BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil belajar, homogenitas data hasil belajar, dan uji hipotesis penelitian. 4.1 Gambaran Umun Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 58 siswa kelas V SD Negeri Panjang 04 Kecamatan Ambarawa dan siswa kelas V SD Negeri Pakopen 02 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. SDN Panjang 04 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dan SDN Pakopen 02 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode Make A Match yang telah dikombinasikan dengan teori Dienes, serta teknik sampel yang diambil adalah teknik sampling jenuh. Adapun data subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V 1. SDN Panjang 04 (kelas kontrol) 34 2. SDN Pakopen 02 (kelas eksperimen) 24 Total 58 4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Uji Validitas Instrumen 4.2.1.1 Analisis Uji Validitas Instrumen Pretest Instrumen soal yang direncanakan untuk pretest sebanyak 30 item soal, setelah dilakukan 3 kali pengujian diperoleh 27 item soal valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. 39

40 Tabel 4.2 Hasil Validitas 1 Item Soal Pretest Nomor Harga Keterangan Nomor Harga Keterangan Soal korelasi (r) Soal korelasi (r) 1 0,344 Valid 16 0,254 Valid 2 0,200 Valid 17 0,260 Valid 3 0,365 Valid 18 0,299 Valid 4 0,299 Valid 19 0,383 Valid 5 0,213 Valid 20 0,305 Valid 6 0,282 Valid 21 0,220 Valid 7 0,254 Valid 22 0,476 Valid 8 0,286 Valid 23 0,095 Tidak valid 9 0,281 Valid 24 0,241 Valid 10 0,333 Valid 25 0,295 Valid 11 0,289 Valid 26 0,305 Valid 12 0,305 Valid 27 0,445 Valid 13 0,280 Valid 28 0,216 Valid 14 0,372 Valid 29 0,466 Valid 15 0,315 Valid 30 0,140 Tidak valid Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat ada 2 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 23 dan 30. Harga korelasi bergerak dari 0,095 sampai dengan 0,476. Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu item soal dikatakan valid apabila mempunyai harga korelasi (r) 0.2, sehingga soal nomor 23 dan 30 harus dibuang dan dilakukan uji validitas lagi. Karena syarat soal yang diperbolehkan sebagai instrumen pretest adalah harus yang valid. Tabel 4.3 Hasil Validitas 2 Item Soal Pretest Nomor Harga Keterangan Nomor Harga Keterangan Soal korelasi (r) Soal korelasi 1 0,369 Valid 16 0,292 Valid 2 0,273 Valid 17 0,233 Valid 3 0,330 Valid 18 0,332 Valid 4 0,320 Valid 19 0,386 Valid 5 0,174 Tidak valid 20 0,355 Valid 6 0,283 Valid 21 0,222 Valid 7 0,268 Valid 22 0,447 Valid 8 0,304 Valid 24 0,262 Valid 9 0,278 Valid 25 0,276 Valid 10 0,304 Valid 26 0,268 Valid 11 0,281 Valid 27 0,432 Valid 12 0,293 Valid 28 0,255 Valid 13 0,281 Valid 29 0,448 Valid 14 0,374 Valid 15 0,293 Valid

41 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat masih ada 1 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 5. Harga korelasi bergerak dari 0,174 sampai dengan 0,448. Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu 0.2, sehingga soal nomor 5 harus dibuang dan dilakukan uji validitas lagi. Karena syarat soal yang diperbolehkan sebagai instrument pretest adalah harus yang valid. Tabel 4.4 Hasil Validitas 3 Item Soal Pretest Nomor Harga Keterangan Nomor Harga Keterangan Soal korelasi (r) Soal korelasi 1 0,361 Valid 16 0,299 Valid 2 0,246 Valid 17 0,222 Valid 3 0,306 Valid 18 0,336 Valid 4 0,312 Valid 19 0,388 Valid 6 0,292 Valid 20 0,382 Valid 7 0,275 Valid 21 0,215 Valid 8 0,300 Valid 22 0,461 Valid 9 0,291 Valid 24 0,253 Valid 10 0,287 Valid 25 0,274 Valid 11 0,274 Valid 26 0,281 Valid 12 0,289 Valid 27 0,415 Valid 13 0,276 Valid 28 0,269 Valid 14 0,375 Valid 29 0,448 Valid 15 0,305 Valid Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa ada 27 item soal tes valid dengan harga korelasi (r) menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,215 sampai 0,461 dan terdapat dua kriteria validitas yaitu validitas rendah dan validitas cukup. Kriteria validitas rendah berjumlah 24 yaitu nomor 1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,24,25,26,28. Kriteria validitas cukup berjumlah 3 yaitu nomor 22,27,29. Dari 27 soal yang valid maka soal ini dipergunakan untuk pretest. 4.2.1.2 Analisis Uji validitas Instrumen Posttest Instrumen soal yang direncanakan untuk posttest sebanyak 30 soal, setelah dilakukan uji validitas 1 kali hasilnya 27 item soal valid sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian. Hasil validitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

42 Nomor Soal Tabel 4.5 Hasil Validitas 1 Item Soal Posttest Harga Keterangan Nomor Harga Keterangan korelasi (r) Soal korelasi 1 0,413 Valid 16 0,226 Valid 2 0,323 Valid 17 0,313 Valid 3 0,000 Tidak valid 18 0,433 Valid 4 0,290 Valid 19 0,252 Valid 5 0,238 Valid 20 0,413 Valid 6 0,375 Valid 21 0,000 Tidak valid 7 0,285 Valid 22 0,284 Valid 8 0,458 Valid 23 0,340 Valid 9 0,239 Valid 24 0,402 Valid 10 0,376 Valid 25 0,746 Valid 11 0,226 Valid 26 0,534 Valid 12 0,000 Tidak valid 27 0,365 Valid 13 0,291 Valid 28 0,262 Valid 14 0,343 Valid 29 0,257 Valid 15 0,454 Valid 30 0,266 Valid Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat ada 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 3, 12, dan 21. Harga korelasi bergerak dari 0,000 sampai dengan 0,746. Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu 0.2, sehingga soal nomor 3, 12, dan 21 harus dibuang dan dilakukan uji hipotesis lagi. Karena syarat soal dapat digunakan sebagai instrumen posttest adalah harus yang valid. Nomor Soal Tabel 4.6 Hasil Validitas 2 Item Soal Posttest Harga Keterangan Nomor Harga Keterangan korelasi Soal korelasi 1 0,431 Valid 16 0,226 Valid 2 0,323 Valid 17 0,313 Valid 4 0,290 Valid 18 0,433 Valid 5 0,238 Valid 19 0,252 Valid 6 0,375 Valid 20 0,413 Valid 7 0,285 Valid 22 0,284 Valid 8 0,458 Valid 23 0,340 Valid 9 0,239 Valid 24 0,402 Valid 10 0,376 Valid 25 0,746 Valid 11 0,226 Valid 26 0,534 Valid 13 0,291 Valid 27 0,365 Valid 14 0,343 Valid 28 0,262 Valid 15 0,454 Valid 29 0,257 Valid 30 0,266 Valid

43 Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa ada 27 item soal tes valid, harga korelasi (r) menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,226 sampai 0,746 dan terdapat tiga kriteria validitas yaitu validitas rendah dan validitas cukup, validitas tinggi. Kriteria validitas rendah berjumlah 19 yaitu nomor 2,4,5,6,7,9,10,11,13,14,16,17,19,22,23,27,28,29,30. Kriteria validitas cukup berjumlah 7 yaitu nomor 1,8,15,18,20,24,26. Kriteria validitas tinggi berjumlah 1 yaitu nomor 25. Dari 27 soal yang valid maka soal ini dipergunakan untuk postest. 4.2.2 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen 4.2.2.1 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Pretest Analisis reliabilitas instrumen menggunakan alpha dari Cronbach s yang memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,784. Setelah dimasukkan ke dalam program SPSS 20 didapatkan hasil reliabilitas seperti pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Reliabilitas Instrumen Pretest Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha.784 27 Setelah dilakukan analisa, hasil menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan berpedoman pada kriteria tingkat reliabilitas instrumen yang dikemukakan George dan Mallery (1995) bahwa reliabilitas dapat diterima jika nilainya 0,7 α 0,8 (analisis reliabilitas dapat dilihat pada lampiran).

44 Tabel 4.8 Kisi-kisi Soal Pretest Sesudah Validitas dan Reliabilitas Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sedrhana. 4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. 6 Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun. 3 Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis besar sudut. 4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. 3.1 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat. Indikator 4.2.1 Menglasifikasi jenis-jenis sudut Rumusan Soal 1,2,3 4.2.2 Menentukan besar sudut 9,12,13 4.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar segi tiga 10,11 6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar segi empat 3.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar segi n 14 4,6,7,8 6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak 15,16,17,1 8 6 Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun. 6.2 mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang 6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung 6.2.3 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas 19,20,21 22,24 6 Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun. 6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. 6.3.1 Menenentukan jaring-jaring kubus 6.3.2 Menentukan jaring-jaring balok 25,26,27 28,29 4.2.2.2 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Posttest Analisis reliabilitas instrument menggunakan alpha dari Cronbach s yang memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,763. Setelah dimasukkan ke dalam program SPSS 20, didapatkan hasil reliabilitas seperti pada tabel 4.9 berikut.

45 Tabel 4.9 Reliabilitas Instrument Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.763 27 Setelah dilakukan analisa, hasil menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan berpedoman pada kriteria tingkat reliabilitas instrumen yang dikemukakan George dan Mallery (1995) bahwa reliabilitas dapat diterima jika nilainya 0,7 α 0,8 (analisis reliabilitas dapat dilihat pada lampiran). Standar Kompetensi 6 Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Tabel 4.10 Kisi-kisi soal Posttest Sesudah Validitas dan Reliabilitas Kompetensi Dasar 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Indikator No. Soal Menjelaskan kesebangunan antar bangun 1, 2 datar Menentukan kesebangunan antar bangun 4,5, 6, 7, 8, 9 datar Menjelaskan simetri lipat bangun datar 10, 11 Menentukan simetri lipat bangun datar 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Menentukan simetri putar bangun datar 22,23,24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 4.2.3 Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono dalam Evrieta (2010:46) analisa ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Ukuran yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.

46 4.2.3.1. Analisis Deskriptif Pretest Analisis deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen SDN Pakopen 02 dan kelas kontrol SDN Panjang 04 dengan mengunakan SPSS Versi 20. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Analisis Deskriptif Pretest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelompok_eksperimen 24 59.00 93.00 74.8750 8.38380 kelompok_kontrol 34 59.00 96.00 77.9118 8.67378 Valid N (listwise) 24 Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan nilai minimum kelompok eksperimen SDN Pakopen 02 adalah 59.00 nilai maksimum 93.00, rata-rata nilai 74.8750 dan standar diviasi adalah 8.38380. Untuk kelas kontrol SDN Panjang 04, nilai minumum adalah 59,00 nilai maksimum 96,00 nilai rata-rata adalah 77.9118 dan standar deviasinya sebesar 8.67378. 4.2.3.2. Analisis Deskriptif Posttest Analisis deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen SDN Pakopen 02 dan kelas kontrol SDN Panjang 04 dengan mengunakan SPSS Versi 20. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut. Tabel 4.12 Analisis Deskriptif Posttest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelompok_eksperimen 24 73.00 100.00 86.5000 7.19299 kelompok_kontrol 34 63.00 93.00 80.1471 7.51617 Valid N (listwise) 24 Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan nilai minimum kelompok eksperimen SDN Pakopen 02 adalah 73.00 nilai maksimum 100.00, rata-rata nilai 86.50 dan standar diviasi adalah 7.19299. Untuk kelas kontrol SDN Panjang 04, nilai minumum adalah 63,00 nilai maksimum 93,00 nilai rata-rata adalah 80.1471 dan standar deviasinya sebesar 7.51617.

47 Distribusi frekuensi ketuntasan belajar pretest pada kelas eksperimen atau SDN Pakopen 02 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen atau SDN Pakopen 02 No Interval Eksperimen Pretes Frekuensi Persentase 1. 59-64 2 8,33% 2. 65-70 7 29,17% 3. 71-76 4 16,67% 4. 77-82 7 29,17% 5. 83-88 2 8,33% 6 89-94 2 8,33% Jumlah 24 100% Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil pretes kelas eksperimen, persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Pakopen 02 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 65 sampai 70 dan 77 sampai 82 dengan persentase 29,17% diperoleh masing-masing 7 siswa. Skor interval 71 sampai 76 dengan persentase 16,67% diperoleh 4 siswa. Skor interval 59 sampai 64, 83 sampai 88, dan 89 sampai 94 dengan persentase 8,33% diperoleh masing-masing 2 siswa. Distribusi frekuensi ketuntasan belajar pretest pada kelas kontrol atau SDN Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol atau SDN Panjang 04 No Interval Eksperimen Pretes Frekuensi Persentase 1. 59-64 1 2.94% 2. 65-70 9 26.47% 3. 71-76 3 8.82% 4. 77-82 9 26.47% 5. 83-88 7 20.59% 6 89-94 4 11.76% 7 95-100 1 2.94% Jumlah 34 100% Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hasil pretes kelas kontrol, persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Panjang 04 Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 65 sampai 70 dan 77 sampai 82 dengan persentase 26,47% diperoleh masing-masing 9

48 siswa. Skor interval 83 sampai 88 dengan persentase 20,59% diperoleh 7 siswa. Skor interval 89 sampai 94 dengan persentase 11,76% diperoleh 4 siswa. Skor interval 71 sampai 76 dengan persentase 8,82% diperoleh 3 siswa. Skor interval 59 sampai 64 dan 95 sampai 100 dengan persentase 11,76% diperoleh masing-masing 1 siswa. Distribusi frekuensi ketuntasan belajar postest pada kelas eksperimen atau SDN Pakopen 02 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini. Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen atau SDN Pakopen 02 No Interval Eksperimen Pretes Frekuensi Persentase 1. 73-78 4 16.67% 2. 79-84 4 16.67% 3. 85-90 8 33.33% 4. 91-96 7 29.17% 5. 97-100 1 4.17% Jumlah 24 100% Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa hasil posttes kelas eksperimen, persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Pakopen 02 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 85 sampai 90 dengan persentase 33,33% diperoleh 8 siswa. Skor interval 91 sampai 96 dengan persentase 29,17% diperoleh 7 siswa. Skor interval 73 sampai 78 dan interval 79 sampai 84 dengan persentase 16,67% diperoleh masing-masing 4 siswa. Skor interval 97 sampai 100 dengan persentase 4,17% diperoleh 1 siswa. Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa seluruh siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini mendapatkan nilai > 70, berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya mata pelajaran matematika di SDN Pakopen 02 adalah 70. Sehingga dapat disimpulkan semua siswa dalam kelas eksperimen tuntas dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan simetri. Distribusi frekuensi ketuntasan belajar postest pada kelas kontrol atau SDN Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.

49 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol atau SDN Panjang 04 No Interval Eksperimen Pretes Frekuensi Persentase 1. 63-68 1 2.94% 1. 69-74 8 23.53% 2. 75-80 5 14.71% 3. 81-86 15 44.12% 4. 87-92 2 5.88% 5. 93-98 3 8.82% Jumlah 34 100% Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa hasil posttes kelas kontrol, persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Panjang 04 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 81 sampai 86 dengan persentase 44,12% diperoleh 15 siswa. Skor interval 69 sampai 74 dengan persentase 23,53% diperoleh 8 siswa. Skor interval 75 sampai 80 dengan persentase 14,71% diperoleh 5 siswa. Skor interval 93 sampai 98 dengan persentase 8,82% diperoleh 3 siswa. Skor interval 87 sampai 92 dengan persentase 5,88% diperoleh 2 siswa. Skor interval 63 sampai 68 dengan persentase 2,94% diperoleh 1 siswa. Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa seluruh siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini mendapatkan nilai yang bervariasi. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya mata pelajaran matematika di SDN Panjang 04 adalah 70, maka dapat disimpulkan siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan simetri ada 5 orang siswa atau 14,71%. Kondisi posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan dalam bentuk grafik akan berbentuk seperti grafik berikut.

50 Grafik 4.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 100% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 0% 85,29% 14,71% Tuntas Tidak tuntas Eksperimen Kontrol Dari grafik 4.1 di atas dapat dilihat pada kelas eksperimen semua siswa yang dijadikan sampel tuntas dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan kelas kontrol terdapat 14,71% dari jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran. 4.2.4 Analisis Uji Normalitas 4.2.4.1 Analisis Uji Normalitas Pretest Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik tests of normality. Uji ini bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17 Normalitas Pretest Tests of Normality Metode Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. kelompok eksperimen.158 24.123.952 24.300 kelompok control.146 34.064.951 34.128 a. Lilliefors Significance Correction

51 Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal dengan melihat Sig. Kolmogorov-Smirnov a 0,05. Variabel pertama atau kelompok eksperimen nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov a adalah 0,158 sedangkan untuk variabel kedua atau kelompok kontrol nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov a adalah 0,064. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik normalitas berikut. Grafik 4.2 Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Grafik 4.3 Normalitas Pretest Kelas Kontrol

52 4.2.4.2 Analisis Uji Normalitas Posttest Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One Sample Kolmogorv Smirnov. Uji ini bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas posttest dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut. Tabel 4.18 Normalitas Posttest Tests of Normality Metode Kolmogorov- Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. kelompok eksperimen,150 24,171,954 24,323 kelompok control,133 34,132,955 34,172 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal dengan melihat Sig. Kolmogorov-Smirnov a 0,05. Variabel pertama atau kelompok eksperimen nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov a adalah 0,171 sedangkan untuk variabel kedua atau kelompok kontrol nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov a adalah 0,132. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik normalitas berikut. Grafik 4.4 Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

53 Grafik 4.5 Normalitas Posttest Kelas Kontrol 4.2.5 Analisis Uji Hamogenitas 4.2.5.1 Analisis Uji Homogenitas Pretest Peneliti melakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel yang dijadikan subyek penelitian tersebut memiliki variansi yang sama atau tidak sebagai syarat untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut. Hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut. Tabel 4.19 Hasil Uji Homogenitas Pretest Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable: nilai F df1 df2 Sig..017 1 56.896 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + metode Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui homogenitas pretest SDN Pakopen 02 dan Panjang 04 pada Sig. bernilai 0.896 > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan variansi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelompok adalah homogen sehingga penelitian dapat dilaksanakan.

54 4.2.5.2 Analisis Uji Homogenitas Posttest Setelah mendapatkan hasil bahwa kedua kelompok homogen kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes. Uji homogenitas Posttest mempunyai tujuan jika nilai Sig. 0,05 maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika nilai Sig 0,05 menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Hasil dari uji homogenitas ditunjukkan pada tabel 4.20 berikut. Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Posttest Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable: nilai F df1 df2 Sig..002 1 56.961 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + metode Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui homogenitas posttest SDN Pakopen 02 dan Panjang 04 pada Sig bernilai 0,961 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan dengan melihat nilai Sig. 0,05, sehingga untuk pengujian t-test menggunakan Equal variances assumed. 4.2.6 Analisis Uji Hipotesis Uji beda rata-rata (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas V menggunakan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes dan konvensional. Hasil uji beda rata-rata (Independent Samples T Test) menggunakan Equal variances assumed karena nilai Sig. 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut.

55 Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis Levene s Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F. Sig. T df Sig (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of Lower Upper Equal Variances Assumed 0,002 0,961 3,227 56 0,002 6,35294 1,96892 2,40872 10,29716 NILAI Equal Variances Not Assumed 3,252 51,001 0,002 6,35294 1,95380 2,43052 10,27537 Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat hasil (Uji Levene s ) hitung F sebesar 0,002 dengan signifikansi 0,961 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dikatakan kedua populasi homogen. Pengujian hipotesis di uji beda t-test menggunakan equal variances assumed. Pada tabel 4.20 dapat dilihat nilai t adalah 3,227 dengan probabilitas signifikansinya 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V mengunakan metode pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori permainan Dienes dan metode konvensional. Perbedaan rata-rata kedua populasi sebsar 6,35294. Setelah itu, maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis uji hipotesis. Setelah mendapat hasil dari langkah diatas maka analisis hipotesisnya adalah: a. H 0 : μ eksperimen = μ kontrol Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas V menggunakan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes di SDN Pakopen 02 dan konvensional di SDN Panjang 04. b. H1 : μ eksperimen μ kontrol Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran matematika siswa kelas V menggunakan metode Make A Match yang

56 dikombinasikan dengan teori Dienes di SDN Pakopen 02 dan metode pembelajaran konvensional di SDN Panjang 04. Berdasar hasil hitungan diperoleh sig. 0,002 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima artinya ada perbedaan signifikan hasil belajar matematiaka siswa kelas V menggunakan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes dan pembelajaran konvensional. Hasil belajar matematika yang menggunakan metode pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes lebih baik dari hasil belajar matematika yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Rata-rata nilai pretes siswa SDN Pakopen 02 sebagai kelas eksperiman pada mata pelajaran matematika mencapai 74,875, termasuk dalam kategori cukup dan masih jauh dari kriteria baik. Rata-rata nilai siswa SDN panjang 04 sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran matematika mencapai 77,911 termasuk dalam kategori cukup namun sudah mendekati pencapaian kriteria baik. Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SDN Pakopen 02 sebagai kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes pada mata pelajaran matematika mencapai 86,5 termasuk kategori baik dan sudah mendekati kriteria sangat baik. SDN Panjang 04 sebagai kelas kontrol ratarata hasil belajar dengan metode pembelajaran konvensional mencapai 80,1 termasuk dalam kategori baik namun belum mendekati kriteria sangat baik. Berdasarkan uji hipotesis hasil perhitungan tes akhir (Post-test) t-hitung menunjukkan 3,227 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05, artinya terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata antara kelas eksperimen (treatment) dengan kelas kontrol (non treatment). Rata-rata hasil tes akhir (Post-test) pada kelas eksperimen adalah 86,5, sedangkan kelas kontrol sebesar 80,1471, dengan demikian nilai rata-rata tes

57 akhir (Post-test) kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran yang dikombinasikan dengan teori Dienes lebih baik dari pada kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan metode ceramah atau konvensional. Nilai tes akhir (Post-test) kelas eksperimen dapat dikatakan lebih baik dari pada kelas kontrol, karena adanya perbedaan rata-rata nilai kelas eksperimnen yaitu sebesar 86,5 dan kelas kontrol 80,1471. Dalam pembelajaran menggunakan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes, siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam pembelajaran. Siswa terlihat antusias dan berlomba-lomba dalam menjawab soal-soal yang tertera pada kartu pembelajaran. Ini disebabkan karena dalam merancang pembelajaran mempertimbangkan tingkat perkembangan siswa dengan mendesain pembelajaran dalam permainan serta kelebihan Make A Match menurut Ramadhan (2008) menyatakan bahwa salah satu keunggulan metode Make A Match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Biyono (2012) yang menunjukkan bahwa penerpapan Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Madugowongjati 02 Kecamatan Grinsing Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil peningkatan yang didapat setelah penelitian ini, pembelajaran matematika untuk kedepannya atau masa yang akan datang diharapkan dapat lebih menggali dan mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran karena dengan kemampuan ini siswa dapat menerapkan pengetahuannya untuk masalah yang lebih kompleks atau pun pada taraf berfikir yang lebih tinggi.