BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
|
|
- Yuliani Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi nikmat yang tidak terkira berupa keluarga harmonis yang dipenuhi dengan momen-momen kebahagiaan. Di dalam kehidupan keluarga momen-momen penting akan muncul di saat yang tidak pernah terduga. Setiap momen sangatlah berharga dan momen tidak dapat di ulang untuk kedua kalinya pada waktu dan kondisi yang sama. Momen berharga akan selalu dikenang dan membekas dimemori otak manusia. Sebuah momen di lakuakan oleh anggota keluarga yaitu ayah, ibu, anak atau anggota keluarga lainnya. Momen tercipta karena adanya suatu aktifitas yang dilakukan oleh anggota keluarga tersebut. Tema yang digunakan penulis untuk memvisualisasikan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi ini dilihat dari keindahan bentuk dan ekspresi wajah manusia. Bentuk dan struktur yang digunakan dalam memvisualisasikan karya seni grafis ini difokuskan pada bagian tubuh manusia yaitu ekspresi wajah yang mewakili suatu perasaan sebuah momen yang terjadi di dalam keluarga. Penulis mengangkat ekspresi wajah manusia sebagai sumber ide berkarya karena ciri khas yang ada pada mimik ekspresi wajah manusia. 35
2 36 Manusia memiliki nilai estetis yang terdapat pada gerakan ekspresi wajahnya yang dimunculkan mewakili rasa bahagia, sakit, sedih dan seterusnya. Ekpresi tertawa mewakili perasaan bahagia sedangkan ekpresi menangis mewakili rasa sedih atau haru. Momen adalah pandangan sesaat atau waktu yang singkat. Momen sulit diciptakan sulit pula untuk dilupakan sebab saat momen itu terjadi akan selalu kita kenang dalam memori otak kita. Penulis merasa mendapatkan inspirasi dan imajinasi dari keindahan fisik dan keistimewaan momen yang terjadi dalam keluarga. B. Implementasi Visual Berdasarkan makna dari momen kehidupan dalam keluarga secara harfial dan biologis, penulis memunculkan sebuah gagasan untuk menginterpretasikannya dan menggambarkan struktur bentuk dan ekspresi wajah manusia kedalam bentuk karya cetak tinggi dengan membuat bagian struktur tubuh dan mimik wajah manusia untuk dijadikan sebuah karya ekspresif dua dimensi. Penulis menginterpretasikan struktur tubuh dan ekspresi wajah manusia berdasarkan suatu aktifitas yang dilakukan dalam kehidupan keluarga sehingga dari aktifitas yang dilakukan tersebut terciptalah sebuah momen. Penulis sangat tertarik menjadikan momen dalam keluarga sebagai sumber ide dalam memvisualisasikan karya seni grafis cetak tinggi guna memperdalam ilmu pengetahuan tentang kehidupan keluarga khususnya pada momen yang terjadi.
3 37 1. Konsep Bentuk Visual karya seni grafis teknik cetak tinggi dalam penciptaanya, penulis menggunakan dua jenis garis untuk menghasilkan bentuk yang sesuai visualisasi yang diinginkan penulis. Garis tersebut adalah garis nyata yang digunakan untuk menggores, ekspresif dimunculkan karena spontan dan lengkung. Garis pada karya penulis adalah garis lengkung dibuat untuk menampilkan bentuk struktur tubuh dan ekspresi wajah manusia. Penulis menggunakan warna asli seperti pada objek aslinya. Warna yang digunakan dalam karya penulis menggunakan beragam warna-warna cerah dan gelap seperti gradasi warna biru, merah, hijau, coklat, kuning dan coklat. Unsur bidang pada karya penulis yang sering dimunculkan adalah bidang biomorphic, yang sengaja diterapkan penulis untuk membentuk berbagai macam bidang. Warna yang dugunakan pada background menggunakan dimensi atau susunan warna dari terang ke gelap, sehingga menghasilkan kesan dimensi ruang dan waktu. Tekstur atau barik yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu. Tekstur semu ini terjadi karena hasil gelap terang yang muncul dalam karya, sehingga ada kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. Guna mencapai susunan yang dinamis termasuk tercapainya keseimbangan yang indah dalam menciptakan karya seni, perlu ada kombinasi berbagai elemenelemen seni rupa menjadi sebuah komposisi. Komposisi pada sebagian beras karya penulis menggunakan macam komposisi terbuka yang menghasilkan karya visual dengan objek gambar yang meluas dan terkesan menyebar. Selain itu
4 38 penulis juga menggunakan macam komposisi tertutup dengan wujud objek gambar yang mengumpul dan menyempit. 2. Medium dan Teknik Berdasarkan hasil dari proses analisis dan pengamatan maka dalam menciptakan karya tugas akhir ini momen keluarga sebagai sumber ide dalam seni grafis menggunakan medium cukil kayu hardboard. Penulis memilih hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat seperti block kayu, sehingga memudahkan dalam proses pencukilan karena terasa lebih lembut dan lunak. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur dari penekanan papan plat. Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu ini dengan menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap. Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan penulis pada semua objek dalam karya dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya.dalam proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard. Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter, alas kaca, tinner, centong nasi, terpentine dan scrap.
5 39 3. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pencetakannya sebagai berikut; a. Proses pengerjaannya yang paling awal adalah penulis terlebih dahulu membuat sketsa/desain sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil sketsa dipindahkan ke atas permukaan plat hardboard dengan cara menyalin gambar menggunakan kertas karbon. Sketsa yang telah terpindah ditebalkan dengan permanent marker agar nanti pada proses pencukilan lebih mudah. b. Setelah gambar tersebut selesai digambar diatas plat hardboard maka langkah selanjutnya adalah membuat cukilan mengikuti garis dan bentuk sesuai dengan sketsa yang dibuat menggunakan berbagai jenis tipe alat cukil. Penulis mencukil goresan gambar dengan mendahulukan warna dalam sketsa yang dirasa paling terang seperti pada warna kulit objek manusia dan berlanjut ke warna lebih gelap seperti pakaian dan terakhir ke warna paling gelap seperti pada rambut manusia karena dalam pembuatan karya multi warna. Penulis beranggapan jika warna gelap didahulukan maka warna yang lebih terang akan terasa lebih redup dan terkesan gelap. c. Proses selanjutnya adalah mencampur ataupun mengerol tinta cetak Cemani Toka, brayer roll, scrap yang diratakan di atas permukaan kaca. Cat yang telah dicampur diratakan di atas permukaan kaca kemudian barulah menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera dirol keatas permukaan hardboard, pengecatan menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecatan yang baik, dan pengerolan pada permukaan hardboard haruslah merata.
6 40 d. Tahap berikutnya adalah mencetak gambar yang berada diatas permukaan plat hardboard yang telah diberi cat, proses pencetakan kali ini penulis sebelumnya telah membuat sebuah mal untuk patokan dalam pencetakan agar dalam pencetakan berikutnya tidak bergeser. Setelah plat hardboard direkatkan diatas kertas agar cat lebih merekat lebih baik diinjak-injak sebentar atau menggunakan bantuan mesin pres barulah menggosok kertas yang berada diatas hardboard menggunakan sendok makan atau centong nasi agar cat tersebut menempel dikertas. Agar hasil lebih maksimal lebih baik dan rapi saat menggosok mengikuti alur dari cukilan. Hasil cetak dari hardboard yang telah dicukil tadi akan menghasilkan cetakan warna muda dari cetakan pertama yang tidak terkena tinta akan berupa warna putih dari warna kertas. e. Selanjutnya melepaskan kertas yang lengket dengan hardboard yang telah digosok sampai merata dengan cara salah satu sisi kertas dikelupas mundur ke belakang sampai lepas dan jangan sampai ada yang tertekuk. Jemur dan anginanginkan kertas yang telah dicetak dan bersihkan bekas tinta di hardboard menggunakan tinner A. Pembersihan plat dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai mencetak. Hal tersebut diatas diulang terus menerus sampai beberapa cetakan yang diinginkan. f. Tahap pencetakan multi warna tahap berikutnya adalah mencukil bagian warna kedua yang diinginkan, setelah bagian garis atau warna yang diinginkan sudah tercukil barulah mencetak seperti hal diatas tersebut dan sampai warna yang terakhir tercetak. Dengan teknik cukil ini pewarnaan yang ada akan saling menumpuk, maka akan menimbulkan efek tekstur nyata bila diraba oleh tangan.
7 41 4. Penyajian Penyajian karya seni grafis penulis menggunakan pigura berwarna hitam dan bahan yang digunakan pada pigura adalah fiber. Kaca yang digunakan adalah kaca doff. Warna fiber pada pigura tersebut di harapkan mampu mempertegas warna karya yang ada di dalam bingkai, selain hal tersebut juga bertujuan untuk menonjolkan karya agar menjadi lebih semarak warnanya dan memberi kesan rapi, indah dan terhindar dari kotoran. Pada penyajian karya di bagian bawah tidak lupa di beri keterangan judul, edisi, nama seniman dan tahun pembuatan. Penyajian akhir, pada masing-masing karya akan di pigura dengan kaca yang berada menonjol keluar berukuran 60 cm x 80 cm dengan pigura model minimalis. Gambar 3.1 Contoh Pigura (Sumber : Dokumentasi Puji Nursidik, 2016)
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis
BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA
42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciBAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis
BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciA. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penumuan ide berkarya ini diawali karena domisili penulis yang berasal dari Sumedang, kemudian mendorong penulis untuk menciptakan karya seni yang berhubungan
Lebih terperinciBAB III GAGASAN BERKARYA
BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan
48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan
Lebih terperinciBAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis
BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses
Lebih terperinciBAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis
BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING A. Implementasi Teoritis Setiap mahluk hidup salah satunya manusia memiliki keindahan atau
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
26 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Proses berkesenian atau dalam hal ini adalah berkarya seni grafis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan alam, karya grafis merupakan manifestasi
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Waktu merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari rutinitas kehidupan manusia, tanpa waktu manusia akan sulit menjalankan kewajibannya. Waktu adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xi BAB I LATAR BELAKANG...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi BAB I LATAR BELAKANG... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 1. Alasan Pemilihan Seniman dan Seni grafis...
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai
BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap
Lebih terperinciMOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI
MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoririk 1. Tematik Suatu ide penciptaan karya seni dapat ditemukan dimana dan kapan saja, itu semua tergantung pada seniman itu sendiri. Salah satu penemuan itu
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi rasa, karsa, dan cipta. Potensi ini terus dikembangkannya, sejalan dengan pertambahan pengalaman atau usia dan proses
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn
1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA
BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciPILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Teknik komposisi biasanya berkaitan dengan... a. Garis Horizon b. Gelap Terang c. keselarasan d. Garis tebal-tipis e. Jauh dekat 2. Warna asli dan bukan
Lebih terperinciMENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS
SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Lebih terperincigambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual
IllustrAsi gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual sarana pendukung cerita dan sebagai pengisi ruang kosong FUNGSI 1. Menarik
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.
50 A. Bagan Proses Penciptaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Internal -Pengalaman -Praktek -Kajian teoritik IDE Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Eksternal Eksplorasi
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM
BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.
BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Nelson Mandela 1960 Sumber:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nelson Mandela adalah Presiden pertama Afrika Selatan dari ras kulit hitam periode 1994-1999 dan juga pemimpin pergerakan kebebasan yang telah menginspirasi jutaan manusia
Lebih terperinciLUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA
LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.
Lebih terperinci2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia sejak saat adanya peradaban manusia dan akan terus berkembang sampai masa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Boneka adalah salah satu karya seni yang berupa macam-macam bentuk, Bentuk ini merupakan organisasi atau satu kesatuan, atau komposisi dari unsurunsur pendukung
Lebih terperinciII METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk
Lebih terperinciModul MK Gambar Bentuk
Modul MK Gambar Bentuk Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom Menggambar Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Mata kuliah : Matra Visual Semester : I Kode : MKK08116 SKS : 4 Jurusan/Prodi : Desain/DKV Dosen : Anton Rosanto KOMPETENSI : Mahasiswa dapat unsur matra visual, bentuk elemental,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciIV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam
IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS A. Riset Ide Gayatri merupakan sosok historis dari masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan focusing dari eksplanasi historis di atas. Penulis mengangkat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA
35 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA Dalam proses pembuatan karya seni, konsep adalah hal terpenting yang menjadi acuan dalam berkarya, yang menjadi dasar sebuah pemikiran. Konsep dari karya yang
Lebih terperinciAug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa
Konsep Seni Rupa Aug 14, '08 2:21 PM untuk 1. Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-aspek Karya Seni Rupa dan Ragam Seni Rupa. 2. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II KODE : MKK 13204 MATA KULIAH / SKS : Nirmana II (Dwimatra Lanjut & Trimatra) / 3 SKS SEMESTER / PROG. STUDI : II / Keris dan Senjata Tradisional JURUSAN / FAKULTAS
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI
MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI Oleh: DINI CINDA KIRANA, S.SN., M.DS. MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI I. Maksud Dan Tujuan Rupa Dasar 2 Dimensi adalah matakuliah yang berisi mengenai dasar
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki
II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,
BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah
Lebih terperinciBAB III Membuat Sketsa
BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Metode Perencanaan Karya 1. Ide Gagasan Ide awal penciptaan karya bermula ketika penulis melihat perkembangan cerita bergambar ciptaan luar negeri yang semakin menarik. Mengisahkan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Bird of Paradise" yang dekoratif untuk memunculkan kesan melodi yang mengalir. Judul dibuat bergelombang
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciGambar: 5. 5a. Pasar Bali
Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan
Lebih terperinciPengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni
Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah lukisan Tetet Cahyati yang bertema Bandung merupakan lukisan ekspresivisme-abstrak yang bersumber gagasan dari
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan
BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD
Lebih terperinci3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN
3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain
Lebih terperinciMedium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan
Lebih terperinciKARYA SENI GRAFIS YANG MENARIK DAN KREATIF MELALUI TEKNIK CUKIL
KARYA SENI GRAFIS YANG MENARIK DAN KREATIF MELALUI TEKNIK CUKIL Laura Christina Luzar Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Komunikasi dan Multimedia, Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik
43 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Konsep Berkarya Pada tugas akhir penciptaan berjudul Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara
Lebih terperinci