PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

Pendahuluan 12/17/2009

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI

Oleh: Dr. Widarto, M.Pd.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR INTERNASIONAL

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

Komite Akreditasi Nasional

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

DP SNI : Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (Full Adoption of ISO/IEC 17025)

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB. workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1

PEDOMAN KAN MENGENAI INTERPRETASI ISO/IEC 17025:2005. Issue Number : 3 April 2016

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Sistem manajemen mutu Persyaratan

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Sistem manajemen mutu Persyaratan

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

K A T A P E N G A N T A R

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

MANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )

DP 4.1.5c1. DP 4.1.5c2. DP j 4.2 SASARAN DAN PROGRAM MUTU TAHUN PENGENDALIAN DAN KAJIULANG DOKUMEN SISTEM MUTU KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU

Manajemen laboratorium. by Djadjat Tisnadjaja

DOKUMENTASI SISTEM MUTU ISO Lecture 4 By D. Tisnadjaja

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

Laboratorium medik Persyaratan khusus untuk mutu dan kompetensi

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Pedoman: PD Rev. 02

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

PANDUAN INTERPRETASI UNTUK BUTIR-BUTIR PEDOMAN BSN : "PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK"

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

A. KRITERIA AUDIT SMK3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

BAB II LANDASAN TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

Yuuk..belajar lagi!!!

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

Auditor Akreditasi Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017

Transkripsi:

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC 17025 : 2005 ASIAH PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN - KLHK asiah1312@yahoo.com 081318888067 1

Latar Belakang Apakah lab pengujian kita kompeten? Apakah hasil uji kita diakui oleh masyarakat dunia? Apakah sistem organisasi/sistem manajemen kita efisien? Apakah pelanggan lab puas dengan pelayanan kita? Akeditasi Lab ISO/IEC 17025:2005

Mengapa Lab. perlu diakreditasi? Memastikan bahwa lab. kompeten sesuai standard Meningkatkan kepercayaan pelanggan lab. terhadap validitas hasil pengujian Hasil uji diakui oleh masyarakat nasional, regional & internasional

Akreditasi berarti : - Peningkatan biaya (investasi) - Perlu waktu lebih - Perlu Pemikiran lebih - Perlu rekruitmen pegawai baru? Adakah keuntungan buat organisasi??

PERAN AKREDITASI LABORATORIUM Eksport hasil perikanan Import limbah untuk pemanfaatan Sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh KAN sudah diakui oleh negara-negara kawasan Asia Pasifik karena sudah mempunyai perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Agreements). 5

PERAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DALAM PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 6

7 MANFAAT AKREDITASI SESUAI ISO/IEC 17025: 2005 Memastikan kompetensi laboratorium (sesuai ISO/IEC 17025); Meningkatkan kepercayaan pengguna jasa (regulator, konsumen, dll) akan validitas hasil pengujian atau kalibrasi; Hasil pengujian diakui oleh partner/mutual Recognition Agreement (MRA) regional dikawasan Asia Pasifik (APLAC) dan Internasional (ILAC)

Quality management system Quality assurance Quality control Registrasi sebagai Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian Ligkungan Hidup dan Kehutanan asiah1312@yahoo.com 081318888067

9 Meningkatkan kualitas data penelitian bidang lingkungan Meningkatkan kualitas data IKLH Kepuasan pengguna jasa laboratorium PERAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Mendukung penegakan hukum lingkungan Memberikan masukan kajian baku mutu Lingkungan yang tepat Kajian AMDAL, dampak perubahan iklim Menilai status Lingkungan dengan tepat Meningkatkan pengawasan (program proper, superkasih,dll)

FILOSOFI SISTEM MANAJEMEN MUTU Say what You Do Tulis Apa yang Anda Kerjakan. Do What You Say Kerjakan Apa Yang AndaTulis. Record For All Your Activity Rekam Semua kegiatan Anda. Action Any Different (Continous Improvement) Perbaikan terus menerus.

11 KONSEP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU SESUAI ISO/IEC 17025 Penilaian implementasi - ISO/IEC 17025 - Peraturan perundangundangan Dokumen sistem mutu : - Panduan Mutu - SOP - Instruksi Kerja - Formulir Penilaian kesesuaian dokumen asiah1312@gmail.com - 081318888067

12 SNI ISO/IEC 17025: 2008 Butir-butir ISO/IEC 17025 11/23 No Persyaratan Manajemen Persyaratan Teknis 1 Organisasi Umum 2 Sistem Manajemen Personil 3 Pengendalian Dokumen Kondisi Akomodasi dan Lingkungan 4 Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Metode Pengujian & Validasi Metode 5 Subkontrak Pengujian Peralatan 6 Pembelian Jasa dan Perbekalan Ketertelusuran Pengukuran 7 Pelayanan Kepada Pelanggan Pengambilan Contoh Uji 8 Pengaduan Penanganan Contoh Uji 9 Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai Jaminan Hasil Pengujian 10 Peningkatan Pelaporan Hasil 11 Tindakan Perbaikan 12 Tindakan Pencegahan 13 Pengendalian Rekaman 14 Audit Internal 15 Kaji Ulang Manajemen

kompeten objektif represen tatif Tepat waktu relevan valid tertelusur reporting asiah1312@gmail.com 081318888067

RUANG LINGKUP LABORATORIUM LINGKUNGAN 17/05/2016 Proses pengambilan sample Pengelolaan sample Preparasi sampel asiah1312@gmail.com - 081318888067 Pengukuran dan QC Perhitungan dan pelaporan 14

15 4.1 Organisasi Laboratorium Sistem manajemen harus mencakup pekerjaan yang dilakukan dalam fasilitas laboratorium baik dalam maupun luar laboratorium permanen ataupun sementara. Laboratorium harus : a. Mempunyai personel manajerial dan teknis yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dan sumber daya yang cukup. b. Memiliki pengaturan untuk menjamin personel bebas dari pengaruh komersial. c. Memiliki kebijakan dan prosedur untuk melindungi kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan pelanggan. d. Memiliki kebijakan dan prosedur untuk menghindari pengurangan kepercayaan pada kompetensinya. e. Menetapkan stuktur organisasi dan manajemen laboratorium. f. Menentukan tanggung jawab, wewenang dan hubungan antar semua personel yang melaksanakan pengujian g. Melakukan penyeliaan yang memadai pada staf penguji dan kalibrasi. h. Memiliki manajemen teknis yang bertanggung jawab atas pelaksanakan teknis dan ketersediaan sumber daya. i. Menunjuk seorang personel menjadi manajer mutu untuk memastikan sistem manajemen mutu. j. Menjamin bahwa personel menyadari relevansi dan pentingnya kegiatanpengujian.

Contoh sistem organisasi lab. MANAJER PUNCAK MANAJER ADMINISTRASI MANAJER TEKNIS LAB A MANAJER TEKNIS LAB B MANAJER TEKNIS LAB C MANAJER MUTU DEPUTI DEPUTI DEPUTI DEPUTI DEPUTI PENYELIA PERLENGKAP AN PENYELIA ADMINIS TRASI PENYELIA PENYELIA PENYELIA KELOMPOK PENJAMIN MUTU STAF STAF PENGUJI PENGUJI PENGUJI

17 4.2 Sistem Mutu Laboratorium harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang sesuai dengan lingkup kegiatannya Laboratorium harus mendokumentasikan seluruh kegiatan sistem mutu Kebijakan sistem manajemen mutu harus dinyatakan dalam panduan mutu. Keseluruhan sasaran mutu harus ditetapkan dan dikaji ulang manajemen. Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmen tentang pengembangan dan implementasi sistem manajemen mutu. Manajemen puncak harus mengkomunikasikan kepada organisasi tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan. Peranan dan tanggung jawab manajemen teknis dan manajemen mutu termasuk tanggung jawab bersama untuk memastikan kesesuaian dengan standar. Manajemen puncak harus menjamin integritas sistem manajemen mutu, saat perubahan terjadi maka harus diimplementasikan.

18 4.3 Pengendalian Dokumen Semua dokumen yang diterbitkan merupakan bagian dari sistem manajemen yang dikaji ulang dan disahkan oleh personel yang berwenang. Prosedur yang dilakukan harus menjamin bahwa edisi resmi sesuai tersedia di seluruh tempat agar efektif, dokumen dikaji ulang secara berkala, dokumen yang eidak sah atau kadaluarsa harus ditarik dari peredaran, dan dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan ilegal. Apabila ada perubahan dokumen, maka harus diidentifikasi dalam dokumen dan lampiran yang sesuai. apabila dokumen diijinkan dilakukan amandemen maka harus ditetapkan pihak yang berwenang dalam mengamandemen dokumen.

19 4.4 Kaji Ulang Permintaan (Tender dan Kontrak) Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk kaji ulang permintaan, tender dan kontrak. Kebijakan dan prosedur untuk melakukan kaji ulang yang berkaitan dengan kontrak pengujian harus memastikan bahwa: a) Persyaratan dan metode uji yang akan digunakan, ditetapkan, didokumentasikan dan dipahami sebagaimana mestinya; b) Mempunyai kemampuan dan sumber daya untuk memenuhi persyaratan; Perbedaan apapun antara permintaan atau tender dan kontrak harus diselesaikan sebelum pekerjaan dilakukan.

20 4.5 Sub Kontrak Pengujian Apabila laboratorium mensubkontrakkan pekerjaan karena suatu keadaan yang tak terduga, maka harus diserahkan pada kontrak yang kompeten. Laboratorium harus memberikan informasi kepada pelanggan tentang aturan yang ditetapkan dan mendapatkan persetujuan pelanggan. Laboratorium harus bertanggung jawab kepada subkontraktor kecuali ada pihak yang berwenang yang merubah persetujuan. Laboratorium harus memelihara semua daftar subkontraktor.

21 4.6 Pembelian Jasa dan Perbekalan Laboratorium harus mempunyai kebijakan dalam melakukan pembelian jasa yang mempengaruhi sistem mutu. Laboratorium harus memverifikasi kesesuain bahan yang digunakan. Dokumen pembelian barang harus menjelaskan jasa dan pembekalan yang dibeli. Laboratorium harus mengevaluasi pemasok bahan habis pakai yang digunakan. 4.7 Pelayanan Kepada customer Laboratorium harus mengupayakan kerjasama dengan pelanggan untuk memantau kegiatan sistem mutu. Laboratorium harus memberikan umpan balik kepada pelanggan baik positif maupun negatif.

22 4.8 Pengaduan Laboratorium harus mempunyai kebijakan untuk menyelesaikan pengaduan yang diterima dari pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Rekaman semua pengaduan dan penyelidikan serta tindakan perbaikan yang dilakukan oleh laboratorium harus dipelihara. 4.9 Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai Laboratorium harus mempunyai kebijakan dalam mengatasi ketidaksesuaian hasil dengan prosedur yang digunakan. Bila dalam evaluasi ditemukan kembali hasil yang tidak sesuai maka segera dilakukan tindakan perbaikan.

23 4.10 Tindakan Perbaikan Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan perbaikan. Laboratorium harus melakukan analisis penyebab tentang adanya ketidaksesuaian hasil yang didapatkan dengan prosedur Laboratorium harus menetapkan prosedur perbaikan yang sesuai dengan prosedur laboratorium yang telah ditetapkan. Laboratorium harus melakukan pemantauan terhadap tindakan perbaikan yang dilakukan. Masalah dalam pelaksanaan sistem mutu Laboratorium dapat diidentifikasi melalui : Pengendalian pekerjaan yang tidak sesuai Audit internal atau eksternal Kaji ulang manajemen Umpan balik dari pelanggan Pengamatan staf.

24 4.11 Tindakan Pencegahan Peningkatan yang dilakukan harus diidentifikasi agar mencegah adanya kemungkinan terjadi kesalahan terhadap standar sistem mutu. Prosedur dalam melakukan pencegahan harus dilakukan sejak tahap awal agar efektif. 4.12 Pengendalian Rekaman Laboratorium harus menetapkan prosedur dalam melakukan pengendalian rekaman baik secara manajerial maupun teknis. Semua rekaman harus dipelihara dan disimpan dengan baik.

25 4.13 Rekaman Teknis Laboratorium harus merekam secara teknis kegiatan laboratorium dari awal sampai periode tertentu agar mendapat informasi yang cukup untuk menetapkan jejak audit. Pengamatan, data dan perhitungan harus direkam dengan baik. 4.14 Audit Internal Jadwal serta prosedur yang digunakan dalam sistem mutu laboratorium harus sesuai dengan standar internasional. Bila ditemukan ketidaksesuain pada efektifitas kegiatan, laboratorium harus melakukan tindakan perbaikan.

26 TUJUAN AUDIT INTERNAL LABORATORIUM Identifikasi ketidaksesuaian sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali ketidaksesuaian yang serupa. Identifikasi kesempatan peningkatan sistem manajemen mutu dengan menghindari: - penyimpangan/ketidaksesuaian yang tidak perlu terjadi; - persyaratan yang sudah tidak berlaku namun tetap diterapkan di laboratorium; - Kegiatan yang tidak efesien dan efisien; - Memberikan jaminan kepada manajemen laboratorium bahwa sistem manajemen mutu yang sedang diterapkan tepat sesuai dengan yang ditetapkan. asiah1312@gmail.com - 081318888067

27 4.15 Kaji Ulang Manajemen. Laboratorium harus melakukan pengkajian ulang manajemen secara berkala sesuai dengan jadwal agar tetap memelihara sistem mutu. Maksud dan tujuan kaji ulang manajemen : Untuk melakukan evaluasi efektifitas dan efisiensi sistem manajemen mutu laboratorium; Melakukan dan mencapai kebijakan mutu serta sasaran mutu yang sudah ditetapkan oleh sebuah laboratorium; Melakukan tindakan efektifitas dan efesiensi kinerja sebuah laboratorium; Mencapai kepuasan pelanggan sesuai dengan permintaan; Melakukan tindakan pencegahan termasuk didalamnya sasaran, kebijakan dan rencana tindakan perbaiakn yang akan dilakukan di periode tahun mendatang

28 Jangan ditiru!!!!! Contoh manajer puncak yang punya komitmen tapi tidak didukung oleh seluruh personelnya

29 SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP 10/11 UU RI No. 32 Tahun 2009 Perlindungan & Pengelolaan LH Pasal 69 (1) j: Setiap orang dilarang memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar Pasal 113 : Setiap orang yang memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar yang diperlukan dalam kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun DAN denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 17/05/2016 asiah1312@gmail.com - 081318888067

30