa yang telah di tempelkan pada bagian bawah bidang akrilik. c. Proses ketiga adalah setelah garis pada sketsa telah selesai di pindahkan keatas plat akrilik, plat akrilik diolesi tinta berbasis minyak yang telah dicampur dengan turpentine, thinner, dan bensin. d. Proses ke empat adalah setelah tinta rata diolesi ke plat akrilik maka tinta dibersihkan dengan menggunakan kertas koran dengan cara menggosok plat akrilik sampai permukaan plat bersih dari tinta dan

27 pada permukaan plat akrilik yang tergores masih terdapat tinta didalamnya. e. Proses ke lima adalah menyiapkan kertas yang akan dilembabkan dengan air dengan cara menyemprotkan atau direndam dan setelah itu di jemur hingga kondisi kelembaban yang diinginkan. f. Proses ke enam adalah tahap pencetakan plat akrilik siap untuk dicetak dengan cara meletakanya diatas mesin press dan di atasnya diletakan kertas yang telah dilembabkan. Setelah itu mengatur tekanan mesin press dan barulah karya dapat di cetak. g. Proses terakhir adalah setelah karya tercetak oleh mesin press maka setelah itu kertas yang menempel pada plat akrilik dapat dipisahkan secara perlahan untuk selanjutnya dijemur agar kertas dapat kering lalu karya dapat diberi pigura.

28 4. Deskripsi Karya Karya 1 Gambar Karya 3.1 di dalam air Judul : Di Dalam Air Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

29 Karya yang pertama berjudul Di Dalam Air penulis menggambarkan empat ikan lele yang sedang berenang didalam air yang keruh dan juga menggambarkan tanaman air yang akarnya berada didalam air dan yang keluar dari dalam air ke udara. Tiga ikan lele berenang, dan satu ikan lele mengeluarkan sedikit kepalanya keudara. Hal ini termasuk dalam kebiasaan ikan lele yang terkadang mengeluarkan kepalanya dari dalam air keudara untuk mengambil oksigen di udara lepas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele, tanaman air dan kondisi air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

30 Karya 2 Gambar Karya 3.2 keluar sejenak Judul : Keluar Sejenak Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

31 Karya yang pertama berjudul Keluar Sejenak menggambarkan seekor ikan lele yang sedang keluar melompat. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan lele yang terkadang keluar melompat untuk sekedar mengambil oksigen di udara. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Selain itu garis lurus juga penulis buat secara berulang-ulang guna menggambarkan keadaan air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

32 Karya 3 Gambar Karya 3.3 keluar masuk Judul : Keluar Masuk Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

33 Karya yang ketiga berjudul Keluar Masuk menggambarkan dua ikan lele. Lele di sebelah kiri keluar dari air (melompat) keudara lepas dan lele disebelah kanan masuk ke air yang nampak hanya bagian ekornya saja. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan lele yang terkadang keluar melompat untuk sekedar mengambil oksigen di udara. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat secara berulang-ulang untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

34 Karya 4 Gambar Karya 3.4 keluar dan ricuh Judul : Keluar dan Ricuh Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

35 Karya yang keempat berjudul Keluar dan Ricuh menggambarkan sembilan ikan lele yang sedang keluar bergulat diantara tanaman air. Karena dalam kehidupanya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainnya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

36 Karya 5 Gambar Karya 3.5 ricuh Judul : Ricuh Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

37 Karya yang kelima berjudul Ricuh menggambarkan sembilan ikan lele yang sedang keluar bergulat diantara tanaman air. Sembilan ikan lele dan tanaman air yang saling bertumpuk. Karena dalam kehidupanya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar, dan bagian kosong pada bidang karya mendominasi dibagian atas pada bidang gambar.

38 Karya 6 Gambar Karya 3.6 tidak beraturan Judul :Tidak Beraturan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

39 Karya yang keenam berjudul Tidak Beraturan menggambarkan tiga belas ikan lele yang saling bertumpukan tidak beraturan posisinya. Ketiga belas ikan lele itu digambarkan tidak secara penuh. Ada yang terlihat kepalanya, ekornya dan juga hanya badannya saja. Karena dalam kehidupannya, ikan lele tinggal air tenang yang tidak terdapat arus sehingga ikan lele bisa bergerak secara bebas dan tidak beraturan mengikuti arus air. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupanya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

40 Karya 7 Gambar Karya 3.7 kesana kemari Judul : Kesana Kemari Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

41 Karya yang ketujuh berjudul Kesana Kemari menggambarkan tujuh ikan lele yang terlihat sedang berenang, ada yang kearah atas, bawah, samping kiri dan samping kanan. Terdapat tanaman air disekitar tujuh objek ikan lele. Karena dalam kehidupanya, ikan lele tinggal air tenang yang tidak terdapat arus sehingga ikan lele bisa bergerak secara bebas kesana-kemari. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar dari bidang gambar.

42 Karya 8 Gambar Karya 3.8 Menuju Persembunyian Judul : Menuju Persembunyian Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

43 Karya yang kedelapan berjudul Menuju Persembunyian menggambarkan dua ikan lele. Lele yang berada disebelah kiri bawah tampak hanya setengah badanya saja dan menuju akar tanaman air yang berada diatas,sedangkan lele yang berada di kanan atas hanya nampak badan sampai ekornya saja dikarenakan kepalanya tertutupi oleh akar tanaman air yang berada diatas. Dalam kebiasaannya, ikan lele memang sering berada diantara akar-akar tanaman air sehingga terlihat seperti bersembunyi. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele.. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun akar tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar pada bidang gambar.

44 Karya 9 Gambar Karya 3.9 sembunyi dan pergi Judul : Sembunyi dan Pergi Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

45 Karya yang kesembilan berjudul Kesana Kemari menggambarkan dua ikan lele yang berada di bawah akar tanaman air. Lele disebelah kiri nampak tertutupi bagian kepalanya oleh akar tanaman air, sedangkan lele disebelah kanan sebagian ekornya tertutupi oleh tanaman air dan kepalanya menuju kearah bawah pada bidang gambar. Dalam kebiasaannya ikan lele memang sering berada diantara akar-akar tanaman air sehingga terlihat seperti bersembunyi. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele dan akar tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian atas bidang gambar.

46 Karya 10 Gambar Karya 3.10 beriringan Judul : Beriringan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

47 Karya yang kesepuluh berjudul Beriringan menggambarkan kepala dan ekor ikan lele. Kepala ikan lele berada di bagian bawah pada bidang gambar, sedangkan bagian ekornya berada di bagian atas pada bidang gambar. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat beriringan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar pada bagian bidang gambar.

48 Karya 11 Gambar Karya 3.11 sejalan keatas Judul : Sejalan Keatas Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi :1/5 Tahun : 2015

49 Karya yang kesebelas berjudul Sejalan Keatas menggambarkan sebelas ikan lele yang terlihat sedang menuju arah atas pada objek gambar. Ikan lele pada karya kali ini digambarkan hanya bagian kepala sampai badannya saja. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat sejalan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

50 Karya 12 Gambar Karya 3.12 sejalan ke bawah Judul : Sejalan Kebawah Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

51 Karya yang kedua belas berjudul Sejalan Kebawah menggambarkan sepuluh ikan lele yang terlihat sedang menuju arah bawah pada bidang gambar. Pada karya kali ini penulis hanya menggambarkan bagian ekor sampai badan ikan lele. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat sejalan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

52 Karya 13 Gambar Karya 3.13 tak sejalan Judul : Tak Sejalan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

53 Karya yang ketiga belas berjudul Tak Sejalan menggambarkan dua belas lele yang terlihat tak sejalan arahnya. Hal ini dapat terlihat dari ada bagian ekor ikan lele yang berada dibawah dan juga bagian kepala ikan lele yang menngarah keatas. Pada karya ini penulis tidak menggambarkan ikan lele secara keseluruhan melainkan hanya menggambarkan bentuk kepala dan ekornya saja. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

54 Karya 14 Gambar Karya 3.14 Saling Berumpuk Judul : Saling bertumpuk Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

55 Karya yang keempat belas berjudul Saling Bertumpuk menggambarkan enam ikan lele yang terlihat saling bertumpukan dengan tanaman air. Salah satu ikan lele di gambarkan berukuran lebih besar dibandingkan lima ikan lele lainnya. Pada karya kali ini penulis tidak menampilkan bentuk enam ikan lele secara keseluruhan melainkan ke enam ikan lele ada yang tampilkan hanya bagian kepalanya saja ada juga yang badanya saja, dan ada juga yang bagian ekornya saja. Karena dalam kehidupannya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Selain itu garis lurus juga penulis buat secara berulang-ulang guna menggambarkan keadaan air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan.

56 Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

57 Karya 15 Gambar Karya 3.15 Mencari yang Tak ada Judul : Mencari Yang Tak Ada Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

58 Karya yang terakhir berjudul Mencari Yang Tak Ada menggambarkan ikan lele yang terlihat sedang berada di daratan. Hal ini terlihat dari sebelah kanan pada bidang gambar menggambarkan air dan tanaman air sedangkan disebelah kiri ada ikan lele yang digambarkan hanya bagian kepala dan badanya saja. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan ikan lele yang terkadang suka ke daratan untuk mencari oksigen dan juga makanan. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan keadaan air lingkungan yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.