PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

kimia TITRASI ASAM BASA

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI. Senin, 9 November 2015 KELOMPOK IV Senin, Pukul WIB

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

LAPORAN PARAKTIKUM KIMIA

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Metodologi Penelitian

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

laporan Titrasi asam basa

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

Metodologi Penelitian

Penentuan Kesadahan Dalam Air

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI SEMESTER GANJIL TITRASI ASIDIMETRI-ALKALIMETRI. Tanggal Praktikum : 17 November 2017.

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY. TITRASI ASIDIMETRI *) Oleh : Regina Tutik Padmaningrum**)

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LAPORAN PERCOBAAN. HARI/ TANGGAL PERCOBAAN Hari Jum at/ Tanggal 04 Desember 2015 Pukul WIB

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

LOGO TEORI ASAM BASA

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

TITRASI POTENSIOMETRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

CH 3 COOH (aq) + NaOH (aq) CH 3 COONa (aq) + H 2 O (l)

MODUL PERCOBAAN ASAM BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK BASA

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Laporan Praktikum Asidimetri

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL

MODUL I Pembuatan Larutan

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK

Penetapan Kadar Asam Salisilat Secara Alkalimetri LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT (C7H6O3) SECARA ALKALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

Laporan Praktikum KI1212. Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN PERCOBAAN 2 ASIDI ALKALINITAS

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

Judul Percobaan II. Tujuan Percobaan III. Tanggal Percobaan IV. Selesai Percobaan Dasar Teori:

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM


BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

Jenis reaksi yang terjadi pada titrimetri ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR STPK

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

DERAJAT KEASAMAN (ph)

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR PRAKTIKUM KIMIA MATERI POKOK TITRASI ASAM BASA

Transkripsi:

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020 PROGRAM STUDI D3 ANALISIS KESEHATAN STIKES BINA MANDIRI GORONTALO 2014

LAPORAN AKHIR PERCOBAAN II A. JUDUL : Titrasi Asam Basa B. TUJUAN Dengan melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui titrasi asam basa dengan menggunakan indikator. C. DASAR TEORI Menurut Arrhenius asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion H + dalam larutannya. Sedangkan basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion OH -.Menurut lewis, asam adalah suatu spesies yang dapat menerima pasangan elektron bebas (akseptor pasangan elektron) dalam suatu reaksi kimia. Basa adalah suatu spesies yang dapat memberikan pasangan elektron bebas (donor pasangan elektron). (Stacy. 2003). Dalam analisis kuantitatif, indikator digunakan untuk menentukan titik ekuivalen dari titrasi asam-basa. Karena indikator mempunyai interval ph yang berbeda-beda dan karena titik ekuivalen dari titrasi asam-basa berubah-ubah sesuai dengan kekuatan relatif asam basanya, maka pemilihan indikator merupakan hal terpenting. Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen yaitu ph pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau secara stoikiometri tepat habis bereaksi. Titik ekuivalen titrasi ini dapat dicapai setelah penambahan 100 ml basa, pada saat ini ph larutan besarnya 7. Titik ekuivalen ini disebut titik akhir teoritis. Problemnya sekarang adalah kita inngin menetapkan

titik akhir ini dengan pertolongan indikator. Titik akhir yang dinyatakan oleh indikator disebut titik akhir titrasi. Indikator yang dipakai harus dipilih agar titik akhir titrasi dan teoritis berhimpit atau sangat berdekatan. Untuk itu harus dipilih indikator yang memiliki trayek perubahan warnanya di sekitar titik akhir teoritis. (Khopkar, S.M. 2002) Titrasi asidimetri dan alkalimetri menyangkut reaksi dengan asam dan basa diantaranya : 1) titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa kuat, 2) titrasi yang melibatkan asam lemah dan basa kuat, dan 3) titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa leamah. Titrasi asam lemah dan basa lemah dirumitkan oleh terhidrolisisnya kation dan anion dari garam yang terbentuk. Titik ekuivalen, sebagaimana kita ketahui, ialah titik pada saat sajumlah mol ion OH - yang ditambahkan ke larutan sama dengan jumlah mol ion H + yang semula ada. Jadi untuk menentukan titik ekuivalen dalam suatu titrasi, kita harus mengetahui dengan tepat berapa volume basa yang ditambahkan dari buret ke asam dalam labu. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menambahkan beberapa tetes indikator asambasa ke larutan asam saat awal tersebut. Indikator biasanya ialah suatu asam atau basa organik lemah yang menunjukkan warna yang sangat berbeda antara bentuk tidak terionisasi dan bentuk terionisasinya. Kedua bentuk ini berikatan dengan ph larutan yang melarutkan indikator tersebut.titik akhir titrasi terjadi bila indikator berubah warna. Namun, tidak semua indikator berubah warna pada ph yang sama, jadi pilihan indikator untuk titrasi tertentu bergantung pada sifat asam dan basa yang digunakan dalam titrasi (dengan kata lain apkah mereka kuat atau lemah). Dengan demikian memilih indikator yang tepat untuk titrasi, kita dapat menggunakan titik akhir untuk menentukan titik ekuivalen (chang Raymond. 2004). Titrasi asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator atau menggunakan ph meter. Pada percobaan ini dilakukan titrasi asam basa dengan menggunakan indikator. Titrasi asam basa dengan menggunakan indikator didasarkan pada reaksi netralisasi asam dengan basa. Pada titik ekivalen, jumlah

asam yang dititrasi ekuivalen dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk menentukan titik ekuivalen biasanya dipakai indikator asam basa, yaitu suatu zat yang perubahan warnanya tergantung pada ph larutan. Perubahan warna indikator, tertentu timbul perubahan warna, maka titik akhir tidak selalu berimpit dengan titik ekuivalen dan selisihnya disebut kesalahan titrasi. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan titrasi ini. (Penuntun Praktikum Kimia Analitik, 2014). D. ALAT DAN BAHAN No. Nama Gambar Kegunaan 1. Pipet Ukur 10 ml Mengukur volume larutan 2. Erlenmeyer Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan. 3. Corong Memindahkan larutan ke tempat yang memiliki mulut kecil 4. Buret Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu 5. Statif dan Klem Untuk menegakkan buret

6. Botol semprot menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan 7. Aquadest Sebagai pengencer larutan 8. Batang Pengaduk Untuk mengaduk larutan 9. Larutan HCl 0,1 M Sebagai bahan asam kuat dalam titrasi 10. Larutan NaOH 0,1 M Sebagai bahan basa kuat dalam titrasi 11. Indikator PP Sebagai indikator dalam titrasi asam basa

E. PROSEDUR KERJA 1. Pembuatan LarutanHCl HCl 37% - Diambil sebanyak 0,83 ml dari botol - Dimasukkan dalam labu ukur - Ditambahkan aquadest hingga 100 ml - Dikocok-kocok HCl 0,1 M 2. Prosedur kerja titrasi asam basa HCl 0,1 M - Diambil sebanyak 100 ml - Dimasukkan ke dalam buret menggunakan corong - Dititrasikan NaOH 0,1 M - Diambil sebanyak 10 ml - Dimasukkan ke dalam erlenmeyer - Ditetesi indikator pp HCl + NaOH NaCl + H 2 O - Digoyang-goyang dalam erlenmeyer - Dititrasi sampai NaOH yang telah di beri indikator berubah warna menjadi bening F. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M No. Perlakuan Hasil Pengamatan 1. 2. 3. Membersihkan alat yang akan digunakan Mengambil larutan HCl 37 % sebanyak 0,83 ml Menambahkan aquadest samapai volume 100 ml Alat telah dibersihkan Larutan HCl 12,06 M Larutan HCl 0,1 M

2. Titrasi Asam Basa No. Perlakuan Hasil Pengamatan 1. 2. 3. 4. 5. Menuangkan larutan HCl 0,1 M sebanyak 100 ml ke dalam buret Menuangkan NaOH 0,1 M sebanyak 10 ml ke dalam erlenmeyer Meneteskan indikator Phenolphthalein ke dalam NaOH Mentitrasi NaOH dengan cara meneteskan larutan HCl dari buret sambil mengocok labu erlenmeyer yang berisi NaOH sampai larutan berubah menjadi bening. Menghitung Konsentrasi, dan membaca skala buret - HCl 0,1 M di dalam buret - NaOH 0,1 M di dalam erlenmeyer - NaOH berubah warna menjadi ungu muda - Larutan NaOH berubah menjadi bening - Erlenmeyer I = 8,2 ml - Erlenmeyer II = 8,3 ml G. PEMBAHASAN Titrasi adalah cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang di butuhkan untuk bereaksi secara tetap dengan zat yang terdapat dengan larutan lain. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui titrasi asam basa dengan menggunakan indikator, indikator yang digunakan yaitu Phenolphthalein. Langkah pertama yang dilakukan yakni pembuatan larutan HCl 0,1 M, karena stok yang ada di laboratorium memiliki konsentrasi yang tinggi, sehingga untuk mengetahui konsentrasinya perlu dilakukan perhitungan mencari konsentrasi : Dik : HCl 0,1 M = 37% Dit : M HCl dalam botol...? Peny : % dalam botol M = 37% = 0,37 = 12,06 M Jadi, M HCl dalam botol yaitu 12,06 M Sedangkan dalam percobaan yang dibutuhkan adalah HCl 0,1 M, maka dilakukan pengenceran : V 1 M 1 = V 2 M 2

V 1 12,06 = 100 ml 0,1 M V 1 = V 1 = 0,83 ml Maka dapat diketahui untuk membuat HCl 0,1 M 100 ml ditambahkan 0,83 ml HCl dari botol. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan HCl yang telah dibuat ke dalam buret menggunakan corong, dan memasukkan larutan NaOH yang telah ditetesi indikator phenolphthalein sehingga NaOH berwarna merah muda. Pada titrasi pertama di labu erlenmeyer I HCl yang terpakai adalah 8,2 ml, dan pada titrasi kedua di labu erlenmeyer II HCl yang terpakai adalah 8,3 ml, hal ini dikarenakan terjadi kemungkinan kesalahan saat melakukan titrasi. Sehingga dapat dihitung : Dik : M HCl = 0,1 M V HCl = = 8,25 ml V NaOH = 10 ml Dit : M NaOH...? Peny : M HCl = M NaOH V HCl M HCl = V NaOH M NaOH 8,25 ml 0,1 M = 10 ml M NaOH M NaOH = = 0,0825 M Jadi, dapat diketahui titik ekuivalen yaitu pada NaOH 0,0825 M. Persamaan dari percobaan tersebut yaitu : Asam Kuat + Basa Kuat HCl + NaOH NaCl + H 2 O H. KESIMPULAN Kadar atau konsentrasi NaOH dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan NaOH (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indikator PP dengan HCl (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan NaOH yang dicampurkan dengan 2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume HCl yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari NaOH tersebut,

sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume HCl (asam) diketahui, barulah Konsentrasi NaOH (basa) bisa dihitung. I. KEMUNGKINAN KESALAHAN 1. Kesalahan saat melakukan titrasi sehingga larutan yang terpakai pada percobaan I dan II tidak sama. 2. Kesalahan membuat larutan HCl. J. DAFTAR PUSTAKA Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta Stacy. 2003. Kimia Dasar dan Terapan Moderen. Erlangga : Jakarta Chang Raymond.2004. Kimia Dasar, Edisi Ketiga. Jakarta ; Erlangga. Goldberg, David. 2002. Kimia Untuk Pemula. Jakarta ; Erlangga. Tim penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Analitik 1. Sulawesi Selatan. Pustaka As Salam