BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan, mengandung nilai bentuk dan makna yang berbeda. Namun, seluruh karya merupakan suatu kesatuan yang menggambarkan kerusakan lingkungan dan kupu-kupu. Analisis dari karya tugas akhir ini adalahh sebagai berikut : 41

2 42 A. Karya 1 Gambar Karya 1 Butterfly in the Flower #1 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Butterfly in the Flower #1 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/5 Tahun : 2016

3 43 Pada karya yang berjudul Butterfly in the Flower berbentuk potrait dua dimensi. Pada karya pertama ini menampilkan bentuk kupukupu dengan sayap yang indah yang terbang dan akan menghinggap pada sebuah bunga mawar dimana dalam karya ini ukuran kupu-kupu dengan bunga mawar yang dihinggapinya lebih kecil, hanya ada satu ekor kupu saja dengan posisi terbang di dekat mawar hitam dengan posisi disebelah kiri bunga mawar. Warna mawar yang seharusnya indah dan berwarna warni dalam karya ini memberikan warna hitam pada bunga mawar ini dengan warna tangkai dan daun yang telah mati menggunakan kombinasi warna hitam, putih, dan coklat. Pada latar background menampilkan warna-warna gradasi mulai dari warna putih pada bagian tengah gambar lalu mulai kewarna kuning tua sampai kewarna coklat muda dan coklat tua, dengan bentuk gradasi melingkar mengitari obyek yaitu kupu dan bunga mawar yang tepat berada dibagian tengah dalam karya ini ingin membuat efek gradasi dari dalam dengan warna muda semakin keluar menjadi warna yang lebih tua dan gelap. Dalam karya ini mempunyai makna dari gambar dan warna yaitu dalam segi bentuk kupu-kupu yang lebih kecil dari bunga yang menggambarkan sudah mulai berkurangnya populasi kupu yang masih ada dan hanya sedikit yang tersisa dengan jenis yang sedikit dan dengan ukuran yang lebih kecil karena sudah tidak adanya bunga untuk hewan ini mencari makan sehingga tidak dapat tumbuh berkembang dan untuk mawar hitam dalam karya ini menggambarkan kematian, kesedihan.

4 44 B. Karya 2 Gambar Karya 2 Butterfly in the Flower #2 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Butterfly in the Flower #2 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016

5 45 Karya ini merupakan karya kedua dari karya yang berjudul Butterfly in the Flower #2 menampilkan kupu-kupu dengan sayap yang indah yang menghinggap diatas bunga.. pada gambar ini masih sama dengan karya yang berjudul sama dengan menggunakan obyek kupu-kupu yang menghinggap pada bunga dengan warna yang usang dengan warna sayap kupu-kupu yang berwarna-warni dan indah yang akan menghinggap pada sebuah bunga yang berwarna gradasi dari merah ke hitam. Warna bunga merah yang tadinya indah berubah warna menjadi merah kehitaman yang meenggambarkan bunga yang akan mati. Keadaan bunga dengan warna yang gelap ini mempengaruhi keindahan pada sayap kupu-kupu yang menghinggapinya yang menjadikan sayap kupu-kupu berubah warna sesuai bunga yang dihinggapi yang menjadikan sayap berubah warna menjadi sedikit corak hitam. Latar belakang atau background diisi dengan warana putih dan biru laut yang sangat halus dan tipis yang menggambarkan sebuah awan dengan warna putih yang mengitari kupu dan bunga pada bagian tengah atau center of interest dalam karya ini. Penulis memaknai sebagai kerusakan pada lingkungan sekitar baik itu tumbuhan atau benda tak bergerak dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup lain, karena setiap makhluk hidup akan saling berhubungan dan mempengaruhi seperti dalam karya ini dengan keadaan warna bunga yang sudah usang dan mulai mengering mempengaruhi warna sayap kupu dengan corak hitam pada sayap kupu yang menghinggapinya.

6 46 C. Karya 3 Gambar Karya 3 Sentuh Tak Berguna Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Sentuh tak Berguna Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 2/4 Tahun : 2016

7 47 Karya ketiga yang berjudul Sentuh tak Berguna menampilkan kupukupu Gajah yang menghinggap pada sebuah rumput tak berbunga dengan warna rumput yang hijau pada bagian atas dan semakin kebawah rumput berubah menjadi warna coklat yang telah mati hingga tumbuh pohon baru dengan warna coklattua yang menggambarkan kematian tumbuhan akibat panas dan rusaknya lingkungan alam hingga tidak adanya lagi pertumbuhan yang baru yang lebih baik. Background pada karya ini menggunakan gradasi warna kuning yang memudar pada bagian atas karya, warna kuning yang memiliki makna kehangatan,keseimbangan, keinginan. Penulis memilih kupu jenis Gajah dikarenakan kupu-kupu jenis ini adalah kupu-kupu yang dulunya tersebar dipulau Jawa dengan ukuran lebih besar dripada spesies yang lainnya namun seiring berjalannya waktu kupu-kupu ini sudah mulai jarang ditemui karena populasi hewan yang semakin punah. Makna dalam karya ini adalah penulis ingin mengungkapkan keinginan penulis agar terciptanya keseimbangan ekosistem yang digambarkan pada warna backgound warna kuning dengan obyek kupu-kupu gajak yang menghinggap pada rumput yanga kan mati yang mempunyai makna kelangsungan hidup tumbuhan atau lingkungan sekitar juga mempengaruhi kelangsungan hidup hewan yanga ada disekitarnya juga agar selalu dijaga dan dilindungi.

8 48 D. Karya 4 Gambar Karya 4 Terperangkap #1 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Terperangkap Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/4 Tahun : 2016

9 49 Penulis menggambarkan tiga buah kupu-kupu yang terbang didalam ranting yang sudah tidak berdaun dan hanya tertinggal ranting yang kering kerontang dengan sedikit daun yang tertinggal dalam pohon yang sudah mengering. Dua ekor kupu yang menghinggap pada ranting pohon dan ada satu ekor yang terbang menghinggapi ranting pohon yang mati. Penulis menggunakan waran biru tua dan perpaduan warna putih pada dua ekor kupu-kupu yang menghinggap dan memilih warna orange, hitam, dan putih pada satu ekor kupu-kupu yang sedang terbang. Background dengan gradasi warna seperti karya-karya sebelumnya dari warna hijau tau ke warna biru muda dan samapi kewarna kuning muda penulis menggambarkan ini keadaan yang sejuk dan hijau akan terjadi perubahan keaadan ketika sudah tidak ada lagi pohon yang hijau dan rindang dan hanya tersisa pohon tua tak berdaun yang awalnya sejuk dengan gradasi warna hijau berubah warna menjadi warna kuning yang memiliki warna panas dan gersang.

10 50 E. Karya 5 Gambar Karya 5 Hilang tak Berkesan 1 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul :Hilang tak Berkesan Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/4 Tahun : 2016

11 51 Penulis menggambarkan tiga kupu-kupu yang terbang dengan susunan kupu terbang keatas dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap tingkatnya dan memiliki warna yang berbeda pula. Bagian paling bawah dari tiga kupu-kupu ini memiliki ukuran paling besar dan memiliki warna paling cerah dan tegas diantara kupu yang lain dengan perpaduan warna merah, hitam, dan biru membuat lupukupu ini sangat jelas dan terang dibanding kupu yang lain. Kupu yang berada dibagian tengah atau yang kedua memiliki ukuran yang lebih kecil dan memiliki warna yang cenderung lebih soft dengan perbaduan warna kuning dengan bintik hitam pada ruas sayapnya. Sedangkan kupu-kupu yang paling atas memiliki ukuran yang sama dengan kupu sebelumnya dan memiliki warna lebih mencolok dengan warna hija pada sayapnya. Background dengan perpaduan warna yang gelap yang tersusun dari warna hitam, biru, kuning, orange, merah, dan putih yang bercampur menjadi satu warna dalam satu karya. Karya ini memiliki makna keindahan kupu-kupu tidak akan berlangsung lama apabila tidak didukung dengan lingkungan yang baik jika tidak ada pohon yang rindang dan bunga yang indah yang digambarkan melalui warna background yang gelap dan rusak tanpa ada tumbuhan apapun dan menggambarkan kebakaran yang telah terjadi.

12 52 F. Karya 6 Gambar Karya 6 Terperangkap #2 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul :Terperangkap#2 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2016

13 53 Penulis menggambarkan tiga buah kupu-kupu yang terbang didalam pohon yang sudah tidak berdaun dan hanya tertinggal batang pohon yang kering. Satu ekor kupu yang menghinggap pada ranting pohon dan dua satu ekor yang terbang menghinggapi ranting pohon yang mati. Penulis menggunakan waran kuning dan perpaduan warna hitam pada dua ekor kupu-kupu yang terbang dan memilih warna orange, hitam, dan putih pada satu ekor kupu-kupu yang sedang hinggap. Background dengan gradasi warna seperti karya-karya sebelumnya dari warna hijau tua ke warna hijau muda dan samapi kewarna kuning muda penulis menggambarkan ini keadaan yang sejuk dan hijau akan terjadi kepunahan populasi kupu-kupu ketika sudah tidak ada lagi pohon yang hijau dan rindang dan hanya tersisa pohon tua tak berdaun yang awalnya sejuk dengan gradasi warna hijau berubah warna menjadi warna kuning yang memiliki warna panas dan gersang.

14 54 G. Karya 7 Gambar Karya 7 Hilang tak Berkesan #2 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul :Hilang tak Berkesan#2 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 2/5 Tahun : 2016

15 55 Hilang tak Berkesan #2 merupakan karya kedua dengan judul karya yang sama. Karya ini menggambarkan tentang keadaan dimana sudah tidak ada lagi daun yang rindang dan hijau dan hanya tersisa sampah daun yang mengering dan berhampuran disetiap tempat, terdapat seekor kupu yang menginggap pada daun yang sudah mengering. Warna kupu yang indah dengan sayap berwarna orange dan hitam yang memunculkan kesan hidup dan sejuk ini terjatuh pada sampah dedaunan yang berserakan. Background dengan perpaduan warna coklat muda dan tua serta warna hitam pada daun ini memunculan kesan nyata pada warna daun yang berhamburan. Sedangkan warna kupu-kupu yang mencolok dengan warna orange dan hitam memuncullkan kesan hidup. Karya ini memiliki makna bahwa sudah tidak ada lagi kehidupan atau tempat untuk berkembangbiak dan mencari makan untuk kupu-kupu hidup karena sudah tidak ada lagi daun untuk dia hidup dan berkembang yang tersisa hanya kerusakan dan kematian perlahan untuk makhluk hidup ketika sudah tidak adalagi ekosistem yang baik akibat ketidakpudulian terhadap lingkungan.

16 56 H. Karya 8 Gambar Karya 8Distroved Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul :Distroved Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/5 Tahun : 2016

17 57 Karya yang berjudul Distroved menggambarkan kerusakan pada sayap kupu kupu yang indah dan hanya sebagian yang tersisa. Warna kupu yang begitu indah dengan mmenggunakan warna gradasi kuning ke orange lalu kewarna hitam membuat kupu-kupu yang tadinya terlihat begitu indah menjadi warna terbakar akibat sentuhan warna hitam pada ujung sayapnya. Dengan bentuk kupu-kupu yang mulai berubah menjadi serpihan dan berterbangan menggambarkan kupukupu ini akan hancur dan mati. Background dengan gradasi warna hitam kewarna birutua lalu kebiru muda digambarkan penulis sebagai kegelapan bencana alam dengan menngunakan warna biru kehitam sebagai warna langit yang akan datang bencana serta penulis ingin mengambarkan keadaan kupu-kupu dimasa datang yang akan terjadi apabila kerusakan lingkungan terus berlanjut yang akan mempengaruhi populasi kupu yang semakin lama akan rusak dan hancur.

18 58 I. Karya 9 Gambar Karya 9 Terbakar #1 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul :Terbakar Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/4 Tahun : 2016 Karya yang berjudul Terbakar penulis menggambarkan sebuah kupukupu yang terjebak pada ranting pohon yang terbakar hingga membuat sayap

19 59 kupu-kupu terlepas dan terbakar yang membuat tubuh kupu-kupu tidak sempurna. Di belakang kupu-kupu terdapat beberapa ranting pohon yang terbakar dan hanya tersisa sedikit bagian. Penulis memilih warna hitam dan biru sebagai warna pada hewan kupu-kupu karena kupu-kupu ini adalah salah satu jenis yang terancam punah di Indonesia yang banyak terdapat dipulau Sumatra dan sekarang hanya tertinggal beberapa spesies saja yang bisa ditemui. Background pada karya ini mengusung tema kebakaran dengan pemilihan warna panas ditambah dengan gambar ranting disekitar kupu-kupu agar memunculkan kesan kebakaran yang nyata. Karya ini memiliki makna bahwa tidak ada gunanya kupu-kupu dengan sayap yang indah bentuk yang menawan apabila sudah tidak ada lagi tempat untuk berkembanag biak ditmbah dengan terjadinya kebakaran hutan yang merusak ekosistem dan keseimbangan hidup akibat kurang peduliannya manusia terhadap lingkungan sekitar.

20 60 J. Karya 10 Gambar Karya 10 Hampa #1 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Hampa Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 2/4 Tahun : 2016

21 61 Karya yang berjudul Hampa dalam karya ini Penulis menggambarkan kupu-kupu yang menghinggap didalam ranting yang sudah berdaun kering dan hanya tertinggal ranting yang kering kerontang dengan sedikit daun yang tertinggal dalam pohon. Seekor kupu dengan warna gradasi yang indah dari warna biru tua bercampur dengan corak putih kemudian kewarna yang lebih gelap dengan perpaduan warna kuning dan coklat yang menghinggap pada ranting yang sudah rapuh. Penulis menggunakan waran biru tua dan perpaduan warna putih pada sayap kupu-kupu yang menghinggap dan warna orange, hitam, dan coklat ingin menggambarkan kupu-kupu dalam keadaan yang rusak dilihat dari perubahan warna pada sayap kupu-kupu yang cenderung lebih gelap dari awalnya. Background dengan warna abu-abu dengan sedikit warna putih dan hitam yang bercampur penulis ingin mengambarkan ini sebagai suatu keadaan yang hampa tak berpenghuni seperti tidak ada kehidupan lagi untuk kupu-kupu hidup dan berkembang biak.

22 62 K. Karya 11 Gambar Karya 11 Terbakar #2 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Terbakar #2 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016

23 63 Terbakar #2 merupakan karya kedua dengan judul karya yang sama. Karya ini menggambarkan tentang kupu-kupu yang menginggap pada sebuah helai daun yang akan terbakar. Kupu-kupu dalam karya ini penulis memilih warna gradasi dengan percampuran warna kuning, orange, merah kemudian hitam agar supaya bisa memunculkan efek terbakar pada bagian gambar kupu-kupu dalam karya ini. Karakteristik dari setiap warna tersebut adalah Merah menggambarkan api, kemarahan,seta peringatan sedangkan untuk warna kuning menggambarkan kelemahan, keinginana dan hitam dalam karya ini menggambarkan kegelapan dan kematian yang digunakan penulis untuk mewarnai bagian kupu-kupu. Pada Background penulis menambahkan obyek daun dengan warna hijau tua dan pada bagian ujung dari dauin ini berwarna gelap yang menggambarkan dauin akan terbakar. Selain background obyek daun pemilih juga menggunakan obyek arsiran dengan perpaduan warna merah dan hitam dengan motif arsiran agar terlihat lebih nyata dan apa yang ingin disampaikan oleh penulis bisa tersampaikan.

24 64 L.. Karya 12 Gambar Karya 12 Hampa #2 Sumber : (Dokumentasi Umi, 2016) Judul : Hampa #2 Teknik : Cetak Saring Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/4 Tahun : 2016

25 65 Hampa #2 merupakan karya kedua dengan judul karya yang sama. Karya ini menggambarkan tentang dua ekor kupu-kupu yang menghinggpa pada ranting pohon yang berada dibagian atas sebelah kiri dan dibagian kanan bawah kupu-kupu ada beberapa batang pohon yang berdiri yang sudah tidak utuh lagi seperti pohon sisa kebakaran. Pemilihan warna pada kupu-kupu disini Penulis menggunakan warna kuning dan perpaduan warna hitam, warna orange, dan putih pada kupu-kupu yang sedang hinggap. Backgroaund pada gambar ini penulis menggunakan banyak warna pada bagian atas karya ini penulis menggunakan karya hitam untuk memunculkan kesan gersang dan asap kemudian gradasi warna kebawah dengan warna hitam kewarna putih yang dicampur dengan beberapa warna yaitu kuning, merah, biru untuk memunculkan kesan kegersangan.karya ini mempunyai makna bahwa kerusakan alam yang terjadi dapat mempengaruhi ekosistem yang ada baik dari tumbuhan ataupun hewan dengan ilustrasi kupu-kupu yang menghinggap ranting tua yang rapuh tanpa ada lahi pohon sejuk dan bunga-bunga yang indah untuk kupu-kupu ini terbang.

26 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada tugas akhir ini, penulis mengambil konsep kupu-kupu sebagai simbol sebagai ide dalam penciptaan karya seni grafis (silkscreen). Visualisasi hewan kupu yang diambil dari pengalaman pribadi penulis dan mengamati keaadan lingkungan sekitar tempat tinggal dalam penciptaan karya seni. diuraian diatas dapat diambil kesimpulan : 1. Penulis memperoleh gagasan kupu-kupu dari tempat tinggal penulis dan memvisualisasikannya dalam karya seni grafis dengan teknik silkscreen. 2. Kupu-kupu merupakan hewan yang tergolong dalam jenis (lepidoptera) serangga yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan serangga yang lain. Penulis mengambil keindahan dan keunikan bentuk dari sayap kupu-kupu yang membedakan dengan jenis serangga lainnya selain itu hewan ini juga memiliki makna dibalik keunikan bentuknya. 3. Penulis memberi gambaran kupu-kupu dari beberapa sisi baik dari bentuk ataupun keberadaanya di sekitar tempat tinggal penulis yang dengan menambahkan obyek pohon dan bunga pada beberapa desain sebagai obyek pendukung dalam penyampaian makna dari karya tersebut. 4. Karya yang penulis buat ini menggunakan pertimbangan - pertimbangan sesuai dengan ilmu kesenirupaan sehingga membuat karya ini terkesan baik. Harapan penulis dengan adanya tulisan ini dapat memberikan kesadaran terhadap masyarakat atau memberikan pengertian tentang keindahan kupu-kupu

27 67 yang tidak banyak orang sadari serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Meningkatkan apresiasi terhadap seni rupa, khususnya karyakarya seni grafis yang berkenaan dengan keindahan flora fauna yang ada di sekitar lingkungan sebagai sumber ide. Menambah wawasan dan apresiasi di bidang seni, khususnya seni grafis.. B. Saran Mengkaji permasalah Kupu-kupu sebagai sumber ide dalam Penciptaan Karya Seni Grafis, penulis dapat memberikan saran yang diharapkan dengan karya seni grafis ini dapat memperluas pemahaman di bidang seni khususnya seni grafis. Dari pengalaman dalam berkarya, penulis dapat memberikan saran: 1. Dalam gagasan harus mengenal objek dan gagasan yang diangkat sesuai dengan kemampuan dari penulis agar dalam proses penciptaan karya tidak mempersulit dri sendiri dalam berkarya. 2. Diharapkan karya-karya pencipta dapat memberikan inspirasi untuk bisa lebih kreatif karena dari sesuatu yang kecil dapat menjadi ide untuk berkarya seni grafis. 3. Diharapkan melalui karya ini masyarakat lebih bisa peduli dalam memperhatikan flora ataupun fauna yang ada baik dari keindahan ataupun keberadaanyadi lingkungan tersebut. Diharapkan melalui karya penulis ini penikmat seni dapat lebih mengenal seni grafis, serta dapat menyampaikan kritik sosial yang terdapat dalam karya penulis disamping pula menambah pemahaman dibidang seni khususnya seni grafis. Bagi pecinta atapun seniman seni rupa dapat mengambil ide dalam

28 68 menciptakan karya seni rupa melalui hal-hal yang terjadi dilingkungan sekitar yang bisa menjadikan fenomena menjadi sebuah karya seni yang indah dan bermakna.

29 69 DAFTAR PUSTAKA Kimball, John W Biologi. Jakarta: Erlangga. Donald J. Borror Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gajah Mada University Djarubito, Zoologi, Yogyakarta: Kanisius Sandjaja, B Sablon pada Berbagai Jenis Bahan. Yogyakarta: Kanisius. Casofa, Fachmy dan Alib Isa Gerbang Kreativitas: Jagat Desain Grafis. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kartika, Dharsono Sony Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains. Mulyadi, D Pengetahuan Seni. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Irawan, Bambang dan Priscilla Tamara Dasar-dasar Desain. Jakarta: Griya Kreasi. Nugroho, Eko Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: C.V Andi Offset. So. Mike, 2002, Diksi Rupa Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa. Yogyakarta : Kanisius Sumber lain (Diakses pada 17/05/ :00) (diakses pada 15/juni/ :01) dan_kerusakan_lingkungan.pdf (diakses pada 15/juni/ :00)

30 LAMPIRAN 70

31 Sketsa Karya : 71

32 72

33 73

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Objek karya seni sangat bermacam-macam, ini sangat tergantung pada ketertarikan seniman tersebut dalam memilih objek.bukan hal kebetulan bahwa penulis sangat

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna. Flora dan fauna tersebut tersebar luas di Indonesia baik di

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS KARYA A. Karya 1 Gambar Karya 1 Shells from the Ocean #1 Sumber : (Dokumentasi Beauty, 2016) Judul : Shells from the Ocean #1 Teknik : Cetak Saring Ukuran commit : 40

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 208 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Merujuk uraian pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perwujudan ragam hias kumudawati pada langit-langit pendhapa

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali BAB III PEMAPARAN ANATOMI PADA PAPAN TANDA III.1 Papan Tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali Papan tanda yang berada di Bantaran Sungai Cikapundung di daerah Jalan Naripan Bandung yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan mode (trend) di dunia. Menurut buku Perancangan Buku Ilustrasi Motif Navajo pada Pelaku

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebuah proses pembuatan karya penulis berusaha lebih mengenal, memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII G dan VIII H /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan

Lebih terperinci

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Teknik komposisi biasanya berkaitan dengan... a. Garis Horizon b. Gelap Terang c. keselarasan d. Garis tebal-tipis e. Jauh dekat 2. Warna asli dan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III KONSEP PERANCANGAN A. BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

4.1 Undangan Hari Pangan Sedunia Departement Pertanian

4.1 Undangan Hari Pangan Sedunia Departement Pertanian BAB IV LAPORAN KERJA 4.1 Undangan Hari Pangan Sedunia Departement Pertanian Tugas pertama yang di berikan PT Vista Indonesia kepada saya adalah pembuatan surat undangan untuk kegiatan hari pangan sedunia

Lebih terperinci

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut. JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD VI (ENAM) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest. SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 7. Gejala Alam Biotik Dan AbiotikLATIHAN SOAL BAB 7 1. Melakukan percobaan dalam metode ilmiah disebut dengan Eksperimen Observasi Hipotesis Prediksi Kunci Jawaban : B Pembahasan

Lebih terperinci

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU 2.1. Kain Batik Basurek Bengkulu Kain Basurek merupakan salah satu bentuk batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan dari generasi

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Tingginya antuasiasme masyarakat dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. simple dan classic memberikan kesan tersendiri. stoneware sukabumi dengan menambahkan waterglass agar tanah cepat

BAB V PENUTUP. simple dan classic memberikan kesan tersendiri. stoneware sukabumi dengan menambahkan waterglass agar tanah cepat 127 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dasar dari penciptaan sebuah karya bermula dari adanya ketertarikan akan sesuatu hal, selain itu dalam membuat karya seseorang mendapat inspirasi dari pengalaman diri sendiri

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dibuat dalam proses Kerja praktek ini adalah perancangan Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam implementasi ini ada prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA Judul : Prada Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2010 Media : Batik di atas kain Dipamerkan pada acara Pameran Karya Seni Batik tingkat Nasional di Hall Rektorat UNY

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 1. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah Kebakaran hutan karena puntung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font Georgia yang memiliki visualisasi yang simple dan elegan. Warna yang digunakan adalah kuning dan orange untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Masalah Tumbuhan yang hidup disuatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Tumbuhan adalah organisme multiseluler atau terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam

Lebih terperinci

MODUL VI BU 461*) Adibusana

MODUL VI BU 461*) Adibusana MODUL VI 1. Mata Kuliah : BU 461*) Adibusana 2. Pertemuan ke : 11 dan 12 3. Pokok Materi : Busana Fantasi dan Kreasi Busana 1. Busana Fantasi 2. Busana Kreasi 4. Materi Perkuliahan : Busana fantasi adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH TEORI WARNA. Topik. Perkenalan Praktek pada Teori Warna. Tim Penyusun: Ahmad Fuad, S.Sn., M.Ds

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH TEORI WARNA. Topik. Perkenalan Praktek pada Teori Warna. Tim Penyusun: Ahmad Fuad, S.Sn., M.Ds MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH TEORI WARNA Topik Perkenalan Praktek pada Teori Warna Tim Penyusun: Ahmad Fuad, S.Sn., M.Ds Putri Anggraeni Widyastuti, S.Sn., M.Ds 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan

Lebih terperinci

Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika

Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul karya : Ramayana Bahan : kanvas dan cat tempra. Tahun pembuatan : 1953. Seniman : I Gusti Ketut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan. diungkapkan oleh Soedarso SP sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan. diungkapkan oleh Soedarso SP sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Keberadaan seni senantiasa mengiringi perjalanan hidup manusia, karena seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan jamannya, dari pemikiran tersebut muncullah

Lebih terperinci

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Untuk desain title trailer game BombieBoxter, penulis menggunakan font Berlin Sans FB Bold yang digabungkan ke dalam box sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN digilib.uns.ac.id BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN A. Implementasi Teoritis Bardasarkan uraian dari bab 2, terdapat pokok-pokok temuan mengenai bunga teratai, mengenai bentuk bunga, pola hidup, serta

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian, Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada

Lebih terperinci

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan kekayaan alam tropis yang tak ternilai harganya dan dipandang di dunia internasional. Tidak sedikit dari wilayahnya ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut ini merupakan penjelasan secara rinci

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 46 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Persiapan 1. Ide Berkarya Kegemaran sejak kecil penulis mengamati tingkah laku dan bentuk binatang sekitar yang unik, menjadikan penulis untuk memperluas lagi pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA REFERENSI KARYA Gambar 4.1 Referensi website Analisa mengenai website Cheese Cake Factory, website dengan bentuk Potrait memanjang kebawah sehingga semua icon/ produk bisa terlihat semua

Lebih terperinci

DUNIA YANG BERANEKA WARNA

DUNIA YANG BERANEKA WARNA No.22/Th.3/Rajab 1430H/ Mei 2009 Jum at V DUNIA YANG BERANEKA WARNA Pernahkah terpikir oleh Anda seperti apa hidup di dunia tanpa warna? Bebaskan diri Anda sejenak dari pengalaman Anda. Lu-pakan semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dilakukan secara hubungan sadar maupun tidak sadar, sebagai contoh menggunakan indera manusia

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN

AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN 90 E-Journal Prodi : Pendidikan Seni Rupa Edisi : November 2016 AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN Chicken As The Inspiration Of Painting Creation Oleh : Wily Ferdiansah, psr fbs uny. Email: wilyglobal@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

SULIT Manakah antara penyataan berikut benar tentang kontra? A Warna sewarna. B Warna panas. C Warna penggenap. D Warna sejuk.

SULIT Manakah antara penyataan berikut benar tentang kontra? A Warna sewarna. B Warna panas. C Warna penggenap. D Warna sejuk. Jawab Semua Soalan 1 Antara berikut, kenyataan tentang garisan yang manakah tidak benar? A Garisan yang disusun rapat-rapat menghasilkan ton yang gelap. B Ulangan garisan sama tebal berbeza jarak menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan Buku Pop Up a. Proses Kerja Proses awal perancangan buku Pop Up ini berawal dari penentuan tema yang diambil dari permasalahan yang ada di masyarakat

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan. II B. METODOLOGI 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan a. Tujuan Perancangan. Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat salah satu permasalahan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat dari para ahli. Akan tetapi batik berkembang dari jenis-jenis batik, teknik pewarnaan, dan fashion dari batik

Lebih terperinci

ROBOT SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN SUREALISTIK

ROBOT SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN SUREALISTIK Robot Sebagai Inspirasi... (Finsa Himawan) 1 ROBOT SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN SUREALISTIK ROBOT AS AN INSPIRATION FOR THE CREATION OF A SURREALISTIC PAINTING Oleh: Finsa Himawan, Program Studi

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci