PERENCANAAN SALURAN DRAINASE KELURAHAN PASAR KECAMATAN SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Irfa Yuiasyah, Bahrul Aif, Lusi Utama Jurusa Tekik Sipil, Fakultas Tekik Sipil da Perecaaa, Uiversitas Bug Hatta Padag E-mail: irfayuiasyah@yahoo.com, bahrulaif@gmail.com, lusi_utamaido5@yahoo.co.id Abstrak Draiase adalah salura pembuag bagi kota. Utuk itu agar kota dapat bersih dari geaga air da bajir. Kabupate Sarolagu merupaka wilayah yag baru berkembag megalami perubahaperubaha pesat dalam pembagua. Salah satu kawasa yaitu khususya kawasa Keluraha Pasar Kecamata Sarolagu serig megalami bajir da geaga pada saat itesitas curah huja tiggi. Salura draiase yag ada masih draiase alam sehigga bila terjadi curah huja yag besar salura ii belum dapat meampug seluruh debit bajir, yag maa air yag ada pada salura aka melimpah da terjadi geaga air pada kawasa ii. Peulis megguaka data curah huja maksimum rata-rata da utuk perhituga curah huja recaa dilakuka dega beberapa metode yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel, Distribusi Log Perso III, Distribusi Hasper, da Distribusi Weduwe. Perhituga itesitas curah huja megguaka rumus Mooobe. Selajutya utuk perhituga debit air huja megguaka metode Rasioal. Setelah melakuka aalisa didapat jeis salura sekuder da tersier. Yaitu S-S, S-S4, S5-S6, S6-S7, S-T, T-T, T-S, T-S, T-T4, T4-S4, T5-S5, T5-T6, da T6-S6. Didapat Q total yag terbesar utuk salura sekuder adalah 0,508 (m /detik) da Q total utuk salura tersier adalah 0,6 (m /detik). Peampag salura draiase yag direcaaka adalah peampag persegi. Kata kuci : draiase, geaga, bajir, salura
PLANNINGONDRAINAGEWARD MARKET DISTRICT SAROLANGUN SAROLANGUN JAMBI PROVINCE Irfa Yuiasyah,Bahrul Aif, Lusi Utama Civil Egieerig Departmet, Faculty of Civil Egieerig ad Plaig, Bug Hatta Uiversity Padag E-mail: irfayuiasyah@yahoo.com,bahrulaif@gmail.com, lusi_utamaido5@yahoo.co.id Abstract Draiage chael for the city waster. Sarolagu regio experiecig rapid chages i both the costructio ad developmet. Area i the District Sarolagu Market Village area proe to flood ad iudatio durig high itesity raifall. Existig draiage chaels still atural draiage so if there is heavy raifall these chaels have ot bee able to accommodate all of the flood discharge, which is where the water is i the chael will overflow ad waterloggig i the regio. The author uses the maximum raifall data ad the average raifall for the calculatio of the pla doe by several methods: Normal Distributio, Distributio Log Normal, Gumbel Distributio, Distributio Log Perso III, Hasper Distributio, ad Distributio Weduwe. Raifall itesity calculatio usig the formula Mooobe. Raifall itesity calculatio usig the formula Mooobe. Furthermore, for the calculatio of storm water discharge usig the Ratioal method. After aalyzig the obtaied types of secodary ad tertiary caals. S-S, S-S4, S5-S6, S6-S7, S-T, T-T, T-S, S-T, T-T4, T4- S4, S5-T5, T5-T6, ad T6-S6. Q obtaied for the largest total secodary chael is 0.508 (m/s) ad Q is the total to 0,6 tertiary chael (m/s). Plaed draiage chael cross sectio is a square cross sectio. Keywords: draiage, iudatio, floodig, chael. PENDAHULUAN Pertumbuha kota meimbulka dampak yag cukup besar pada siklus hidrologi, sehigga berpegaruh besar terhadap sistem draiase perkotaa. Perkembaga beberapa kawasa di dalam kota disiyalir sebagai peyebab bajir da geaga air di ligkuga sekitarya. Hal ii biasaya timbul karea tidak cukupya kapasitas salura draiase kota yag ada da perilaku masyarakat yag tidak megerti petigya memelihara draiase. Oleh sebab itu, setiap perkembaga kota harus diikuti dega perbaika system draiaseya. Saat ii sistem draiase sudah mejadi salah satu ifrastruktur perkotaa yag sagat petig. Kualitas maajeme suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem draiase yag ada. Sistem draiase yag baik dapat membebaska kota dari geaga air. Geaga air meyebabka ligkuga mejadi kotor da jorok, mejadi sarag yamuk, da sumber peyakit laiya, sehigga dapat meuruka kualitas ligkuga da kesehata masyarakat. Kabupate Sarolagu sebagai wilayah yag baru berkembag, megalami perubahaperubaha pesat dalam pembagua baik dalam pembagua fisik maupu pembagua o fisik. Sebagai wilayah yag
tergolog baru berdiri wilayah ii membutuhka bayak ladasa-ladasa koseptual pembagua, gua mejaga pecapaia tujua pembagua dapat terwujud di masa medatag. Sarolagu sebagai Ibukota Kabupate yag tumbuh dega sagat pesatya dibutuhka perecaaa yag matag da berkesiambuga di segala aspek pembagua. Salah satu kawasa yaitu khususya kawasa Keluraha Pasar Kecamata Sarolagu serig megalami bajir da geaga pada saat itesitas curah huja tiggi. Salura draiase yag ada masih draiase alam sehigga bila terjadi curah huja yag besar salura ii belum dapat meampug seluruh debit bajir, yag maa air yag ada pada salura aka melimpah da terjadi geaga air pada jala da pemukima masyarakat. Oleh karea itu perlu dibaguya salura draiase yag cukup memadai agar geaga air dapat ditampug da dialirka ke bada air terdekat.. METODOLOGI Metodologi yag diguaka dalam peulisa Tugas Akhir ii adalah studi literatur da aalisa data. Kegiata yag dilakuka secara garis besar dibedaka mejadi :. Studi Literatur Dalam studi literatur didapatka teori-teori utuk megaalisa hidrologi da aalisa dimesi salura.. Pegumpula data Data yag dibutuhka adalah curah huja, topografi, data lokasi da data lai yag diaggap perlu dalam peulisa ii. Data ii diperoleh dari Kator BAPPEDA Kabupate Sarolagu, Dias Pekerjaa Umum Cipta Karya Kabupate Sarolagu Propisi Jambi, da kator BPS Kabupate Sarolagu.. Perhituga da Aalisa Berdasarka data-data yag ada dilakuka perhituga dimesi salura serta aalisa perhituga dega data yag ada.. TINJAUAN PUSTAKA. Aalisa Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yag mempelajari tetag air yag ada dipermukaa bumi mulai dari kejadiaya, peredaraya, pedistribusia, sifat-sifat fisik da kimiawi serta reaksiya terhadap ligkuga, termasuk hubugaya dega kehidupa. A. Aalisa Curah Huja Aalisa curah huja merupaka istilah umum utuk meyataka uap air yag megalami kodesasi da jatuh dari atmosfer bumi dalam segala betukya dalam ragkaia siklus hidrologi. Ada tiga cara umum yag dipakai dalam meghitug huja rata-rata kawasa yag dapat diuraika sebagai berikut:. Metode Rata-rata Aljabar Metode ii didasari pada asumsi bahwa semua peakar huja mempuyai pegaruh yag setara dega persamaa :
P P P... P P i Pi = Curah huja haria (mm) = bayak pegamata Pi Dimaa: X T = Besarya curah huja recaaa utuk periode ulag T tahu (mm) x = Curah Huja Rata-rata (mm) K = Variabel stadar S = Stadar Deviasi. Poligo Thiesse Cara ii memberika proporsi luasa daerah pegaruh pos pegakar huja utuk megakomodasi ketidak seragama jarak. Persamaaya yaitu : P A P A... Pi Ai P A A... A i i i PiA Pi = jumlah curah huja haria (mm) Ai = jumlah luas areal polygo = bayak pos peagkar huja. Metode Isohyet Metode isohyet cocok utuk daerah berbukit da tidak teratur dega luas lebih dari 5.000 km. Persamaaya yaitu : P P P A A Total P = Curah huja haria (mm) A = Luas derah recaa (Km) B. Aalisa Curah Huja Recaa Utuk perhituga curah huja recaa ii megguaka metode Log Perso III Dega rumus: Log X T Log X K. S A i i C. Itesitas Curah Huja Itesitas curah huja (I) adalah ketiggia curah huja yag terjadi pada satu satua waktu. Persamaaya adalah : I = t c = R 4 4 tc 0.67 (mm/jam) 0.85 0.87xL jam 000xS I= Itesitas curah huja selama waktu kosetrasi (mm/jam) R= Huja haria dega priode ulag tahu dalam (mm) tc = Waktu tempuh alira disalurka (jam) S = Kemiriga laha D. Debit Bajir Recaa Debit bajir recaa didapat dari hasil pejumlaha debit air huja ditambah debit air buaga.. Debit Air Huja Persamaaya adalah : Q = f CI A Q= Debit air (m /dt) I= Itesitas huja (mm/jam) A= Luas daerah pegalira (km ) f = Faktor koversi sebesar 0.78
. Debit air buaga Debit air buaga/kotor adalah debit yag berasal dari buaga aktivitas peduduk seperti, madi, cuci da lai-lai baik dari ligkuga rumah tagga, bagua (fasilitas) umum atau istasi, bagua komersial da sebagaiya. E. Peampag Terbaik Salura Adapu persamaa peampag salura dapat ditabelka : Dalam perhituga curah huja recaa diguaka data curah huja selama () 0 tahu, yaitu dimulai dari tahu 004 s/d 0 data curah huja ii didapat dari BPS Kabupate Sarolagu. Utuk dapat meghitug curah huja recaa data yag dipakai adalah curah huja maximum. Dari curah huja iilah utuk dapat melajutka meghitug debit recaa utuk salura. Data curah huja maximum tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ii : F. Tiggi Jagaa (Freeboard) Adapu persamaa peampag salura dapat ditabelka : G. Gorog-gorog Gorog-gorog adalah bagua yag dipakai utuk membawa alira air (salura irigasi atau pembuag) melewati bawah jala air laiya (biasaya salura), di bawah jala, atau jala kereta api 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aalisa hidrologi Sumber : Data BPS Kabupate Sarolagu. Aalisa Frekwesi Curah Huja Utuk megaalisa frekuesi curah huja dilakuka dega cara megurutka data curah huja haria maksimum mulai dari yag terbesar sampai yag terkecil, selajutya dihitug deskriptor statistikya, yaitu: Rata-rata (X r, Y r ) No Tahu Stadar Deviasi (S) Koefisie Variat (Cv) Koefisie Skew (Cs) Koefisie Kurtosis (Ck) Curah Huja Maksimum (mm) 004 49 005 54 006 80 4 007 570 5 008 466 6 009 68 7 00 45 8 0 49 9 0 44 0 0 4 Tabel 4. Curah Huja Haria Maksimum Setiap data pegamata mempuyai distribusi tertetu yag sesuai, berikut ii
adalah salah satu cara utuk memilih distribusi yag sesuai yaitu dimaa harus memeuhi persyarata-persyarata masig-masig distribusi yaitu: Distribusi Normal = -0, < Cs < 0, da,7 < Ck <, Distribusi Gumbel = Cs, da Ck 5,4 Distribusi Log Perso III = Ck,5 Cs + Sebelum perhituga dilakuka, elemeeleme deskriptor statistic terlebih dahulu ditabelka sebagai berikut:. Perhituga Periode Ulag Huja Setelah dilakuka perhituga curah huja maksimum da pegeceka distribusi yag cocok baru dilakuka curah huja recaa dega metode log pearso type III ditabelka sebagai berikut : Berdasarka hasil perhituga dari faktor frekwesi distribusi yag dipakai adalah pearso III. Maka rumus dari metode pearso type III ii juga dipakai utuk perhituga periode ulag, rumus ii adalah sabagai berikut: Rr = Xr + K * Sxi Rr = Curah huja (mm) utuk periode ulag T (tahu) Xr = Curah huja rata-rata dari data pegamata (mm) K = Faktor frekwesi Sxi = Stadar deviasi dari data Xi Harga K tergatug kepada : - Jumlah tahu pegamata - Periode ualag T (tahu) - Koefisie varia (cv) - Distribusi yag sesuai Perhituga aalisa periode ulag ii aka disajika dalam table berikut ii : B. Aalisa Itesitas Curah Huja Itesitas curah huja diitug dega megguaka rumus Mooobe dimaa adaya pegaruh waktu kosetrasi (t c ). R 4 I 4 tc 0.67 L tc 0,95 S H S L mm/ jam 0,77 meit
I = Itesitas curah huja (mm/jam) tc = Waktu kosetasi (jam) S = Kemiria salura Perhituga utuk salura draiase sekuder ruas S S Diketahui : Pajag salura (L) R 4 I 4 tc = 40 m Kemiriga salura (S) = 0,000088 Maka t c = 40 0.095 0,000088 = 6, meit =,0505 jam Dari ilai t c 0.77 diatas maka dapat dicari itesitas curah huja utuk periode ulag 5 tahu salura sekuder ruas S S. 76,8880 4 I 4,0505 I = 5,60088mm/jam Perhituga utuk salura draiase tersier ruas S T Diketahui : Pajag salura (L) = 0 m Kemiriga salura (S) = 0.0005 Maka t c = 0 0.095 0,0005 = 8,958 meit = 0,597 jam 0.77 Dari ilai t c diatas maka dapat dicari itesitas curah huja utuk periode ulag tahu salura tersier ruas S T R 4 I 4 tc I 6,06866 4 4 0,597 I = 4,508.6 mm/jam Utuk perhituga selajutya dega cara yag sama dapat dilihat pada tabel berikut : C. Aalisa Debit Bajir Recaa. Perhituga Luas Daerah Layaa Utuk meghitug luas daerah pegalira dapat dicari dega cara sebagai berikut : Luas daerah pegalira (A) = pajag persegme x pajag salura Cotoh perhituga luas daerah pegalira salura pada ruas S-S A = (½ Ruas T6-S6 + ½ ruas jala) x 40 = ( 60 + ) x 40 = 6 x 40 = 40 m = 0,04 Km
Utuk perhituga selajutya dapat dilihat pada tabel berikut : Utuk perhituga selajutya dapat dilihat pada tabel berikut ii :. Aalisa Debit Bajir Air Huja Perhituga debit bajir air huja berdasarka itesitas huja dega megguaka metode rasioal. Rumus debit air huja yaitu: Q ah = 0,78.C.I.A Qah = Debit air huja (m /dt) C = Koefisie peyebara air huja, dalam perhituga ii memakai ilai 0,75 (perumaha multi uit) I = Itesitas curah huja (mm/jam) A = Luas daerah pegalira (km ) Perhituga debit bajir air huja salura tersier ruas S T Itesitas curah huja (I) = 5.6 mm/jam Luas daerah pegalira (A) = 0.04 Km Koefisie peyebara huja (β) = 0,75 Maka : Q ah = 0,78.C.I.A Q ah = 0,78 x 0,75 x 5.600880 x 0.04 Q ah = 0.45 m /dt. Aalisa Debit Air Buaga Berdasarka data jumlah peduduk yag ada, pada tahu 008 jumlah peduduk Keluraha Pasar Sarolagu adalah.060 jiwa da pada tahu 0 yaitu. jiwa. Dalam meetuka laju pertumbuha peduduk diguaka persamaa :. Laju Pertumbuha Secara Geometrik P t = P o x (+r). Laju Pertumbuha Secara Expoesial P t = P o x e r. P t = Jumlah peduduk tahu terakhir P o = Jumlah peduduk tahu sebelumya r = Laju pertumbuha peduduk = Selisih tahu peijaua Dari hasil perhituga diatas didapat ilai laju pertumbuha peduduk di Keluraha Pasar Sarolagu yaitu : Secara geometrik = 0,058 Secara ekspoesial = 0,058
Berikut ii adalah proyeksi jumlah peduduk utuk tahu-tahu berikut di Keluraha Pasar Sarolagu..574x80% x0,006667 Qak 0,7 Qak 0,000 m / dt / km Besarya debit utuk masig-masig salura dapat dihitug dega persamaa : Setelah diapat proyeksi pertumbuha peduduk maka perkiraa jumlah air buaga atau debit air buaga sudah dapat dihitug dega megguaka rumus sebagai berikut; Px80% xkab Qak A Qak = Debit air kotor (m /dt) P = Jumlah peduduk tertiggi (jiwa) 80% = Asumsi jumlah air yag aka masuk kedalam salura Kab = Kebutuha air bersih(44 lt/hari/jiwa) (Survey Direktorat Pegembaga Air Mium, Ditje Cipta Karya pada tahu 006) A = Luas area kawasa ( Km ) Perhituga kebutuha air bersih, Kab = 44 lt/hari/jiwa 44 Kab 4x60x60 Kab 0,006667 lt / dt / jiwa Px80% xkab Qak A Qak sal = Qak x Luas daerah layaa Utuk perhituga debit air kotor salura Sekuder ruas S-S Qak sal = 0,0067 x 0,04 Qak sal =0,0004 m /det. Utuk perhituga selajutya dapat dilihat pada tabel berikut: 4. Perhituga Debit Bajir Recaa Besarya debit recaa dapat dihitug dega mejumlahka debit air huja recaa dega debit air kotor.
Debit bajir recaa dapat dihitug dega persamaa sebagai berikut: Q br = Q ah + Q ak Q br = debit bajir recaa Q ah = debit air huja recaa Q ak = debit air kotor atau air buaga Utuk perhituga Debit Bajir Recaa salura Sekuder ruas S-S Qtotal = 0.448 + 0.0888 Qtotal = 0.09 m /det Utuk perhituga selajutya dapat lihat pada tabel berikut: Q br = 0.45 + 0.00048 = 0,058789 Utuk perhituga debit recaa dapat dilihat pada tabel berikut: Dalam meetuka debit bajir total recaa, dapat dihitug dega mejumlahka debit salura itu sediri ditambah debit air yag masuk kedalam salura tersebut (Prodi Tekik Sipil Istitut Tekologi Nasioal Malag). Dalam meghitug debit recaa total diguaka rumus: Qtotal = Q bajir recaa + Q tambaha Perhituga Debit Total recaa utuk salura Tersier S S Qtotal = Q bajir recaa + Q tambaha D. Perhituga Salura Draiase Dalam meghitug dimesi salura draiase utuk Kawasa daerah Keluraha Pasar Sarolagu direcaaka peampag salura yag berbetuk segi empat pada salura sekuder da tersier. Dega pertimbaga salura ii dapat megalirka air dega cepat serta mudah dalam pemeliharaaya. Dalam meghitug dimesi salura diguaka asumsi sebagai berikut : Besarya jagaa yag dipakai yaitu 0 cm Nilai koefisie kekasara Maig dipakai 0,00 (susua batu dega aduka seme da diplester) Nilai kemiriga dasar salura berdasarka masig-masig ruas. Perhituga dimesi salura draiase Sekuder ruas S S : Data : Q = 0,45m /dt
Q = = 0,00 S = 0.000088 b = h Peampag hidrolis salura segi empat Luas (A) Keliig basah (P) Jari-jari hidrolis (R) = Debit Sehigga : R S A = V x A = bxh bxh b h = b x h = b + h A bxh P b h S ( bxh) h = 0,606 Maka : Tiggi muka air (h) = 0,606 m Lebar dasar salura (b) = x h = x 0,606 m =.4 Dari hasil diatas diperoleh : Luas peampag A = b x h =. x 0,606 = 0,75 m Kelilig basah salura (P) P = b + h =, + ( x 0,606) =,4 m 0.45 = 0,0 h h 0.000088 h 4h Jari-jari hidrolis (R) 0.45 = 0.45 = 0,0 0,0 4h h h 4 4 4 4 4 0,000088 h 0,000088 h A R P 0,75 R 0,m,4 Kecepata alira (V) 0.45 = 0.45 = 0,0 0,0 8 4 h h 6 4 0,000088 0,000088 V V V R 0,0 S 0, 0,9m / dt 0,000088 4 h = h = 4 0,45 0,000088 0,.450,0 4 0,000088 4 Tiggi jagaa (freeboard) diambil 0,0 m Tiggi salura (H) H = h + F = 0,606 m + 0,0 m = 0,906 m
Utuk aalisa dimesi salura draiase pada ruas yag lai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Q CBH 9 Q CB 0 6 Q CB 0 Q 6 0 B CB gh 6 0 6 0 g gb 9 0 gb B Q Q 6 0 6 0 CB CB 6 0 5 g g B E. Aalisa Gorog-gorog Dalam melewatka air yag aka dialirka sesuai dega pola alira maka perlu dibuat bagua pembatu seperti gorog-gorog. Perhituga gorog-gorog dilakuka dega megguaka formula Hederso yaitu sebagai berikut: Q = Debit alira melalui gorog-gorog (m /dt) B = Lebar gorog-gorog (m) C = Koefisie kotraksi pada sisi-sisi pemasuka. Apabila ujugyapersegi, maka C = 0,9, sedagka apabila ujugya dibulatka, maka C = H = Tiggi permukaa air (m) Perhituga gorog-gorog Data : Q = 0,4479 m /dt C = 0,9 (utuk ujug persegi) H = diambil 0,9 B 5 B Q 6 Cg 0 5 Q 0 B 6 Cg 0,44790 B 6 0,9 9,8 B 0. 0878m 5 H = 0,9 B = 0,9 x 0,878 = 0,0786 m Utuk perhituga selajutya ditabelka sebagai berikut: 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarka pembahasa yag telah dilakuka, yaitu mulai dari pegolaha data,
sampai pada tahap perhituga dimesi salura, maka dapat diambil kesimpula diataraya adalah sebagai berikut : a. Besarya curah huja recaa maxsimum yag dihitug dega metode log pearso III utuk kala ulag 5 tahu adalah 76,880 mm sedagka utuk kala ulag tahu adalah 6,06866 mm. b. Berdasarka data jumlah peduduk yag ada, pada tahu 008 jumlah peduduk Keluraha Pasar Sarolagu adalah.060 jiwa da pada tahu 0 yaitu. jiwa. Dari hasil perhituga diatas didapat ilai laju pertumbuha peduduk di Keluraha Pasar Sarolagu yaitu : Secara geometric = 0,058 Secara ekspoesial = 0,058 c. Berdasarka dari hasil perhituga didapat debit bajir total utuk salura yag terbesar yaitu : Q Salura sekuder = 0.5089 (m /detik) Q Salura tersier = 0.6 (m /detik) d. Betuk peampag salura yag dipakai adalah persegi. Pada kawasa Keluraha Pasar Sarolagu memiliki ketiggia 50 60M diatas permukaa laut (dpl), kodisi sagat baik utuk pegatura arah pembuaga salura.di kawasa juga terdapat ii terdapat sugai berigi yag memiliki alira yag cukup baik merupaka aak dari DAS Sugai Batag Tembesi sehigga sirkulasi arah pembuaga diarahka ke sugai berigi dapat lagsug dialirka kearah DAS Batag Tembesi. Sara-Sara Adapu sara-sara yag igi disampaika dalam peulisa ii adalah sebagai berikut : a. Meumbuhka kesadara mayarakat utuk tidak membuag sampah pada salura draiase agar alira air dalam salura tidak tersumbat, Sehigga salura draiase yag ada dapat dipelihara dega baik sesuai dega perecaaa. b. Perlu dilakuka perecaaa oleh Istasi terdekat agar kawasa ii tidak lagi megalami bajir da geaga air yag meggaggu aktifitas masyarakat setempat. 6. DAFTAR PUSTAKA Departeme Pekerjaa Umum. 006. Perecaaa Sistem Draiase Jala. Jakarta Deperteme Pekerjaa Umum. 999. Petujuk Tekis Perecaaa Draiase. Jakarta: Edisi Pertama Dr.ir.Suripi,M.Eg. 004. Simtem Draiase Perkotaa Yag Berkelajuta. Yogyakarta : Adi Va Te Chow. 997. Hidrolika Salura Terbuka. Jakarta: Erlagga Ir. Imam Subarkah. 980. Hidrologi Utuk Bagua Air. Badug: Idea Darma Sumber : Soewaro : Hidrologi Aplikasi Metode Statistik utuk Aalisis Data Jilid I da II, Nova, Badug, 995.