PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL
|
|
- Yanti Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL I. TUJUAN PERCOBAAN Menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas. Menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing. Mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai prosedur Melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldal di laboratorium sesuai prosedur. Menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil percobaan. II. DASAR TEORI Destilasi kjeldahl berfungsi untuk menentukan kadar nitrogen total yang terkandung dalam cuplikan. Material atau bahan yang mengandung senyawa N seperti pupuk (urea, NPK, nitrat, ZA), bahan makanan, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya dapat ditetntukan kadar nitrogennya atau kadar proteinnya. Penentuan kadar nitrogen ini melalui tiga tahapan proses pengerjaan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. a) Destruksi Destruksi merupakan suatu proses penghancuran senyawa organik diubah menjadi senyawa anorganik. Material yang digunakan sebagai destruktor adalah asam sulfat pekat ditambah garam kjeldhahl sebagai katalis. Pada tahap Destruksi dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan, reaksinya sbb : katalis 2CH 3 CH 2 NH 2 COOH + H 2 SO4 (NH 4 ) 2 SO 4
2 2 Lamanya waktu destruksi bervariasi tergantung pada katalis yang digunakan (ini disesuaikan dengan produk/cuplikan yang diselidiki). b) Netralisasi/ Destilasi Destilasi adalah suatu proses pemisahan senyawa berdasarkan titik didih. Pada kasus ini, amunium sulfat ditambah larutan NaOH 30% bertujuan untuk membebaskan gas amoniak (NH 3 ) dan dengan pemanasan atau destilasi akan dibebaskan sebagai destilat. Destilat (gas amoniak) yang terbentuk ditampung dalam larutan asam, misalnya asam borat (H 3 BO 3 ) 2% atau H 2 SO 4 encer yang telah diberi indikator campuran (mixed indicator). Larutan penampung ini berwarna merah muda (pink) dan akan berubah warna menjadi hijau muda karena terjadi reaksi asam borat dengan gas NH 3. Reaksinya sebagai berikut : (NH 3 ) 2 SO 4 + 2NaOH 2NH 3 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O NH 3 + H 3 BO 3 NH H 2 BO 3 - (merah muda) c) Titrasi Untuk mengetahui jumlah asam borat yang bereaksi dengan gas amoniak yang terbentuk, maka larutan ini direaksikan dengan asam klorida dengan menggunakan metode volumetric atau titrasi. Titik ekivalen dicapai pada saat warna larutan berubah kembali menjadi merah muda atau warna sebelum asam borat digunakan sebagai penampung destilat. Jumlah mol Nitrogen yang bereaksi dengan asam dapat diukur dengan menitrasi asam borat yang berubah menajdi ion H 2 BO - 3 larutan HCl, reaksinya sbb : H 2 BO HCl H 3 BO 3 + Cl - Berdasarkan tahapan proses penentuan kadar nitrogen total dalam sampel dapat dijelaskan bahwa: Ekivalen asam klorida Ekivalen kadar nitrogen total Reaksi pada perobaan ini senyawa organik-n + H 2 SO 4 garam kjedahl CO 2 (g) + H 2 O (g) + SO 2(g) + (NH 4 ) 2 SO 4 (NH 4 ) 2 SO NaOH mix indikator Na 2 SO NH 3(g) + 2 H 2 O
3 3 NH 3(g) + H 3 BO 3 NH 4 H 2 BO 3 merah keunguan hijau terang NH 4 H 2 BO 3 + HCl NH 4 Cl + H 3 BO 3 merah keunguan hijau terang Jumlah persen (%) nitrogen total sampel % N = dengan : Va = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi sampel (ml) Vo = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi blangko (tanpa sampel) (ml) N = Konsentrasi asam klorida (N) 14 = berat molekul nitrogen P = berat sampel dalam m gram Kadar protein dalam sampel khususnya makanan % protein = f x %N f adalah faktor konversi kandungan N dalam suatu bahan makanan No Jenis Bahan Makanan Faktor Konversi (f) 1. Bir, Sirup, biji-bijian, ragi, makanan ternak, 6.25 buah-buahan, teh, malt, anggur 2. Beras Roti, gandum, makroni, bakmi Kacang tanah Kedelai Kenari Susu kental manis 6.38 Apabila faktor konversi tidak diketahui, faktor 6,25 dapat digunakan. Faktor ini diperoleh dari fakta rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16 %. Kadar Protein (%) = %N x 100/16 = %N x 6,25
4 4 III. METODE PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah (buah) 1 Seperangkat Alat - 1 Destruktor Buchi 2 Seperangkat Alat - 1 Destilasi Kjedahl 3 buret 50 ml 1 4 Neraca analitik Gelas kimia 500 ml 1 6 Gelas ukur 100 ml 1 7 Gelas kimia 50 ml 1 8 Labu takar 250 ml 1 9 Magnet stirer Corong Pipet volume 25 ml 1 12 Bola hisap Botol semprot Batang pengaduk Spatula Erlenmeyer 300 ml 5 17 Water jet vacuum Gelas kimia 100 ml 1 `19 Hot plate - 1
5 Bahan No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah 1 Asam Sulfat 98% 80 ml 2 Tembaga sulfat - 3 gram 3 Natrium sulfat - 27 gram 4 NaOH 30% 500 ml 5 aquades ml 6 HCL 0,1 N 250 ml 7 Indikator campuran - 10 ml 8 Indikator MM - 5 ml 9 Sampel (Susu Dancow - 2,25 gram bubuk) 10 Asam borat - 8 gram 11 Boraks - 0,2 gram 3.2 Prosedur Percobaan Pembuatan Asam Borat 2% 10 gram asam borat 500 ml aquadest 500 ml asam borat 100 ml
6 Standardisasi HCl Sekitar 0,2gram boraks larutkan aquadest + indikator titrasi dengan HCl 0,1 N Catat volume HCl lakukan perhitungan untuk menentukan konsentrasi standard HCl
7 Proses Destruksi 1 Sampel 0,5 g 0,75 g 1,0 g blanko 2 2 batu didih dan 7,5 gram garam Kjeldahl Lemari asam 3 20 ml H 2 SO 4 pekat Pindahkan ke alat pemanas dan putar tombol pada angka 8 Tunggu dan amati sampai warna berwarna hijau Pindahkan tabung ke rak semula Tunggu sampai dingin Matikan keran 100 ml aquadest Kocok sampai homogen Tunggu sampai suhu ruang dan lakukan destilasi
8 Proses Destilasi Hubungkan air keran dengan alat destilasi Tekan ON Tunggu 10 menit Pasang tabung destruktor pada alat destilasi Tempat destruktor Tempat penampung Simpan erlenmeyer berisi asam borat 2% pada keluaran destilat Mengalirkan NaOH (buka katup A) sampai larutan pada tabung berwarna kehitaman Buka katup B dan C sampai volume erlenmeyer (penampung) 175 ml Tutup katup B, amati larutan Keluarkan tabung destruksi panas dari alat destilasi menggunakan penjepit dan sarung tangan Bilas pipa dengan aquadest dan tutup katup C
9 proses Titrasi Titrasi larutan blanko destilat dengan HCl yang telah distandardisasi Catat volume HCl yang ditambahkan Ulangi proses Destilasi proses Titrasi dengan tabung destruktor II, III, dan IV
10 10 III. DATA PENGAMATAN 4.1 Data Sampel No Berat Sampel (gr) Berat garam Kjedahl (gr) Volume asam sulfat (ml) Volume asam HCl (ml) 1 - (Blanko) Pengamatan Visual No Proses Gejala/Peristiwa selama proses 1 Destruksi Pencampuran sampel, garam kjeldahl, batu didih, dan asam sulfat pekat Proses destruksi dengan pemanasan di dalam lemari asam
11 11 Perubahan warna larutan menjadi kehijauan ketika pemanasan Proses pemanasan dihentikan ketika warna larutan dalam tabung berubah menjadi hijau tosca dan hijau muda seperti gambar diatas. ( Kiri ke kanan : Blanko, sampel1, sampel2, dan sampel3 ) Larutan dalam tabung yang telah dilakukan destruksi, penambahan aquades, dan homogenisasi.
12 12 2 Destilasi Asam borat 2% di dalam erlernmeyer Penambahan mixed indicator pada asam borat, merubah warna asam borat menjadi ungu. Setiap satu asam borat akan menjadi penampung destilat dari larutan dalam tabung destruksi. Larutan NaOH 30% dimasukkan kedalam tangki pada bagian bawah alat destilasi.
13 13 Tabung destruktor dan larutan asam borat diletakkan pada posisi sesuai gambar diatas, lalu dilakukan destilasi Proses destilasi dihentikan ketika penampung distilat (asam borat) akan menjadi hijau bening dan mencapai volume 175 ml serta larutan dalam tabung destruksi berubah menjadi hitam kecoklatan. Destilasi larutan blanko, kolom desruktur berwarna
14 14 coklat kehitaman sedangkan kolom destilat berwarna bening. Warna bening pada kolom destilat karena tidak ada reaksi antara asam borat dengan gas amoniak. 3 Titrasi Larutan dalam penampung destilat lalu dititrasi dan warnanya berubah kembali menjadi ungu muda seperti warna semula sebelum dilakukannya destilasi. IV. PENGOLAHAN DATA 5.1 Standardisasi HCl Perhitungan konsentrasi HCl Berat Boraks 1 = gram, Volume = 8.1 ml= 0,0081 L Berat Boraks 2 = gram, Volume = 6.8 Ml = 0,0068 L Perhitungan Konsentrasi HCl Ek boraks = Ek HCl = V HCl1. N HCl1 = 0,0081 L. N HCl N HCl = 0,0819 N Ek boraks = Ek HCl = V HCl1. N HCl1
15 15 = 0,0068 L. N HCl N HCl = 0,084 N Konsentrasi HCl = = =0,0832 N 5.2 Perhitungan kadar Nitrogen pada Sampel Sampel = susu sapi bubuk Faktor konversi (f) = 6,38 Untuk berat sampel = gram = mgram % N = % N = % N = 3,7% Untuk berat sampel = gram = mgram % N = % N = % N = 2,6 % Untuk berat sampel = gram = mgram % N = % N = % N = 2,8% 5.3 Perhitungan Kadar Protein Sampel % protein = f x %N Sample 1 % protein = f x %N
16 16 = 6.38 x 3,7 % = 23,54 Sample 2 % protein = f x %N = 6.38 x 2,6% = 16,59 Sample 3 % protein = f x %N = 6.38 x 2,8% = 17,864 % Sampel Berat Sampel Volume HCl % N Faktor konversi % Protein ml 0.37% , ml 0.26% , ml 0.28% ,864 Perolehan rata-rata %Protein pada sample susu Dancow rasa Full Cream %Protein = = = 19,33 %
17 Pembahasan Nama : Wynne Raphaela NIM : Pada praktikum ini dilakukan penentuan kadar protein dalam bahan pangan berdasarkan kadar nitrogen total yang terkandung dalam bahan tersebut dengan menggunakan metode Kjeldahl. Analisis protein ini dapat menentukan tingkat kualitas protein apabila dipandang dari sudut gizi, serta menelaah protein yang merupakan salah satu bahan kimia secara biokimia, fisiologis, reologis dan enzimatis. Prinsip kerja dari metode kjeldahl adalah protein dalam suatu sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis (garam kejeldahl). Selanjutnya, hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan asam borat dan melalui destilasi. Kolom destilat adalah larutan asam borat, yang pada saat destilasi gas amoniak dari tabung destruksi akan berpindah ke kolom destilat (asam borat) dan akan merubah warna kolom destilat menjadi hijau muda akibat adanya reaksi antara gas amoniak dengan asam borat. Selanjutnya, kolom destilat dititrasi dengan HCL yang sudah diketahui konsentrasiya untuk menentukan kadar nitrogen yang dikandung dalam sampel. Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah susu bubuk. Susu bubuk yang dimasukkan kedalam destruktor adalah sebanyak 0 gram (blanko), gram, sample gram, dan sample 3 sebesar Kemudian ke dalam labu, ditambahkan masingmasing 20 ml H 2 SO 4, tujuan dari ditambahkannya asam sulfat ini adalah untuk mengubah amonia menjadi amonium sulfat sehingga amonia dapat berubah menjadi ion nya. Kemudian dimasukkan garam kjeldahl sebanyak 7,5 gram. Fungsi dari garam kjeldahl ini adalah sebagai katalis Destruksi sampel bertujuan untuk mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsure C, H, O, N, S dan P. Proses destruksi akan menghasilkan karbondioksida (CO 2 ), air (H 2 O) dan ammonium sulfat (( NH 4 ) 2 SO 4 ). Senyawa N + H 2 SO 4 CO 2 + H 2 O + (NH 4 ) 2 SO 4 Pada saat proses destruksi lama kelamaan semua larutan sampel menjadi warna hijau. Sampel yang sudah didestruksi, akan didinginkan yang kemudian akan berwarna hijau bening agak tosca setelah ditambahkan aquades, lalu dilanjutkan dengan proses destilasi. Destilasi merupakan suatu proses memisahkan cairan maupun larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih. Tujuan dari proses destilasi adalah memisahkan zat yang akan dianalisa
18 18 dengan cara memecah ammonium sulfat menjadi ammonia (NH 3 ). Pemecahan tersebut melibatkan peran NaOH 30% yang ditambahkan kedalam kolom belakang alat destilasi kjeldahl sebanyak 500 ml. Penambahan NaOH bertujuan untuk mempercepat pelepasan ammonia dengan cara menciptakan suasana basa ( reaksi tidak dapat berlangsung dalam kondisi asam ). (NH 4 ) 2 SO 4 + 2NaOH 2NH 3 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O NH 3 dihasilkan dalam destilat berupa gas. Gas NH 3 tersebut ditangkap oleh asam borat. Asam borat yang ditambahkan kedalam destilat sebanyak 100 ml sudah ditambahkan 2 tetes mixed indicator sehingga asam borat berwarna merah muda. Sesudah proses destilasi apabila sampel mengandung gas amoniak (NH 3 ) akan bereaksi dengan asam borat di kolom destilat dan menimbulkan warna hijau muda bening, sedangkan larutan blanko (tidak mengandung gas amoniak) kolom destilasi (asam borat) menjadi tidak berwarna (bening). Reaksinya adalah sebagai berikut : 2NH 3 + H 3 BO 3 (NH 4 ) 2 BO 3 +H 2 Kolom destilat selanjutnya diuji dengan melakukan titrasi volumetric dengan HCL yang sudah distandardisasi. Berdasarkan standardisasi konsentrasi HCL yang didapat adalah 8, 32x10-5. Titik ekivalen totrasi adalah ketika larutan dalam kolom destilat berubah warna dari hijau muda bening menjadi merah muda kembali. Setelah melakukan titrasi, dapat diketahui kadar proteinnya yang tertuang dalam bentuk persen kadar nitrogen. Berikut adalah rumus menentukan kadar nitrogen : % Nitrogen = Selanjutnya, dari persen kadar nitrogen dapat diketahui kadar proteinnya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: % Protein = % Kadar Nitrogen x Fk Kadar protein pada susu bubuk menurut literature adalah 26,03 %. Sedangkan menurut hasil praktikum, kadar protein pada sampel 1 adalah %, sample %, dan sample 3 sebesar %. rata-rata kadar protein sampel adalah %. Apabila dibandingkan dengan literatur, didapatkan bahwa hasil praktikum berbeda jauh nilainya dibandingkan dengan literature. Kemungkinan perbedaan tersebut disebabkan oleh kelemahan metode Kjeldahl yang memiliki ketelitian rendah.
19 19 Nama : Ridha N. Darmawan NIM : Analisis protein Kjedahl adalah salah satu pengujian kadar protein dalam sample dengan cara menambahkan suatu katalis yang disebut garam Kjedahl. Analisa ini berlangsung dengan 3 tahapan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Destruksi berfungsi untuk menguraikan senyawa organic menjadi anorganik, destilasi berfungsi untuk memisahkan amoniak dalam sample, dan titrasi untuk mengukur besarnya kandungan amoniak dalam sample yang tertampung dalam asam borat yang telah ditambahkan mixed indicator. Garam kjedahl adalah garam yang dibuat dari campuran CuSO 4 dan (NH 4 ) 2 SO 4 dengan besar perbandingan (1:9). Garam kjedahl ini berfungsi untuk menaikkan titik didih H 2 SO 4 dalam proses destruksi. Sehingga, proses destruksi berlangsung lebih cepat. Pada tahap destilasi disaat dilakukan penambahan NaOH, terjadi perubahan warna larutan dari hijau menjadi hitam. Ini dikarenakan adanya pembentukan Na 2 SO 4 yang berwarna hitam yang berasal dari sulfur yang dikandung oleh ion sulfat. Pada saat titrasi penentuan konsentrasi HCl, tidak digunakan volume aquadest yang terukur. Karena pada saat mencapai titik ekuivalen, kedua ekuivalen akan sama dan ekuivalen boraks bisa didapatkan dari rumus. V. KESIMPULAN Dari hasil praktikum analisa protein menggunakan metode Kjedahl, praktikan telah: Dapat menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas. Dapat menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing. Dapat mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai prosedur
20 20 Dapat melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldahl di laboratorium sesuai prosedur. Dapat menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil percobaan dengan perolehan hasil %protein rata-rata pada sample susu Dancow bubuk rasa Full Cream sebesar 19,33 %. VI. DAFTAR PUSTAKA Anonim. Laporan Praktikum Penentuan Kadar Nitrogen. 1 juni 2014 pukul WIB) Anonim. Kjeldahl Method. (Diakses 1 juni 2014 pukul WIB)
21 21 LAMPIRAN Pelarutan asam borat dengan pemanasan alat destilasi kjeldahl Boraks yang sudah diberi indicator MM Untuk standardisasi HCL
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciBAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. senyawa lain selain protein dalam bahan biasanya sangat sedikit, maka penentuan
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Protein Metode Kjeldahl Dalam penentuan protein cara Kjeldahl ini, kandungan unsur N yang didapatkan tidak hanya berasal dari protein saja. Mengingat jumlah kandungan
Lebih terperinciCara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan
Standar Nasional Indonesia Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL
PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL 1. Tujuan Percobaan - Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar protein dalam suatu bahan pangan - Mahasiswa dapat mengetahui kadar protein dalam bahan 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai dari Tanggal
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL
PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL 1. Tujuan Percobaan - Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar protein dalam suatu bahan pangan - Mahasiswa dapat mengetahui kadar protein dalam bahan 2.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog
Senyawa nitrogen yang terdapat didalam tumbuhan, sebagian besar adalah protein. Protein terdiri dari 50-55% unsur karbon, 6-8% hidrogen, 20-23% oksigen, 15-18% nitrogen dan 2-4 % sulfur. Protein rata-rata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh konsentrasi larutan tawas terhadap kandungan protein, nitrogen terlarut, dan kandungan nitrogen non protein pada ikan tongkol adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Kandungan air dalam suatu bahan perlu diketahui untuk menentukan zatzat gizi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut. Kadar air dalam pangan dapat diketahui melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Kadar Nitrogen,Kadar Air,Kadar C-Organik 3.1.1 Prinsip Percobaan Kadar Nitrogen : Nitrogen yang terdapat dalam sampel didestruksi dengan asam sulfat dan selenium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017 untuk pengujian TPC di Laboratorium Mikrobiologi PPOMN (Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional), Badan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Balai Besar Teknologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II) OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI, TANGGAL : RABU, 8 JUNI 2011 ASISTEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari limbah cair tapioka dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak. Nata yang dihasilkan kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit singkong dengan penggunaan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau atau tauge. Nata yang
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM Gorontalo, Jalan Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Alat alat Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss alat destruksi Kjeldahl 250ml - - alat destilasi uap - - - labu destruksi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen karena dilakukan percobaan dengan menyimpan kista artemia pada suhu yang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet- Cibeureum. Sampel yang diambil berupa tanaman CAF. Penelitian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XVIII PENGUJIAN BAHAN SECARA KIMIAWI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan antara lain : oven, autoclave, ph meter, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan yaitu : 1. Bejana 2. Ember 3. Pengaduk 4. Gelas ukur 100 ml 5. Gelar beker 500 ml 6. Pipet tetes 7. Pipet ukur 10 ml 8.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan Protein Total Fodder Jagung Hidroponik pada Umur Panen Berbeda Secara In Vitro telah dilaksanakan pada
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciBAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI
BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI I. TUJUAN a. Mahasiswa dapat menjelaskan proses titrasi asidi alkalimetri. b. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi sampel dengan metode asidi alkalimetri. II. DASAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciRINGKASAN PENDAHULUAN
TEKNIK PENGENCERAN ANALISIS PROTEIN KASAR METODE KJELDAHL DENGAN MARKHAM STILL DALAM BAHAN PAKAN Kata kunci : Tekntk pengenceran, metode Kjeldahl Heny Hendrayati Dan Surayah Askar Balai Penelitian Ternak,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea serta Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Lepas Lambat secara In Vitro dilaksanakan pada 14 Desember 2015-9
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan
BAB III METODOLOGI 31 Bagan Alir Penelitian Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan pembuatan keju cottage, maka di bawah ini dibuat bagan alir prosedur kerja yaitu prosedur preparsi
Lebih terperinciCatatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.
Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis kadar protein, viskositas, dan sifat organoleptik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciJurnal Dinamika, April 2011, Halaman 1-5 Vol. 02. No. 1 ANALISIS KADAR NITROGEN PADA GUANO YANG TERDAPAT DI GUA ANDULAN, KABUPATEN LUWU.
Jurnal Dinamika, April 2011, Halaman 1-5 Vol. 02. No. 1 ANALISIS KADAR NITROGEN PADA GUANO YANG TERDAPAT DI GUA ANDULAN, KABUPATEN LUWU Nurmalasari Program Studi Kimia, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto
Lebih terperinciDEAMINASI TEMPE (TMP)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DEAMINASI TEMPE (TMP) Disusun oleh: Hertiara Ratu Anindya Dr. Ukan Sukandar Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli sampai Oktober 2011, dan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2012. Cangkang kijing lokal dibawa ke Laboratorium, kemudian analisis kadar air, protein,
Lebih terperinciVISIT MY WEBSITE : KLIK AJA LINKNYA SOB http://dionlegionis.blogspot.com/search/label/education%20mipa http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-kodok-beranak-darisulawesi.html http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/download-pdf-statistika-datatunggal.html
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di Talang Padang Kabupaten Tanggamus Januari - Februari 2013 sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian THP serta
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciPRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020
PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020 PROGRAM STUDI D3 ANALISIS KESEHATAN STIKES BINA MANDIRI GORONTALO 2014 LAPORAN AKHIR PERCOBAAN II A. JUDUL : Titrasi Asam Basa B. TUJUAN Dengan
Lebih terperinciPEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI
MAKALAH PENELITIAN PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI Oleh : Arnoldus Yunanta Wisnu Nugraha L2C 005 237
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT
LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT Nama Produk : PURACAL QStable 140 Stabilized Calcium Carbonate 140 Kode Produksi : 090000004 Tanggal Produksi : 26 Juni 2009 Komposisi PURACAL Qstable 140, Stabilized
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein
LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN 1.1 Hasil Pengamatan Analisa 1.1.1 Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein No. 1. Perlakuan Pengamatan Sampel sebanyak 1 gr K2SO4 Larutan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciAlat yang digunakan pada analisis kuantitatif protein kasar adalah
BAB III CARA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat: Analisis kuantitatifmenggunakan metode kjeldahl Alat yang digunakan pada analisis kuantitatif protein kasar adalah 1. Neraca timbang digital (Dragon 3002,
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air
50 Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air Contoh perhitungan nisbah C/N 30: 55,80 F + 18,30 S = 20,17 F + 44,52 S 55,80 F 20,17 F = 44,52 S 18,30 S 35,63 F = 26,22 S Jika F = 1 Kg, Maka S = =
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinciPupuk dolomit SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk dolomit ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Pengambilan contoh...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang sungai Kali Pucang, Cilacap. Sampel yang diambil berupa tanaman
Lebih terperinciPERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN
PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan,
Lebih terperinciBAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Bahan baku yang digunakan adalah limbah padat industri kecap yang berasal dari Industri Kecap cap angsa Jalan Meranti No. 12 Medan dan kaki serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciPenentuan Kesadahan Dalam Air
Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciModul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA
Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis ph H 2 O dengan ph Meter 1. Timbang 10 gram tanah, masukkan ke dalam botol kocok. 2. Tambahkan air destilata 10 ml. 3. Kocok selama 30 menit dengan mesin pengocok.
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.
Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air. Nitrogen - Distilasi dari 50 ml ke 25 ml - Tambahkan MnSO4 1 tetes - Tambahkan Clorox 0,5 ml - Tambahkan Phenat 0,6 ml - Diamkan ± 15 menit
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)
LAMPIRAN 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992) METODE PENGUJIAN Sebanyak 5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Untuk pengujianan total oksalat ke dalam Erlenmeyer ditambahkan larutan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilakukan di divisi Research and Development PT Frisian Flag Indonesia, yang beralamat di Jalan Raya Bogor Km 5, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,
Lebih terperinci2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha
Modul Praktikum Nama Pembimbing Nama Mahasiswa : Kimia Fisik : Bapak Drs.Budi Santoso, Apt.MT : 1. Azka Muhammad Syahida 2. Eveline Fauziah 3. Fadil Hardian 4. Fajar Nugraha Tanggal Praktek : 21 Semptember
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani
Lebih terperinciTITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR
TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.
LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH Berikut diuraikan prosedur analisis contoh tanah menurut Institut Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. Pengujian Kandungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Untuk mengetahui kinerja adsorpsi arang aktif-bentonit pada aroma susu kedelai, dilakukan penelitian di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material
Lebih terperinci