HALAMAN PENGESAHAN. Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: : Arsiaty Ada

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

KALIUM NITRAT. 1. A. Tujuan

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III )

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

Metodologi Penelitian

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT PERIODISITAS SPESIES KIMIA ANORGANIK I

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Analisis Kation Golongan III

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

MODUL I Pembuatan Larutan

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS GLISEROL HASIL SAMPING BIODIESEL JARAK PAGAR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

LAPORAN PRAKTIKUM ASPIRIN

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNSUR TAHUN 2017 TIM KIMIA ANORGANIK

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

PERCOBAAN IV REAKSI REAKSI LOGAM

Transkripsi:

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: Nama : Arsiaty Ada NIM :101314031 Kelas / Kelompok : B / V telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang bersangkutan dan dinyatakan diterima. Makassar, Juni 2012 Koordinator asisten Asisten Fandi Ahmad,S.Pd Nur Rahma Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Dr. Pince Salempa, M.Si

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: Nama : Arsiaty Ada NIM :101314031 Kelas / Kelompok : B / V telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang bersangkutan dan dinyatakan diterima. Makassar, Juni 2012 Koordinator asisten Asisten Fandi Ahmad,S.Pd Nur Rahma Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Diana Eka Pratiwi,S.Si, M.Si

A. JUDUL PERCOBAAN pembuatan kalium nitrat dan natrium klorida B. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari percobaan ini adalah: 1. Membuat kalium nitrat dan natrium klorida 2. Menguji tingkat kemurnian kalium nitrat dan natrium klorida C. LANDASAN TEORI Kalium (potassium) yang terdapat di alam bersifata sedikit radioaktif karena mengandung kira- kira 0,02% isotop radioaktif 40 K dengan waktu paruh 1,3 x 10 9 tahun (Sugiyarto. 2003:90). Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KCl, berupa padatan kristal berwarna putih; di alam terdapat sebagai karnalit dan dalam air laut; mudah larut dalam air. Digunakan untuk pupuk (sumber K) untuk pembuatan garam kalium lainnya dan untuk keperluan laboratorium. Titik leleh 790 0 C dan titik didih 1500 0 C (kamus kimia : 2007 : 208). Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KNO3 ; berupa padatan kristal berwarna putih, kadang-kadang agak sedikit kuning. Sukar larut dalam air dingin. Digunakan untuk pupuk (Mulyono, 2007:209). Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organic yang membusuk. Kalium nitrat merupakan

padatan putih dengan struktur kristal ortorombik atau aragonite (Wikipedia. 2011). Natrium (sodium) adalah logam alkali yang terbesar dibutuhkan untuk keperluan industri. Seperti logam-logam alkali yang lain, natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena reaktivitasnya yang tinggi (Sugiarto, 2003 : 89). Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraseluler pada banyak organism multiseluler. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Sodium Chlorida atau natrium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotic yang tinggi (Wikipedia.2010). Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga uji pengendapan tidak mungkin dipakai untuk identifikasi. Untungnya, setiap logam alkali menghasilkan warna nyala dan karakteristik apabila senyawaan alkali dimasukkan dalam nyala api. Energy tertentu nyala api diserap oleh electron- electron dalam atom logam hingga terjadi eksitasi, dan kembalinya electron ke peringkat dasar membebaskan energy nyala yang khas, sesuai dengan energy transisi elektronik yang unuk bagi dirinya sendiri. Sebagi contoh, warna nya;la natrium merupakan hasil emisi foton (energy) ketika electron dalam orbital 3p 1 (dalam peringkat tereksitasi) kembali ke orbital 3s 1 (dala peringkat dasar). Hadirnya electron 3p 1 ini berasal dari reaksi

pembakaran dalam nyala api yang ditangkap oleh ion Na + dalam senyawanya (Sugiyarto. 2003:86). Senyawa- senyawa kalium, sebaiknya kloridanya, mewarnai nyala Bunsen yang tak cemerlang menjadi lembayung (lila). Nyala kuning yang dihasilkan oleh natrium dalam jumlah sedikit mengganggu warna lembayung itu, tetapi dengan memandang nyala melalui dua lapisan kaca kobalt yang biru, sinar-sinar natrium yang kuning akan diserap sehingga nyala kalium yang lembayung kemerahan jadi terlihat (Svehla. 1990: 310) Deposit natrium nitrat (saltpeter) dalam jumlah yang besar terdapat di Chili. Senyawa ini terurai dengan evolusi oksigen pada 500 o C menurut persamaan reaksi : 2NaNO3 (S) 2 NaNO2(S) + O2 (g) Kalium nitrat dipreparasi dari kloridanya dengan natrium nitrat menurut reaksi : KCl (aq) + 2NaNO3 (aq) KNO3 (aq) + NaCl (aq) Proses ini dilangsungkan pada temperature dibawah 100 0 C, karena paling rendah kelarutannya pada temperature kamar. KNO3 dapat dipisahkan dengan kristalisasi bertingkat (Sugiyarto. 2003:99). Prinsip kristalisasi selektif ini sangat bergantung pada berbagi factor yaitu kesetimbangan kelarutan, temperature dan konsentrasi kesetimbangan. Kalium nitrat dapat dibuat dengan mencampurkan larutan jenuh NaNO3 dengan larutan jenu KCl ( Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012:8)

D. ALAT DAN BAHAN 1. ALAT a. Tabung reaksi 6 buah b. Pembakar spiritus 3 buah c. Kaki tiga dan kasa asbes 3 buah d. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml 1 buah e. Klem kayu 2 buah f. Spatula 2 buah g. Batang pengaduk 3 buah h. Neraca analitik i. Gelas kimia 50 ml 6 buah j. Gelas kimia 500 ml 3 buah k. Cawan penguap 3 buah l. Rak tabung 1 buah m. Pipet tetes 6 buah n. Botol semprot 1 buah o. Thermometer 110 0 C 1 buah p. Corong biasa 1 buah q. Botol pial 6 buah r. Lap kasar dan lap halus s. Ose 1 buah 2. BAHAN a. Kalium klorida (KCl)

b. Nartrium notrat (NaNO3) c. Aquades d. Kertas saring biasa e. Korek api f. Es batu g. Asam nitrat 6 M (HNO3) h. Perak nitrat 0,1M (AgNO3) i. Larutan jenuh ferro sulfat (FeSO4) j. Asam sulfat pekat (H2SO4) k. tissue E. PROSEDUR KERJA 1. Pembuatan KNO3 dan NaCl Perlakuan I a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air panas 98 0 C. b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air panas 98 0 C. c. Mencampurkan kedua larutan diatas. d. Menguapkan larutan dalam cawan penguap sampai terbentuk kristal (x). e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. f. Menguapkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. h. Mendinginkan filtrate hingga terbentuk kristal (y) i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya. j. Menghitung rendemen kedua kristal. Perlakuan II

a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar c. Mencampurkan kedua larutan diatas. d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x). e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. f. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. h. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y) i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya. j. Menghitung rendemen kedua kristal. Perlakuan III a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar c. Mencampurkan kedua larutan diatas. d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x). e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. f. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y) g. Memisahkan kristal (y) dari filtratnya. h. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi. i. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya. j. Menguapkan filtrate, hingga kristal (y) tidak terbentuk lagi. k. Mengumpulkan kristal (x) dan kristal (y) l. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang hasilnya.

m. Menghitung rendemen kedua kristal. 2. uji kemurnian kristal x dan y a. Melakukan tes nyala terhadap kristal (x) dan kristal (y) dengan cara menempelkan kristal pada ose kemudian membakarnya dengan nyala pembakar spritus. b. Uji adanya ion klorida pada kristal (x) dan kristal (y) 1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y) dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda 2) Mengasamkan larutan dengan 2 tetes HNO3 6M 3) Menambahkan larutan AgNO3 0,1M sebanyak 6 tetes 4) Mengamati perubahan yang terjadi. c. Uji adanya ion nitrat pada kristal (x) dan kristal (y) 1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y) dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda. 2) Menambahkan 2 ml larutan jenuh FeSO4 3) Mengalirkan 1 ml H2SO4 melalui pinggir dalam tabung dengan posisi tabung pada keadaan miring. 4) Mengamati perubahan yang terjadi. F. HASIL PENGAMATAN 1. Pembuatan KNO3 dan NaCl Perlakuan I I. 15 g KCl + 50 ml aquades 98 0 C larutan tak berwarna II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 98 0 C larutan tak berwarna Larutan I + larutan II diuapkan dan disaring kristal putih halus, filtrate

diuapkan dan disaring kristal putih halus, filtrate diuapkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum. Massa kristal putih halus, kristal x (NaCl) = 21 gram Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal y (KNO3) = 10,3 gram Perlakuan II I. 15 g KCl + 50 ml aquades pada suhu kamar larutan tak berwarna II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades pada suhu kamar larutan tak berwarna Larutan I + larutan II didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum, filtrat didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum, filtrat diuapkan dan disaring kristal putih halus Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 9,0 gram Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 10 gram Perlakuan III I. 15 g KCl + 50 ml aquades 50 0 C larutan tak berwarna II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 50 0 C larutan tak berwarna Larutan I + larutan II didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum, filtrat diuapkan dan disaring kristal putih halus, filtrate didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum, filtrat diuapkan dan disaring kristal putih halus Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 8,1 gram Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 8,5 gram

2. Uji kemurnian kristal a. Uji nyala kristal Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III x Kuning ungu Ungu y Ungu Kuning kuning b. Uji adanya ion klorida kristal Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III x Endapan putih Larutan tak berwaarna Endapan putih y Endapan putih Endapan putih Endapan putih c. Uji adanya ion nitrat kristal Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III x Terbentuk cincin Terbentuk cincin Terbentuk cincin coklat coklat coklat y Terbentuk cincin Larutan tak Terbentuk cincin coklat berwarna coklat G. ANALISIS DATA Diketahui: m KCl= 15 g m NaNO3 = 15 g Mr KCl = 74,55 g/mol Mr NaNO3 = 85 g/mol Mr NaCl = 58,44 g/mol Mr KNO3 = 101,103 g/mol m praktek NaCl perlakuan I = 21 gram m praktek KNO3 perlakuan I = 10,3 gram m praktek NaCl perlakuan II = 10gram m praktek KNO3 perlakuan II = 9,0 gram m praktek NaCl perlakuan III = 8,5 gram m praktek KNO3 perlakuan III = 8,1 gram

Ditanyakan: rendemen NaCL dan KNO3 = Penyelesaian: n KCl = = = 0,2012 mol n NaNO3 = = = 0,17764 mol KCl + NaNO3 KNO3 + NaCl Awal: 0,2012 mol 0,17764 mol Reaksi 0,17764 mol 0,17764 mol 0,17764 mol 0,17764 mol Setimbang: 0,0248 mol 0,17764 mol 0,17764 mol m teori KNO3 =(Mr x n) KNO3 =101,103 g/mol x 0,1764 mol =17,83 g m teori NaCl = (Mr x n) NaCl = 58,44 g/mol x 0,1764 mol = 11,03 g rendemen kristal NaCl dan KNO3 perlakuan I a. Rendemen KNO3 rendemen = x 100% = x 100% = 57,76 % b. Rendemen NaCl rendemen = x 100% = x 100% = 190,3 % perlakuan II a. Rendemen KNO3 rendemen = x 100% = x 100% = 50,47 % b. Rendemen NaCl rendemen = x 100% = x 100% = 90,66 %

perlakuan III a. Rendemen KNO3 rendemen = x 100% = x 100% = 45,42 % b. Rendemen NaCl rendemen = x 100% = x 100% = 77,06 % PEMBAHASAN Garm kalium nitrat dan natrium klorida dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO3 dan KCl. Pada percobaan ini pembuatan kristal KNO3 dan NACl dilakukan dengan 3 perlakuan yang berbeda. Perlakuan ini berbeda dalam hal suhu air yang digunakan untuk melarutkan kristal NaNO3 dan KCl dan jugan berbeda dalam proses pembuatan kristal garam. Pada perlakuan I, NaNO3 dan KCl dilaritkan menggunakan air panas 98 0 C dan proses pembentukan kristal, larutan terlebih dahulu diuapkan sampai tidak terbentuk lagi kristal x. Setelah itu filtrate didinginkan sampai diperoleh kristal y. Pada perlakuan II, NaNO3 dan KCl dilarutkan menggunakan air pada suhu kamar dam proses pembentukan kristal dilakukan dengan terlebih dahulu mendinginkan larutan sampai tidak terbentuk lagi kristal x. Kemudian filtrate yang diperoleh diuapkan sampai terbentuk kristal y. Pada perlakuan ketiga, NaNO3 dan KCl dilarutkan dengan air bersuhu 50 0 C, dan proses pembuatan kristal dilakukan dengan mendinginkan laritan sampai diperoleh kristal x, selanjutnya filtrate yang didapatkan diuapkan sampai diperoleh kristal y, mengulangi kedua langkah tersebut sampai tidak terbentuk lagi kristal x maupun kristal y. Tujuan dilakukan beberapa perlakuan yang berbeda dalam pembuatan KNO3 dan NaCl adalah untuk

mengetahui cara yang paling baik dan efektif untuk memperoleh KNO3 dan NaCl yang murni. NaCl memiliki kelarutan yang rendah pada suhu tinggi, sehingga akan mengendap, sedangakan KNO3 memiliki kelarutan yang rendah pada suhu rendah sehingga akan membentuk endapan. Dari dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa kristal x yang terbentuk pada perlakuan I adalah NaCl sedangkan kristal y adalah KNO3. Pada perlakuan II dan III, kristal x yang terbentuk adalah KNO3 dan kristal y adalah NaCl. Kristal KNO3 berwarna putih dan berbentuk jarum, sedangkan kristal NaCl berupa kristal putih halus. Perbedaan bentuk kristal KNO3 dan NaCl disebabkan perbedaan bentuk kisi kristalnya. NaCl mengadopsi kisi kristal fcc sedangkan KNO3 mengadopsi kisi kristal bcc. Bentuk kisi NaCl bentuk kisi KNO3 : Na + : K + : Cl - : NO3 - Pada perlakuan I diperoleh massa NaCl 21 gram dengan rendemen 190,3%, dan kristal KNO3 10,3 gram dengan rendemen 577,76%. Rendemen

NaCl > 100% disebabkan kristal masih basah ketika ditimbang, selain itu kristal NaCl yang diperoleh tidak murni. Pada perlakuan II diperoleh massa NaCl 10 gram dengan rendemen 90,66% dan massa KNO3 9 gram dengan rendemen 50,47%, sedangkan pada perlakuan III diperoleh massa NaCl 8,5 gram dengan rendemen 77,06% dan massa kristal KNO3 8,1 gram dengan rendemen 45,42%. Reaksi- reaksi yang terjadi pada pembuatan KNO3 dan NaCl adalah: NaNO3(S) KCl (S) H 2 O H 2 O Na + (aq) + NO3 - (aq) K + (aq) + Cl - (aq) K + (aq) + NO3 - (aq) Na + (aq) + Cl - (aq) KNO3 (S) NaCl (S) Pengujian kemurnian kristal dilakukan terhadap setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan. Pengujian yang pertaman yaitu uji nyala. Dari hasil pengamatan, kristal x yang diperoleh padap erlakuan I dan kristal y yang diperoleh pada perlakuan II dan III mengahasilkan warna nyala kuning. Hal ini menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah kristal NaCl, karena warna nyala kuning merupakan warna nyala khas logam natrium. Kristal y yang diperoleh pada perlakuan I dan kristal x yang diperoleh pada perlakuan II dan III menghasilkan warnan yala ungu. Hal ini menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah KNO3, karena warna nyala ungu merupakan warna nyala khas logam kalium. Perbedaan warna nyala yang dihasilkan KNO3 dan NaCl disebabkan karena perbedaan energi yang diserap oleh logam K da Na. Menurut teori (Sugiyarto.2003) elektron- elektron dalam atom logam menyerap energi tertentu nyala api, hingga terjadi eksitasi, dan

kembalinya elektron ke peringkat dasar membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik yang unik bagi setiap atom logam. Pengujian yang kedua adalah pengujian adanya ion klorida. Setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan dilaritkan sedikit dengan aquades agar dapat terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya. Kemudian ke dalam setiap larutan ditambahkan HNO3 yang berfungsi untuk mengasamkan, karena dalam suasana asam, ion Cl akan lebih mudah bereaksi dengan reagen penguji AgNO3. Jika di dalam larutan mengandung Cl - maka akan terbentuk AgCl yang merupakan endapan putih, menurut persamaan: Cl - (aq) + AgNO3 (aq) H+ AgCl (S) + NO3 - (aq) Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal x pada perlakuan II, yaitu kristal KNO3 yang tidak membentuk endapan putih. Halini menunjukkan bahwa kristal KNO3 yang diperoleh pada perlakuan I (kristal y) dan pada perlakuan III ( kristal x) tidak murni karena membentuk endapan putih yang menandakan bahwa dalam kristal mengandung ion Cl -. Pengujian kemurnian kristal yang ketiga adalah pengujian adanaya ion nitrat. Setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan dilarutkan dalam air untuk mengionisasi garam menjadi ion-ion penyusunnya. Kedalam setiap larutan ditambahkan 2 ml larutan jenuh FeSO4 kemudian ditambahkan H2SO4 pekat sebagai katalis. Jika di dalam larutan terdapat ion NO3 - maka akan terbentuk cincin ungu [Fe(NO)] 2+ menurut persamaan reaksi: 2 NO3 - + 4 H2SO4 + 6 FeSO4 Fe2(SO4)3 + 2NO + 4 H2O + SO4 2- Fe2(SO4)3 2Fe 3+ + 3 SO4 2-

Fe 3+ + e Fe 2+ Fe 2+ + NO [Fe(NO)] 2+ (cincin coklat) Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal y pada perlakuan II yang merupakan kristal NaCl yang tidak membentuk cincin coklat, hal ini menunjukkan bakwa kristal NaCl tersebur murni, tidak mengandung ion NO3 -. Sedangkan kristal NaCl yang diperoleh pada perlakuan I ( kristal y) dan III (kristal x) tidak murni karena mengandung ion NO3 - yang ditandai dengan terbentuknya cincin coklat. Dari perhitungan rendemen dan pengujian kristal pada setiap perlakuan dapat disimpulkan bahwa cara yang baik dan efektif untuk memperoleh kristal NaCl dan KNO3 adalah menggunakan cara perlakuan II karena dapar menghasilkan kristal dan KNO3 ynag murni dengan rendemen yang tinggi. H. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa: a. Garam NaCl dan KNO3 dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO3 dengan KCl b. Kristal NaCl terbentuk pada suhu tinggi sedangkan kristal KNO3 terbentuk pada suhu rendah. c. Pada uji nyala, NaCl memancarkan warna nyala kuning dan KNO3 memancarkan warna nyala ungu. d. Kristal NaCl berupa kristal putih halus berwarna putih, kristal KNO3 berbentuk jarum berwarna putih.

e. Adanya ion Cl - pada kristal ditandai dengan terbentuknya endapan putih AgCl jika direaksikan dengan AgNO3. f. Adanya ion nitrat pada kristal, membentuk cincin coklat dalam larutannya jika direaksikan dengan FeSO4 dan dikatalis dengan H2SO4 pekat. 2. SARAN Kristal sebelum ditimbang, sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar diperoleh rendemen yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sugiyarto. 2003. Kimia Anorganik II. Malang: JICA Svehla. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM Wikipedia. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-nitrat. Diakses pada 3 Juni 2012 di Makassar Wikipedia. 2010. Natrium Klorida. http://id.wikipedia.org/wiki/natriumklorida. Diakses pada 3 Juni 2012 di Makassar

JAWABAN PERTANYAAN 1. Diagram percobaan ini yaitu : Perlakuan I, II, III 10 gr KCl + 25 ml air 10 gr NaNO3 + 25 ml air Larutan bening Dilarutkan Didinginkan (II,III) diuapkan (I) Kristal X filtrat Disaring Diuapkan (II,III) didinginkan (I) Kristal y 2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rendemen dan tingkat kemurnian Kristal yang diperoleh adalah pada saat proses penguapan dan pendinginan prosesnya benar-benar dihentikan saat tidak terbentuk lagi Kristal dan penyaringannya menggunakan Buchner.

3. KNO3 murni dapat diperoleh dari perlakuan II karena air sebagai pelarutnya digunakan air pada suhu kamar dan prosesnya diawali dengan pendinginan sehingga tidak ada NaCl yang terbentuk 4. Kenaikan suhu kelaritan NaCL dan KCl tidak meningkat secara tajam, sedangkan NaNO3 dan KNO3 meningkat sangat tajam karena suhu kelarutan NaCl dan KCl memiliki ion yang teradsorpsi lebih kuar dibandingkan dengan NaNO3 dan KNO3. 5. Kelarutan KNO3 pada 25 0 C adalah : = X = x 45,4 X= 37,83 gram 6. Jika 50 gr KNO3 dalam 100 ml air didinginkan dari 40 0 C menjadi 20 0 C maka kelarutan akan menurun.